Anda di halaman 1dari 24

Disusun oleh:

1.Happy Indra Kelana 09700015


2.Wahyu Anne PM 09700072

Pembimbing:
drg. Wahyuni Dyah Parmasari, Sp.O

DEFINI
SI

FRAKTUR : terputusnya kontinuitas


jaringan tulang atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh trauma.
fraktur dentoalveolar
kerusakan atau putusnya kontinuitas jaringan keras
pada stuktur gigi dan alveolusnya disebabkan trauma

ANATOMI

KLASIFIKASI FRAKTUR
DENTOALVEOLAR
MENURUT WHO fraktur dentoalveolar,
yaitu
cedera pada jaringan keras gigi dan
pulpa
jaringan periodontal
tulang pendukung

CEDERA PADA JARINGAN


KERAS GIGI DAN PULPA
Enamel

infraction
Fraktur email
Fraktur email-dentin
Fraktur mahkota
kompleks
Fraktur mahkota-akar
tidak kompleks
Fraktur mahkota-akar
kompleks
Fraktur akar

CEDERA PADA JARINGAN


PERIODONTAL
Concussion
Subluksasi
Luksasi

ekstrusif
(partial avulsion)
Luksasi lateral
Luksasi intrusif
Avulsi

CEDERA PADA TULANG


PENDUKUNG

Pecah dinding soket alveolar


Fraktur dinding soket alveolar
Fraktur prosesus alveolar
Fraktur mandibula atau
maksila

ETIOLOGI
TRAUMA

LANGSUNG mengenai

gigi biasanya gigi anterior

TIDAK LANGSUNG
mengenai rahang gigi patah pada
bagian mahkota atau mahkotaakar di gigi posterior

TRAUMA

Dentoalveolar

injury dapat terjadi pada


berbagai kelompok usia, mulai dari anakanak, remaja, hingga dewasa.

Maloklusi

dapat menjadi faktor


pendukung terjadinya fraktur
dentoalveolar.

DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan

fisik
Menifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang

PENATALAKSANAAN
Perawatan

fraktur dentoalveolar sebaiknya


dilakukan sesegera mungkin mempengaruhi
prognosis gigi geligi

Penatalaksanaan Trauma pada Gigi


Sulung
Jarak

yang sangat dekat antara akar gigi


sulung dengan benih gigi permanen dapat
mengakibatkan suatu komplikasi
Prinsip umum penatalaksanaan pada
trauma dentoalveolar anak adalah restorasi
dengan dan tanpa perawatan pulpa,
ekstraksi, dan reposisi-replantasi

Penatalaksanaan Trauma pada


Gigi Tetap
1. Trauma Jaringan Keras Gigi
a. Mahkota

Fraktur email
penghalusan bagian yang
tajam, penambalan dgn
komposit

Fraktur dentin ditambal sesegera


mungkin, khususnya pasien muda krn
penetrasi bakteri melalui tubulus dentin
cepat terjadi.
Bila patahan gigi cukup besar, fragmen
mahkota dapat disemen kembali
menggunakan resin komposit

Fraktur pulpa dirawat dengan


pulp capping, pulpotomi, atau
ekstirpasi pulpa.

Penatalaksanaan Trauma pada Gigi


Tetap
b. Fraktur Akar
garis fraktur tidak terlalu jauh ke apikal dan
pulpa tidak terbuka ditambal dengan
restorasi komposit.
fraktur meluas sampai jauh ke apikal, atau
bilagigi terbelah secara vertikal ekstraksi

Penatalaksanaan Trauma pada Gigi


Tetap
c. Fraktur Akar Horisontal
garis fraktur di dekat gingiva fragmen
mahkota dapat diekstraksi dan dilakukan
perawatan endodontik serta pembuatan mahkota
pasak.
garis fraktur jauh ke apikal gigi
sebaiknya diekstraksi.

Penatalaksanaan Trauma pada


Gigi Tetap
2.
a.

Trauma Jaringan Periodontal


Malposisi
Gigi luksasi, ekstrusi dan intrusi
direposisi dan di splint untuk imobilisasi
gigi selama 7-21 hari.
Setelah periode imobilisasi selesai
periksan vitalitas gigi

Penatalaksanaan Trauma pada


Gigi Tetap
b.

Avulsi
Gigi avulsi direplantasi segera
mungkin. Sebaiknya dipastikan bahwa sel
ligamen periodontal tidak mengering
( tidak lebih dari 30 menit) Kemudian
imobilisasi dgn pemasangan splint

Penatalaksanaan Trauma pada Gigi


Tetap
3.

Trauma Tulang Alveolar


fraktur tulang alveolar hanya anastesi
lokal segera setelah trauma.
Fiksasi intermaksilar diperlukan jika
fragmen fraktur sangat besar, atau
prosedur splinting tidak menghasilkan
imobilisasi yang adekuat, dengan
memperhatikan oklusi yang benar.

Penatalaksanaan Trauma pada Gigi


Tetap
4.

Trauma jaringan Lunak Rongga Mulut


Fraktur dentoalveolar hampir selalu disertai vulnus
Prinsip perawatannya :
- pembersihan
- pembuangan jaringan nekrotik (debridement)
- penghentian perdarahan dan penjahitan.

KOMPLIKASI
Infeksi
Kerusakan

saraf
Gigi yang berpindah tempat
Komplikasi pada daerah gingival dan
periodontal
Reaksi terhadap obat
Maloklusi

PENCEGAHAN
Perawatan

orthodonti
Sabuk pengaman
Pemakaian helm saat bersepeda
Pemakaian mouth protector
Pengawasan terhadap binatang peliharaan
Penyuluhan kepada para orang tua

PROGNOSIS
Prognosis

pada gigi permanen bergantung


pada formasi perkembangan akar dan
lamanya gigi berada di luar (extraoral dry
time)

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai