Anda di halaman 1dari 321

PRA RANCANGAN PABRIK

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK


KELAPA DENGAN KAPASITAS 80.000
TON/TAHUN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia

Oleh:
JOHN SARIABDI PURBA
NIM : 030405046

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN BIODIESEL DARI
MINYAK KELAPA DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN
Oleh :
JOHN SARIABDI PURBA
NIM : 030405046
Telah Diujikan Pada Tanggal 14 Juni 2008
Telah Diperiksa/Diketahui
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr.Ir. Rosdanelli H., MT

Ir. Renita Manurung, MT

NIP. 132 096 129

NIP 132 163 646

Dosen Penguji I

Dosen Penguji II

Dosen Penguji III

Dr.Ir. Rosdanelli H., MT

Rondang Tambun, ST.MT Ir. Netty Herlina,MT

NIP. 132 096 129

NIP. 132 282 133

NIP. 132 243 746

Telah Diketahui
Koordinator Tugas Akhir

Dr. Ir. Irvan, M.Si


NIP. 132 126 842

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selalu
setia memberikan berkatNya dan kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Kapasitas 80.000 Ton/Tahun.
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian
sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral, material, dan spiritual.
2. Ibu Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, MT., selaku dosen pembimbing I dan dosen
penguji I yang telah membimbing dan memberikan masukan serta arahan kepada
penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Ibu Ir. Renita Manurung, MT selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan bimbingan pada penulis selama menyelesaikan tugas
akhir ini.
4. Bapak Rondang Tambun, ST, MT selaku dosen penguji II yang telah
memberikan masukan dan saran pada penulis selama menyelesaikan tugas akhir
ini.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

5. Ibu Ir. Netty Herlina, MT selaku dosen penguji III yang telah memberikan
masukan dan saran pada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Bapak Dr. Ir. Irvan, MSi, sebagai Koordinator Tugas Akhir.
7. Abdi atas kerjasamanya sebagai partner dalam penulisan tugas akhir ini.
8. Teman-teman angkatan 2002 dan 2003 yang telah memberikan masukan,
dukungan, dan semangat kepada penulis
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata,
semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, 26 Juni 2008


Penulis

John Sariabdi Purba

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

INTISARI
Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak bumi. Karena
terbatasnya jumlah kilang yang dimiliki untuk memproduksi bahan bakar minyak
(BBM), Indonesia harus mengimpor BBM untuk mencukupi kebutuhan domestik
yang meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk kebutuhan transportasi, industri,
pembangkit listrik dan sebagainya. Konsumsi solar nasional untuk transportasi saat
ini 12,5 juta kiloliter sampai 13 juta kiloliter per tahun. Bila sekitar 1,5 persen dari
setengah konsumsi solar tersebut diganti menjadi biodiesel, maka sekitar 90.000
kiloliter solar atau sekitar 80.000 ton/tahun yang bisa dihemat setiap tahun.
Biodiesel yang diproduksi 80.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1
tahun. Lokasi pabrik direncanakan di KIM II Medan dengan luas area 20.000 m2,
tenaga kerja yang dibutuhkan 175 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan
Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur utama dengan struktur organisasi
garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa
adalah sebagai berikut :

Modal investasi

: Rp 695.551.844.995,-

Biaya produksi

: Rp 679.723.261.333,-

Hasil penjualan

: Rp 1.074.773.396.733,-

Laba bersih

: Rp 395.050.135.400,-

Profit Margin

: 37 %

Break Even Point

: 39 %

Return on Investment

: 39,76016982 %

Return on Network

: 66,26695 %

Pay out Time

: 2,5151 tahun

Internal Rate of Return

: 34,31 %,

Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa di Kawasan Industri Medan (KIM)
layak didirikan.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


INTISARI............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah................................................................................ I-3
1.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik ................................................................. I-3
1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik ............................................................... I-4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ II-1
2.1 Biodiesel ................................................................................................ II-1
2.2 Produksi Biodiesel ................................................................................. II-2
2.3 Proses Produksi Biodiesel ...................................................................... II-3
2.4 Transesterifikasi ..................................................................................... II-4
2.4.1 Proses Transesterifikasi Katalis Asam............................................ II-4
2.4.2 Proses Transesterifikasi Katalis Basa ............................................. II-5
2.4.3 Proses Transesterifikasi Co-Solvent dan Tanpa Katalis (Alkohol
Super Kritis) ................................................................................. II-5
2.5 Sifat-Sifat Biodiesel ............................................................................... II-6
2.5.1 Viskositas ...................................................................................... II-6
2.5.2 Angka Setana ................................................................................ II-6
2.5.3. Panas Pembakaran ........................................................................ II-7
2.5.4. Flash Point (Titik Nyala) .............................................................. II-7
2.5.5 Cloud Point (Titik Asap) ............................................................... II-7
2.5.6 Pour Point (Titik Tuang) ............................................................... II-8
2.6 Bahan Baku Kelapa Pembuatan Biodiesel .............................................. II-8
2.6.1 Kelapa ........................................................................................... II-8
2.6.2 Minyak Kelapa .............................................................................. II-9
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.6.3 Kegunaan Minyak Kelapa ............................................................ II-10


2.6.4 Keuntungan Minyak Kelapa Sebagai Biodiesel ............................ II-10
2.7 Sifat-Sifat Bahan .................................................................................. II-11
2.7.1 Metil Ester (Biodiesel .................................................................. II-11
2.7.2 Minyak Kelapa (100 Gram) ......................................................... II-12
2.7.3. Air (H2O).................................................................................... II-13
2.7.4 Metanol (CH3OH) ....................................................................... II-13
2.7.5 Gliserol........................................................................................ II-14
2.7.6 Natrium Metoksida ...................................................................... II-15
2.8 Deskripsi Proses ................................................................................... II-15
2.8.1 Tahap Persiapan .......................................................................... II-15
2.8.2 Tahap Esterifikasi ........................................................................ II-15
2.8.3 Tahap Pemisahan Metil Ester....................................................... II-16
2.8.4 Tahap Pencucian Metil Ester ....................................................... II-17
2.8.5 Tahap Pemurnian Metil Ester....................................................... II-17
BAB III : NERACA MASSA ............................................................................ III-1
BAB IV : NERACA ENERGI ........................................................................... IV-1
BAB V : SPESIFIKASI PERALATAN ............................................................. V-1
BAB VI : INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ....................... VI-1
6.1 Instrumentasi........................................................................................ VI-1
6.1.1 Tujuan Pengendalian ................................................................... VI-3
6.1.2 Jenis-Jenis Pengendalian dan Alat Pengendali ............................. VI-3
6.1.3 Variabel-Variabel Proses dalam Sistem Pengendalian ................ VI-10
6.1.4 Syarat Perancagnan Pengendalian .............................................. VI-10
6.1.5 Instrumentasi Yang Digunakan Pada Pembuatan Biodiesel ........ VI-12
6.2 Keselamatan Kerja Pabrik .................................................................. VI-17
BAB VII : UTILITAS...................................................................................... VII-1
7.1 Kebutuhan Uap (Steam) ..................................................................... VII-1
7.2 Kebutuhan uap ................................................................................... VII-2
7.2.1 Screening ................................................................................... VII-6
7.2.2 Klarifikasi.................................................................................. VII-6
7.2.3 Filtrasi ....................................................................................... VII-7
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

7.2.4 Demineralisasi ........................................................................... VII-8


7.2.5 Deaerator ................................................................................... VII-11
7.3 Kebutuhan Bahan Kimia .................................................................... VII-11
7.4 Kebutuhan Listrik............................................................................... VII-12
7.5 Kebutuhan Bahan Bakar ..................................................................... VII-12
7.6 Unit Pengolahan Limbah .................................................................... VI-13
7.6.1 Bak Penampungan ..................................................................... VII-15
7.6.2 Bak Equalisasi ........................................................................... VII-16
7.6.3 Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur
Aktif)......................................................................................... VII-16
7.6.4 Tangki Sedimentasi ................................................................... VII-19
7.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas .............................................................. VII-20
BAB VIII : LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ...................................... VIII-1
8.1 Lokasi Pabrik ..................................................................................... VIII-1
8.2 Tata Letak Pabrik ............................................................................... VIII-6
8.3 Perincian Luas Tanah ......................................................................... VIII-7
BAB IX : ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN .................... IX-1
9.1 Organisasi Perusahaan ........................................................................ IX-1
9.1.1 Bentuk Organisasi Garis ............................................................ IX-2
9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsional ................................................... IX-2
9.1.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf .............................................. IX-3
9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf...................................... IX-3
9.2 Manajemen Perusahaan ...................................................................... IX-3
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha .............................................................. IX-4
9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ................................. IX-6
9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) .................................... IX-6
9.4.2 Dewan Komisaris ...................................................................... IX-6
9.4.3 Direktur ..................................................................................... IX-6
9.4.4 Sekretaris ................................................................................... IX-7
9.4.5 Manajer Produksi....................................................................... IX-7
9.4.6 Manajer Teknik ......................................................................... IX-7
9.4.7 Manajer Umum dan Keuangan .................................................. IX-7
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

9.4.8 Manajer Pembelian dan Pemasaran ............................................ IX-8


9.5 Sistem Kerja ....................................................................................... IX-8
9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan ......................................... IX-9
9.7 Sistem Penggajian .............................................................................. IX-11
9.8 Fasilitas Tenaga Kerja ........................................................................ IX-12
BAB X : ANALISA EKONOMI ..................................................................... X-1
10.1 Modal Investasi ................................................................................ X-1
10.1.1 Modal Investasi Tetap (MIT) / Fixed Capital Investment (FCI) X-1
10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC) ...................................... X-2
10.2 Biaya Produksi Tetap (BPT) / Total Cost (TC) ................................. X-3
10.2.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) ................................................. X-4
10.2.2 Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC) ............................... X-4
10.3 Total Penjualan (Total Sales) ............................................................ X-5
10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha .............................................................. X-5
10.5 Analisa Aspek Ekonomi ................................................................... X-5
10.5.1 Profit Margin (PM) ................................................................. X-5
10.5.2 Break Even Point (BEP) .......................................................... X-5
10.5.3 Return on Investment (ROI) ..................................................... X-6
10.5.4 Pay Out Time (POT) ................................................................ X-6
10.5.5 Return on Network (RON)........................................................ X-7
10.5.6 Internal Rate of Return (IRR) ................................................... X-7
BAB XI : KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A : PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B : PERHITUNGAN NERACA PANAS
LAMPIRAN C : PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D : PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
LAMPIRAN E : PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1 Diagram Balok Sistem Pengendalian Feedback............................... VI-4
Gambar 6.1 Sebuah Loop Pengendalian ............................................................. VI-5
Gambar 6.3 Suatu Proses Terkendali.................................................................. VI-5
Gambar 6.4 Instrumentasi Pada Tangki ............................................................ VI-12
Gambar 6.5 Instrumentasi Pada Pompa ............................................................ VI-13
Gambar 6.6 Instrumentasi Pada Mixer ............................................................. VI-13
Gambar 6.7 Instrumentasi Pada Reaktor .......................................................... VI-14
Gambar 6.8 Instrumentasi Pada Cooler dan Heater .......................................... VI-14
Gambar 6.9 Instrumentasi Pada Separator ........................................................ VI-15
Gambar 6.10 Instrumentasi Pada Flash Drum .................................................. VI-15
Gambar 6.11 Instrumentasi Pada Tangki Washing ........................................... VI-16
Gambar 6.12 Instrumentasi Pada Evaporator.................................................... VI-16
Gambar 6.13 Tingkat Kerusakan di Suatu Pabrik ............................................. VI-17
Gambar 9.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pabrik
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa..................................... IX-13
Gambar LC.1 Tangki Berpengaduk .................................................................. LC-7
Gambar LC.2 Pengaduk dalam Mixer .............................................................. LC-9
Gambar LC.3 Tangki Berpengaduk .................................................................. LC-48
Gambar LC.4 Pengaduk dalam Mixer .............................................................. LC-49
Gambar LC.5 Dekanter 1 ................................................................................. LC-51
Gambar LC.6 Tangki Berpengaduk .................................................................. LC-54
Gambar LC.7 Pengaduk dalam Mixer .............................................................. LC-56
Gambar LC.8 Dekanter 2 ................................................................................. LC-57
Gambar LD.1 Sketsa Sebagian Bar Screen....................................................... LD-1
Gambar LD.2 Sketsa Perancagnan Pengaduk ................................................... LD-8
Gambar LD.3 Siklus Unit Pendinginan ............................................................ LD-46
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan
Tangki Pelarutan......................................................................... LE-5
Gambar LE.2 Grafik Break Even Point Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Biodiesel dari Minyak Kelapa ..................................................... LE-22
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi Minyak Kelapa Mentah di Indonesia.................................... I-3


Tabel 2.1 Negara-Negara Eropa yang Telah Memproduks i Biodiesel ................. II-2
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa ............................................ II-10
Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Mixer (M-110) .................................................... III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Reaktor (R-210) .................................................. III-1
Tabel 3.3 Neraca Massa Pada Separator (S-212) ................................................ III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Heater (E-216) .................................................... III-2
Tabel 3.5 Neraca Massa Pada Flash Drum (V-310) ........................................... III-2
Tabel 3.6 Neraca Massa Pada Cooler 1 (E-230) ................................................. III-3
Tabel 3.7 Neraca Massa Pada Kondensor (E-312).............................................. III-3
Tabel 3.8 Neraca Massa Pada Cooler 2 (E-314) ................................................. III-3
Tabel 3.9 Neraca Massa Pada Washing Tank 1 (E-316)...................................... III-4
Tabel 3.10 Neraca massa Pada Dekanter 1 (H-410)............................................ III-4
Tabel 3.11 Neraca Massa Pada Washing Tank 2 (E-314).................................... III-4
Tabel 3.12 Neraca Massa Pada Dekanter 2 (H-510) ........................................... III-5
Tabel 3.13 Neraca Massa Pada Evaporator (V-610) ........................................... III-5
Tabel 3.14 Neraca Massa Pada Cooler 3 (E-612) ............................................... III-5
Tabel 4.1 Neraca Panas Pada Reaktor (R-210) ................................................... IV-1
Tabel 4.2 Neraca Panas Pada Heater (E-216) ..................................................... IV-2
Tabel 4.3 Neraca Panas Pada Cooler 1 (E-230) .................................................. IV-2
Tabel 4.4 Neraca Panas Pada Kondensor (E-312)............................................... IV-2
Tabel 4.5 Neraca Panas Pada Cooler 2 (E-314) .................................................. IV-3
Tabel 4.6 Neraca Panas Pada Evaporator (V-610) .............................................. IV-3
Tabel 4.7 Neraca Panas Pada Cooler 3 (E-612) .................................................. IV-4
Tabel 6.1 Jenis Variabel Pengukuran dan Controller yang Digunakan ............... VI-9
Tabel 6.2 Penggunaan Instrumentasi Pada Pra Rancanngan Pabrik Biodiesel ... VI-11
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap Sebagai Media Pemanas .......................................... VII-1
Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin Pada Alat ................................................. VII-2
Tabel 7.3 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan ...................................... VII-4
Tabel 7.4 Sifat Fiska Air Bawah Tanah di KIM II Medan ................................ VII-4
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel 7.5 Kandungan Bahan Kimia Air Bawah Tanah di KIM II Medan .......... VII-5
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik ............................................................. VIII-7
Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift............................................................ IX-9
Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya ............................................... IX-10
Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan .................................................................. IX-11
Tabel LA.1 Data Bilangan Antoine .................................................................. LA-7
Tabel LA.2 Komposisi % Mol ......................................................................... LA-8
Tabel LA.3 Perhitungan di Flash Drum ........................................................... LA-8
Tabel LB.1 Nilai Gugus Pada Perhitungan Cp dengan Metode Chueh dan
Swanson ........................................................................................ LB-1
Tabel LB.2 Nilai Elemen Atom Pada Perhitungan Cp dengan Metode Hurst
and Harrison .................................................................................. LB-2
Tabel LB.3 Nilai Gugus Pada Perhitungan Hof dengan Metode Joback .......... LB-2
Tabel LB.4 Energi Ikatan Reaktan Pada Perhitungan Hof ............................... LB-3
Tabel LC.1 Komposisi Bahan Yang Masuk ke Mixer ...................................... LC-7
Tabel LC.2 Komposisi Umpan Masuk R-210 ................................................... LC-10
Tabel LC.3 Komposisi Bahan Dalam Separator 1 (S-212)................................ LC-14
Tabel LC.4 Komposisi Bahan Yang Masuk ke Tangki Washing ...................... LC-47
Tabel LC.5 Komposisi Umpan Masuk ke Dekanter 1 (H-420) ......................... LC-51
Tabel LC.6 Komposisi Bahan Yang Masuk ke Tangki Washing ....................... LC-54
Tabel LC.7 Komposisi Umpan Masuk Dekanter 2 (H-510) .............................. LC-58
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya ............................. LE-1
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift ................................................... LE-3
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses .................................................... LE-6
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah ........... LE-7
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi ............................................................. LE-9
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai .................................................................. LE-12
Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas ...................................................................... LE-14
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja ................................................................... LE-15
Tabel LE.9 Aturan Depresiasi Sesuai UU Republik Indonesia No. 17 2000 ..... LE-16
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi Sesuai UURI No. 17 Tahun 2000 .. LE-17
Tabel LE.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)........................... LE-24
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak bumi. Karena
terbatasnya jumlah kilang yang dimiliki untuk memproduksi bahan bakar minyak
(BBM), Indonesia harus mengimpor BBM untuk mencukupi kebutuhan domestik
yang meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk kebutuhan transportasi, industri,
pembangkit listrik dan sebagainya. Di sisi lain, cadangan minyak bumi yang dimiliki
Indonesia semakin terbatas karena merupakan produk yang tidak dapat diperbaharui.
Usaha-usaha untuk mencari dan mengembangkan sumber bahan bakar
alternatif terus dilakukan. Salah satunya adalah biodiesel sebagai alternatif bahan
bakar untuk mesin diesel. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari
campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai
alternatif bagi bahan bakar mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak sayur atau minyak hewan. Biodiesel merupakan kandidat yang paling dekat
untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama
dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan
diesel petroleum di mesin sekarang ini. (Wikipedia, 18 April 2007)
Ada beberapa keuntungan penggunaan biodiesel, yaitu penggunaannya pada
mesin diesel dapat mengurangi hidrokarbon yang tak terbakar, karbon monoksida,
dan partikulat kasar seperti karbon dan debu. Biodiesel dapat juga memperpanjang
umur mesin karena lebih berpelumas dibanding petrodiesel dengan relatif tidak
mempengaruhi konsumsi bahan bakar, auto ignition, daya keluaran dan torsi mesin.
Penggunaan biodiesel juga akan menggantikan bau dari asap knalpot pertrodiesel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

dengan bau popcorn atau kentang goreng dan tidak menyebabkan iritasi pada mata.
Keunggulan lainnya adalah tidak beracun (garam meja 10 kali lebih beracun daripada
biodiesel), bebas timbal dan benzen karsinogenik selain biodegradable. Larutan
encer biodiesel terdegradasi 95% setelah 28 hari sedangkan solar hanya mampu 40%
(uji yang dilakukan oleh Universitas Idaho). Pada lingkungan aquatik biodiesel
mampu terdegradasi antara 85,5% sampai 88,5% sama seperti gula atau dextrose,
sedangkan solar hanya mampu 26,24%. Selain aman dibawa dan disimpan seperti
petrodiesel, biodiesel dapat digunakan secara murni atau dicampur dengan
petrodiesel dalam berbagai rasio. Semakin besar komposisi biodiesel pada campuran
dengan petrodiesel, semakin berkurang pula emisi gas buang yang dihasilkan.
(Saputera, 19 April 2007)
Sebagai negara penghasil minyak nabati terbesar di dunia, Indonesia
memiliki peluang sangat besar untuk mengembangkan biodiesel. Salah satunya
adalah minyak kopra yang jumlahnya cukup besar yang juga merupakan tanaman
khas daerah tropis Indonesia. Minyak kelapa ini merupakan pontensi bahan baku
yang besar untuk tujuan pengembangan BBM alternatif atau biodiesel. Di Indonesia
sendiri belum ada pabrik pembuatan biodiesel yang menggunakan minyak kelapa
sebagai bahan baku. (Bode, 6 Agustus 2007).
Konsumsi solar nasional untuk transportasi saat ini 12,5 juta kiloliter sampai
13 juta kiloliter per tahun. Bila setengahnya beralih ke biodiesel, berarti sekitar 2,5
persen dari 6 juta kiloliter atau sekitar 150000 kiloliter solar atau sekitar
80000ton/tahun yang bisa dihemat setiap tahun. (www.bendi21.com, 04 Oktober
2007).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Harga biodiesel lebih tinggi dari bahan bakar diesel. Saat ini, terdapat tujuh
produser biodiesel di Amerika Serikat. Biodiesel murni (100%) terjual dengan harga
$1.50 sampai $2.00 per galon sebelum dikenakan pajak. Pajak bahan bakar akan
bertambah $0.5 per galon. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007)

Tabel 1.1 Produksi Minyak Kelapa Mentah di Indonesia


No

Tahun

Produksi (liter)

2002

2.053.105

2004

135.323.752

2006

268.594.399

2008

401.865.046

(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2006)

1.2 Perumusan Masalah


Semakin menipisnya persediaan minyak bumi di Indonesia menjadi pemicu
untuk mencari sumber alternatif BBM dimana bahan bakunya dapat diperbaharui.
Pembuatan biodiesel yang dikonversi dari minyak kelapa dengan memanfaatkan
katalis pada proses esterifikasi dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Oleh
karena itu, perlu ditelaah pra rancangan pabrik pembuatan biodiesel dari minyak
kelapa.

1.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik


Tujuan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel dari minyak kelapa ini
adalah untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya di bidang rancang,
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

proses, dan operasi teknik kimia sehingga akan memberikan gambaran kelayakan
pra-rancangan pendirian pabrik ini. Tujuan lain adalah untuk menghasilkan bahan
bakar alternatif ramah lingkungan dan tidak beracun, sehingga akan menghemat
penggunaan bahan bakar diesel dari minyak bumi.

1.4

Manfaat Pra Rancangan Pabrik


Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan di atas, maka manfaat yang

diperoleh dari Pabrik Biodiesel dari minyak kelapa ini adalah tersedianya informasi
mengenai Pabrik Biodiesel dari minyak kelapa sehingga dapat dijadikan referensi
untuk pendirian suatu pabrik biodiesel. Di samping itu, juga untuk memberikan nilai
ekonomis pada bahan baku agar menjadi produk yang lebih bermanfaat.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biodiesel
Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan, biodegradable, dan tidak beracun.
Biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak
bumi, dan dapat menggantikan diesel dalam banyak kasus. Akan tetapi, biodiesel
lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, yaitu
meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah
pelumas (Wikipedia, 18 April 2007).
Biodiesel merupakan kandidat paling dekat untuk menggantikan bahan bakar
fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia karena biodiesel merupakan
bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini
dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur sekarang ini.
Biodiesel juga merupakan bahan bakar mesin diesel yang berasal dari minyak
yang bisa diperbarui yaitu minyak nabati atau hewani dan dapat bekerja pada mesin
diesel konvensional tanpa perlu ada modifikasi ataupun penambahan converter kit.
Semua jenis minyak nabati dapat digunakan untuk membuat biodiesel. Lemak
hewani pun dapat digunakan sebagai bahan baku produksi biodiesel. Seperti halnya
dengan mesin-mesin bakar umumnya, mesin diesel dengan bahan bakar petrodiesel
(solar) memberikan emisi yang cukup besar, terutama karbon dan sulfur. Bahan
bakar dari minyak nabati atau hewani ini diproses dengan cara mengubah minyak
tumbuhan lemak binatang atau minyak goreng bekas, menjadi bioediesel yang
disebut dengan transesterifikasi. (Wikipedia, 18 April 2007)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.2 Produksi Biodiesel


Beberapa negara di Eropa sekarang ini telah banyak menggunakan biodiesel.
Negara negara di Eropa yang telah memproduksi biodiesel dari tahun 2004 sampai
perkiraan pertengahan tahun 2006 dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Negara-negara Eropa yang telah memproduksi biodiesel.
Negara

Produksi biodiesel tahun

Perkiraan produksi biodiesel

2004, (ton)

sampai pertengahan 2006, (ton)

Jerman

1.035.000

1.900.000-2.100.000

Prancis

348.000

600.000-800.000

Italia

320.000

500.000-550.000

Inggris

250.000

Austria

57.000

150.000

Polandia

100.000-120.000

Spanyol

13.000

70.000-80.000

Slovakia

15.000

70.000-80.000

Republik Ceko

60.000

60.000-70.000

Denmark

70.000

30.000-40.000

Swedia

1.000

8.000-10.000

Irlandia

5.000

(Sumber : Hendartomo, 6 Agustus 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.3 Proses Produksi Biodiesel


Secara kimia biodiesel (metil ester atau etil ester) dapat dihasilkan dengan
proses transesterifikasi, yaitu dengan mengambil molekul trigliserida atau asam
lemak kompleks, menetralisir asam lemak bebas, mengeluarkan gliserin dan
membuat alkohol ester. Dalam proses ini minyak direaksikan dengan alkohol dengan
bantuan katalisator. Alkohol yang banyak digunakan adalah methanol karena murah
dan mudah didapat. Katalisatornya dapat sebuah basa atau asam. Yang umum
digunakan ialah basa, yaitu NaOH atau KOH. (www.pikiranrakyat.com, 6 Juli 2007)
Campuran ini didiamkan sehingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan bawah
yang disebut dengan gliserin dan lapisan atas yang disebut dengan metil ester. Metil
ester ini kemudian dicuci dan disaring untuk menjadi biodiesel yang siap digunakan.
Proses tersebut dilakukan dengan komposisi minyak tumbuh-tumbuhan sebesar 87%,
katalis (laurutan natrium metoksida 30%) 1%, alkohol 12%, yang akan menghasilkan
biodiesel 86%, alkohol 4%, gliserin 9%, dan fertilizer 1%. Dari komposisi ini,
didapatkan perbandingan minyak dan alkohol sebesar 1 : 7,3 dan perbandingan
alkohol dengan katalis (larutan natrium metoksida) sebesar 12,18 : 1. Biodiesel
disebut metil ester jika alkohol yang digunakan adalah methanol, sedangkan jika
alkohol yang digunakan adalah etanol, maka biodieselnya disebut etil ester. Produk
samping dari proses ini yaitu gliserin yang merupakan bahan dasar dari 1600 macam
produk antara lain sabun. (Saputera, 19 April 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.4 Transesterifikasi
Proses transesterikasi yang mengkonversi minyak tumbuhan menjadi
biodiesel ditunjukkan pada reaksi dibawah ini :
H2COOR

H2COH
katalis

HCOOR

+ 3 CH3OH

3 RCOOCH3 +

H2COOR
Trigliserida

HCOH

H2COH
Metanol

Metil Ester

Gliserol

Grup R merupakan asam lemak yang biasanya memiliki panjang rantai


karbon 12 sampai 22. Molekul minyak tumbuhan direduksi sampai sepertiga dari
ukuran awalnya, sehingga viskositasnya semakin rendah dan semakin mirip dengan
bahan bakar diesel. Bahan bakar hasil proses ini mirip dengan bahan bakar diesel
dalam mesin. Reaksi ini menghasilkan tiga molekul dari bahan bakar ester dari salah
satu molekul dari minyak tumbuhan. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007)

2.4.1 Proses Transesterifikasi Katalis Asam


Proses ini merupakan proses pendahuluan menggunakan katalis asam untuk
menurunkan kadar asam lemak bebas hingga sekitar 2%. Asam sulfat (sulfuric acid)
0,5 % berat dan alkohol (umumnya metanol) dengan molar rasio antara alkohol dan
bahan baku minyak sebesar 6:1 terbukti memberikan hasil konversi yang lebih baik.
Proses ini dilakukan pada rentang temperatur 40-50oC. Proses ini dilakukan di dalam
wadah berpengaduk magnetic dengan kecepatan konstan.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.4.2 Proses Transesterifikasi Katalis Basa


Proses transesterifikasi ini dilakukan setelah transesterifikasi terhadap produk
tahap pertama (transesterifikasi katalis asam). Proses ini menggunakan katalis basa.
Natrium hidroksida 0,5% berat dan alkohol (umumnya metanol) dengan rasio molar
antara alkohol dan produk tahap pertama sebesar 9:1 digunakan dalam proses
transesterifikasi ini. Proses transesterifikasi ini dilakukan pada temperature 40-50oC
dalam wadah berpengaduk magnetik dan kecepatan konstan.
Keberadaan pengaduk penting untuk memastikan terjadinya reaksi di seluruh
bagian reaktor. Produk esterifikasi katalis basa ini akan berupa metil ester di bagian
atas dan gliserol di bagian bawah (akibat perbedaan densitas). Setelah dipisahkan
dari gliserol, metil ester tersebut selanjutnya di cuci dengan air distilat panas (10
vol%). Karena memiliki densitas yang lebih tinggi dibandingkan metil ester, air
pencuci ini juga akan terpisahkan dari metil ester dan menempati bagian bawah
reaktor. Metil ester yang telah dimurnikan ini selanjutnya bisa digunakan sebagai
bahan bakar mesin diesel.

2.4.3 Proses Transesterifikasi Co-Solvent dan Tanpa Katalis (Alkohol Super


Kritis)
Proses transesterifikasi ini dilakukan dengan menggunakan metanol
superkritik dan co-solvent CO2. Tidak adanya katalis pada proses ini memberikan
keuntungan tidak diperlukannya proses purifikasi metil ester terhadap katalis yang
biasanya terikut pada produk proses transesterifikasi konvensional menggunakan
katalis asam/basa. Penambahan co-solvent CO2 berfungsi untuk menurunkan tekanan
dan temperatur operasi proses transesterifikasi. Hal ini berkorelasi langsung pada
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

lebih rendahnya energi yang diperlukan dalam proses transesterifikasi menggunakan


metanol superkritik. Meskipun demikian, temperatur yang telibat dalam proses ini
masih cukup tinggi, yaitu sekitar 2800C.

2.5 Sifat-Sifat Biodiesel


2.5.1 Viskositas
Viskositas bahan bakar adalah penting karena mempengaruhi atomisasi bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang pembakaran mesin. Tetesan bahan bakar
diharapkan melengkapi suatu pembakaran. Bahan bakar dengan viskositas yang
tinggi, seperti minyak tumbuhan, akan menghasilkan tetesan bahan bakar yang lebih
besar dalam ruang mesin pembakaran dimana bahan bakar ini tidak akan terbakar
sama besih dengan bahan bakar yang menghasilkan tetesan yang lebih kecil.
Biodiesel memiliki viskositas yang lebih mirip dengan bahan bakar diesel
daripada minyak tumbuhan. Hal ini membantu menghasilkan tetesan-tetesan yang
lebih kecil, yang terbakar lebih bersih. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007). Viskositas
biodiesel sama dengan viskositas dari petrodiesel yaitu 35-45 cp pada 1000F.
(Hendartomo, 6 Agustus 2007)

2.5.2 Angka Setana (Cetane Number)


Angka setana berhubungan dengan volatilitas dari bahan bakar, dimana bahan
bakar yang lebih volatil memiliki angka setana yang lebih tinggi. Bahan bakar
dengan angka setana yang tinggi juga berakibat pada pembakaran yang tidak
sempurna dan asap. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007). Angka setana dalam
biodiesel yaitu 46-70. (www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.5.3 Panas Pembakaran


Bahan bakar dengan panas pembakaran yang tinggi akan menghasilkan
tenaga yang lebih besar daripada bahan bakar dengan energi yang lebih rendah.
Akibatnya, mesin yang menggunakan bahan bakar berenergi rendah akan
membutuhkan bahan bakar lebih untuk menghasilkan tenaga yang sama seperti
bahan bakar diesel. Biodiesel membutuhkan sekitar 1,1 galon bahan bakar untuk
melakukan kerja yang sama dengan satu galon dari bahan bakar diesel.
(www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007)

2.5.4 Flash Point (Titik Nyala)


Flash point atau titik nyala adalah suhu terendah dimana bahan bakar dalam
campurannya dengan udara akan menyala. Titik nyala yang terlampau tinggi dapat
menyebabkan keterlambatan penyalaan, sementara apabila titik nyala terlampau
rendah akan menyebabkan timbulnya detonasi yaitu ledakan-ledakan kecil yang
terjadi sebelum bahan bakar masuk ruang bakar. Hal ini juga meningkatkan resiko
bahaya pada saat penyimpanan. (Hendartomo, 6 Agustus 2007). Flash point yang
terdapat

dalam

biodiesel

secara

umum

yaitu

1300C

(www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007).

2.5.5 Cloud Point (Titik Asap)


Cloud point atau titik asap adalah suhu dimana suatu bahan bakar akan menghasilkan
asap tipis yang kebiru-biruan pada suatu pemanasan. (Ketaren, 1986). Cloud point
untuk

biodiesel

pada

umumnya

adalah

-110C-160C.

(www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.5.6 Pour Point (Titik Tuang)


Pour point atau titik tuang adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat
dialirkan. Titik tuang yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan pada
pengaliran bahan bakar. (Hendartomo, 6 Agustus 2007). Pour point untuk biodiesel
yaitu berkisar -150C 130C. (www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)

2.6 Bahan Baku Kelapa Pembuatan Biodiesel


Pembuatan biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa. Dalam tugas
perancangan pabrik ini, bahan baku yang digunakan adalah minyak kelapa.

2.6.1 Kelapa
Kelapa atau cocos nucifera sudah tumbuh selama 16 juta tahun yang lalu.
Kelapa berasal dari India. Kelapa dapat tumbuh di wilyah tropis, dan lebih banyak
tumbuh di pinggiran pantai. Pohon kelapa biasanya tumbuh di tanah berpasir dengan
tingkat salinitas yang tinggi, lebih banyak tumbuh di wilayan cukup sinar matahari
dan dengan curah hujan yang teratur 750-2000 mm/tahun. Kelembapan yang
dibutuhkan kelapa untuk tumbuh yaitu 70-80%. Pada pertumbuhan optimum itulah
sehingga kelapa jarang tumbuh di daerah dengan humiditas yang rendah, temperature
juga sangat mempengaruhi pertumbuhannya, yaitu sekitar 24oC, sangat susah tumbuh
di daerah iklim kering, kalaupun bisa tumbuh kemungkinan tidak berbuah
(Wikipedia, 6 Agustus 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.6.2 Minyak Kelapa


Minyak kelapa dan kopra berasal dari buah pohon kelapa yang berasal dari
Asia Tenggara. Minyak kelapa telah digunakan selama ribuan tahun sebagai minyak
masak, dan makanan diet bagi orang-orang yang tinggal di daerah tropis.
Kopra adalah daging bagian dalam dari kelapa. Kopra merupakan minyak
yang kaya pulp dengan rasa kacang yang manis dan ringan. Kopra pada dasarnya
digunakan sebagai sumber minyak kelapa. Kopra berkualitas tinggi mengandung
sekitar 65% sampai 72% minyak, dan minyak yang diperoleh dari kopra disebut
crude coconut oil (minyak kelapa mentah). Minyak kelapa mentah diproses dari
kopra dengan expeller press dan ekstrasi pelarut. Minyak kelapa tidak disarankan
untuk dikonsumsi sampai minyak kelapa tersebut melewati proses refining, yang
terdiri dari neutralizing, bleaching, dan deodorizing pada suhu tinggi dan tekanan
vakum. Minyak kelapa sisa yang diperoleh sebagai hasil samping digunakan untuk
umpan bahan baku.
Minyak kelapa tingkat premium yang juga dikenal dengan minyak kelapa
murni adalah minyak yang diperoleh dari pressing pertama tanpa penambahan bahan
kimia apapun. Minyak kelapa murni ini (virgin coconut oil) atau minyak kelapa
tingkat premium lebih mahal dari minyak kelapa mentah atau minyak kelapa yang
sudah melewati proses refining karena penghasilnya hanya menggunakan bahan baku
pilihan dan terdapat yield produksi yang lebih rendah yang disebabkan karena hanya
dilakukan satu kali pressing. (Wikipedia, 19 April 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa


Komponen Kimia

Jumlah, %

Asam Kaprilat

8,0

Asam Kaprat

7,0

Asam Laurat

48,0

Asam Miristat

17,5

Asam Palmitat

8,8

(Sumber : Hendartomo, 6 Agustus 2007)

2.6.3 Kegunaan Minyak Kelapa


Minyak kelapa dapat dicampur dengan diesel, langsung dalam mesin tersebut
atau diubah dahulu menjadi biodiesel. Karena densitas spesifik yang lebih tinggi dan
kandungan energi yang lebih rendah, konsumsi bahan bakar spesifik menggunakan
minyak kelapa secara umum lebih tinggi 8%.
Banyak studi yang melibatkan penggunaan minyak tumbuhan seperti minyak
kelapa dilakukan di awal tahun 1980. Percobaan mesin jangka pendek menunjukkan
bahwa minyak tumbuhan dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar atau dalam
campuran dengan diesel. Penelitian mesin jangka panjang menunjukkan bahwa
kemampuan mesin untuk bekerja dipertanyakan ketika campuran bahan bakar
mengandung lebih dari 20% minyak tumbuhan. (Wikipedia, 19 April 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.6.4 Keuntungan Minyak Kelapa Sebagai Biodiesel


Produksi kelapa dunia dalam kopra telah meningkat menjadi sepuluh juta ton
per tahun. Dari produksi ini, antara satu sampai dua juta ton telah dipasarkan di
dunia. Fluktuasi harga minyak kelapa sempat berlangsung signifikan, yaitu antara 0,3
sampai 0,7 US$/liter. Pasar ekspror umumnya terdiri dari proses-proses industri yang
dapat menggunakan minyak tumbuhan lainnya jika harga kelapa dunia tinggi.
Penggunaan minyak kelapa secara luas untuk menggantikan bahan bakar diesel
memiliki potensi nilai lingkungan, yaitu berkurangnya emisi gas-gas beracun jika
dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar diesel. (Wikipedia, 19 April 2007)

2.7 Sifat-Sifat Bahan


2.7.1 Metil Ester (Biodiesel)
(Sumber : www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)
1.

Berwujud cairan jernih tidak berwarna

2.

Berat molekul

: 214,344 gr/mol

3.

Spesifik gravitasi

: 0,87 0,89 (25oC)

4.

Titik leleh

: 4,5oC (760 mm)

5.

Titik didih

: 148oC (18 mm)


261,5oC (760 mm)

6.

Nilai asam

: 1 max KOH/g

7.

Flash point

: 130oC

8.

Angka Setana

: 46 70

9.

Titik Asap

: -11 16oC

10. Titik Tuang

: -15 13oC

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.7.2 Minyak Kelapa (100 gram) (Sumber :Wikipedia, 06 Agustus 2007)


1.

Kandungan karbohidrat

: 15,23 g

2.

Kandungan gula

: 6.23 g

3.

Densitas

: 0,926 gr/ml

4.

Lemak

: 33,49 g

Jenuh

: 29,70 g

Tidak jenuh tunggal (monounsaturated)

: 1,43 g

Tidak jenuh poli (polyunsaturated)

: 0,37 g

Protein

: 3,3 g

Thiamin (vitamin B1)

: 0,066 mg (5%)

Riboflavin ( vitamin B2)

: 0,02 mg (1%)

Niasin (vitamin B3)

: 0,54 mg (4%)

Asam pantotenik (vitamin B5)

: 0,300 mg (6%)

Vitamin B6

: 0,054 mg (4%)

Volat (vitamin B9)

: 26 g (6%)

Vitamin C

: 3.3 mg (6%)

Kalsium

: 14 mg (1%)

Besi

: 2.43 mg (19%)

Magnesium

: 32 mg (9%)

Pospor

: 113 mg (16%)

Kalium

: 356 mg (8%)

4.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Seng

: 1.1 mg (11%)

2.7.3 Air (H2O)


1.

Merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau

2.

Merupakan elektrolit lemah dan dapat terionisasi menjadi H3O+ dan OH-

3.

Berat Molekul

: 18,016 gr/mol

4.

Densitas

: 1 gr/ml

5.

Titik Nyala

: 0 0C

6.

Viskositas

: 0,01002 cp

7.

Panas Spesifik

: 1 kal/gr

8.

Tekanan Uap

: 760 mmHg

9.

Tegangan Permukaan

: 73 dyne/cm

10. Panas Laten

: 80 kal/gr

11. Indeks Bias

: 1,333

12. Mempunyai kemampuan katalitik tertentu, terutama pada oksidasi logam


(Sumber : Orthmer, 1987)

2.7.4 Metanol ( CH3OH )


1.

Warna

: tidak berwarna dalam cairan

2.

Densitas

: 0,7918 gr/cm3

3.

Titik Beku

: - 97 0C ( 1 atm )

4.

Titik Didih

: 64,7 0C ( 1 atm )

5.

Keasaman

: 15,5 pKa

6.

Berat molekul

: 32,04 gr/mol

7.

Viskositas ( 20 0C )

: 0,59 mPa.s

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

8.

9.

Batas kemampuan terbakar


(%volume di udara)

: 6.72% - 36.50%

Titik Nyala

: 110C

10. Kapasitas Panas Cairan : Cp = 0,54247 + 1314 x 10-6t + 485 x 10-8 t2


11. Merupakan cairan yang mudah menguap
12. Mudah terbakar
13. Merupakan bahan kimia beracun
14. Dapat digunakan sebagai bahan bakar, anti beku, denaturasi dan pelarut
(Sumber : Wikipedia, 06 Agustus 2007 )

2.7.5 Gliserol
1.

Titik Beku

: 18,17 0C

2.

Titik Didih

: 147,9 0C

3.

Densitas

: 1,2582 gr/ml

4.

Indeks Bias nD20

: 1,47399 ( gliserol 100 % 0

5.

Tekanan Uap

: 0,0025 mmHg ( 50 0C )
0,195 mm Hg ( 100 0C )
46,0 mmHg ( 200 0C )

6.

Viskositas

: 1499 cp ( 20 0C )

7.

Kapasitas Panas

: 0,5795 kal/gr ( 20 0C )

8.

Panas Penguapan

: 21,060 kal/mol ( 55 0C )

9.

Panas Pembentukan

: 159,60 kkal/grmol

10. Konduktivitas panas

: 0,00068 kal/cm2 0C

11. Titik Nyala

: 177 0C ( 1 atm )

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

: 204 0C

12. Titik Api


13. Larut sempurna dalam air dan alkohol

14. Sedikit larut dalam eter, etil asetat, dioxine, tidak dapat larut dalam hidrokarbon
(Sumber : www.nist.com)

2.7.6 Natrium Metoksida


1. Berbentuk serbuk putih
2. Berat molekul

: 54,04 gr/gr mol

3. Biasanya dilarutkan dalam pelarut metanol atau etanol dengan kadar 30%
(Sumber : Wikipedia, 06 September 2007)

2.8 Deskripsi Proses


2.8.1 Tahap Persiapan
Metanol 98% yang telah dicampur dengan katalis (T-202) dan minyak kelapa
(T-201) yang mengandung 94,1% trigliserida (Matsumura, 18 April 2007)
dipompakan ke reaktor (R-310) dengan perbandingan 6,23 : 1 (perbandingan massa)
(Saputera, 19 April 2007) dengan kondisi operasi 60oC dan tekanan 1 atm.
2.8.2 Tahap Esterifikasi
Di dalam reaktor (R-310) terjadi reaksi esterifikasi dengan reaksi umum :
H2COOR

H2COH
CH3ONa

HCOOR

H2COCOR

+ 3 CH3OH

3 RCOOCH3 +

HCOH

H2COH

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Trigliserida

Metanol

Metil Ester

Gliserol

Reaktor ini menggunakan pengaduk dengan kecepatan pengadukan sebesar 2


rps. Lamanya pengadukan adalah 2 jam yang dilakukan pada temperatur 60oC dan
tekanan 1 atm. Hasil konversi tahap ini dapat mencapai 99,47 % (Matsumura, 18
April 2007). Adapun tahap esterifikasi ini menghasilkan campuran metil ester,
gliserol, sabun, trigliserida, katalis, dan air.

2.8.3 Tahap Pemisahan Metil Ester


Produk intermediet hasil reaksi kemudian dipompakan menuju separator (S401) pada temperatur 60oC dan tekanan 1 atm yang berfungsi untuk memisahkan
larutan metil ester dari gliserol, katalis, dan sabun. Adapun di dalam separator akan
terbentuk dua lapisan. Lapisan atas yaitu larutan metil ester, dan lapisan bahwa yaitu
gliserol, katalis, dan sabun, dan air. Larutan metil ester yang masih mengandung
metanol kemudian dipompakan ke flash drum (FD-303) yang dioperasikan pada
temperatur 104,7oC dan tekanan 1 atm untuk memisahkan metanol (titik didih =
64,7oC). Metanol hasil pemisahan kemudian ditampung dalam tangki penampungan
metanol (T-204). Gliserol yang mengandung sedikit katalis, air, dan sabun kemudian
ditampung dalam tangki penampung sementara (T-203)

2.8.4 Tahap Pencucian Metil Ester


Setelah dari separator (S-401), larutan metil ester kemudian dipompakan ke
washing tank pertama (WT-306) untuk dicuci dengan menggunakan CH3COOH (T205) sebelum dipompakan ke dalam dekanter (D-402). Adapun senyawa bekas
cucian langsung dipompakan ke unit pengolahan limbah. Setelah itu metil ester
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

dipompakan ke washing tank kedua (WT-307) dengan menggunakan air sebagai


pencucinya, kemudian dipompakan ke decanter (D-403). Adapun air bekas cucian
langsung dipompakan ke unit pengolahan limbah.

2.8.5 Tahap Pemurnian Metil Ester


Larutan metil ester kemudian dipompakan ke evaporator (E-308) untuk
menguapkan air yang masih terkandung di dalam metil ester. Metil ester dengan
kemurnian 98% kemudian ditampung dalam tangki metil ester (T-207)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

B-203

LI

LI

T-202

T-201

Air Pendingin 10 C

Air Pencuci 30 C

Steam 120 C, 2 atm

G-101

LI
LI

S-401
R-301

PI

TC

FC

FC

P-103
P-102

5
6

TC

H-302
T-203

7
LC

LC

TI

FD-303
P-105
FC

FC

P-104

10
8

TC

C-305

K-304

9
LC

LC

LC

11

T-204

WT-306

D-402

12

14

FC

P-107

P-106
13
FC

15

T-205

WT-307
16

LI

FC

LC

P-108

17
D-403

18

LC

FC

P-109

19
LC

E-308

20

TC

21

Air Pendingin Bekas

Steam Bekas

Air Pencuci Bekas

TC

C-309

22
T-207

Gambar Flowsheet Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel Neraca Massa


KOMPONEN
1

Minyak Kelapa

11371.2942

CH3OH

3552.094064

H2O

69.83841361

69.83841361

45.4851768

45.485177

3552.094064

1847.897095

1847.897095

1847.8971

69.83841361

72.49171559

72.49171559

72.4917156

10826.97637

10826.9764

Biodiesel

11396.81723

569.84086

Gliserol

1633.188762

1633.1888

56.856471

56.96098657

56.960987

CH3ONa

As. Asetat
Total

14993.22668

69.83841361

3678.788949

15052.84097

2305.4758

12747.36518

12747.3652

Suhu (Celsius)

30

60

30

60

60

60

104,7

Tekanan (atm)

10

11

KOMPONEN
Alur

12

13

Minyak Kelapa
CH3OH

1414.6681

1414.668071

433.22902

433.22902

H2O

35.347382

35.34738238

37.144333

37.144333

Biodiesel

927.9473

927.9472985

9899.0291

9899.0291

9849.53392

433.22902

424.564444

9886.6783

197.733565

9899.0291

Gliserol
CH3ONa
As. Asetat
Total

2377.9628

2377.962752

49.4951454

49.495145

48.5052424

20268.431

670.803251

10369.402

10369.402

9899.02907

Suhu (Celsius)

104,7

30

104,7

30

30

30

30

Tekanan (atm)

17

18

19

8.6645805

8.49128888

0.17329161

19587.974

391.759475

19196.2143

KOMPONEN
14

15

CH3OH

424.564444

8.6645805

H2O

197.733565

9688.9447

16

20

Minyak Kelapa

Biodiesel

9899.02907

18994.3864

9899.0291

9899.0291

9899.02907

0.9899029

0.97010485

0.01979806

29496.657

401.220869

29095.4364

18994.3864

Gliserol
CH3ONa
As. Asetat

48.5052424

0.9899029

Total

670.803251

19597.628

Suhu (Celsius)

30

30

30

30

30

30

100

Tekanan (atm)

9899.02907

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

KOMPONEN
Alur

21

22

H2O

201.82791

201.8279118

Biodiesel

9899.0291

9899.02907

10100.857

10100.85698

Suhu (Celsius)

100

30

Tekanan (atm)

Minyak Kelapa
CH3OH

Gliserol
CH3ONa
As. Asetat
Total

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB III
NERACA MASSA

Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan biodiesel dari minyak
kelapa dengan kapasitas produksi 80000 ton/tahun diuraikan sebagai berikut :
Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Waktu bekerja / tahun

: 330 hari

Kapasitas produksi (98% metil laurat)

: 10101,0101 kg/jam

Satuan operasi

: kg/jam

3.1 Reaktor (R-310)


Tabel 3.1 Neraca Massa pada Reaktor (R-310)
Komponen
M. Kelapa
CH3OH
H2O
Biodiesel
Gliserol
CH3ONa (Katalis)
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 1
Alur 2
11371,2492
3553,1936
72,514

11371,2492

56,9608
3682,5636

Keluar (kg/jam)
Alur 3
45,298
1849,0336
72,514
11396,57
1633,184
56,9608
15053,8128

3.2 Separator (S-401)


Tabel 3.2 Neraca Massa pada Separator (S-401)
Komponen
M. Kelapa
CH3OH
H2O
Biodiesel
Gliserol
CH3ONa
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 3
45,298
1849,0336
72,514
11396,7721
1633,184
56,9608
15053,8128

Keluar (kg/jam)
Alur 4
Alur 5
45,298
1847,8898
72,4914
56,9823
10826,9335
1633,184
56,9608
1792,32
12747,3147
15053,8128

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3.3 Heater (H-302)


Tabel 3.3 Neraca Massa Heater (H-302)
Masuk (kg/jam)
Alur 5
1847,8898
72,4914
10826,9335
12747,3147

Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Total

Keluar (kg/jam)
Alur 6
1847,8898
72,4914
10826,9335
12747,3147

3.4 Flash Drum (FD-303)


Tabel 3.4 Neraca Massa Flash Drum (FD-303)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 6
1847,8898
72,4914
10826,9335
12747,3147

Keluar (kg/jam)
Alur 7
Alur 9
1414,6625
433,2273
35,3472
37,1442
927,9436
9898,9899
2377,9533
10369,3614
12747,3147

3.5 Kondensor (K-304)


Tabel 3.5 Neraca Massa Kondensor (K-304)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 7
1414,6625
35,3472
927,9436
2377,9533

Keluar (kg/jam)
Alur 8
1414,6625
35,3472
927,9436
2377,9533

3.6 Cooler 1 (C-305)


Tabel 3.6 Neraca Massa Cooler 1 (C-305)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 9
433,2273
37,1442
9898,9899
10369,3614

Keluar (kg/jam)
Alur 10
433,2273
37,1442
9898,9899
10369,3614

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3.7 Washing Tank 1 (WT-306)


Tabel 3.7 Neraca Massa di Washing 1 (WT-306)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Asam Asetat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 10
Alur 11
433,2273
37,1442
9849,4950
9898,9899
49,4950
10369,3614
9898,9899
20268,3514

Keluar (kg/jam)
Alur 12
433,2273
9886,6392
9898,9899
49,4950
20268,3514

3.8 Dekanter 1 (D-402)


Tabel 3.8 Neraca Massa di Dekanter 1 (D-402)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Asam Asetat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 12
433,2273
9886,6392
9898,9899
49,4950
20268,3514

Keluar (kg/jam)
Alur 13
Alur 14
424,5628
8,6646
9688,9064
197,7328
9898,9899
48,5051
0,9899
10161,974
10106,3772
20268,3514

3.9 Washing Tank 2 (WT-307)


Tabel 3.9 Neraca Massa di Washing 2 (WT-307)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Asam Asetat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 14
Alur 15
8,6646
197,7328
9898,9899
9898,9899
0,9899
10106,3772

9898,9899

Keluar (kg/jam)
Alur 16
8,6646
10096,7227
9898,9899
0,9899
20005,3671

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3.10 Dekanter 2 (D-403)


Tabel 3.10 Neraca Massa di Dekanter (D-403)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Asam Asetat

Masuk (kg/jam)
Alur 16
8,6646
19587,8963
9898,9899
0,9899

Total

29496,5407

Keluar (kg/jam)
Alur 17
Alur 18
8,4913
0,1733
391,7580
19196,1383
9898,9899
0,9701
0,0198
401,2194
29095,3213
29496,5407

3.11 Evaporator (E-308)


Tabel 3.11 Neraca Massa di Evaporator (E-308)
Komponen
CH3OH
H2O
Biodiesel
Asam Asetat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 18
0,1733
19196,1383
9898,9899
0,0198
29095,3213

Keluar (kg/jam)
Alur 19
Alur 20
0,1733
18994,3112
201,8271
9898,9899
0,0198
18994,3112
10101,0101
30437,964

3.12 Cooler 2 (C-309)


Tabel 3.12 Neraca Massa Cooler (C-309)
Komponen
H2O
Biodiesel
CH3OH
Asam Asetat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 20
0,17728
211,215
10349,53
0,0207
10560,745

Keluar (kg/jam)
Alur 21
0,17728
211,215
10349,53
0,0207
10560,745

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB IV
NERACA ENERGI

Suhu referensi

: 25oC

Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan perhitungan : kJ/jam

4.1 Reaktor (R-310)


Tabel 4.1 Neraca Panas pada Reaktor (R-310)
Komponen
Trilaurin
CH3OH
H2O
M. Laurat
Gliserol
CH3ONa
Panas Reaksi
Panas yang
dibutuhkan
Total

Panas Masuk (kJ/jam)


Alur 1
Alur 1
122083,2572
358,506
2,9825
0,382422477

Panas Keluar (kJ/jam)


Alur 3
3418,331202
1384,982824
21,69311548
882047,829
134191,8422
2,676957338
1170741,186-

151317,501
1170741,186

1170741,186

4.2 Heater (H-302)


Tabel 4.2 Neraca Panas pada Heater (H-302)
Komponen
Biodiesel
CH3OH
H2O
Panas yang dibutuhkan
Total

Panas Masuk (kJ/jam)


Alur 5
837945,4376
1384,982824
21,69311548
1072789,47
1912141,584

Panas Keluar (kJ/jam)


Alur 6
1908121,468
3806,351524
213,7642917
1912141,584

4.3 Kondensor (K-304)


Tabel 4.3 Neraca Panas pada Kondensor (K-304)
Komponen

Panas Masuk (kJ/jam)

Panas Keluar (kJ/jam)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Biodiesel
CH3OH
H2O
Panas yang dilepaskan
Total
4.4. Cooler 1 (C-305)

Alur 7
163539,3023
2917,422528
103,9525044
166560,6773

Alur 8
10259,68012
146,8955
1,45383
156152,6478
166560,6773

Tabel 4.5 Neraca Panas pada Cooler 1 (C-305)


Komponen
Biodiesel
CH3OH
H2O
Panas yang dilepaskan
Total
4.5 Evaporator (E-308)

Panas Masuk (kJ/jam)


Alur 9
1744582,166
893,4336906
109,237126
1745584,836

Panas Keluar (kJ/jam)


Alur 10
109446,8109
43,71198182
1,527742383
1636092,786
1745584,836

Tabel 4.5 Neraca Panas pada Evaporator (E-308)


Komponen
Biodiesel
H2O
CH3OH
CH3COOH
Panas yang dibutuhkan
Total
4.6. Cooler 2 (C-309)

Panas Masuk (kJ/jam)


Alur 18
109446,8109
789,5382048
0,017484793
0,000365151
1587749,832
1697986,199

Panas Keluar (kJ/jam)


Alur20
1641702,163
56283,67293
0,356570555
0,006023181
1697986,199

Tabel 4.6 Neraca Panas pada Cooler 2 (C-309)


Komponen
Biodiesel
H2O
CH3OH
CH3COOH
Panas yang dilepaskan
Total

Panas Masuk (kJ/jam)


Alur 20
3213619,27
265,9381009
0,697984099
0,011790331
3213885,915

Panas Keluar (kJ/jam)


Alur 21
214241,2845
16,24945649
0,034226346
0,000714781
2999628,346
3213885,915

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN

1. Tangki Penyimpanan Bahan Baku Minyak Kelapa (T-201)


Fungsi

: tempat menyimpan bahan baku Minyak Kelapa

Bentuk

: silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283, Grade C

Jumlah

: 7 unit

Kapasitas

: 372,151 m3

Kondisi Penyimpanan : -Tekanan

: 1 atm
: 30oC

-Suhu
Kondisi Fisik : - Silinder
- Diameter

: 6,025 m

- Tinggi

: 12,05 m

- Tebal

: 1,75 in

- Diameter

: 6,025 m

- Tinggi

: 1,506 m

- Tebal

: 1,75 in

- Tutup

2. Tangki Metanol Umpan (T-202)


Fungsi

: tempat menyimpan metanol untuk dimasukkan ke dalam unit


mixer

Bentuk

: silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar.

Bahan

: Carbon steel SA-53 grade A

Kapasitas

: 295,352 m3

Jumlah

: 3 unit

Kondisi penyimpanan
-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kondisi Fisik : -Silinder


- Diameter

: 5,578 m

- Tinggi

: 11,1562 m

- Tebal

: 1,5 in

- Diameter

: 5,578 m

- Tinggi

: 1,394 m

- Tebal

: 1,75 in

- Tutup

3. Screw Conveyor (SC-203)


Fungsi

: mengangkut bahan kulit udang menuju ekstraktor (R-203)

Jenis

: horizontal screw conveyor

Bahan konstruksi : carbon steel


Jumlah

: 1 unit

Jarak angkut

: 10 m

Daya

: hp

4. Reaktor ( R-301)
Fungsi

: tempat terjadi reaksi transesterifikasi

Jenis

: Batch reactor terhubung paralel

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-203 Grade A


Jumlah

: 3 unit

Kapasitas

: 44,367 m3

Kondisi operasi : -Tekanan

: 1 atm
: 60oC

-Suhu
Kondisi Fisik : -Silinder

-Tutup

- Diameter

: 3,352 m

- Tinggi

: 4,469 m

- Tebal

: in

- Diameter

: 3,352 m

- Tinggi

: 0,838 m

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- Tebal

: in

5. Separator (S-401)
Fungsi

: memisahkan gliserol dan katalis dari Biodiesel.

Jenis

: Separator overflow

Bentuk

: silinder vertikal dengan dasar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 Grade C


Kapasitas

: 20,1866 m3

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

: -Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 60oC

Kondisi Fisik : -Silinder


- Diameter

: 1,976 m

- Tinggi

: 5,93 m

- Tebal

: in

- Diameter

: 1,976 m

- Tinggi

: 0,494 m

- Tebal

: in.

-Tutup

6. Tangki Gliserol (T-204)


Fungsi

: menyimpan gliserol pada 30oC; 1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup bawah datar dan atas konis

Bahan

: carbon steel SA-53 grade C

Jumlah

: 2 unit

Kapasitas

: 193,1 m3

Kondisi operasi :
-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 60oC

Kondisi Fisik :
-Silinder
- Diameter

: 4,267 m

- Tinggi

: 12,8 m

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- Tebal

: in

- Diameter

: 4,267 m

- Tinggi

: 1,12 m

- Tebal

: in

-Tutup

7. Heater (H-302)
Fungsi

: menaikkan temperatur larutan Biodiesel proses sebelum


masuk ke dalam flash drum

Jenis

: 1-2 Shell and Tube Exchanger

Jumlah

: 1 unit

Diameter shell

: 12 in.

Pitch

: 1 in square pitch

Diameter tube

: in

Jenis tube

: 12 BWG

Jumlah tube

: 60

Panjang tube

: 20 ft

8. Flash drum (FD-303)


Fungsi

: Memisahkan metanol dari campurannya

Bahan konstruksi : Low Alloy Steel SA- 203 grade A


Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jumlah

: 1 buah

Kapasitas

: 18,303 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 104,7oC

Kondisi Fisik : -Silinder


- Diameter

: 2,334 m

- Tinggi

: 3,501 m

- Tebal

: 1 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

-Tutup
- Diameter

: 2,334 m

- Tinggi

: 0,583 m

- Tebal

: 1 in

9. Kondensor (K-304)
Fungsi

: mendinginkan methanol hingga mencapai suhu 70oC

Jenis

: 3-6 shell and tube exchanger

Jumlah

: 1 unit

Diameter shell

: 12 in.

Pitch

: 1 in square pitch

Diameter tube

: 3/4 in

Jenis tube

: 18 BWG

Jumlah tube

: 60

Panjang tube

: 20 ft

10. Cooler 1 (C-305)


Fungsi

: mengubah methanol hingga mencapai suhu 30oC

Jenis

: 5-10 shell and tube exchanger

Jumlah

: 1 unit

Diameter shell

: 15,25 in.

Pitch

: 1 in square pitch

Diameter tube

: in

Jenis tube

: 18 BWG

Jumlah tube

: 108

Panjang tube

: 20 ft

11. Tangki Metanol (T-205)


Fungsi

: menyimpan metanol keluaran dari top flash drum pada 30oC;


1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar

Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-53 grade A


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Jumlah

: 1 unit

Kapasitas

: 593,404 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

Kondisi Fisik

-Silinder
- Diameter

: 7,04 m

- Tinggi

: 14,08 m

- Tebal

: in.

-Tutup
- Diameter

: 7,04 m

- Tinggi

: 1,76 m

- Tebal

: in.

12. Cooler 2 (C-308)


Fungsi

: menurunkan temperatur cairan setelah keluar dari bottom


flash drum hingga mencapai suhu 30oC

Jenis

: 6-12 Shell and Tube Exchanger

Jumlah

: 1 unit

Diameter shell

: 15,25 in.

Pitch

: 1 in square pitch

Diameter tube

: 3/4 in

Jenis tube

: 18 BWG

Jumlah tube

: 108

Panjang tube

: 20 ft

13. Tangki Asam Asetat (T-206)


Fungsi

: menyimpan larutan asam asetat 0,05% pada 30oC; 1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar

Bahan

: Carbon steel SA-53 grade A

Jumlah

: 4 unit

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kapasitas

: 714,158 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

Kondisi Fisik : -Silinder


- Diameter

: 7,488 m

- Tinggi

: 14,976 m

- Tebal

: 2 in.
-Tutup

- Diameter

: 7,488 m

- Tinggi

: 1,872 m

- Tebal

: in.

14. Tangki Washing I (WT-305)


Fungsi

: mencuci Biodiesel dengan asam asetat 0,05%.

Jenis

: tangki berpengaduk

Bentuk

: silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C


Kapasitas

: 6,814 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

Kondisi Fisik

:-Silinder

- Diameter

: 2,11 m

- Tinggi

: 2,82 m

- Tebal

: 1 in

-Tutup
- Diameter

: 2,11 m

- Tinggi

: 0,7052 m

- Tebal

: 1 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

15. Dekanter 1 (D-402)


Fungsi

: memisahkan sisa pencucian (asam asetat) dari produk


(Biodiesel)

Jenis

: continuous gravity dekanter

Bentuk

: silinder horizontal

Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C


Jumlah

: 3 unit

Kapasitas

: 20,523 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

Kondisi Fisik

-Silinder
- Diameter

: 1,986 m

- Tinggi

: 5,96 m

- Tebal

in

-Tutup
- Diameter

: 1,986 m

- Tinggi

: 0,497 m

- Tebal

in.

16. Tangki Washing 2 (WT-306)


Fungsi

: mencuci Biodiesel dengan air.

Jenis

: tangki berpengaduk

Bentuk

: silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C


Kapasitas

: 8,883 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

-Suhu
Kondisi Fisik

: 30oC
: -Silinder

- Diameter

: 2,311 m

- Tinggi

: 3,08 m

- Tebal

: 1 1 2 in

-Tutup
- Diameter

: 2,311 m

- Tinggi

: 0,7704 m

- Tebal

: 1 1 2 in.

17. Dekanter 2 (D-403)


Fungsi

: memisahkan air pencuci dari produk (Biodiesel)

Jenis

: continuous gravity dekanter

Bentuk

: silinder horizontal

Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C


Jumlah

: 3 unit

Kapasitas

: 16,988 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

Kondisi Fisik

-Silinder
- Diameter

: 1,865 m

- Tinggi

: 5,596 m

- Tebal

: n

-Tutup
- Diameter

: 1,865 m

- Tinggi

: 0,466 m

- Tebal

: in.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

18. Evaporator (E 307)


Fungsi

: menguapkan air yang terkandung dalam larutan Biodiesel.

Jenis

: 1-2 Shell and Tube Exchanger

Jumlah

: 1 unit

Diameter shell

: 17,25 in.

Pitch

: 1 in square pitch

Diameter tube

: 1 1/4 in

Jenis tube

: 18 BWG

Jumlah tube

: 78

Panjang tube

: 16 ft

19. Tangki Biodiesel (T-207)


Fungsi

: menyimpan Biodiesel pada 30oC; 1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas datar dan bawah konis

Bahan

: carbon steel SA-53 grade C

Jumlah

: 10 unit

Kapasitas

: 227,555 m3

Kondisi operasi

-Tekanan

: 1 atm

-Suhu

: 30oC

Kondisi Fisik

-Silinder
- Diameter

: 4,507 m

- Tinggi

: 13,52 m

- Tebal

: 0,5 in

Tutup
- Diameter

: 4,507 m

- Tinggi

: 1,126 m

- Tebal

: 0,5 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

20. Pompa Separator 1 (P-102)


Fungsi

: Memompa gliserol dari separator ke tangki gliserol

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,0188 ft3/s

Daya motor

: 1/8 hp.

21. Pompa Separator 2 (P-103)


Fungsi

: Memompa metil ester dari separator ke flash drum

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,292870 ft3/s

Daya motor

: 1/2 hp.

22. Pompa Flash Drum 1 (P-104)


Fungsi

: Memompa methanol dari flash drum ke tangki metanol

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,05652 ft3/s

Daya motor

: 1/2 hp.

23. Pompa Flash Drum 2 (P-105)


Fungsi

: Memompa campuran Biodiesel dari flash drum ke tangki


washing tank 1

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,238 ft3/s

Daya motor

: 1/4 hp.

24. Pompa Washing Tank 1 (P-106)


Fungsi

: Memompa campuran dari washing tank 1 ke tangki dekanter

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,396194 ft3/s

Daya motor

: 1 hp.

25. Pompa Dekanter 1 (P-107)


Fungsi

: Memompa metil ester dari dekanter 1 ke washing tank 2

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,3800 ft3/s

Daya motor

: 1 hp.

26. Pompa Washing Tank 2 (P-108)


Fungsi

: Memompa metil ester dari washing tank 2 ke dekanter 2

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


Kapasitas

: 0,568567 ft3/s

Daya motor

: 1 hp.

27. Pompa Dekanter 2 (P-109)


Fungsi

: Memompa metil ester dari dekanter ke tangki metil ester

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : commercial steel


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kapasitas

: 0,56329 ft3/s

Daya motor

: 7 hp.

BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi
Instrumen adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk
mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang sangat penting
karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua peralatan
yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan
efisien, sehingga kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan.
Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di
pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga produk
dapat dihasilkan secara optimal (Perry, 1999).
Fungsi instrumen adalah sebagai pengontrol, penunjuk (indicator), pencatat
(recorder), dan pemberi tanda bahaya (alarm). Instrumen bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia untuk mengukur variabelvariabel proses

seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas, panas spesifik,

konduktifitas, pH, kelembaban, titik embun, tinggi cairan (liquid level), laju alir,
komposisi, dan kandungan air (moisture content). Instrumen-instrumen tersebut
mempunyai tingkat batasan operasi sesuai dengan kebutuhan pengolahan
(Timmerhaus, 2004).
Menurut Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh
instrumen adalah:
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya. (Considine,1985).
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Secara umum, kerja dari alat-alat instrumen dapat dibagi dalam dua bagian
yaitu operasi secara manual dan operasi secara otomatis. Penggunaan instrumen pada
suatu peralatan proses bergantung pada pertimbangan ekonomis dari sistem peralatan
itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumentasi juga harus ditentukan apakah alatalat itu dipasang pada peralatan proses (manual control) atau disatukan dalam suatu
ruang kontrol yang dihubungkan dengan bagian peralatan (automatic control).
(Perry,1999).
Konsep dasar pengendalian proses ada dua jenis, yaitu:
Pengendalian secara manual
Tindakan pengendalian yang dilakukan oleh manusia. Sistem pengendalian
ini merupakan sistem yang ekonomis karena tidak membutuhkan begitu banyak
instrumentasi dan instalasi. Namun pengendalian ini berpotensi tidak praktis dan
tidak aman karena sebagai pengendalinya adalah manusia yang tidak lepas dari
kesalahan.
Pengendalian secara otomatis
Berbeda dengan pengendalian secara manual, pengendalian secara otomatis
menggunakan instrumentasi sebagai pengendali proses, namun manusia masih
terlibat sebagai otak pengendali. Banyak pekerjaan manusia dalam pengendalian
secara manual diambil alih oleh instrumentasi sehingga membuat sistem
pengendalian ini sangat praktis dan menguntungkan.
Hal-hal yang diharapkan dari pemakaian alat-alat instrumentasi adalah:
Kualitas produk dapat diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
Pengoperasian sistem peralatan lebih mudah
Sistem kerja lebih efisien
Penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diketahui dengan cepat
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah:
1. Range yang diperlukan untuk pengukuran
2. Level instrumentasi
3. Ketelitian yang dibutuhkan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4. Bahan konstruksi instrumen, dan


5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses. (Timmerhaus,2004)

6.1.1 Tujuan Pengendalian


Tujuan perancangan sistem pengendalian dari pabrik pembuatan biodiesel
dengan proses gasifikasi batubara adalah demi keamanan operasi pabrik yang
mencakup :

Mempertahankan variabel-variabel proses seperti temperatur dan tekanan tetap


berada dalam rentang operasi yang aman dengan harga toleransi yang kecil.

Mendeteksi situasi berbahaya kemungkinan terjadinya kebocoran alat, karena


beberap zat yang digunakan pada pabrik pembuatan biodiesel ini berbahaya
bagi manusia. Pendeteksian dilakukan dengan menyediakan alarm dan sistem
penghentian operasi secara otomatis (automatic shut down systems).

Mengontrol setiap penyimpangan operasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja


maupun kerusakan pada alat proses.

6.1.2 Jenis-Jenis Pengendalian dan Alat Pengendali


Sistem pengendalian yang digunakan pada pabrik ini menggunakan dan
mengkombinasikan beberapa tipe pengendalian sesuai dengan tujuan dan
keperluannya:
1. Feedback control
Perubahan pada sistem diukur (setelah adanya gangguan), hasil pengukuran
dibandingkan dengan set point, hasil perbandingan digunakan untuk mengendalikan
variabel yang dimanipulasi.
2. Feedforward control
Besarnya gangguan diukur (sensor pada input), hasil pengukuran digunakan untuk
mengendalikan variabel yang dimanipulasi.
3. Adaptive control
Sistem pengendalian yang dapat menyesuaikan parameternya secara otomatis
sedemikian rupa untuk mengatasi perubahan yang terjadi dalam proses yang
dikendalikannya, umumnya ditandai dengan adanya reset input pada controller
(selain set point pada input dari sensor)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4. Inferential control
Seringkali variabel yang ingin dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung,
sebagai solusinya digunakan sistem pengendalian di mana variabel yang terukur
digunakan untuk mengestimasi variabel yang akan dikendalikan, variabel terukur dan
variabel tak terukur tersebut dihubungkan dengan suatu persamaan matematika.
Pengendalian yang banyak digunakan adalah jenis feedback (umpan balik)
berdasarkan pertimbangan kemudahan pengendalian. Diagram balok untuk sistem
pengendalian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 6.1. berikut ini.

gangguan
(disturbances)

controller

Elemen
Pengendali
Akhir

Proses

measuring
device

Gambar 6.1 Diagram Balok Sistem Pengendalian Feedback

Pengukuran nilai keempat variabel di atas menggunakan bantuan sensor


untuk mendeteksi nilai masing-masing variabel proses. Sedangkan variabel proses
yang lain termasuk dalam kategori tertentu karena variabel itu tergantung kebutuhan
akan proses yang melibatkannya. Variabel proses tersebut antara lain:
a. Konsentrasi
b. Kepadatan (density) dan spesific gravity
c. Kelembaban (humidity) dan kadar air (moisture), dan
d. Kekeruhan zat cair (turbidity) dan derajat warna zat cair (clarity)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Untuk pengukuran nilai variabel proses di atas dapat digunakan sebuah


penganalisis (analyzer).
SET POINT
ELEMEN
PENGENDALI
ELEMEN
PENGUKURAN

ELEMEN
PENGENDALI

ELEMEN
PRIMER
PROSES

GANGGUAN
Gambar 6.2 Sebuah loop Pengendalian
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa dalam proses terdapat variabel
proses yang diantisipasi oleh elemen primer sebagai nilai perubahan proses misalnya
naik turunnya level suatu tangki, tinggi rendahnya temperatur, cepat lambatnya aliran
fluida, dan tinggi rendahnya tekanan dalam suatu tangki. Variabel proses ini bersifat
relatif atau dalam kondisi berubah-ubah. Sensor diterjemahkan sebagai harga
pengukuran. Untuk lebih jelasnya, gambar di bawah ini merupakan suatu contoh
aktual dari suatu proses yang terkendali.
Suplai air
LEVEL
CONTROLLER

Level transmitter
Control valve
Pompa buang

Gambar 6.3 Suatu Proses Terkendali


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Sistem pengendalian yang ditulis oleh Considine,1985 terdiri dari:


a. Elemen Primer (Primary Element)
Elemen Primer berfungsi untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas suatu
variabel proses dan menerjemahkan nilai itu dalam bentuk sinyal dengan
menggunakan transducer sebagai sensor. Ada banyak sensor yang digunakan
tergantung variabel proses yang ada.

Sensor untuk temperatur, yaitu bimetal, thermocouple, termal mekanik dan lainlain.

Sensor untuk tekanan, yaitu diafragma, cincin keseimbangan dan lain-lain.

Sensor untuk level, yaitu pelampung, elemen radioaktif, perbedaan tekanan dan
lain-lain.

Sensor untuk aliran atau flow, yaitu orifice, nozzle dan lain-lain.

b. Elemen Pengukuran (Measuring Element)


Elemen Pengukuran berfungsi mengkonversikan segala perubahan nilai yang
dihasilkan elemen primer yang berupa sinyal ke dalam sebuah harga pengukuran
yang dikirimkan transmitter ke elemen pengendali.
Tipe Konvensional

Tipe ini menggunakan prinsip perbedaan kapasitansi.


Tipe Smart

Tipe smart menggunakan microprocessor elektronic sebagai pemroses sinyal.


c. Elemen Pengendali (Controlling Element)
Elemen pengendali berfungsi menerima sinyal dari elemen pengukur yang
kemudian dibandingkan dengan set point di dalam pengendali (controller). Hasilnya
berupa sinyal koreksi yang akan dikirim ke elemen pengendali menggunakan
processor (computer, microprocessor) sebagai pemroses sinyal pengendalian. Jenis
elemen pengendali yang digunakan tergantung pada variabel prosesnya.
Untuk variabel proses yang lain misalnya:
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

a. Temperatur menggunakan Temperature Controller (TC)


b. Tekanan menggunakan Pressure Controller (PC)
c. Aliran/flow menggunakan Flow Controller (FC)
d. Level menggunakan Level Controller (LC)
d. Elemen Pengendali Akhir
Elemen pengendali akhir berperan mengkonversikan sinyal yang diterimanya
menjadi sebuah tindakan korektif terhadap proses. Umumnya industri menggunakan
control valve dan pompa sebagai elemen pengendali akhir.
1. Control valve
Control valve mempunyai tiga elemen penyusun, yaitu:
Positioner yang berfungsi untuk mengatur posisi actuator.
Actuator Valve berfungsi mengaktualisasikan sinyal pengendali (valve).

Ada dua jenis actuator valve berdasarkan prinsip kerjanya yaitu :


a.

Actuator spring/per.
Actuator ini menggunakan spring/per sebagai penggerak piston actuator.

b.

Actuator aksi ganda (double acting)


Untuk menggerakkan piston, actuator ini menggunakan tekanan udara yang
dimasukkan ke rumah actuator.

Valve, merupakan elemen pengendali proses. Ada banyak tipe valve berdasarkan

bentuknya seperti butterfly valve, valve bola, dan valve segmen.


2. Pompa Listrik
Elemen pompa terdiri dari dua bagian, yaitu:
Actuator Pompa.

Sebagai actuator pompa adalah motor listrik. Motor listrik mengubah tenaga
listrik

menjadi

tenaga

mekanik.

Prinsip

kerjanya

berdasarkan

induksi

elektromagnetik yang menggerakkan motor.


Pompa listrik berfungsi memindahkan/menggerakkan fluida baik itu zat cair, gas

dan padat.
Secara garis besar, fungsi instrumentasi adalah sebagai berikut:
1. Penunjuk (indicator)
2. Pencatat (recorder)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3. Pengontrol (regulator)
4. Pemberi tanda bahaya (alarm)

Adapun instrumentasi yang digunakan di pabrik biodiesel ini mencakup:


1. Temperature Controller (TC)
Adalah alat/instrumen yang digunakan sebagai alat pengatur suhu atau pengukur
sinyal mekanis atau listrik. Pengaturan temperatur dilakukan dengan mengatur
jumlah material proses yang harus ditambahkan/dikeluarkan dari dalam suatu
proses yang sedang bekerja.
Prinsip kerja:
Laju (Rate) fluida masuk atau keluar alat dikontrol oleh diafragma valve. Rate
fluida ini memberikan sinyal kepada TC untuk mendeteksi dan mengukur suhu
sistem pada set point.
2. Pressure Controller (PC)
Adalah alat/instrumen yang dapat digunakan sebagai alat pengatur tekanan atau
pengukur tekanan atau pengubah sinyal dalam bentuk gas menjadi sinyal
mekanis. Pengatur tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah uap/gas
yang keluar dari suatu alat dimana tekanannya ingin dideteksi.
Prinsip kerja:
Pressure control (PC) akibat tekanan uap keluar akan membuka/menutup
diafragma valve. Kemudian valve memberikan sinyal kepada PC untuk
mengukur dan mendeteksi tekanan pada set point.
3. Flow Controller (FC)
Adalah alat/instrumen yang bisa digunakan untuk mengatur kecepatan aliran
fluida dalam pipa line atau unit proses lainnya. Pengukuran kecepatan aliran
fluida dalam pipa biasanya diatur dengan mengatur out put dari alat, yang
mengakibatkan fluida mengalir dalam pipa line.
Prinsip kerja:
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kecepatan aliran diatur oleh (katup pengatur) regulating valve dengan mengubah
tekanan kosong (discharge) dari pompa. Tekanan discharge pompa melakukan
bukaan/tutupan valve dan FC menerima sinyal untuk mendeteksi dan mengukur
kecepatan aliran pada set point.
4. Level Controller (LC)
Adalah alat/instrumen yang dipakai untuk mengatur ketinggian (level) cairan
dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja. Pengukuran tinggi permukaan
cairan dilakukan dengan operasi dari sebuah control valve, yaitu dengan
mengatur laju cairan masuk atau keluar proses.
Prinsip kerja:
Jumlah aliran fluida diatur oleh control valve. Kemudian rate fluida melalui valve
ini akan memberikan sinyal kepada LC untuk mendeteksi tinggi permukaan pada
set point.
Alat pendeteksi (sensor) yang digunakan umumnya pelampung atau
transduser diafragma untuk mendeteksi dan menunjukkan tinggi permukaan
cairan dalam alat dimana cairan bekerja. Proses pengendalian pada pabrik ini
menggunakan feedback control configuration karena selain biayanya relatif lebih
murah, pengaturan sistem pengendaliannya menjadi lebih sederhana. Konfigurasi
ini mengukur secara langsung variabel yang ingin dikendalikan untuk mengatur
harga variabel yang dimanipulasi. Tujuan pengendalian ini adalah untuk
mempertahankan variabel yang dikendalikan pada level yang diinginkan (set
point).
Sinyal output yang dihasilkan oleh pengendali

feedback ini berupa

pneumatic signal yaitu dengan menggunakan udara tekan. Tipe pengendali feedback
yang digunakan pada perancangan ini, yaitu :
1. Jenis-P (Proportional), digunakan untuk mengendalikan tekanan gas.
2. Jenis-PI (Proportional Integral), digunakan untuk mengendalikan laju alir (flow),
ketinggian (level) cairan, dan tekanan zat cair.
3. Jenis-PID (Proportional Integral Derivative), digunakan untuk mengendalikan
temperatur.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel 6.1 Jenis variabel pengukuran dan controller yang digunakan


Variabel
Flow dan Tekanan Cairan

Controller
PI

Level Cairan

P atau PI

Temperatur

PID

Komposisi

P, PI, PID

Sumber : Walas (1988)

6.1.3 Variabel-Variabel Proses dalam Sistem Pengendalian


1. Tekanan
Peralatan untuk mengukur tekanan fluida adalah kombinasi silikon oil dalam
membran / plat tipis dengan pengukur kuat arus listrik. Prinsipnya adalah perubahan
kuat arus listrik akibat perubahan tekanan. Instrumen ini digunakan antara lain untuk
mengukur tekanan pada reaktor, dan tekanan keluaran blower.
2. Temperatur
Peralatan untuk mengukur temperatur adalah thermocouple. Instrumen ini
digunakan antara lain dalam pengukuran temperatur dalam reaktor, heat exchanger,
dan crystallizer .
3. Laju Alir
Peralatan yang digunakan untuk mengukur laju alir fluida adalah
venturimeter.

Instrumen ini digunakan antara lain dalam pengukuran laju alir zat

masukan reaktor.
4. Perbandingan Laju Alir
Peralatan yang digunakan adalah sambungan mekanik (mechanical linkage)
yang dapat disesuaikan (adjustable), pneumatik, atau elektronik. Hasil pengukuran
laju alir aliran yang satu menentukan (me-reset) set point laju alir aliran lainnya.
Instrumen ini digunakan pada pengukuran laju alir umpan reaktor
5. Permukaan Cairan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Peralatan untuk mengukur level permukaan cairan adalah pelampung dan


lengan gaya. Prinsipnya adalah perubahan gaya apung yang dialami pelampung
akibat perubahan level cairan. Pelampung yang mengapung pada permukaan cairan
selalu mengikuti tinggi permukaan cairan sehingga gaya apung pelampung dapat
diteruskan ke lengan gaya, sehingga dapat diketahui tinggi cairan. Penggunaannya
adalah untuk mengukur level permukaan fluida seperti pada kolom waste heat boiler,
dan tangki.

6.1.4 Syarat Perancangan Pengendalian


Beberapa syarat penting yang harus diperhatikan dalam perancangan pabrik
antara lain :
1. Tidak boleh terjadi konflik antar unit, di mana terdapat dua pengendali pada satu
aliran.
2. Penggunaan supervisory computer control untuk mengkoordinasikan tiap unit
pengendali.
3. Control valve yang digunakan sebagai elemen pengendali akhir memiliki opening
position 70 %.
4. Dilakukan pemasangan check valve pada mixer dan pompa dengan tujuan untuk
menghindari fluida kembali ke aliran sebelumnya. Check valve yang
dipasangkan pada pipa tidak boleh lebih dari satu dalam one dependent line.
Pemasangan check valve diletakkan setelah pompa.
5. Seluruh pompa yang digunakan dalam proses diletakkan di permukaan tanah
dengan pertimbangan syarat safety dari kebocoran.
6. Pada perpipaan yang dekat dengan alat utama dipasang flange dengan tujuan
untuk mempermudah pada saat maintenance.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel 6.2 Daftar Penggunanan Instrumentasi pada Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan


Biodiesel.
No

Nama alat

Instrumentasi

Kegunaan

Tangki cairan

LI

Menunjukkan tinggi cairan dalam tangki

Pompa

FC

Mengontrol laju alir cairan dalam pipa

TC

Mengontrol temperatur dalam reaktor

PC

Mengontrol tekanan dalam reaktor

FC

Mengontrol laju alir bahan masuk ke

3
Reaktor

dalam reaktor
4
5

Cooler/Heater
Mixer

TC

Mengontrol temperatur dalam cooler

LIC

Mengamati/mengontrol

level

cairan

dalam mixer
6

TC

drum

Flash drum

Separator

PC

Mengontrol tekanan dalam Flash drum

LIC

Mengamati/mengontrol

7
8

Mengontrol temperature dalam Flash

tinggi

cairan

tinggi

cairan

dalam separator
Tangki Washing

LIC

Mengamati/mengontrol
dalam tangki washing

Evaporator

PC

Mengontrol tekanan dalam evaporator

6.1.5 Instrumentasi yang Digunakan pada Pembuatan Biodiesel


1. Instrumentasi Tangki
Tangki dapat berfungsi untuk tempat penyimpanan atau penampungan zat cair.
Pada tangki ini dilengkapi dengan level indicator (LI) yang berfungsi untuk
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki. Prinsip kerja dari level indicator (LI)
ini adalah dengan menggunakan pelampung (floater) sehingga isi tangki dapat
terlihat dari posisi jarum penunjuk di luar tangki yang digerakkan oleh pelampung.
Pengontrolan ketinggian permukaan cairan ini dilakukan dengan mengatur laju
cairan yang masuk atau keluar dari tangki.

Bahan masuk

LI

Tangki
Gambar 6.4 Instrumentasi pada tangki

2. Instrumentasi Pompa
Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran (flow rate). Untuk
mengetahui laju aliran pada pompa dipasang flow controller (FC) yang berfungsi
untuk mengendalikan aliran agar kecepatan alirnya seperti yang diharapkan. Jika laju
aliran pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup
pengendali (control valve) akan menutup atau memperkecil pembukaan katup.

FC

Pompa
Gambar 6.5 Instrumentasi pada pompa

3. Instrumentasi Mixer

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

LC

Mixer

Gambar 6.6 Instrumentasi pada Mixer


Instrumen yang dipakai pada mixer adalah level controller (LC) yaitu
instumentasi untuk mengamati ketinggian cairan dalam suatu di dalam mixer.
Dengan menggunakan level controller, para engineer juga dapat melakukan
pengendalian ketinggian cairan dalam peralatan tersebut.
4. Instrumentasi Reaktor
Reaktor merupakan tempat berlangsungnya reaksi antara bahan-bahan yang
digunakan. Salah

satu fungsi reaktor dalam pabrik ini adalah sebagai tempat

terjadinya reaksi antara nitrogen dan hidrogen. Instrumentasi pada reaktor mencakup
flow controller (FC), pressure controller (PC) dan temperature controller (TC). FC
berfungsi untuk mengendalikan laju bahan masuk ke dalam reaktor dengan tujuan
agar tidak terjadi kelebihan muatan. PC berfungsi untuk mempertahankan tekanan
dalam reaktor agar tetap 150 atm. Sedangkan TC berfungsi untuk mempertahankan
temperatur operasi dalam reaktor agar tetap pada 450 C.
Bahan Keluar

PC

TC

Bahan Masuk
FC

Reaktor
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Gambar 6.7 Instrumentasi pada Reaktor

5.

Instrumentasi pada Cooler dan Heater


Air pendingin /
steam
TC

Air
pendingin bekas /
Kondensat bekas

Gambar 6.8 Instrumentasi pada Cooler dan Heater

Temperature control (TC) berfungsi untuk mengatur besarnya suhu di dalam


exchanger dengan cara mengatur banyaknya air pendingin/steam yang dialirkan. Jika
temperatur di bawah kondisi yang diharapkan (set point), maka valve akan terbuka
lebih besar dan jika temperatur di atas kondisi yang diharapkan maka valve akan
terbuka lebih kecil.
6. Separator

LIC
LIC
LR

Decanter

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Gambar 6.9 Instrumentasi pada Separator


Instrumentasi yang dipakai pada separator adalah Level Indicator Controller
(LIC) yaitu alat/instrumen yang dipakai untuk menunjukkan/mengukur dan mengatur
ketinggian (level) cairan dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja pada saat
tertentu. Separator yang digunakan ada 2 jenis yaitu flash drum dan dekanter.

7. Instrumentasi Flash Drum


Produk
atas
PC

TC

Umpan
masuk
LC

Produk
bawah

Gambar 6.10 Instrumentasi Flash Drum


Apabila suhu dalam flash drum meninggi, maka Temperature Controller
(TC) akan menggerakan Flow Controller (FC), maka efektifitas flash drum akan
menurun, sehingga dengan adanya Flow Controller (FC) dalam flash drum, maka
apabila hal ini terjadi, laju masuk bahan akan diperkecil.
8. Tangki berpengaduk

LIC

Gambar 6.11 Instrumentasi pada tangki washing

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Alat/instrumen yang dipasang pada tangki washing adalah Level Indicator


Controller (LIC) yang dipakai untuk menunjukkan/mengukur dan mengatur
ketinggian (level) cairan dalam tangki washing.

9. Evaporator
Bahan Keluar
Fasa Uap

Bahan Keluar
Fasa Cair

Steam
T
C

Bahan
Masuk

PR

Kondensat
Bekas

Gambar 6.12 Instrumentasi pada Evaporator


Temperature control (TC) berfungsi untuk mengatur besarnya suhu di dalam
exchanger dengan cara mengatur banyaknya air pendingin/steam yang dialirkan. Jika
temperatur di bawah kondisi yang diharapkan (set point), maka valve akan terbuka
lebih besar dan jika temperatur di atas kondisi yang diharapkan maka valve akan
terbuka lebih kecil. Instrumentasi yang lain adalah PR (pressure recorder) yang
berfungsi untuk mencatat tekanan yang terdapat di dalam evaporator.

6.2

Keselamatan Kerja Pabrik

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Aktivitas masyarakat umumnya berhubungan dengan resiko yang dapat


mengakibatkan kerugian pada badan atau usaha. Karena itu usaha-usaha keselamatan
merupakan tugas sehari-hari yang harus dilakukan oleh seluruh karyawan.
Keselamatan kerja dan keamanan pabrik merupakan faktor yang perlu diperhatikan
secara serius. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari mesin, bahan baku
dan produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus mendapat perhatian yang
serius sehingga dapat dikendalikan dengan baik untuk menjamin kesehatan
karyawan.
Perusahaan yang lebih besar memiliki divisi keselamatan tersendiri. Divisi
tersebut mempunyai tugas memberikan penyuluhan, pendidikan, petunjuk-petunjuk,
dan pengaturan agar kegiatan kerja sehari-hari berlangsung aman dan bahaya-bahaya
yang akan terjadi dapat diketahui sedini mungkin, sehingga dapat dihindarkan
(Bernasconi, 1995)
Statistik menunjukkan bahwa angka kecelakan rata-rata dalam pabrik kimia
relatif tidak begitu tinggi. Tetapi situasi beresiko memiliki bentuk khusus, misalnya
reaksi kimia yang berlangsung tanpa terlihat dan hanya dapat diamati dan
dikendalikan berdasarkan akibat yang akan ditimbulkannya. Kesalahan-kesalahan
dalam hal ini dapat mengakibatkan kejadian yang fatal. (Bernasconi, 1995)
Dari 330 peristiwa

300

Hanya kerusakan
benda

28

Cedera ringan

Cedera berat sampai


cedera mematikan

Gambar 6.13 Tingkat kerusakan di suatu pabrik


Kerusakan (badan atau benda) dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa dikehendaki
dan diduga sebelumnya. Keadaan atau tindakan yang bertentangan dengan aturan

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

keselamatan kerja dapat memancing bahaya yang akut dan mengakibatkan terjadinya
kerusakan.
Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan suatu pabrik
perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
Lokasi pabrik

Sistem pencegahan kebocoran

Sistem perawatan

Sistem penerangan

Sistem penyimpanan material dan perlengkapan

Sistem pemadam kebakaran


Disamping itu terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang harus
diperhatikan pada saat bekerja di setiap pabrik-pabrik kimia, yaitu:

Tidak boleh merokok atau makan

Tidak boleh minum minuman keras (beralkohol) selama bertugas


Bahaya dan tindakan-tindakan yang tidak memperhatikan keselamatan akan

mengakibatkan kerusakan. Yang menjamin keselamatan kerja sebetulnya adalah


pengetahuan mengenai bahaya sedini mungkin, sehingga pencegahan dapat
diupayakan sebelum bahaya tersebut terjadi.
Berikut ini upaya-upaya pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin
terjadi pada pra-rancangan pabrik pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan cara :
1. Pencegahan terhadap kebakaran

Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti
power station, laboratorium dan ruang proses.

Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire
station.

Fire hydrant ditempatkan di daerah storage, proses, dan perkantoran.

Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api


yang relatif kecil.

Smoke detector ditempatkan pada setiap sub-stasiun listrik untuk mendeteksi


kebakaran melalui asapnya.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2. Memakai peralatan perlindungan diri


Di dalam pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, seperti :

Pakaian pelindung
Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat, sintetis, dan
asbes. Pada musim panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan
keadaan badan atas terbuka.

Sepatu pengaman
Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan
panas. Sepatu pengaman bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya
terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat dipakai tergantung pada jenis
pekerjaan yang dilakukan.

Topi pengaman
Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan
perlindungan terhadap percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila
bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih tinggi dari kepala, maupun
tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor.

Sarung tangan
Dalam menangani beberapa bahan kimia yang bersifat korosif, maka para
operator diwajibkan menggunakan sarung tangan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.

Masker
Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap debu-debu yang berbahaya
ataupun uap bahan kimia agar tidak terhirup.
(Bernasconi, 1995)

3. Pencegahan terhadap bahaya mekanis

Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat
kegiatan kerja karyawan.

Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat

Peralatan yang berbahaya seperti ketel uap bertekanan tinggi, reaktor


bertekanan tinggi dan tangki gas bertekanan tinggi, harus diberi pagar
pengaman.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4. Pencegahan terhadap bahaya listrik

Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian


sekering atau pemutus hubungan arus listrik secara otomatis lainnya.

Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak
pabrik, sehingga jika ada perbaikan dapat dilakukan dengan mudah

Memasang papan tanda bahaya yang jelas pada daerah sumber tegangan
tinggi

Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang beroperasi


pada suhu tinggi harus diisolasi secara khusus

Setiap peralatan atau bangunan yang menjulang tinggi harus dilengkapi


dengan penangkal petir yang dibumikan
(Bernasconi, 1995)

5. Menerapkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan

Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan


dan mematuhi setiap peraturan dan ketentuan yang diberikan.

Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan ke


atasan.

Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perbuatan yang dapat


menimbulkan bahaya.

Setiap ketentuan dan peraturan harus dipatuhi.

6. Penyediaan poliklinik di lokasi pabrik


Poliklinik disediakan untuk tempat pengobatan akibat terjadinya kecelakaan
secara tiba-tiba, misalnya menghirup gas beracun, patah tulang, luka terbakar
pingsan/syok dan lain sebagainya.
Apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti terjadinya kebakaran pada pabrik, maka hal-hal yang harus dilakukan
adalah :

Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik.

Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam


kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi,
yaitu:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Instalasi pemadam dengan air


Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang,
kertas, dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk
kabut. Sebagai sumber air, biasanya digunakan air tanah yang dialirkan
melalui pipa-pipa yang dipasang pada instalasi-instalasi tertentu di sekitar
areal pabrik. Air dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja
dengan instalasi listrik tersendiri, sehingga tidak terganggu apabila listrik
pada pabrik dimatikan ketika kebakaran terjadi. (Bernasconi, 1995)
Instalasi pemadam dengan CO2
CO2 yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung
gas yang bertekanan yang disambung secara seri menuju nozel-nozel.
Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti pada
tempat tangki penyimpanan dan juga pemadam pada instalasi listrik.
(Bernasconi, 1995)

BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

Tata letak peralatan dan fasilitas dalam rancangan proses merupakan syarat
penting dalam memperkirakan biaya sebelum mendirikan pabrik atau untuk disain
yang meliputi disain perpipaan, fasilitas bangunan fisik, peralatan, dan kelistrikan.
Hal ini akan memberikan informasi terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga
diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik. Oleh karena
itu pemilihan lokasi bagi berdirinya suatu pabrik harus memperhatikan beberapa
faktor yang berperan yaitu sebagai berikut :

8.1 Lokasi Pabrik


Penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan dan kelangsungan dari
industri, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang, karena hal
ini berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan.
Pemilihan yang tepat mengenai lokasi pabrik harus memberikan suatu perhitungan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi, yaitu
pertimbangan dalam mempelajari sikap dan sifat masyarakat di sekitar lokasi pabrik
(Peters et.al.,2004). Faktor yang harus diperhatikan dalam mendirikan suatu pabrik
meliputi faktor utama dan faktor khusus, yang dijelaskan sebagai berikut:

Faktor utama

a.

Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku

atau daerah pelabuhan sehingga biaya transportasi dapat diminimalisir. Hal-hal yang
perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah :

Lokasi sumber bahan baku

Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut
dapat diandalkan pengadaannya

b.

Cara mendapatkan bahan baku tersebut dan cara transportasi

Harga bahan baku serta biaya pengangkutan

Kemungkinan mendapatkan sumber bahan baku yang lain

Tenaga listrik dan bahan bakar


Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor

penunjang yang paling penting. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan
tenaga listrik dan bahan bakar adalah :

Kemungkinan pengadaan tenaga listrik dan bahan bakar di lokasi pabrik


untuk saat sekarang dan masa yang akan datang

c.

Harga bahan bakar tersebut

Sumber air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu

untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyediaan air adalah :

Kapasitas sumber air

Kualitas sumber air

Jarak sumber air dari lokasi pabrik

Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air sesuai dengan


kebutuhan rutin pabrik

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

d.

Iklim alam sekitarnya


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor ini adalah :

Keadaan lingkungan alam yang sulit akan memperbesar biaya konstruksi


pembangunan pabrik

e.

Keadaan angin, kecepatan dan arahnya

Kemungkinan terjadinya gempa

Pengaruh alam terhadap perluasan di masa mendatang

Daerah pemasaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran adalah :

Daerah pemasaran produk

Pengaruh dan jumlah saingan yang ada

Kemampuan daya serap pasar

Jarak pemasaran dari lokasi pabrik dengan daerah yang dituju

Sistem pemasaran yang dipakai

Faktor khusus

a.

Transportasi
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan :

b.

Jalan raya yang dapat dilalui mobil dan angkutan darat lainnya

Sungai atau laut yang dapat dilalui perahu maupun kapal

Pelabuhan laut dan lapangan udara yang terdekat dengan lokasi pabrik

Tenaga kerja
Masalah tenaga kerja sangat berpengaruh didalam kelangsungan suatu

pabrik/perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

c.

Kemungkinan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan

Pendidikan/keahlian tenaga kerja yang tersedia

Tingkat/penghasilan tenaga kerja disekitar lokasi pabrik

Adanya ikatan perburuhan (peraturan perburuhan)

Terdapatnya lokasi untuk lembaga training tenaga kerja

Limbah pabrik

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Buangan pabrik harus mendapat perhatian yang cermat, terutama dampaknya


terhadap kesehatan masyarakat sekitar lokasi pabrik. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :

Cara menangani limbah tersebut agar tidak menimbulkan pencemaran


terhadap lingkungan

d.

Biaya yang diperlukan untuk menangani masalah polusi bagi lingkungan

Undang-undang dan Peraturan-peraturan


Undang-undang dan peraturan-peraturan perlu diperhatikan dalam pemilihan

lokasi pabrik, karena jika dalam pendirian suatu pabrik ada hal yang bertentangan
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan maka kelangsungan suatu pabrik
terancam.
e.

Perpajakan dan asuransi


Hal ini perlu diperhatikan agar jangan sampai pajak memberi beban yang berat

bagi perusahaan. Demikian pula untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian akibat
kecelakaan terhadap pabrik seperti kebakaran, maka perusahaan sebaiknya
diasuransikan.

f.

Pengontrolan terhadap bahaya banjir dan kebakaran


Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Lokasi pabrik harus jauh dari lokasi perumahan penduduk

Lokasi pabrik diusahakan tidak berada di lokasi rawan banjir


Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Biodiesel ini

direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Industri Medan (KIM). Dasar


pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah:
1. Bahan baku
Bahan baku utama yang digunakan yaitu minyak kelapa yang disuplai dari Pabrik
Minyak Kelapa di daerah Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
untuk bahan baku tambahan diperoleh dari beberapa daerah di Indonesia,
misalnya beberapa daerah di Sumatera Utara dan Jawa. Sedangkan bahan-bahan
kimia pendukung lainnya diperoleh dari daerah lokal.
2. Letak dari pasar dan kondisi pemasaran
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Produk Biodiesel ini dapat diangkut ataupun dikapalkan dengan mudah ke daerah
pemasaran dalam dan luar negeri karena letak pabrik sangat dekat dengan
pelabuhan Belawan, Medan. Selain itu, kawasan ini juga merupakan daerah
industri

sehingga

produknya

dapat

dipasarkan

kepada

pabrik

yang

membutuhkannya di kawasan industri tersebut atau diekspor ke manca negara.


3. Fasilitas transportasi
Lokasi yang dipilih dalam perancangan pendirian pabrik ini merupakan kawasan
perluasan industri dan direncanakan dekat dengan jalan raya, dimana telah
tersedia sarana pengangkutan darat sehingga pembelian bahan baku dan
pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalur darat maupun laut. Pemasaran
untuk keperluan dalam negeri dapat dilakukan melalui jalur darat dan laut,
sedangkan untuk tujuan ekspor dapat dilakukan melalui jalur laut.
4. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Kebutuhan tenaga listrik untuk operasi pabrik dapat diperoleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Medan. Disamping itu juga disediakan pembangkit listrik
cadangan dari generator diesel yang bahan bakarnya adalah biodiesel yang
dihasilkan dari Pabrik Pembuatan Biodiesel ini.

5. Kebutuhan air
Kebutuhan air diperoleh dari air bawah tanah KIM. Kebutuhan air ini berguna
untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan domestik.
6. Tenaga kerja
Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional pabrik,
tenaga kerja untuk pabrik ini direkrut dari :
-

Perguruan tinggi lokal seperti perguruan tinggi di Medan, masyarakat sekitar,


dan perguruan tinggi lainnya.

Tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar dan luar daerah.

Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para tenaga
kerja yang mencari kerja. Para tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang
produktif dari berbagai tingkatan, baik yang terdidik maupun yang belum
terdidik.
7. Harga tanah dan bangunan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan biaya tanah
bangunan untuk pendirian pabrik relatif terjangkau.
8. Kemungkinan perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan
disekeliling pabrik belum banyak berdiri pabrik sehingga pendirian pabrik ini
tidak akan mengganggu pemukiman penduduk.
9. Kondisi Iklim dan Cuaca
Seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, kondisi cuaca dan iklim di sekitar
lokasi pabrik relatif stabil. Untuk daerah ini belum pernah terjadi bencana alam
yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar.
10. Masyarakat di sekitar pabrik

Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik Biodiesel ini


karena akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian
pabrik Biodiesel ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan
keamanan masyarakat di sekitarnya karena baik bahan baku maupun produk yang
dihasilkannya tergolong ramah terhadap lingkungan.

8.2

Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari

komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan


yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan
baku menjadi produk. Tata letak suatu pabrik memainkan peranan yang penting
dalam menentukan biaya konstruksi, biaya produksi, serta efisiensi dan keselamatan
kerja. Oleh karena itu tata letak pabrik harus disusun secara cermat untuk
menghindari kesulitan di kemudian hari.
Suatu rancangan tata letak pabrik yang rasional mencakup penyusunan area
proses, storage (persediaan) dan area pemindahan/area alternatif (area handling)
pada posisi yang efisien dan dengan melihat faktor-faktor sebagai berikut :

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

1. Urutan proses produksi dan kemudahan/aksebilitas operasi, jika suatu produk


perlu diolah lebih lanjut maka pada unit berikutnya disusun berurutan sehingga
sistem perpipaan dan penyusunan letak pompa lebih sederhana.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perluasan lokasi yang telah ada
sebelumnya.
3. Distribusi ekonomis dari fasilitas logistik (bahan baku dan bahan pelengkap),
fasilitas utilitas (pengadaan air, steam, tenaga listrik dan bahan bakar), bengkel
untuk pemeliharaan/perbaikan alat serta peralatan pendukung lainnya.
4. Bangunan, menyangkut luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya
yang memenuhi syarat.
5. Pertimbangan kesehatan, keamanan dan keselamatan seperti kemungkinan
kebakaran/peledakan.
6. Masalah pembuangan limbah.
7. Alat-alat yang dibersihkan/dilepas pada saat shut down harus disediakan ruang
yang cukup sehingga tidak mengganggu peralatan lainya.
8. Pemeliharaan dan perbaikan.
9. Fleksibilitas, dalam perencanaan tata letak pabrik harus dipertimbangkan
kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan yang
dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
10. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
Jadi penyusunan tata letak peralatan proses, tata letak bangunan dan lain-lain
akan berpengaruh secara langsung pada industri modal, biaya produksi, efisiensi
kerja dan keselamatan kerja. Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan
memberikan beberapa keuntungan, seperti :

Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi


material handling.

Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan


mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.

Mengurangi ongkos produksi.

Meningkatkan keselamatan kerja.

Mengurangi kerja seminimum mungkin.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.

8.3

Perincian Luas Tanah


Luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam

tabel berikut ini :


Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik
No

Nama bangunan

Luas (m2)

Area proses

5000

Area bahan baku

2000

Area produk

1000

Laboratorium

200

Perkantoran

250

Parkir

200

Perpustakaan

450

Tempat Ibadah

Kantin

100

10

Poliklinik

100

11

Bengkel

70

12

Pembangkit Listrik

200

13

Pembangkit uap

200

50

Lanjutan Tabel 8.1. Perincian Luas Areal Pabrik


No

Nama bangunan

Luas (m2)

14

Pengolahan air

1000

15

Pengolahan limbah

1000

16

Area perluasan

1600

17

Pemadam Kebakaran

70

18

Pos Keamanan

40

19

Jalan

1500

20

Area antar bangunan

2000

21

Taman

2000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

22

Gudang peralatan

23

Rumah Timbangan

24

Gudang Bahan

500

25

Ruang Kontrol

200

Total

200
70

20.000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

FC

Kondensat Bekas

Air Pendingin Bekas

Al2(SO4)3
TP-01

BS

FC

PU-03

FC

PU-02

FC

FC

PU-05

PU-04

TP-03

TP-02

CL

Na2CO3

FC

PU-06

TF
TU-01

H2SO4
TP-04

FC

TP-05

NaOH

FC

CE

FC

PU-14

PU-09

PU-07

Kaporit
TP-06

FC

PU-10

FC

PU-08

TU-03

AE

DE

TU-02

FC

PU-11

KU

Steam

Domestik

Air Proses

Air Pendingin

Air Proses

SC
PU-01

P-1

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB IX
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut

efektifitas

dalam

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya


peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
perusahaan harus menjadi hal yang sangat penting. Tanpa manajemen yang efektif
dan efisien tidak akan ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya
manajemen yang teratur baik dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap
fasilitas yang ada secara otomatis organisasi akan berkembang (Madura,2000).

9.1

Organisasi Perusahaan
Perkataan organisasi, berasal dari kata lain organum yang dapat berarti alat,

anggota badan. James D. Mooney, mengatakan : Organisasi adalah bentuk setiap


perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama, sedang Chester I.
Barnard memberikan pengertian organisasi sebagai : Suatu sistem daripada aktivitas
kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih (Manullang, 1982).
Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata
organisasi, yaitu kelompok orang yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Secara ringkas, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu (Sutarto,2002):
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian tugas
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab,
maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas (Manullang,1982):
1. Bentuk organisasi garis
2. Bentuk organisasi fungsional
3. Bentuk organisasi garis dan staf
4. Bentuk organisasi fungsional dan staf
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

9.1.1 Bentuk Organisasi Garis


Ciri dari organisasi garis adalah : organisasi masih kecil, jumlah karyawan
sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja belum
begitu tinggi (Manullang,1982).
Kebaikan bentuk organisasi garis, yaitu :

Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu
tangan.

Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.

Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling


mengenal.
Keburukan bentuk organisasi garis, yaitu :

Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga
kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.

Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.

9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsional


Ciri-ciri dari organisasi fungsional adalah segelintir pimpinan tidak
mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut
(Manullang,1982).
Kebaikan bentuk organisasi fungsional, yaitu :

Pembagian tugas-tugas jelas

Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin

Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsifungsinya


Keburukan bentuk organisasi fungsional, yaitu :

Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan penukaran atau pengalihan


tanggung jawab kepada fungsinya.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Para karyawan mementingkan bidang pekerjaannya, sehingga sukar dilaksanakan


koordinasi.

9.1.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf


Kebaikan bentuk organisasi garis dan staf adalah :

Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, betapa pun
luas tugasnya dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.

Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah diambil, karena adanya staf ahli.
Keburukan bentuk organisasi garis dan staf, adalah :

Karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan.

Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi, koordinasi kadang-kadang


sukar diharapkan.

9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf


Bentuk organisasi fungsional dan staf, merupakan kombinasi dari bentuk
organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan
dari bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk organisasi yang
dikombinasikan (Manullang,1982).
Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa
bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya maka pada Pra
rancangan Pabrik Biodiesel digunakan bentuk organisasi garis.

9.2

Manajemen Perusahaan
Umumnya perusahaan modern mempunyai kecenderungan bukan saja terhadap

produksi, melainkan juga terhadap penanganan hingga menyangkut organisasi dan


hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas yang
terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh manajemen. Dengan
kata lain bahwa manajemen bertindak memimpin, merencanakan, menyusun,
mengawasi, dan meneliti hasil pekerjaan. Perusahaan dapat berjalan dengan baik
secara menyeluruh, apabila perusahaan memiliki manajemen yang baik antara atasan
dan bawahan (Manullang,1982).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur faktorfaktor ekonomis sedemikian rupa, sehingga usaha itu memberikan perkembangan
dan keuntungan bagi mereka yang ada di lingkungan perusahaan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua
tugas dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari
pembelanjaan perusahaan (financing).
Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu pengertian bahwa manajemen itu
diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan (planning), pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan (Manullang,1982).
Pada perusahaan besar, dibagi dalam tiga kelas, yaitu (Manullang,1982):
1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer.
Manajer ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar
manajemen dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan
bersama. Syarat-syarat manajer yang baik adalah (Madura, 2000):
1. Harus menjadi contoh (teladan)
2. Harus dapat menggerakkan bawahan
3. Harus bersifat mendorong
4. Penuh pengabdian terhadap tugas-tugas
5. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi
6. Bertanggung jawab, tegas dalam mengambil atau melaksanakan keputusan yang
diambil.
7. Berjiwa besar.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha


Dalam mendirikan suatu perusahaan yang dapat mencapai tujuan dari
perusahaan itu secara terus-menerus, maka harus dipilih bentuk perusahaan apa yang
harus didirikan agar tujuan itu tercapai. Bentuk-bentuk badan usaha yang ada dalam
praktek di Indonesia, antara lain adalah (Sutarto,2002) :
1.

Perusahaan Perorangan

2.

Persekutuan dengan firma

3.

Persekutuan Komanditer

4.

Perseroan Terbatas

5.

Koperasi

6.

Perusahaan Negara

7.

Perusahaan Daerah
Bentuk badan usaha dalam Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel dari

Minyak Kelapa ini yang direncanakan adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan pelaksanaannya.
Syarat-syarat pendirian Perseroan Terbatas adalah :
1. Didirikan oleh dua orang atau lebih, yang dimaksud dengan orang adalah orang
perseorangan atau badan hukum.
2. Didirikan dengan akta otentik, yaitu di hadapan notaris.
3. Modal dasar perseroan, yaitu paling sedikit Rp.20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah) atau 25 % dari modal dasar, tergantung mana yang lebih besar dan harus
telah ditempatkan dan telah disetor.
Prosedur pendirian Perseroan Terbatas adalah :
1. Pembuatan akta pendirian di hadapan notaris
2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman
3. Pendaftaran Perseroan
4. Pengumuman dalam tambahan berita Negara.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Dasar-dasar pertimbangan pemilihan bentuk perusahaan PT adalah sebagai


berikut :
1. Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak
tergantung pada pemegang saham, dimana pemegang saham dapat berganti-ganti.
2. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual sahamnya kepada orang lain.
3. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham.
4. Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
perusahaan.
5. Penempatan pemimpin atas kemampuan pelaksanaan tugas.

9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab


9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur organisasi garis dan staf adalah
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam
setahun. Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan
jumlah forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan Direktur.
Hak dan wewenang RUPS (Sutarto,2002):
1. Meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direktur lewat suatu
sidang.
2. Dengan musyawarah dapat mengganti Dewan Komisaris dan Direktur serta
mengesahkan anggota pemegang saham bila mengundurkan diri.
3. Menetapkan besar laba tahunan yang diperoleh untuk dibagikan, dicadangkan,
atau ditanamkan kembali.

9.4.2

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham

dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab


kepada RUPS. Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah:
1. Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan.
2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.
3. Meminta laporan pertanggungjawaban Direktur secara berkala.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan


pelaksanaan tugas Direktur.

9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan
Komisaris. Adapun tugas-tugas Direktur adalah:
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS.
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjianperjanjian dengan pihak ketiga.
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja
pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Produksi, Manajer
Teknik, Manajer Umum dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Pemasaran.

9.4.4 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.

9.4.5 Manajer Produksi


Manajer Produksi bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah proses
baik di bagian produksi maupun utilitas. Dalam menjalankan tugasnya Manajer
Produksi dibantu oleh tiga Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Proses, Kepala Seksi
Laboratorium R&D (Penelitian dan Pengembangan) dan Kepala Seksi Utilitas.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

9.4.6 Manajer Teknik


Manajer Teknik bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik
baik di lapangan maupun di kantor. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Teknik
dibantu oleh dua Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Listrik dan instrumentasi, dan
Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik (Mesin).

9.4.7 Manajer Umum dan Keuangan


Manajer Umum dan Keuangan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama dalam mengawasi dan mengatur keuangan, administrasi, personalia dan
humas. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Umum dan Keuangan dibantu oleh
tiga

Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Keuangan, Kepala Seksi Personalia, dan

Kepala Seksi Keamanan.

9.4.8 Manajer Pembelian dan Pemasaran


Manajer Pembelian dan Pemasaran bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan
pembelian bahan baku dan pemasaran produk. Manajer ini dibantu oleh seorang
Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan.

9.5 Sistem Kerja


Pabrik pembuatan Biodiesel ini direncanakan beroperasi 330 hari per tahun
secara kontinu 24 jam sehari.
Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat digolongkan menjadi tiga
golongan, yaitu:
1. Karyawan non-shift, yaitu karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi, misalnya bagian administrasi, bagian gudang, dan lain-lain.
Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan 45 jam per minggu dan jam kerja
selebihnya dianggap lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Senin Kamis
-

Pukul 08.00 12.00 WIB Waktu kerja

Pukul 12.00 13.00 WIB Waktu istirahat

Pukul 13.00 17.00 WIB Waktu kerja

Jumat
-

Pukul 08.00 12.00 WIB Waktu kerja

Pukul 12.00 14.00 WIB Waktu istirahat

Pukul 14.00 17.00 WIB Waktu kerja

Pukul 08.00 14.00 WIB Waktu kerja

Sabtu
2. Karyawan Shift
Untuk pekerjaan yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang
membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam, para karyawan diberi
pekerjaan bergilir (shift work). Pekerjaan dalam satu hari dibagi tiga shift, yaitu tiap
shift bekerja selama 8 jam dan 15 menit pergantian shift dengan pembagian sebagai
berikut :

Shift I (pagi)

: 08.00 16.15 WIB

Shift II (sore)

: 16.00 00.15 WIB

Shift III (malam) : 00.00 08.15 WIB


Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan
pabrik, setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan
satu regu istirahat. Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap bekerja
dan libur 1 hari setelah setelah tiga kali shift.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift


Hari
Regu
1

10

11

12

II

II

II

III

III

III

II

II

II

III

III

III

III

III

III

II

II

II

III

III

II

II

II

III

3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan
yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.

9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan


Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan/ pabrik, dibutuhkan susunan
karyawan seperti pada struktur organisasi. Jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya


Jabatan

Jumlah

Pendidikan

Dewan Komisaris

Ekonomi/Teknik (S2)

Direktur

Ekonomi/Teknik (S2)

Sekretaris

Sekretaris (D3)

Manajer Produksi

Teknik Kimia (S2)

Manajer Teknik

Teknik Industri (S2)

Manajer Umum dan Keuangan

Ekonomi/Manajemen (S2)

Manajer Pembelian dan Pemasaran

Ekonomi/Manajemen (S1)

Kepala Seksi Proses

Teknik Kimia (S1)

Kepala Seksi Laboratorium dan R &

Teknik Mesin (S1)

Kepala Seksi Utilitas

Teknik Kimia (S1)

Kepala Seksi Mesin

Teknik Mesin (S1)

Kepala Seksi Listrik dan

Teknik Elektro (S1)

Kepala Seksi Keuangan

Ekonomi (S1)

Kepala Seksi Personalia

Ekonomi/Manajemen (S1)

Kepala Seksi Keamanan

Pensiunan ABRI

Kepala Seksi Pembelian dan

Manajemen Pemasaran (S1)

Karyawan Produksi

60

SMK/Politeknik

Karyawan Teknik

25

SMK/Politeknik

Karyawan Umum dan Keuangan

23

SMU/D1/Politeknik

Karyawan Pembelian dan Pemasaran

15

SMU/D1/Politeknik

Dokter

Kedokteran (S1)

Perawat

Akademi Perawat (D3)

Petugas Keamanan

15

SMU/Pensiunan ABRI

Petugas Kebersihan

10

SMU

Instrumentasi

Penjualan

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Supir

6
Jumlah

SMU/STM

175

9.7 Sistem Penggajian


Penggajian karyawan didasarkan kepada jabatan, tingkat pendidikan, pengalaman
kerja, keahlian dan resiko kerja.
Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan
Jabatan

Jumlah

Gaji/bulan

Jumlah

(Rp.)

gaji/bulan (Rp.)

Dewan Komisaris

20.000.000

60.000.000

Direktur

18.000.000

18.000.000

Sekretaris

3.500.000

3.500.000

Manajer Produksi

10.000.000

10.000.000

Manajer Teknik

10.000.000

10.000.000

Manajer Umum dan Keuangan

10.000.000

10.000.000

Manajer Pembelian dan Pemasaran

10.000.000

10.000.000

Kepala Seksi Proses

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Laboratorium dan R & D

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Utilitas

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Mesin

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Keuangan

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Personalia

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Keamanan

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan

7.000.000

7.000.000

Karyawan Produksi

75

3.500.000

262.500.000

Karyawan Teknik

20

3.500.000

70.000.000

Karyawan Umum dan Keuangan

20

3.500.000

70.000.000

Karyawan Pembelian dan Pemasaran

12

3.500.000

42.000.000

Dokter

5.000.000

5.000.000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Perawat

3.000.000

6.000.000

Petugas Keamanan

12

2.500.000

30.000.000

Lanjutan Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan


Jabatan

Jumlah

Gaji/bulan

Jumlah

(Rp.)

gaji/bulan (Rp.)

Supir

2.000.000

10.000.000

Petugas Kebersihan

10

1.500.000

15.000.000

Jumlah

175

695.000.000

9.8 Fasilitas Tenaga Kerja


Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada
setiap tenaga kerja antara lain:
1.

Fasilitas cuti tahunan.

2.

Tunjangan hari raya dan bonus.

3.

Fasilitas asuransi tenaga kerja, meliputi tunjangan kecelakaan kerja dan


tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.

4.

Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma.

5.

Penyediaan sarana transportasi/bus karyawan.

6.

Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olah raga.

7.

Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu dan sarung tangan).

8.

Fasilitas kenderaan untuk para manager bagi karyawan pemasaran dan


pembelian.

9.

Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)


setiap satu tahun sekali.

10.

Bonus 1 % dari keuntungan perusahaan akan didistribusikan untuk seluruh


karyawan.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


PABRIK PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK
KELAPA

RUPS
Keterangan
Garis Komando
Direktur

Dewan
Komisaris

Garis Koordinasi

Sekretaris

Manajer
Produksi

Manajer
Umum
&
Keuangan

Manajer
Teknik

Kasie
Kasie
Kasie
Laboratorium
Proses
Utilitas
R&D

Kasie
Mesin

Kasie
Listrik dan i
Instrumentasi

Kasie
Keuangan

Kasie
Personalia

Manajer
Pembelian
&
Pemasaran

Kasie
Keamanan

Kasie
Pembelian dan
Penjualan

Karyawan

Gambar 9.1

Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pembuatan


Biodiesel Dari Minyak Kelapa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB X
ANALISA EKONOMI

Untuk mengevaluasi kelayakan berdirinya suatu pabrik dan tingkat


pendapatannya, maka dilakukan analisa perhitungan secara teknik. Selanjutnya perlu
juga dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil
analisa tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat diambil untuk pengarahan
secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat beroperasi
dalam kondisi yang memberikan keuntungan.
Berbagai parameter ekonomi digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan besarnya tingkat pendapatan yang dapat
diterima dari segi ekonomi. Parameter-parameter tersebut antara lain:
1. Modal investasi / Capital Investment (CI)
2. Biaya produksi total / Total Cost (TC)
3. Marjin keuntungan / Profit Margin (PM)
4. Titik impas / Break Even Point (BEP)
5. Laju pengembalian Modal / Return On Investment (ROI)
6. Waktu pengembalian Modal / Pay Out Time (POT)
7. Laju pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR)

10.1 Modal Investasi


Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari:

10.1.1 Modal Investasi Tetap (MIT) / Fixed Capital Investment (FCI)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Modal investasi tetap adalah modal yang diperlukan untuk menyediakan segala
peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari:
1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) / Direct Fixed Capital Investment
(DFCI), yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik,
membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung yang
diperlukan untuk operasi pabrik. Modal investasi tetap langsung ini meliputi:
-

Modal untuk tanah

Modal untuk bangunan dan sarana

Modal untuk peralatan proses

Modal untuk peralatan utilitas

Modal untuk instrumentasi dan alat kontrol

Modal untuk perpipaan

Modal untuk instalasi listrik

Modal untuk insulasi

Modal untuk investaris kantor

Modal untuk perlengkapan kebakaran dan keamanan

Modal untuk sarana transportasi

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap langsung,
MITL sebesar Rp

252.372.722.400,-

2. Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL) / Indirect Fixed Capital


Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
(construction overhead) dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan
secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tak langsung ini
meliputi:
-

Modal untuk pra-investasi

Modal untuk engineering dan supervisi

Modal biaya legalitas

Modal biaya kontraktor (contractors fee)

Modal untuk biaya tak terduga (contigencies)


Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak

langsung, MITTL sebesar Rp 68.140.635.048,John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Maka total modal investasi tetap, MIT = MITL + MITTL


= Rp 252.372.722.400,- + Rp 68.140.635.048,= Rp 320.513.357.448,-

10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC)


Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai
mampu menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya. Jangka
waktu pengadaan biasanya antara 3 4 bulan, tergantung pada cepat atau lambatnya
hasil produksi yang diterima. Dalam perancangan ini jangka waktu pengadaan modal
kerja diambil 3 bulan. Modal kerja ini meliputi:
-

Modal untuk biaya bahan baku proses dan utilitas

Modal untuk kas


Kas merupakan cadangan yang digunakan untuk kelancaran operasi dan
jumlahnya tergantung pada jenis usaha. Alokasi kas meliputi gaji pegawai, biaya
administrasi umum dan pemasaran, pajak, dan biaya lainnya.

Modal untuk mulai beroperasi (start-up)

Modal untuk piutang dagang


Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai penjualan
yang dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit dan nilai jual
tiap satuan produk.
Rumus yang digunakan:
PD =

IP
HPT
12

Dengan: PD = piutang dagang


IP

= jangka waktu yang diberikan (3 bulan)

HPT = hasil penjualan tahunan


Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal kerja sebesar
Rp 768.012.720.732,Maka, total modal investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja
= Rp 320.513.357.448,-+ Rp 768.012.720.732,= Rp

1.088.526.078.179,-

Modal investasi berasal dari :


-

Modal sendiri/saham-saham sebanyak 60 % dari modal investasi total

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Modal sendiri adalah Rp 653.115.646.908,-

Pinjaman dari bank sebanyak 40 % dari modal investai total


Pinjaman bank adalah Rp 435.410.431.272,-

10.2 Biaya Produksi Total (BPT) / Total Cost (TC)


Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
beroperasi. Biaya produksi total meliputi:
10.2.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah roduksi,
meliputi:
-

Gaji tetap karyawan

Bunga pinjaman bank

Depresiasi dan amortisasi

Biaya perawatan tetap

Biaya tambahan industri

Biaya administrasi umum

Biaya pemasaran dan distribusi

Biaya laboratorium, penelitian dan pengembangan

Biaya hak paten dan royalti

Biaya asuransi

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya tetap (FC) adalah

sebesar Rp

322.883.156.841,-

10.2.2 Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC)


Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi.
Biaya variabel meliputi:
-

Biaya bahan baku proses dan utilitas

Biaya variabel tambahan, meliputi biaya perawatan dan penanganan lingkungan,


pemasaran dan distribusi.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Biaya variabel lainnya

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel (VC) adalah
sebesar
Rp 819.166.532.441,-

Maka, biaya produksi total,

= Biaya Tetap (FC) + Biaya Variabel (VC)


= Rp

322.883.156.841,- + Rp 819.166.532.441,-

= Rp 1.142.049.689.283,-

10.3 Total Penjualan (Total Sales)


Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk biodiesel, metanol dan gliserol,
yaitu sebesar Rp 2.097.342.926.639,-. Maka laba atas penjualan adalah sebesar
Rp 955.293.237.356,-

10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha


Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh:
1. Laba sebelum pajak (bruto)

= Rp 955.293.237.356,-

2. Pajak penghasilan (PPh)

= Rp 286.570.471.207,-

3. Laba setelah pajak (netto)

= Rp 668.722.766.149,-

10.5 Analisa Aspek Ekonomi


10.5.1 Profit Margin (PM)
Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum
pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan.
PM =

PM =

Laba sebelum pajak


100 %
total penjualan

Rp 955.293.237.356, 100 %
Rp 2.097.342.926.639,-

= 46 %

Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 46 %, maka pra rancangan
pabrik ini memberikan keuntungan.
10.5.2 Break Even Point (BEP)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi.
BEP

BEP =

Biaya Tetap
100 %
Total Penjualan Biaya Variabel

Rp 322.883.156.841, 100 %
Rp 2.097.342.926.639 Rp 819.166.532.441

= 25 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 25 % 156.600.000 kg = Rp 3.955.909.575 kg
Nilai penjualan pada titik BEP

= 25 % Rp 2.097.342.926.639,= Rp 524.335.731.660,-

Dari data feasibilities, (Timmerhaus, 1991) :


-

BEP 50 %, pabrik layak (feasible)

BEP 70 %, pabrik kurang layak (infeasible).


Dari perhitungan diperoleh BEP = 25 %, maka pra rancangan pabrik ini layak.

10.5.3 Return on Investment (ROI)


Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap
tahun dari penghasilan bersih.

Laba setelah pajak


100 %
Total Modal Investasi

ROI

ROI =

Rp 668.722.766.149
100 %
Rp 1.088.526.078.179

= 61,4337846 %

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi


total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:

ROI 15 % resiko pengembalian modal rendah.

15 ROI 45 % resiko pengembalian modal rata-rata.

ROI 45 % resiko pengembalian modal tinggi.


Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 64,5 %; sehingga pabrik yang

akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal tinggi.


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

10.5.4 Pay Out Time (POT)


Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada
kapasitas penuh setiap tahun.
POT =

1
1 tahun
ROI

POT =

1
1 tahun = 1,6277 tahun
0,6143

Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 1,6277 tahun operasi.

10.5.5 Return on Network (RON)


Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan
modal sendiri.
RON =

Laba setelah pajak


100 %
Modal sendiri

RON =

Rp 668.722.766.149
100 %
Rp 653.115.646.908

= 102,389641 %

10.5.6 Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan
keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan
besarnya sama.
Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik
akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka
pabrik dianggap rugi.
Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 73,82 %, sehingga pabrik akan
menguntungkan karena lebih besar dari bunga bank saat ini sebesar 31 % (Bank
Mandiri, 2008).
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

BAB XI
KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel


dari Minyak Kelapa dengan kapasitas 80.000 ton / tahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu:
2. Kapasitas rancangan pabrik direncanakan 156.600 ton / tahun
3. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT).
4. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf.
5. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 20.000 m2
6. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 175 orang.
Analisa ekonomi:

Modal investasi

: Rp 993.076.887.968,-

Biaya produksi

: Rp 1.142.049.689.283,-

Hasil penjualan

: Rp 2.097.342.926.639,-

Laba bersih

: Rp 668.722.766.149,-

Profit Margin

: 49 %

Break Even Point

: 25 %

Return on Investment

: 61,4337846 %

Return on Network

: 120,2 %

Pay out Time

: 1,386 tahun

Internal rate of return

: 73,82 %,

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

6. Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa di Kawasan Industri Medan
(KIM) layak didirikan.

1,200,000,000,000

Biaya Tetap
Biaya Variabel
Total Biaya Produksi
Hasil Penjualan

1,000,000,000,000

Biaya (Rp)

800,000,000,000

600,000,000,000
BEP

400,000,000,000

200,000,000,000

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kapasitas Produksi (%)


Gambar LE.2 Grafik Break Even Point Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Thn

Laba sebelum
pajak

Pajak

Laba Sesudah
pajak

Depresiasi

Net Cash Flow

-1,088,536,078,179

460,890,850,408

138,249,755,122

322,641,095,286

38,127,235,318

360,768,330,604

506,979,935,449

152,076,480,635

354,903,454,814

38,127,235,318

393,030,690,133

557,677,928,994

167,285,878,698

390,392,050,296

38,127,235,318

428,519,285,614

613,445,721,893

184,016,216,568

429,429,505,325

38,127,235,318

467,556,740,644

674,790,294,083

202,419,588,225

472,370,705,858

38,127,235,318

510,497,941,176

742,269,323,491

222,663,297,047

519,606,026,444

38,127,235,318

557,733,261,762

816,496,255,840

244,931,376,752

571,564,879,088

38,127,235,318

609,692,114,406

898,145,881,424

269,426,264,427

628,719,616,997

38,127,235,318

666,846,852,315

987,960,469,566

296,370,640,870

691,589,828,696

38,127,235,318

729,717,064,015

10

1,086,756,516,523

326,009,454,957

760,747,061,566

38,127,235,318

798,874,296,884

10,962,530 ,008
IRR = 39 %
10,962,530 ,008 (- 17,491,110 ,931 )
X (39 % 40 % )

IRR = 39,39%

Tabel Internal Rate of Return


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

P/F pada i = 39%

PV pada i = 39%

P/F pada i = 40%

PV pada i = 40%

1
0.7194
0.5176
0.3724
0.2679
0.1927
0.1386
0.0997
0.0718
0.0516
0.0371

1,088,536,078,179
259,545,561,586
203,421,505,167
159,560,714,165
125,249,246,397
98,382,984,654
77,328,172,025
60,814,477,005
47,852,838,440
37,672,227,474
29,670,881,275
10,962,530,008

1
0.7143
0.5102
0.3644
0.2603
0.1859
0.1328
0.0949
0.0678
0.0484
0.0346

1,088,536,078,179
257,691,664,717
200,525,862,313
156,165,920,413
121,708,855,853
94,919,144,772
74,072,726,628
57,838,141,345
45,185,783,809
35,318,494,346
27,618,373,054
-17,491,110,931

BAB XI
KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel


dari Minyak Kelapa dengan kapasitas 156.600 ton / tahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu:
7. Kapasitas rancangan pabrik direncanakan 156.600 ton / tahun
8. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT).
9. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf.
10. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 20.000 m2
11. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 175 orang.
Analisa ekonomi:

Modal investasi

: Rp 1.088.526.078.179,-

Biaya produksi

: Rp 1.074.154.414.133,-

Hasil penjualan

: Rp 2.097.342.926.639,-

Laba bersih

: Rp 716.249.458.754,-

Profit Margin

: 46%

Break Even Point

: 25%

Return on Investment

: 614,5%

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Return on Network

: 102,2 %

Pay out Time

: 1,63 tahun

Internal rate of return

: 78,32 %,

6. Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa di Kawasan Industri Medan
(KIM) layak didirikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2006. Badan Pusat Statistik.
Anonim10. 2007. Saputera, 19 April 2007
Anonim11. 2007. Bode, 6 Agsustus 2007
Anonim12. 2007. Hendartomo, 6 Agsustus 2007
Anonim13. 2007. Matsumura, 18 April 2007
Anonim2. 2008. www.wikipedia.com
Anonim3. 2008. www.bendi21.com
Anonim4. 2008. www.ag.ndsu.edu
Anonim5. 2008. www.pikiranrakyat.com
Anonim6. 2008. www.thegodscentscompany.com
Anonim7. 2008. www.nist.com
Anonim8. 2008. www.kipraswil.go.id
Anonim8.2008. www.kipraswil.go.id
Anonim9. 2001. Laporan PDAM KIM II Medan
Bank Mandiri. 2008. Cicilan Ringan KPR dan Kredit Usaha. Jakarta.
Bernasconi, dkk, 1995, Teknologi Kimia, Bagian I, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Brownell, L.E. Young, E.H. Process Equipment Design. 1959. Wiley Eastern, Ltd.
New Delhi.
Considine, Douglas M. 1985. Instruments and Controls Handbook. 3rd Edition. USA:
Mc.Graw-Hill, Inc.
Foust, A.S. Principles of Unit Operation. 1980. John Wiley and Sons. London.
Geankoplis, C.J. Transport Process and Unit Operation. 1983. Ally and Bacon. New
York.
Kern, D.Q. Process Heat Transfer. 1965. McGraw Hill. New York
Kirk Orthmer. Encyclopedia of Chemical Engineering Technology. 1949. John
Wiley and Sons Inc. New York.
Levenspiel, Octave. Chemical Reaction Engineering. 1962. 2nd ed. John Wiley and
Sons. New York.
Lyman. 1982. HandBook of Chemical Property Estimation Methods. John Wiley
and Sons Inc.New York.
Metcalf & Eddy. 1991. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse.
McGraw-Hill Book Company. New Delhi
Nalco. 1988. The Nalco Water Handbook. 2nd Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.
Perry, Robert H. dan Dow W. Green. 1999. Chemical Engineering HandBook. 7th
Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Perry, R.H. Chemical Engineering Handbook. 1997. McGraw Hill Book Company.
New York.
Peters, M.S; Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E.West. 2004. Plant Design and
Economics for Chemical Engineer. 5th Edition. International Edition.
Mc.Graw-Hill. Singapore
Pieters, M.S., Timmerhaus, K.D. Plant Design and Economics for Chemical
Engineer. 1991. John Wiley and Sons, New York.
PT. Pertamina. 2008 (berdasarkan data harga produk yang diterima)
PT. Halim Sejahtera Cipta Mandiri. 2005. (berdasarkan hasil wawancara dengan
Ibu Li Fang)
Reklaitis, G.V. Introduction to Material and Energy Balance. 1983. McGraw Hill
Book Company. New York.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Rusjdi, Muhammad. 2004. PPh Pajak Penghasilan. Jakarta: PT Indeks Gramedia


Rusjdi, Muhammad. 2004. PPN dan PPnBM: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
atas Barang Mewah. Jakarta: PT Indeks Gramedia.
Siagian, Sondang P. 1992. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Offset Radar Jaya.
Smith, J.M. dan H.C. Van Ness. Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics. 1975. 3th ed. McGraw Hill Book Company. New York.
Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Walas, Stanley M., 1988. Chemical Proses Equipment. Departement of Chemical
and Petroleum Engineering. University of Kansas

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan biodiesel dari minyak
kelapa diuraikan sebagai berikut:
Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Waktu bekerja / tahun : 330 hari


Minyak kelapa mengandung 48% Trilaurin, sehingga perhitungan didasarkan pada
berat molekul Trilaurin. Kemurnian produk (biodiesel) adalah 98% metil laurat.
Kapasitas produksi

: 80000 ton/tahun (www.bendi21.com, 04 Oktober 2007)


: 10101,0101 kg

Perhitungan neraca massa dilakukan mengikuti metode perhitungan alur maju.


Untuk bahan baku (minyak kelapa) 1000 kg, diperoleh produk (biodiesel)
888,2937944 kg. Sehingga untuk memperoleh produk sebanyak 10101,0101 kg,
diperlukan bahan baku sebanyak 11371,2492 kg.
Kapasitas bahan baku

: 11371,2492 kg.

Satuan operasi

: kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

1. Reaktor (R-310)
Fungsi : sebagai tempat terjadinya reaksi transesterifikasi antara minyak kelapa
dan metanol 98% dengan bantuan katalis CH
ONa
F3 3
F1
M. Kelapa
CH3OH
1
H2O

F2
CH3OH
CH3ONa

M. Kelapa
CH3OH
H2O
CH3ONa
Biodiesel
Gliserol

3
R-310

Bahan baku minyak kelapa yang dipakai adalah, F1 = 11371,2492 kg


Perbandingan (mol) CH3OH dengan minyak kelapa = 6,23 : 1
F4 M. Kelapa

= 11371,2492 kg

N4 M. Kelapa

11371,2492 kg
638kg/kmol

(Bode, 2007)

= 17,8233 kmol

N1 : N2CH3OH = 1 : 6
N2CH3OH

= 6,23 x 17,8233 kmol

= 111,0373 kmol

F2CH3OH

= 111,0373 kmol x 32 kg/kmol

= 3553,1936 kg

Konversi

= 0,996

Reaksi :

M.Kelapa

+ 3CH3OH

CH3ONa

3Biodiesel + Gliserol

Mula2 (N )(kmol) 17,8233

111,0373

Reaksi

17,7520

53,2559

53,2559

17,7520

Setimbang (N6)

0,0713

57,7823

53,2559

17,7520

Katalis yang digunakan yaitu CH3ONa. Jumlah CH3ONa yang digunakan


sebesar 0,5% dari berat bahan baku.

(Matsumura, 2007)

Neraca M. Kelapa
N3 M. Kelapa

= 0,0713 kmol

F3 M. Kelapa

= 0,0713 kmol x 638 kg/kmol

= 45,4850 kg

Neraca CH3ONa
F3CH3ONa

= F2CH3ONa

= 0,5% x 11371,2492 kg

= 56,9608 kg

Neraca CH3OH
F2CH3OH

= 3553,1936 kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

N3CH3OH
3

CH3OH

= (N2CH3OH - .r ) = (111,0373 kmol - (3)17,752 kmol)


= (111,0373 kmol 17,752 kmol)

= 57,7823 kmol

= 57,7823 kmol x 32 kg/kmol

= 1849,0336 kg

Neraca H2O
F2H2O

= 2/98 x 3553,1936

= 72,514 kg

F3H2O

= F2H2O

= 72,514 kg

N2H2O

= 72,514 kg / 18

= 4,0285 mol

Neraca Biodiesel
N3 Biodiesel

= 53,2559 kmol

F3 Biodiesel

= 53,2559 kmol x 214 kg/kmol

= 11396,7721 kg

Neraca Gliserol
N3 Gliserol

= 17,7520 kmol

F3 Gliserol

= 17,7520 kmol x 92 kg/kmol

= 1633,1823 kg

2. Separator (S-401)
Fungsi : Untuk memisahkan biodiesel dari gliserol.
F3
M. Kelapa
CH3OH
H2O
CH3ONa
Biodiesel
Gliserol

S-401
5

F5
M. Kelapa
CH3ONa
Biodiesel
Gliserol

F4
CH3OH
H2O
Biodiesel

Pada separator (S-401), 5% metil laurat terbawa bersama dengan gliserol. Semua
minyak kelapa, gliserol, dan katalis terpisah dari metil laurat.
Neraca M. Kelapa
F3 M.Kelapa

= F5 M. Kelapa

= 45,4850 kg

Neraca CH3OH
F3CH3ONa

= F3CH3ONa

= 56,9608 kg

Neraca Biodiesel
F3 Biodiesel
5

Biodiesel

= 11396,7721 kg
= 0,5% x F3 Biodiesel

= 0,5% x 11396,7721 kg

= 56,983 kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

F4 Biodiesel

= 11396,7721 kg 56,983 kg

= 11339,788 kg

Neraca Gliserol
F3 Gliserol

= F5 Gliserol

= 1633,1823 kg

Neraca CH3OH
F3CH3OH

= F4CH3OH

= 1847,8898 kg

= F4H2O

= 72,4914 kg

Neraca H2O
F3H2O

3. Heater (H-302)
Fungsi : untuk memanaskan campuran biodiesel, methanol, dan air sebelm
dimasukkan ke Flash Drum (FD-303)
F4
T = 60oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

H-302

F6
T = 104,7oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

Neraca CH3OH
F4CH3OH

= F6CH3OH

= 1847,8898 kg

= F6H2O

= 72,4914 kg

Neraca H2O
F4H2O

Neraca Biodiesel
F4 Biodiesel

= F6 Biodiesel

= 10826,9335 kg

Neraca Massa Total


F6

= F6CH3OH + F6 Biodiesel + F6H2O


= 1847,8898 kg + 10826,9335 kg + 72,4914 kg

4. Flash Drum (FD-303)


F6
T = 104,7oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

F7
T = 104,7oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

FD-303

= 12747,3147 kg

F9
T = 104,7oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel L.A Data Bilangan Antoine


Senyawa

Metanol

16,4948

Biodiesel

9.4297

Air

16,5362

3593,39 -35,2249
1958,77

-96,99

3985,44 -38,9974

Sumber : Reklaitis, 1983)


F6 Biodiesel

= 10826,9335 kg

N6 Biodiesel

F6CH3OH

= 1847,8898 kg

N6CH3OH

F6H2O

= 72,4914 kg

N6H2O

N6

10826,9335 kg
214 kg/kmol

= 50,5931 kmol

1847,8898 kg
32 kg/kmol

= 57,7466 kmol

72,4914 kg
18 kg / kmol

= 4,0273 kmol

= N6 Biodiesel + N6CH3OH + N6H2O


= 50,5931 kmol + 57,7466 kmol + 4,0273 kmol

= 112,3670 kmol

Tabel LA. Komposisi % mol


Senyawa

Mol

xi

N6 Biodiesel

50,5931

0,4503

N6CH3OH

57,7466

0,5139

N6H2O

4,0273

0,0358

Jumlah, N6

112,3670

Kondisi Operasi :
T = 104,7oC
P = 101,325 kPa
Fraksi uap, = 0,45 N9
Tekanan uap masing-masing senyawa diperoleh berdasarkan persamaan Antoine
Ln P

= A

B
C +T

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Ln PCH3OH = 16,4948

3593,39
35,2249 + (250 + 273)

abel L.A-1 Data Tekanan Uap


Senyawa

Metanol

16,4948

Biodiesel

9,4297

Air

16,5362

3593,39 -35,2249
1958,77

-96,99

3985,44 -38,9974

Tabel L.A Perhitungan di Flash Drum


Senyawa

ln P

P (kPa)

zi = xi

ki

(yi)

xi

Metanol

6,002387559 404,3931543 0,514944 3,991050129 0,8760401 0,2195012

Metil Laurat

2,451786851 11,60907188 0,450508 0,114572631 0,0858037 0,7489019

Air

4,769416987 117,8505136 0,034549 1,163094139 0,0374358 0,0321864

Jumlah

0,9992796 1,0005894

= 0,45 N6 = 0,45 x 112,3670 kmol

= 50,5652 kmol

= 112,3670 kmol 50,5652 kmol

= 61,8019 kmol

Neraca CH3OH
N7CH3OH

= yCH3OH x = 0,8760401 x 50,5652 kmol

= 44,2082 kmol

F7CH3OH

= 44,2082 kmol x 32 kg/kmol

= 1414,6625 kg

N9CH3OH

= xCH3OH x L = 0,2195012 x 61,8019 kmol

= 13,5384 kmol

F9CH3OH

= 13,5384 kmol x 32 kg/kmol

= 433,2273 kmol

Neraca Biodiesel
N7 Biodiesel

= 0,0858037 x 50,5652 kmol

= 4,3362 kmol

F7 Biodiesel

= 4,3362 kmol x 214 kmol

= 927,9436 kg

N9 Biodiesel

= 0,2195012 x 61,8019 kmol

= 46,2570 kmol

F9 Biodiesel

= 46,2570 kmol x 214 kmol

= 9898,9899 kg

= 0,0374358 x 50,5652 kmol

= 1,9637 kmol

= 1,9637 kmol x 18 kg/kmol

= 35,3472 kg

Neraca H2O
N7H2O
7

H2O

N9H2O

= 0,

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

F9H2O

= 2,0636 kmol x 18 kg/kmol

= 37,1442 kg

5. Kondensor (K-304)
F7
T = 25oC = 2,0636 kmol
K-304
CH3OH
H2O
Biodiesel

F8
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

Neraca CH3OH
F8CH3OH

F7CH3OH

= 1414,6625 kg

F7Biodiesel

= 927,9436 kg

F7H2O

= 35,3472 kg

Neraca Biodiesel
F8 Biodiesel
Neraca H2O
F8H2O

Neraca Massa Total


F8

= F8CH3OH + F8 Biodiesel + F8H2O


= 1414,6625 kg + 927,9436 kg + 35,3472 kg

= 2377,9533 kg

6. Cooler 1 (C-305)
F9
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

C-305

F10
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

Neraca CH3OH
F9CH3OH

= F10CH3OH

= 433,2273 kg

Neraca Biodiesel
F9 Biodiesel

= F10 Biodiesel

= 9898,9899 kg

= F10H2O

= 37,1442 kg

Neraca H2O
F9H2O

Neraca Massa Total


F10

= F10CH3OH + F10 Biodiesel + F10H2O


= 433,2273 kg + 9898,9899 kg + 37,1442 kg

= 10369,3614 kg

7. Washing Tank 1 (WT-306)


F11

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan


Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
T = 25oC
Ton/Tahun, 2008.
CH3COOH
USU Repository 2009

H2O

F10
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel

F12
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel
CH3COOH

WT-306

Larutan CH3COOH pencuci yaitu CH3COOH 5%


F11

= F10 Biodiesel

11

10

=F

Biodiesel

(Matsumura, 2007)
= 9898,9899 kg

Neraca CH3COOH
F11CH3COOH

= 0,5% x F11 = 0,5% x 9898,9899 kg

F12CH3COOH

= F11CH3COOH = 49,4950 kg

= 49,4950 kg

Neraca CH3OH
F12CH3OH

= F10CH3OH

= 433,2273 kg

F11H2O

= 99,5% F11

= 99,5% x 9898,9899 kg

F12H2O

= F10H2O + F11H2O

Neraca H2O
= 9849,4950 kg

= F10H2O + 95,5% F12

= 37,1442 kg + (0,995 x 10369,3614) kg

= 9886,6391 kg

Neraca Biodiesel
F12 Biodiesel

= F10 Biodiesel = 9898,9899 kg

8. Dekanter 1 (D-402)
F12
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel
CH3COOH

D-402
F13
T = 25oC
CH3OH
H2O
CH3COOH

F14
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel
CH3COOH

Asumsi = 98%
F13CH3OH

= 98% x F12CH3OH

F13CH3COOH

= 98% x F12CH3COOH

F13H2O

= 98% x F12H2O

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Neraca CH3OH
F13CH3OH
14

CH3OH

= 98% x 433,2273 kg

= 424,5628 kg

= 433,2273 kg 424,5628 kg

= 8,6646 kg

Neraca CH3COOH
F13CH3COOH

= 98% x 49,4950 kg

= 48,5051 kg

F14CH3COOH

= 49,4950 kg 48,5051 kg

= 0,9899 kg

= 98% x 9886,6391 kg

= 9688,9064 kg

Neraca H2O
F14H2O

Neraca Biodiesel
F14 Biodiesel

= F13Biodiesel

= 9898,9899 kg

9. Washing Tank 2 (WT-307)


F14
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel
CH3COOH

F15
T = 25oC
H2O

F16
T = 25oC
CH3OH
H2O
Biodiesel
CH3COOH

WT-307

F15

= F10 Biodiesel

F15

= F14 Biodiesel

(Matsumura, 2007)
= 9898,9899 kg

Neraca CH3COOH
F16CH3COOH

= F14CH3COOH = 0,9899 kg

Neraca CH3OH
F16CH3OH

= F14CH3OH

= 8,6646 kg

F15

= F10 Biodiesel

= 9898,9899 kg

F16H2O

= F14H2O + F15 = 9688,9064 kg + 9898,9899 kg

Neraca H2O

= 19587,8963 kg

Neraca Biodiesel
F16 Biodiesel

= F14 Biodiesel

= 9898,9899 kg

10. Dekanter 2 (D-403)


F18
F16
D-403
o
T = 25oC
T = 25 C
CH3OH
CH3OH
H
2O
H2O
F17
Biodiesel
Biodiesel
T =Pembuatan
25oC
John Sariabdi
Purba : Pra Rancangan Pabrik
Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
CH3COOH
COOH
CH2008.
Ton/Tahun,
3
CH3OH
USU Repository 2009
H2O
CH3COOH

Asumsi = 98%
F17CH3OH

= 98% x F16CH3OH

F17CH3COOH

= 98% x F16CH3COOH

F181H2O

= 98% x F16H2O

Neraca CH3OH
F17CH3OH

= 98% x 8,6646 kg

= 8,4913 kg

F18CH3OH

= 8,6646 kg 8,4913 kg

= 0,1733 kg

Neraca CH3COOH
F17CH3COOH

= 98% x 0,9899 kgq

= 0,9701 kg

F18CH3COOH

= 0,9899 kg 0,9701 kg

= 0,0198 kg

F18H2O

= 98% x 19587,8963 kg

= 19196,1383 kg

F17H2O

= 19587,8963 kg 19196,1383 kg

= 391,7580 kg

Neraca H2O

Neraca Biodiesel
F17 Biodiesel

= F16 Biodiesel

F18

= F18CH3OH + F18CH3COOH + F18H2O + F18 Biodiesel

= 9898,9899 kg

= 0,1733 kg + 0,0198 kg + 19196,1383 kg + 9898,9899 kg


= 29095,3213 kg

11. Evaporator (E-308)


F18
T = 25oC
H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH

H2O
19

F
E-308

F20
T = 250oC
H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH

Neraca Biodiesel
F20 Biodiesel

= F18Biodiesel

= 9898,9899 kg

= 98% x F23

F20

= F20 Biodiesel : 0,98

= 9898,9899 kg : 0,98

= 10101,0101 kg

F19

= F18 F20

= 29095,3213 kg - 10101,0101 kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 18994,3112 kg
Neraca Metanol
F20CH3OH

= F18CH3OH

= 0,1733 kg

Neraca Asam Asetat


F20CH3COOH

= F18 CH3COOH

= 0,0198 kg

= F18 H2O F19

= 19196,1383 kg 18994,3112 kg

Neraca Air
F20H2O

= 201,827 kg

12. Cooler 2 (C-309)


F20
T = 100oC
H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH

C-309

F21
T = 25oC
H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH

Neraca Biodiesel
F20 Biodiesel

= F21 Biodiesel

= 9898,9899 kg

= F21H2O

= 201,827 kg

Neraca H2O
F20H2O

Neraca Metanol
F20CH3OH

= F21CH3OH

= 0,1733 kg

Neraca Asam Asetat


F20CH3COOH

= F21CH3COOH = 0,0198 kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI

Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan

: kJ

Temperatur referensi : 250C atau 298 K

Neraca panas ini menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut :


- Perhitungan panas sensibel untuk aliran masuk dan keluar
T

Q=H=

n.C .dT
p

(Smith, 1987)

T1 = 25 o C

- Perhitungan panas penguapan


Q = n. Hvl

(Smith, 1987)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Perhitungan estimasi Cpl (kal/moloC) menggunakan metode Chueh dan Swanson,


dimana kontribsi gugusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan rumus
n

Cp =

Ni.Ei
i =1

Tabel LB.1 Nilai Gugus pada Perhitungan Cp dengan metode Chueh dan Swanson
Gugus

Harga (E)

-CH3

8,8

-CH2-

7,26

O
-C-O-

14,5

-O-

8,4

-CH-

-S-

-OH

10,7

(Sumber : Lyman, 1982)

Perhitungan estimasi Cps (J/mol K) menggunakan metode Hurst dan Harrison dengan
n

rumus : Cp =

Ni.Ei , dimana kontribusi elemen atomnya dapat dilihat pada tabel


i =1

di bawah ini :

Tabel LB.2 Nilai Elemen Atom pada perhitungan Cp dengan metode Hurst and
Harrison
Elemen Atom

10,89

7,56

13,42

Na

26,19

5,54

(Sumber : Perry & Green, 1999)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Perhitungan estimasi Hor (kJ/mol) menggunakan metode Joback dengan rumus :


Hof = 68,29 +

Ni.H , dimana kontribusi gugusnya dapat dilihat pada tabel di


i =1

bawah ini.
Tabel LB.3 Nilai Gugus pada Perhitungan Hof dengan metode Joback
Gugus

Harga (H)

-CH3

-76,45

-CH2-

-20,64

O
-C-O-

-337,92

-O-

-132,22

-CH-

29,89

-S-

41,87

-OH

-208,04

(Sumber : Reid, 1987)


Perhitungan estimasi Hof (kJ/mol) dengan menggunakan Energi Ikatan Reaktan
dimana kontribusi gugusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LB.4 Energi Ikatan Reaktan pada Perhitungan Hof
Gugus

Energi Ikatan Reaktan

C-H

338,4

C-O

326

S-O

323

Na-O

256,1

C-C

331

C=O

803

C-S

259

O-H

463

O-O

146

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

(Sumber : NIST, 2005)

Rumus Struktur Minyak Kelapa (Trilaurin)


H2COO(CH2)10CH3

HCOO(CH2)10CH3

H2COO(CH2)10CH3

Rumus Struktur Gliserol


H2COH

HCOH

H2COH
Rumus Struktur Biodiesel (Metil Laurat)
(CH2)10CH3COOCH3
Rumus Struktur
Data Hof
1. CH3OH
Hof

= -48,08 kkal/mol = - 200,333 kJ/mol

(Reklaitis, 1983)

= -57,80 kkal/mol = -240,833 kJ/mol

(Reklaitis, 1983)

2. H2O
Hof

3. M.Kelapa (metode Joback)


Hof

= 68,29 + 3 (-CH3) + 32 (-CH2-) + 3 (-O=C-O) + 1 (-CH-)


= 68,29 + 3 (-76,45) + 32 (-20,64) + 3 (-337,92) + 29,89
= -1558,63 kJ/mol

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4. Biodiesel (metode Joback)


Hof

= 68,29 + 2 (76,45) + 10 (-20,64) - 337,92 -132,22


= -765,15 kJ/mol

5. Gliserol (metode Joback)


Hof

= 68,29 + 2 (-20,64) + 29,89 + 3 (-208,04)


= -567,22 kJ/mol

Data Panas Laten


1. CH3OH
HVL

= 35270 J/mol

= 35,27 kJ/mol

(Reklaitis, 1983)

= 40656,2 J/mol

= 40,66 kJ/mol

(Reklaitis, 1983)

2. H2O
HVL

Data Kapasitas Panas


= -258,25 + 3,358T 1,1636.10-2T2

1.

C plCH 3OH

2.

CH3ONa (metode Hurst and Harrison)


C psCH 3ONa

(Reklaitis, 1983)

= 10,89 + 3 (7,56) + 13,42 + 26,19


= 0,07318 kJ/mol K

3.

Trilaurin (metode Chueh and Swanson)


C plM . Kelapa

= 3 (8,8) + 32 (7,26) + 3 (14,5) + 3 (8,4)


= 327,42 kal/moloC = 1369,9253 kJ/moloC
= 18,296 + 0,472T 1,336.10-3T2

4.

C plH 2 O

5.

M. Laurat (metode Chueh and Swanson)


C plBiodiesel

= 2 (8,8) + 10 (7,26) +14,5 + 8,4


= 113,1 kal/moloC = 473,2104 kJ/moloC

6.

Gliserol (metode Chueh and Swanson)


C plGliserol

= 2 (7,26) + 5 +3 (10,7)
= 51,62 kal/moloC = 215,978 kJ/moloC

Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 120oC dan tekanan
198,54 kPa. H VL

= 2202,2 kJ/kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Air pendingin yang digunakan adalah air dengan suhu 10oC yang keluar pada
suhu 30oC dan tekanan 1 atm.
Air pendingin yang digunakan adalah air dengan suhu 10oC yang keluar pada
suhu 30oC dan tekanan 1 atm.
283

pH 2 O

.dT

298

1,336.10-3
0,472
= 18,296 (298-283) +
(2982 2832)
(29832833)
3
2
= -639,63 kJ/mol = -35535 kJ/kg

H(10oC)

= -35535 kJ/kg

303

pH 2 O

.dT

298

1,336.10-3
0,472
2
2
= 18,296 (303 298) +
(303 298 )
(30332983)
3
2
= 197,44 kJ/mol = 10968,88 kJ/kg

H(30oC)

= 10968,88 kJ/kg

1. Reaktor (R-210)
2
T = 30oC
CH3ONa
CH3OH
H2O

Steam
120oC
198,54 kPa
1
o

T = 30 C

(R-310)

M. Kelapa
Kondensat
120oC
198,54 kPa

3
T = 60oC

CH3OH
H2O
M. Kelapa
Gliserol
Biodiesel
CH3ONa

Panas Masuk

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

303

1
C pCH 3OH .dT + N M .Kelapa

2
Qi = N CH
3OH

298

303

2
C pM .Kelapa .dT + N H 2O

298

303

pH 2 O

.dT +

298

303

2
N CH
3ONa

pCH 3ONa

.dT

298

303

= 3,228738934 kJ/mol

.dT

pCH 3 OH

298

303

2
N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

= 111,0373 mol (3,228738934 kJ/mol)

298

= 358,506 kJ
303

pM . Kelapa

= 6849,6265 kJ/mol

.dT

298

303

N M1 .Kelapa

pM . Kelapa

.dT

= 17,8233451 mol (6849,6265 kJ/mol)

298

= 122083,2572 kJ
303

pH 2 O

= 0,740338041 kJ/mol

.dT

298

303

N H2 2O

pH 2 O

= 4,0285 mol (0,740338041 kJ/mol)

.dT

298

= 2,9825 kJ
303

pCH 3ONa

= 0,07318 kJ/mol K (30-25)oC

.dT

298

= 0,3659 kJ/mol
303
2
N CH
3ONa

pCH 3ONa

.dT

= 1,045155717 mol (0,3659 kJ/mol)

298

= 0,382422477 kJ

Qi

= 358,506 kJ + 122083,2572 kJ + 2,9825 kJ + 0,382422477 kJ


= 122445,0207 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Panas keluar
333

333

333

298

298

298

6
C pCH 3OH .dT + N Biodiesel

6
Qo = N CH
3 OH

6
C pBiodiesel .dT + N H 2O

pH 2 O

333

333

333

298

298

298

6
C pCH 3ONa .dT + N M .Kelapa

6
N CH
3 Na

6
C pM .Kelapa .dT + N Gliserol

.dT

pGliserol

.dT

333

pBiodiesel

= 473,2104 (60 25)

.dT

298

= 16562,364 kJ/mol
333

6
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= (53,25615528 mol) 16562,364 kJ/mol

298

= 882047,829 kJ
333

pCH 3 ONa

= 0,07318 (333 298)

.dT

298

= 2,5613 kJ/mol
333
6
N CH
3 Na

pCH 3ONa

.dT

= (1,045155717 mol) 2,5613 kJ/mol

298

= 2,676957338 kJ
333

p .Gliserol

= 215,978 (60 25)

.dT

298

= 7559,23 kJ/mol
333

6
N Gliserol

pGliserol

.dT

= (17,75205176 mol) 7559,23 kJ/mol

298

= 134191,8422 kJ
333
6
N CH
3 OH

pCH 3 OH

.dT

= (57,74678422 mol) 23,9837221 kJ/mol

298

= 1384,982824 kJ
333

N H6 2 O

pH 2 O

.dT

= (4,027317533 mol) 5,38649245 kJ/mol

298

= 21,69311548 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

333

N M6 .Kelapa

pM . Kelapa

= (0,071293381 mol) 47947,3855 kJ/mol

.dT

298

= 3418,331202 kJ

Qo

= 1384,982824 kJ + 3418,331202 kJ + 21,69311548 kJ + 882047,829 kJ +


2,676957338 kJ + 16562,364 kJ/mol
= 1021067,355 kJ

Panas Reaksi
Konversi 0,996
CH3ONa

Reaksi :

Trilaurin +

3CH3OH

Mula2 (N3)

17,8233451

111,0373

Reaksi

17,75205176

53,2561553

53,2561553

17,75205176

57,7823

53,2561553

17,75205176

Setimbang (N5) 0,07129338

3M.Laurat + Gliserol

Dalam satuan kmol


Hr (333K)

= Hr(298K) -

333

333

333

298

298

298

C pM .Kelapa .dT - 3

C pCH 3OH .dT + 3

pBiodiesel

.dT +

333

pM .Gliserol

.dT

298

Hr (298K)

= 3Hof Biodiesel + Hof Gliserol - Hof M.Kelapa - 3Hof CH3OH


= 3 (-765,15 kJ/mol) -567,22 kJ/mol (-1558,63 kJ/mol) 3 (-200,333
kJ/mol)
= -703,041 kJ/mol

Hr (333K)

= -703,041 kJ/mol 47947,3855 kJ/mol - 3 (23,9837221 kJ/mol) +


3 (16562,364 kJ/mol) + 7559,23 kJ/mol
= 8523,944334 kJ/mol

= 17,75205176 mol

Panas yang dibutuhkan :


dQ/dt = r. Hr (333K) + Qo-Qi
= 17,75205176 mol (8523,944334 kJ/mol) + 1021067,355 kJ
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

122445,0207 kJ
= 1049939.84 kJ

Steam yang dibutuhkan :

Q
1049939,84 kJ
=
= 476,768611 kg
HVL
2202,2 kJ/kg

2. Heater (H-302)
Steam
120oC
198,54 kPa

4
CH3OH
H2O
Biodiesel

T = 60oC

Heater
(H-302)

CH3OH
H2O
Biodiesel

6
T = 104,7oC

Kondensat
120oC
198,54 kPa

Panas masuk
333

333

333

298

298

298

4
C pCH 3OH .dT + N Biodiesel

4
Qi = N CH
3OH

4
C pBiodiesel .dT + N H 2O

pH 2 O

.dT

333

4
N CH
3OH

pCH 3 OH

.dT = 57,7467842 mol (23,98372208 kJ/mol)

298

= 1384,982824 kJ
333

4
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 50,5933475 mol (16562,364 kJ/mol)

298

= 837945,4376 kJ
333

4
H 2O

pH 2 O

.dT

= 4,02731753 mol (5,386492449 kJ/mol)

298

= 21,69311548 kJ
Qi

= 1384,982824 kJ + 837945,4376 kJ + 21,69311548 kJ


= 839352,1135 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Panas keluar
377 , 7

377 , 7

377 , 7

298

298

298

6
C pCH 3OH .dT + N BIodiesel

6
Qo = N CH
3OH

337 , 7

377 , 7

pCH 3 OH

.dT

plCH 3 OH

6
C pBiodiesel .dT + N H 2O

.dT + HVLCH3OH +

pH 2 O

.dT

337 , 7

pvCH 3 OH

.dT

337 , 7

298

298

= -258,25 (304,5 298) +

3,358
(304,5 2982)
2

1,1636.102
(304,5 2983) + 35,27 + (-258,25) (377,7
3
1,1636.102
3,358
2
2
(377,7 304,5 )
(377,73
304,5) +
3
2
304,5 3)
= 65,91451931 kJ/mol
377 , 7
6
N CH
3OH

pCH 3 OH

= 57,7467842 mol (65,91451931 kJ/mol)

.dT

298

= 3806,351524 kJ
377 , 7

pBiodiesel

.dT

= 473,2104 (104,7 25)

298

= 37714.86888 kJ/mol
377 , 7
6
N BIodiesel

pBiodiesel

.dT = 50,5933475 mol (37714.86888 kJ/mol)

298

= 1908121,468 kJ
377 , 7

298

pH 2O

.dT

337 , 7

337 , 7

298

337 , 7

C plH 2O .dT + HVLH2O +

pvH 2 O

.dT

1,336.10-3
0,472
2
2
= 18,296 (373 298) +
(373 298 )
(3733
3
2
2983) + 40,66 + 18,296 (377,7 373) +

0,472
(377,72
2

1,336.10-3
3732)
(377,73 3733)
3
= 53,07857896 kJ/mol
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

377 , 7

N H6 2O

pH 2O

= 4,02731753 mol (53,07857896 kJ/mol)

.dT

298

= 213,7642917 kJ

Qo

= 3806,351524 kJ + 1908121,468 kJ + 213,7642917 kJ


= 1912141,584 kJ

Panas yang dilepaskan :


dQ/dt

= Qo - Qi
= 1912141,584 kJ 839352,1135 kJ
= 1072789,47 kJ

Steam yang dibutuhkan :

m=

Q
1072789,47 kJ
=
= 487,1444329 kg
H VL
2202,2 kJ/kg

3. Kondensor (K-304)
Air Pendingin
10oC
8

K-304
CH3OH
H2O
Biodiesel

CH3OH
H2O
Biodiesel

T = 30oC

Air Pendingin
Bekas
30oC

T = 104,7 C

Panas masuk
377 , 7

377 , 7

377 , 7

298

298

298

7
C pCH 3OH .dT + N Biodiesel

7
Qi = N CH
3OH

7
C pBiodiesel .dT + N H 2O

pH 2 O

.dT

377 , 7

pCH 3 OH

= 65,99252704 kJ/mol

.dT

298

377 , 7

7
CH 3OH

pCH 3 OH

.dT

= 44,20837721 mol (65,99252704 kJ/mol)

298

= 2917,422528 kJ
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

377 , 7

pBiodiesel

= 37714,86888 kJ/mol

.dT

298

377 , 7

7
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 4,33620233 mol (37714,86888 kJ/mol)

298

= 163539,3023 kJ
337 , 7

pH 2 O

= 52,93588813 kJ/mol

.dT

298

377 , 7

N H7 2O

pH 2 O

= 1,963743466 mol (52,93588813 kJ/mol)

.dT

298

= 103,9525044 kJ

Qi

= 2917, 422528 kJ + 163539,3023 kJ + 103,9525044 kJ


= 166560,6773 kJ

Panas keluar
8
Qo = N CH
3OH

303

303

303

298

298

298

8
C pCH 3OH .dT + N Biodiesel

8
C pBiodiesel .dT + N H 2O

pH 2 O

.dT

343

8
N CH
3OH

pCH 3 OH

.dT

= 44,208377 mol (3,3228 kJ/mol)

298

= 146,8955 kJ
303

8
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 4,3362023 mol (2366,052 kJ/mol)

298

= 10259,68012 kJ
303

N H8 2O

pH 2 O

.dT

= 1,9637435 mol (0,740338 kj/mol)

298

= 1,45383 kJ

Qo

= 146,8955 kJ + 10259,68012 kJ + 1,45383 kJ


= 10408,02945 kJ

Panas yang dilepaskan:


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

dQ/dt = Qo Qi
= 10408,02945 kJ 166560,6773 kJ
= -156152,6478 kJ

Pendingin yang dibutuhkan:

m=

Q
156152,6478 kJ kJ
=
= 3,3578 kg
o
H(30 C) H(10 C) 10968,88 kJ/kg + 35535 kJ/kg
o

4. Cooler 1 (C-305)
Air Pendingin
10oC
9

10

C-305

CH3OH
H2O
Biodiesel

CH3OH
H2O
Biodiesel

T = 30oC
Air Pendingin
Bekas
30oC

T = 104,7oC

Panas masuk
377 , 7

377 , 7

377 , 7

298

298

298

9
C pCH 3OH .dT + N Biodiesel

9
Qi = N CH
3OH

9
C pBiodiesel .dT + N H 2O

pH 2 O

.dT

377 , 7

pCH 3 OH

= 65,99252704 kJ/mol

.dT

298

377 , 7
9
N CH
3OH

pCH 3 OH

.dT

= 13,53840701 mol (65,99252704 kJ/mol)

298

= 893,4336906 kJ
377 , 7

pBiodiesel

= 37714,86888 kJ/mol

.dT

298

377 , 7
9
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 46,25714519 mol (37714,86888 kJ/mol)

298

= 1744582,166 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

337 , 7

pH 2 O

= 52,93588813 kJ/mol

.dT

298

377 , 7

N H9 2O

pH 2 O

= 2,063574067 mol (52,93588813 kJ/mol)

.dT

298

= 109,237126 kJ
Qi

= 893,4336906 kJ + 1744582,166 kJ + 109,237126 kJ


= 1745584,836 kJ

Panas keluar
303

Qo = N

10
CH 3OH

303

303
pCH 3OH

.dT + N

298

10
Biodiesel

pBiodiesel

.dT + N

298

10
H 2O

pH 2O

.dT

298

303

pCH 3OH

= 3,228738934 kJ/mol

.dT

298

303

10
N CH
3OH

pCH 3OH

= 13,538407 mol (3,228738934 kJ/mol)

.dT

298

= 43,71198182 kJ
303

pBiodiesel

= 473,2104 kJ/mol oC (30-25)oC

.dT

298

= 2366,052 kJ/mol
303

10
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 46,2571452 mol (2366,052 kJ/mol)

298

= 109446,8109 kJ
303

pH 2O

= 0,740338041 kJ/mol

.dT

298

303

N H102O

pH 2O

.dT

= 2,06357407 mol (0,740338041 kJ/mol)

298

= 1,527742383 kJ

Qo

= 43,71198182 kJ + 109446,8109 kJ + 1,527742383 kJ


= 109492,0506 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Panas yang dilepaskan :


dQ/dt

= Qo - Qi
= 109492,0506 kJ 1745584,836 kJ kJ
= 1636092,786 kJ

Air pendingin yang dibutuhkan :

m=

Q
1636092,786 kJ kJ
=
= 35,182 kg
o
H (30 C ) H (10 C ) 10968,88 kJ/kg + 35535 kJ/kg
o

5. Evaporator (E-308)
Steam
120oC
198,54 kPa

19

18

20

E-308

H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH
T = 30oC

H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH

Kondensat
120oC
198,54 kPa

Panas masuk
303

Qi

18
= N Biodiesel

18
C pBiodiesel .dT + N H 2O

298

303

18
C pH 2O .dT + N CH 3COOH

298

303

pCH 3COOH

.dT +

298

303
18
N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

298
303

pBiodiesel

= 2366,052 kJ/mol

.dT

298

303
18
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 46,2571452 mol (2366,052 kJ/mol)

298

= 109446,8109 kJ
303

pH 2O

.dT

= 0,740338041kJ/mol

298

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

303

N H182O

pH 2O

= 1066,45635 mol (0,740338041kJ/mol)

.dT

298

= 789,5382048 kJ
303

pCH 3COOH

= 1,106627821 kJ/mol

.dT

298

303

18
N CH
3COOH

pCH 3COOH

= 0,00032997 mol (1,106627821 kJ/mol)

.dT

298

= 0,000365151 kJ
303

pCH 3OH

= 3,228738934 kJ/mol

.dT

298

303

18
N CH
3OH

pCH 3OH

.dT = 0,00541536 mol (3,228738934 kJ/mol)

298

= 0,017484793 kJ

Qi

= 109446,8109 kJ + 789,5382048 kJ + 0,000365151 kJ + 0,017484793 kJ


= 110236,3669 kJ

Panas keluar
Qo

373

373

373

298

298

298

20
= N Biodiesel

20
C pBiodiesel .dT + N H 2O

20
C pH 2O .dT + N CH 3COOH

pCH 3COOH

.dT +

373

20
N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

298

373

100
pBiodiesel

.dT

298

pBiodiesel

.dT

25

= 473,2104 (100 25)


= 35490,78 kJ/mol
373
20
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 46,2571452 mol (35490,78 kJ/mol)

298

= 1641702,163 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

373

C plH 2O .dT + HVLH2O (100C) = 18,296 (373 298) +

298

0,472
(3732 2982)
2

1,336.10-3
(3733 2983) + 40,66
3
= 52,77634942 kJ/mol
373

N H202O

pH 2O

= 1066,45635 mol (52,77634942 kJ/mol)

.dT

298

= 56283,67293 kJ
373

pCH 3COOH

= 18,25385491 kJ/mol

.dT

298

373

20
N CH
3COOH

pCH 3COOH

.dT

= 0,00032997 mol (18,25385491 kJ/mol)

298

= 0,006023181 kJ
373

pCH 3OH

= 65,8442597 kJ/mol

.dT

298

373

20
N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

= 0,00541536 mol (65,8442597 kJ/mol)

298

= 0,356570555 kJ

Qo

= 1641702,163 kJ kJ + 56283,67293 kJ + 0,006023181 kJ + 0,356570555 kJ


= 1697986,199 kJ

Panas yang dibutuhkan :


dQ/dt

= Qo Qi
= 1697986,199 kJ 110236,3669 kJ kJ
= 1587749,832 kJ

Steam yang dibutuhkan :

m=

Q
1587749,832 kJ kJ
=
= 720,9834855 kg
HVL
2202,2 kJ/kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

6. Cooler 2 (C-309)

Air Pendingin
10oC
20

21

C-309

H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH
T = 100oC

T = 30 oC

H2O
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH

Air Pendingin
Bekas
30oC

Panas masuk
373

373

373

298

298

298

20
C pBiodiesel .dT + N H 2O

20
= N Biodiesel

Qi

20
C pH 2O .dT + N CH 3COOH

pCH 3COOH

.dT

373

20
+ N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

298

373

pBiodiesel

= 473,2104 (100 25)

.dT

298

= 35490,78 kJ/mol
373

20
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT = 46,2571452 mol (35490,78 kJ/mol)

298

= 1641702,163 kJ

1,336.10-3
0,472
2
2
= 18,296 (373 298) +
(373 298 )
(3733
3
2

373

pH 2 O

.dT

298

2983)
= 12,11634942 kJ/mol
373

N H202O

pH 2O

.dT

= 11,2126618 mol (12,11634942 kJ/mol)

298

= 135,8565279 kJ
373

pCH 3COOH

.dT

= 18,25385491 kJ/mol

298

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

373

20
N CH
3COOH

pCH 3COOH

= 0,00032997 mol (18,25385491 kJ/mol)

.dT

298

= 0,006023181 kJ
373

pCH 3OH

= 65,8442597 kJ/mol

.dT

298

373

20
N CH
3OH

pCH 3OH

= 0,00541536 mol (65,8442597 kJ/mol)

.dT

298

= 0,356570555 kJ

Qi

= 1641702,163 kJ + 135,8565279 kJ + 0,006023181 kJ + 0,356570555 kJ


= 1641838,382 kJ

Panas keluar
303

303

303

298

298

298

21
C pBiodiesel .dT + N H 2O

21
= N Biodiesel

Qo

21
C pH 2O .dT + N CH 3COOH

pCH 3COOH

.dT

303

21
+ N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

298

303

pBiodiesel

= 2366,052 kJ/mol

.dT

298

303

21
N Biodiesel

pBiodiesel

.dT

= 46,25714519 mol (2366,052 kJ/mol)

298

= 109446,8109 kJ
303

pH 2O

= 0,740338041 kJ/mol

.dT

298

303

N H212O

pH 2O

.dT

= 11,21266176 mol (0,740338041 kJ/mol)

298

= 8,301160049 kJ
303

pCH 3COOH

.dT

= 1,106627821 kJ/mol

298

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

303

21
N CH
3COOH

pCH 3COOH

.dT

= 0,000329968 mol (1,106627821 kJ/mol)

298

= 0,000365151 kJ
303

pCH 3OH

= 3,228738934 kJ/mol

.dT

298

303
21
N CH
3OH

pCH 3OH

.dT

= 0,005415363 mol (3,228738934 kJ/mol)

298

= 0,017484793 kJ

Qo

= 109446,8109 kJ + 8,301160049 kJ + 0,000365151 kJ + 0,017484793 kJ


= 109455,1299 kJ

Panas yang dilepaskan :


dQ/dt

= Qo - Qi
= 109455,1299 kJ 1641838,382 kJ
= 1532383,253 kJ

Air pendingin yang dibutuhkan :

m=

Q
1532383,253 kJ
=
= 32,9517 kg
o
H (30 C ) H (10 C ) 10968,88 kJ / kg + 35535 kJ / kg
o

LAMPIRAN C
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN


1.

Tangki Penyimpanan Bahan Baku Minyak Kelapa (T-201)

Fungsi

: tempat menyimpan bahan baku Minyak Kelapa

Bentuk

: silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283, Grade C

Jumlah

: 7 unit

Kondisi Penyimpanan : - P = 1 atm = 14,696 psi


- T = 30oC
Laju alir massa (F)

= 11371,2942 kg/jam

Densitas ( )

= 880 kg/m3

Lama penyimpanan

= 7 hari

Faktor keamanan (fk) = 20 % = 0,2


Volume larutan, (Vl) =

11371,2942 kg / jam x 7 hari x 24 jam / hari


7 x 880 kg / jam

= 310,1182 m3
Volume tangki, (Vt) = (1+0,2) x 310,1182 m3 = 372,1418 m3
Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :

Tinggi shell : diameter (Hs : Dt = 2:1)

Tinggi head : Diameter (Hh : Dt = 1:4)

Volume silinder :
Vs

Dt2 (H s ) =

Dt2 (2 Dt ) =

Dt3 = 1,5708 Dt3

Volume head (ellipsoidal) :

Dt2 (H h ) =

1 3
Dt2 Dt =
Dt = 0,1309 Dt3
6
4
24

Vh

Vt

= Vs + Vh =

Vt

= 372,1418 m3= 1,7017Dt3

Dt

= 6,02479 m = 237,1959 in ; Hs = 12,04598 m

Dt3 +

24

Dt3 = 1,7017 Dt3

Diameter dan tinggi tutup


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Diameter tutup = Diameter tangki = 6,02479 m


Hh : Dt = 1 : 4
Hh = Dt/4 = 6,02479 m/4 = 1,5062 m
Tinggi tangki = Hs + Hh = 12,04598 m + 1,5062 m = 13,5522 m
Tebal dinding silinder tangki
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel, SA-283, Grade C.
Dari Tabel 13.1 (Brownell, 1959), diperoleh data :
-

Allowable working stress (S)

= 12650 psi

Efisiensi sambungan (E)

= 0,8

Corrosion allowance (C)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (A) = 10 tahun


Tinggi cairan dalam tangki
Tekanan hidrostatik

310,1182
Vl
x 13,5522 m = 11,2935 m
x Hs =
372,1418
Vt

= x g x h = 880 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 11,2935 m


= 97.395,0107 Pa = 14,126 psi

Tekanan operasi = 14,696 psi + Ph = 14,696 + 14,126 psi

= 28,822 psi

Faktor kelonggaran = 20 %, maka Pdesain = 1,2 x 28,822 psi

= 34,5864 psi

Tebal dinding silinder tangki :


ts =

(34,5864 x 237,1959 )
PD
+ 0,125(10)= 1,6556 in
+ CA =
2SE 1,2P
(2 x 12650 x 0,8) (1,2 x 34,5864 )

Dari Tabel 5.4 (Brownell, 1959), diperoleh tebal tangki 1,75 in.
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1,75 in.

2.

Tangki Penyimpanan Umpan Metanol (T-202)

Fungsi

: tempat menyimpan metanol untuk dimasukkan ke dalam unit


mixer.

Bentuk

: silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283, Grade C

Jumlah

: 3 unit

Kondisi Penyimpanan : - P = 1 atm = 14,696 psi


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- T = 30oC
Laju alir massa (F)

= 3491,920681 kg/jam

Densitas ( )

= 794,5 kg/m3

Lama penyimpanan

= 7 hari

Faktor keamanan (fk) = 20 % = 0,2


Volume CH3OH (Vf) =

3491,920681 kg / jam x 7 hari x 24 jam / hari


3x794,5 kg / jam

= 246,1265 m3
Volume tangki, (Vt) = (1+0,2) x 246,1265 m3 = 295,352 m3
Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :

Tinggi shell : diameter (Hs : Dt = 2:1)

Tinggi head : Diameter (Hh : Dt = 1:4)

Volume silinder :
Vs

Dt2 (H s ) =

Dt2 (2 Dt ) =

Dt3 = 1,5708 Dt3

Volume head (ellipsoidal) :

Dt2 (H h ) =

1 3
Dt2 Dt =
Dt = 0,1309 Dt3
6
4 24

Vh

Vt

= Vs + Vh =

Vt

= 295,352 m3= 1,7017Dt3

Dt

= 5,578 m

Dt3 +

24

Dt3 = 1,7017 Dt3

= 219,6094 in ; Hs = 11,1562 m

Diameter dan tinggi tutup


Diameter tutup = Diameter tangki = 5,578 m
Hh : Dt = 1 : 4
Hh = Dt/4 = 5,578 m/4 = 1,394 m
Tinggi tangki = Hs + Hh = 11,1562 m + 1,394 m = 12,55 m
Tebal dinding silinder tangki
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel, SA-283, Grade C.
Dari Tabel 13.1 (Brownell, 1959), diperoleh data :
-

Allowable working stress (S)

= 12650 psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Efisiensi sambungan (E)

= 0,8

Corrosion allowance (C)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (A) = 10 tahun

246,1265 m3
Vl
x 11,1562 m = 9,297 m
Tinggi cairan dalam tangki =
x Hs =
295,352 m3
Vt
Tekanan hidrostatik = x g x h
= 794,5 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 9,297 m = 72386,025 Pa
= 10,4983 psi
Tekanan operasi

= 14,696 psi + Ph = 14,696 + 10,4983 psi = 25,1943 psi

Faktor kelonggaran

= 20 %, maka Pdesain = 1,2 x 25,1943 psi

= 30,233 psi

Tebal dinding silinder tangki :


ts =
=

PD
+ CA
2SE 1,2P
(30,233 psi x 219,6094 in )
+ 0,125 in/tahun(10 tahun) = 1,259 in
(2 x 12650 psi x 0,8) (1,2 x 30,233 psi)

Dari Tabel 5.4 (Brownell, 1959), diperoleh tebal tangki 1,5in.


Tebal tutup tangki :
ts =
=

PD
+ CA
2SE 0,2P
30,233 psi x 219,6094 in
+ 0,125 in/tahun(10 tahun)= 1,578 in
2 x 12560 psi x 0,8 0,2 x 30,233 psi

Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1,75 in.

3. Screw Conveyor (SC-203)


Fungsi

: menyimpan larutan natrium metoksida 30% (pelarut metanol)


pada 30oC; 1 atm.

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar

Bahan

: Carbon steel SA-53 grade A

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kondisi penyimpanan
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm = 14,696 psia

Densitas

= 860,856 kg/m3

Laju alir katalis

= 189,52157 kg/jam

Kebutuhan perancangan

= 10 hari

Faktor kelonggaran

= 20%

Perhitungan :
Volume Tangki
Volume metanol, Vf =

Ft

189,52157 kg/jam x 10 hari x 24 jam


= 52,837 m3
860,856 kg / m3

Ruang bebas direncanakan 20% volume metanol


Volume tangki menjadi, Vt

= (1 + 0,2) 52,837 = 63,4045 m3

Diameter dan tinggi shell


Direncanakan :

Tinggi shell : diameter (Hs : Dt = 2:1)

Tinggi head : Diameter (Hh : Dt = 1:4)

Volume silinder :
Vs

Dt2 (H s ) =

Dt2 (2 Dt ) =

Dt3 = 1,5708 Dt3

Volume head (ellipsoidal) :

Dt2 (H h ) =

1 3
Dt2 Dt =
Dt = 0,1309 Dt3
6
4
24

Vh

Vt

= Vs + Vh =

Vt

= 63,4045 m3= 1,7017Dt3

Dt

= 3,34 m

Hs

= 6,68 m

Dt3 +

24

Dt3 = 1,7017 Dt3

= 131,49 ft

Diameter dan tinggi tutup


Diameter tutup = Diameter tangki = 4,178 m
Hh : Dt = 1 : 4
Hh = Dt/4 = 3,34 m/4 = 0,835 m
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi tangki = Hs + Hh = 6,68 m + 0,835 m = 7,515 m


Tebal dinding silinder tangki
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel, SA-283, Grade C.
Dari Tabel 13.1 (Brownell, 1959), diperoleh data :
-

Allowable working stress (S)

= 12650 psi

Efisiensi sambungan (E)

= 0,8

Corrosion allowance (C)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (A) = 10 tahun

52,837 m3
Vl
x 6,68 m = 5,56 m
x Hs =
63,4045 m3
Vt
= xgxh

Tinggi cairan dalam tangki =


Tekanan hidrostatik

= 860,856 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5,56 m = 46962,49 Pa


= 6,81098 psi
Tekanan operasi

= 14,696 psi + Ph = 14,696 + 6,81098 psi = 21,506 psi

Faktor kelonggaran

= 20 %, maka Pdesain = 1,2 x 21,506 psi

= 25,8072 psi

Tebal dinding silinder tangki :


Dt = 8,996 m = 354,172 in
ts =
=

PD
+ CA
2SE 1,2P

(25,8072 psi x 131,49 in )


+ 0,125 in/tahun(10 tahun) = 1,418 in
(2 x 12650 psi x 0,8) (1,2 x 25,8072 psi)

Dari Tabel 5.4 (Brownell, 1959), diperoleh tebal tangki 1,5 in.
Tebal tutup tangki :
ts =
=

PD
+ CA
2SE 0,2P
25,8072 psi x 131,49 in
+ 0,125 in/tahun(10 tahun) = 1,4177 in
2 x 12560 psi x 0,8 0,2 x 25,8072 psi

Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1,5 in.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

5. Reaktor ( R-210 )
Fungsi

: tempat terjadi reaksi transesterifikasi

Jenis

: Batch Reactor terhubung paralel

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-203 Grade A


Jumlah

: 3 unit

metoksida
Reaksi yang terjadi : C12H24O2 + 3CH3OH
3C13H26O2 + Gliserol

Temperatur masuk

= 30C

Temperatur keluar

= 60C

Tekanan operasi

= 1 atm

Tabel LC.2 Komposisi umpan masuk R-210


Laju alir

Laju alir

Massa

Molar

(kg/jam)

(Mol/jam)

Kelapa

11371,2942

17,82334

CH3OH

3552,094064

H2O
Katalis

Senyawa

Fraksi

(kg/ltr)

campuran

0,1331

880

117,128

111,0029

0,829

794,5

658,6405

72,49171559

4,027317

0,03

997,08

29,9124

56,856471

1,045155

0,078

1100

8,58

15052,736

133,8987

mol

Minyak

814,2609

Densitas larutan, s = 814,2609 kg/m3 (51,664 lb/ft3)


Laju alir total, Ftot = 15052,736 kg/jam
Volume reaktan, V1 =

15052,736 kg/jam
= 18,486 m3/jam
3
814,2609 kg/m

Laju alir mol Minyak Kelapa, FA0 = 17,82334 kmol/jam


Konsentrasi awal Minyak Kelapa, CA0 =

17,82334
= 0,964 kmol/m3
18,486

Waktu tinggal reaktan dalam reaktor, = 2 jam

(Matsumura, 18 April 2007)

Volume minimum reaktor, Vm :


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Vm
2

17,82334 = 36,973 m3
atau Vm =
=
0,964
FA 0 C A 0
Ruang bebas reaktor direncanakan 20% volume minimum reaktor; campuran reaksi
keluar reaktor secara over flow.
Volume reaktor, Vr = (1+0,2) 36,973 = 44,367 m3
Desain Tangki
a. Volume reaktor
V = FAo .

C A0

= 17,82334 x

2
= 36,973 m3
0,964

Vlarutan = 36,973 m3
Vtangki = ( 1 + 0,2 ). 36,973 m3 = 44,3676 m3
b. Diameter dan tinggi shell
Di : Hs = 3 : 4
Vs = .Di2 . L = 1/3 .Di3
Vh =

24

Di 3

Vt = Vs + 2Vh =
44,3676 =

3
Di3
8

3
Di3
8

Di = 3,352 m

= 10,998 ft

Hs = 4,469 m
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = Di = 3,352 m
Tinggi tangki = D = x 3,352 m = 1,676 m
Rasio Axis = 2:1
Tinggi tutup = Hh = ( 3,352/2 ) = 0,838 m
d. Tebal shell tangki

t=

PD
SE 0,6P

(Brownell,1959,hal:254)

di mana:
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

D = diameter dalam tangki (in)


S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
Volume cairan = 36,973 m3
Volume shell =

(3,352 ) 3 = 39,42 m 3

Tinggi cairan dalam tangki =

36,973
x (1,676 + (2 x 0,838)) = 3,0276 m
44,367

Tekanan hidrostatik = x g x l
= 814,2609 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,0276 m = 24519,283 Pa = 24,52 kPa
Tekanan udara luar = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 24,52 kPa + 101,325 kPa = 125,844 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (125,844 kPa) = 151,013 kPa
Joint efficiency(E) = 0,8
Allowable stress = 112039,8834 kPa

(Brownell,1959)
(Brownell,1959)

Tebal shell tangki:

t=

PD
(151,013 kPa) (3,352 m)
=
= 0,00565 m = 0,222 in
SE 0,6P (112039,8834 kPa)(0,8) 0,6(151,013 kPa)
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,222 in + 1/8 in = 0,347 in

Menghitung Jaket pemanas


Jumlah steam ( 120 oC ) = 476,768611 kg/jam
Vsteam =

476,768611
= 92,397 m3/jam
5,16

Diameter luar reaktor (d)

= diameter dalam + (2 x tebal dinding )


= (10,998 ft x 12 in ) + 2 (0,347 in) = 132,67 in

Tinggi jaket = tinggi reaktor = 1,676 m = 65,984 in


Asumsi jarak jaket = 5 in
Diameter dalam jaket = 65,984 in + (2 x 5) = 75,984 in
Luas yang dilalui steam ( A )

Dimana :
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

D = diameter dalam jaket ( in )


H = tinggi jaket ( in )
A=

( D2 H2 )

(75,9842 65,9842) = 1419,698 in2 = 0,916 m2

4
4
Kecepatan superficial steam ( v )

v=

Vp
A

92,397 m3 / jam
= 100,87 m/jam
0,916 m 2

Tebal dinding jaket ( tj )


Bahan stainless steel plate tipe SA-240 grade 314
H jaket = 65,984 in = 5,498 ft
( H 1) a (5,498 ft 1)(62,275 lbm/ft3 )
PH =
=
= 1,9455 psi
144
144
Pdesign = 14,696 + 1,9455 = 16,641 psi

tj =

PD
(16,641 psi) (75,984 in)
=
+ 10(0,125) = 1,379 in
SE 0,6P (11500 psi)(0,85) 0,6(16,641 psi)

Dipilih tebal jaket standar = 1 12 in


Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : turbin impeller daun enam
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar ( Mc Cabe, 1993 ), diperoleh :
Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 x 10,998 ft = 3,666 ft

E/Da = 1

; E = 3,666 ft

L/Da =

; L = x 3,666 ft = 0,9165 ft

W/Da = 1/5

; W = 1/5 x 3,666 ft = 0,7332 ft

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 x 10,998 ft = 0,9165 ft

= 1,117 m

Dimana: Dt = diameter tangki


Da = Diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 120 rpm =2 rps
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Viskositas cairan
Bilangan Reynold,NRe=
Np =

P=

= 0,788 cP

= 0,000788 kg/m.s

.N .( Di) 2 814,2609 kg/m3 (2 rps )(1,117 m) 2


=
= 2,308.106

0,000788

P.g c.
=4
.N 3 Da 5

(Geankoplis,1983)

Np. .N 3 Da 5 4.(51,664).(2)3 (3,666 )5


=
= 61,863 HP
g c.
32,174. x550

Efisiensi motor penggerak = 80%


Daya motor penggerak =

61,863
= 77,329 Hp
0,8

6. Separator (S-212)
Fungsi

: memisahkan gliserol dan katalis dari Biodiesel.

Jenis

: Separator overflow

Bentuk

: silinder vertikal dengan dasar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 Grade C


Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi: - Temperatur : 60C


- Tekanan
Laju massa

: 1 atm

: 15052,84097 kg/jam

Tabel LC.3 Komposisi bahan dalam Separator I (S-212)


Laju alir (kg/jam)

Fraksi mol

(kg/m3)

campuran(kg/m3)

Trilaurain

45,4851768

0,0005324

880

0,468512

Metanol

1847,897095

0,431272

794,5

342,645

Biodiesel

11396,81723

0,3977345

870

346,029

Gliserol

1633,188762

0,325782

1261

167,1811

Katalis

56,96098657

0,0078056

1100

8,586

Air

72,49171559

0,0300773

997,08

29,9124

Jumlah

15052,84097

894,822

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kebutuhan perancangan

: 1 jam

Faktor kelonggaran

: 20 %

Perhitungan:

15052,84097 kg/jam x 1 jam


= 16,822 m3
894,822 kg/m3

a. Volume cairan, Vl =

Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 16,822 m3 = 20,1866 m3


b. Diameter dan tinggi shell
-

Volume shell tangki (Vs)

Vs = 14 Di 2 L

asumsi :

H : Di = 3 : 1

Vs = 34 Di 3
-

Volume tutup tangki (Ve)


Ve =

24

Di 3

(Brownell,1959,hal:80)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Ve

V=

10
12

Di3

20,1886 m3 =

10
12

Di3

Di = 1,976 m

= 6,482 ft

H = 5,93 m

= 19,447 ft

c. Diameter dan tinggi tutup


Diameter tutup = diameter tangki = 1,976 m
Rasio axis

= 2:1

Tinggi tutup =

1 1,976
= 0,494 m

2 2

(Brownell,1959, hal: 80)

d. Tebal shell tangki


Volume cairan = 16,822 m3
Volume tangki = 20,1866 m3
Tinggi cairan dalam tangki =

16,822
x 5,93 m = 4,941 m
20,1886

Tekanan hidrostatik = x g x l = 894,822 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,941 m


= 43330,0158 Pa = 43,33 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

P = 43,33 kPa + 101,325 kPa = 144,655 kPa


Faktor kelonggaran

= 20 %

Maka, Pdesign = (1,2) (144,655 kPa) = 173,586 kPa


Joint efficiency = 0,8

(Brownell,1959,hal:254)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell,1959,hal:251)

Tebal shell tangki:

t=

PD
(173,586 kPa) (1,976 m)
=
= 0,00492 m = 0,1938 in
SE 0,6P (87218,714 kPa)(0,8) 0,6(173,586 kPa)
Faktor korosi = 1/2 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1938 in + 1/2 in = 0,694 in
Tebal shell standar yang digunakan = in

(Brownell,1959,hal:94)

e. Tebal tutup tangki


Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas = in.

7. Tangki Gliserol (F-214)


Fungsi

: menyimpan gliserol pada 60oC; 1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas datar dan bawah


konis

Bahan

: carbon steel SA-53 grade C

Jenis sambungan

: double welded butt joints

Jumlah

: 2 unit

Kondisi penyimpanan
Temperatur

= 60oC

Tekanan

= 1 atm = 14,696 psia

Densitas

= 1203,475 kg/m3

Laju alir gliserol

= 2305,475787 kg/jam

Kebutuhan perancangan

= 7 hari

Faktor kelonggaran

= 20%

(Perrry, 1999)

Perhitungan :
Volume Tangki

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

a. Volume larutan, Vl =

2305,475787 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari


= 160,917 m3
3
2 x 1203,475 kg/m

Volume tangki, Vt = (1+0,2) x 160,917 m3 = 193,1 m3


b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
Vs =
=

3
4

1
4

Di2Hs

asumsi: Di : Hs = 1 : 3

Di3

(Perry&Green, 1999)

- Volume tutup tangki (Ve)


Ve =

2
2 1

Di Hh =
Di
=
Di3
6
6
4 24

(Perry&Green, 1999)

- Volume tangki (V)


V = Vs + Ve =
193,1 m3 =

19
24

19
24

Di3

Di3

Di = 4,267 m

= 167,984 in

Hs = 12,8 m

= 503,954 in

c. Tebal shell tangki t =

PR
+ n. C
2E 0,6P

(Perry&Green, 1999)

dimana:
t

= tebal shell (in)

P = tekanan desain (psia)


R = jari-jari dalam tangki (in)
S = Allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (in/tahun)
n

= umur alat (tahun)

Volume larutan

= 125,997 m3

Volume tangki

= 151,197 m3

Tinggi larutan dalam tangki =

160,917
x 12,8 m = 10,666 m
193,1

Tekanan hidrostatik = x g x l = 1203,475 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 10,666 m


= 125803,514 Pa = 18,246 psia
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Faktor kelonggaran

= 20%

Maka, Pdesain

= (1,2) P operasi = 1,2 (14,696 + 18,246) = 32,942 psia

- Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C


- Allowable working stress (S)

: 13,700 psia

(Peters at.al., 2004)

- Joint efficiency (E)

: 0,85

(Peters at.al., 2004)

- Corrosion allowance (C)

: 0,002 in/tahun

(Perry&Green, 1999)

- Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t=

32,942 psia x 167,984 / 2 in


PR
+10(0,002 in = 0,258 in
+ n. C =
2E 0,6P
13700 psia x 0,85 0,6 x 32,942 psia
Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in

(Brownell&Young,1959)

c. Tebal tutup tangki


Tebal dinding head (tutup tangki)
- Faktor korosi (C)

: 0,002 in/tahun

(Perry&Green,1999)

- Allowable working stress (S)

: 13700 psia

(Brownell&Young,1959)

- Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

- Umur alat (A) direncanakan

: 10 tahun

- Tebal head (dh) =


Dimana:

dh =

P x Di
+ (C x A)
2SE 0,2P

(Timmerhaus, 2004)

dh

= tebal dinding head (tutup tangki) (in)

= tekanan desain (psia)

Di

= Diameter tangki (in)

= stress yang diizinkan

= efisiensi pengelasan

32,942 x 167,984
+ 10(0,002 in) = 0,257 in
2 x 13700 x 0,85 0,2 x 32,942

Dipilih tebal head standar in

(Brownell&Young,1959)

d. Diameter dan tinggi tutup


Untuk tebal shell kecil dari 1 in,
Diameter = Di + Di/42 + 2sf + 2/3 icr
Dimana:

Di = diameter tangki, in
Sf = panjang straight-flange, in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Icr = inside-corner radius, in


Dari Tabel 5.6 Brownell diperoleh tebal shell :
sf = 1 1 2 - 3 1 2 dipilih 1 1 2
icr = 9/4
Maka Dh = 167,984 +

167,984
2 9
+ 2 x 1 1 2 + ( x ) = 176,483 in = 4,48 m
3 4
42

Asumsi Hh : Di

=1:4

Tinggi tutup

1 4,48
1 D
( ) = (
) = 1,12 m = 44,1209 in
2 2
2 2

Tinggi total tangki = Hs + Hh = 12,8 m + 1,12 m = 13,92 m

8. Heater (E 216)
Fungsi

: menaikkan temperatur campuran dari separator (S-212) sebelum


masuk ke flash-drum 1(V-310)

Jenis

: 1-2 Shell and Tube Exchanger

Dipakai

: in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass


Fluida dingin :

Laju alir cairan masuk

= 12747,365 kg/jam

Temperatur awal (t1)

= 30C

Temperatur akhir (t2)

= 104,7C = 220,46F

= 28102,8 lbm/jam

= 140F

Fluida panas :
Laju alir steam masuk

= 487,14443 kg/jam

Temperatur awal (T1)

= 120 oC

= 248oF

Temperatur akhir (T2)

= 120 oC

= 248oF

Panas yang diserap (Q)

= 1072789,5 kJ/jam

= 1073,96 lbm/jam

= 1016862 BTU/jam

1.t = Beda suhu sebenarnya


Fluida Panas

Fluida dingin

Selisih

t2 = 220,46F

t1 = 27,54F

T1 = 248F

Temperatur yang lebih tinggi

T2 = 248F

Temperatur yang lebih rendah t1 = 140F

T1 T2 = 0F

Selisih

t2 t1 = 80,46F

t2 = 108F
t2 t1 = 80,46F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

LMTD =

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

80,46
= 58,880707 F
108
ln

27,54

R=

T1 T2
0
=
=0
80,46
t 2 t1

S=

t 2 t1
80,46
=
= 0,745
108
T1 t 1

R = 0 S = 0,745 diperoleh FT = 0,999

(Kern,1965)

Maka t = FT LMTD = 0,999 58,880707 F = 58,821827 F


Tc dan tc
Tc =

T1 + T2
248 + 248
=
= 248F
2
2

tc =

t1 + t 2
140 + 220,46
=
= 180,23F
2
2

2.Dalam perancangan ini digunakan heater dengan spesifikasi:


-

Diameter luar tube (OD) = 3/4 in

Jenis tube

= 12 BWG

Pitch (PT)

= 1 in square pitch

Panjang tube (L)

= 20 ft

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, heater untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-100, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 60 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=

Q
=
U D t 60

1016862 BTU/jam
= 288,11926 ft2
Btu
58,821827 o F
2 o
jam ft F

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft

(Kern, 1965)

A
288,11926 ft 2
= 73,387482 buah
=
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 108 tube dengan ID
c. Jumlah tube, N t =

shell 17 1/4 in.


e. Koreksi UD
A = L

x Nt x a

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 20 ft x 108 x 0,1963 ft2/ft


A = 424,008 ft2

UD =

Q
1016862 Btu/jam
Btu
=
= 43,013219
2
A t 424,008 ft 58,821827F
jam ft 2 F

Fluida panas: sisi tube, fluida dingin


3.

Flow area tube, at = 0,182 in2


at =

at =
4.

5.

Nt as
144 n

(Kern,1965)
(Kern,1965)

108 0,182
= 0,0170625 ft2
144 8

Kecepatan massa

Gt =

W
at

Gt =

28102,84 lbm/jam
= 1647053 lbm 2
0,0170625 ft 2
jam ft

(Kern,1965)

Bilangan Reynold
Pada Tc = 248 F
= 0,224 x 2,42 = 0,5421 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04

Re t =
Ret =

ID G t

(Kern,1965)

0,04 1647053
= 122036,44
0,5421

6.

Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 250

7.

Pada Tc = 248F
c = 1,1 Btu/lbmF
k = 0,432 Btu/hr.ft.0F

c.

1,1 1,41 3
=
= 1,5312
0,432

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

8.

k c.
t = jH ID k

hi

0,432

i
t = 50 0,04 1,5312 = 826,848

9.

h io

hi

ID
OD

= 826,848 x

0,532 in
= 586,5108 Btu/jam.ft2.F
0,75 in

10. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

hio =

hio

(Kern, 1965)

= 586,5108 1 = 586,5108 Btu/jam.ft2.F

hio

Fluida dingin : sisi shell, steam masuk


3.Flow area shell
Ds C ' B 2
ft
as =
144 PT

(Kern, 1965)

Ds= Diameter dalam shell

= 15,25 in

B = Baffle spacing

= 2 in

PT = Tube pitch

= 1 in

C = Clearance

= PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in

aS =

17,25 0,25 2
= 0,0598958 ft2
144 1

4. Kecepatan massa

w
G =
s as
Gs =

(Kern, 1965)

1073,959
= 17930,44 lbm
0,0598958
jam ft 2

5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 248F
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam


Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh de = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
D Gs
e

Res =

(Kern, 1965)

0,0792 17930,44
= 2739,8053
0,5181
6. Pada tc = 180,23F
Res =

c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F

c.

k
7.

0,45 0,5181 3
=
= 1,5307499
0,065

jH = 45

(Kern, 1965)

k c.
s = jH De k

ho

0,065

o
s = 45 0,0792 1,5307499 = 56,557182

8.

Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

ho =

ho

(Kern, 1965)

ho = 56,557182 1 = 56,557182
9.

Clean Overall coefficient, UC

UC =

h io h o 418,49452 56,557182
=
= 49,823778 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 418,49452 + 56,557182

(Pers. 6.38, Kern,1965)


10. Faktor pengotor, Rd

Rd =

U C U D 49,823778 43,013219
=
U C U D 49,823778 43,013219

= 0,00317792

(Kern,1965)

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.


Pressure drop : sisi shell, steam
1. untuk Res = 122036,44
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

f = 0,0014 ft2/in2

(Kern,1965)

s = 0,87
2. N + 1 = 12

L
B

N + 1 = 12

(Kern,1965)

20
= 120
2

Ds = 17,25 / 12 = 1,4375
f G s Ds (N + 1)
=
5,22 1010 De s s
2

Ps

(0,0014)(1647053)2 (1,4375)(120)
5,22 1010 (0,95)(0,87 )(1)

Ps =
Ps

(Kern, 1965)

0,0018 psi

Pressure drop : sisi tube, fluida dingin


1. Untuk Ret = 2739,81
f = 0,0004 ft2/in2

(Kern,1965)

s=1
f Gt Ln
=
5,22 1010 ID s t
2

2.

Pt

(Kern,1965)

(0,0001)(17930,44)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)

Pt = 6,90045 psi
3.

Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada


Gt

= 17930,44 diperoleh

Pr

4n V 2
=
.
s 2g'
=

V2
= 0,0015
2g'

(4).(8)
.0,0015
2

Pr = 0,048 psi
PT = Pt + Pr
= 6,90045 psi + 0,048 psi
PT = 6,94845 psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

PT yang diperbolehkan 10 psi


Rancangan untuk heater dapat diterima

9. Flash drum (FD-303)


Fungsi

: Memisahkan metanol dari campurannya

Bahan konstruksi

: Low Alloy Steel SA- 203 grade A

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jumlah

= 1 unit

Kondisi operasi:
Tekanan

= 1atm

Temperatur

= 104,7C

Massa total

= 12747,36518 kg/jam

campuran

= 835,754 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 1 jam

Faktor kelonggaran

= 20%

Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume larutan, Vl =

12747,36518 kg/jam x1 jam


835,754 kg/m 3

= 15,252 m3

Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 15,252 m3 = 18,303 m3


b. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :

Tinggi shell : diameter (Hs : D = 3 : 2)

Tinggi head : diameter (Hh : D = 1 : 4)

Volume shell tangki ( Vs)


Vs =

3 3
D
8

= 1,1775 D3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

1
Di2 H
4

24

D3

= 0,1309 D3

(Brownell,1959)

Volume tangki (V)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

V = Vs + 2Vh = 1,4393 D3
18,303 m3 = 1,4393 D3
Di

= 2,334 m = 7,657 ft

Hs
= 3,501 m = 11,486 ft
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 2,334 m
Hh

= Dt/4 = 2,334/4 = 0,5835 m = 1,9144 ft

Ht

= Hs + 2Hh

= 11,486 ft + (2) 1,9144 ft = 15,315 ft = 4,668 m

d. Tebal shell tangki


Volume cairan

= 15,252 m3

Volume tangki

= 18,303 m3

Tinggi cairan dalam tangki =


Tekanan hidrostatik

15,252 m3
x 4,668 m = 3,889 m
18,303 m3

P = x g x l = 835,754 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,889 m = 31859,8253 Pa = 4,62 psi


Faktor kelonggaran = 20%
Tekanan udara luar = 14,696 psi
maka : Pdesign = (1,2) (14,696 + 4,62) = 23,1796 psi
Joint efficiency (E)

= 0,8

(Brownell,1959)

Allowable stress (S)

= 12650 psia = 112,039,8834 KPa

(Brownell,1959)

Umur Alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (CA)

= 0,125 in/tahun

Tebal shell tangki :


t=

PD
(23,1796 psi )(7,657 ft x12 in / 1 ft ) + 10(0,125) in = 1,355 in
+ nCA =
2 SE 1,2 P
2(12650 psi )(0,8) 1,2((23,1796 psi ))
(Brownell,1959)

Maka tebal shell standar yang digunakan = 1 in

(Brownell,1959)

e. Tebal tutup tangki


t=

PD
(23,1796 psi )(7,657 ft x12 in / 1 ft ) + 10(0,125) in = 1,355 in
+ nCA =
2 SE 0,2 P
2(12650 psi )(0,8) 0,2((23,1796 psi ))

Maka tebal shell standar yang digunakan = 1 in

(Brownell,1959)

10. Cooler 1 (E 216)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Fungsi

: menurunkan temperatur campuran atas (top) dari flash drum (V-310)


sebelum masuk ke kondensor (E-312)

Jenis

: 3-6 Shell and Tube Exchanger

Dipakai

: in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass


Fluida dingin :

Laju alir air pendingin

= 259,765 kg/jam

Temperatur awal (t1)

= 30C

Temperatur akhir (t2)

= 572,6788 lbm/jam

= 86F

= 60C = 140F
Fluida panas :

Laju alir cairan masuk

= 2377,96 kg/jam

Temperatur awal (T1)

= 5242,457 lbm/jam

= 104,7 C

= 220,46oF

Temperatur akhir (T2)

= 70 oC

= 158oF

Panas yang diserap (Q)

= 305676 kJ/jam

= 289740 BTU/jam

1.t = Beda suhu sebenarnya


Fluida Panas

Fluida dingin

Selisih

t2 = 140F

t1 = 80,46F

T1 = 220,46F

Temperatur yang lebih tinggi

T2 = 158F

Temperatur yang lebih rendah t1 = 86F

T1 T2 = 62,46F
LMTD =

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

Selisih
=

t2 t1 = 54F

t2 = 72F
t2 t1 = -8,46F

- 8,46
= 76,1517 F
72
ln

80,46

R=

T1 T2 62,46
=
= 1,15667
54
t 2 t1

S=

t 2 t1
54
=
= 0,40161
134,46
T1 t 1

R = 1,15667 S = 0,40161 diperoleh FT = 0,975

(Kern,1965)

Maka t = FT LMTD = 0,975 76,1517 F = 74,2479 F


Tc dan tc
Tc =

T1 + T2
220,46 + 158
=
= 189,23F
2
2

tc =

t1 + t 2
86 + 140
=
= 113F
2
2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

2.Dalam perancangan ini digunakan cooler 1 dengan spesifikasi:


-

Diameter luar tube (OD) = 3/4 in

Jenis tube

= 12 BWG

Pitch (PT)

= 1 in square pitch

Panjang tube (L)

= 20 ft

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler 1 untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 60 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=

Q
289740 BTU/jam
= 65,0389 ft2
=
Btu
U D t 60
74,2479 o F
2 o
jam ft F

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft


c. Jumlah tube, N t =

(Kern, 1965)

A
65,0389 ft 2
= 16,5662 buah
=
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft

d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 70 tube dengan ID
shell 12 in.
e. Koreksi UD
A = L

x Nt x a

= 20 ft x 70 x 0,1963 ft2/ft
A = 274,82 ft2

UD =

Q
289740 Btu/jam
Btu
=
= 14,9806
2
A t 274,82 ft 74,2479F
jam ft 2 F

Fluida panas: sisi tube, air dingin


3.

4.

Flow area tube, at = 0,182 in2


at =

Nt a t
144 n

at =

70 0,182
= 0,01106 ft2
144 8

(Kern,1965)
(Kern,1965)

Kecepatan massa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

W
at

Gt =
Gt =

5.

(Kern,1965)

572,6788 lbm/jam
= 51783,8 lbm 2
0,01106 ft 2
jam ft

Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23 F
= 0,224 x 2,42 = 0,5421 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04

Re t =
Ret =

ID G t

(Kern,1965)

0,04 51783,8
= 6534,41
0,31831

6.

Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 20

7.

Pada Tc = 189,23F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F

c.

k
8.

0,5 0,3183 3
=
= 1,19188
0,094

k c.
t = jH ID k

hi

0,094

i
t = 20 0,04 1,19188 = 55,7858

9.

h io

hi

ID
OD

0,482 in
= 35,8517 Btu/jam.ft2.F
0,75 in
10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1
= 55,7858 x

hio =
hio

hio

(Kern, 1965)

= 35,8517 1 = 35,8517 Btu/jam.ft2.F

Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3.Flow area shell


Ds C ' B 2
ft
144 PT

as =

(Kern, 1965)

Ds = Diameter dalam shell = 12 in


B = Baffle spacing

= 2 in

PT = Tube pitch

= 1 in

C = Clearance

= PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in

aS =

12 0,25 2
= 0,0417 ft2
144 1

4. Kecepatan massa

w
G =
s as
Gs =

(Kern, 1965)

5242,457
0,0417

= 125819

lbm
jam ft 2

5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
Res =

D Gs
e

Res =

0,0792 125819
= 19225,38
0,5181

(Kern, 1965)

6. Pada tc = 113F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F

c.

k
7.

jH = 70

0,45 0,5181 3
=
= 1,5307499
0,065

(Kern, 1965)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

k c.
s = jH De k

ho

0,065

o
s = 70 0,0792 1,5307499 = 87,97784

8.

Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

ho

ho =

(Kern, 1965)

ho = 87,97784 1 = 87,97784
9.

Clean Overall coefficient, UC

h io h o 35,8517 87,97784
=
= 25,47175 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 35,8517 + 87,97784

UC =

(Pers. 6.38, Kern,1965)


10. Faktor pengotor, Rd

Rd =

U C U D 14,9806 43,013219
= 0,02749
=
U C U D 14,9806 43,013219

(Kern,1965)

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.


Pressure drop : sisi shell, steam
1. untuk Res = 19225,4
f = 0,0014 ft2/in2

(Kern,1965)

s = 0,87
2. N + 1 = 12

L
B

N + 1 = 12

(Kern,1965)

20
= 120
2

Ds = 17,25 / 12 = 1,4375
f G s Ds (N + 1)
=
5,22 1010 De s s
2

Ps

Ps =
Ps

(Kern, 1965)

(0,0014)(1647053)2 (1,4375)(120)
5,22 1010 (0,95)(0,87 )(1)

= 0,06164 psi

Pressure drop : sisi tube, fluida dingin


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

1.

Untuk Ret = 6534,41


f = 0,00025 ft2/in2

(Kern,1965)

s=1
f Gt Ln
=
5,22 1010 ID s t
2

2.

Pt

(Kern,1965)

(0,00025)(51783,8)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)

Pt = 0,00512 psi
3.

Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada


Gt

= 51783,8 diperoleh

Pr

4n V 2
=
.
s 2g'
=

V2
= 0,009
2g'

(4).(8)
.0,009
1

Pr = 0,288 psi
PT = Pt + Pr
= 0,00512 psi + 0,288 psi
PT = 0,29312 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk cooler 1 dapat diterima

11. Kondensor (E 312)


Fungsi

: mengkondensasi campuran dari cooler 1 (E-216) sebelum masuk ke


tangki metanol (F-313)

Jenis

: 3-6 Shell and Tube Exchanger

Dipakai

: in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass


Fluida dingin :

Laju alir air pendingin

= 259,765 kg/jam

Temperatur awal (t1)

= 28C

= 82,4F

Temperatur akhir (t2)

= 60C

= 140F

= 572,6788 lbm/jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Fluida panas :
Laju alir cairan masuk

= 2377,96 kg/jam
o

= 5242,457 lbm/jam

Temperatur awal (T1)

= 70 C

= 158 F

Temperatur akhir (T2)

= 30 oC

= 86oF

Panas yang diserap (Q)

= 305676 kJ/jam

= 289740 BTU/jam

1.t = Beda suhu sebenarnya


Fluida Panas

Fluida dingin

Selisih

T1 = 158F

Temperatur yang lebih tinggi

t2 = 140F

t1 = 18F

T2 = 86F

Temperatur yang lebih rendah t1 = 82,4F

t2 = 3,6F

T1 T2 = 72F
LMTD =

t2 t1 = 57,6F

Selisih

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

- 14,4
3,6
ln

18

t2 t1 = -14,4F

= 8,94722306 F

R=

72
T1 T2
=
= 1,25
57,6
t 2 t1

S=

57,6
t 2 t1
=
= 0,7619
75,6
T1 t 1

R = 1,25 S = 0,7619 diperoleh FT = 0,998

(Kern,1965)

Maka t = FT LMTD = 0,998 8,9472 F = 8,92932861 F


Tc dan tc
Tc =

T1 + T2
158 + 86
=
2
2

tc =

t1 + t 2
82,4 + 140
=
= 111,2 F
2
2

= 122 F

2.Dalam perancangan ini digunakan kondensor dengan spesifikasi:


-

Diameter luar tube (OD) = 3/4 in

Jenis tube

= 12 BWG

Pitch (PT)

= 1 in square pitch

Panjang tube (L)

= 20 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, kondensor untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 70 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=

Q
=
U D t 70

289740 BTU/jam
= 463,544747 ft2
Btu
8.9293286 o F
2 o
jam ft F

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft


c. Jumlah tube, N t =

(Kern, 1965)

A
463,544747 ft 2
= 118,070491 buah
=
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft

d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 142 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L

x Nt x a

= 20 ft x 142 x 0,1963 ft2/ft


A = 557,492 ft2

UD =

Btu
Q
289740 Btu/jam
=
= 61,40497
2
jam ft 2 F
A t 557,492 ft 8,9293286 F

Fluida panas: sisi tube, air dingin


3.

4.

5.

Flow area tube, at = 0,182 in2


at =

Nt a t
144 n

at =

142 0,182
= 0,02243403 ft2
144 8

(Kern,1965)
(Kern,1965)

Kecepatan massa

Gt =

W
at

Gt =

845,67 lbm/jam
= 37695,95 lbm 2
2
jam ft
0,022434 ft

(Kern,1965)

Bilangan Reynold
Pada Tc = 122 F
= 0,13153 x 2,42 = 0,31831 lbm/ft2jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04

ID G t

Re t =

(Kern,1965)

Ret =

0,04 37695,95
= 4756,71532
0,31831

6.

Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 65

7.

Pada Tc = 189,23F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F

c.

k
8.

0,5 0,3183 3
=
= 1,19188
0,094

k c.
t = jH ID k

hi

0,094

i
t = 65 0,04 1,19188 = 181,303941

9.

h io

hi

ID
OD

0,482 in
= 116,517999 Btu/jam.ft2.F
0,75 in
10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1
= 181,303941 x

hio =
hio

hio

(Kern, 1965)

= 116,517999 1 = 116,517999 Btu/jam.ft2.F

Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk


3.Flow area shell
as =

Ds C ' B 2
ft
144 PT

(Kern, 1965)

Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in


B = Baffle spacing

= 2 in

PT = Tube pitch

= 1 in

C = Clearance

= PT OD

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 1 0,75 = 0,25 in
aS =

17,25 0,25 2
= 0,0599 ft2
144 1

4. Kecepatan massa

w
G =
s as
Gs =

(Kern, 1965)

5242,457
0,0599

= 87526

lbm
jam ft 2

5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
Res =

D Gs
e

Re s =

0,0792 87526
= 13374
0,5181

(Kern, 1965)

6. Pada tc = 111,2F
c = 0,45 Btu/lbmF dan k = 0,065 Btu/hr.ft.0F

c.

k
7.

0,45 0,5181 3
=
= 1,5307499
0,065

jH = 180

(Kern, 1965)

k c.
s = jH De k

ho

ho

0,065

s = 180 0,0792 1,5307499 = 226,23

8.

Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

ho =

ho

(Kern, 1965)

ho = 226,23 1 = 226,23
9.

Clean Overall coefficient, UC

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

UC =

h io h o 116,5 226,23
=
= 76,91 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 116,5 + 226,23

(Pers. 6.38, Kern,1965)


10. Faktor pengotor, Rd

U C U D 76,91 61,40497
=
U C U D 76,91 61,40497

Rd =

= 0,0033

(Kern,1965)

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi Kondensor dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, steam


1. untuk Res = 13374
f = 0,0014 ft2/in2

(Kern,1965)

s = 0,87
2. N + 1 = 12

L
B

N + 1 = 12

(Kern,1965)

20
= 120
2

Ds = 17,25 / 12 = 1,4375
f G s Ds (N + 1)
=
5,22 1010 De s s
2

Ps

(0,0014)(87526)2 (1,4375)(120)
5,22 10 10 (0,95)(0,87 )(1)

Ps =
Ps

(Kern, 1965)

= 0,00497 psi

Pressure drop : sisi tube, fluida dingin


1.

Untuk Ret = 4756,72


f = 0,0003 ft2/in2

(Kern,1965)

s=1
f Gt Ln
5,22 1010 ID s t
2

2.

Pt =

(Kern,1965)

(0,00025)(37695,95)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)

Pt = 0,00226 psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3.

Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada


Gt

= 37695,95 diperoleh

Pr =
=

V2
= 0,009
2g'

4n V 2
.
s 2g'
(4).(8)
.0,009
1

Pr = 0,288 psi
PT = Pt + Pr
= 0,00226 psi + 0,288 psi
PT = 0,29026 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk Kondensor dapat diterima

12. Tangki Metanol (F-313)


Fungsi

: menyimpan metanol keluaran dari top flash drum pada 60oC;


1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar

Bahan

: Carbon steel SA-53 grade A

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi penyimpanan
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm = 14,696 psia

Densitas

= 807,877 kg/m3

Laju alir metanol

= 2377,963 kg/jam

Kebutuhan perancangan

= 7 hari

Faktor kelonggaran

= 20%

Perhitungan :
Volume Tangki
Volume metanol, Vf =

Ft

2377,963 x 7 x 24
= 494,503 m3
807,877

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Ruang bebas direncanakan 20% volume metanol


Volume tangki , Vt = (1 + 0,2) 494,503 = 593,404 m3
Dimensi Tangki
Rasio D/H

Rasio axis tutup

Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tutup, Vc

Volume tangki, Vt

= Vs + Vc = 14 D 2 H +

1
24

D 3 (untuk rasio axis )


1
24

D 3 = 593,404 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =
Tinggi tangki, H

1
2

Vt
=
+ 241

593,404
= 7,04 m
+ 241

1
2

= 277,158 in

= 2D = 2 7,04 = 14,08 m

Diameter tutup = diameter tangki, Dc= 7,04 m


Tinggi tutup, Hc

= (D) = 7,04= 1,76 m

Volume shell, Vs

= 14 D 2 H =

1
4

x 3,14 x (7,04)2 x 14,08 = 547,794 m3

Tebal Plat Dinding Tangki


Tekanan uap, Pu

= 7,1295 Psi > 14,7 Psi (60oC atm)

Tekanan izin, S

= 12650 Psi (SA-53 grade A)

(Brownell and Young 1979)

Ef. Sambungan, E = 0,85

(Brownell and Young 1979)

Izin korosi, CA

= 0,125 in.

(Brownell and Young 1979)

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

(H + H c ) =

494,503
(14,08 + 1,76) = 13,199 m
593,404

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 807,8779,813,199 = 104506,8983 Pa (15,16 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2)PH = 1,2 (15,16+14,696) = 35,825 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

35,825 x 277,158
+ 0,125 = 0,549 in. (Brownell and Young 1979)
2 x 12650 x 0,85 1,2 x 35,825

Dipakai baja dengan tebal 0,75 in.


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tebal Plat Tutup Tangki


Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell in.
Tebal tutup atas, tt =

Pu D
7,1295 x 277,158
+ CA =
+ 0,125
2 S E 0,2 Pu
2 x 12650 x 0,85 0,2 x 7,1295

= 0,2169 in

(Brownell and Young 1979)

Dipakai baja dengan tebal in.

13. Cooler 2 (E 314)


Fungsi

: menurunkan temperatur campuran bawah (bottom) dari flash drum


(V-310) sebelum masuk ke washing 1 (E-316)

Jenis

: 5-10 Shell and Tube Exchanger

Dipakai

: in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass


Fluida dingin :

Laju alir air pendingin

= 5957,29 kg/jam

Temperatur awal (t1)

= 28C

Temperatur akhir (t2)

= 60C

= 13133,4 lbm/jam
= 82,4F

= 140F
Fluida panas :

Laju alir cairan masuk

= 10369,4 kg/jam

Temperatur awal (T1)

= 22860,4 lbm/jam

= 104,7 C = 220,46 F

Temperatur akhir (T2)

= 30 oC

Panas yang diserap (Q)

= 1636092,8 kJ/jam

= 86oF
= 1550799 BTU/jam

1.t = Beda suhu sebenarnya


Fluida Panas

Fluida dingin

Selisih

T1 = 220,46F

Temperatur yang lebih tinggi

t2 = 140F

t1 = 80,46F

T2 = 86F

Temperatur yang lebih rendah

t1 = 82,4F

t2 = 3,6F

t2 t1 = 57,6F

t2 t1 = -76,86F

T1 T2 = 134,46F

Selisih

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

LMTD =

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

- 76,86
= 24,739072F
3,6
ln

80,46

R=

T1 T2 134,46
=
= 2,334375
57,6
t 2 t1

S=

t 2 t1
54
=
= 0,4172099
134,46
T1 t 1

R = 2,334375 S = 0,4172099 diperoleh FT = 0,995

(Kern,1965)

Maka t = FT LMTD = 0,995 24,739072F = 24,615377F


Tc dan tc
Tc =

220,46 + 86
T1 + T2
=
2
2

tc =

t1 + t 2
82,46 + 140
=
= 111,2F
2
2

= 153,23F

2.Dalam perancangan ini digunakan cooler 2 dengan spesifikasi:


-

Diameter luar tube (OD) = 3/4 in

Jenis tube

= 12 BWG

Pitch (PT)

= 1 in square pitch

Panjang tube (L)

= 20 ft

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler 2 untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 125 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,

A=

Q
=
U D t

1550799 BTU/jam
= 504,00979 ft2
Btu
125
24,615377 o F
2 o
jam ft F

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft

(Kern, 1965)

504,00979 ft 2
A
c. Jumlah tube, N t =
= 128,37743 buah
=
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 142 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 20 ft x 142 x 0,1963 ft2/ft


A = 557,492 ft2

1550799 Btu/jam
Q
Btu
=
= 119,22376
2
A t 557,492 ft 24,615377F
jam ft 2 F

UD =

Fluida panas: sisi tube, air dingin


3.

4.

5.

Flow area tube, at = 0,182 in2


at =

Nt a t
144 n

at =

142 0,182
= 0,022434 ft2
144 8

(Kern,1965)
(Kern,1965)

Kecepatan massa

Gt =

W
at

Gt =

13133,45 lbm/jam

(Kern,1965)

0,022434 ft

= 585425,39

lbm
jam ft 2

Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23 F
= 0,1315 x 2,42 = 0,3181 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04

Re t =
Re t =

ID G t

(Kern,1965)

0,04 585425,39
= 73872,708
0,31831

6.

Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 300

7.

Pada Tc = 153,23F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F

c.

0,5 0,3183 3
=
= 1,19188
0,094

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

8.

k c.
t = jH ID k

hi

0,094

i
t = 300 0,04 1,19188 = 836,78742

9.

h io

hi

ID
OD

0,482 in
= 537,77538 Btu/jam.ft2.F
0,75 in
10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1
= 836,78742 x

hio =

hio

(Kern, 1965)

= 537,77538 1 = 537,77538 Btu/jam.ft2.F

hio

Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk


3.Flow area shell
Ds C ' B 2
ft
144 PT

as =

(Kern, 1965)

Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in


B = Baffle spacing

= 2 in

PT = Tube pitch

= 1 in

C = Clearance

= PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in

aS =

17,25 0,25 2
= 0,0599 ft2
144 1

4. Kecepatan massa

w
G =
s as
Gs =

22860,38
0,0599

(Kern, 1965)

= 381669

lbm
jam ft 2

5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

De =0,95/12 = 0,07917 ft
Res =

D Gs
e

Re s =

0,0792 381669
= 58319,8
0,5181

(Kern, 1965)

6. Pada tc = 111,2F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F

c.

k
7.

0,45 0,5181 3
=
= 1,5307499
0,065

jH = 250
k c.
s = jH De k

ho

(Kern, 1965)
1

ho

0,065
=

1,5307499 = 314,207
250
s
0,0792

8.

Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

ho =

ho

(Kern, 1965)

ho = 314,207 1 = 314,207
9.

Clean Overall coefficient, UC


UC =

h io h o 537,78 314,207
=
= 198,33 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 537,78 + 314,207

(Pers. 6.38, Kern,1965)


10. Faktor pengotor, Rd

Rd =

U C U D 198,33 119,2238
=
U C U D 198,33 119,2238

= 0,0033

(Kern,1965)

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.


Pressure drop : sisi shell, steam
1. untuk Res = 58319,8
f = 0,0016 ft2/in2

(Kern,1965)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

s = 0,87
2. N + 1 = 12

L
B

N + 1 = 12

(Kern,1965)

20
= 120
2

Ds = 17,25 / 12 = 1,4375
f G s Ds (N + 1)
5,22 1010 De s s
2

Ps =

(0,0016)(381669)2 (1,4375)(120)
5,22 10 10 (0,95)(0,87 )(1)

Ps =
Ps

(Kern, 1965)

= 0,10805 psi

Pressure drop : sisi tube, fluida dingin


1.

Untuk Ret = 73872,7


f = 0,001 ft2/in2

(Kern,1965)

s=1
f Gt Ln
5,22 1010 ID s t
2

2.

Pt =

(Kern,1965)

(0,001)(585425,4)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)

Pt = 2,17944 psi
3.

Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada


Gt

= 585425,39 diperoleh

Pr =
=

V2
= 0,01
2g'

4n V 2
.
s 2g'
(4).(8)
.0,01
1

Pr = 0,32 psi
PT = Pt + Pr
= 2,17944 psi + 0,32 psi
PT = 2,49944 psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

PT yang diperbolehkan 10 psi


Rancangan untuk cooler 2 dapat diterima

14. Tangki Asam Asetat (F-318)


Fungsi

: menyimpan larutan asam asetat 0,05% pada 30oC; 1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar

Bahan

: Carbon steel SA-53 grade A

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 4 unit

Kondisi penyimpanan
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm = 14,696 psia

Densitas

= 998 kg/m3

Laju alir metanol

= 9899,02907 kg/jam

Kebutuhan perancangan

= 7 hari

Faktor kelonggaran

= 20%

(Perry, 1997)

Perhitungan :
Volume Tangki
Volume metanol, Vf =

Ft

9899,02907 x 10 x 24
= 595,132 m3
4 x 998

Ruang bebas direncanakan 20% volume metanol


Volume tangki masing-masing, Vt

= (1 + 0,2) 595,132 = 714,158 m3

Dimensi Tangki
Rasio D/H

Rasio axis tutup

Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tutup, Vc

Volume tangki, Vt

= Vs + Vc = 14 D 2 H +

1
24

D 3 (untuk rasio axis )


1
24

D 3 = 714,158 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =

1
2

Vt
=
+ 241

714,158
= 7,488 m (294,81 in)
1
+ 241
2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi tangki, H

= 2D = 2 7,488 = 14,976 m

Diameter tutup = diameter tangki, Dc= 7,488 m


Tinggi tutup, Hc

= (D) = 7,488 = 1,872 m

Volume shell, Vs

= 14 D 2 H =

1
4

x 3,14 x (7,488)2 x 14,976 = 659,17 m3

Tebal Plat Dinding Tangki


Tekanan uap, Pu

= 0,612 Psi > 14,7 Psi (30oC atm)

Tekanan izin, S

= 12650 Psi (SA-53 grade A)

(Brownell and Young 1979)

Ef. Sambungan, E = 0,85

(Brownell and Young 1979)

Izin korosi, CA

= 0,125 in.

(Brownell and Young 1979)

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

(H + H c ) =

595,132
(14,976 + 1,872) = 14,04 m
714,158

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 9989,814,04 = 137316,893 Pa (19,916 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (19,916 + 14,696) = 41,534 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

(Brownell and Young 1979)

41,534 x 294,81
+ 0,125 = 1,82 in.
2 x 12650 x 0,85 1,2 x 41,534

Dipakai baja dengan tebal 2 in.


Tebal Plat Tutup Tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell in.
Tebal tutup atas, tt =
=

Pu D
+ CA
2 S E 0,2 Pu

(Brownell and Young 1979)

0,612 x 294,81
+ 0,125 = 0,133 in
2 x 12650 x 0,85 0,2 x 0,612

Dipakai baja dengan tebal 0,25 in.

15. Tangki Washing I (E-316)


Fungsi

: mencuci Biodiesel dengan asam asetat 0,05%.

Jenis

: tangki berpengaduk

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Bentuk

: silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C


LC.4 Komposisi bahan yang masuk ke tangki washing
Senyawa

Laju alir

Fraksi mol

(kg/m3)

campuran (kg/m3)

(kg/jam)
Biodiesel

9899,02907

0,0222

870

17,638

Metanol

433,2290243

0,0758

794,5

65,946

Air

9886,678258

0,9

997,08

897,372

Asam Asetat

49,49514535

0,00135

998

1,3473

Jumlah

20268,4315

He

Hs

Hc

Ht
Ht
Hs
He
Hc
Dt

982,3033

= Hs + 2 He
= tinggi mixer
= tinggi shell
= tinggi ellipsoidal head
= tinggi cairan dalam mixer
= diameter dalam mixer

He
Dt

Gambar LC.3 Tangki Berpengaduk


Perhitungan Dimensi Pencampur :

Lama waktu pencampuran


: 15 menit
(Matsumura, 18 April 2007)
20268,4315 kg/jam x 0,25 jam
Volume larutan, Vl =
= 5,678 m3
3
892,3033 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 x 5,678 m3 = 6,814 m3
Untuk pengadukan
Dt = Hc ; Dt = Hcs + He ; dimana Hcs = tinggi cairan dalam shell (McCabe, 1999)
Dt = Hcs + He ; di mana Hcs = tinggi cairan dalam shell
Diameter tutup = diameter reaktor = Dt
Rasio axis ellipsoidal head = 2 : 1
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi tutup = He =

Dt
4

(Brownell,1959)
Dt
4

Maka, Dt = Hcs + He = Hcs +

Hcs =

3
Dt
4

3
Dt
24

Volume tutup bawah reaktor =


Volume cairan dalam shell =

(Brownell,1959)

2 3
2
3
3
D t .H cs = D t . D t =
D t
4
4
4
16

Volume cairan dalam tangki =

3
3
D t +
Dt
16
24

6,814 m3 =

11
3
D t
48

Dt = 2,11 m
Maka tinggi cairan dalam tangki, Hc = 2,11 m
Direncanakan digunakan tangki dengan perbandingan Dt : ht = 3 : 4
Ht =

4
4
D t = (2,11 m) = 2,82 m
3
3

Tinggi tutup, He =

Ht
2,82 m
=
= 0,7052 m
4
4

Tinggi shell, Hs = Ht 2He = 2,82 2 x 0,7052 = 1,41 m


Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik = x g x l = 982,3033 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,11 m
= 20312,0614 Pa = 20,312 kPa
P = 101,325 kPa + 20,312 kPa = 121,637 kPa
Faktor kelonggaran

= 20 %

Umur alat (n)

= 10 tahun

Maka, Pdesign

= (1,20) (121,637 kPa) = 145,964 kPa

Joint efficiency

= 0,8

(Brownell,1959)

Allowable stress

= 11050 psia = 76186,8 kPa

(Brownell,1959)

Tebal shell tangki:

t=

PD
(145,964 kPa) (2,11m)
=
+ 10(0,125) = 1,252 in
2SE 1,2P 2(78186,8 kPa)(0,8) 1,2(145,964 kPa)

Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in

(Brownell,1959)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tebal tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas =

in

Perancangan pengaduk :

H =
t =
Da =
E =
J =
W =
L =

JD
H
L
W
Da

tinggi cairan dalam mixer


diameter mixer
diameter impeller
jarak pengaduk dari dasar tangki
lebar baffle
lebar impeler
panjang impeler

Dt

Gambar LC.4 Pengaduk dalam Mixer


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe,1999), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 x 2,11 m = 0,7033 m

E/Da = 1

; E = 0,7033 m

L/Da =

; L = x 0,7033 m = 0,176 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 x 0,7033 m = 0,14 m

J/Dt

; J = 1/12 x 2,11 m = 0,176 m

= 1/12

= 2,3075 ft

Kecepatan Pengadukan , N = 2 putaran/detik


Da = 0,7033 m = 2,3075 ft
= 982,3033 kg/m3 = 61,3248 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.det2
= 0,4353 cp = 0,0004353 lb/ft.sec

Bilangan Reynold, NRe


=

.N .( Di) 2 982,3033 kg/m3 (2 rps )(0,7033 m) 2


=
= 3,17.106

0,0004353

Np =

P.g c.
=4
.N 3 Da 5

(Geankoplis,1983)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

P=

Np. .N 3 Da 5 4.(61,3248).(2)3 (2,3075 )5


=
= 7,254 HP
g c.
32,174. x550

Efisiensi motor penggerak = 80%


Daya motor penggerak =

7,254
= 9,068 Hp
0,8

16. Dekanter 1 (H-410)


Fungsi

: memisahkan asam asetat bekas cucian dari produk


(Biodiesel)

Jenis

: continuous gravity dekanter

Bentuk

: silinder horizontal

Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C


Jumlah

Umpan

: 3 unit

ZB

ZT

ZA1

ZA2

Zat cair
ringan

Zat cair
berat

Gambar LC.5 Dekanter 1


ZA1 = tinggi cairan berat dalam dekanter
ZA2 = tinggi lubang keluar cairan berat
ZB = tinggi cairan ringan dalam dekanter
ZT = tinggi lubang keluar cairan ringan
Kondisi operasi:
Temperatur

= 30C

Tekanan

= 1 atm

Tabel LC. 5 Komposisi umpan masuk Dekanter I (H-420)


Laju alir

Fraksi

campuran

Viskositas

(kg/jam)

mol

(kg/m3)

(kg/m3)

(cp)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Larutan metanol-

19597,62825

0,96

990,232

949,541

0,806

670,8032514

0,04

889,824

35,593

0,697

20268,4315

Biodiesel-asam asetat-air
Larutan metanol-asam
asetat-air
985,134

Viskositas campuran (camp)


lncamp = 0,96 ln 0,806 + 0,04 ln 0,697 = -0,22148
camp = 0,8013 cp
Lapisan Bawah (A)
Terdiri dari Metanol-Asam Asetat-Air
Laju alir A = 1313,092168 kg/jam
A

= 889,824 kg/m3

Lapisan atas (B)


Terdiri dari Metanol- Biodiesel-Asam Asetat-Air.
Laju alir B = 19597,62825 kg/jam
B

= 990,232 kg/m3
Perhitungan Waktu Pisah

t=

100
A B

di mana:

t
A, B

(McCabe,1994,hal:34)
= waktu pisah (jam)
= densitas zat cair A dan B (kg/m3)
= viskositas fase kontinu (cp)

Maka:

t=

100 (0,8013)
= 0,798 jam = 47,88 menit
990,232 kg/m 3 889,824 kg/m 3

Desain tangki dekanter


20268,4315 kg / jam x 0,798 jam
a. Volume cairan =
= 16,418 m3
985,134 kg / m3
Separator 80 % penuh, maka volume dekanter yang dibutuhkan adalah
=

16,418 m3
= 20,523 m3
0,8

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

b. Diameter dan panjang shell


-

Volume shell tangki (Vs)


Vs = 14 Di 2 L = 34 Di 3

Volume tutup tangki (Ve)


Ve =

; asumsi : L : Di = 3 : 1

24

Di 3

(Brownell,1959,hal:80)

Volume tangki (V)


3
V = Vs + 2Ve = 10
12 Di
3
20,523 = 10
12 Di

Di = 1,986 m
L = 5,96 m
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,986 m
Rasio axis

= 2:1

Tinggi tutup =

1 1,986
= 0,497 m

2 2

(Brownell,1959, hal: 80)

d. Tebal shell tangki


Volume cairan = 16,418 m3
Volume tangki= 20,523 m3
Tinggi cairan dalam tangki =

16,418
x 1,986 m = 1,588 m
20,523

Tekanan hidrostatik
P = x g x l = 985,134 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,588 m = 15338,4 Pa = 15,34 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 15,34 kPa + 101,325 kPa = 116,663 kPa
Faktor kelonggaran

= 20 %

Maka, Pdesign = (1,2) (116,663 kPa) = 139,996 kPa


Joint efficiency = 0,8

(Brownell,1959,hal:254)

Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell,1959,hal:251)

Tebal shell tangki:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

t=

PD
(139,996 kPa) (1,986 m)
=
= 0,00398 m = 0,157 in
SE 0,6P (87218,714 kPa)(0,8) 0,6(139,996 kPa)
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,157 in + 1/4 in
= 0,407 in

Tebal shell standar yang digunakan =

in

(Brownell,1959,hal:94)

e. Tebal tutup tangki


Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas =

in.

Perhitungan lubang keluaran zat cair


Tinggi zat cair, ZT = 1,588 m
Tinggi zat cair berat, ZA1 =

19597,62825
x 1,588 m
20268,4315

= 1,535 m
Dari Warren L.McCabe,1994 hal: 34 diperoleh:
ZA1 =

Z A2 Z T ( B / A )
1 B / A

Maka ketinggian limpahan zat cair berat dari lantai tangki


ZA2

= ZA1 (1-B/A) + ZT(B/A)


= 1,535 (1-

990,232
990,232
) + 1,588 (
)
889,824
889,824

= 1,593 m

17. Tangki Washing 2 (E-414)


Fungsi

: mencuci Biodiesel dengan air.

Jenis

: tangki berpengaduk

Bentuk

: silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jumlah

: 3 unit

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C


LC.6 Komposisi bahan yang masuk ke tangki washing
Senyawa

Laju alir

Fraksi mol

(kg/m3)

campuran (kg/m3)

(kg/jam)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Biodiesel

9899,02907

Metanol

8,664

Air

4,9.10-7

870

4,26.10-8

0,00008402

794,5

0,0667

0,999

997,08

996,083

998

2,99.10-8

19587,973
0,9899

2,996 x 10-8

29496,657

Asam Asetat
Jumlah

Ht
Ht
Hs
He
Hc
Dt

He

Hs

Hc

996,1496

= Hs + 2 He
= tinggi mixer
= tinggi shell
= tinggi ellipsoidal head
= tinggi cairan dalam mixer
= diameter dalam mixer

He
Dt

Gambar LC.6 Tangki Berpengaduk


Perhitungan Dimensi Pencampur :

Lama waktu pencampuran


: 15 menit (Matsumura, 18 April 2007)
29496,657 kg/jam x 0,25 jam
Volume larutan, Vl =
= 7,402 m3
3
996,1496 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 x 7,402 m3 = 8,883 m3
Untuk pengadukan
Dt = Hc ; Dt = Hcs + He ; di mana Hcs = tinggi cairan dalam shell (McCabe, 1999)
Diameter tutup = diameter reaktor = Dt
Rasio axis ellipsoidal head = 2 : 1
Tinggi tutup = He =

Dt
4

(Brownell,1959)

Maka, Dt = Hcs + He = Hcs +


Volume tutup bawah reaktor =
Volume cairan dalam shell =

Dt
4

3
Dt
24

; Hcs =

3
Dt
4

(Brownell,1959)

2
2 3
3
3
D t .H cs = D t . D t =
D t
4
4
4
16

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Volume cairan dalam tangki =

3
3
D t +
Dt
16
24

8,883 m3 =

11
3
D t
48

Dt = 2,311 m
Maka tinggi cairan dalam tangki, Hc = 2,311 m
Direncanakan digunakan tangki dengan perbandingan Dt : ht = 3 : 4
Ht =

4
4
D t = (2,311 m) = 3,08 m
3
3

Tinggi tutup, He =

Ht
3,08 m
=
= 0,7704 m
4
4

Tinggi shell, Hs = Ht 2He = 3,08 2 x 0,7704 = 1,54 m


Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik = x g x l = 996,1496 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,311 m
= 22560,596 Pa = 22,56 kPa
P = 101,325 kPa + 22,56 kPa = 123,885 kPa
Faktor kelonggaran

= 20 %

Umur alat (n)

= 10 tahun

Maka, Pdesign

= (1,20) (123,885 kPa) = 148,663 kPa

Joint efficiency

= 0,8

(Brownell,1959)

Allowable stress

= 11050 psia = 76186,8 kPa

(Brownell,1959)

Tebal shell tangki:

t=

PD
(148,663 kPa) (2,311 m)
=
+ 10(0,125) = 1,2527 in
2SE 1,2P 2(78186,8 kPa)(0,8) 1,2(148,663 kPa)

Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in

(Brownell,1959)

Tebal tangki sama dengan tebal shell yang digunakan = 1,5 in


Perancangan pengaduk :

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

H =
t =
Da =
E =
J =
W =
L =

JD
H
L
W
Da

tinggi cairan dalam mixer


diameter mixer
diameter impeller
jarak pengaduk dari dasar tangki
lebar baffle
lebar impeler
panjang impeler

Dt

Gambar LC.7 Pengaduk dalam Mixer


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe,1999), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 x 2,311 m = 0,77 m

E/Da = 1

; E = 0,77 m

L/Da =

; L = x 0,77 m = 0,1926 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 x 0,77 m = 0,154 m

J/Dt

; J = 1/12 x 2,311 m = 0,1926 m

= 1/12

Kecepatan Pengadukan , N = 2 putaran/detik


Da = 0,77 m = 2,526 ft
= 996,1496 kg/m3 = 62,1864 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.det2
= 1,1763 cp = 0,0011763 lb/ft.sec

Bilangan Reynold, NRe

.N .( Di) 2

= =

996,1496 kg/m3 (2 rps )(0,77 m) 2


0,0011763

= 1,304.106
Np =

P.g c.
=4
.N 3 Da 5

( Geankoplis,1983 )

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

P=

Np. .N 3 Da 5
g c.

4.(62,1864).(2)3 (2,526 )5
=
= 11,565 HP
32,174. x550
Efisiensi motor penggerak = 80%
Daya motor penggerak =

11,565
= 14,45 Hp
0,8

18. Dekanter 2 (H-510)


Fungsi

: memisahkan air bekas pencuci dari produk (Biodiesel)

Jenis

: continuous gravity dekanter

Bentuk

: silinder horizontal

Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C


Jumlah

Umpan

: 3 unit

ZB

ZT

ZA1

Zat cair
ringan

ZA2

Zat cair
berat

Gambar LC.8 Dekanter 2


ZA1 = tinggi cairan berat dalam dekanter
ZA2 = tinggi lubang keluar cairan berat
ZB = tinggi cairan ringan dalam dekanter
ZT = tinggi lubang keluar cairan ringan
Kondisi operasi:
Temperatur

= 30C

Tekanan

= 1 atm

Tabel LC. 7 Komposisi umpan masuk Dekanter 2 (H-510)


Lapisan

Laju alir

Fraksi

campuran

Viskositas

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Larutan Biodiesel-air-

(kg/jam)

mol

(kg/m3)

(kg/m3)

(cp)

29095,436

0,9806

991,7976

972,557

0,826

401,220

0,0194

813,634

15,7845

0,5694

29496,657

metanol-as.asetat
Larutan metanol-airas.asetat
Jumlah

988,3415

Viskositas campuran (camp)


lncamp = 0,9806 ln 0,826 + 0,0194 ln 0,5694 = -0,1984
camp = 0,82 cp
Lapisan Bawah (A)
Terdiri dari Metanol-Asam Asetat-Air
Laju alir A = 401,220 kg/jam
A

= 813,634 kg/m3

Lapisan atas (B)


Terdiri dari Metanol- Biodiesel-Asam Asetat-Air.
Laju alir B = 29095,436 kg/jam
B

= 991,7976 kg/m3

Perhitungan Waktu Pisah


100
t=
A B
di mana:

t
A, B

(McCabe,1994,hal:34)

= waktu pisah (jam)


= densitas zat cair A dan B (kg/m3)
= viskositas fase kontinu (cp)

Maka:

t=

100 (0,82)
= 0,46 jam = 27,617 menit
991,7976 kg/m 3 813,634 kg/m 3

Desain tangki dekanter


29496,657 kg/jam x 0,46 jam
f. Volume cairan =
= 13,591 m3
3
988,3415 kg/m
Separator 80 % penuh, maka volume dekanter yang dibutuhkan adalah

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

13,591 m3
= 16,988 m3
0,8

g. Diameter dan panjang shell


-

Volume shell tangki (Vs)

Vs = 14 Di 2 L; asumsi : L : Di = 3 : 1
Vs = 34 Di 3
-

Volume tutup tangki (Ve)


Ve =

24

Di 3

(Brownell,1959,hal:80)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Ve

V =

10
12

Di 3

16,988 m3 =

10
12

Di 3

Di = 1,865 m
L = 5,596 m
h. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,865 m
Rasio axis

= 2:1

Tinggi tutup =
i.

1 1,865
= 0,466 m

2 2

(Brownell,1959, hal: 80)

Tebal shell tangki


Volume cairan = 13,591 m3
Volume tangki= 16,988 m3
Tinggi cairan dalam tangki =

26,873
x 1,865 m = 2,95 m
16,988

Tekanan hidrostatik
P = x g x l = 988,3415 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,95 m = 28574,974 Pa = 28,575 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 28,575 kPa + 101,325 kPa = 129,899 kPa
Faktor kelonggaran

= 20 %

Maka, Pdesign = (1,2) (129,899 kPa) = 155,88 kPa


Joint efficiency = 0,8

(Brownell,1959,hal:254)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell,1959,hal:251)

Tebal shell tangki:

t=

PD
(155,88 kPa) (1,865 m)
=
= 0,00417 m = 0,164 in
SE 0,6P (87218,714 kPa)(0,8) 0,6(155,88 kPa)
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,164 in + 1/4 in = 0,4142 in
Tebal shell standar yang digunakan = in
j.

(Brownell,1959,hal:94)

Tebal tutup tangki


Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas = in.

Perhitungan lubang keluaran zat cair


Tinggi zat cair, ZT = 2,95 m
Tinggi zat cair berat, ZA1 =

29095,436
x 2,95 m = 2,9098 m
29496,657

Dari Warren L.McCabe,1994 hal: 34 diperoleh:


ZA1 =

Z A2 Z T ( B / A )
1 B / A

Maka ketinggian limpahan zat cair berat dari lantai tangki


ZA2 = ZA1 (1-B/A)+ZT(B/A) =2,9098 (1-

991,7976
991,7976
)+2,95(
) = 2,96 m
813,634
813,634

19. Evaporator (E 514)


Fungsi

: menguapkan air yang terkandung dalam larutan Biodiesel

Jenis

: 1-2 Shell and Tube Exchanger

Dipakai

: 19/16 in OD Tube 18 BWG, panjang 16 ft, 8 pass


Fluida dingin :

Laju alir cairan masuk

= 29095,4 kg/jam

= 64143,8 lbm/jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Temperatur awal (t1)

= 30C

= 86F

Temperatur akhir (t2)

= 100C

= 212F

Fluida panas :
Laju alir steam masuk

= 720,983 kg/jam

= 1589,48 lbm/jam

Temperatur awal (T1)

= 120 oC

= 248oF

Temperatur akhir (T2)

= 120 oC

= 248oF

Panas yang diserap (Q)

= 1587750 kJ/jam

= 1504976 Btu/jam

1.t = beda suhu sebenarnya


Fluida Panas

Fluida dingin

Selisih

t2 = 212F

t1 = 36F

T1 = 248F

Temperatur yang lebih tinggi

T2 = 248F

Temperatur yang lebih rendah t1 = 86F

T1 T2 = 0F
LMTD =

t2 t1 = 126F

Selisih

t 2 t 1
162 - 36
=
162
t
ln

ln 2
36
t 1

R =

T1 T2
0
=
=0
126
t 2 t1

S =

t 2 t1
T1 t 1

t2 = 162F
t2 t1 = 126F

= 83,7723 F

126
= 0,78
162

R = 0, S = 0,78 diperoleh FT = 0,999

(Kern,1965)

Maka t = FT LMTD = 0,999 83,7723 = 83,6885 F


Tc dan tc
Tc =

T1 + T2
248 + 248
=
= 248F
2
2

tc =

t1 + t 2
86 + 212
=
2
2

= 149F

2. Dalam perancangan ini digunakan evaporator dengan spesifikasi:


-

Diameter luar tube (OD) = 1 9/19 in

Jenis tube

= 18 BWG, 8 pass

Pitch (PT)

= 1 1/4 in square pitch

Panjang tube (L)

= 16 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, evaporator untuk fluida dingin dan fluida panas
aqueous solution, diperoleh UD = 50-125 faktor pengotor (Rd) = 0,003
Diambil UD = 60 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=

Q
1504976 Btu/jam
= 302,442 ft2
=
Btu
U D t 60
83,6885 o F
2 o
jam ft F

Luas permukaan luar (a) = 0,3271 ft2/ft


c. Jumlah tube, N t =

A
302,442 ft 2
=
L a " 16 ft 0,3271 ft 2 /ft

(Kern, 1965)
= 57,7886 buah

d. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 78 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a = 16 ft x 78 x 0,327 ft2/ft
= 408,221 ft2

UD =

Q
1504976 Btu/jam
Btu
=
= 46,89768
2
A t 408,221 ft 83,6885 F
jam ft 2 F

Fluida panas: sisi tube, steam masuk


3.

Flow area tube, at = 0,960 in2

at =
4.

N t a 't 78 0,960
=
= 0,065 ft
144 n
144 8

(Kern,1965)

Kecepatan massa

Gt =
5.

(Kern,1965)

W 64143,8 lbm/jam
=
= 986827,7 lbm 2
2
0,065 ft
jam ft
at

(Kern,1965)

Bilangan Reynold
Pada Tc = 248F
= 0,13151 x 2,42 = 0,5181 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 1 1/4 in OD, 18 BWG, diperoleh
ID = 1,11 in = 0,0925 ft

ID G t 0,0925 986827,7
=
= 176185
0,5181

Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh


Re t =

6.

(Kern,1965)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

jH = 350 pada Ret = 176185


7.

Pada Tc = 248 F
c = 0,45Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F

c.

0,45 0,5181
=

0,065

8.

k c.
t = jH ID k

9.

h io
t

hi

hi

= 1,53075

= 350

0,065
1,53075 = 376,482
0,0925

ID
1,1in
= 376,482 x
= 334,316 Btu/jam.ft2.F
1,25 in
OD

10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1


hio =

hio

(Kern, 1965)

t = 334,316 1 = 334,316 Btu/jam.ft2.F

Fluida panas : sisi shell, steam masuk


3.Flow area shell
as =

Ds C ' B
144 PT

ft2 =

17,25 0,25 2
= 0,047917 ft 2
144 1,5625

(Kern, 1965)

Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in


B = Baffle spacing

= 2 in

PT = Tube pitch

= 1 9/16 in

C = Clearance

= PT OD
= 1 9/16 - 1 1/4 = 0,3125 in

4.Kecepatan massa
w 1589.48
=
= 33171,76 lbm
G =
s a
0,047917
jam ft 2
s

(Kern, 1965)

5.Bilangan Reynold
Pada tc = 149 F
= 0,13151 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1,3125 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,0792 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Re =
s

D G
e
s = 0,0792 33171,76 = 5068,71
0,5181

(Kern, 1965)

6. Pada tc = 153,23 F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F

c.

k
7.

0,5 0,5181
=

0,094

(Kern, 1965)

k c.
s = jH De k

= 40

0,094
1,402013 = 66,5882
0,0792

Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

ho =
9.

= 1,402013

jH = 40

ho
8.

ho

(Kern, 1965)

s = 66,5882 1 = 66,5882

Clean Overall coefficient, UC

h io h o 334,3158 66,5882
=
= 55,52824 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 334,3158 + 66,5882

UC =

(Pers. 6.38, Kern,1965)


10. Faktor pengotor, Rd

Rd =

U C U D 55,52824 46,89768
=
= 0,003314
U C U D 55,52824 46,89768

(Kern,1965)

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi evaporator dapat diterima.


Pressure drop : sisi shell, larutan masuk
1. untuk Res = 5068,71
f = 0,00035 ft2/in2

(Kern,1965)

s = 0,87
2. N + 1 = 12

L
16
= 12 = 96
2
B

(Kern,1965)

Ds = 17,25 / 12 = 1,4375
f G s D s (N + 1) (0,00035)(33171,76 )2 (1)(16 )
= 0,00123 psi (Kern, 1965)
5,22 1010 D e s s 5,22 1010 (0,0792 )(0,87 )(1)
2

Ps =

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Ps yang diperbolehkan 10 psi


Pressure drop : sisi tube, steam
1.

Untuk Ret = 176185


f = 0,0015 ft2/in2

(Kern,1965)

s=1
2
(0,0015)(986827,7 )2 (16)(8) = 3,22694 psi
f Gt Ln
2. Pt =
=
5,22 1010 (1,1)(1)(1)
5,22 1010 ID s t

(Kern,196
3.

Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada


Gt = 986827,7 diperoleh
Pr =

V2
= 0,013
2g'

4n V 2 (4).(8)
=
.
.0,013 = 0,416 psi
1
s 2g'

PT = Pt + Pr = 3,22694 psi + 0,416 psi = 3,64294 psi


PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan evaporator diterima

20. Cooler 3 (E 612)


Fungsi

: menurunkan temperatur Biodiesel dari evaporator flash drum (E514) sebelum masuk ke tangki Biodiesel (E-613)

Jenis

: 6-12 Shell and Tube Exchanger

Dipakai

: in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass


Fluida dingin :

Laju alir air pendingin

= 5579,669 kg/jam

Temperatur awal (t1)

= 28C

= 82,4F

Temperatur akhir (t2)

= 60C

= 140F

= 12300,9 lbm/jam

Fluida panas :
Laju alir cairan masuk

= 10369,4 kg/jam
o

= 22860,4 lbm/jam

Temperatur awal (T1)

= 100 C

= 212 F

Temperatur akhir (T2)

= 30 oC

= 86 oF

Panas yang diserap (Q)

= 1532383 kJ/jam = 1452496 BTU/jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

1.t = Beda suhu sebenarnya


Fluida Panas

Fluida dingin

Selisih

T1 = 212F

Temperatur yang lebih tinggi

t2 = 140F

t1 = 72F

T2 = 86F

Temperatur yang lebih rendah

t1 = 82,4F

t2 = 3,6F

t2 t1 = 57,6F

t2 t1 = -68,4F

T1 T2 = 126F

LMTD =

Selisih

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

- 68,4
3,6
ln

72

= 22,83248 F

R=

126
T1 T2
=
= 2,334375
57,6
t 2 t1

S=

57,6
t 2 t1
=
= 0,4444
129,6
T1 t 1

R = 2,334375 S = 0,4444 diperoleh FT = 0,997

(Kern,1965)

Maka t = FT LMTD = 0,997 22,83248 F = 22,76398 F


Tc dan tc
Tc =

T1 + T2
212 + 86
=
= 149F
2
2

tc =

t1 + t 2
82,46 + 140
=
= 111,2F
2
2

2.Dalam perancangan ini digunakan cooler 3 dengan spesifikasi:


-

Diameter luar tube (OD) = 3/4 in

Jenis tube

= 12 BWG

Pitch (PT)

= 1 in square pitch

Panjang tube (L)

= 20 ft

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler 3 untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 125 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,

A=

Q
=
U D t

1452496 BTU/jam
= 510,4541 ft2
Btu
125
22,764 o F
2 o
jam ft F

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft

(Kern, 1965)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

c. Jumlah tube, N t =

510,4541 ft 2
A
= 130,0189 buah
=
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft

d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 142 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L

x Nt x a

= 20 ft x 142 x 0,1963 ft2/ft


A = 557,492 ft2

1550799 Btu/jam
Q
Btu
=
= 120,748
2
A t 557,492 ft 22,764F
jam ft 2 F

UD =

Fluida panas: sisi tube, air dingin


3.

4.

5.

Flow area tube, at = 0,182 in2


at =

Nt a t
144 n

at =

142 0,182
= 0,022434 ft2
144 8

(Kern,1965)
(Kern,1965)

Kecepatan massa

Gt =

W
at

Gt =

12300,9 lbm/jam
= 548316 lbm 2
2
jam ft
0,022434 ft

(Kern,1965)

Bilangan Reynold
Pada Tc = 149 F
= 0,1315 x 2,42 = 0,3181 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04

Re t =
Re t =

ID G t

(Kern,1965)

0,04 548316
= 69190,03
0,31831

6.

Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 300

7.

Pada Tc = 149F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F

c.

k
8.

0,5 0,3183 3
=
= 1,19188
0,094

k c.
t = jH ID k

hi

0,094

i
t = 300 0,04 1,19188 = 836,7874

9.

h io

hi

ID
OD

= 836,7874 x

0,482 in
= 537,7754 Btu/jam.ft2.F
0,75 in

10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1

hio =
hio

hio

(Kern, 1965)

= 537,7754 1 = 537,7754 Btu/jam.ft2.F

Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk


3.Flow area shell
as =

Ds C ' B 2
ft
144 PT

(Kern, 1965)

Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in


B = Baffle spacing

= 2 in

PT = Tube pitch

= 1 in

C = Clearance

= PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in

aS =

17,25 0,25 2
= 0,0599 ft2
144 1

4. Kecepatan massa
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

w
G =
s as
Gs =

(Kern, 1965)

22268,8
0,0599

= 371792

lbm
jam ft 2

5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 149F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
Res =

D Gs
e

Re s =

0,0792 371792
= 56810,5
0,5181

(Kern, 1965)

6. Pada tc = 111,2F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F

c.

k
7.

0,45 0,5181 3
=
= 1,5307499
0,065

jH = 250

(Kern, 1965)

k c.
s = jH De k

ho

ho

0,065

s = 250 0,0792 1,5307499 = 314,207

8.

Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1

ho =

ho

(Kern, 1965)

ho = 314,207 1 = 314,207
9.

Clean Overall coefficient, UC

UC =

h io h o 537,78 314,207
=
= 198,33 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 537,78 + 314,207

(Pers. 6.38, Kern,1965)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

10. Faktor pengotor, Rd

U C U D 198,33 119,2238
=
U C U D 198,33 119,2238

Rd =

= 0,0033

(Kern,1965)

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.


Pressure drop : sisi shell, steam
1. untuk Res = 58319,8
f = 0,0016 ft2/in2

(Kern,1965)

s = 0,87
2. N + 1 = 12

L
B

N + 1 = 12

(Kern,1965)

20
= 120
2

Ds = 17,25 / 12 = 1,4375
f G s Ds (N + 1)
=
5,22 1010 De s s
2

Ps

(0,0016)(381669)2 (1,4375)(120)
5,22 10 10 (0,95)(0,87 )(1)

Ps =
Ps

(Kern, 1965)

= 0,10805 psi

Pressure drop : sisi tube, fluida dingin


1.

Untuk Ret = 73872,7


f = 0,001 ft2/in2

(Kern,1965)

s=1
f Gt Ln
=
5,22 1010 ID s t
2

2.

Pt

(Kern,1965)

(0,001)(585425,4)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)

Pt = 1,9119 psi
3.

Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada


Gt

= 585425,39 diperoleh

V2
= 0,01
2g'

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4n V 2
.
s 2g'

Pr =

(4).(8)
.0,01
1

Pr = 0,32 psi
PT = Pt + Pr
= 1,9119 psi + 0,32 psi
PT = 2,2319 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk cooler 3 dapat diterima

21. Tangki Biodiesel (F-614)


Fungsi

: menyimpan Biodiesel pada 30oC; 1 atm

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup atas datar dan bawah konis

Bahan

: carbon steel SA-53 grade C

Jenis sambungan

: double welded butt joints

Jumlah

: 10 unit

Kondisi penyimpanan
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm = 14,696 psia

Densitas

= 894,861 kg/m3

Laju alir Biodiesel

= 10101,05007 kg/jam

Kebutuhan perancangan

= 7 hari

Faktor kelonggaran

= 20%

Perhitungan :
Volume Tangki
a. Volume larutan, Vl =

10101,05007 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari


= 189,63 m3
10 x 894,891 kg/jam
= (1+0,2) x 189,63 m3 = 227,555 m3

Volume tangki, Vt
e. Diameter dan tinggi shell

- Volume shell tangki (Vs)


Vs =

1
4

Di2Hs

asumsi: Di : Hs = 1 : 3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Vs =

3
4

Di3

(Perry&Green, 1999)

- Volume tutup tangki (Ve)


Ve =

2
2 1

Di Hh =
Di
=
Di3
6
6
4 24

(Perry&Green, 1999)

- Volume tangki (V)


V = Vs + Ve =
227,555 m3 =

19
24

19
24

Di3

Di3

Di = 4,507 m

= 177,434 in

Hs = 13,52 m

= 532,302 in

c. Tebal shell tangki


t=

PR
+ n. C
2E 0,6P

(Perry&Green, 1999)

dimana:
t

= tebal shell (in)

P = tekanan desain (psia)


R = jari-jari dalam tangki (in)
S = Allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (in/tahun)
n

= umur alat (tahun)

Volume larutan

= 189,63 m3

Volume tangki

= 227,555 m3

Tinggi larutan dalam tangki =

189,63
x 13,52 m = 11,266 m
227,555

Tekanan hidrostatik
P

= x g x l = 894,861 kg/m3x 9,8 m/det2 x 11,266 m


= 98805,02 Pa = 14,33 psia

Faktor kelonggaran

= 20%

Maka, Pdesain

= (1,2) P operasi = 1,2 (14,696 + 14,33) = 34,832 psia

- Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C


- Allowable working stress (S)

: 13700 psia

(Peters at.al., 2004)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- Joint efficiency (E)

: 0,85

(Peters at.al., 2004)

- Corrosion allowance (C)

: 0,002 in/tahun

(Perry&Green, 1999)

Tebal shell tangki:


t=

34,832 psia x 177,434


PR
+10(0,002 in)
+ n. C =
2SE 0,6P
2 x 13700 psia x 0,85 0,6 x 34,832 psia
= 0,286 in
Tebal shell standar yang digunakan 0,5 in

(Brownell&Young,1959)

f. Tebal tutup tangki


Tebal dinding head (tutup tangki)
- Faktor korosi (C)

: 0,002 in/tahun

(Perry&Green,1999)

- Allowable working stress (S)

: 13700 psia

(Brownell&Young,1959)

- Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

- Umur alat (A) direncanakan

: 10 tahun

- Tebal head (dh) =


Dimana:

dh =

P x Di
+ (C x A)
2SE 0,2P

(Timmerhaus, 2004)

dh

= tebal dinding head (tutup tangki) (in)

= tekanan desain (psia)

Di

= Diameter tangki (in)

= stress yang diizinkan

= efisiensi pengelasan

34,832 x 177,434
+ 10(0,002 in)
2 x 13700 x 0,85 0,2 x 34,832

Dipilih tebal head standar 0,5 in

= 0,285 in

(Brownell&Young,1959)

g. Diameter dan tinggi tutup


Untuk tebal shell kecil dari 1 in,
Diameter = Di + Di/42 + 2sf + 2/3 icr
Dimana:

Di = diameter tangki, in
Sf = panjang straight-flange, in
Icr = inside-corner radius, in

Dari Tabel 5.6 Brownell diperoleh tebal shell 1 18 in :


sf = 1 1 2 - 4dipilih 1 1 2 ; icr = 3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Maka Dh = 177,434 +

177,434
2
+ 2 x 1 1 2 + ( x 3 ) = 186,66 in = 4,741 m
3
42

Asumsi Hh : Di

=1:4

Tinggi tutup

1 4,507
1 D
( ) = (
) = 1,126 m = 50,886 in
2 2
2 2

Tinggi total tangki = 13,52 m + 1,126 m = 14,646 m

22. Pompa Katalis (L-117)


Fungsi

: Memompa katalis (F-116) kedalam reaktor (R-210)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi : - P = 1 atm


- T = 300C
Laju alir massa F

= 189,52157 kg/jam

Densitas

= 860,856 kg/m3

= 53,74324008 lbm/ft3

Viskositas

= 0,6187 cp

= 0,0004157 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

189,52157 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,00216 ft3/s
3
53,74324008 lbm / ft x3600 s / jam

Design pompa :
Dopt

= 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,00216)0,45 (53,74324008)0,13 = 0,41349442 in


(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 0,622 in

= 0,05183 ft

Diameter Luar (OD)

: 0,84 in

= 0,07 ft

Inside sectional area

: 0,00211 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

Bilangan Reynold : NRe

0,00216 ft 3 / s
= 1,0235 ft/s
0,00211 ft 2

(53,7432 lbm / ft 3 ))(1,0235 ft / s )(0,05183 ft )


= VD/ =
0,0004157 lbm / ft.s

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 6857,45935
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,03

(Foust,1980)

Pada NRe = 6857,45935 dan /D = 0,03 maka harga f = 0,063

(Foust,1980)

Panjang ekivalen pipa in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=18); k = 0,5

L = 0,5 x 18 x 0,05183 = 0,466 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,05183 = 3,1098 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,05183

= 0,674 ft

Pipa lurus

= 20 ft

1 Sharp edge exit (L/D =36);k=1

L = 1 x 36 x 0,05183 = 1,866 ft
L = 26,116 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L
2g c D

(0,063)(1,0235) 2 (26,116)
= 0,5168 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,05183)
(Foust,1980)

Tekanan pada tangki katalis (F-116)


P1

= 3716,3116 lbf/ft2

= 25,8072 psi

Tekanan pada reaktor (R-210)


P2

= 151,013 kPa

P = P2 P1

= 3153,906505 lbf/ft2

= 3153,906505 lbf/ft2 - 3716,3116 lbf/ft2 = -562,4051 lbf/ft2

- 562,4051 lbf/ft 2
= -10,464667 ft.lbf / lbm
53,7432 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z
Ws = z

g
v 2
= 15 ft lb f / lbm ; Velocity head,
=0 ;
2 gc
gc

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 - 10,464667 + 0,5168 = 5,5168 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa,
P=

Ws Q (5,5168)(0,00216 )(53,74324008)
=
= 0,0011644 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,0011644
= 0,001455 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga 1/8 hp.

23. Pompa Mixer (L-118)


Fungsi

: Memompa campuran dari mixer (M-110) kedalam reaktor (R-210)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi : - P = 1 atm


- T = 300C
Laju alir massa F

= 14863,21488 kg/jam

Densitas

= 812,2604 kg/m3

= 50,70941677 lbm/ft3

Viskositas

= 0,795 cp

= 0,0005342 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

14863,21488 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,1794 ft3/s
3
50,70941677 lbm / ft x3600s / jam

Design pompa :
Dopt

= 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,1794)0,45 (50,70941677)0,13 = 2,99859453 in


(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

= 0,256 ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

= 0,291 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

0,1794 ft 3 / s
= 3,496 ft/s
0,0513 ft 2

Bilangan Reynold : NRe = VD/ =

(50,7094 lbm / ft 3 ))(3,496 ft / s )(0,256 ft )


0,0005342 lbm / ft.s

= 84853,1772
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0006

(Foust,1980)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Pada NRe = 84853,1772 dan /D = 0,00035 maka harga f = 0,021


Panjang ekivalen pipa 3 in sch 40 :

(Foust,1980)
(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=24); k = 0,5

L = 0,5 x 24 x 0,256 = 3,072 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,256

= 15,36 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,256

= 3,328 ft

Pipa lurus

1 Sharp edge exit (L/D = 54);k=1

L = 1 x 54 x 0,256

= 20 ft
= 13,824 ft
L = 55,584 ft

Total friction loss : F=

fV 2 L
2g c D

(0,0006)(3,496) 2 (55,584)
= 0,00707 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,256)
(Foust,1980)

Tekanan pada Mixer (M-110)


P1

= 3162,6364 lbf/ft2

= 151,431 kPa

Tekanan pada Reaktor (R-210)


P2

= 151,013 kPa

P = P2 P1
P

= 3153,90651 lbf/ft2

= 3153,90651 lbf/ft2 - 3162,6364 lbf/ft22 = 8,72989 lbf/ft2

8,72989 lbf/ft 2
= 0,1721552 ft.lbf / lbm
50,70941677 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

g
v 2
Static head, z
= 15 ft lb f / lbm ; Velocity head,
=0
2 gc
gc
Pressure head,
Ws = z

= -1,5440497

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 + 0,1721552 + 0,00707 = 15,18 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa, P =

Ws Q (15,18)(0,1794 )(50,7094 )
=
= 0,251 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,251
= 0,314 hp
0,8

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

24. Pompa Reaktor (L-211)


Fungsi

: Memompa campuran dari reaktor (R-210) ke separator (S-212)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Kondisi operasi : - P = 1 atm


- T = 300C
Laju alir massa F

= 15052,84097 kg/jam

Densitas

= 814,2609 kg/m3

= 50,83430799 lbm/ft3

Viskositas

= 0,788 cp

= 0,0005295 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

15052,84097 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,181342 ft3/s
3
50,83430799 lbm / ft x3600 s / jam

Design pompa :
Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,181342)0,45 (50,83430799)0,13 = 3,0143 in
(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3,5 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,548 in

= 0,2956 ft

Diameter Luar (OD)

: 4 in

= 0,333 ft

Inside sectional area

: 0,0687 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

0,181342 ft 3 / s
= 2,6395 ft/s
0,0687 ft 2

Bilangan Reynold : NRe = VD/ =

(50,8343 lbm / ft 3 ))(2,6395 ft / s )(0,2956 ft )


0,0005295 lbm / ft.s

= 74919,6799
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0005 (Foust,1980)
Pada NRe = 74919,6799 dan /D = 0,00035 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Panjang ekivalen pipa 3,5 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5

L = 0,5 x 28 x 0,2956 = 4,1384 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,2956 = 17,736 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,2956 = 3,8428 ft

Pipa lurus

L = 20 ft

1 Sharp edge exit (L/D =58);k=1

L = 1 x 58 x 0,2956

= 17,145 ft
L = 62,862 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L
2g c D

(0,021)(2,6395) 2 (62,862)
= 0,483 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,2956)
(Foust,1980)

Tekanan pada reaktor (R-210)


P1

= 151,013 kPa

= 3153,906505 lbf/ft2

Tekanan pada separator (S-212)


P2
P = P2 P1

= 173,586 kPa

= 3625,34361 lbf/ft2

= 3625,34361 lbf/ft2 - 3153,906505 lbf/ft2 = 471,4371 lbf/ft2

471,4371 lbf/ft 2
= 9,27399464 ft.lbf / lbm
50,83430799 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z
Ws = z

g
v 2
;
Velocity
head,
= 15 ft lb f / lbm
=0
2 gc
gc

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 + 9,27399464 + 0,483 = 24,76 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa, P =

Ws Q (24,76)(0,181342)(50,8343)
=
= 0,415 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,415
= 0,5187 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

25. Pompa Separator 1 (L-213)


Fungsi

: Memompa gliserol dari separator (S-212) ke tangki gliserol (F-214)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F

= 2305,475787 kg/jam

Densitas

= 1203,475 kg/m3

= 75,13294425 lbm/ft3

Viskositas

= 3,228 cp

= 0,0021691 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

2305,475787 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,0188 ft3/s
3
75,13294425 lbm / ft x3600s / jam

Design pompa :
Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,0188)0,45 (75,13294425)0,13 = 1,14341381 in
(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 1 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 1,38 in

= 0,115 ft

Diameter Luar (OD)

: 1,66 in

= 0,14 ft

Inside sectional area

: 0,0104 ft2

0,0188 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A =
= 1,807 ft/s
0,0104 ft 2
Bilangan Reynold : NRe = VD/ =

(75,1329 lbm / ft 3 ))(1,807 ft / s )(0,115 ft )


0,0021691lbm / ft.s

= 7196,96863
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0014

(Foust,1980)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Pada NRe = 7196,96863 dan /D = 0,0014 maka harga f = 0,034


Panjang ekivalen pipa 1 in sch 40 :

(Foust,1980)
(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=24); k = 0,5

L = 0,5 x 24 x 0,115 = 1,38 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,115

= 9,3 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,115

= 1,495 ft

Pipa lurus

1 Sharp edge exit (L/D =48);k=1

L = 1 x 48 x 0,115

= 20 ft
= 5,52 ft
L = 37,695 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L
2g c D

(0,034)(1,807) 2 (37,695)
= 0,5655 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,115)
(Foust,1980)

Tekanan pada separator (S-212)


= 3625,34361lbf/ft2

P1 = 173,586 kPa

Tekanan pada tangki gliserol (F-214)


P2

= 32,942 psi

P = P2 P1
P

= 4743,7435 lbf/ft2

= 4743,7435 lbf/ft2- 3625,34361lbf/ft2 = 1118,39989 lbf/ft2

1118,39989 lbf/ft 2
= 14,8856124 ft.lbf / lbm
75,13294425 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

g
v 2
Static head, z
= 15 ft lb f / lbm ; Velocity head,
=0
2 gc
gc
Ws = z

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 + 14,8856124 + 0,5655 = 30,45 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa, P =

Ws Q (30,45)(0,0188)(75,1329)
=
= 0,0782 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,0782
= 0,0977 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga 1/8 hp.


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

26. Pompa Separator 2 (L-215)


Fungsi

: Memompa metil ester dari separator (S-212) ke flash drum (V-310)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F

= 12747,36518 kg/jam

Densitas

= 835,754 kg/m3

= 52,17612222 lbm/ft3

Viskositas

= 0,4017 cp

= 0,0002699 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

12747,36518 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,14961 ft3/s
52,17612222 lbm / ft 3 x3600s / jam

Design pompa :
Dopt

= 3,9 (qf)0,45()0,13

(Peters,1980)

= 3,9 (0,14961)0,45 (53,70542)0,13


= 2,774 in

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

= 0,2556 ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

= 0,2916 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

0,14961 ft 3 / s
= 2,9165 ft/s
0,0513 ft 2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

(52,1761 lbm / ft 3 ))(2,9165 ft / s )(0,2556 ft )


0,0002699 lbm / ft.s

Bilangan Reynold : NRe = VD/ =

= 144123,025
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0006 (Foust,1980)
Pada NRe = 144123,025 dan /D = 0,0006 maka harga f = 0,0159 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5

L = 0,5 x 28 x 0,2556 = 3,5784 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,2556

= 15,336 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,2556

= 3,323 ft

Pipa lurus

= 20 ft

1 Sharp edge exit (L/D =54);k=1

L = 1 x 54 x 0,2556

= 13,8024 ft
L = 56,0398 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L

(Foust,1980)

2g c D

(0,0159)(2,9165) 2 (56,0398)
=
= 0,46 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,2556)
Tekanan pada separator (S-212)
P1

= 3625,34361 lbf/ft2

= 173,586 kPa

Tekanan pada flash drum (V-310)


P2

= 23,1796 psi

P = P2 P1

= 3337,9296 lbf/ft2

= 3337,9296 lbf/ft2 - 3625,34361 lbf/ft2 = -359,02751 lbf/ft2

- 287,41401 lbf/ft 2
=
= -5,5085353 ft.lbf / lbm

52,1761 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z
Pressure head,

g
v 2
= 15 ft lb f / lbm ; Velocity head,
=0
2 gc
gc

= -6,8810692

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Ws = z

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 - 5,5085353 + 0,46 = 9,9523 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa, P =

Ws Q (9,9523)(0,14961)(52,17612222 )
=
= 0,14125 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,14125
= 0,1765 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

27. Pompa Flash Drum 1 (L-217)


Fungsi

: Memompa methanol dari flash drum (V-310) ke tangki methanol


(F-313)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F

= 2377,962752 kg/jam

Densitas

= 807,877 kg/m3

= 50,43576111 lbm/ft3

Viskositas

= 0,5183 cp

= 0,0003483 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

2377,962752 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,0289 ft3/s
3
50,43576111 lbm / ft x3600 s / jam

Design pompa :
Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,0289)0,45 (75,13294425)0,13 = 1,31717306 in
(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: 1,5 in

Schedule number

: 40

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Diameter dalam (ID)

: 1,61 in

Diameter Luar (OD)

: 1,9 in

Inside sectional area

Bilangan Reynold : NRe

= 0,15833 ft

: 0,01414 ft

Kecepatan linear, V = Q/A =

= 0,13416 ft
2

0,0289 ft 3 / s
= 2,0419 ft/s
0,01414 ft 2

(50,43576 lbm / ft 3 ))(2,0419 ft / s )(0,13416 ft )


= VD/ =
0,0003483 lbm / ft.s
= 39671,3641

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0013

(Foust,1980)

Pada NRe = 39671,3641 dan /D = 0,0009 maka harga f = 0,025

(Foust,1980)

Panjang ekivalen pipa 1,5 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=24); k = 0,5

L = 0,5 x 24 x 0,13416 = 1,60992 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,13416

= 8,0496 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,13416

= 1,744 ft

Pipa lurus

= 20 ft

1 Sharp edge exit (L/D =48);k=1

L = 1 x 48 x 0,13416

= 6,44 ft
L = 37,8432 ft

fV 2 L

(0,025)(2,0419) 2 (37,8432)
Total friction loss : F =
=
= 0,457 ft.lbf/lbm
2g c D
(2)(32,174)(0,13416)
(Foust,1980)
Tekanan pada flash drum (V-310)
= 3337,9296lbf/ft2

P1 = 23,1796 psi

Tekanan pada tangki metanol (F-313)


P2

= 35,825 psi

P = P2 P1

= 5158,9039 lbf/ft2

= 5158,9039 lbf/ft2- 3337,9296lbf/ft2 = 1820,9743 lbf/ft2

1820,9743 lbf/ft 2
= 36,1048244 ft.lbf / lbm
50,43576111 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

g
v 2
= 15 ft lb f / lbm ; Velocity head,
=0
2 gc
gc

Static head, z

Pressure head,

= 56,4178754

g v 2 P
Ws = z +
+
+ F = 15 + 0 + 36,10482441 + 0,457 = 51,562 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa, P =

Ws Q (51,562 )(0,0289 )(50,43576111)


=
= 0,1366 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,1366
= 0,1708 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

28. Pompa Flash Drum 2 (L-219)


Fungsi

: Memompa larutan Biodiesel dari flash drum (V-310) ke tangki


washing 1 (E-316)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F

= 10369,40243 kg/jam

Densitas

= 835,754 kg/m3

= 52,17612222 lbm/ft3

Viskositas

= 0,40174 cp

= 0,0002700 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

10369,40243 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,1217 ft3/s
52,17612222 lbm / ft 3 x3600s / jam

Design pompa :
Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,1217)0,45 (52,17612222)0,13 = 3,41971662 in
(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

= 0,2556 ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

= 0,29166 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

0,1217 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A =
= 2,3724 ft/s
0,0513 ft 2
(52,17612 lbm / ft 3 ))(2,3724 ft / s )(0,2556 ft )
0,00027 lbm / ft.s

Bilangan Reynold : NRe = VD/ =


= 117225,86

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0006

(Foust,1980)

Pada NRe = 117225,86 dan /D = 0,0006 maka harga f = 0,02

(Foust,1980)

Panjang ekivalen pipa 3 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5

L = 0,5 x 28 x 0,2556= 3,5784 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,2556 = 15,336 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,2556 = 3,3228 ft

Pipa lurus

1 Sharp edge exit (L/D =54);k=1

L = 1 x 54 x 0,2556

= 20 ft
= 13,8024 ft
L = 56,0396 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L
2g c D

(0,02)(2,3724) 2 (56,0396)
= 0,383 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,2556)
(Foust,1980)

Tekanan pada flash drum (V-310)


= 3337,9296 lbf/ft2

P1 = 23,1796 psi

Tekanan pada tangki washing 1 (E-316)


P2

= 145,964 psi

P = P2 P1

= 3048,45814 lbf/ft2

= 3048,45814 lbf/ft2- 3337,9296 lbf/ft2 = -289,47146 lbf/ft2

- 289,47146 lbf/ft 2
= -5,5479681 ft.lbf / lbm
52,17612222 lbm/ft 3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

g
v 2
= 15 ft lb f / lbm ; Velocity head,
=0
2 gc
gc

Static head, z

Pressure head,
Ws = z

= -7,9915679

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 - 5,5479681 + 0,383 = 9,83 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa,
P=

Ws Q (9,83)(0,1217 )(52,17612222 )
=
= 0,11353 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,11353
= 0,142 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

29. Pompa Washing Tank 1 (L-319)


Fungsi

: Memompa campuran dari washing tank 1 (E-316) ke tangki


dekanter (H-410)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Kondisi operasi : - P = 1 atm


- T = 300C
Laju alir massa F

= 20268,4315 kg/jam

Densitas

= 982,3033 kg/m3

= 61,32519502 lbm/ft3

Viskositas

= 0,4353 cp

= 0,0002925 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

20268,4315 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,2024 ft3/s
3
61,32519502 lbm / ft x3600 s / jam

Design pompa :
Dopt

= 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,2024)0,45 (61,32519502)0,13 = 3,24527494 in


(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Ukuran nominal

: 3,5 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,548 in

= 0,296 ft

Diameter Luar (OD)

: 4 in

= 0,33333 ft

Inside sectional area

: 0,0687 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

0,2024 ft 3 / s
= 2,94613 ft/s
0,0687 ft 2

Bilangan Reynold :
NRe = VD/ =

(61,32519502 lbm / ft 3 ))(2,94613 ft / s )(0,29566 ft )


= 182614,447
0,0002925 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0005 (Foust,1980)


Pada NRe = 182614,447 dan /D = 0,0005 maka harga f = 0,02

(Foust,1980)

Panjang ekivalen pipa 3,5 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5

L = 0,5 x 28 x 0,296 = 4,144 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,296

= 17,76 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,296

= 1,85 ft

Pipa lurus

1 Sharp edge exit (L/D =58);k=1

L = 1 x 58 x 0,296

= 20 ft
= 17,17 ft
L = 60,922 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L

(Foust,1980)

2g c D

(0,02)(0,2024) 2 (60,922)
= 0,00262 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,296)

Tekanan pada Washing Tank I (E-316)


P1

= 3048,45814 lbf/ft2

= 145,964 kPa

Tekanan pada dekanter (H-410)


P2 = 139,996 kPa
P = P2 P1

= 2923,81646 lbf/ft2
= 2923,81646 lbf/ft2 - 3048,45814 lbf/ft2
= -124,64168 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- 124,64168 lbf/ft 2
= -2,032471 ft.lbf / lbm
61,32519502 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z

g
= 15 ft lb f / lbm
gc

v 2
Velocity head,
=0
2 gc
Ws = z

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 - 2,032471 + 0,00262 = 12,97 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa,
P=

Ws Q (12,97 )(0,2024)(61,32519502)
=
= 0,293 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,293
= 0,366 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga 1/5 hp.

30. Pompa Dekanter 1 (L-413)


Fungsi

: Memompa metil ester dari dekanter (H-410) ke washing tank 2 (E414)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Kondisi operasi : - P = 1 atm


- T = 300C
Laju alir massa F

= 19597,62825 kg/jam

Densitas

= 990,232 kg/m3

= 61,82018376 lbm/ft3

Viskositas

= 0,77415 cp

= 0,0005202 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

19597,62825 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,1941 ft3/s
3
61,82018376 lbm / ft x3600s / jam

Design pompa :
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Dopt

= 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,1941)0,45 (61,82018376)0,13 = 3,1882824 in


(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: 3,5 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,548 in

= 0,296 ft

Diameter Luar (OD)

: 4 in

= 0,33333 ft

Inside sectional area

: 0,0687 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

0,1941 ft 3 / s
= 2,826 ft/s
0,0687 ft 2

Bilangan Reynold :
NRe

(61,820 lbm / ft 3 ))(2,826 ft / s )(0,29566 ft )


= VD/ =
0,0005202 lbm / ft.s

= 99284,6375

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0005 (Foust,1980)


Pada NRe = 99284,6375 dan /D = 0,0005 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3,5 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5

L = 0,5 x 28 x 0,296 = 4,144 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,296

= 17,76 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,296

= 3,848 ft

Pipa lurus

1 Sharp edge exit (L/D =58);k=1

L = 1 x 58 x 0,296

= 20 ft
= 17,168 ft
L = 62,92 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L
2g c D

(Foust,1980)

(0,021)(2,826) 2 (62,92)
= 0,554 ft.lbf/lb
(2)(32,174)(0,296)

Tekanan pada dekanter (H-410)


P1 = 139,996 kPa

= 2923,81646 lbf/ft2

Tekanan pada tangki washing tank (E-414)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

P2

= 148,663 kPa

P = P2 P1

= 3104,826755 lbf/ft2

= 3104,826755 lbf/ft2- 2923,81646 lbf/ft2

= 181,010295 lbf/ft2
P

181,010295 lbf/ft 2
= 2,92801289 ft.lbf / lbm
61,82018376 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z

g
= 15 ft lb f / lbm
gc

Velocity head,

v 2
=0 ;
2 gc

g v 2 P
Ws = z +
+
+ F = 15 + 0 + 2,92801289 + 0,554 = 18,482 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa,
P=

Ws Q (18,482 )(0,1941)(61,82018376 )
=
= 0,4032 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,4032
= 0,504 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

31. Pompa Washing Tank 2 (E-414)


Fungsi

: Memompa metil ester dari washing tank (E-414) ke dekanter 2 (H510)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 3 unit

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F

= 29496,65732 kg/jam

Densitas

= 996,1496 kg/m3

= 62,1896 lbm/ft3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Viskositas

= 1,1763 cp

Laju alir volumetric, Q =

= 0,0007904 lbm/ft.s

29496,65732 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,29046 ft3/s
3
62,1896 lbm / ft

Design pompa :
Dopt

= 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,29046)0,45 (62,1896)0,13 = 3,82503071 in


(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: 4 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 4,026 in

= 0,3355 ft

Diameter Luar (OD)

: 4,5 in

= 0,375 ft

Inside sectional area

: 0,0884 ft2
0,29046 ft 3 / s
= 3,286 ft/s
0,0884 ft 2

Kecepatan linear, V = Q/A =


Bilangan Reynold :
NRe

(62,1896 lbm / ft 3 ))(3,286 ft / s )(0,3355 ft )


= VD/ =
= 86726,7345
0,0007904 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,00045

(Foust,1980)

Pada NRe = 86726,7345 dan /D = 0,00035 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)


Panjang ekivalen pipa 4 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=30); k = 0,5

L = 0,5 x 30 x 0,3355 = 5,0325 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,3355

= 20,13 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,3355

= 4,3615 ft

Pipa lurus

= 20 ft

1 Sharp edge exit (L/D =60);k=1

L = 1 x 60 x 0,3355

= 20,13 ft
L = 69,654 ft

Total friction loss : F =

fV 2 L
2g c D

(0,021)(3,286) 2 (69,654)
= 0,7316
(2)(32,174)(0,3355)

ft.lbf/lbm
(Foust,1980)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tekanan pada washing tank 2 (E-414)


= 3104,826755 lbf/ft2

P1 = 148,663 kPa

Tekanan pada dekanter 2 (H-510)


P2

= 155,88 kPa

P = P2 P1

= 3255,5538 lbf/ft2

= 3255,5538 lbf/ft2 lbf/ft2- 3104,826755 lbf/ft2


= 150,727045 lbf/ft2

150,727045 lbf/ft 2
= 2,42366 ft.lbf / lbm
62,18961953 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z

g
= 15 ft lb f / lbm
gc

v 2
Velocity head,
=0 ;
2 gc
Ws = z

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 - 0,224332 + 0,7316 = 15,507 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa,
P=

Ws Q (15,507 )(0,29046 )(62,18961953)


=
= 0,509 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,509
= 0,6366 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

32. Pompa Dekanter 2 (L-611)


Fungsi

: Memompa metil ester dari dekanter (H-510) ke tangki metil ester


(F-614)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F

= 29095,43645 kg/jam

Densitas

= 991,7976 kg/m3

= 61,91792417 lbm/ft3

Viskositas

= 1,1763 cp

= 0,0007904 lbm/ft.s

Laju alir volumetric, Q =

29095,43645 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg


= 0,2877 ft3/s
3
61,91792417 lbm / ft

Design pompa :
Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,2877)0,45 (61,91792417)0,13 = 3,80685943 in
(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 4 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 4,026 in

= 0,3355 ft

Diameter Luar (OD)

: 4,5 in

= 0,375 ft

Inside sectional area

: 0,0884 ft2

Kecepatan linear, V = Q/A =

0,2877 ft 3 / s
= 3,25529 ft/s
0,0884 ft 2

Bilangan Reynold :
NRe

(61,9179 lbm / ft 3 ))(3,25529 ft / s )(0,3355 ft )


= VD/ =
= 85547,0546
0,00079045 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,00045

(Foust,1980)

Pada NRe = 85547,0546 dan /D = 0,00045 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)


Panjang ekivalen pipa 6 in sch 40 :

(Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=30); k = 0,5

L = 0,5 x 30 x 0,3355 = 5,0325 ft

2 elbow 90, (L/D) = 30

L = 2 x 30 x 0,3355

= 20,13 ft

1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13

L = 1 x 13 x 0,3355

= 4,3615 ft

Pipa lurus

= 20 ft

1 Sharp edge exit (L/D =60);k=1

L = 1 x 60 x 0,3355

= 20,13 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

L = 69,654 ft
Total friction loss : F =

fV 2 L

(Foust,1980)

2g c D

(0,021)(3,25529) 2 (69,654)
= 0,718 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,3355)

Tekanan pada dekanter 2 (H-510)


= 3255,5538 lbf/ft2

P1 = 155,88 psi

Tekanan pada tangki Biodiesel (F-614)


P2

= 34,832 psi

P = P2 P1

= 5015,909 lbf/ft2

= 5015,909 lbf/ft2- 3255,5538 lbf/ft2


= 150,727045 lbf/ft2

150,727045 lbf/ft 2
= 2,43430391 ft.lbf / lbm
61,91792417 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z

g
= 15 ft lb f / lbm
gc

Velocity head,

v 2
=0 ;
2 gc

Ws = z

g v 2 P
+
+
+ F = 15 + 0 + 2,43430391 + 0,718 = 18,152 ft lbf /lb m
gc 2 gc

Tenaga pompa,
P=

Ws Q ( 18,152)(0,2877 )(61,91792417 )
=
= 0,588 hp
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,588
= 0,735 hp
0,8

Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS

1. Screening (SC)
Fungsi

: Menyaring partikel-partikel padat yang besar

Jenis

: Bar screen

Jumlah

:1

Material

: Stainless steel

Dimensi bar screen


Temperatur air

= 30C

Densitas air ()

= 997,08 kg/m3

Laju alir massa (F)

= 10417,848 kg/jam

Laju alir volume (Q) = 10417,848

(Geankoplis, 1997)

kg
1 m3
1 jam

jam 997,08 kg 3600 s

= 0,003537 m3/s
= 0,12491 ft3/s
Diperoleh ukuran bar:
Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm;
Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 1 m
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Lebar screen

= 1m
1000

1000

20

Gambar LD-1: Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)
LD-1
Misalkan, jumlah bar = x, maka:
20x + 20 (x + 1) = 1000
40x = 980
x = 24,5 ~ 25 buah
Luas bukaan, A2 = 20(25 + 1)1000 = 520000 mm2 = 0,52 m2
Asumsi, Cd = 0,6 dan 30% screen tersumbat
Q2
0,124912
Head loss (h) =
=
2
2
2 9,8 0,62 ((1 0,3) 0,52) 2
2 g Cd A2
= 1,6689.10-5 m dari air
= 0,016689 mm dari air

2. Pompa Screening (PU-01)


Fungsi

: Memompa air sungai ke bak pengendapan

Jenis

: Sentrifugal aliran radial

Material : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Laju alir, F

= 10417,848 kg/jam

Suhu operasi

= 30oC

Densitas Fluida,

= 997,08 kg/m3 (62,2480 lb/ft3)

(Geankoplis, 1997)

Viskositas fluida,

= 0,8007 cP ( 5,388 10 4 lbm/ft.s)

(Geankoplis, 1997)

Spesifikasi pipa
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Laju volumetric, Q = 0,125 ft3/s


Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13 = 3,9 (0,125) 0,45 (62,2480) 0,13
= 2,6167 in.

(Timmerhouse, 1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

= 0,256 ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

= 0,291 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

Kecepatan linear, v =

0,125
Q
=
= 2,43488 ft/s
a" 0,0513

Bil. Reynold, Re

v d i 62,2480 2,43488 0,256


=
= 72017,1288

5,388 10 4

Dari Figure 2.10.3 Gean Koplis (1983):


Digunakan material pipa berupa comercial steel
Faktor roughness,

= 4,6.10-5 m

4,6.105
=
= 0,0001799 ; Friction Factor, f
Relative roughness =
0,256
di

= 0,02

Perhitungan ekivalensi pemipaan


Pipa lurus

= 30 ft

Dari Appendik C, Alan Foust (1980):


1 gate valve fully open (L/D = 13)

= 1130,256

= 3,323 ft

3 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 3300,256

= 23,01 ft

Sharp edge entrance (k = 0,5; L/D = 28)

= 0,5280,256

= 3,5793 ft

Pipe exit (k = 1; L/D = 54)

= 1540,256

= 13,806 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 73,719 ft

Faktor gesekan, Ff = f

(2,43488) 2 73,719
v 2 L
= (0,02)
= 0,5314 ft.lbf/lbm
2 32,17 0,256
2 gc di

Perhitungan daya pompa


Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kerja pompa, Wf

Daya pompa, P

+ z

Wf Q
550

g
+ F f = 0 + 301 + 0,5314 = 30,5314 ft.lbf/lbm
gc

30,5314 62,2480 0,125


550 0,85

= 0,5081 Hp (dipakai pompa Hp)

3. Bak Sedimentasi (BS)


Fungsi

: untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.

Jumlah

:1

Bentuk

: bak dengan permukaan persegi

Bahan kontruksi

: beton kedap air

Kondisi penyimpanan : temperatur = 30 oC


tekanan

= 1 atm

Laju massa air

: 10417,848 kg/jam

Densitas air

: 997,08 kg/m3 = 62,2480 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

: 5 jam

Faktor keamanan

: 20 %

Volume air : Va =

10417,848 kg / jam x5 jam


= 63,6694 m3
3
997,08kg / m

Volume bak : Vb = 1,2 x 63,6694 m3 = 76,4033 m3


Dimensi bak : - panjang (p) = 2 x tinggi bak (t)
maka :

lebar (l) = 2 x tinggi bak (t)

V=pxlxt
76,4033 m3 = 2t x 2t x t
76,4033 m3 = 4t3
t = 2,67311 m

diperoleh :

Tinggi (t)

= 2,67311 m

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Lebar (l)

= 2 x 2,67311 m = 5,34623 m

Panjang (p) = 2 x 2,67311 m = 5,34623 m

4. Pompa Sedimentasi (PU-02)


Fungsi

: memompa air dari bak pengendapan ke tangki Flash Mixing

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1

Bahan konstruksi

: commercial steel

Kondisi operasi:
-

Temperatur

= 30C

Densitas air ()

= 997,08 kg/m3 = 62,2480 lbm/ft3

(Perry, 1997)

Viskositas air () = 0,8007 cP = 1,93968 lbm/ftjam

(Perry, 1997)

Laju alir massa (F)

Laju alir volumetrik, Q =

= 10417,848 kg/jam = 7,775 lbm/detik

F 7,775 lbm /detik


= 0,125 ft3/s
=
3
62,2480 lbm /ft

Diameter optimum, De = 3,9 Q0,45 0,13

(Timmerhaus, 1980)

= 3,9 (0,125)0,45 (62,2480)0,13


= 2,61678662 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

= 0,256 ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

= 0,291 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

Kecepatan linear, v =

0,215
Q
=
= 2,435 ft/s
a" 0,0513

Bil. Reynold, Re

v di
62,2480 2,435 0,256
=
= 72017,1288

5,388 10 4

Dari Figure 2.10.3 Gean Koplis (1983):


Digunakan material pipa berupa comercial steel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Faktor roughness,

= 4,6.10-5 m

Relative roughness =

di

4,6.105
= 0,0001799 (Friction Factor, f = 0,02)
0,256

Perhitungan ekivalensi pemipaan


Pipa lurus

= 30 ft

Dari Appendik C, Alan Foust (1980):


1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,256

= 3,323 ft

3 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 23,01 ft

= 3300,256

Sharp edge entrance (k = 0,5; L/D = 28)= 0,5280,256

= 3,5793 ft

Pipe exit (k = 1; L/D = 54)

= 1540,256

= 13,806 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 30 + 3,323 ft + 23,01 ft + 3,5793 ft + 13,806 ft


= 73,719 ft

Faktor gesekan, Ff = f

(2,435) 2 73,719
v 2 L
= (0,02)
= 0,5314 ft.lbf/lbm
2 32,17 0,256
2 gc di

Perhitungan daya pompa


Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Tekanan pada bak sedimentasi (BS)
P1

= 2116,172625 lbf/ft2

= 1 atm

Tekanan pada tangki Flash Mixing (TP-03)


P2

= 2783,848114 lbf/ft2

= 133,29414 kPa

P = P2 P1

= 2783,848114 lbf/ft2- 2116,172625 lbf/ft2

= 667,675489 lbf/ft2

667,675489 lbf/ft 2
= 10,7260553 ft.lbf / lbm
62,2480 lbm/ft 3

Kerja pompa, Wf =

Daya pompa, P

+ z

g
+ F f = 10,7260553 +301+0,5314 = 41,257 ft.lbf/lbm
gc

Wf Q
550

41,2574 62,2480 0,215


= 1,181 Hp (dipakai
550 0,85

pompa 1 Hp)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

5. Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01)


Fungsi

: Membuat dan menyimpan larutan alum

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan

: Carbon Steel SA283 grade C

Perhitungan volume tangki


Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30% (berat)
Laju massa alum

= 0,5208 kg/jam (dari Bab 7)

Laju massa, F

Waktu tinggal, t

= 90 hari

Densitas,

= 1363 kg/m3 (85,0891 lb/ft3)

Volume Fluida, Vf =

0,5208
= 2,11667 kg/jam
0,3

Ft

(Perry, 1997)

4,1423 90 24
= 3,35437 m3
1363

Faktor keamanan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 3,35437 = 4,02524 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/H =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tangki, Vt

= Vs = 14 D 2 H = 4,02524 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =

Tinggi tangki, H

4
3

Vt
1
3

D =

4,02524

=
4
3

1
3

= 1,566 m (61,6822 in)

1,566 = 2,08897 m

Diameter tutup, Dc = 1,56673 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan uap, Pu

= 4,241 kPa (< 1 atm)

Tekanan izin, S

= 12650 Psi

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun

= 10 tahun.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

H =

3,35437
2,08897 = 1,74081 m
4,02524

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 1363 9,8 1,74081 = 23252,7 Pa (3,372 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (3,37242 + 14,696) = 21,6816 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

21,6816 61,6822
+ 0,125(10) = 1,3122 in.
2 12650 0,85 1,2 21,6816

Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Perhitungan pengaduk
Jenis pengaduk : six blade flat turbin impeller
Jumlah baffle

: 4 buah
motor

H
W

E
Da

Gambar LD-2: Sketsa perancangan pengaduk


Perbandingan ukuran tangki dari Waren L., Mc.Cabe (1994):

Da 1 H
1 E
1 L
1
J
W
= ;
= 1;
= ;
= 1;
= ;
=
Dt 3 Dt
Dt 12 Da
Da 5 Da 4
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Diameter tangki, (Dt) = 1,566 m


Diameter turbin, (Da) = 0,52224 m = 1,71338 ft
Tinggi baffle, (H)

= 1,566 m

Lebar baffle, (J)

= 0,13056 m

Jarak pengaduk, (E)

= 0,52224 m

Lebar impeller, (W)

= 0,10445 m

Panjang impeller, (L) = 0,13056 m


Turbin beroperasi pada 1 putaran/dtk
Viskositas alum 30 % = 6,7210-4 lb/ftdetik

(Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,

N Re =

Da2 n

1,713382 1 85,0891
= 371715,3
6,72 10 4

Karena NRe < 10000 , KT = 4


KT n3 Da5 4 13 1,713385 85,0891
P =
= 156,221 lbf/s
=
gc
32,174
=

156,221
= 0,284038 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang dipakai:
550

Pm = 0,5/0,8 = 0,355048 Hp (dipakai Hp).


6. Pompa Larutan Alum (PU-03)
Fungsi

: Menginjeksi larutan alum ke Flash Mixing (TP-03)

Jenis

: Dose pump

Material : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Laju massa, F

= 2,11667 kg/jam (0,001296182 lb/s)

Suhu operasi

= 30oC

Densitas Fluida,

= 1363 kg/m3 (85,0921 lb/ft3)

Viskositas fluida, = 0,9996 cP (6,72610-4 lb/ft.s)


Laju volumetric, Q =

(Perry, 1997)
(Perry, 1997)

0,001296182
= 1,5233.10-5 ft3/s
85,0921

Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 (1,5233.10-5) 0,45 (85,0921) 0,13 = 0,04722803 in.


Dari Appendik C, Alan Foust (1980) dipakai pipa:
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Schedule number

= 40

Ukuran nominal

= in.

Diameter dalam, di = 0,269 in. (0,02242 ft)


Diameter luar, do

= 0,405 in. (0,03375 ft)

Tebal dinding, t

= 0,068 in. (0,05667 ft)

Luas muka, a

= 0,0576 in2. (0,0004 ft2)

Kecepatan linear, v =

Q 1,5233.10-5
=
= 0,038 ft/s
a"
0,0004

Bil. Reynold, Re

v d i 85,0921 0,03808175 0,02242


=
= 108,138817

6,726 10 4

Friction Factor, f

= 64/NRe = 0,591831883

Perhitungan ekivalensi pemipaan


Pipa lurus

= 30 ft

Dari Appendik C, Alan Foust (1980):


1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,02242 = 0,2914167 ft
2 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 2300,02242 = 1,3452 ft

Pipe entrance (k = 0,5; L/D = 18)

= 0,5180,02242 = 0,20175 ft

Pipe exit (k = 1; L/D = 35)

= 350,02242 = 0,7845833 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 30+0,29146+1,3452+0,20175+0,7845833
= 32,62275 ft

Faktor gesekan, Ff = f

(0,038) 2 32,62275
v 2 L
= (0,592)
2 32,17 0,02242
2 gc di

= 0,0193 ft.lbf/lbm
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 10 ft
Tekanan pada tangki pelarutan alum (TP-01)
P1

= 21,6818 psi

= 3122,2133 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Flash Mixing (TP-03)


P2

= 133,29414 kPa

P = P2 P1

= 2783,848114 lbf/ft2

= 2783,848114 lbf/ft2- 3122,2133 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= -338,365 lbf/ft2

- 338,365 lbf/ft 2
=
= -3,976 ft.lbf / lbm

85,0921 lbm/ft3
=

Kerja pompa, Wf

g
+ Ff
gc

+ z

= -3,976 + 10 1+ 0,0193 = 6,043 ft.lbf/lbm


Daya pompa, P

Wf Q
550

6,043 85,0921 1,5233.10-5


550 0,85

= 1,675.10-5 Hp (dipakai pompa 10 Watt)

7. Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3) (TP-02)


Fungsi

: Membuat dan menyimpan larutan soda abu

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan

: Carbon Steel SA283 grade C

Perhitungan volume tangki


Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30% (berat)
Laju massa Na2CO3 = 0,2813 kg/jam
0,2813

= 1,14333 kg/jam

Laju massa, F

Waktu tinggal, t

= 30 hari

Densitas,

= 1327 kg/m3 (82,8417 lb/ft3)

Volume Fluida, Vf =

0,3

Ft

(Perry, 1997)

1,14333 30 24
= 0,62035 m3
1327

Faktor keamanan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 0,62035 = 0,74442 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/H =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tangki, Vt

= Vs = 14 D 2 H = 0,74442 m3

Dengan substitusi H diperoleh:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Diameter tangki, D =
Tinggi tangki, H

Vt
1
2

0,74442
3

1
2

= 0,77978 m (30,6999 in)

= 2 D = 2 0,77978 = 1,55956 m

Diameter tutup, Dc = 0,77978 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan uap, Pu

= 4,241 kPa (< 1 atm)

Tekanan izin, S

= 12650 Psi

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in.

= 10 tahun.

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

H =

0,62035
1,55956 = 1,29963 m
0,74442

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 1327 9,8 1,29963 = 16901,2 Pa (2,45118 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (2,45118 + 14,696) = 20,5766 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

20,5766 30,6999
+ 0,125(10) = 1,27941 in.
2 12650 0,85 1,2 20,5766

Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Perhitungan pengaduk
Jenis pengaduk : six blade flat turbin impeller
Jumlah baffle

: 4 buah

Perbandingan ukuran tangki dari Waren L., Mc.Cabe (1994):

Da 1 H
1 E
1 L
1
J
W
= ;
= 1;
= ;
= 1;
= ;
= (Gambar LD-02)
Dt 3 Dt
Dt 12 Da
Da 5 Da 4
Diameter tangki, (Dt) = 0,77978 m
Diameter turbin, (Da) = 0,25992 m = 0,853 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi baffle, (H)

= 0,77978 m

Lebar baffle, (J)

= 0,06498165 m

Jarak pengaduk, (E)

= 0,25992 m

Lebar impeller, (W)

= 0,039746667 m

Panjang impeller, (L) = 0,05198532 m


Turbin beroperasi pada 60 putaran/mnt = 1 putaran/dtk
Viskositas alum 30 % = 3,6910-4 lb/ftdetik

(Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,

Da2 n

N Re =

0,8532 1 82,8417
= 165232,219
=
3,69 10 4

Dari Fig. 3.4-4, curve 1, Gean Koplis, 1983: Np = 3


P

K T n 3 Da5 3 13 0,8535 82,8417


= 3,4835 lbf/s
=
gc
32,174

3,4835
= 0,00633366 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang dipakai:
550

Pm = 0,00633366/0,8 = 0,00791708 Hp (dipakai

20

Hp).

8. Pompa Larutan Soda Abu (PU-04)


Fungsi

: Menginjeksi larutan soda abu

Jenis

: Dose pump

Material : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Laju alir, F

= 1,14333 kg/jam (0,000700163 lb/s)

Suhu operasi

= 30oC

Densitas Fluida,

= 1327 kg/m3 (82,8446 lb/ft3)

Viskositas fluida, = 0,5489 cP (3,69410-4 lb/ft.s)

(Perry, 1997)
(Perry, 1997)

Spesifikasi pipa
Laju volumetric, Q =

0,000700163
= 8,4515.10-6 ft3/s
82,8446

Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 (8,4515.10-6) 0,45 (82,8446) 0,13 = 0,03610435 in.


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Dari Appendik C, Alan Foust (1980) dipakai pipa:


Schedule number

= 40

Ukuran nominal

= in.

Diameter dalam, di = 0,269 in. (0,02242 ft)


Diameter luar, do

= 0,405 in. (0,03375 ft)

Tebal dinding, t

= 0,068 in. (0,00567 ft)

Luas muka, a

= 0,0576 in2. (0,0004 ft2)

Kecepatan linear, v =

Q 8,4515.10-6
=
= 0,02113 ft/s
a"
0,0004

Bil. Reynold, Re

v d i 82,8446 0,02113 0,02242


=
= 106,376927

3,694 10 4

Friction Factor, f

= 64/NRe = 64/106,376927 = 0,6016

Perhitungan ekivalensi pemipaan


Pipa lurus

= 50 ft

Dari Appendik C, Alan Foust (1980):


1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,02242 = 0,29146 ft
2 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 2300,02242 = 1,3452 ft

Pipe entrance (k = 0,5; L/D = 18)

= 0,5180,02242 = 0,20175 ft

Pipe exit (k = 1; L/D = 35)

= 350,02242 = 0,784583333 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 50+0,29146+1,3452+0,20175+0,784583333
= 52,62275 ft

(0,02113) 2 52,62275
v 2 L
Friksi pada pipa, Ff = f
= 0,6016
2 32,17 0,02242
2 gc di
= 0,0098 ft.lbf/lbm
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 10 ft
Tekanan pada tangki pelarutan soda abu (TP-02)
P1

= 20,5766 psi

= 2963,0901 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Flash Mixing (Tp-03)


P2

= 133,29414 kPa

= 2783,848114 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

P = P2 P1

= 2783,848114 lbf/ft2- 2963,0901 lbf/ft2


= -179,242 lbf/ft2

- 179,242 lbf/ft 2
=
= -2,1636 ft.lbf / lbm

82,8446 lbm/ft 3

Kerja pompa, Wf =

+ z

g
+ Ff
gc

= -2,1636 + 101 + 0,0098 = 7,846 ft.lbf/lbm


Daya pompa, P

Wf Q
550

7,846 82,8446 8,4515.106


550 0,85

= 1,175.10-5 Hp (dipakai pompa 10 Watt)

9. Flash Mixing (TP-03)


Fungsi

: mencampur air dengan alum dan soda abu sebelum masuk ke


Clarifier

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA283 grade C

Kondisi pelarutan

: temperatur = 28C dengan tekanan = 1 atm

Laju alir :
1. Air,

Q = 0,003537 m3/s

2. Alum,

F = 2,11667 kg/jam = 0,001317 lbm/detik

Q=

F 0,001317 lbm /detik


=
= 1,523.10-5 ft 3 /s = 4,3125 x 10-7 m3/s

86,48104 lbm /ft 3

3. Soda abu, F = 0,343 kg/jam = 0,000213 lbm/detik

Q=

F 0,000213 lb m /detik
=
= 1,5 x 10-5 ft 3 /s = 4,25 x 10-7 m3/s
3

84,19688 lb m /ft

Total laju aliran (Q) = 0,003537 m3/s


Digunakan tangki dengan diameter 0,08 m; tinggi larutan dalam tangki 0,75 m : V =
Q/(

.D 2
4

)= 0,003537 m3/s/ (

Waktu pencampuran =

3,14 x (0,08) 2
) = 0,70402 m/s2
4

0,75 m
= 1,06531 s
0,70402 m/s 2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

(antara 1 1 det; desain diterima)


Volume air, Va

= (3,14).(0,08)2.(0,75)/4 = 0,00377 m3
= 0,00502 m3

Volume tangki, Vt = 0,75 Va


Tinggi tangki, H

(Kawamura, 1991)

= 4Vt

=1m

3,14 D2
Perhitungan daya flash mixer :
G x t = 1000; dengan G = kecepatan gradien
G x 1,06531 = 1000 ;

(Kawamura, 1991)

G = 938,694

G = (P/v)0,5
P = G2..v = (938,694 /s)2(0,836.10-3 N.s/m2)( 0,70402 m/s2)
= 518,608 J/s
1 kW = 1000 J/s; sehingga

P = 0,518 kW atau 0,6954 Hp

Efisiensi 80% ; daya motor penggerak = 0,6954/(0,8) = 0,8692 Hp


Digunakan daya mixer 1 hp.
Jenis impeller yang disarankan : 4 blade turbin 45

(Kawamura, 1991)

Jumlah baffle : 4 buah


Da/Dt = 1/3 ;

Da = 0,08/3

= 0,0266 m

W/Da = 1/6 ;

W = 0,0266/6 = 0,00444 m

E/Da = 1;

E = Da = 0,0266 m

J/Dt = 1/12;

J = 1/12(0,08) = 0,0666 m

L/Da = ;

L = (0,0266) = 0,00665 m

(McCabe,1999)

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l= 1327 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,75 m = 9,75345 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 9,75345 kPa + 101,325 kPa = 111,07845 k Pa
Faktor kelonggaran = 20 %
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Maka, Pdesign = (1,2) (111,07845 kPa) = 133,29414 kPa


Joint efficiency = 0,8

(Brownell,1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell,1959)

Tebal shell tangki :

PD
(133,29414 kPa) (0,125 m)
=
= 0,00012 m = 0,0047 in
2SE 1,2P 2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(133,29414 kPa)
Faktor korosi = 1/8 in
t=

Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,0047 in + 1/8 in = 0,1297 in

Tebal shell standar yang digunakan = in

(Brownell, 1959)

10. Pompa Flash Mixing (PU-05)


Fungsi

: memompa air dari tangki pecampur ke Clarifier

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1

Bahan konstruksi

: commercial steel

Kondisi operasi :
-

Temperatur

= 28C

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,8360 cP = 2,02237 lbm/ftjam


Laju alir massa (F)

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

= 12696,7 kg/jam = 7,775 lbm/detik

Debit air/laju alir volumetrik, Q =

F 7,775 lbm /detik


=

62,195 lbm /ft 3

= 0,1250 ft3/s = 0,00354 m3/s


Diameter optimum, Di,opt

= 0,363 Q0,45 0,13

(Peters et.al., 2004)

= 0,363 (0,00354)0,45 (996,24)0,13


= 0,07026 m = 2,6175 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

Inside sectional area

: 0,0513 ft

= 0,256 ft
= 0,291 ft
2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kecepatan linier, v =

Q 0,1250 ft 3 /s
=
= 2,437 ft/s
At
0,0513 ft 2

Bilangan Reynold, N Re =

v D (62,195)(2,437 )(0,256)
=
= 68976,2142

0,0005618

Karena NRe >4000, maka aliran turbulen.


Untuk pipa commercial steel dan pipa 3 in Sc.30, diperoleh : /D= 0,0006
Dari Fig.2.10-3, Geankoplis,1997 untuk NRe = 68976,2142 dan /D = 0,0006,
diperoleh : f = 0,021
Instalasi pipa:
(Dari appendiks C, Foust, 1980)
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13

L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft

- 3 buah standard elbow 90; L/D =30

L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft

- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft


- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54

L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft

Panjang pipa total (L) = 73,719 ft


f v 2 L (0,021)(2,437 ) (73,719 )
=
= 0,558 ft lbf /lb m
2g c D
2(32,174 )(0,256 )
2

Faktor gesekan, F =

Tinggi pemompaan, z = 15 ft Static head, z

g
= 15 ft lbf /lb m
gc

v2
= 0
Velocity head,
2gc

Tekanan pada Flash Mixing (TP-03)


P1

= 133,29414 kPa

= 2783,848114 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Clarifier (CL)


P2

= 1 atm

P = P2 P1

= 2116,2666 lbf/ft2

= 2116,2666 lbf/ft2- 2516,81167 lbf/ft2


= -400,55 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
(Foust, 1980)
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- 400,55 lbf/ft 2
= -6,44018 ft.lbf / lbm
62,195 lbm/ft3

v 2 P
g
+
+ F = 15 + 0 + -6,4401 + 0,558 = 9,12 ft.lb f / lbm
- Wf = z +
gc
2 g c

)(

- Wf Q (9,12 ft.lbf /lb m ) 0,125 ft 3 /s 62,195 lb m /ft 3


Tenaga pompa, P =
=
550
550 ft.lbf /s.hp

= 0,128 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,128
hp = 0,1611 hp
0,8

Digunakan daya pompa standar hp.

11. Clarifier (CL)


Fungsi

:Mengendapkan flok yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu

Material : Carbon steel SA-283, Grade C


Bentuk : Tangki terbuka dengan bagian bawah konis
Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3Na2CO3 + 3H2O 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2
Perhitungan kecepatan terminal pengendapan
Laju massa air

= 10417,848 kg/jam

Laju massa larutan alum

= 2,1167 kg/jam

Laju massa larutan soda

= 1,1433 kg/jam

Densitas larutan alum

= 1363 kg/m3 (85,0921 lb/ft3)


3

(Perry, 1997)

Densitas larutan soda abu

= 1327 kg/m (82,8417 lb/ft )

Densitas air

= 997,08 kg/m3 (62,2480 lb/ft3)

(Perry, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Massa total, mt = 10417,848 + 2,1167 + 1,1433 = 12699,96 kg/jam


Volume total, Vt =

10417,848 2,1167 1,1433


+
+
= 12,736 m3/jam
997,08
1363
1327

Densitas larutan, =

Massa total 12696,7


=
= 996,88 kg/m3 (0,836 gr/cm3)
12,736
Volum total

Densitas flok didekati dari densitas rata-rata padatan alum dan soda abu
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Massa alum solid

= 0,5208 kg/jam

Massa soda abu solid

= 0,2813 kg/jam

Densitas alum solid

= 2710 kg/m3

(Perry, 1997)

Densitas soda abu solid = 2533 kg/m3

(Perry, 1997)

Massa padatan total

= 0,5208 + 0,2813 = 0,978 kg/m3

Volum padatan total

Densitas padatan, s =

0,5208 0,2813
= 0,369 10-3
+
2710
2533

0,978
Massa total
=
= 2645,155 kg/m3 (2,644 gr/cm3)
-3
0,369 10
Volum total

Menurut Hukum Stokes:


us =

( s ) g D p

(Ulrich, 1984)

18

us = kecepatan terminal pengendapan, cm/s


Dp = diameter flok = 0,002 cm
g

(Perry, 1997)

= percepatan gravitasi = 980 cm/s2

= viskositas larutan pada 30C = 0,0345 gr/cms ~ air


(2,644 0,978) 980 0,0022
us =
= 0,01052 cm/s
18 0,0345

(Perry, 1997)
(Ulrich, 1984)

Perhitungan dimensi clarifier


Laju alir volumetrik, Q =

10417,848 kg/jam
= 12,736 m3/jam (0,003525 m3/s)
3
996,88 kg/m

Ditetapkan tinggi clarifier, H = 10 ft = 3,0480 m (304,8 cm)


Waktu pengendapan, =
Volume clarifier, Vc

304,8
H
=
= 28973,384 dtk (8,05 jam)
0,01052
us

= 12,736 m3/jam 8,05 jam = 102,5014 m3

Tinggi konis, Hk = H = 3,0480 = 1,0160 m


Tinggi shell, Hs
4V
D =

1/ 2

= 3,0480 1,0160 = 2,032 m


1/ 2

4.102,5014
=

3,14.3,048

= 3,49 m = 137,76 in

Perhitungan tebal dinding clarifier


Tekanan izin, S

= 12650 Psi untuk carbon steel SA-283 grade C

Ef. Sambungan, E = 0,85


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun.

= 10 tahun

Tek. hidrostatis, PH = g H = 997,1156 9,8 3,0480 = 29755,178 Pa (4,3198 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) (4,3198 + 14,696)
= 1,2 19,0158 = 22,81896 Psi

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

Tebal baja shell, ts =

22,81896 137,76
+ 0,125(10) = 1,396 in.
2 12650 0,85 1,2 22,81896

Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.


Perhitungan daya motor penyapu flok
Daya motor yang dibutuhkan:
P = 0,006 D2

(Ulrich, 1984)

P = 0,006(3,49)2 = 0,073 kW (0,098 Hp)


Digunakan daya motor standar Hp

12. Pompa Clarifier (PU-06)


Fungsi

: memompa air dari Clarifier ke tangki filtrasi

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1

Bahan konstruksi

: commercial steel

Kondisi operasi :
-

Temperatur

= 28C

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,8360 cP = 2,02237 lbm/ftjam


Laju alir massa (F)

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

= 12696,7 kg/jam = 7,775 lbm/detik

Debit air/laju alir volumetrik, Q =

F 7,775 lbm /detik


=

62,195 lbm /ft 3

= 0,1250 ft3/s = 0,00354 m3/s


Diameter optimum, Di,opt

= 0,363 Q0,45 0,13

(Peters et.al., 2004)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 0,363 (0,00354)0,45 (996,24)0,13


= 0,07026 m = 2,6175 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

= 0,256 ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

= 0,291 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

Kecepatan linier, v =

Q 0,1250 ft 3 /s
=
= 2,437 ft/s
At
0,0513 ft 2

Bilangan Reynold, N Re =

v D (62,195)(2,437 )(0,256)
=
= 68976,2142

0,0005618

Karena NRe >4000, maka aliran turbulen.


Untuk pipa commercial steel dan pipa 3 in Sc.30, diperoleh : /D= 0,0006
Dari Fig.2.10-3, Geankoplis,1997 untuk NRe = 68976,2142 dan /D = 0,0006,
diperoleh : f = 0,021
Instalasi pipa:
(Dari appendiks C, Foust, 1980)
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13

L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft

- 3 buah standard elbow 90; L/D =30

L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft

- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft


- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54

L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft

Panjang pipa total (L) = 73,719 ft


Faktor gesekan,
f v 2 L (0,021)(2,437 ) (73,719 )
F =
=
= 0,558 ft lbf /lb m
2g c D
2(32,174 )(0,256 )
2

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
Static head, z

g
= 15 ft lbf /lb m
gc

v2
= 0
Velocity head,
2
g

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tekanan pada Clarifier (CL)


P1

= 2116,2666 lbf/ft2

= 1 atm

Tekanan pada Tangki Filtrasi (TF)


P2

= 3251,439455 lbf/ft2

= 155,683 kPa

P = P2 P1

= 3251,439455 lbf/ft2- 2116,2666 lbf/ft2


= 1135,1734 lbf/ft2

1135,1734 lbf/ft 2
= 18,252 ft.lbf / lbm

62,195 lbm/ft 3
v 2 P
g
+
+ F
- Wf = z +
gc
2
g

c
= 15 + 0 + 18,252 + 0,558 = 33,81 ft.lb f / lbm
=

Tenaga pompa, P =

(Foust, 1980)

)(

- Wf Q (36,81 ft.lbf /lb m ) 0,125 ft 3 /s 62,195lb m /ft 3


=
550
550 ft.lbf /s.hp

= 0,478 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,478
hp = 0,5974 hp
0,8

Digunakan daya pompa standar 1 hp.

13. Tangki Filtrasi (TF)


Fungsi

: Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air


yang keluar dari clarifier

Bentuk

: silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah

: 1

Kondisi penyaringan : Temperatur = 28C


Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 10417,848 kg/jam

Densitas air

= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Tangki filter dirancang untuk penampungan jam operasi.


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Direncanakan volume bahan penyaring =1/3 volume tangki


Ukuran Tangki Filter
Volume air, Va =

10417,848 kg/jam 0,25 jam


= 3,186 m3
3
996,24 kg/m

Faktor keamanan 20 %, volume tangki = 1,2 x 3,186 = 3,823 m3


Volume total = 4/3 x 3,823 m3 = 5,098 m3
-

Volume silinder tangki (Vs) =

.Di 2 Hs
4

Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : Di = 3 : 1

3.Di 2
Vs =
= 2,355 Di 3
4
5,098 m3 = 2,355 Di3
Di = 1,29 m;

H = 3,88 m

Tinggi penyaring = x 3,88 = 0,97 m


Tinggi air = x 3,88 = 2,91 m
Perbandingan tinggi tutup tangki dengan diameter dalam adalah 1 : 4
Tinggi tutup tangki = (1,29) = 0,3325 m
Tekanan hidrostatis,
Pair = x g x l
= 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,91 m = 28410,77232 Pa
Faktor kelonggaran = 20 %
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 28,410 kPa + 101,325 kPa = 129,736 kPa
Maka, Pdesign = (1,2) (129,736 kPa) = 155,683 kPa
Joint efficiency = 0,8
Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kP

(Brownell,1959)
(Brownell,1959)

Tebal shell tangki :

PD
SE 0,6P
(155,683 kPa) (1,29 m)
=
(87.218,714 kPa)(0,8) 0,6(155,683 kPa)
= 0,00288 m = 0,1134 in

t=

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Faktor korosi

= 1/8 in

Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1134 in + 1/8 in = 0,238 in


Tebal shell standar yang digunakan = in

(Brownell, 1959)

14. Tangki Utilitas 1 (TU-01)


Fungsi

: Menampung air dari tangki filtrasi

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan

: Carbon steel SA-283 grade C

Perhitungan volume tangki


Laju massa, F

= 10417,848 kg/jam

Waktu tinggal, t

= 12 jam

Densitas,

= 997,08 kg/m3

Volume Fluida, Vf =

Ft

(Perry, 1997)

10417,848 12
= 152,806 m3
997,08

Faktor keamanan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 152,806 = 183,367 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/H =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tangki, Vt

= 14 D 2 H = 183,367 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =

Tinggi tangki, H

4
3

Vt
1
3

D =

=
4
3

183,367
3

1
3

= 5,595 m (220,294 in)

5,595 = 7,46 m

Diameter tutup, Dc = 5,595 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S

= 12650 Psi untuk SA-283 grade C

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun.

= 10 tahun

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

H =

152,806
7,46 = 6,2167 m
183,367

Tek. hidrostatis, PH = g Hf
= 997,08 9,8 6,2167 = 60745,5 Pa (8,81 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (8,81 + 14,696) = 28,208 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

28,208 220,294
+ 0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 28,208

= 1,54 in (dipakai baja dengan tebal 1 in.)


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.

15. Pompa Tangki Utilitas 1 (PU-07)


Fungsi

: Memompa air dari TU-01 ke Cation Exchanger

Jenis

: Sentrifugal aliran radial

Material : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Laju alir, F

= 10305,233 kg/jam = 6,78 lbm/s

Suhu operasi

= 30oC

Densitas Fluida,

= 997,08 kg/m3 (62,2480 lbm/ft3)

Viskositas fluida,

= 0,8360 cP (0,0005818 lbm/ft.jam)

(Geankoplis, 1997)
(Perry, 1997)

Spesifikasi pipa
Laju volumetric, Q

6,78
= 0,109 ft3/s = 0,00308 m3/s
62,2480

Diameter optimum, Di,opt = 0,363 (0,00308)0,45 (997,08)0,13 (Peters et.al., 2004)


= 0,066 m = 2,6 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

Inside sectional area

: 0,0513 ft

= 0,256 ft
= 0,291 ft
2

Kecepatan linear, v

0,109
Q
=
= 2,125 ft/s
a" 0,0513

Bil. Reynold, Re

v d i 62,2480 2,125 0,256


=
= 58197,025

0,0005818

Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk NRe = 58197,025 diperoleh /D = 0,0006,
dan diperoleh f = 0,032
Instalasi pipa:
(Dari appendiks C, Foust, 1980)
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13

L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft

- 3 buah standard elbow 90; L/D =30

L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft

- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft


- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54

L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft

Panjang pipa total (L) = 73,719 ft


Faktor gesekan,
Ff

= f

(2,125) 2 73,719
v 2 L
= (0,032)
= 0,647 ft.lbf/lbm
2 32,17 0,256
2 gc di

Tinggi pemompaan, z = 40 ft
Static head, z

g
= 15 ft lbf /lb m
gc

v2
= 0
; Velocity head,
2gc

Tekanan pada Tangki Utilitas (TU-01)


P1

= 28,208 psi

= 4062,0338 lbf/ft2

Tekanan pada Cation Exchanger (CE)


P2

= 25,893 psi

P = P2 P1

= 3728,6671 lbf/ft2

= 3728,6671 lbf/ft2- 4062,0338 lbf/ft2


= -333,367 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- 333,367 lbf/ft 2
= 5,355 ft.lbf / lbm
62,2480 lbm/ft3

Ws = z

(Foust, 1980)

v 2 P
g
+
+
+ F = 15 + 0 5,355 + 0,647 = 10,291 ft.lb f / lbm
gc
2 g c

Tenaga pompa,
P=

)(

WsQ (10,291 ft.lbf /lb m ) 0,109 ft 3 /s 62,1952480lb m /ft 3


= 0,127 hp
=
550
550 ft.lbf /s.hp

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan =

0,127
hp = 0,158 hp
0,8

Digunakan daya pompa standar hp.

16. Cation Exchanger (CE)


Fungsi

: Mengurangi kesadahan air

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal


Bahan

: 1 unit

Dimensi cation exchanger


Dari Bab VII, diperoleh:
Diameter CE, D

= 2 ft (24 in)

Luas penampang CE, A

= 3,14 ft2

Tinggi resin CE, Hr

= 4,4867 ft (1,367 m)

Tinggi tutup CE, Hc

= ( D) = 2 = 0,5 ft (0,152 m)

Tinggi resin head, Hh

= D = 2 = 0,5 ft (0,152 m)

Tinggi shell CE, H

= Hr + 2Hh = 4,4867 + 2 0,5 = 5,4867 ft (1,672 m)

Tebal plat dinding cation exchanger


Tekanan desain dihitung berdasarkan berat resin dan air saat beroperasi
Densitas resin,

= 1173 kg/m3 (Doulite C-10)

Tekanan izin, S

= 12650 Psi carbon steel SA-283 grade C

(Nalco, 1979)
(Brownell,1959)

Ef. Sambungan, E = 0,85


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Izin korosi, C

= 0,125 in.

= 10 tahun.

Tek. total, Pt = (1 - )r g Hr + a g Hf ( = fraksi lowong resin, diambil 0,1)


= (1-0,1) 11739,82,063 + 997,089,8(2,368+20,152)
= 47452,647 Pa (6,88205 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) Pt = 1,2 (6,88205 +14,696) = 25,893 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

25,893 24
+ 0,125(10)= 1,279 in.
2 12650 0,85 1,2 25,893

Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.


Tebal plat tutup cation exchanger
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.

17. Tangki Pelarutan Asam Sulfat H2SO4 (TP-04)


Fungsi

: Membuat larutan asam sulfat

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Low Alloy Steel SA203 grade A


Kondisi pelarutan : Temperatur = 28C ; Tekanan = 1 atm
H2SO4 yang digunakan mempunyai konsentrasi 5 % (% berat)
Laju massa H2SO4

= 38,342 kg/hari

Densitas H2SO4

= 1061,7 kg/m3 = 66,29 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 30 hari

Faktor keamanan

= 20 %

(Perry, 1999)

Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =

38,342 kg/hari 30 hari


= 32,73 m3
3
0,05 1061,7 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 32,73 m3 = 39,276 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 3 : 4

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

1 2
D H
4
1
4
39,276 m3 = D 2 D
4
3
1
39,276 m3 = D3
3
V=

Maka:
D = 3,348 m ; H = 4,46 m
Tinggi larutan H2SO4 dalam tangki =

39,276 m3
= 7,401 m
1
2
(1,3)
4

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l
= 1061,7 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 7,401 m = 77,008 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 77,008 kPa + 101,325 kPa = 178,333 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %. Maka, Pdesign = (1,2) (178,333 kPa) = 213,99 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress = 16250 psia = 112039,85 kPa

(Brownell, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
2SE 1,2P
(213,99 kPa) (3,348 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(213,99 kPa)
= 0,0048 m = 0,1905 in

t=

Faktor korosi

= 1/8 in

Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1905 in + 1/8 in = 0,3155 in


Tebal shell standar yang digunakan = 0,5 in

(Brownell, 1959)

Daya Pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 x 3,348 m = 1,116 m

E/Da = 1

; E = 1,116 m

L/Da =

; L = x 1,116 = 0,279 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 x 1,116 m = 0,2232 m

J/Dt

; J = 1/12 x 3,348 m = 0,279 m

= 1/12

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas H2SO4 5 % = 0,012 lbm/ftdetik

(Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,
N Re =

N Re =

N (D a )2

(Geankoplis, 1983)

(66,29)(1)(1,116 x 3,2808)2
0,012

= 74055,05

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:


Dari Fig. 3.4-4, curve 1, Gean Koplis, 1983: Np = 3,3
P

KT n3 Da5 3,3 13 1,1165 82,8417


= 0,0267 lbf/s
=
=
g c x 550
32,174 x 550
Pm

= 0,0267/0,8 = 0,03343 Hp (dipakai

20

Hp).

18. Pompa H2SO4 (PU-08)


Fungsi

: memompa larutan asam sulfat dari tangki pelarutan asam


sulfat ke penukar kation (cation exchanger)

Jenis

: pompa injeksi

Bahan konstruksi : commercial steel


Kondisi operasi:
-

Temperatur

Densitas H2SO4 () = 1061,7 kg/m3 = 66,29 lbm/ft3

Viskositas H2SO4 () = 0,012 lbm/ftdetik = 1,786.10-2 Pa.s

Laju alir massa (F) =1158,32 kg/hari= 48,263 kg/jam = 0,0295 lbm/detik

Laju alir volume, Q =

= 28C
(Geankoplis, 1997)
(Othmer, 1967)

F 0,0295 lb m /detik
=
= 0,000446 ft 3 /s
3

66,29 lbm /ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 1,2626.10 -5 m3/s
Diameter optimum, Di,opt = 0,363 Q0,45 0,13
dengan : Di,opt = diameter optimum (m)
Q

= laju volumetrik (m3/s)

(Peters et.al., 2004)

= densitas (kg/m3)

= viskositas (Pa.s)

Maka : Di,opt = 0,363 (1,2626.10 -5)0,4 (1061,7)0,13


= 0,00985 m = 0,388 in
Spesifikasi pipa yang digunakan:

(Geankoplis, 1997)

- Ukuran pipa nominal

= in

Schedule pipa

= 40

Diameter dalam (ID)

= 0,622 in = 0,0518 ft

Diameter luar (OD)

= 0,84 in = 0,07 ft

Luas penampang dalam (At) = 0,00211 ft2

Bahan konstruksi

= commercial steel

Q 0,000446 ft 3 /s
Kecepatan linier, v =
=
= 0,2113 ft/s
At
0,00211 ft 2
Bilangan Reynold, N Re =

v D 66,29(0,2133)(0,0518)
=
= 60,485

0,012

Aliran adalah laminar, maka :


f = 16/NRe = 16/60,485 = 0,264
Dari appendiks, C, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D=13 L2 = 1 13 0,0518 = 0,3734 ft
- 3 buah standard elbow 90 , L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,0518= 4,662 ft
- 1 buah sharp edge entrance, K = 0,5 ; L/D =17 L4 = 0,5 17 0,0518= 0,4403 ft
- 1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 36 L5 = 1,0 36 0,0518 = 1,8648 ft
Panjang pipa total (L) = 37,3405 ft
Faktor gesekan,
f v 2 L (0,264)(0,2113) (37,3405)
F =
=
= 0,132 ft lbf /lb m
2 gc D
2(32,174 )(0,0518)
2

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Static head, z

v2
g
= 0
= 15 ft lb f /lb m ; Velocity head,
gc
2gc

Tekanan pada Tangki Pelarutan H2SO4 (TP-04)


P1

= 213,99 kPa

= 4469,18115 lbf/ft2

Tekanan pada Cation Exchanger (CE)


P2

= 25,893 psi

P = P2 P1

= 3728,6671 lbf/ft2

= 3728,6671 lbf/ft2- 4469,18115 lbf/ft2


= -740,514 lbf/ft2

- 740,514 lbf/ft 2
=
= -11,1708 ft.lbf / lbm

66,29 lbm/ft3

- Wf = z

v 2 P
g
+
+ F
+
gc
2
g

= 15 ft.lbf/lbm + 0 -11,1708 + 0,132 ft.lbf/lbm = 3,961 ft.lbf/lbm


Tenaga pompa, P =

)(

- Wf Q (3,961 ft.lbf /lb m ) 0,000466 ft 3 /s 66,29 lb m /ft 3


=
550
550 ft.lbf /s.hp

= 0,000222 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan = (0,000222)/(0,8)= 0,00028 Hp
Digunakan daya pompa standar 10 Watt.

19. Pompa Cation Exchanger (PU-09)


Fungsi

: Memompa air dari cation exchanger ke anion exchanger

Jenis

: Sentrifugal aliran radial

Material : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Laju alir, F

= 10305,233 kg/jam = 6,78 lbm/s

Suhu operasi

= 30oC

Densitas Fluida,

= 997,08 kg/m3 (62,2480 lbm/ft3)

Viskositas fluida,

= 0,8360 cP (0,0005818 lbm/ft.jam)

(Geankoplis, 1997)
(Perry, 1997)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Spesifikasi pipa
Laju volumetric, Q

6,78
= 0,109 ft3/s = 0,00308 m3/s
62,2480

Diameter optimum, Di,opt = 0,363 (0,00308)0,45 (997,08)0,13 (Peters et.al., 2004)


= 0,066 m = 2,6 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in

Inside sectional area

: 0,0513 ft

= 0,256 ft
= 0,291 ft
2

Kecepatan linear, v

0,109
Q
=
= 2,125 ft/s
a" 0,0513

Bil. Reynold, Re

v d i 62,2480 2,125 0,256


=
= 58197,025

0,0005818

Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk NRe = 58197,025 diperoleh /D = 0,0006,
dan diperoleh f = 0,032
Instalasi pipa:
(Dari appendiks C, Foust, 1980)
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13

L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft

- 3 buah standard elbow 90; L/D =30

L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft

- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft


- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54

L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft

Panjang pipa total (L) = 73,719 ft


Faktor gesekan,
Ff

= f

(2,125) 2 73,719
v 2 L
= (0,032)
= 0,647 ft.lbf/lbm
2 32,17 0,256
2 gc di

Tinggi pemompaan, z = 40 ft

g
Static head, z = 15 ft lbf /lb m
gc

v2
= 0
; Velocity head,
2
g

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Perhitungan daya pompa


Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Tekanan pada Cation Exchanger (CE)
P1

= 3728,6671 lbf/ft2

= 25,893 psi

Tekanan pada Anion Exchanger (AE)


P2

= 3594,9172 lbf/ft2

= 24,9642 kPa

P = P2 P1

= 3594,9172 lbf/ft2- 3728,6671 lbf/ft2


= -133,75 lbf/ft2

- 133,75 lbf/ft 2
= -2,15 ft.lbf / lbm
62,2480 lbm/ft3

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= -2,15 + 301 + 0,647 = 28,497 ft.lbf/lbm


Daya pompa, P =

Wf Q
550

28,497 62,2480 0,109


= 0,4136 Hp ( hp)
550 0,85

20.Tangki Pelarutan NaOH (TP-05)


Fungsi

: Tempat membuat larutan NaOH

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283, grade C


Jumlah

:1

Laju alir massa NaOH

= 148,647 kg/hari = 6,65 kg/jam

NaOH yang dipakai berupa larutan 4% (% berat)


Densitas larutan NaOH 4% = 1518 kg/m3 = 94,7689 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%,
Perhitungan Ukuran Tangki
Volume larutan, (V1) =

(6,65 kg / jam)(24 jam / hari )(30 hari )


(0,04)(1518 kg / m3 )

= 78,854 m3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Volume tangki

= 1,2 x 78,854 m3 = 94,62 m3

Volume silinder tangki (Vs)

Di 2 Hs
4

(Brownell,1959)

Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : Di = 4 : 3

1 2
D H
4
1
4
94,62 m3 = D 2 D
4
3
1
94,62 m3 = D3
3
V=

Maka :

D = 4,48 m ; H = 5,98 m
Tinggi cairan dalam tangki

volume cairan x tinggi silinder


volume silinder
=

(78,854 m3 )(5,98 m)
= 4,987 m = 16,361 ft
94,62 m3

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l
= 1518 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,987 m
= 74188,6068 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 74,188 kPa + 101,325 kPa = 175,513 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (175,513 kPa)
= 210,616 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell,1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell,1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(210,616 kPa) (4,457 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(210,616 kPa)
= 0,00674 m = 0,2653 in

t=

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Faktor korosi

= 1/8 in

Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,2653 in + 1/8 in = 0,39 in


Tebal shell standar yang digunakan = in

(Brownell,1959)

Daya Pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 x 4,48 m = 1,5 m

E/Da = 1

; E = 1,5 m

L/Da =

; L = x 1,5 m = 0,375 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 x 1,5 m = 0,3 m

J/Dt

; J = 1/12 x 4,48 m = 0,373 m

= 1/12

dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J

= lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas NaOH 4% = 4,302 . 10-4 lbm/ft.det

(Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,
N Re =

N Re =

N (D a )2

(94,7689 )(1)(1,5 x3,2808)2


4,302 10 4

(Geankoplis, 1997)
= 5335037,351

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:


Dari Fig. 3.4-4, curve 1, Gean Koplis, 1983: Np = 6
P

KT n3 Da5 6 13 1,55 82,8417


= 0,2133 lbf/s
=
g c x 550
32,174 x 550

Pm

= 0,1233 /0,8 = 0,2666 Hp (dipakai Hp).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

21. Pompa NaOH (PU-10)


Fungsi

: memompa larutan natrium hidroksida dari tangki pelarutan


natrium hidroksida ke penukar anion (anion exchanger)

Jenis

: pompa injeksi

Bahan konstruksi : commercial steel


Jumlah

: 1

Kondisi operasi:
- Temperatur

= 28C

- Densitas NaOH () = 1518 kg/m3 = 94,7689 lbm/ft3

(Perry, 1999)

- Viskositas NaOH()= 4,302010-4 lbm/ftdetik = 6,4.10-4 Pa.s

(Othmer, 1967)

- Laju alir massa (F) = 3992 kg/hari = 166,33 kg/jam = 0,102 lbm/detik
Laju alir volume, Q =

F 0,102 lb m /detik
=
= 0,001075 ft 3 /s
3
94,7689 lb m /ft

= 3,044.10-7 m3/s
Diameter optimum, Di,opt = 0,133 Q0,45 p0,13
dengan : Di,opt = diameter optimum (m)
Q

= laju volumetrik (m3/s)

(Peters et.al., 2004)

= densitas (kg/m3)

= viskositas (Pa.s)

Maka : Di,opt = 0,363 (3,044.10-7)0,45 (1518)0,13


= 0,00813 m = 0,3437 in
Spesifikasi pipa yang digunakan:

(Geankoplis, 1997)

- Ukuran pipa nominal

= in

Schedule pipa

= 40

Diameter dalam (ID)

= 0,622 in = 0,0518 ft

Diameter luar (OD)

= 0,84 in = 0,07 ft

Luas penampang dalam (At) = 0,00211 ft2

- Bahan konstruksi

= commercial steel

Q 0,001075 ft 3 /s
Kecepatan linier, v =
=
= 0,5095 ft/s
At
0,00211 ft 2
Bilangan Reynold, N Re =

v D (94,7689)(0,5095)(0,0518)
=
= 208,42

0,012

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Aliran adalah laminar, maka dari Pers.2.10-7, Geankoplis, 1997, diperoleh


f = 16/NRe = 16/208,42= 0,07676
Dari appendiks, C, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D=13 L2 = 1 13 0,0518 = 0,3734 ft
- 3 buah standard elbow 90 , L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,0518= 4,662 ft
- 1 buah sharp edge entrance, K = 0,5 ; L/D =17 L4 = 0,5 17 0,0518= 0,4403 ft
- 1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 36 L5 = 1,0 36 0,0518 = 1,8648 ft
Panjang pipa total (L) = 37,3405 ft
Faktor gesekan,
f v 2 L (0,07676 )(0,5095) (37,3405)
=
= 0,223 ft lbf /lb m
2 gc D
2(32,174 )(0,0518)
2

F =

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

g
v 2
Static head, z
= 15 ft lb f /lb m ; Velocity head,
=0
gc
2 gc
Tekanan pada Tangki Pelarutan NaOH (TP-05)
P1

= 210,616 kPa

= 4398,71516 lbf/ft2

Tekanan pada Anion Exchanger (AE)


P2

= 24,9642 psi

P = P2 P1

= 3594,9172 lbf/ft2

= 3594,9172 lbf/ft2- 4398,71516 lbf/ft2


= -803,798 lbf/ft2

(Foust, 1980)

- 803,798 lbf/ft 2
=
= -8,48 ft.lbf / lbm

94,769 lbm/ft3

- Wf = z

v 2 P
g
+
+ F
+
gc
2
g

= 15 ft.lbf/lbm + 0 -8,48 + 0,223 ft.lbf/lbm


= 6,74 ft.lbf/lbm
Tenaga pompa, P =

- Wf Q (6,74 ft.lbf/lbm)(0,001075 ft3/s)(94,7689 lbm/ft3)


=
550 ft.lbf/s.hp
550

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 0,00125 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan = (0,00125 hp)/(0,8)= 0,00156 Hp
Digunakan daya pompa standar 10 Watt.

22. Anion Exchanger (AE)


Fungsi

: Mengurangi kesadahan air

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal


Bahan

: Carbon Steel SA-283 grade C

Jumlah : 2 unit (paralel)


Dimensi anion exchanger
Dari Bab VII, diperoleh:
Diameter CE, D

= 2 ft (24 in)

Luas penampang CE, A

= 3,14 ft2

Tinggi resin CE, Hr

= 20,873 ft (3,362 m)

Tinggi tutup CE, Hc

= ( D) = 2 = 0,5 ft (0,152 m)

Tinggi resin head, Hh

= D = 2 = 0,5 ft (0,152 m)

Tinggi shell CE, H

= Hr + 2Hh = 20,873 + 20,5 = 21,873 ft (6,66 m)

Tebal plat dinding anion exchanger


Tekanan desain dihitung berdasarkan berat resin dan air saat beroperasi
Densitas resin,

= 1173 kg/m3 (Doulite C-10)

Tekanan izin, S

= 12650 Psi carbon steel SA-283 grade C

(Nalco, 1979)
(Brownell,1959)

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in.

= 10 tahun.

Tek. total, Pt = (1 - )r g Hr + a g Hf (= fraksi lowong resin, diambil 0,1)


= (1-0,1) 11739,86,834 + 997,089,8(7,14+20,152)
= 143441,79 Pa (20,8035 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) Pt = 1,2 20,8035 = 24,9642 Psi
Tebal baja shell, ts =

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

24,9642 24
+ 0,125(10)= 1,278 in.
2 12650 0,85 1,2 24,9642

Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.


Tebal plat tutup anion exchanger
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.

23. Deaerator (DE)


Fungsi

: Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air umpan ketel

Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal


Bahan

: Carbon Steel SA-283 grade C

Perhitungan volume tangki


Laju massa, F

= 2030,3 kg/jam

Waktu tinggal, t

= 1 hari

Densitas,

= 962,7 kg/m3 (suhu operasi 90oC)

Volume Fluida, Vf =

Ft

(Perry, 1997)

2030,3 24
= 50,615 m3
962,7

Ruang bebas direncanakan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 50,615 = 60,74 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/L =
Rasio axis tutup =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tutup, Vc

Volume tangki, Vt

= Vs + 2Vc = 14 D 2 H +

1
24

D 3 (untuk rasio axis )


1
24

D 3 = 60,74 m3

Dengan substitusi L diperoleh:


Diameter tangki, D =

Tinggi tangki, H

4
3

Vt
=
1
1
3 + 24

D =

4
3

1
3

60,74
= 3,72 m (146,554 in)
+ 241

3,72 = 4,96 m

Diameter tutup, Dc = 3,72 m


Tinggi elips, Hc

1
2

( 12 D ) = 3,72 = 0,93 m

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Perhitungan tebal dinding shell tangki


Tekanan izin, S

= 12650 Psi (carbon steel SA-53 grade C)

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun.

= 10 tahun

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

(H + H c ) =

50,615
(4,96 + 0,93)
60,74

= 4,908 m
Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 962,7 9,8 4,908 = 46305,95 Pa (6,7157 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (6,7157 + 14,696) = 25,706 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

25,706 146,554
+ 0,125(10) = 1,425 in.
2 12650 0,85 1,2 25,706

Dipakai baja dengan tebal 1 in.


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in
Daya pemanas listrik
Pemanas deairator menggunakan resistance electrical heater
Kondisi air masuk : 30oC, 101,3 kPa
Kondisi air keluar : 90oC, 101,3 kPa
Dari Smith (1987) steam tables;
H(air; 30oC, 101,3 kPa) = 125,7 + 0,001004(101,3-4,241) = 125,797 kJ/kg
H(air; 90oC, 101,3 kPa) = 373,9 + 0,001036(101,3-4,241) = 374,000 kJ/kg
H = 374,000-125,797 = 248,203 kJ/kg
Daya pemanas, P =

2,3276
248,203 33,76024 kJ
= 2,3276 kW=
= 3,1213 Hp
0,7457
3600
s

24. Pompa Daerator (PU-11)


Fungsi

: memompa air dari deaerator ke ketel uap

ke Jenis

: pompa sentrifugal

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Jumlah

: 1

Bahan konstruksi : commercial steel


Kondisi operasi:
-

Temperatur

= 28C

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,8360 cP = 0,0005618 lbm/ftjam

Laju alir massa (F)

Laju alir volume, Q =

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

= 2030,3 kg/jam = 1,2433 lbm/detik

F 1,2433 lbm /detik


=
= 0,02 ft 3 /s = 0,00056 m3/s
3

62,195 lbm /ft

Diameter optimum, Di,opt = 0,363 (0,00056)0,45 (996,24)0,13 (Peters et.al., 2004)


= 0,0308 m = 1,2124 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi:
- Ukuran pipa nominal

= 1 in

- Schedule pipa

= 40

- Diameter dalam (ID)

= 1,38 in = 0,115 ft

- Diameter luar (OD)

= 1,66 in = 0,138 ft

(Geankoplis, 1997)

- Luas penampang dalam (at) = 0,0104 ft2


- Bahan konstruksi
Kecepatan linier, v =

= commercial steel
Q
0,02 ft 3 /s
=
= 1,923 ft/s
a t 0,0104 ft 2

Bilangan Reynold, N Re =

v D (62,195)(1,923)(0,115)
=
= 24482,2237

0,0005618

Dari Appendiks C, Alan Foust, 1980 diperoleh /D = 0,0018


Friction Factor, f

= 0,0259

Instalasi pipa:
Dari appendiks C, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open; L/D=13 L2 = 1 13 0,115 = 1,495 ft
- 3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,115= 10,35 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5 ; L/D = 24 L4 = 0,5 24 x 0,115= 1,38 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 48 L5 = 1,0 48 0,115= 5,52 ft


Panjang pipa total (L) = 68,745 ft
Faktor gesekan,
f v 2 L (0,0259)(1,923) (68,745)
=
= 0,8897 ft lbf /lb m
2 gc D
2(32,174)(0,115)
2

F =

Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Static head, z

v2
g
= 0
= 30 ft lbf /lb m ; Velocity head,
gc
2gc

Tekanan pada Deaerator (DE)


P1

= 25,706 psi

= 3701,7385 lbf/ft2

Tekanan pada Ketel Uap (KU)


P2

= 194,54 kPa = 4062,9679 lbf/ft2

P = P2 P1

= 4062,9679 lbf/ft2- 3701,7385 lbf/ft2


= 361,23 lbf/ft2

361,23 lbf/ft 2
= 4,245 ft.lbf / lbm

85,0889 lbm/ft 3
v 2 P
g
+
- Wf = z +
+ F
gc
2
g

= 30 ft lbf /lb m + 0 + 4,245 + 0,8897 ft lbf /lbm


=

(Foust, 1980)

= 35,135 ft lbf /lb m


Tenaga pompa, P =

- Wf Q (35,135) (0,02)(85,0889 )
= 0,1087 hp
=
550
550

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


Tenaga pompa yang dibutuhkan = (0,1087 hp)/(0,8)= 0,136 hp
Digunakan daya pompa standar hp.

25. Ketel Uap (KU)


Fungsi

: Menyediakan uap untuk keperluan proses

Jenis

: Ketel pipa api

Bahan konstruksi

: Carbon Steel

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kondisi uap keluar boiler 120oC, 198,54 kPa (saturated steam)


Kebutuhan panas ketel uap
Dari Bab VII, diperoleh:
Kalon laten steam

= 2202,2 kJ/kg

= 4599,25 btu/lbm

Kebutuhan uap

= 1684,896 kg/jam

= 3714,5217 lbm/jam

Menghitung Daya Ketel Uap


34,5 x P x 970,3
H

W =

Dimana :

= daya boiler, hp

= kebutuhan uap, lbm/jam

= kalor laten steam, btu/lbm

Maka,

P=

3714,5217 x 4599,25
= 497,371 hp
35,4 x 970,3

Spesifikasi ketel uap


Dipakai 1 unit ketel uap dengan ukuran sama
Heat transfer area, A = Q 10 ft2/hp = 497,371 10 = 4973,71 ft2 (Elonka, 1959)
Spesifikasi tube, dari Table 10 Kern (1965) diperoleh:
Jenis tube

= 1 in OD 8 BWG

Inside diameter = 1,01 in


Luas selubung = 0,3925 ft2/ft (outside area)
Panjang tube, L = 20 ft
Jumlah tube, Nt =

4973,71
A
=
= 63,36 tube (dipakai 64 tube/unit boiler)
a" L
0,3925 20

26. Unit Refigerasi (UR)


Fungsi

: mendinginkan dari temperatur 300C menjadi 10 0 C

Jenis

: Singlestage mechanical refrigeration cycle

Bahan konstruksi

: carbon steel

Suhu air masuk unit pendingin = 300C = 860F


Suhu air keluar unit pendingin = 10C = 50F
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Refrigerant yang dipakai

: 1,1,1,2-tetrafluoroetana (CH2FCF3) (R-134a)

Kondensor

expansion valve

Kompresor

Chiller
Gambar LD.3 Siklus unit pendinginan
Suhu pendinginan

= 9C

(Perry, 1997, hal 2-289)

Tekanan pendinginan = 4 bar

(Perry, 1997, hal 2-289)

Suhu kondensasi

(Perry, 1997, hal 2-289)

= 40C

Tekanan kondensasi = 10 bar

(Perry, 1997, hal 2-289)

Perhitungan:
a. Net refrigerating effect
RE = hg - hf

(Pers. 12.21, Perry, 1973)

Dimana(Perry, 1997, hal 2-289) :


RE = refrigerating effect, Btu/lb
hg = Entalpi uap yang keluar dari chiller = 255,22 kJ/Kg
hf = Entalpi cairan yang keluar dari kondensor = 31,2 Btu/lb
RE = 83,9 31,2 = 52,7 Btu/lb
b. Massa refrigerant yang disirkulasi
m=

200 Btu/menit.ton
200 Btu/menit.ton
; m=
m = 3,80 lb/menit.ton
52,7 Btu/lb
RE Btu/lb
(Pers. 12.22, Perry, 1973)

c. Volume uap teoritis


C.F.M./ton = m x Vg

(Pers. 12.23, Perry, 1973)

Vg = volume spesifik uap yang masuk ke kompresor = 0,8 ft3/lb

(Perry, 1973)

C.F.M./ton = 3,80 lb/menit.ton x 0,8 ft3/lb = 3,04 ft3/menit.ton


d. Panas kompresor (Q)
Q = hd - hg

(Pers.12.24, Perry, 1973)

hd = entalpi uap yang keluar dari kompresor : 262,09 kJ/kg = 112,68 Btu/lb

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

hg = entalpi uap yang masuk ke kompresor : 258,99 kJ/kg Btu/lb = 111,35 Btu/lb
(Perry, 1997, hal2-289)
Q = 86,4 82,7 = 3,7 Btu/lb
e. Kerja kompresor (W)
W = Q x m = 3,7 Btu/lb x 3,80 lb/menit.ton = 14,04 Btu/menit.ton
(Pers. 12.25, Perry, 1973)
f. Daya kompresor (P)
P = W / 42,4 Btu/menit = 14,04 /42,4 = 0,33 hp/ton
g. Panas kondensor
Panas kondensor = RE + Q = 52,7 Btu/lb + 3,70 Btu/lb = 56,40 Btu/lb (Perry, 1973)
h. Cycle coefficient of performance (COP)

COP =

52,7
RE
; COP =
COP = 14,24
Q
3,7

(Pers. 12.27, Perry, 1973)

27. Pompa Unit Refigerasi (PU-12)


Fungsi

: memompa air pendingin dari unit refigerasi ke unit proses

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

:1

Bahan konstruksi : commercial steel


- Temperatur

= 10C

- Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,16 lbm/ft3

(Perry, 1997)

- Viskositas air ()

= 0,8007 cP = 1,937 lbm/ftjam

(Perry, 1997)

- Laju alir massa (F)

= 139,946 kg/jam = 0,0857 lbm/detik

Laju alir volume, Q =

0,0857 lbm / det ik


= 0,001378 ft 3 / s
62,2 lbm / ft 3

Diameter optimum, De = 3,9 Q0,45 0,13

(Timmerhaus, 1991)

= 3,9 (0,001378)0,45 (62,16)0,13 = 0,54 in


Digunakan pipa dengan spesifikasi:
- Ukuran pipa nominal

= 1 in

- Schedule pipa

= 40

- Diameter dalam (ID)

= 1,049 in = 0,0874 ft

- Diameter luar (OD)

= 1,315 in = 0,1096 ft

(Geankoplis, 1997)

- Luas penampang dalam (at) = 0,006 ft2


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- Bahan konstruksi

= commercial steel

Kecepatan linier, v =

Q 0,001378 ft 3 /s
=
= 0,23 ft/s
at
0,006 ft 2

Bilangan Reynold, N Re =

v D (62,195)(0,23)(0,0874)
=
= 4068,44817

2,02237

Dari Figure 2.10.3 Gean Koplis (1983):


Digunakan material pipa berupa comercial steel
Faktor roughness,

= 4,6.10-5 m

Relative roughness = /di = 4,6.10-5 / 0,0874 = 0,00053


Friction Factor, f

= 0,0005262

Dari appendiks C, Foust, 1980


- Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open; L/D=13 L2 = 1 13 0,0874 = 1,13641667 ft
- 3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,0874 = 7,86742 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5 ; L/D = 13 L4 = 0,5 13 0,0874= 0,5682 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 28 L5 = 1,0 28 0,0874 = 2,4476 ft
Panjang pipa total (L) = 62,0197 ft
Faktor gesekan,
f v 2 L (0,0005262)(8,9796) (62,0197 )
=
= 0,46788 ft lbf /lb m
2 gc D
2(32,174)(0,0874)
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
v2
g
= 0
Static head, z
= 30 ft lbf /lb m ; Velocity head,
gc
2gc
Perhitungan daya pompa
2

F =

Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Kerja pompa, Wf

Daya pompa, P

+ z

Wf Q
550

g
+ F f = 0 + 301 + 0,007325 = 30,007 ft.lbf/lbm
gc
=

30,007 62,2480 0,2262


550 0,85

= 0,87257884 Hp (dipakai pompa 1 Hp)

28. Softened Tank (ST)


Fungsi

: Menampung kondensat bekas sebelum dialirkan ke deaerator

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan

: Carbon steel SA-283 grade C

Perhitungan volume tangki


Laju massa, F

= 1624,24 kg/jam

Waktu tinggal, t

= 12 jam

Densitas,

= 983,24 kg/m3

Volume Fluida, Vf =

Ft

(Perry, 1997)

1624,24 12
= 19,823 m3
983,24

Faktor keamanan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 19,823 = 23,7877 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/H =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tangki, Vt

= 14 D 2 H = 46,564 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =

Tinggi tangki, H

4
3

Vt
1
3

D =

=
4
3

23,7877
3

1
3

= 2,83 m (111,518 in)

2,83 = 3,77 m

Diameter tutup, Dc = 2,83 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S

= 12650 Psi untuk SA-283 grade C

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 10 tahun

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

H =

19,823
3,77 = 3,14 m
23,7877

Tek. hidrostatis, PH = g Hf
= 983,249,83,14 = 30298,96 Pa (4,39417 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (4,39417 + 14,696) = 22,9032 Psi

Pd D
22,9032 111,518
+CA =
+0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 22,9032
2 S E 1,2 Pd

Tebal baja shell, ts =

= 1,368 in (dipakai baja dengan tebal 1,5 in.)


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.

29. Pompa Softened Tank (PU-13)


Fungsi

: Memompa air dari softened tank ke deaerator

Jenis

: Centrifugal aliran radial

Material : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Laju alir, F

= 1624,24 kg/jam (0,994 lb/s)

Suhu operasi

= 25oC

Densitas Fluida,

= 962,7 kg/m3 (60,10 lb/ft3)

(Perry, 1997)

Viskositas fluida,

= 0,8007 cP (5,38810-4 lb/ft.s)

(Perry, 1997)

Spesifikasi pipa
Laju volumetric, Q =

0,994
= 0,01654 ft3/s
60,10

Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 (0,01654) 0,45 (60,10) 0,13 = 1,0487 in.


Digunakan pipa dengan spesifikasi:
- Ukuran pipa nominal

(Geankoplis, 1997)

= 1 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- Schedule pipa

= 40

- Diameter dalam (ID)

= 1,38 in = 0,115 ft

- Diameter luar (OD)

= 1,66 in = 0,138 ft

- Luas penampang dalam (at) = 0,0104 ft2


Friction factor
Kecepatan linear, v =

Q 0,01654
=
= 1,5904 ft/s
a" 0,0104

Bil. Reynold, Re

v di
60,10 1,5904 0,115
=
= 20400,7856

5,388 10 4

Dari Appendiks C, Alan Foust, 1980 diperolah /D = 0,0018 sehingga diperoleh


Friction Factor, f = 0,03
Perhitungan ekivalensi pemipaan
Dari appendiks C, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open; L/D=13 L2 = 1 13 0,115 = 1,495 ft
- 3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,115= 10,35 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5 ; L/D = 24 L4 = 0,5 24 x 0,115= 1,38 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 48 L5 = 1,0 48 0,115= 5,52 ft
Panjang pipa total (L) = 48,745 ft

(1,5904) 2 48,745
v 2 L
Faktor gesekan, Ff = f
= (0,03)
= 0,5 ft.lbf/lbm
2 32,17 0,115
2 gc di
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Tekanan pada Softened Tank (ST)
P1

= 22,9032 psi = 3297,9976 lbf/ft2

Tekanan pada Deaerator (DE)


P2

= 25,706 kPa = 3701,7385 lbf/ft2

P = P2 P1

= 3701,7385 lbf/ft2- 3297,9976 lbf/ft2


= 403,7409 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

403,7409 lbf/ft 2
= 6,718 ft.lbf / lbm
60,10 lbm/ft3

(Foust, 1980)

v 2 P
g
+
- Wf = z +
+ F
gc
2 g c
= 30 ft lbf /lb m + 0 + 6,718 + 0,5 ft lbf /lb m
= 37,218 ft lbf /lb m
Daya pompa, P

Wf Q

550

37,218 61,10 0,01654


550 0,85

= 0,0804 Hp (dipakai pompa 1 Hp)

30. Tangki Utilitas 2 (TU-02)


Fungsi

: Sebagai tempat penampungan air pendingin

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan

: Carbon steel SA-283 grade C

Perhitungan volume tangki


Laju massa, F

= 71,4915 kg/jam

Waktu tinggal, t

= 12 jam

Densitas,

= 997,08 kg/m3

Volume Fluida, Vf =

Ft

(Perry, 1997)

71,4915 12
= 145,692 m3
997,08

Faktor keamanan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 145,692 = 178,83 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/H =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tangki, Vt

= 14 D 2 H = 178,83 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =

Tinggi tangki, H

4
3

Vt
1
3

D =

=
4
3

178,83
3

1
3

= 5,507 m (216,821 in)

5,507 = 7,342 m

Diameter tutup, Dc = 5,507 m


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Perhitungan tebal dinding shell tangki


Tekanan izin, S

= 12650 Psi untuk SA-283 grade C

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun.

= 10 tahun

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

H =

145,692
7,342 = 5,982 m
178,83

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 997,089,85,982 = 58452,787 Pa (8,477 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (8,477 + 14,696) = 27,8076 Psi
Tebal baja shell, ts =
=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

27,8076 216,821
+ 0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 27,8076

= 1,53 in (dipakai baja dengan tebal 1 in.)


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.

31. Tangki Pelarutan Kaporit (TP-06)


Fungsi

: Tempat membuat larutan klorin untuk proses klorinasi air


domestik

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Plate steel, SA-167, Tipe 304


Jumlah

:1

Kondisi operasi

: Temperatur = 30 0C
Tekanan

= 1 atm

A. Volume tangki
Kaporit yang digunakan

= 2 ppm

Kaporit yang digunakan berupa larutan 70% (% berat)


Laju massa kaporit

= 0,00032 kg/jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Densitas larutan kaporit 70% = 1272 kg/m3 = 79,411 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Kebutuhan perancangan

= 90 hari

Volume larutan, (V1) =

0,00032 kg/jam x 24jam/hari x9 0 hari


= 0,0113 m3
3
0,7 x 1272 kg/m

Faktor kelonggaran

= 20%, maka :

Volume tangki

= 1,2 x 0,0113 m3 = 0,01353 m3

B. Diameter dan tebal tangki


Volume silinder tangki (Vs)
Vs =

Di 2 Hs
4

dimana :

Ditetapkan

(Brownell & Young, 1959)

Vs

= Volume silinder (ft3)

Di

= Diameter dalam silinder (ft)

Hs

= Tinggi tangki silinder (ft)

: Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki


Hs : Di = 3 : 2

Maka :

Vs =

3Di3
8

3Di3
0,01353 =
8
Di

= 0,2257 m = 0,74 ft ;

Hs

= 0,4 m = 1,11 ft

0,0113 m3
Tinggi cairan dalam tangki =
=0,2826 m
2
1 / 4. (0,2257 )
Tebal dinding tangki
P Hidrostatis = x g x h

= 1272 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,2826


= 3,993 kPa
Tekanan operasi, 1 atm = 101,325 kPa
P = 3,522 + 101,325 = 104,847 kPa
Faktor keamanan untuk tekanan = 20%
P desain

= 1,2 x (104,847)
= 125,8164 kPa

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate steel SA-167, Tipe 304.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Dari Brownell & Young, item 4, Apendix D, 1979, diperoleh data :


Allowable working stress (s) = 18.750 psi = 129276,2 kPa
Efisiensi sambungan (E)

= 0,85

Faktor korosi

= 1/8 in

(Timmerhaus, 1980)

Tebal dinding silinder tangki :


t=

PD
(125,8164)(0,2257)
=
= 0,0001293 m = 0,00509 in
2SE 1,2P
2(129276,2)(0,85) 1,2(125,8164)
Dari Tabel 5.4 Brownell & Young, 1979, dipilih tebal tangki standar 1/20 in

C. Daya Pengaduk
tipe pengaduk : plat 6 balde turbin impeller
jumlah baffle : 4 buah
untuk turbin standar (Mc Cabe, 1999), diperoleh :
Dt/E

= 1/3, ; Dt= 0,2257 m

; Da= 0,0752 m

E/Da = 1

; Da= 0,0752 m

L/Da =

; L= x 0,0752 m = 0,0188 m

(Brown, 1978)

W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,0752 m = 0,01504 m


J/Dt

= 1/12 ; J = 1/12 x 0,2257 m = 0,0188 m

Kecepatan pengadukan, N

= 1 rps

Viskositas kaporit 70% = 6,7197. 10-4 lbm/ft.det

(Kirk Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,
NRe

(79,4082)(1)(0,2257) 2
N(Di) 2
=
=
= 7,726.103
4

6,7197.10

Dari table 9-2, McCabe, 1999, untuk NRe > 10.000 diperoleh Np = 4,2
sehingga :
P

(4,2)(1)3 (0,2257)5 (79,4082)


Np N 3 Di5
=
=
= 1,104. 10-7 Hp
32,174(550)
gc

Efisiensi motor penggerak

= 80%

Daya motor penggerak

1,104.107
= 1,38. 10-7 Hp
0,8

Digunakan daya pompa standar 1/20 hp.


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

32. Pompa Kaporit (PU-14)


Fungsi

: memompa larutan kaporit dari tangki pelarutan kaporit ke


Tangki Utilitas 3(TU-03)

Jenis

: pompa injeksi

Bahan konstruksi : commercial steel


Kondisi operasi:
-

Temperatur

= 30C

Densitas kaporit ()

= 1272 kg/m3 = 79,411 lbm/ft3

Viskositas kaporit () = 6,719710-4 lbm/ftdetik

Laju alir massa (F)

(Perry, 1997)
(Perry, 1997)

= 0,0066 kg/jam = 4,042.10-6 lbm/detik

F 4,042.10-6 lbm /detik


Laju alir volume, Q = =
= 5,089.108 ft 3 /s
3

79,411 lbm /ft


Diameter optimum, De = 0,133 Q0,45 0,13

(Timmerhaus, 1980)

= 0,133 (5,089.10-8)0,4 (79,411)0,2


= 3,86.10-4 m = 0,0152 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi:
- Ukuran pipa nominal

= 1/8 in

- Schedule pipa

= 40

- Diameter dalam (ID)

(Foust, 1980)

= 0,269 in = 0,0224 ft

- Diameter luar (OD)

= 0,405 in = 0,0338 ft

- Luas penampang dalam (at) = 0,0004 ft2


- Bahan konstruksi
Kecepatan linier, v =

= commercial steel
Q 5,089.108 ft 3 /s
=
= 1,27.10 4 ft/s
at
0,0004 ft 2

Bilangan Reynold, N Re =

v D (79,411) 1,27.104 (0,0224)


=
= 0,3368

6,7197 10 4

Aliran adalah laminar, maka dari Appendix C-3, Foust, 1980, diperoleh
f = 16/NRe = 64/0,3368 = 190,033
Instalasi pipa:
Dari appendiks C-2, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 15 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- 2 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 2 13 0,0224 = 0,5824 ft


- 1 buah standard elbow 90 (L/D = 30) L3 = 2 x 30 0,0224 = 1,35 ft
- 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 13)L4 = 0,5 13 0,0224 = 0,15 ft
- 1 buah sharp edge exit (K = 1,0 ; L/D =28) L5 = 1,0 28 0,0224 = 0,63 ft
Panjang pipa total (L) = 15 + 0,2872 + 1,35 + 0,15 + 0,63 = 32,70 ft
Faktor gesekan,

f v 2 L (190,033) 1,27.10 4 (32,70)


F=
=
= 6,953.10 5 ft lbf /lb m
2 gc D
2(32,174)(0,0224)
2

Perhitungan daya pompa


Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan, z = 10 ft
Tekanan pada Tangki Pelarutan Kaporit (TP-06)
P1

= 2627,675514 lbf/ft2

= 125,8164 kPa

Tekanan pada Tangki Utilitas 3 (TU-03)


P2

= 3314,8892 lbf/ft2

= 23,0196 kPa

P = P2 P1

= 3314,8892 lbf/ft2- 2627,675514 lbf/ft2


= 687,2142 lbf/ft2

687,2142 lbf/ft 2
=
= 8,654 ft.lbf / lbm

79,411 lbm/ft3
v 2 P
g
+
- Wf = z +
+ F
gc
2
g

c
= 10 ft lbf /lb m + 0 + 8,654 + 6,953.10 5 ft lbf /lb m

(Foust, 1980)

= 18,654 ft lbf /lb m


Daya pompa, P

Wf Q
550

18,654 79,411 5,089.108


550 0,85

= 1,61.10-7 Hp (dipakai pompa 10 Watt)

33. Tangki Utilitas 3 (TU-03)


Fungsi

: Sebagai tempat penampungan air pendingin

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan

: Carbon steel SA-283 grade C

Perhitungan volume tangki


Laju massa, F

= 112,615 kg/jam

Waktu tinggal, t

= 12 jam

Densitas,

= 997,08 kg/m3

Volume Fluida, Vf =

Ft

(Perry, 1997)

112,615 12
= 19,575 m3
997,08

Faktor keamanan 20% volume fluida


Volume tangki, Vt

= (1 + 0,2) 19,575 = 23,49 m3

Perhitungan dimensi tangki


Rasio D/H =
Volume shell, Vs

= 14 D 2 H

Volume tangki, Vt

= 14 D 2 H = 23,49 m3

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki, D =

Tinggi tangki, H

4
3

Vt
1
3

D =

23,49

4
3

2,82 = 3,8 m

1
3

= 2,82 m (111,052 in)

Diameter tutup, Dc = 2,82 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S

= 12650 Psi untuk SA-283 grade C

Ef. Sambungan, E = 0,85


Izin korosi, C

= 0,125 in/tahun.

= 10 tahun

Tinggi level, Hf

Vf
Vt

H =

19,575
3,8 = 3,167 m
23,49

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 997,089,83,167 = 30942,716 Pa (4,487 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (4,487 + 14,696) = 23,0196 Psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tebal baja shell, ts =


=

Pd D
+ CA
2 S E 1,2 Pd

23,0196 111,052
+ 0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 23,0196

= 1,369 in (dipakai baja dengan tebal 1,5 in.)


Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik Biodiesel digunakan asumsi sebagai


berikut:
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
Kapasitas maksimum adalah 80.000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchasedequipment delivered (Peters et.al., 2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 9189,- (Analisa, 1 April 2008).

1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)


1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

A. Biaya Tanah Lokasi Pabrik


Luas tanah seluruhnya

= 20.000 m2

Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah pada lokasi pabrik


Rp 200.000/m2.

berkisar

Harga tanah seluruhnya

= 20.000 m2 Rp 200.000/m2 = Rp 4.000.000.000,-

Biaya perataan tanah diperkirakan 5%


Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 4.000.000.000,-

= Rp

200.000,000 ,-

Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 4.200.000.000,B. Harga Bangunan dan Sarana
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya

No

Nama Bangunan

Luas (m2)

Harga

Jumlah (Rp)

(Rp/m2)
1

Area poses

Area bahan baku

Area produk

Laboratorium

5.000

2.000.000 10.000.000.000

2.000

250.000

500.000.000

1.000

1.500.000

1.500.000.000

200

1.000.000

200.000.000

Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya ......................... (lanjutan)

No
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama Bangunan

Luas (m2)

Harga (Rp/m2)

Jumlah (Rp)

Perkantoran

250

1.500.000

375.000.000

Parkir

200

50.000

10.000.000

Perpustakaan

450

1.000.000

450.000.000

50

350.000

17.500.000

Kantin

100

350.000

35.000.000

Poliklinik

100

500.000

50.000.000

Bengkel

70

350.000

24.500.000

Pembangkit Lstrk

200

1.500.000

300.000.000

Pembangkit uap

200

1.500.000

300.000.000

Pengolahan air

1,000

800.000

800.000.000

Pengolahan limbh

1,000

1.000.000

1.000.000.000

Tempat Ibadah

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Area perluasan

1,600

50.000

80.000.000

Pemadan Kbkran

70

350.000

24.500.000

Pos Keamanan

40

150.000

6.000.000

Jalan

1,500

50.000

75.000.000

Area antar bangunan dsb

2,000

50.000

100.000.000

Taman

2,000

50.000

100.000.000

200

350.000

70.000.000

70

150.000

10.500.000

500

100.000

50.000.000

Gudang peralatan
Rumah Timbangan
Gudang Bahan
Ruang Kontrol
Total

200
20.000

1.500.000
300.000.000
16.378.000.000

C. Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan

X I
Cx = Cy 2 x
X 1 I y
m

persamaan berikut (Peters et.al., 2004) :


dimana: Cx = harga alat pada tahun 2008

Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia


X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2008
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2008 digunakan metode regresi
koefisien korelasi:

r=

[n X i Yi X i Yi ]
(n X i 2 (X i )2 ) (n Yi 2 (Yi )2 )

(Montgomery,

1992)
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
No.

Tahun (Xi)

Indeks (Yi)

Xi.Yi

Xi

Yi

1
2

1989
1990

895
915

1780155
1820850

3956121
3960100

801025
837225

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total

1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
27937

931
943
967
993
1028
1039
1057
1062
1068
1089
1094
1103
14184

1853621
1878456
1927231
1980042
2050860
2073844
2110829
2121876
2134932
2178000
2189094
2208206
28307996

3964081
3968064
3972049
3976036
3980025
3984016
3988009
3992004
3996001
4000000
4004001
4008004
55748511

866761
889249
935089
986049
1056784
1079521
1117249
1127844
1140624
1185921
1196836
1216609
14436786

(Sumber: Tabel 6-2, Peters et.al., 2004)

Data :

n = 14

Xi = 27937

Yi = 14184

XiYi = 28307996

Xi = 55748511

Yi = 14436786

Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE 2, maka diperoleh harga


koefisien korelasi:
r =

(14) . (28307996) (27937)(14184)


[(14). (55748511) (27937)] x [(14)(14436786) (14184) ]
0,98 = 1

Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan


linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X
dengan:

= indeks harga pada tahun yang dicari (2005)

= variabel tahun ke n 1

a, b = tetapan persamaan regresi


Tetapan regresi ditentukan oleh :

(Montgomery,

1992)
b=

(n X i Yi ) (X i Yi )
(n X i 2 ) (X i )2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

a =

Yi. Xi 2 Xi. Xi.Yi


n.Xi 2 (Xi) 2

Maka :
b = 14 .( 28307996) (27937)(14184)
14. (55748511) (27937)

= 53536
3185

= 16,8088
a = (14184)( 55748511) (27937)(28307996) = - 103604228
14. (55748511) (27937)
3185
= -32528,8
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah:
Y=a+bX
Y = 16,809X 32528,8
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2005 adalah:
Y = 16,809(2008) 32528,8 = 1223,672
Perhitungan harga peralatan menggunakan adalah harga faktor eksponsial (m)
Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters et.al.,
2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6 (Peters
et.al., 2004).
Contoh perhitungan harga peralatan:
a. Tangki Penyimpanan Trilaurin (F-360)
Kapasitas tangki , X2

= 372,1418 m3. Dari Gambar LE.1 berikut, diperoleh

untuk harga kapasitas tangki (X1) 1 m adalah (Cy) US$ 6667. Dari tabel 6-4, Peters
et.al., 2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada tahun
2002 (Iy) 1103.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Purchased cost, dollar

106

10

Capacity, gal
104
10

105

105

Mixing tank with agitator

10

304 Stainless stell

Carbon steel
310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)

103
10-1

P-82
Jan,2002

102

10

Capacity, m

Gambar LE.1

103

Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki


Pelarutan.(Peters et.al., 2004)

Indeks harga tahun 2005 (Ix) adalah 1173,245. Maka estimasi harga tangki untuk
(X2) 372,1418 m3 adalah :
372,1418
1
Cx = US$ 134482,913

0 , 49

Cx = US$ 6667

1173,245
1103

Cx = Rp 1.235.763.488,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE 4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.

Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
-

Biaya transportasi
Biaya asuransi
Bea masuk
PPn
PPh
Biaya gudang di pelabuhan

=
=
=
=
=
=

5%
1%
15 %
10 %
10 %
0,5 %

(Rusjdi, 2004)
(Rusjdi, 2004)
(Rusjdi, 2004)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Biaya administrasi pelabuhan


Transportasi lokal
Biaya tak terduga
Total

=
=
=
=

0,5 %
0,5 %
0,5 %
43 %

Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
-

PPn
PPh
Transportasi lokal
Biaya tak terduga
Total

=
=
=
=
=

10 %
10 %
0,5 %
0,5 %
21 %

(Rusjdi, 2004)
(Rusjdi, 2004)

Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses


No.

Nama Alat

Kode

Unit

Harga / Unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

Tangki Trilaurin

F-111

1.235.763.488 8,650,344,414

Tangki Umpan Metanol

F-113

1.103.455.378 3,310,366,134

Tangki Katalis

F-116

519.190.882

519,190,882

Pompa Katalis

M-310

308.793.876

308,793,876

Mixer

R-210

149.531.942

448,595,825

Pompa Mixer

S-212

296.325.601

296,325,601

Pompa Reaktor

F-214

896.027.897 1,792,055,793

Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses...........lanjutan)


No.

Nama Alat

Kode

Unit

Harga / Unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

Reaktor

V-310

699.926.402

699,926,402

Separator

F-313

1.553.209.174

1,553,209,174

10

Pompa Separator 1

F-318

1.700.777.205

6,803,108,821

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

11

Tangki Gliserol

E-316

174.042.479

522,127,436

12

Pompa Separator 2

H-410

298.735.085

896,205,254

13

Heater

E-414

198.190.326

594,570,977

14

Flash Drum

H-510

272.306.445

816,919,335

15

Tangki Metil Laurat

F-614

971.092.376

3.884.369.502

16

Heater

E-216

424.516.315

424.516.315

17

Kondensor

E-312

662.448.475

662.448.475

18

Cooler 1

E-230

712.911.230

712.911.230

19

Cooler 2

E-314

1.427.235.086

1.427.235.086

20

Evaporator

E-514

445.191.973

445.191.973

21

Cooler 3

E-612

1.504.395.938

1.504.395.938

22

Pompa Katalis

L-117

1.138.449

1.138.449

23

Pompa Mixer

L-118

4.851.998

4.851.998

24

Pompa Reaktor

L-211

4.915.139

14.745.418

25

Pompa Separator 1

L-215

2.326.014

2.326.014

26

Pompa Separator 2

L-213

4.612.421

4.612.421

27

Pompa Flash Drum 1

L-219

5.730.430

5.730.430

28

Pompa Flash Drum 2

L-317

4.307.555

4.307.555

29

Pompa Washing Tank 1

L-319

5.096.503

15.289.508

30

Pompa Washing Tank 2

L-413

5.739.782

17.219.347

31

Pompa Dekanter 1

L-414

5.026.771

15.080.312

32

Pompa Dekanter 2

L-611

5.724.066

17.172.197

Total 36.375.282.096

Tabel LE 4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah


No.
1
2
3

Nama Alat
Screening
Bak Sedimentasi
Tangki Pelarutan 1

Kode
SC
BS
TP-01

Unit Harga / Unit


(Rp)
1
72,204,275
1
15,000,000
1
216,178,633

Harga Total
(Rp)
72,204,275
15,000,000
216,178,633

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Tangki Pelarutan 2
Tangki Pelarutan 3
Clarifier
Tangki Filtrasi
Cooling Tower
T. Utilitas 2
T. Utilitas 3
Softened Tank
Cation Exchanger
T. Pelarutan H2SO4
T. Pelarutan NaOH
Anion Exchanger
Activeted Sludge
Ketel Uap+Deaerator
Bak Equalisasi
Generator
T. Utilitas 1
T. Pelarutan Kaporit
T. Penampung
P. Screening
P. Sedimentasi
P. Alum
P. Soda
P. Flash
P. Clarifier
P. Softened Tank 1

TP-02
TP-03
CL
TF
CT
TU-01
TU-02
ST
CE
TP-04
TP-05
AE
AS
KU
BE
GE
TU-03
TP-06
TP
PU-01
PU-02
PU-03
PU-04
PU-05
PU-06
PU-07

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

82,607,167
82,607,167
200,818,369
200,818,369
4,318,411,386
4,318,411,386
103,400,193,106 103,400,193,106
130.261.783
130.261.783
2.428.226.052
2.428.226.052
594.527.207
594.527.207
722.778.422
722.778.422
16.695.759
16.695.759
590.478.113
590.478.113
1.262.883.747
1.262.883.747
16.695.759
16.695.759
6.188.305.718
6.188.305.718
726.029.368
726.029.368
20.000.000
20.000.000
200.000.000
400.000.000
2.501.067.331
2.501.067.331
14.514.438
14.514.438
20.000.000
20.000.000
4.166.118
4.166.118
4.166.118
4.166.118
212.884
212.884
175.131
175.131
4.162.122
4.162.122
4.162.122
4.162.122
749.210
749.210
Total 22.787.785.333

Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah:


=

1,43 x (Rp 36.272.808.446 + Rp 22.617.174.064) + 1,21 x (Rp 102.473.650


+ Rp 170.611.270,- ) = Rp 84.543.107.742,-

Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari total harga peralatan (Timmerhaus, 1991)


Biaya pemasangan

= 0,1 Rp 84.543.107.742,= Rp 8.454.310.774,-

Harga total peralatan terpasang (HTP) = Rp. 84.543.107.742+ Rp. 8.454.310.774,= Rp. 92.997.418.516,John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

D. Instrumentasi dan Alat Kontrol


Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 % dari HPT.(Timmerhaus, 1991)
Biaya instrumentasi dan alat kontrol

= 0,13 Rp 92.997.418.516,= Rp 12.089.664.407,-

E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT.
Biaya perpipaan

(Timmerhaus, 1991)

= 0,8 Rp 92.997.418.516,- = Rp 74.397.934.813,-

F. Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT.

(Timmerhaus, 1991)

Biaya instalasi listrik = 0,1 Rp 92.997.418.516,-= Rp 9.299.741.852,G. Biaya Insulasi


Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT.

(Timmerhaus, 1991)

Biaya insulasi = 0,08 Rp 92.997.418.516,- = Rp 7.439.793.481,H. Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari HPT.

(Timmerhaus, 1991)

Biaya inventaris kantor = 0,01 Rp 92.997.418.516,- = Rp 929.974.185,I. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 % dari HPT.
(Timmerhaus, 1991)
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan

= 0,01 Rp 92.997.418.516,= Rp 929.974.185,

J. Sarana Transportasi
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi

No.
1

Jenis Kendaraan
Dewan Komisaris

Unit

Tipe

Mercedez-Benz

Harga/
Unit
(Rp)

Harga Total
(Rp)

875.750.000 1.751.500.000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

S550
2

Mobil Direktur

Fortuner V 2.7AT
Kijang Innova V 2.5
AT

395.900.000

395.900.000

3
4
5

Mobil Manajer
Bus karyawan
Bus karyawan

4
2
1

246.100.000
380.000.000
161.000.000

984.400.000
760.000.000
161.000.000

Truk

Bus Mercedez-Benz
Mini Bus L-300
Truk FE-74HD
125PS

161.200.000

967.200.000

7
8

Mobil kepentingan
pemasaran & pembelian
Sepeda motor

Mini Bus L-300

161.000.000

644.000.000

Honda Supra 125 R

14.750.000

59.000.000

Mobil pemadam kebakaran

Truk Tangki

657.000.000

657.000.000
6.380.000.000

Total

(Sumber; www.astraworld.com 2008)

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp

225.042.501.438,-

1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


A. Pra Investasi
Diperkirakan 7 % dari MITL = 0,07 Rp 225.042.501.438,- ( Timmerhaus, 1991)
= Rp 15.752.975.101,-

B. Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 8 % dari MITL = 0,08 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 18.003.400.115,-

C. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 2 % dari MITL = 0,02 Rp 225.042.501.438,-

(Timmerhaus, 1991)

= Rp 4.500.850.029,D. Biaya Tak Terduga


Diperkirakan 10 % dari MITL = 0,1 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 22.504.250.144,-

Total MITTL

= A+B+C+D

= Rp 60.761.475.388,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Total MIT

= MITL + MITTL
= Rp 225.042.501.438,- + Rp 60.761.475.388,= Rp 285.803.976.827,-

Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).

2.1 Persediaan Bahan Baku


2.1.1 Bahan baku Proses
1. Minyak Kelapa
Kebutuhan

= 11.371,2492 kg/jam

Harga

= Rp 3.480,- /kg

Harga total

= 90 hari 24 jam/hari 11.371,2492 kg/jam x Rp 3480,-

(www.minyakkelapa.com 2008)

= Rp 85.475.406.009,2. CH3OH
Kebutuhan

= 3.491,920681 kg/jam

Harga

= Rp. 2025/kg,-

Harga total

= 90 hari 24 jam/hari 3.491,92068 kg/jam x Rp. 2025/kg,-

(IchemE,2008)

= Rp 15.273.661.057,3. CH3COOH
Kebutuhan

= 49,495145 kg/jam

Harga

= Rp. 8400,-/kg

Harga total

= 90 hari 24 jam/hari 49,495145 kg/jam x Rp. 8400,-/kg

(IchemE,2008)

= Rp 898.039.917,4. Katalis
Kebutuhan

= 56,856471 kg/jam

Harga

= Rp. 9000,-/kg

Harga total

= 90 hari 24 jam/hari 56,856471 kg/jam x Rp. 9000,-/kg

(IchemE,2008)

= Rp 1.105.930.864,Persediaan Bahan Baku Utilitas


1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan

= 0,635 kg/jam

Harga

= Rp 2454,-/kg

(Philip Moore, 2008)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 90 hari 24 jam/hari 0,635 kg/jam Rp 2454,- /kg

Harga total

= Rp 3.366.935,2.

Soda abu, Na2CO3


Kebutuhan
Harga

= 0,343 kg/jam
= Rp 2700,-/kg

(IchemE,2008)

Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,343 kg/jam Rp 2700,-/kg


= Rp 2.000.376,3.

Kaporit
Kebutuhan = 0,00465 kg/jam
Harga

= Rp 11.500,-/kg

(IchemE,2008)

Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,00465 kg/jam Rp 11.500,-/kg


= Rp 115,506
H2SO4

4.

Kebutuhan

= 57,916 kg/hari

Harga

= Rp 3023,181,-/kg

Harga total

= 90 hari 57,916 kg/hari Rp 3023.181,-/kg

(www.purchasingdata.com,2008)

= Rp 15.757.206,5. NaOH
Kebutuhan
Harga

= 159,68 kg/jam
= Rp 3150 ,-/kg

(IchemE,2008)

Harga total = 90 hari 24 jam/hari 159,68 kg/jam Rp 3150,- /kg


= Rp 31.498.976,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90
hari) adalah = Rp 102.818.641.765,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah
= Rp 4 x 102.818.641.765,- =Rp. 411.274.567.061,-

2.2 Kas
2.2.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Jabatan

Jumlah

Gaji/bulan
(Rp)
20.000.000
18.000.000
3.500.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
3.500.000
3.500.000
3.500.000
3.500.000
5.000.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000

Dewan Komisaris
Direktur
Sekretaris
Manajer Produksi
Manajer Teknik
Manajer Umum dan Keuangan
Manajer Pembelian dan Pemasaran
Kepala Seksi Proses
Kepala Seksi Laboratorium dan R & D
Kepala Seksi Utilitas
Kepala Seksi Mesin
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi
Kepala Seksi Keuangan
Kepala Seksi Personalia
Kepala Seksi Keamanan
Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan
Karyawan Produksi
Karyawan Teknik
Karyawan Umum dan Keuangan
Karyawan Pembelian dan Pemasaran
Dokter
Perawat
Petugas Keamanan
Supir
Petugas Kebersihan
Jumlah

2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
75
20
20
12
1
2
12
5
10
175

Total gaji pegawai selama 1 bulan

= Rp 695.000.000,-

Total gaji pegawai selama 3 bulan

= Rp 2.085.000.000,-

Jumlah gaji/bulan
(Rp)
40.000.000
18.000.000
3.500.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
262.500.000
70.000.000
70.000.000
42.000.000
5.000.000
6.000.000
30.000.000
10.000.000
15.000.000
695.000.000

2.2.2 Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai

= 0,2 Rp 2.085.000.000,= Rp 417.000.000,-

2.2.3. Biaya Pemasaran


Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai

= 0,2 Rp 2.085.000.000,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= Rp 417.000.000,2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan


Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:

Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).

Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).

Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).

Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :


Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Biodiesel
Nilai Perolehan Objek Pajak
-

Tanah

Rp

4.200.000.000

Bangunan

Rp

16.378.000.000

Total NJOP

Rp

20.578.000.000,-

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

(Rp.

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak

Rp

20.608.000.000,-

Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP)

Rp.

1.030.400.000,-

30.000.000,- )

Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas


No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Biaya
Gaji Pegawai
Administrasi Umum
Pemasaran
Pajak Bumi dan Bangunan
Total

Jumlah (Rp)
2.085.000.000
417.000.000
417.000.000
1.040.400.000
3.980.400.000

2.3 Biaya Start Up


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (Timmerhaus, 1991).


= 0,12 Rp 285.803.976.827,- = Rp 34.296.477.219,-

2.4 Piutang Dagang


PD =

IP
HPT
12

dimana:

PD

= piutang dagang

IP

= jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)

HPT

= hasil penjualan tahunan

Penjualan :
1. Harga jual Biodiesel = Rp. 5500/l = Rp. 6152/kg

(Pertamina, 2008)

Produksi Biodiesel = 10101,0101 kg/jam


Biodiesel yang dipakai sebagai bahan bakar = 191,636052 kg/jam
Hasil penjualan Biodiesel tahunan
= 9909,3740 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 6152,= Rp 482.832.587.891,2. Harga jual gliserol 67,6 % (% volum) = US$ 5/l = US$ 0,894/kg
(www.sciencemadness.org,2008)
Produksi gliserol = 2305,475787 kg/jam
Hasil penjualan gliserol tahunan
= 2305,475787 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun US$ 0,894/kgx Rp
9189/US$
= Rp 579.228.412.436,3. Harga jual metanol 60% (% berat)= Rp 675 /kg

(www.sciencemadness.org,2008)

Produksi metanol = 2377,92675 kg/jam


Hasil penjualan metanol tahunan
= 2377,92675 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 675 /kg
= Rp 12.712.396.406,Hasil penjualan total tahunan = Rp 1.074.773.396.733,Piutang Dagang = 3/12 Rp Rp 1.074.773.396.733,- = Rp 268.693.349.183.Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja


No

Jumlah (Rp)
Jenis Biaya

Bahan baku proses dan utilitas

Kas

Start up

Piutang Dagang

102.818.641.765
3.980.400.000
34.296.477.219
268.693.349.183

Total
Total Modal Investasi

409.747.868.168

= Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp

285.803.976.827,- + Rp 409.747.868.168,-

= Rp

695.551.844.995,-

Modal ini berasal dari:


Modal sendiri

= 60 % dari total modal investasi


= 0,6 Rp 695.551.844.995,- = Rp 417.331,106.997,-

Pinjaman dari Bank

= 40 % dari total modal investasi


= 0,4 x Rp 695.551.844.995,-

= Rp 278.220.737.998,-

3. Biaya Produksi Total


3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga
Gaji total = (12 + 2) Rp 695.000.000

= Rp 9.730.000.000,-

3.1.2 Bunga Pinjaman Bank


Bunga pinjaman bank adalah 31% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2008).
= 0,31 Rp 278.220.737.998,-

= Rp 86.248.428.779,-

3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa


manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan,

menagih,

dan

memelihara

penghasilan

melalui

penyusutan

(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan
sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat
6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta

Masa

Tarif
Beberapa Jenis Harta

Berwujud

(tahun)

(%)

25

I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1
Mesin kantor, perlengkapan, alat
perangkat/ tools industri.
2. Kelompok 2

12,5

Mobil, truk kerja

3. Kelompok 3

16

6,25

Mesin industri kimia, mesin industri


mesin

Ii. Bangunan Permanen

20

Bangunan sarana dan penunjang


(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004)

Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
PL
n
dimana: D
= depresiasi per tahun
D=

= harga awal peralatan

= harga akhir peralatan

= umur peralatan (tahun)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
(Tahun)
20
10
10
10
10
10
10
10
10

Depresiasi
Komponen
Biaya (Rp)
(Rp)
Bangunan
16.378.000.000
818.900.000
Peralatan proses dan utilitas
92.997.418.516
5.812.338.657
Instrumentrasi dan pengendalian proses
12.089.664.407
3.022.416.102
Perpipaan
74.397.934.813
18.599.483.703
Instalasi listrik
9.299.741.852
2.324.935.463
Insulasi
7.439.793.481
1.859.948.370
Inventaris kantor
929.974.185
232.493.546
Perlengkapan keamanan dan kebakaran
929.974.185
232.493.546
Sarana transportasi
6.380.000.000
797.500.000
33.700.509.388
TOTAL
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 20 % dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi

= 0,20 Rp 60.761.475.388,=

Rp 15.190.368.847,-

Total biaya depresiasi dan amortisasi


= Rp 33.700.509.388.- + Rp 15.190.368.847,-

= Rp 48.890.878.235,-

A. Biaya Tetap Perawatan


a. Perawatan mesin dan alat-alat proses

(Timmerhaus, 1991)

Diperkirakan 10 % dari HPT = 0,1 Rp 101.451.729.290,John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= Rp 10.145.172.929,b. Perawatan bangunan


Diperkirakan 10 % dari harga bangunan

(Timmerhaus, 1991)

= 0,1 Rp 16.378.000.000,- = Rp 1.637.800.000,c. Perawatan kendaraan


Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan

(Timmerhaus, 1991)

= 0,1 Rp 6.380.000.000,- = Rp 638.000.000,d. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol


Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Timmerhaus,1991)
= 0,1 Rp 12.089.664.407,- = Rp 1.208.966.441,-

e. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan

(Timmerhaus, 1991)

= 0,1 Rp 74.397.934.813,- = Rp 7.439.793.481,f. Perawatan instalasi listrik


Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik

(Timmerhaus, 1991)

= 0,1 Rp 9.299.741.852,- = Rp 929.974.185,g. Perawatan insulasi


Diperkirakan 10 % dari harga insulasi

(Timmerhaus, 1991)

= 0,1 Rp 7.439.793.481,- = Rp 743.979.348,h. Perawatan inventaris kantor


Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor
= 0,1 Rp 929.974.185,i.

(Timmerhaus, 1991)

= Rp 92.997.419,-

Perawatan perlengkapan kebakaran


Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 929.974.185,-

= Rp 92.997.419,-

Total biaya perawatan = Rp 22.929.681.221,-

B. Biaya Tambahan (Pant Overhead Cost)


Diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap

(Timmerhaus, 1991)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

= 0,2 Rp 285.803.976.827,-

= Rp 57.160.795.365,-

C. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan
= 0,1 Rp 57.160.795.365,-

(Timmerhaus, 1991)

= Rp 5.716.079.537,-

D. Biaya Pemasaran dan Distribusi


Diperkirakan 20 % dari biaya tambahan
= 0,2 Rp 57.160.795.365,-

(Timmerhaus, 1991)

= Rp 11.432.159.073,-

E. Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan
= 0,1 Rp 57.160.795.365,-

(Timmerhaus, 1991)

= Rp 5.716.079.537,-

F. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1% dari Modal Investasi Tetap Langsung
(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2008).
= 0,031
=

Rp 225.042.501.438,-

Rp 6.976.317.545,-

2. Biaya asuransi karyawan.


Premi asuransi = Rp. 300.000,- /tenaga kerja
(PT. Prudential Life Assurance, 2008)
Maka biaya asuransi karyawan

= 175 orang x Rp. 300.000,-/orang


= Rp. 52.500.000,-

Total biaya asuransi

= Rp 7.028.817.545,-

G. Pajak Bumi dan Bangunan


PBB = Rp 1.020.400.000,Total Biaya Tetap (Fixed Cost)

= Rp

255.873.319.292,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

3.2 Biaya Variabel


A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
= 4 Rp 102.818.641.765,-

= Rp 411.274.567.061,-

B. Biaya Variabel Pemasaran


Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran.
= 0,1 Rp 11.432.159.073,-

= Rp 1.143.215.907,-

C. Biaya Variabel Perawatan


Diperkirakan 15 % dari biaya tetap perawatan.
= 0,15 Rp 22.929.681.221,-

= Rp 3.439.452.183,-

D. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 20 % dari biaya tambahan
= 0,2 Rp 57.160.795.365,-

= Rp 11.432.159.073,-

Total biaya variabel = Rp 423.849.942.041,Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 255.873.319.292,- + Rp 423.849.942.041,- = Rp 679.723.261.333,4

Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan

A. Laba Sebelum Pajak


Laba sebelum pajak = total penjualan total biaya produksi
= Rp 1.074.773.396.733,- Rp 679.723.261.333,= Rp 395.050.135.400,-

B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 Tahun 2000, Tentang

Perubahan Ketiga atas

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah:


- Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %.
- Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 %.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

- Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %.


Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10 % Rp 50.000.000

= Rp

5.000.000,-

- 15 % (Rp 100.000.000- Rp 50.000.000)

= Rp

7.500.000,-

- 30 % Rp (395.050.135.400- Rp 100.000.000)

= Rp 118.485.040.620,-

Total PPh

= Rp 118.497.540.620,-

C. Laba setelah pajak


Laba setelah pajak = laba sebelum pajak PPh
= Rp 395.050.135.400,- Rp 118.497.540.620,= Rp 276.552.594.780,-

Analisa Aspek Ekonomi

A. Profit Margin (PM)


PM

Laba sebelum pajak


100 %
total penjualan

PM

Rp 395.050.135.400, 100 %
Rp 1.074.773.396.733,-

= 37 %

B. Break Even Point (BEP)


BEP

Biaya Tetap
100 %
Total Penjualan Biaya Variabel

BEP

Rp 255.873.319.292, 100 %
Rp1.074.773.396.733 Rp 423.849.942.041

= 39 %
Kapasitas produksi pada titik BEP

= 39 % 80.000 kg
= Rp 3.144.742 kg

Nilai penjualan pada titik BEP

= 39 % Rp 1.047.773.396.733,= Rp 268.693.349.183,-

C. Return on Investment (ROI)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

ROI

Laba setelah pajak


100 %
Total Modal Investasi

ROI

Rp 275.177.170.793
100 %
Rp 705.176.204.090

= 39,76016982 %

D. Pay Out Time (POT)


POT

1
1 tahun
ROI

POT

1
1 tahun
0,3976

= 2,5151 tahun
E. Return on Network (RON)
RON

Laba setelah pajak


100 %
Modal sendiri

RON

Rp 276.552.594.780
100 %
Rp 417.331.106.997

= 66,26695 %

F. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
-

Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun

Masa pembangunan disebut tahun ke nol

Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10

Cash flow = laba sesudah pajak + depresiasi

Dari Tabel E.10, diperoleh nilai IRR = 34,31 %

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Anda mungkin juga menyukai