Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

LOCAL WISDOM INSPIRING


GLOBAL SOLUTION
Dr. Ir Sutrisno

Sutrisno (2008) Menuju Indonesia Pemain Utama Ekonomi


Dunia, di Gramedia se Indonesia

DEFINISI LOKAL WISDOM


usaha manusia dengan menggunakan akal budinya
(kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap
sesuatu, obyek atau peristiwa yang terjadi dalam
ruang tertentu
merupakan proses dialektika antara individu atau
kelompok dengan lingkungannya.
gagasan-gagasan setempat yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang
tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya
Kearifan lokal dapat didekati dari nilai-nilai yang
berkembang didalamnya seperti nilai ekonomi,
nilai teknologi, nilai intelektual, nilai religius,
nilai etis dan estetis

KEARIFAN LOKAL ORANG BALI


dari sisi fungsinya misalnya,
1.
berfungsi untuk konservasi,
2. pengembangan SDM
3. pengembangan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan
4. petuah, sastra dan pantangan
5. bermakna sosial, misal upacara pertanian,
integrasi kerabat,
6. etika dan moral
7. bermakna politik

TINJAUAN KEARIFAN LOKAL

MAKNA
FUNGSI
NILAI
MANFAAT

Kapan muncul:
Pendidikan alamiah, pendidikan natural
berbasis otak kanan (pattern recoqnation)

Primbon Joyoboyo
Ilmu Begjo dari Ki Ageng Suryomentaram

KAPAN KEARIFAN LOKAL LENYAP


Ketoprak, Wayang, Kesenian = pendidikan budaya
daerah dikalahkan media TV + Tokoh asing
Power Ranger, Rambo, Avatar
Media TV dikalahkan oleh kepopuleran Internet /
Facebook / Twitter + Smartphone

Media Kesenian Daerah (teater, wayang,


kethoprak) sebagai

media propaganda, media pendidikan


politik, media pendidikan moral, kepahlawanan, etika,
ketulusan pengabdian,
kesetiaan-loyalitas, bisnis dan kebijakan, maka mulai
banyak pemerhati dan

profesional mulai melirik kembali kearifan lokal ini

KAPAN KEARIFAN LOKAL


BERJAYA ?

???
???
???
???

KENAPA KEARIFAN LOKAL


PENTING DALAM ERA GLOBAL

Kearifan lokal merupakan penentu utama


dalam membentuk daya saing, seperti
a)

product differentiation, dari produkproduk baru


b) Korea dengan konsep politik Teknologi dan
Filosofi Teknologi yang merebut pasar dunia, dalam
bentuk Teori-W,
c) menentukan sistem manajemen baru, JustIn-Time dan sistem Kanban di Jepang yang
menekan ongkos dan menurunkan kebutuhan waktu
pemrosesan bagi produk-produk baru.

CONTOH BUKTI KETANGGUHAN


LOCAL WISDOM
Thailand adalah negara yang semula, tingkat
kesejateraannya di tahun 1970-an di belakang Indonesia.
Akan tetapi pemerintah Thailand di bawah
pengaruh Raja Bumibol Adullyadi dengan penuh
daya dan upaya menggunakan kearifan lokal,
memanfaatkan kegotong-royongan masyarakat, potensi
pertanian dan kelautan yang mereka miliki, kesinergian
manajemen pengembangan SDM dan budaya kualitas
bisa mampu mem-boosting produksi rakyat sehingga
kesejahteraan bisa jauh berlipat lebih baik di Indonesia.
Memang eksploitasi local wisdom di Thailand
dilakukan dengan bantuan teknologi informasi, dan
teknologi-teknologi maju lainnya secara systematically
integrated.

CONTOH BUKTI KETANGGUHAN


LOCAL WISDOM

Kearifan lokal bisa dalam bentuk desain, misal


gerabah Kasongan, ukiran Bali, ukiran Jepara,
tarian Keraton Jogja, Solo, tarian adat dibanyak
suku dan etnik, kerajinan dan seni angklung
Bandung, kerajinan kulit Manding dan Tanggul
Angin
semua ini adalah bentuk dari local wisdom
yang kebetulan sudah dikemas potensi ekonomi,
teknologi dan industrinya dalam bentung
packing dan branding, sehingga keaslian
kearifan lokalnya agak terkaburkan.

CONTOH BUKTI KETANGGUHAN


LOCAL WISDOM

Demikian juga Korea yang sekarang ini, yang


teknologinya sudah gemerlapan, kalau tidak
dipelajari bagaimana Korea mampu membebaskan
diri dari jebakan pengkerdilan karena dahulu
bekas jajahan Jepang,
bisa

bebas dari rasa kerdil dan membangun kepercayaan

diri,
membangun strategi Politik Teknologi agar dapat
dukungan dari semua pihak terutama lembaga eksekutif
dan legislatif, atau pemerintah dan DPR,
dan juga Filosofi Teknologi, untuk mencari pegangan
dalam pengembangan di masa depan,

yang semua terangkum dalam Teori W (Myun W.


Lee, 1996 dan Sutrisno, 2003b, 2005, 2008)

CONTOH BUKTI
KETANGGUHAN LOCAL
WISDOM

Pelajaran dari Drucker, Mahaguru Manajemen No. 1


Dunia, ternyata sebagai begawan manajemen barat
kini mengajarkan ajaran-ajaran yang telah di anggap biasa
di budaya timur, misalnya
a)

semua orang seharusnya mendekati masalah dengan ketidaktahuan, bukan pengalaman,


b) kita perlu mengembangkan keahlian di luar bidang kita, untuk
menjadi pimpinan/ manajer efektif,
c) mengapa apa yang diketahui semua orang sering kali salah,
d) jika terus melakukan apa yang dulu berhasil, anda akan gagal,
e) jangan kembangkan strategi dari rumus,
d) beberapa tugas yang termasuk kerja kasar hanya bisa
dilakukan oleh sang bos.

CONTOH BUKTI KETANGGUHAN


LOCAL WISDOM

Kalau kita amati pemenang hadiah Nobel akhir-akhir ini, bagi dunia timur
penemuan-penemuan besar tersebut tidak mengagetkan, kalau tidak
dikatakan relatif biasa, misal

pemenang hadiah Nobel Ekonomi 1994, Prof. Nesh, dari Princetown


University yang menekankan pentingnya partnership, team-work dalam semua
kegiatan,
b) pemenang hadiah Nobel Ekonomi 2001, Prof. Stiglitz, dari Columbia
University, yang meng-elaborasi penindasan dari yang kaya terhadap si miskin
informasi (assymmetric information),
c) pemenang hadiah Nobel Ekonomi 2002, Prof. D. Kahnemann, seorang psikolog
dari Princetown University, yang mengungkapkan peran penting ekonomi perilaku,
keterbatasan manusia sehingga tidak berperilaku rasional pada umumnya (bounded
ratonality dan prospect theory}, dan
d) pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2006, Prof. Muhammad Yunus dari
Bangladesh tentang peran pendekatan hati dan persaudaraan dan empathi,
memanusiakan manusia dalam pertumbuhan microfinance.
a)

Kempatnya secara tegas mengetengahkan nilai-nilai timur, yang umumnya


telah tertanam dalam local wisdom, yaitu nilai-nilai kerjasama, gotong
royong, nilai keadilan, nilai keterbatasan dalam kemampuan berpikir
rasional, dan nilai-nilai persaudaraan, memanusiakan manusia, empati dan
ketersentuhan hati.

Anda mungkin juga menyukai