Anda di halaman 1dari 3

DEXTROCARDIA

Dekstrokardia (dextrocardia) adalah jantung yang “terbalik,” sehingga struktur yang


biasanya di sisi kanan dada berada di sebelah kiri, dan sebaliknya. Namun, arteri dan vena
dapat terhubung dengan benar. Kondisi ini terjadi karena kelainan dalam pengembangan
jantung selama minggu-minggu awal kehamilan jantung bayi berkembang. Kadang-kadang,
karena alasan-alasan yang tidak jelas, hati berkembang di sisi kanan bukannya dada sebelah
kiri.

Sebagian besar melibatkan cacat lainnya dari hati dan daerah perut. Jenis yang paling
sederhana, salah satu jenis dextrocardia, adalah cermin hati normal. Biasanya dalam kasus
ini, organ-organ perut dan paru-paru juga juga terbalik letaknya meskipun organ tersebut
normal. Sebagai contoh, hati akan berada di sisi kiri, bukan kanan.

Beberapa orang dengan bayangan cermin dextrocardia punya masalah dengan bulu-bulu
halus (silia) yang menyaring udara masuk ke hidung dan saluran udara. Kondisi ini disebut
sindrom Kartagener.

Menurut spesialis jantung anak dari RSU dr Soetomo Surabaya tersebut, ada tiga jenis
dextrocadia. Pertama, posisi jantung di kanan, tapi tak disertai perubahan letak bilik atau
serambi (posisi serambi dan bilik seperti jantung normal). ’’Pengidap dextrocardia tipe ini
tanpa keluhan. Mereka bisa hidup normal,’’tutur dr Hotmanuli Siahaan SpJP FIHA, spesialis
jantung dan pembuluh darah dari RS Adi Husada Undaan, Surabaya.
Bahkan, salah seorang pasien Hotman mencapai usia lanjut. “Ada pasien saya yang
berumur 65 tahun dan mengalami dextrocardia. Tapi, dia hidup seperti orang kebanyakan,"
ujarnya. Namun, ada yang patut diwaspadai untuk pasien dextrocardia tipe satu. Yakni,
sindrom kartagener. Pada kondisi tersebut, pasien akan sering mengalami gangguan
pernapasan. Mahrus menjelaskan, fungsi silia (bulu-bulu di saluran pernapasan yang berperan
membersihkan benda asing) tidak optimal. Akibatnya, silia tak bisa mengeluarkan benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan. Hal itulah yang menjadi penyebab infeksi.
"Biasanya, pasien dengan sindrom ini tak bisa tumbuh hingga dewasa. Penyebab
kematiannya adalah infeksi pada saluran pernapasan," ungkapnya. Sindrom tersebut juga
memengaruhi proses reproduksi sehingga pasien bisa mandul.”

Pada tipe kedua dextrocardia, letak serambi dan bilik jantung terbalik. Maksudnya,
letak bilik kanan di kiri jantung. Begitu juga posisi bilik kiri, di bagian kanan jantung. Tipe
kedua ini disebut situs inversus totalis. "Disebut total karena yang terbalik tak hanya jantung,
namun liver, limpa, dan paru juga pindah ke sisi kanan tubuh," kata alumnus FK Unair itu.
Situs inversus totalis karena rotasi janin tak berlangsung normal pada trimester pertama
kehamilan.
Ketidaknormalan tersebut diduga disebabkan perubahan sifat materi genetik (mutasi)
telur ibu. Mutasi tersebut mungkin berkaitan dengan infeksi virus, bakteri, atau parasit.
Mahrus mengatakan, dextrocardia tipe kedua kerap diiringi oleh defect lain. Misalnya, lubang
pada sekat serambi jantung atau ASD (artrial septal defect), VSD atau lubang pada sekat bilik
jantung (ventrikel septal defect), ataupun tetralogy of fallot (bayi biru). "Biasanya,
dextrocardia baru diketahui ketika pasien mengalami kelainan lain. Jika tak ada kelainan pada
jantung, pasien relatif tak punya keluhan," jelasnya.
Dia menceritakan salah seorang pasiennya yang berusia dua pekan. Tiap menangis,
sekujur tubuhnya membiru. Napasnya pun tersengal-sengal. Sang ibu kesulitan memberikan
ASI. Menurut diagnosis awal, pasien menderita bayi biru. Saat pemeriksaan detail, baru
diketahui bahwa pasien tersebut dextrocardia tipe dua plus kelainan bayi biru. "Jika tak ada
keluhan, saya yakin orang tuanya juga tidak tahu kalau anaknya dextrocardia," ujarnya.
Pada tipe ketiga dextrocardia, tak semua letak bilik atau serambi terbalik. Misalnya,
hanya bilik yang terbalik, sedangkan letak serambi tetap normal. Begitu juga sebaliknya.
Mahrus mengatakan, tipe ketiga lebih kompleks. Umumnya, tipe ketiga diikuti oleh gejala
tubuh membiru. Sebab, darah dari serambi kanan masuk ke bilik kiri, lantas dipompa ke
seluruh tubuh.
Yang masuk ke bilik kiri kan darah kotor. Jika dipompa ke seluruh tubuh, pasien akan
kekurangan oksigen. Itu yang membuat bayi membiru," jelasnya.
Ada kalanya letak pembuluh darah yang terbalik. Mahrus mencontohkan, posisi pembuluh
darah dari bilik kiri, justru mengarah ke paru-paru. "Bila kondisinya begitu, malah bagus.
Sebab, darah jadi bersih," katanya. Hal tersebut dinamakan Corrective TGA (transposition of
the great arteries)

Penyebab :

Hal ini dapat terjadi pada saat lahir (kongenital) atau disebabkan oleh penyakit atau
pembedahan.

Gejala :
Tidak ada gejala dextrocardia jika jantung normal. Kondisi yang mungkin termasuk
dextrocardia dapat menyebabkan gejala berikut:

 Kulit kebiruan
 Kesulitan bernapas
 Kegagalan untuk tumbuh dan bertambah berat badan
 Kelelahan
 Penyakit kuning (kulit dan mata kuning)
 Kulit pucat
 Infeksi paru-paru

Pengobatan :

Dextrocardia lengkap tanpa cacat jantung tidak memerlukan pengobatan. Hal ini penting,
Namun, untuk membiarkan anak dengan penyedia layanan kesehatan tahu hati adalah di sisi
kanan dada. Pengobatan untuk kondisi yang mencakup dextrocardia tergantung pada apakah
bayi memiliki jantung lainnya atau masalah fisik selain dextrocardia.

Jika terjadi cacat jantung berupa dextrocardia, bayi kemungkinan besar akan dioperasi.
Sedangkan sakit kritis bayi memerlukan pengobatan dengan obat-obatan sebelum operasi.
Obat-obat ini membantu bayi tumbuh lebih kuat sehingga memungkinkan untuk dioperasi.

Anda mungkin juga menyukai