CLEAVAGE (PEMBELAHAN)
Figure ,
Formation of the fertilization envelope
and removal of excess sperm. To create
these photographs, sperm were added to
sea urchin eggs, and the suspension was
fixed in formaldehyde to prevent further
reactions. (A) At 10 seconds after sperm
addition, sperm are seen surrounding the
egg. (B, C) At 25 and 35 seconds after
insemination, a fertilization envelope is
forming around the egg, starting at the
point of sperm entry. (D) The fertilization
envelope is complete, and excess sperm
have been removed. (From
Vacquier and Payne 1973; photographs
courtesy of V. D. Vacquier.)
Copyright 2000 Sinauer Associates,
Inc.
PRONUCLEI
ZYGOTE
Pembelahan
(CLEAVAGE)
Cleavage ?
Ketika zigot telah terbentuk, maka dimulailah
pembelahan mitosis pada zigot yang dikenal
dengan tahapan pembelahan (cleavage).
Dalam fase ini, zygot berubah bentuk dari sel
tunggal menjadi sebuah masa sel yang
solid/padat disebut morula. Morula
berkembang menjadi bola sel yang berrongga
(rongga =blastosel), disebut blastula.
Sel-sel kecil hasil pembelahan tersebut
dikenal dengan istilah blastomer.
Bagaimana Pengaturan
Pembelahan dalam Siklus
Sel
?
Selama pembelahan, sel-sel tersebut
Cell cycles of somatic cells and early blastomeres. (A) The simple biphasic cell cycle of the early
amphibian blastomeres has only two states, S and M. Cyclin synthesis allows progression to M
(mitosis), while cyclin degradation allows cells to pass into S (synthesis) phase. (B) Cell cycle of a
typical somatic cell. Mitosis (M) is followed by an interphasestage. This latter period is subdivided
into G1, S (synthesis), and G2 phases. Cells that are differentiating are usually taken out of the
cell cycle and are in an extended G 1 phase called G0. The cyclins and their respective kinases
responsible for the progression through the cell cycle are shown at their point of cell cycle
regulation. (B after Nigg 1995.)
Copyright 2000 Sinauer Associates, Inc.
Mekanisme Pembelahan
Sebagian besar hewan (kecuali mamalia)
mempunyai sel telur dengan polaritas
yang jelas.
Polaritas ditentukan oleh mRNA, protein
dan kuning telur (yolk). Yolk terkonsentrasi
pada satu kutub, disebut kutub vegetal
(vegetal pole). Kutub yang
berlawanan(konsentrasi yolk rendah)
kemudian disebut kutub animal (animal
pole)
Mekanisme Pembelahan
(lanjutan)
Kutub animal merupakan tempat dari badan
polar meiosis menguncup dan terlepas dari sel.
Pada beberapa hewan, kutub animal menandai
titik tempar ujung anterior (kepala) embrio
terbentuk.
Pada katak, belahan animal mempunyai
granula melanin dalam lapisan luar
sitoplasmanya, sehingga terlihat berwarna biru
abu-abu pekat. Sedangkan belahan vegetal
yang mengandung yolk terlihat lebih terang.
Mekanisme Pembelahan
pada Amfibia
Pada amfibia, saat fertilisasi terjadi
pengaturan kembali sitoplasma sel telur.
Membran plasma dan korteks berotasi
menuju titik tempat masuknya sperma,
sehingga membuka daerah pada sitoplasma
yang berbentuk pita sempit berwarna abuabu muda (Sabit abu-abu /grey crescent).
Sabit abu-abu terletak dekat ekuator
berseberangan dengan tempat masuknya
sperma.
Mekanisme Pembelahan
pada Amfibia (lanjutan)
Yolk cenderung menghalangi pembelahan,
akibatnya pembelahan zigot pada katak terjadi
lebih cepat pada belahan animal dibanding
belahan vegetal, sehingga menghsilkan embrio
dengan ukuran berbeda-beda.
Dua pembelahan pertama terjadi secara polar
(vertikal) sehingga dihasilkan empat sel
memanjang dari KA ke KV. Pembelahan ketiga
secara horisontal (ekuatorial), hingga
dihasilkan 8 sel
Mekanisme Pembelahan
pada Hewan Lain
Sel bulu babi (sea urchin) dan kebanyakan
hewan lainnya mempunyai lebih sedikit
kuning telur, tetapi masih mempunyai sumbu
animal-vegetal. Karena yolk yang sedikit,
maka kelajuan pembelahannya hampir sama,
sehingga menghasilkan ukuran blastomer
yang hampir sama.
Pola pembelahan sampai tahapan delapan sel
untuk golongan hewan echinodermata,
chordata, dan deuterostomata
memperlihatkan pola yang hampir sama
dengan amfibia.
Mekanisme Pembelahan
pada Hewan Lain
Pola pembelahan pada protostomata (moluska,
annelida, dan arthropoda). Mempunyai pola yang
berbeda. Protostomata memperlihatkan pembelahan
secara spiral, yaitu sel-sel dari lapis atas duduk pada
lekukan antar sel-sel pada lapis yang dibawahnya.
Pada deuterostomata, pembelahan terjadi secara
radial, artinya sel-sel lapisan atas mengatur diri
langsung diatas sel lapisan bawah.
Berbagai pola bidang pembelahan tergambar pada
gambar berikut :
Bidang
pembelahan
pada embrio
berbagai
macam
hewan
Figure 8.5
Summary of
the main
patterns of
cleavage.
Copyright
2000 Sinauer
Associates, Inc.
Tipe PembelahanMeroblastik
dan Holoblastik
Bagaimana perkembangan
selanjutnya dari Blastula?
Perkembangan zigot menjadi morula dan blastula
merupakan tahapan cleavage.
Setelah terbentuk blastula, sel-sel tersebut akan
terus membelah dan menata ulang dirinya hingga
terbentuk embrio berlapis tiga disebut gastrula,
proses pada tahapan ini disebut Gastrulasi.
Setelah terbentuk gastrula, embrio akan
berdiferensiasi dan membentuk perubahan
bertahap yang dramatis dalam proses
organogenesis
Figure 8.1
Rate of formation of new cells during the early
development of the frog Rana pipiens. (After Sze 1953.)
Copyright 2000 Sinauer Associates, Inc.