Perusahaan Manufaktur PT. TI-ITN merencanakan pembelian mesin baru, harga mesin tersebut Rp. 500 juta,
dengan umur ekonomis 4 tahun, dan nilai sisanya Rp. 100 juta pada akhir tahun ke 4. Estimasi penghasilan
setiap tahun adalah Rp. 600 juta, dengan biaya tunai per tahun Rp. 400 juta, Pajak yang diberlakukan/terkena
pajak/tarif adalah sebesar 20%, dan tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah 25%
Permasalahan:
- Anda diminta menghitung NPV proyek pembelian Mesin tsb, apabila PT. TI-ITN menggunakan
perhitungan Depresiasi: Garis Lurus, Sum Of the Years Digits (SOYD), dan Double Decline Balance
(DDB)
- Dengan Metoda depresiasi yang mana, NPV pembelian Mesin tersebut terbesar?
Solusinya:
1. Perhitungan Depresiasi: Garis Lurus, Sum Of the Years Digits (SOYD), dan Double Decline Balance
(DDB)
a.
Garis Lurus: Nilai aktiva yang disusut = Rp. 500 juta - Rp. 100 juta adalah Rp. 400 juta
Depresiasi per tahun adalah Rp.400 juta/ 4 = Rp. 100 juta
GL = 1/N (P-S)
BESARNYA DEPRESIASI
4/10
3/10
2/10
1/10
x
x
x
x
Rp. 400.000.000
Rp. 400.000.000
Rp. 400.000.000
Rp. 400.000.000
HASIL
Rp. 160.000.000
Rp. 120.000.000
Rp. 80.000.000
Rp. 40.000.000
10
c. DDB (diambil formulasinya: 2/n x nilai Buku)
TAHUN
1
2
3
4
BESARNYA DEPRESIASI
Nilai Buku
Rp. 200.000.000
Rp. 100.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 50.000.000
PENGHASILAN
(Rp)
BIAYA TUNAI
(Rp)
DEPRESIASI
(Rp)
LABA
SEBELUM
PAJAK (Rp)
PAJAK
LABA
SETELAH
PAJAK (Rp)
KAS MASUK
OPERASIONAL
(Rp)
600.0000.0000
400.000.000
100.000.000
100.000.000
20.000.000
80.000.000
180.000.000
600.0000.0000
400.000.000
100.000.000
100.000.000
20.000.000
80.000.000
180.000.000
600.0000.0000
400.000.000
100.000.000
100.000.000
20.000.000
80.000.000
180.000.000
600.0000.0000
400.000.000
100.000.000
100.000.000
20.000.000
80.000.000
180.000.000
PENGHASILAN
(Rp)
BIAYA TUNAI
(Rp)
DEPRESIASI
(Rp)
LABA
SEBELUM
PAJAK (Rp)
PAJAK
LABA SETELAH
PAJAK (Rp)
KAS MASUK
OPERASIONAL
(Rp)
600.0000.0000
400.000.000
160.000.000
40.000.000
8.000.000
32.000.000
192.000.000
600.0000.0000
400.000.000
120.000.000
80.000.000
16.000.000
64.000.000
184.000.000
600.0000.0000
400.000.000
80.000.000
120.000.000
24.000.000
96.000.000
176.000.000
600.0000.0000
400.000.000
40.000.000
160.000.000
32.000.000
128.000.000
168.000.000
PENGHASILAN
(Rp)
BIAYA TUNAI
(Rp)
DEPRESIASI
(Rp)
LABA SEBELUM
PAJAK (Rp)
PAJAK
LABA SETELAH
PAJAK (Rp)
KAS MASUK
OPERASIONAL
(Rp)
600.0000.0000
400.000.000
200.000.000
200.000.000
600.0000.0000
400.000.000
100.000.000
100.000.000
20.000.000
80.000.000
180.000.000
600.0000.0000
400.000.000
50.000.000
150.000.000
30.000.000
120.000.000
170.000.000
600.0000.0000
400.000.000
50.000.000
150.000.000
30.000.000
120.000.000
170.000.000
2. Dengan Metoda depresiasi yang mana, NPV pembelian Mesin tersebut terbesar? (ingat ada terminal cashflow
pada akhir tahun ke 4 sebesar Rp. 100 juta, yaitu nilai sisa aktiva tetap)
NPV pembelian Mesin dengan perhitungan Depresiasi: Sum Of the Years Digits (SOYD),
NPV = - 500 + 192/(1+0,25) + 184/(1+0,25) + 176/(1+0,25) + 168/(1+0,25) + 100/(1+0,25)
= - Rp. 28, 75 juta
NPV pembelian Mesin dengan perhitungan Depresiasi: Double Decline Balance (DDB)
NPV = - 500 + 200/(1+0,25) + 180/(1+0,25) + 170/(1+0,25) + 170/(1+0,25) + 100/(1+0,25)
= - Rp. 27, 17 juta
Perusahaan Manufaktur PT. TI-ITN merencanakan pembelian Mesin baru, CNC Type A dan Mesin CNC
type B, mesin mesin yang Mutually Exclusive (pilihan yang baru meniadakan pilihan yang lain), dan
diharapkan menghasilkan aliran Kas ( KAS MASUK OPERASIONAL) sbb:
MESIN
CNC TYPE A
CNC TYPE B
AK (awal)
AK1
- 100
+ 110
- 120
+ 110
AK2
+ 121
+ 121
AK3
+ 133
Permasalahan:
- Anda diminta menghitung NPV pembelian Mesin tsb,
- Mesin mesin yang mana yang di beli atau dipilih? Disarankan hitunglah dengan Equivalent Cas Flow
masing masing mesin dilihat dari hasil NPV nya, serta suku bunga yang disyaratkan (NPV/i%)