BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Cephalgia
Cephalgia merupakan nyeri dikepala. Cepha berarti kepala dan ischialgia
artinya nyeri. Cephalgia atau nyeri kepala termasuk keluhan yang umum dan
dapat terjadi akibat banyak sebab. Sakit kepala adalah rasa sakit atau tidak
nyaman antara orbita dengan kepala yang berasal dari struktur sensitif terhadap
rasa sakit. 1
2.2
Etiologi
Cephalgia atau nyeri kepala suatu gejala yang menjadi awal dari berbagai
Epidemiologi
Faktor resiko terjadinya sakit kepala adalah gaya hidup, kondisi penyakit,
jenis kelamin, umur, pemberian histamin atau nitrogliserin sublingual dan faktor
genetik. Prevalensi sakit kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang (16,54%)
atau 45 juta orang menderita sakit kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut
merupakan wanita. 75 % dari jumlah di atas adalah tipe tension headache yang
berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar dan bekerja sebanyak 62,7 %.
Menurut IHS, migren sering terjadi pada pria dengan usia 12 tahunsedangkan
pada wanita, migren sering terjadi pada usia besar dari 12 tahun. HIS juga
mengemukakan cluster headache 80 90 % terjadi pada pria dan prevalensi sakit
kepala akan meningkat setelah umur 15 tahun.5
2.4
Anatomi Otak
Bagian-bagian otak dapat secara bebas dikelompokkan ke dalam berbagai
evolusi. Otak terdiri dari batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla,
serebelum, otak depan (forebrain) yang terdiri atas diensefalon dan serebrum. 1
Diensefalon terdiri dari hipotalamus dan talamus. Serebrum terdiri dari
nukleus basal dan korteks serebrum. Masing-masing bagian otak memiliki fungsi
tersendiri. Batang otak berfungsi sebagai berikut: asal dari sebagian besar saraf
kranialis perifer pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi dan pencernaan,
pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur,
penerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis; keadaan
terjaga dan pengaktifan korteks serebrum, pusat tidur. 1
Serebellum berfungsi untuk memelihara keseimbangan, peningkatan tonus
otot, koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunteer
yang terlatih.
Terdapat overlapping dari proses ramifikasi pada nukleus ini seperti aferen
dari C2 selain beramifikasi ke C2, juga beramifikasi ke C1 dan C3. Selain itu,
aferen C3 juga akan beramifikasi ke C1 dan C2. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya nyeri alih dari pada kepala dan leher bagian atas. Nyeri alih biasanya
terdapat pada oksipital dan regio fronto orbital dari kepala dan yang jarang adalah
daerah yang dipersarafi oleh nervus maksiliaris dan mandibularis. Hal ini
disebabkan oleh aferen saraf tersebut tidak atau hanya sedikit yang meluas ke arah
kaudal. 1
Lain halnya dengan saraf oftalmikus dari trigeminus. Aferen saraf ini
meluas ke pars kaudal. Saraf trigeminus terdiri dari 3 yaitu V1, V2 dan V3. V1,
oftalmikus,menginervasi daerah orbita dan mata, sinus frontalis, duramater dari
fossa kranial dan cerebri serta pembuluh darah yang berhubungan dengan bagian
duramater ini. V2, maksilaris, menginervasi daerah hidung, sinus paranasal, gigi
bagian atas, dan duramater bagian fossa kranial medial. V3, mandibularis,
menginervasi daerah duramater bagian fossa cranial medial, rahang bawah dan
gigi, telinga, sendi temporoman dibular dan otot menguyah. 1
Selain saraf trigeminus terdapat saraf kranial VII, IX, X yang innervasi
meatus auditorius eksterna dan membran timpani. Saraf kranial IX menginnervasi
rongga telinga tengah, selain itu saraf kranial IX dan X innervasi faring dan
laring. Servikalis yang terlibat dalam sakit kepala adalah C1, C2, dan C3. Ramus
dorsalis dari C1 menginnervasi ototsuboccipital triangle - obliquus superior,
obliquus inferior dan rectus capitis posterior major dan minor. Ramus dorsalis dari
C2 memiliki cabang lateral yang masuk ke otot leher superfisial posterior,
Longissimus capitis dan splenius sedangkan cabang besarnya bagian medial
menjadi greater occipital nerve. 1
Saraf ini mengelilingi pinggiran bagian bawah dari obliquus inferior ,dan
balik ke bagian atas serta ke bagian belakang melalui semispinalis capitis yang
mana saraf ini di suplai dan masuk ke kulit kepala melalui lengkungan yang
dikelilingi oleh superior nuchal line dan the aponeurosis of trapezius. Melalui
oksiput, saraf ini akan bergabung dengan saraf lesser occipital yang mana
merupakan cabang dari pleksus servikalis dan mencapai kulit kepala melalui
pinggiran posterior dari sternokleidomastoid. Ramus dorsalis dari C3 memberi
cabang lateral kelongissimus capitis dan splenius. Ramus ini membentuk 2 cabang
medial. 1
Cabang superfisial medial adalah nervus oksipitalis ketiga yang
mengelilingi sendi C2-3 zygapophysial bagian lateral dan posterior. Daerah
sensitif terhadap nyeri kepala dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu intrakranial dan
ekstrakranial. Intrakranial yaitu sinus venosus, vena korteks serebrum, arteri basal,
duramater bagian anterior, dan fossa tengah serta fossa posterior. Ektrakranial
yaitu pembuluh darah dan otot dari kulit kepala, bagian dariorbita, membran
mukosa dari rongga nasal dan paranasal, telinga tengah dan luar,gigi, dan gusi.
Sedangkan daerah yang tidak sensitif terhadap nyeri adalah parenkim otak,
ventrikular ependima, dan pleksus koroideus. 1
2.5
Fisiologi Cephalgia
Nyeri (sakit) merupakan mekanisme protektif yang dapat terjadi setiap
saat bila ada jaringan manapun yang mengalami kerusakan, dan melalui nyeri
inilah, seorang individu akan bereaksi dengan cara menjauhi stimulus nyeri
tersebut.4
Rasa nyeri dimulai dengan adanya perangsangan pada reseptor nyeri
oleh stimulus nyeri. Stimulus nyeri dapat dibagi tiga yaitu mekanik, termal, dan
kimia. Mekanik, spasme otot merupakan penyebab nyeri yang umum karena dapat
mengakibatkan terhentinya aliran darah ke jaringan (iskemia jaringan),
meningkatkan metabolisme di jaringan dan juga perangsangan langsung ke
reseptor nyeri sensitif mekanik. 4
Termal, rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang tinggi tidak
berkorelasi dengan jumlah kerusakan yang telah terjadi melainkan berkorelasi
dengan kecepatan kerusakan jaringan yang timbul. Hal ini juga berlaku untuk
penyebab nyeri lainnya yang bukan termal seperti infeksi, iskemia jaringan,
memar jaringan, dll. Pada suhu 450C, jaringanjaringan dalam tubuh akan
mengalami kerusakan yang didapati pada sebagian besar populasi.4
Kimia, ada beberapa zat kimia yang dapat merangsang nyeri seperti
bradikinin, serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan enzim
proteolitik. Dua zat lainnya yang diidentifikasi adalah prostaglandin dan substansi
P yang bekerja dengan meningkatkan sensitivitas dari free nerve endings.
Prostaglandin dan substansi P tidak langsung merangsang nyeri tersebut. Dari
berbagai zat yang telah dikemukakan, bradikinin telah dikenal sebagai penyebab
utama yang menimbulkan nyeri yang hebat dibandingkan dengan zat lain. Kadar
ion kalium
sebanding dengan intensitas nyeri yang sirasakan karena kedua zat ini dapat
mengakibatkan membran plasma lebih permeabel terhadap ion. Iskemia jaringan
juga termasuk stimulus kimia karena pada keadaan iskemia terdapat penumpukan
asam laktat, bradikinin, dan enzim proteolitik.4
Semua jenis reseptor nyeri pada manusia merupakan free nerve endings.
Reseptor nyeri banyak tersebar pada lapisan superfisial kulit dan juga pada
jaringan internal tertentu, seperti periosteum, dinding arteri, permukaan sendi,
falks, dan tentorium. Kebanyakan jaringan internal lainnya hanya diinervasi oleh
free nerve endings yang letaknya berjauhan sehingga nyeri pada organ internal
umumnya timbul akibat penjumlahan perangsangan berbagai nerve endings dan
dirasakan sebagai slow-chronic-aching type pain.
Nyeri dapat dibagi atas dua yaitu nyeri akut (fast pain) dan nyeri kronik
(slow pain). Nyeri akut, merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu 0,1 detik
setelah stimulus diberikan. Nyeri ini disebabkan oleh adanya stimulus mekanik
dan termal. Signal nyeri ini ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda spinalis
melalui serat A dengan kecepatan mencapai 6-30 m/detik. Neurotransmitter
yang mungkin digunakan adalah glutamat yang juga merupakan neurotransmitter
eksitatorik yang banyak digunakan pada CNS. Glutamat umumnya hanya
memiliki durasi kerja selama beberapa milidetik.4
Nyeri kronik, merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu lebih dari 1
detik setelah stimulus diberikan. Nyeri ini dapat disebabkan oleh adanya stimulus
mekanik, kimia dan termal tetapi stimulus yang paling sering adalah stimulus
kimia. Signal nyeri ini ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda spinalis
melalui serat C dengan kecepatan mencapai 0,5-2 m/detik. Neurotramitter yang
mungkin digunakan adalah substansi P.4
Meskipun semua reseptor nyeri adalah free nerve endings, jalur yang
ditempuh dapat dibagi menjadi dua pathway yaitu fast-sharp pain pathway dan
slow- chronic pain pathway. Setelah mencapai korda spinalis melalui dorsal
spinalis, serat nyeri ini akan berakhir pada relay neuron pada kornu dorsalis dan
selanjutnya akan dibagi menjadi dua traktus yang selanjutnya akan menuju ke
otak.
Traktus
itu
adalah
neospinotalamikus
untuk
fast
pain
dan
2.6
Klasifikasi Cephalgia
Berikut ini klasifikasi nyeri kepala berdasarkan penyebabnya :
1) Nyeri kepala primer
Berikut ini beberapa jenis nyeri kepala primer :
a. Migren
b. Tension Type Headache
c. Cluster headache
d. Other primary headaches
2) Nyeri kepala sekunder
Berikut ini beberapa jenis nyeri kepala sekunder :
a. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan /
atau leher.
b. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler
cranial atau servikal
c. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan non vaskuler
intracranial.
d. Nyeri kepala yang berkaitan dengan substansi atau
withdrawalnya.
e. Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksi.
f. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan hemostasis.
g. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler berkaitan dengan kelainan
kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut,
atau struktur facial atau kranial lainnya.
h. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik.
3) Neuralgia kranial, sentral atau nyeri facial primer dan nyeri
kepala lainnya
Terbagi menjadi :
a.
b.
facial.
Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial, sentral atau
nyeri facial primer.
2.7
Patofisiologi Cephalgia
Beberapa mekanisme umum yang tampaknya bertanggung jawab memicu
nyeri kepala yaitu (Lance, 2000) peregangan atau pergeseran pembuluh darah;
intrakranium atau ekstrakranium, traksi pembuluh darah, kontraksi otot kepala
dan leher (kerja berlebihan otot), peregangan periosteum(nyeri lokal), degenerasi
spina servikalis atas disertai kompresi pada akar nervus servikalis (misalnya,
arteritis vertebra servikalis), defisiensi enkefalin (peptida otak mirip- opiat, bahan
aktif pada endorfin).2
2.8 Cephalgia Primer
Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala itu sendiri yang merupakan
penyakit utama atau nyeri kepala tanpa disertai adanya penyebab strukturalorganik. Menurut ICHD-2 nyeri kepala primer dibagi ke dalam 4 kelompok besar
yaitu :7
1) Migraine
2) Tension Type Headache
3) Cluster Headache
4) Other primary headaches
2.8.1 Migren
Definisi
Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri
kepala dengan serangan nyeri yang berlansung 4 72 jam. Nyeri biasanya
unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang sampai berat dan
diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual muntah, fotofobia dan
fonofobia.3
10
11
c.
Patofisiologi Migren
a) Teori vaskular
Vasokontriksi intrakranial di bagian luar korteks berperan dalam
terjadinya migren dengan aura. Pendapat ini diperkuat dengan adanya
nyeri kepala disertai denyut yang sama dengan jantung. Pembuluh
darah yang mengalami konstriksi terutama terletak di perifer otak
akibat aktivasi saraf nosiseptif setempat. Teori ini dicetuskan atas
observasi
bahwa
pembuluh
darah
ekstrakranial
mengalami
neural
sehingga
terjadi
depolarisasi
dan
pelepasan
12
Anamnesa riwayat penyakit dan ditegakkan apabila terdapat tandatandakhas migren. Kriteria diagnostik IHS untuk migren dengan aura
mensyaratkan bahwa harus terdapat paling tidak tiga dari empat
karakteristik berikut, yaitu migren dengan satu atau lebih aura reversibel
yang mengindikasikan disfungsi serebral korteks dan atau tanpa disfungsi
batang otak, paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur-angsur
lebih dari 4 menit, aura tidak bertahan lebih dari 60 menit, sakit kepala
mengikuti aura dalam interval bebas waktu tidak mencapai 60 menit.5
Kriteria diagnostik IHS untuk migren tanpa aura mensyaratkan
bahwa harus terdapat paling sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur
hidup yang memenuhi kriteria berikut :
a. Berlangsung 4 72 jam
b. Paling sedikit memenuhi dua dari:
1. unilateral
2. Sensasi berdenyut
3. Intensitas sedang berat
4. Diperburuk oleh aktifitas
5. Bisa terjadi mual muntah, fotofobia dan fonofobia.
Sedangkan menurut Konsensus nasional IV, Kelompok studi Nyeri Kepala,
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI) tahun 2013,
ktriteria diagnostic migrain tanpa aura :
A.
B.
Lokasi Unilateral
Kualitas berdenyut
Intensitas nyeri sedang atau berat
Keadaan diperberat oleh aktifitas fisik atau diluar
kebiasaan aktivitas rutin (seperti berjalan atau
C.
D.
naik tangga)
Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini :
1. Nausea atau muntah
2. Fotofobia dan fonofobia
Tidak berkaitan dengan penyakit lain10
13
glioblastoma,
ensefalitis,
meningitis,
meningioma,
14
15
berkurangnya
aliran
darah,
dan
ketidakseimbangan
dan
hasil
penelitian
disebutkan
beberapa
keadaan
yang
16
17
anaerob.
Metabolisme
anaerob
akan
mengakibatkan
18
Diferensial Diagnosa dari TTH adalah sakit kepala pada spondiloartrosisdeformans, sakit kepala pasca trauma kapitis, sakit kepala pasca
punksi lumbal,migren klasik, migren komplikata, cluster headache, sakit
kepala pada arteritistemporalis, sakit kepala pada desakan intrakranial, sakit
kepala pada penyakit kardiovasikular, dan sakit kepala pada anemia.6
Terapi Tension Type Headache (TTH)
Relaksasi selalu dapat menyembuhkan TTH. Pasien harus dibimbing
untuk mengetahui arti dari relaksasi yang mana dapat termasuk bed rest
,massage, dan atau latihan biofeedback. Pengobatan farmakologi adalah
simpel analgesia dan ataumuclesrelaxants. Ibuprofen dan naproxen sodium
merupakan obat yang efektif untuk kebanyakan orang. Jika pengobatan
simpel analgesia(asetaminofen, aspirin,ibuprofen, dll.) gagal maka dapat
ditambah butalbital dan kafein (dalam bentuk kombinasi seperti Fiorinal)
yang akan menambah efektifitas pengobatan.6
Menurut consensus IX PERDOSSI , terapi farmakologis pada
TTH10:
a. Pada serangan akut tidak lebih dari 2 minggu
1.
Analgetik: Aspirin 1000 mg/hari, Acetaminofen 1000
mg/hari,
dalam
waktu
lama
dapat
menyebabkan
iritasi
platelet.
Kafein (Analgetik Adjuvant) 65 mg
Kombinasi 325 aspirin , acetaminophen + 40 mg kafein.
1. Antidepresan
a. Jenis trisiklik : amitryptilin , sebagai obat teurapetik maupun
b. penceggahan TTH.
2.
Anti anxietas: Baik pada pengobatan kronis dan preventif terutama
pada penderita dengan komorbid anxietas. Golongan yang sering
dipakai benzodiazepine dan butalbutal , namun obat ini bersifat
adikktif. 10
Prognosis dan Komplikasi Tension Type Headache (TTH)
19
Gambar 2.
Lokasi Nyeri
pada
Cluster
Headache
Epidemiologi
20
pembuluhdarah sekitar.
Pembengkakan dinding arteri carotis interna.
Pelepasan histamin
Letupan paroxysmal parasimpatis.
Abnormalitas hipotalamus.
Penurunan kadar oksigen.
Positron Emision Tomografi (PET) scanning dan Magnetic
trigeminus.
Variasi
abnormal
denyut
jantung
dan
21
Patofisiologi
Patofisiologi cluster headache masih belum diketahui dengan jelas
akan tetapi teori yang masih banyak dianut sampai saat ini antara lain:
Cluster headache, timbul karena vasodilatasi pada salah satu cabang arteri
karotis eksterna yang diperantarai oleh histamine intrinsic (TeoriHorton).
Serangan cluster headache merupakan suatu gangguan kondisi fisiologis
otak dan struktur yang berkaitan dengannya, yang ditandai oleh disfungsi
hipotalamus yang menyebabkan kelainan kroon biologis dan fungsi otonom.
Hal ini menimbulkan defisiensi autoregulasi dar ivasomotor dan gangguan
respon kemoreseptor pada korpus karotikus terhadap kadar oksigen yang
turun. Pada kondisi ini, serangan dapat dipicu oleh kadar oksigen yang terus
menurun. Batang otak yang terlibat adalah setinggi pons dan medulla
oblongata serta nervus V, VII, IX, dan X. Perubahan pembuluh darah
diperantarai oleh beberapa macam neuropeptida (substansi P, dll) terutama
pada sinus kavernosus (teoriLee Kudrow)5
Diagnosis
Diagnosis
nyeri
kepala
klaster
menggunakan
kriteria
oleh
22
sampai 150 menit jika tidak diobati, dan disertai satu atau lebih gejala-gejala
berikut ini: injeksi konjungtiva atau lakrimasi ipsilateral, hidung tersumbat
atau rinore ipsilateral, edema kelopak mata ipsilateral, wajahdan dahi
berkeringat ipsilateral, ptosis atau miosis ipsilateral, atau kesadaran gelisah
atau agitasi.
Cluster headache episodik didefinisikan sebagai setidak-tidaknya
terdapat dua periode cluster yang berlangsung tujuh sampai 365 hari dan
dipisahkan periode remisi bebas nyeri selama satu bulan atau lebih.
Sedangkan cluster headache kronis adalah serangan yang kambuh lebih dari
satu tahuun periode remisi atau dengan periode remisi yang berlangsung
kurang dari satu bulan.6
Penatalaksanaan Cluster headache
Serangan cluster headache biasanya singkat, dari 30 sampai 180
menit sering memberat secara cepat, sehingga membutuhkan pengobatan
awal yang cepat. Berikan oksigen inhalasi dengan kadar 100% sebanyak 1012 liter/menit.
1.
Triptan: Sumatriptan 20 mg intranasal efektif pada pengobatan akut
2.
3.
cluster headache.
Dihidroergotamin 1 mg intra muscular efektif pada pengobatan akut
cluster headache.
Lidokain: tetes hidung topikal lidokain dapat digunakan untuk
mengobati serangan akut cluster headache. Pasien tidur telentang
dengan kepala dimiringkan ke belakang ke arah lantai 30 dan
beralihke sisi sakit kepala. Tetes nasal dapat digunakan dan
23
24
indometasin,
flunarizin,
atenolol,
verapamil,
prednisone,
gabapentin.
f. Primary thunderclap headache
Merupakan nyeri kepala yang memiliki internsitas nyeri yang
sangat hebat, timbul mendadak dan menyerupai rupture aneurisma serebral.
Terapi yang dapat diberikan kortikosteroid , hindari vasokonstriktor seperti
triptan , ergot, dan kokain. Untuk preventif dapat nimodipin selama 2-3
bulan.
g. Hemikrania kontinua
Merupakan nyeri kepala unilateral yang selalu persisten dan
responsive terhadap indometasin.Nyeri kepala akan hilang jika diberikan
indometasin 50-100 mg IM , reda dalam 2 jam. Dosis efektif 25-300 mg.
h. New daily persistent headache
Merupakan nyeri kepala yang dirasakan sepanjang hari tanpa
mereda sejak awal serangan (pada umumnya dalam 3 hari) . Nyerinya khas
bersifat bilateral, seperti ditekan atau ketat dengan intensitas nyeri derajat
ringan sampai sedang. Dapat dijumpai fotofobia, fonofobia, atau nausea
ringan.Terapi dapat diberikan analgetika minimal, dapat pula diberi
pencegahan migren kronis , dan blok saraf N.Oksipitalis magnus.
2.9 Nyeri Kepala Sekunder
Sakit kepala sekunder dapat dibagi menjadi sakit kepala yang disebabkan
oleh karena trauma pada kepala dan leher, sakit kepala akibat kelainan vaskular
kranial dan servikal, sakit kepala yang bukan disebabkan kelainan vaskular
25
intrakranial, sakit kepala akibat adanya zat atau withdrawal, sakit kepala akibat
infeksi, sakit kepala akibat gangguan homeostasis, sakit kepala atau nyeri pada
wajah akibat kelainan kranium, leher, telinga, hidung, gigi, mulut atau struktur
lain di kepala dan wajah, sakit kepala akibat kelainan psikiatri. Sakit kepala
sekunder merupakan sakit kepala yang disebabkan adanya suatu penyakit tertentu
(underlying disease). Pada sakit kepala kelompok ini, rasa nyeri di kepala
merupakan tanda dari berbagai penyakit. Adapun penyakit yang dapat
menimbulkan sakit kepala adalah :
1. Infeksi sistemik seperti flu, demam dengue/demam berdarah
denggue, sinusitis, radang tenggorokan dan lain-lain
2. Aneurisma otak
3. Tumor otak
4. Keracunan karbon dioksida
5. Glaukoma
6. Kelainan refraksi mata (mata minus/plus)
7. Cedera kepala
8. Ensefalitis (radang otak)
9. Meningitis (radang selaput otak)
10. Perdarahan otak
11. Stroke
12. Efek samping obat
13. Dan lain-lain
Sebagian besar sakit kepala bersifat ringan atau disebabkan penyakit yang
ringan. Namun kita tetap harus waspada karena sakit kepala juga dapat merupakan
gejala dari penyakit yang serius seperti radang otak/selaput otak, perdarahan otak,
stroke, tumor otak, glaukoma, dan lain-lain. Adapun karakteristik sakit kepala
yang menjadi tanda penyakit serius adalah sebagai berikut :
26
Sifat
Lokasi
Migren
tanpa aura
Berdenyut
Unilateral/
bilateral
Migren
dengan
aura
Berdenyut
Unilateral
Lama
nyeri
4-72 jam
<
60
menit
Frekuensi
Gejala ikutan
Sporadik, < 5
serangan nyeri
Mual
muntah
fotofobia,fonofobia
Sporadik,
2
serangan
didahului gejala
neurologi fokal
5-20 menit
Gangguan
visual,
gangguan
sensorik,
gangguan bicara
27
Tension
Tipe
Headache
Tumpul,
tekan diikat
Bilateral
30
hari
Cluster
Headache
Tajam,
menusuk
Unilateral
orbita,
supraorbital
Neuralgia
trigeminus
Ditusuktusuk
Dermatom
saraf V
-7
Terus menerus
15-180
menit
Periodik 1 x
tiap 2 hari 8x
perhari
15-60
detik
Beberapa
sehari
Lakrimasi ipsilateral.,
rhinorrhoea ipsilatral,
miosis/ptosis ipsilatral,
dahi
&
wajah
berkeringat
Zona pemicu nyeri
kali
28
29
30
Red Flag
Sudden Onset Headache
Consider
SAH, Bleed into a mass
AV Malformaion, Mass lesion
(especially posterior fossa)
Possible Investigation
Neuroimaging
Lumbal Pucture
Neuroimaging
Meningitis, Encephalitis
Lyme Disease,Collagen
Vascular disease, systemic
Infection
Neuroimaging
Lumbal Pucture
Blood Test
Neuroimaging
Collagen Vascular
Evaluation
Papiloedema
Neuroimaging
Lumbal Pucture