| |
[(
| |)
(| |
(2)
Dimana:
m : ruang
n : waktu
Persamaan Difusi
(3)
Dimana:
: koefisien difusi
Deskritisasi 1 D Proses Difusi
[
(3)
[(
| |]
| |)
(| |
(4)
Sehingga apabila yang diinginkan adalah metode beda maju untuk waktu, upstream untuk adveksi, dan beda tengah
untuk difusi, maka persamaannya menjadi:
[
(5)
Mendefinisikan Model
a.
Nilai Awal
Konsentrasi polutan di perairan dianggap belum ada sehingga secara matematis dapat dituliskan :
(6)
Kecuali pada daerah sumber polutan sehingga secara matematis dapat dituliskan menjadi :
(7)
Sumber polutan kontinu dan diskontinu
b.
Syarat Batas
Syarat batas di hulu (m = i min = 0) dapat ditulis :
(8)
Sedangkan syarat batas dihilir (m = i max = 0) dapat ditulis :
(9)
c.
Parameter Model
Parameter yang dimaksudkan pada proses adveksi difusi 1 dimensi adalah :
1. Panjang kanal
: 3000 m
2. Kecepatan arus
: 0.5 m/s
3. Koefisien Difusi
: 50 m2/s
4. Konsentrasi polutan
: 50 ppm
5. Sumber polutan
: 500 m dari hulu
6. Lama Simulasi
: 1200 detik
7. Lebar Grid ruang (dx)
: 20meter
8. Grid waktu (dt)
: 1 sekon
9. Banyak grid ruang (xmax)
: 150
10. Kecepatan pertambahan polutan
: 0.001 ppm/sec
Flow Chart
MULAI
i=1, mmax
SYARAT BATAS
3
3
SYARAT AWAL
F0 (i) = 0; H0(i)=0
CETAK HASIL
GRAFIK
j=2, nmax-1
HARGA POLUTAN
Tidak Kontinu : F0 (500) = 50 ; Kontinu H0 (500) = 50
SELESAI
j=2, nmax-1
]+0.001
DISKRITISASI KONTINU
Script Matlab
format long g
clc
clear all
%Mendefinisikan grid space
%m = ruang
for i=1:151;
m (i)=i;
end
a=(0:20:3000);
%Mendefinisikan grid waktu
%n = waktu
%t = 1-1201 yang mana t1 sama dengan 0 s dan t1201 sama dengan 1200 s
for t=1:1201;
n(t)=t;
end
%Mendefinisikan koefisien difusi dan kecepatan arus
u=0.5;
D=50;
%Mendefinisikan kondisi awal Persamaan Tidak Kontinu
F(n,m)=0;
F(1,25)=50;
%Misalkan dt=1 s
%misalkan dx= 20 m
tt=1;
tx=20;
%Menghitung Hasil Persamaan Diskontu
for t=1:1200;
for j=2:150;
F(t+1,j)=F(t,j)-u*(tt/tx)*(F(t,j)-F(t,j-1))+D*(tt/tx^2)*(F(t,j-1)2*(F(t,j))+F(t,j+1));
end
end
%Mendefinisikan Persamaan Kontinu serta kecepatan penambahan konsentrasi
di
%titik awal
H(n,m)=0;
H(1,25)=50;
c=0.001*tt;
%Menghitung hasil persamaan kontinu
for t=1:1200;
for j=2:150;
H(t+1,25)=H(t,25)-u*(tt/tx)*(H(t,25)H(t,24))+D*(tt/tx^2)*(H(t,24)-2*(H(t,25))+H(t,26))+0.001;
H(t+1,j)=H(t,j)-u*(tt/tx)*(H(t,j)-H(t,j-1))+D*(tt/tx^2)*(H(t,j-1)2*(H(t,j))+H(t,j+1));
end
end
%membuat grafik Diskontinu t=600 s,1200 s
figure
plot (a,F(601,:),'b','DisplayName','t = 600 s')
hold on
Hasil Grafik
Gambar 3. Perbandingan persebaran konsentrasi polutan proses adveksi difusi kontinu dan tidak kontinu 600 s
Adveksi Difusi 1200 s Kontinu dan Tidak Kontinu
Gambar 4. Perbandingan persebaran konsentrasi polutan proses adveksi difusi kontinu dan tidak kontinu 1200 s
Analisis
Persebaran Polutan terhadap Ruang dan Waktu
Persebaran polutan terhadap waktu adalah semakin bertambahnya waktu maka konsentrasi polutan semakin berkurang.
Persebaran polutan terhadap ruang adalah semakin menjauhi sumber polutan maka konsentrasi polutan akan semakin
berkurang. Grid ruang yang digunakan pada model ini adalah 20 meter dengan polutan kontinu sebesar 50 ppm dan
pertambahan 0.001 ppm/s dan diskontinu 50 ppm dirasa terlalu besar. Dengan konsentrasi yang kecil dan grid ruang
yang terlalu besar akan menghasilkan model yang kurang teliti. Semakin kecil grid ruang yang dibuat maka semakin
teliti perhitungan konsentrasi persebarannya. Semakin kecil grid waktu juga akan menjadikan model semakin detail
yaitu dapat melihat persebaran konsentrasi setiap waktu. Semakin kecil grid ruang dan waktu maka akan semakin kecil
galat yang ditimbulkan.
Persebaran Polutan Berdasarkan Sumber Kontinu dan Diskontinu
Sumber polutan kontinu keluar setiap waktu sedangkan sumber polutan diskontinu keluar hanya satu waktu. Pada
sumber polutan kontinu dengan konsentrasi awal 50 ppm dan pertambahan 0.001 ppm/s, seiring bertambahnya waktu
maka bertambah juga konsentrasi polutan yang tersebar. Hal tersebut terjadi karena polutan keluar setiap waktu
sehingga terjadi akumulasi konsentrasi dari polutan yang keluar saat waktu sebelumnya. Polutan yang tersebar akan
terus ditambah konsentrasinya oleh sumber kontinu. Namun karena rate penambahannya terlalu kecil, 0.001/s,
penambahan konsentrasi polutan kurang tampak.
Sumber polutan diskontinu memiliki konsentrasi 50 ppm. Polutan ini hanya keluar sekali sehingga nilai konsentrasi
yang disebarkan tidak mengalami akumulasi dari waktu ke waktu. Semakin bertambahnya waktu, pengaruh polutan
diskontinu sudah tidak terlihat, berbeda dengan pengaruh akumulasi polutan kontinu. Polutan Kontinu lebih dominan
atau berpengaruh terhadap persebaran polutan daripada polutan diskontinu seperti pada gambar 3 dan 4.
Pengaruh Kecepatan Arus dan Koefisien Adveksi
Persebaran polutan terhadap ruang dan waktu dipengaruhi oleh koefisien difusi dan kecepatan arus. Koefisien difusi
mempengaruhi proses difusi sedangkan kecepatan arus mempengaruhi proses adveksi. Apabila nilai Ad dimanipulasi,
jika nilai Ad kecil persebaran polutan menjadi lebih lambat, sedangkan jika nilai Ad besar menyebabkan kecepatan
persebaran polutan semakin cepat. Begitu juga dengan cepat arus, semakin cepat arus mengalir, maka semakin cepat
pula persebaran polutan. Arah arus juga mempengaruhi persebaran polutan menjadi simetris ke kanan. Namun karena
terdapat proses difusi, maka persebaran polutan juga ke arah kiri namun didominasi oleh pergerakan ke kanan.
Simpulan
1.
2.
3.
4.
5.
6.