Anda di halaman 1dari 22

Makalah Fungsi Manajemen

Menurut Luther Gullick

Kelompok 1:
Nama anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

AGUS KAAMA
AIDA
AINUNTAJRIANI
ANNA ASRIANA
DEVI PURNAMANINGSIH
VANY VALENTIN
ANDYA WULANSARI

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. wr. wrb


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada kami secara khusus
dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri akan ilmu, iman dan
amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah FUNGSI MANAGEMEN
MENURUT Luther Gullick yang kami susun ini dapat menambah wawasan
kami.
Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah
Manajemen laboratorium buku-buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan
dari penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang
diharapkan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih perlu perbaikan, oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami
harapkan.

Makassar, oktober 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi managemen...............................................................................6
B. Tahap-tahap management menurut Luther Gullick................................6
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................29
B.

Saran....................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kunomanagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen juga memiliki fungsifungsi, yaitu planning, organizing, staffing, directing, coordinating, budgeting, dan
evaluating.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami mengangkat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.

Apa definisi dari planning (perencanaan) ?

2.

Apa definisi dari organizing (pengorganisasian) ?

3.

Apa definisi dari staffing (penyusunan pegawai) ?

4.

Apa definisi dari directing (pengarahan) ?

5.

Apa definisi dari coordinating (koordinasi) ?

6.

Apa definisi dari budgeting (pembuatan anggaran) ?

7.

Apa definisi dari evaluating (penilaian) ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.

Dapat mengetahui definisi dari planning (perencanaan)

2.

Dapat mengetahui definisi dari organizing (pengorganisasian)

3.

Dapat mengetahui definisi dari staffing (penyusunan pegawai)

4.

Dapat mengetahui definisi dari directing (pengarahan)

5.

Dapat mengetahui definisi dari coordinating (koordinasi)

6.

Dapat mengetahui definisi dari budgeting (pembuatan anggaran)

7.

Dapat mengetahui definisi dari evaluating (penilaian)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi management
Terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para pakar.
Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa para pakar adalah serangkaian kegiatan
yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan
manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman dikatakan baik apabila
memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang terlibat
dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan
dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana, kesempatan,
sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-elemen
ditata agar tidak tumpang tindih.
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen
yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat
dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick
yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.

B. Tahap-tahap management menerut Luther Gullick


1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya rencana pada dasarnya merupakan
tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan
dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan
dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus
disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara
maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Menjelaskan berbagai masalah.
b) Menentukan prioritas masalah.
c) Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.
d) Mengkaji hambatan dan kendala.
e) Menyusun rencana kerja operasioanal.
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.


Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
Mengarahkan perhatian pada tujuan.
Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu dan
usaha.

Langkah-langkah dalam perencanaan :


a. Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa
yang biasanya dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran
akan suatu kesempatan adalah titik awal yang sebenarnya untuk perencanaan.
Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya

peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihanya dengan jelas


dan lengkap.
b. Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri ialah
menetapkan sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi
setiap unit bawahannya.
c. Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah
menetapkan, mendapat persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan
premis-premis perencanaan kritis. Hal itu adalah data yang dapat diramaikan
dari sifat sesungguhnya, kebijakan pokok yang bisa diaplikasikan, dan
rencana-rencana perusahaan yang ada. Premis adalah asumsi-asumsi
perencanaan dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan dari rencanarencana yang sedang dilaksanakan.
d. Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari dan
memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak
Nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan
alternatif dan memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah
mengevaluasi arah tindakan itu dengan menimbang berbagai factor dari sudut
premis dan tujuan.
f. Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik
sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.
g. Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil,
perencanaannya jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya selalu
diperlukan rencana turunan (derivatif) untuk mendukung rencana pokok.
h. Menurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan
rencana telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada
rencana itu, sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas
mengenai jenis-jenis rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-rencana
itu dengan merubah rencana itu menjadi anggaran.

Persyaratan perencanaan terdiri dari :


a) Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen
perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat
tidak bersifat muluk-muluk.
c) Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian
tindakan yang akan dilaksanakan.
d) Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e) Terdapat perimbangan antara unsur atau komponen yang terlibat dalam
pencapaian tujuan.
f) Diupayakan adanya
diadakannya

penghematan

sumberdaya

tersebut

sumber
di

daya

serta

masa-masa

kemungkinan

aktivitas

sedang

berlangsung.
g) Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang
yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian
menentukan

siapa

yang

akan

melaksanakan

tugas

sesuai

prinsip

pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan


proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana
untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur
mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
Dengan memandang pengorganisasian sebagai suatu proses, jelaskan bahwa
banyak input dasar harus diperhatikan. Pertama-tama, struktur itu harus
mencerminkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana karena aktivitas suatu
institusi diturunkan dari situ. Kedua, struktur itu harus mencerminkan otoritas
yang tersedia bagi manajer-manajer institusi. Jadi, otoritas dalam organisasi
tertentu adalah hal yang ditentukan secara sosial untuk menjalankan kebijakan;

dengan demikian, organisasi demikian itu dapat diubah. Ketiga, struktur


organisasi

seperti

setiap

rencana

mana

pun,

harus

mencerminkan

lingkungannya. Keempat, organisasi itu harus diisi dengan staf yang terdiri dari
orang-orang.
3. Staffing (Penyusunan Pegawai)
Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi kepemimpinan dan
pengendalian. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan
sistem terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di
dalam institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan
luarnya. Oleh karena itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti kebijaksanaan
personalia, iklim organisasi dan sistem imbalan, harus diperhitungkan. Jelasnya,
tanpa imbalan yang mencukupi, mustahillah untuk menarik manajer dengan
kualitas yang tinggi dan menahannya, untuk tetap bekerja di perusahaan
tersebut. Lingkungan luar juga tak dapat diabaikan; teknologi tinggi
membutuhkan para manajer yang terlatih baik, berpendidikan cukup, ini dapat
menghambat perusahaan untuk berkembang dengan kecepatan yang diinginkan.
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi
yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya,
penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan
melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara
jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan
dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,
membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan
dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.
Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang yang
mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan.
Dalam upaya mengembangkan staf metode yang dapat dipergunakan, antara

lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan peranan, satuan


tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara itu ada tiga tipe
program pengembangan staf yang terdiri dari: presupervisory programs, middle
management programs dan executive development programs.
4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff
yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masingmasing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada
perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar
biasanya mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan halhal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi,
departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan
kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan
dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk
atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan
yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf,
maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam
melaksanakan kegiatannya.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing)
diharapkan :
1. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan
ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para

pelaksana.

Sehingga

tidak

terjadi

kesimpangsiuran

yang

dapat

membingungkan para pelasana.


2. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya
dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang
langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping
itu pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara
atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat
memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya
umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

5. Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan
dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarah

dalam upaya

mencapai

tujuan

organisasi.

Koordinasi

adalah

mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan


pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu
dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu
sendiri.
Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang
yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan
adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan
yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang
yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk
bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan
untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak
dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian
yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk
organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
a) Melaksanakan penjelasan singkat
b) Mengadapat rapat kerja
c) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan

6. Budgetting (Pembuatan Anggaran)


LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah
satu fungsi manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan
pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu
anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai
satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme. APBN merupakan
kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah
anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia setiap tahun yang
telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan Rakyat).
APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun
yang telah disetujui oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah).
Dalam penyusunan anggaran dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
a) Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
b) Data masa lalu.
c) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d) Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
f) Penelitian untuk pengembangan perusahan.

8. Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan
ciri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973)
mengatakan : To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing
something with another and then making either choise or decision. Dalam
kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu :
a) Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang
akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
b) Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
c) Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
d) Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut.
e) Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan tersebut, serta memberikan penjelasan-penjelasannya.
f) Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya
jenis evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan untuk mendiagnosis suatu program, yang hasilnya digunakan untuk
pengembangan atau perbaikan program. Biasa formatif dilakukan pada proses
program (program masih berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu
evalusi yang dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya
evaluasi sumatif ini dilakukan pada waktu program telah selesai (akhir
program).
Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal,
yakni :

a) Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program, yang menyangkut


penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas yang lain.
b) Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program
tersebut berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tercapai. Misalnya, meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.
c) Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini
mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak
program-program

kesehatan

ini

tercemin

dari

membaiknya

atau

meningkatnya indikator-indikator kesehatan masyarakat.


C. Implementasi pada pemeriksaan mikrobiologi pada uji kuantitatif mikroba
Perencanaan : pemeriksaan sumber daya pada pemeriksaan mikrobiologi
yang terdiri dari bahan dan alat. Alatnya terdiri dari bunsen, kertas, kapas,
tabung reaksi, spoit 1 ml dan 10 ml, rak tabung reaksi, botol semprot,
erlemeyer, tabung durham, dan inkubator. Dan bahan yang di gunakan yaitu
alkohol 70%, aquadest, sampel air dari kantin A dan kantin B, dan medium
LB.
Perorganisasi
a. Tim persiapan alat dan bahan
b. Tim pembuat media
c. Tim out-put
Staffing
a. Aida
: mempersiapkan alat dan bahan
b. Devi Purnamaningsih : pembuatan media
c. Anna Ashariana
: membuat hasil pemeriksaan
Derecting
a. Cara kerja :
1) Menyiapkan 24 tabung reaksi lalu ditutup dengan kapas
2) Masukkan tabung durham secara terbalik ke dalam 18 tabung reaksi
3) Masukkan 9 ml aquadest ke dalam masing-masing tabung reaksi ( 3
tabung pengenceran )
4) Masukkan 1 ml air sampel ke dalam tabung pengenceran pertama

5) Memindahkan 1 ml air dari tabung pengenceran pertama ke dalam


tabung pengenceran kedua lalu tutup dengan kapas
6) Masukkan masing-masing 5 ml medium LB ke dalam 9 tabung
reaksi yang telah berisi tabung durham
7) Memasukkan 1 ml air dari tabung pengenceran pertama ke dalam 3
tabung reaksi yang telah berisi medium LB dan tabung durham,
kemudian menutupnya dengan kapas
8) Masukkan masing-masing 1 ml air dari tabung pengenceran kedua ke
dalam 3 tabung reaksi yang telah berisi medium LB dan tabung
durham, kemudian menututpnya dengan kapas
9) Masukkan masing-masing 1 ml air dari tabung pengenceran ketiga
ke dalam 3 tabung reaksi yang telah berisi medium LB dan tabung
durham, kemudian menututpnya dengan kapas
10) Memasukkan 9 tabung uji tersebut ke dalam inkubator selama 2
24 jam pada suhu 37C
11) Mengamati dan menghitung jumlah tabung positif yang terdapat
gelembung gas dan mengalami perubahan warna
12) Kemudian mengulangi langkah 3 11 untuk sampel kedua.
b. Hasil pengamatan
No.

Sampel

1.
2.

Perwakilan

Pengenceran

Nilai MPN

II

III

1,6

0,23

Gambar

Memberikan kepercayaan kepada dua orang perwakilan untuk


mengidentifikasi bakteri pada sampel air kantin A dan kantin B dengan cara
terjun langsung ke lapangan untuk melihatnya.
Pembuatan Anggaran
Anggaran yang dikeluarkan untuk membeli alat dan bahan.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama barang
Inkubator
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Botol semprot
Erlemeyer
Tabung durham
Bunsen
Spoit
Kapas
Kertas
Alkohol 70%
Aquadest
Medium LB

Banyak barang
1 pcs
24 pcs
1 pcs
1 pcs
5 pcs
9 pcs
1 psc
2 pcs
1 gulung besar
1 lembar
1 botol besar
1 cirgen besar
1 botol

Harga
Rp 15.000.000
Rp 5.000.000
Rp 100.000
Rp 58.000
Rp 98.000
Rp 100.000
Rp 50.000
Rp 4.500
Rp 45.000
Rp 15.000
Rp 100.000
Rp 96.000
Rp 2.000.000
Total = Rp 22.666.500

Evaluating
Yaitu dengan memberikan penilaian akhir terhadap kinerja kerja para
petugas yang bersangkutan.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen
yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat

dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick
yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya rencana pada dasarnya merupakan
tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan
dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan
dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus
disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar
maksimal.
2. Oraganizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orangorang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas
orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga
dapat menjamin pencapaian tujuan.
3. Staffing (penyusunan pegawai)
Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi kepemimpinan dan
pengendalian. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan
sistem terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di
dalam institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan
luarnya
4. Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff
yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya
masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
5. Coordinating (koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,

percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan


dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
6. Budgetting (pembuatan anggaran)
Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian
organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik
APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan
fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme.
7. Evaluating (penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan
cirri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973)
mengatakan : To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing
something with another and then making either choise or decision.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan, yaitu :
1. Pengorganisasian akan lebih tepat kalau mereka mengeri teori dasar dan
menilainya sebagai suatu alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan
sebuah struktur yang akan paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam
keadaan tertentu.
2. Penyusunan pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
seorang pegawai.
3. Pengarahan dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal betul
perusahaan atau institusi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Koontz, Harold, ODonnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 1


Koontz, Harold, ODonnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 2
Notoadmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai