Bagan
Strangulasi : jaringan usus terancam nekrosis,
oleh karena itu diagnosis harus cepat
Gejala obstruksi (sesuai urutan) :
1. Kolik
2. Kembung
3. Muntah
GI Tract : pers. dermato X
Obstruksi di usus buntu akan diruju ke sekitar
umbilikus dan daerah epigastrium.
Bayi baru lahir yang mengalami obstruksi GI
proksimal setinggi duodenum akan muntah
dalam beberapa jam karena salurannya lebih
pendek.
Bagan
Bagan
Obstruksi usus mekanik
Obstruksi usus yang melibatkan pembuluh darah.
Bagan
Ileus dinamik
Obstruksi usus fungsional
Yaitu obstruksi yang disebabkan
peristaltik (-) --> Ileus paralitik
gerakan
Bagan
Nyeri Perut
1. Nyeri karena gangguan passage organ
bersaluran --> kolik
2. Nyeri karena hipoksi, karena proses
strangulasi. Nyeri terus - menerus
3. Nyeri karena peradangan, terutama mengenai
persarafan somatis
1 dan 2 --> visceral / dorom
Peritonitis --> mengenai lapisan dinding
Sesuai dengan peradangannya :
- Peritonitis lokal
- Peritonitis generalisata
Bagan
Untuk
membedakan
organ
peritoneum
digerakkan akan sakit.
- Nyeri tekan
- Nyeri lepas
- Digerakkan dengan rectal tusae
- Rousings sign
- Tenhom sign --> testis ditarik nyeri
Defence muscular : apabila peritoneum ditekan,
teraba kekakuan otot.
Tubuh melakukan hal itu untuk mengatasi
gerakan pemeriksa.
Involuntary Muscular Rigidity = Gerakan
bawah sadar untuk membatasi gerakan
peritoneum.
Biasanya napas padat dangkal dan cepat pada
peritonitis umum.
Bagan
Karena tekanan meningkat terhadap dinding
abdomen
maka
pembuluh
arteri
akan
membengkak pembuluh darah vena kolaps.
Cairan dari arteri akan keluar ke mesenterium
(rongga kedua) kalau sudah tidak bisa
menampung akan pindah ke rongga ketiga
(peritoneum).
Cairan tetap serous (tidak mengandung darah).
Obstruksi usus : makin banyak cairan keluar
menentukan :
1. Berat ringannya obstruksi
2. Makin ke distal (makin panjang dilatasi)
makin banyak cairan yang keluar
Penatalaksanaan :
- Sonde lambung
- Aspirasi, mencegah muntah
- Operasi, cairan harus diganti dulu
Cairan
harus
diganti
karena
terjadi
hemokonsentrasi, viskositas meningkat -> aliran
menurun --> jantung kerja (+).
Kompensasi : vasokonstriksi perifer
Contoh :
- Luka bakar
- Demam berdarah
Pada dengue akan keluar cairan ke rongga
peritoneum dan rongga dada. Sering
didiagnosis peritonitis.
Peritonitis bisa disebabkan infeksi bakterial.
Peritonitis steril = akibat trauma, perdaraan (non
bacterial).
Bagan
GENERAL RECONSTRUCTION
(REKONSTRUKSI UMUM)
Proses Penyembuhan
1. Perdarahan kapiler
2. Koagulasi
3. Inflamasi : awal : granulosit >> pada hari 1 2
Lanjut : makrofag 2 - 3 hari
4. Replikasi sel sintesa kolagen 5 - 7 hari
5. Angiogenesis
6. Epitelisasi - mitosis epitel 48 - 72
7. Synthesa matrix (fase remodeling) --> yang
lebih dikurangi, yang kurang ditambah.
Penyembuhan luka
Dasar teknik dan prinsip
Flap
Implant
Transplant biologis
Anestesi lokal
Anemia
Sternal
Deltoid
Kelopak mata
KANKER PAYUDARA
Tersering : 35 - 55 tahun
Payudara wanita :
Letak antara costae II dan costae VI
Terdiri 15 - 20 segmen
Payudara terdiri dari 5 area :
- Kuadran lateral atas
- Kuadran lateral bawah
- Kuadran medial atas
- Kuadran medial bawah
- Kuadran sentral
Segmen penting dalam melakukan bedah pada
payudara.
Tumor ganas tidak boleh diambil begitu saja.
Setiap lobus terdiri dari 20 - 40 lobulus.
Setiap lobulus 10 - 100 alveolus atau tubulo
aveolar secretory units
Stroma dan subcutaneus payudara :
- Lemak
- Jaringan penunjang
- Pembuluh darah
- Syaraf
- Jaringan limfatik
Kelainan payudara :
1. Kongenital
2. Trauma
3. Inflamasi
4. Lesi non proliferatif
5. Lesi proliferatif tanpa bentuk atipia
6. Lesi proliferatif dengan bentuk atipikal
hiperplasia
7. Neoplasia jinak
8. Neoplasia ganas
Kongenital
- Tidak ada payudara sama sekali Turner
Syndrome
- Breast hypertrhopy
- Adolescent type of breast hypertrophy
- Mamma aberant lateral = dapat terjadi
degenerasi malignant karena terdiri dari sel
kelenjar muda kalau dirangsang terus
menerus, berulang kali dan sering.
Adolescent breast hypertrophy akan merangsang
N. thoracalis dorsalis dan N. intercostalis
sehingga sakit hebat.
Adolescent breast unilateral
Terjadi karena pembentukan ovarium yang lebih
dulu (misalnya yang kanan duluan) maka ia akan
dengan
bentuk
atipikal
Bagan
Common challenge
Mortality menurun
Morbidity --> neglected case
Prevent deformity
- Early diagnosis
--> appropiate antibiotic therapy
- Surgical intervention
Indikasi operasi :
- Sekuester
- Drainase masif
- Dugaan malignancy
- Amiloidosis
Timing operasi : involucrum sudah kuat
Technicalnya apa ?
Penyebaran kuman :
- Ke bawah : diaphisis
- Ke korteks
- Ke atas : epifisis
Tetapi karena ada grawth plate sebagai barrier,
mencegah septic arthritis.
Tetapi pada bayi yang ada arteri transepiphyseal
maka dapat terjadi penyebaran dari metaphysis
--> epifisis --> septic arthritis
Pathology : 3 clinical stages :
Stage I :
- In the bone (deep)
- Tenderness (+)
- Ask the child to joint to the side of pain
Stage II :
- Pus in medulla and subperiosteal
- Malaise, fever, pain, headache
Stage III :
- Pus in soft tissue
- Calor, dolor, tumor, rubor dan functio lasea
Gejala klinik : acute
- Paralisis
- Tidak nafsu makan
- Kesakitan sekali
Bagan
Pada panggul dapat langsung menyebabkan
septic arthritis
Pada bayi, anak dan dewasa gejala klinik akan
berbeda.
Bayi :
- Kerusakan fisik reversibel
- Epifisis recovery may normal
- Coxa magna --> sequel to epiphysis
- Coxa ara --> destruction of growth plate
- Secondary pycarthrosis --> common
- Septic arthritis --> dislocation
Anak :
1.
2.
3.
4.
5.
Adult :
- Kekakuan sendi (Bony Ankyiosis) karena
jaringan tulang
Diagnosis Banding
- Selulitis
- Thrombophlebitis
- Ewings sarcoma - leukemia
- Rheumatic fever
Diagnosis
By clinical
- Child with fever and unexplain bone pain
- Refuse to move the limb
- Tenderness the involved bone
Later :
Swelling - erythema - warm - ROM (Rage of
motion) menurun = gerakan sendi
Laboratorium
- White blood count - not always elevated
- ESR meningkat (90%)
- Blood culture (+) 40%
- X-Ray : soft tissue swelling
Bone Spot
- Tcgg --> Hot Spot
3 fase untuk membedakan osteomyielitis atau
cellulitis, tetapi bukan indikasi.
Biasanya untuk lesi multiple
False negatif
- Gallium scan --> di Jakarta tidak ada
- Iridium --> di Jakarta tidak ada
CT Scan digunakan hanya untuk tindakan
operasi
MRI tidak spesifik, hanya untuk melihat lebih
jelas
UGG = dapat dilihat lifting, perbedaan cairan
akan jelas sekali
USG lebih sensitif daripada MRI
Prinsip Pengobatan
Mengetahui mekanisme etiologinya apa (pus
dibiak --> lama)
1. Identifikasi mikroorganisme
2. Antibiotik yang benar
PERITONITIS
Peritonitis bakterial
Peritonitis non bakterial (steril)
Menyangkut
bagian
peritoneum
peritonitis terbatas atau lokal.
Misalnya : regio kanan bawah
- Radang peritoneum
Sebenarnya radang usus tidak sakit
sebagai
Contohnya :
Apabila ada peritonitis di regio kanan bawah
maka organ-organ di regio tersebut semua
terkena.
Bagan
Bagan
Anamnesis
- Pada defekasi .... perubahan
- Perdarahan :
- Warna
- Waktu
- Jumlah
- Sakit
- Pembengkakan
- Prolaps
- Discharge / iritasi
- Simptom abdominal lain
- Penurunan berat badan
- Penyakit lain
- Operasi terdahulu
Syarat penyambungan :
1. Vaskularisasi baik
2. Tidak ada tegangan
3. Tidak ada obstruksi
4. Tidak ada infeksi di daerah tersebut
Pada ca colon terjadi metastase ke hepar.
Jaringan limfe mengikuti arteri, bukan hepar
Empat lapis KGB dan salurannya :
1. Epicolic
2. Paracolic
3.
4.
Pemeriksaan umum
- Susunan saraf
- Pernafasan
- Jantung dan pembuluh darah
- Urogenital
- Muskuloskeletal
- Hormonal
Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
Bagan
M. spincter internus : otot polos
Dalam keadaan relaks ia kontraksi, jadi tertutup
M. lepator ani dan m. spincter externous --> otot
lurik, ....... lelah
Masuknya feses ke ampula rektum, m.S.A.
internus akan relaksasi --> ingin defekasi
Sesuai perintah mSAexternus berkontraksi -->
tertahan
Kelainan nerulogis dapat menyebabkan m. SA
externum tidak dapat diperintah lagi -->
incontinensia ani
Kelainan-kelainan :
1. Adanya kelenjar anal --> mengeluarkan getah
untuk pelicin feses tersumbat --> abses
2. Rongga-rongga berisi lemak sebagai sumber
infeksi
Diagnosis
- Anamnesis
- Pemeriksaan umum
- Pemeriksaan abdominal
- Pemeriksaan rektum :
- Digital
- Anoskopi
- Rektoskopi
Rectal tusae
- Dinilai spinchter (kuat lemahnya)
- Dinilai mukosa (ada tumor / berbenjolbenjol)
- Dinilai isi ampula (berisi / tidak)
Keluarkan sarung tangan
- Ada lendir / darah
Kalau ada tumor :
- Berapa cm / berapa jari dari anus, batas
atas teraba berapa cm, terletak di antara
jam berapa
Pada pria
Ada prostat
Rectal tusae : 8 cm
Anoskop : 6 cm, tanpa persiapan
Sigmoideskop : 25 - 30 cm, kelainan ca
biasanya < 30 cm
Flexible sigmoideskop : bisa sampai
caecum
Barium
Barium contrast
Synchronous cancer :
Ditemukan ca di dua tempat berbeda
USG (endorectal USG)
Sekarang ini baru sampai USG
Penyakit-penyakit :
- Hemorrhoid
- Fisura ani
- Fistula ani
- Proktitis
- Prolaps rekti
- Polip / poliposis koli
- Divertikulitis
- Karsinoma
- Amubiasis / amubama
- Kolitis / irritable colitis
- Kolitis ulserosa
- Volvulus
- Invaginasi
- Vascular anomali
Hemorrhoid
- Hemorrhoid eksterna : diliputi kulit, dapat
dilihat bedakan dengan skintag akibat
melarnya kulit saat defekasi. Tidak apa-apa
selama tidak ada keluhan.
- Hemorrhoid interna
- Bersatu : Hemmorrhoid eksterna dan interna
Keluhan utama : pasien defekasi dengan darah
segar. Umumnya tidak disertai keadaan sakit.
Anemi karena tidak dioperasi
Diverticular disease
- Acquired : tidak ada mukosa dan serosa
- Congenital : seluruh lapisan utuh
Ada 4 grade
- Grade 1
- Grade 2
- Grade 3 : dapat masuk kalau didorong
- Grade 4 : di luar terus menerus, sakit
Penyulit :
1. Perdarahan hebat
2. Divertikulitis
3. Perforasi
Patofisiologi
Bagan
Polip
- Diverticulated : bertangkai
- Sesil : tidak bertangkai
Ada 2 :
- Adenomatous --> Ca
- Hypertrophy
Polip > 2 cm --> ca (sudah menjadi ca biasanya)
- Polip ca sequence
- Ca denovo --> timbul dengan sendiri
Polip biasanya dari mukosa, disebut insitu, belum
mencapai muscularis mukosa
Muscinous adenoca
Signet cell ca
Adenosquamous cell ca
Small cell ca
Undifferentiated
Bagan
Lower GI :
- Hemorrhoid - fisure
- Divertikulosis
- Ca
Keluhan :
- Perdarahan
- Kolik berulang
Perdarahan masif
- Resusitasi
- Transfusi
Transfusi
Stabil
- Vital
- Hb
- Ht
Stabil
<= 200 cc
8 jam
Konservatif
Berdarah ulang
Diagnostik
Operasi ?
Operasi
Tidak stabil
Transfusi terus
C +- 200
Operasi
KELAINAN KULIT
Nevus
Suatu kelainan yang bentuknya circumscript
(jelas) bisa datar, menonjol, berwarna / tidak
Nevus berpigmen
Berdasarkan letak :
- Junctional : ditempat pertemuan stratum basal
dan dermis
Karena dapat menyebabkan menjadi ganas
- Intradermal : terdapat di dermis
- Compound : campuran
- Giant Pigmented Nevus : ekstensinya tidak
hanya dikulit tetapi sampai ke meningen
Sifat-sifat :
Junctional : rata, stationer
Intradermal : bisa menebal dan melebar,
berambut panjang disebut nevus
pilosus
Compound : tumbuh tambah tebal, warna lebih
gelap (hitam mengkilat)
Therapy : eksisi harus bersih (eksisi in toto)
Datang karena :
- Jelek
- Takut bahaya
- Mengganggu
- Alasan kepercayaan (nasibnya dipengaruhi)
Perubahan ke arah keganasan disebabkan :
1. Iritasi kronis, biasanya mekanis
2. Hormonal, misalnya, menjelang akil balik,
kehamilan
3. Iritasi ultraviolet
Basal pre carcinoma : ganas tapi lokal, bisa
dikejar
Giant ....... = besar, luas, ekstensi ke dalam,
nampak elemen-elemen saraf, sering tampak
mitosis padahal bukan keganasan
Non Pigmented
Hemangioma
Ada macam-maca jenisnya :
- Jenis kapiler
- Kapiler simpleks (strawberry nevus)
- Kapiler port wine staine
Bercak anggur port
- Jenis cavernous (kaverne = rongga)
Sifat-sifat
Strawbery nevus sering pada bayi, awalnya
seperti digigit nyamuk. Tumbuh progresif pada
Kista dermoid
- Elemen dermis yang tersisa biasanya di
pertemuan sutura
- Isi : produk dermis
- Letak dalam lengket ke tulang, karenanya
tidak tengik
- Bebas digerakkan di kulit
- Isi ............ --> ada lanugo (rambut tipis-tipis)
Kista epidermoid
- Terdiri dari elemen epidermoid (keratin0
- Biasanya benjolan di telapak tangan / kaki
- Oleh karena trauma (riwayat kecucuk)
- Stratum basal ada yang masuk ke dalam
kemudian terbentuk massa putih seperti
bawang
Meningocele, meningoensefalokel
Keluarnya isi otak lewat defek
Terapi :
Ditutup dari dalam oleh ahli saraf
Reposisi oleh bedah plastik
Bedah craniofascial
bau sekali
atas
IKTERUS
Ikterus
Adalah suatu peningkatan bilirubin direk /
indirek > 3, sehingga berwarna kuning (jaundice)
Ikterus : bedah --> obstruksi
IPD
-
Hepar
Kandung empedu
Saluran empedu
Biliodigestive anastomosis :
Cholecysto - jejunostomy
Choledocho - jejunostomy
Choledocho - duodenostomy
Batu
Kadang-kadang hilang
timbul koliknya
Bilirubin tidak pernah
naik terus menerus
(naik turun)
Vesika velea tetap kecil
Tumor
Nyeri terus menerus
Bilirubin naik progresif
Vesika velea membesar
Jaundice
S. bilirubin +
Gillberts
hemolysis
Hepato-cellular
Cholestasis
Dilated
duct
Acute Chronic
Undilated
duct
Cholestasis :
- Intra hepatic
- Ekstra hepatic
History
Liver size
Hepatic hstology
Bile necrosis
Portal zones
Polymorps
Eosinophyl
Liver cell damage
USG
Intrahepatic ducts
Percutnaeus
/
endoscopic
cholangiography
Extra hepatic
Fever, pain,
frequent
++
Intra hepatic
Drugs, onset as
for hepatitis
+-
+ (sometimes)
+
+
0
+-
Dilated
Block shown
0
Frequent
+
Not dilated
No dilated bile
ducts found
History
Physical
Coagulation screen
USG
LFT
Dilated ducts
PTC
RETENSIO URINAE
dr. Rochnai, Sp.BU
Urologi :
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Status generalis
- Status lokalis
- Pemeriksaan pembantu
- Laboratorium
- Radiologi
Auskultasi :
Jika mencurigai adanya fistula (Ave fistula)
akibat trauma ginjal --> ada Bruit
Status urologicus
Bagan
Merupakan satu kesatuan, terdiri dari :
1. SCV kanan dan kiri (Simphisis Casto
Vertebrae)
2. Supra pubis
3. GE (genitalia eksterna)
4. RT (rectal tusae)
1. Observasi nyeri
2. Harus mempergunakan seluruh panca indra
untuk memeriksa
3. Data-data untuk analisis dan sintesis
I. Simpifisis
Inspeksi :
- Kulit di costo vertebrae --> suruh buka baju
- Warna dibandingkan daerah sekitar (lebih
merah)
- Pelebaran pembuluh darah
Palpasi :
- Diraba : hangat / tidak dibandingkan
sekitarnya
- Bagaimana meraba ginjal, pasien terlentang,
kaki fleksi
- Temukan organ tersebut apakah ginjal / tumor
di abdomen dengan pemeriksaan ballotement,
massa abdomen retroperitoneal teraba (+)
karena terfiksasi oleh peritenoum parietale.
Sebaliknya yang intraperitoneum, pada
ballotement lari-lari
- Konsistensi :
- Kistik : hidronefrosis
- Kenyal : pembesaran ginjal jinak
- Keras berbenjol-benjol : tumor ganas
ginjal, licin berbenjol-benjol
- Raba apakah ada sakit atau tidak.
Radang akut --> peregangan akut -->
pasien sakit
Radang kronik --> tidak sakit
Perkusi :
Auskultasi :
- Hernia : terdengar bising usus
- Hidrokel : tidak terdengar
IV. Rectal tusae
- Memakai sarung tangan tidak selalu harus
steril
- Diagnosis hemoroid
- Polip --> RT (+)
1. Bulbo cavernosus refleks
2. Jari masuk, raba prostat besar / tidak
3. Konsistensi kenyal / tidak
4. Kanker buli-buli --> dengan pemeriksaan
bimanual (pemeriksaan bimanual perlu /
tidak)
Digestif :
- Spincter kuat / tidak
- Ampula kolaps / tidak
- Apendisitis nyeri gyoang / nyeri tekan ......
Pemeriksaan pembantu
Radiologi
1. BIVO-IVP
Indikasi : pada anamnesis dan pemeriksaan
fisik diduga ada kelainan di TUG. Bisa
kelainan kongenital, obstruksi, metabolik -->
batu, degenerasi --> prostat hipertrofi,
keganasan, infeksi berulang (pada dewasa)
Pada anak : infeksi pertama langsung BIVOIVP. Pasien dicuci disuntikan zat kontras
urografin intra vena pielografi.
Tujuan : untuk melihat fungsi .......
Yang dibaca :
- Persiapan baik / tidak
- Feses
- Udara
- Peny. usus / dorongan
- Garis psoas
- Kontur ginjal
- Tulang --> osteolitik
- Bayangan batu di ................... +| urinarius
Contoh ada perselubungan, ginjal terdorong
ke arah sebaliknya
Normal : kontras dimasukkan sampai ginjal
dalam 2 - 3 menit. Kalau terlambat (misalnya
ada polip) --> belum tampak
Kalau ada batu di ureter
- Ada sumbatan
- Ada hidronefrosis :
- Ringan
- Sedang
- Berat
2. Lihat ada obstruksi / tidak
Normal papil ginjal cekung
Ringan : masih cekung papil pelvises caliser
Retensio urine :
- Nuerogenic
- Obat-obatan
- Divertikel
- DM
- Striktur
- Batu
Terapi : dilakukan ............
Penanganan gawat urologi :
1. Kateterisasi
2. Sistostomi : jarum, open
UROLITHIASIS
dr. Djoko Rahardjo
Insidens batu ginjal dan ureter
Amerika + Eropa + Jepang 45 - 80 per 100.000
Indonesia :
- Merupakan kasus tersering di urologi
- RSUPNCM .............
-
batu
berdasarkan
teori
Prinsip :
Bila konsentrasi ion mencapai saturasi --> kristal
KSP : solubility product
Tamm-Horsfall
Uromucoid secresi dari tubulus ginjal
Contoh inhibitor :
- Citrat : 50% aktivitas inhibitor
- Phyrophospate > 20 - 30%
- Magnesium
Citrat berkurang pada :
- Metabolic asidosis
- RTA
- Medullary sponge kidney dengan RTA
Citrat bertambah oleh pengaruh estrogen
Teori nukleasi
Adanya nukleus berasal dari :
- Benda asing
- Papil necrosis (kebanyakan makan analgetik)
- Bakteri, uric acid, monosodium urat
kristalisasi
Faktor pH
- pH asam < 6,2
Baik untuk pembentukan batu urat
- pH basa > 6,8
Baik untuk pembentukan struvit
Gambaran klinik
Anamnesa :
- Nyeri :
- Pegel (dull pain)
- Kolik
- Tiba-tiba
- Hilang timbul
- Intensitas tinggi
Bagan
Kelainan
1. Idiopatik
hypercalcium
2. Hypercalcium
(Hyperparatiroid,
sarcoidosis,
hypervitamin D)
3. Hyperoxaluna
4. Asam urat
5. Infeksi
Macam batu
Calcium
oxalat/phospate
Calcium oxalat
phospat
Calcium oxalat
Asam urat
Stuvit
%
60 - 70
/
2-5
1
10 - 15
10 - 20
Pemeriksaan fisik
- Urethra pars pendularis : batu teraba pada
batu urethra
- Meatus urethra : batu terlihat
- Supra pubik : vesika teraba bila ada retensi
- Sudut costovertebra
- Ginjal teraba pada :
- Hydronephrosis yang besar
- Ballotement (+)
- Nyeri ketok (+) pada : sumbatan oleh batu
Anamnesis
Batu di vesika
- Terminal dysuria : nyeri waktu akhir mixi
- Retensio urinae : bila batu menyumbat uretra
Pada anak kecil :
- Menarik-narik penis untuk mengurangi sakit
di akhir miksi
Bagan
Pemeriksaan Laboratorium
- Darah tepi + LED
- Fungsi ginjal
- Ureum
- Kreatinin
Asam urat darah
Elektrolit K, Na, Cl (Ca, Fosfat)
Urine lengkap
(+ kultur urine) + test sensitivitas
Atas indikasi
- CCT
- Eksresi Calcium urni / 24 jam
- Ekskresi urat urine / 24 jam
- Ekskresi phospat urine / 24 jam
Eliminasi batu
- Ginjal
- ESWL
- PCNL (Percutaneus Nefro Litompsi)
- Operasi terbuka
Batu ginjal
< 3cm :
- ESWL
- PCN
- Operasi
> 3 cm :
- ESWL + Double J
- PCN
- Operasi
fugnsi
ginjal
Penatalaksanaan :
Fase akut
- Kolik
- Analgetik
- Anti prostaglandin
- Spasmolitik --> akibatnya malah kembung
Nyeri ginjal karena tekanan intra ureter
meningkat --> tekanan intra ginjal
meningkat, arteri terjepit --> keluar
prostaglandin --> sakit
- Panas / sepsis : drainage
- Pyonephrosis
- Perirenal
- Abcess
- Retensi urine :
- Kateter
- Sistostomi
Sejarah Pengobatan Saluran Kemih
- Stone cutter pada zaman mesir kuno
- Abad pertengahan : cara-cara operasi batu
saluran kemih ditulis dalam res medika
- Sectio alta unuk meluarkan batu vesika
Kemajuan teknik operasi untuk batu ginjal +
ureter
- Kemajuan mengetahui anatomi
- Kemajuan teknik pembedahan
- Kemajuan teknik anestesi
- Kemajuan pengobatan infesi
Trend in Stone Treatment
- Less invasive
- Repeatable
- Short morbidity
- Cost effective
- Less complication
Staghorn :
- Operasi
- PCN
- ESWL + Double J
Eliminasi batu
- Ureter :
- Konservatif
- ESWL
- Uteroskopi
- Basket
- Batu vesike urine
- Lithotripsi
- Sectio alta
- Batu uretra
- Di dorong ke vesika
Lithotripsi
- Ekstrasi batu
Pencegahan residif
Banyak minum (bila fungsi ginjal masih baik)
Batu calcium :
- Diet rendah calcium (absorptive type II)
- Cellulose phosphate (absorptive type II)
- Diet rendah garam
Batu urat :
- Diet rendah purin
- Alkalnisasi (pH > 6,2)
Citrat
Allopunikol
Batu stuvit :
- Berantas infeksi
- pH < 6,8
Akibat negatif batu :
- Obstruksi --> penurunan fungsi ginjal
- Infeksi --> sepsis
Neoplasma hati
Jinak :
- Adenoma
- Kista
- Lipoma
Ganas :
- Ca primer hepatome
- Anak sebar (sekunder)
Diagnosis :
- Ada massa
- USG
- CT-Scan
- Laboratorium :
- Alkalin fosfatase
- AFP
- CEA
Pengobatan :
- Reseksi
- Ligasi pembuluh darah
- Embolisasi
- Sitostatika
Kholesistitis
- Akut
- Kronis
Kholesistitis akut
- Nyeri perut
- Demam
- Peritonitis perut kanan atas
- Laboratorium
- USG
Diagnostik
- Anamnsa
- Pemeriksaan fisik
- USG
- Khaesistografi
- ERCP
Penatalaksanaan :
Kholesistitis akut
- Puasa
- Pipa lambung
- IVFD
- Anti mikroba
- Kholesistektomi
Batu empedu
Kholelitiasis / gallstone
- Kandung empedu
- kholedokhus
- Intrahepatik
Pengobatan
Kholesistektomi
Kholedokhtomi
Endoskopi
ESWL
Melarutkan batu
Pankreas
Mesoduodenum
Berfungsi sebagai kelenjar :
- Eksokrin
- Endokrin
Pankreatitis akut
Diagnostik :
- Nyeri perut
- Mual-mual, muntah
- Demam
- Tanda-tanda peritonitis
- Tanda Gray Turner
- Tanda Cullen
- Amilase serum meningkat, urine meningkat
- X-Ray sentinel loop
Pankreatitis akut :
- Oedematus
- Hemorgica --> lebih berat dari oedematus
- Nectrotikans --> harus dibuang
Beda :
Pada pemeriksaan penunjang --> adanya cairan
di atas bawah pankreas dengan CT Scan
Amiliase meningkat : pankreatitis akut
Kemudian turun --> nyeri menurun, dengan
konservatif membaik
- Peritonitis --> karena cairannya keluar
- Obstruksi : cairan membuat paralisis
sehingga penampilannya ...........................
Pankreatitis kornis
- Duktus melebar
- Ada batu
- Tidak ada demam
- Keluhan nyeri
Gray Turner : kemerahan di .........
Cullen : kemerahan sampai ke perut
Terapi :
- Pipa lambung
- Puasa
- IVPD
- Antikholinergik
- Analgesia
- Antibiotik
- Tindakan bedah
LUKA BAKAR
Etiologi luka bakar :
- Paling sering kena air panas
- Api
- Zat-zat kimia (air accu, asam sulfat)
- Listrik :
- Kontak langsung
- Ledakan listrik (apinya yang mengenai)
- Radiasi
- Inhalasi
- Uap panas / hawa panas
-
- Tungkai : 18/18%
- Genital : 1%
--> Total : 100%
Estimasi dalamnya luka bakar
Derajat 1 :
- Kemerahan
- Nyeri
- Tidak dihitung dalam perhitungan luas luka
bakar
Derajat 2 :
a. Dangkal
Adanya bulae = nyeri
b. Dalam
Tidak ada bulae
Nyeri +Edematous
Derajat 3 :
- Pucat, coklat / hitam
- Tidak ada sensasi
- Lebih rendah dari luka normal sekitarnya
Buat peta yang memperlihatkan luka dengan
dalamnya luka bakar pada gambar tubuh
manusia dari depan dan belakang.
- Warna merah --> derajat 1
- Warna biru --> derajat 2
- Warna hitam --. derajat 3
Penilaian berat / ringannya luka bakar
1. Luka bakar berat / kritis
- Luka bakar derajat II > 30%
- Luka bakar derajat III > 10%
- Luka bakar yang disertai trauma inhalasi
- Luka bakar listrik
- Luka bakar pada daerah tangan, muka dan
kaki
2. Luka bakar moderat / sedang
- Luka bakar derajat II > 15%
- Luka bakar derajat II dalam 15 - 30%
- Luka bakar derajat III < 10% tanpa luka
bakar pada tangan, muka dan kaki
- Luka bakar ringan
Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat II < 15%
Luka bakar derajat III < 2%
Penanganan di rumah sakit
1. Evaluasi keadaan umum dan klasifikasi luka
bakar dan trauma yang menyertai
2. Jaga jalan nafas, beri O2 jika dibutuhkan
3. Beri penenang jika dibutuhkan
4. Pemberian cairan IV yang adekuat
5. Pemasangan daur kateter
6. Pemasangan CVP (jika luka bakar tinggi
40%)
7. ATS / Toxoid
8. Antibiotik (sesuai kultur di ruangan)
9. Buat program minum peroral dan kebutuhan
nutrisi
10. Manajemen pada perawatan .............
Pemasangan ETT / Tracheostomy
- Dikerjakan pada trauma inhalasi dengan
gejala-gejala sumbatan jalan nafas karena
oedema (oedema maximal pada +- 8 jam
setelah luka bakar inhalasi
Resusitasi caira
- Pemberian cairan, lewat intravena (infus)
diperlukan pada luka bakar derajat II >= 20%
(dewasa)
>= 15% (anak-anak)
- Estimasi jumlah cairan yang diberikan
berdasarkan pada :
- Jumlah cairan dan elektrolit yang keluar
dari intra ke ekstravaskuler
- Evaporasi (penguapan) dari luas kulit
yang terbakar
--> +- 4000 cc/m2 kulit yang terbakar
--> penguapan ini memerlukan energi 576
calori setiap 1000 cc penguapan
Kombinasi ekskresi lewat paru, ginjal dan
GI tract antara 1500 - 3000 cc/hari
Formula-formula :
Formula
Colloid
1. Evans
1 cc / kgBB /
% luka bakar
1/2 cc /
kgBB
2. Brooke
3. Parklard
(Baxter)
Electrolit
solution
1 cc / kgBB /
% luka bakar
1 1/2 cc /
kgBB / %
luka bakar
4 cc / kgBB /
% luka bakar
H2O2
2000 cc/hari
2000 cc/hari
-
Penilaian
CVP
lebih
ditujukan
untuk
menghindari overload --> lebih penting hasil
urin output / jam untuk mengevaluasi apakah
resusitasi cairan cukup / tidak.
Untuk pasien dengan luka bakar luas --> 12 jam
pertama puasa
Pada ekstremitas apabila ada luka bakar yang
melingkar sering menyebabkan penyempitan
pembuluh darah.
Oleh karena itu dilakukan sayatan yang melalui
luka bakar derajat 3/2 dalam sampai subkutis
sehingga
daerah
menjadi
longgar
-->
eschardtomy
Kalau luka bakar lebih dalam sering
menyebabkan oedema di otot sehingga terjepit
pembuluh darah dan otot dilakukan fasciotomy
Pengobatan pada daerah luka
- Konservatif dan operatif
Konservatif : diberi topikal : dermacyn (silver
sulfadiazin)
- Mudah dibersihkan
- Menembus jaringan mati
- Tidak nyeri dipakai
- Tidak menimbulkan pewarnaan kulit
Konservatif :
- Terbuka
Diberi obat, dibiarkan
Setiap hari dibersihkan
- Tertutup
Diberi obat, dibalut
Setiap 4 hari baru dibuka
Conservative treatment
- Digunakan pada luka bakar supercial
Contoh 2 dangkal --. sembuh +- 2/3 minggu
Kalau dalam 3 minggu belum sembuh -->
bisa jadi 2 dalam
- Atau pada luka bakar dalam menunggu
operasi
- Tidak ada fasilitas treatment operasi
Pengobatan topical
- Bioplacenton
Mengandung unsur
granulasi
yang
mempercepat
Pengobatan operative
- Luka bakar dalam
- Derajat 2 dalam
- Derajat 3
- Fasilitas dan ......... baik untuk eksisi
Tangensial eksisi
--> dr. Janzekovic
Skin graft
--> Setelah dibuang kulit mati
Mechanical cleaning
- NaCl 0,9%
- Savlon (antiseptik)
Conservative treatment
- Wound dressing .....
Pemeriksaan mikrobiologi
- Pus
- Undwealing catheter
- Venocath
- Room
BEDAH THORAX
dr. Kukuh
Non Jantung
1. Membuat diagnosis
2. Indikasi operasi
3. Kontra indikasi operasi
4. Persiapan operasi
5. Pembedahan
6. Pasca bedah
ad.1. Dapat dilakukan dengan
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Rontgen
- Pemeriksaan laboratorium, misalnya HCG
untuk tumor mediastinum.
AFP dan CEA yang tinggi --> tumor ganas
Fistule, disebabkan :
- Avaskular necrosis bronkus yang dijahit
- Infeksi
- Empyema (empyema dapat menyebabkan
fistula)
Bedah Jantung
- Jantung berhenti dalam 3 menit --> banyak
kerusakan (otot, jantung, dll)
- Pada pembedahan, harus dihentikan fungsi
jantung dan fungsi paru (karena saling
berkaitan).
Ada juga yang tidak usah, misalnya pada
PDA
- Tetralogi Fallot
- Overriding aorta
- Pulmonal arteri stenosis
- Hipertrofi ventrikel kanan
Buat shunt dari arteri subclavia kanan ke arteri
pulmonari kanan .
Mendinginkan kebutuhan sel-sel perifer
Untuk mencegah menggigil maka otot
dilumpuhkan.
Beri vasodilator untuk mencegah vasokonstriksi
akibat pendinginan
Beri dextran yang BM-nya < 4000 dalton untuk
mencegah penggumpalan darah.
Karena
darah
akan
membeku
apabila
dikeluarkan dari pembuluh darah maka diberi
heparin 3 mg/kgBB, setelah itu diberi protamin
ketika masuk kembali dalam tubuh.
Bagan
MALE REPRODUCTION
dr. Akmal Taher, SpBU
Infertility : 10 - 15% pasangan
30 - 40% faktor laki-laki
20% kombinasi
Definisi : Infertilitas --> lebih 1 tahun tanpa
proteksi
Masalah infertilitas :
- Psikologi
-
Evaluation of Med
Pemeriksaan penunjang :
- Hormon
- Semen
Yang mempengaruhi :
- Obat : simetidin
- Alkohol
Criteria for Male Infertility
Sperm Consentration : < 20 million / ml
Sperm Motility
: < 50%
Normal Morphology : < 30% (WHO criteria)
< 14% (Kruger criteria)
Correctable factors :
- Hormonal abnormalities
- Faktor antibodi
- Obstruksi
- Infeksi
- Varicaele
- Medications
- Mechanical
(intercourse,
retrograde
ejaculation) --> misalnya post operasi prostat,
mani masuk buli-buli
Varicocele
- Pemeriksaan fisik :
- Bag worm
- Ukuran testis lebih kecil
- Ultrasound-doppler
- Kelainan terbanyak
- 35% dari pria infertilitas primer
- 60% dari pria infertilitas sekunder
Pengobatan
- Terapi bedah
Perbaikan kualitas semen 66%
Angka kehamilan 43%
- Kritik : penelitian tidak kontrol
TRAUMA MUKA
dr. Imam Susanto SpBP
Trauma jaringan lunak
- Kulit
- Saraf : di muka :
- Motorik : n. facialis keluar dari lubang di
bawah lubang telinga
- Sensorik : n. maxillaris
V.1.supra orbita
V.2.infra orbita
V.3. maxillaris
- Duktus parotikus
- Menghubungkan dari parotis - rongga
mulut
- Telinga
- Palpebra
- Bibir
- Hidung
Trauma pada kulit
Masalah :
- Garis sayatan / robekan
- Ekskoriasi / stainning
- Teknik jahitan
- Maternal / bahan jahitan
- Avulsi kulit
Pada daerah kulit muka kalau tersayat kemudian
ada butiran pasir tidak dibersihkan, akan terjadi
tatoase, oleh karena itu harus dicuci dengan air
mengalir / NaCl dan disikat. Atau kompres kasa
+ NaCl
Teknik jahitan : jahitan kulit hanya sekedar
adaptasi. Lebih baik kulit mencuat ke atas
(everted), simpul jangan terlalu kuat.
Trauma pada saraf
Masalah :
- Identifikasi
- Teknik diseksi dan jahitan
- Follow up
Bagan
Trauma pada telinga