Anda di halaman 1dari 63

PENGUJIAN HIPOTESIS K SAMPEL BEBAS

STATISTIKA NON PARAMETRIK: DALAM


APLIKASI
PENELITIAN

Padlah Riyadi, SE, Ak, CA.

Tujuan Pengujian Hipotesis K


Sampel Bebas

Pengujian K sampel bebas bertujuan


untuk menganalis perbedaan dari K
sampel (tiga atau lebih) yang saling
bebas, atau dengan kata lain untuk
menguji apakah K sampel sampel yang
saling bebas
tersebut, berasal dari
populasi
yang
memilki
kesamaan
karakteristik atau tidak.

Pedoman Memilih Teknik Statistik Non


Parametrik Pengujian Hipotesis K
Sampel Bebas
Skala
Alat Analisis Pengujian Hipotesis
yang
K Sampel Bebas
Digunaka
n
Nominal
Uji Chi Square K Sampel Bebas
Ordinal
Uji Median Extention
Uji Kruskal Walls One Anova
Uji Jonckheere-Terpstra (hipotesis priori)

UJI CHI SQUARE K SAMPEL BEBAS

Uji Chi-square K Sampel bebas


digunakan untuk menguji perbedaan
K sampel yang saling bebas jika data
yang digunakan berskala nominal.

Rumus Chi square


( fo fe)
X
fe
i 1
2

X2 = Chi Square
Fo = Frekuensi yang diobservasi
Fe = Frekuensi yang diharapkan

Langkah Melakukan Analisis Chi


Square
a. Buatlah tabulasi dalam bentuk
baris ( r ) dan kolom ( k ).
b. Hitunglah jumlah total nilai
kolom (ri)
c. Hitunglah jumlah total nilai
kolom (kj).
d. Hitunglan nilai frekuensi yang
diharapkan setiap sel, dengan
rumus (ri/n)x(j).

e. Hitung nilai Chi Square hitung dengan


rumus sebagai berikut:

f. Bandingkan nilai Chi square hitung


dengan Chi square tabel dengan
df=(,K-1).
g. Pengambilan keputusan dengan criteria:
. Ho tidak dapat ditolak, jika Chi
square hitung Chi square tabel.
. Ho ditolak, jika Chi square hitung >
Chi square tabel.

Contoh Uji Chi Square K Sampel


Bebas
Seorang peneliti melakukan penelitian
untuk menguji pebedaan preferensi
konsumen
dalam
memilih
moda
transportasi pada saat mudik. Moda
transportasi dikelompokan menjadi
bus,
kereta,
pesawat
terbang,
sedangkan
tingkat
pendidikan
dikelompokan menjadi tamatan SMP,
tamatan SMA, dan tamatan Perguruan
Tinggi (PT). Untuk keperluan tersebut
diambil sampel sebagai berikut:

Data Penelitian
Moda Transportasi
Tingkat
Pendidik
an
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
Jumlah

Pesawat
Jumlah
Terbang

Bus

Kereta

30
10

15
30

10
15

55
55

15

20

40

45

60

45

150

Jawaban :
1. Judul Penelitian

Perbedaan Selera Masyarakat dalam Memilih


Transportasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Moda

2. Variabel Penelitian

Moda Transportasi dan Tingkat Pendidikan

3. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat perbedaan selera masyarakat dalam


memilih
moda
transportasi
berdasarkan
tingkat
pendidikan ?

4. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan selera masyarakat dalam


memilih moda transportasi berdasarkan tingkat
pendidikan.
Ha : Terdapat perbedaan selera masyarakat dalam memilih
moda transportasi berdasarkan tingkat pendidikan.
atau:
H o : 1 = 2= 3 = 4
H a : 1 2 3 4

5. Kriteria Pengujian
Ho tidak dapat ditolak, jika X2 hitung
X2 tabel, atau Sig. > 0,05
Ha diterima, jika X2 hitung > X2 tabel,
atau Sig. 0,05

6. Analisis Data
Moda Transportasi
Tingkat
Pendidik
an
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
Jumlah

Bus

Kereta

Pesawat
Jumlah
Terbang

30 (16,50)
10 (16,50)

15 (22,00)
30 (22,00)

10 (16,50)
15 (16,50)

55
55

5 (12,00)

15 (16,00)

20 (12,00)

40

45

60

45

150

nilai frekuensi harapan untuk


setiap sel :

55
55
C 11
x 45 16,50 C 12
x60 22,00
150
150

C 13

55
x 45 16,50
150

C 21

55
x 45 16,50
150

C 22

55
x60 22,00
150

C 23

55
x 45 16,50
150

C 31

40
x 45 12,00
150

C 32

40
x60 16,00
150

C 33

40
x 45 12,00
150

menghitung nilai Chi square :


2
(
f

f
)
e
X2 o
fe

2
2
2
(
30

16
,
50
)
(
15

22
,
00
)
(
20

12
,
00
)
X2

...
30,919
16,50
22,00
12,00

Output SPSS

7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh
nilai Chi square hitung sebesar 30,919
sedangkan nilai Chi square tabel dengan
Df=(; (k-1)(r-1) atau 0,05;4 diperoleh nilai
sebesar
9,488 dan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Karena nilai Chi square hitung
(30,919) lebih besar dibandingkan dengan
Chi square
tabel (9,488), atau tingkat
signifikansi (0,000) lebih kecil daripada alpha
(0,05), maka hipotesis nol ditolak, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan
Terdapat perbedaan selera masyarakat
dalam
memilih
moda
transportasi
berdasarkan tingkat pendidikan, diterima.

UJI KRUSKALL WALLIS H

Uji Kruskal Wallis H


digunakan untuk
menguji perbedaan K sampel bebas jika
data yang digunakan berskala ordinal, jika
data yang diperoleh berkala interval atau
rasio tetapi ukuran sampel kecil atau tidak
berdistribusi normal maka data harus
ditransformasikan terlebih dahulu menjadi
skala ordinal dengan cara meranking.

Rumus Kruskall Wallis H


2
j

R
12
H
3( N 1)

N ( N 1) j 1 n j
k

H
N

= Nilai Kruskal Wallis H


= Ukuran sampel (Jumlah
baris/pengamatan)
k = Jumlah sampel (jumlah
kolom)
Ri = Jumlah ranking dalam kolo

Langkah Melakukan Analisis


Kruskall Wallis H
a. Buatlah tabulasi K sampel
bebas.
b. Jika data dalam baris bukan
data ordinal, maka harus
membuat ranking dari
keseluruhan pengamatan (n).
c. Hitunglah jumlah ranking pada
setiap K sampel (Rj).
d. Kuadratkan jumlah ranking pada
setiap K sampel (Rj2).

e. Hitung nilai Kruskal Wallis H hitung


dengan rumus sebagai berikut:
k

R 2j

12
H
3( N 1)

N ( N 1) j 1 n j
f. Bandingkan nilai Kruskal Wallis H hitung
dengan Chi Square tabel dengan
df=(,K-1).
g. Pengambilan keputusan dengan kriteria:
. Ho tidak dapat ditolak, jika H hitung
Chi square tabel.
. Ho ditolak, jika H hitung > Chi square
tabel.

Contoh Test Kruskall Wallis H


Seorang peneliti bidang ekonomi,
melakukan penelitian dengan tujuan
untuk
mengetahui
perbedaan
pendapatan berdasarkan pekerjaan
(Petani, Nelayan, Pedagang, dan Buruh
Pabrik). Untuk keperluan tersebut
diambil sampel secara acak sebanyak
16 orang dengan data sebagai berikut:

Data Penelitian
Pekerjaan
Petani
Petani
Petani
Petani
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Nelayan
Nelayan
Nelayan
Nelayan
Buruh Pabrik
Buruh Pabrik
Buruh Pabrik
Buruh Pabrik

Pendapatan/hari
11.000
20.000
25.000
30.000
10.000
11.000
12.000
14.000
11.500
12.500
13.000
19.000
10.500
15.000
18.000
24.000

1. Judul Penelitian

Jawaban :

Perbedaan Pendapatan berdasarkan Pekerjaan

2. Variabel Penelitian

Pendapatan dan Pekerjaan

3. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat perbedaan


berdasarkan pekerjaan ?

pendapatan

4. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapatan


berdasarkan pekerjaan.
Ha : Terdapat perbedaan pendapatan
berdasarkan pekerjaan.
atau:
Ho : 1 = 2 = 3 = 4
Ha : 1 2 3 4

5. Kriteria Pengujian
Ho tidak dapat ditolak, jikaH X2 , atau
Sig. > 0,05
Ho ditolak, jika H > X2, atau Sig.
0,05

Pekerjaan
Petani
Petani
Petani
Petani
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Nelayan
Nelayan
Nelayan
Nelayan
Buruh Pabrik
Buruh Pabrik
Buruh Pabrik
Buruh Pabrik

Pendapatan/
hari
11.000
20.000
25.000
30.000
10.000
11.000
12.000
14.000
11.500
12.500
13.000
19.000
10.500
15.000
18.000
24.000

6. Analisis Jumlah
Data
Rangking

3.5
13
15
16
1
3.5
6
9
5
7
8
12
2
10
11
14

Ranking

47.5

19.5

32

37

nilai Kruskal Wallis H dapat


diperoleh dengan perhitungan
sebagai berikut :
2

k R
12
j
H
3( N 1)
N ( N 1) j 1 n j

47,52 19,52 32 2 37
12
H

(
3(16 1) 4,479
12(12 1)
4
4
4
4
2

Output SPSS

7. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh
nilai
Kruskal Wallis H sebesar
4,479
sedangkan nilai Chi square tabel dengan
Df=(; k-1) atau 0,05;3 sebesar 7,815 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,214. Karena
Kruskal Wallis H hitung (4,479) lebih kecil
daripada nilai Chi square tabel (7,815), atau
karena tingkat
Sig. (0,214) lebih besar
daripada alpha(0,05), maka hipotesis nol
tidak dapat ditolak, dengan demikian
hipotesis
yang
menyatakan
Terdapat
perbedaan
pendapatan
berdasarkan
pekerjaan, ditolak.

UJI MEDIAN

Uji Median digunakan untuk menguji


hipotesis komparatif K sampel yang
saling
bebas apabila data
yang
digunakan
berskala ordinal, dengan
kata lain uji ini bertujuan untuk menguji
apakah K sampel dalam satu populasi
memiliki perbedaan atau tidak.

Rumus yang digunakan dalam pengujian


median mengunakan rumus Chi square

X2 = Chi square
Fo = Frekuensi yang
diobservasi
Fe = Frekuensi yang diharapkan

Langkah Melakukan Uji Median


a. Urutkan semua pengamatan dari yang
nilainya terkecil sampai yang terbesar.
b. Cari nilai median dengan cara memilih
pengamatan yang paling tengah, jika
jumlah pengamatan genap maka dihitung
median rata-rata.
c. Buatlah tabulasi dalam bentuk baris ( r )
dan kolom ( k ), dimana pada baris dibagi
dua kategori di atas median (>) dan di
bawah atau sama dengan median ().
d. Hitunglah jumlah total nilai kolom (ri)
e. Hitunglah jumlah total nilai kolom (kj).

f. Hitunglan nilai frekuensi yang diharapkan


setiap sel, dengan rumus (ri/n)x(j).
g. Hitung nilai Chi square hitung dengan
rumus sebagai berikut:

h. Bandingkan nilai Chi square hitung dengan


Chi square tabel dengan df=(,K-1).
i. Pengambilan keputusan dengan kriteria:
.Ho tidak dapat ditolak, jika Chi square
hitung Chi square tabel
.Ho ditolak, jika Chi square hitung > Chi
square tabel

Contoh Test Median


Seorang
manajer pemasaran Kaos
Merek Oblonk melakukan penelitian
dengan
tujuan
untuk
menguji
perbedaan penjualan di tiga kabupaten
yaitu
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten
Purbalingga. Untuk keperluan tersebut
diambil sampel secara acak 15 penjual
dengan data sebagai berikut:

Data Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Daerah Pemasaran
Banyumas
Banyumas
Banyumas
Banyumas
Banyumas
Cilacap
Cilacap
Cilacap
Cilacap
Cilacap
Purbalingga
Purbalingga
Purbalingga
Purbalingga
Purbalingga

Penjualan/Hari
1000
1200
1200
1300
1400
1200
1200
1350
1450
1900
1000
1400
1600
1850
1900

1. Judul Penelitian

Perbedaan Penjualan
Pemasaran

Jawaban :
berdasarkan

Daerah

2. Variabel Penelitian

Penjualan dan Daerah Pemasaran

3. Pertanyaan Penelitian

Apakah
terdapat
perbedaan
berdasarkan daerah pemasaran?

penjualan

4. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan penjualan


berdasarkan daerah pemasaran.
Ha : Terdapat perbedaan penjualan berdasarkan
daerah pemasaran.
atau:
H o : 1 = 2= 3
H a : 1 2 3

5. Kriteria Pengujian
Ho tidak dapat ditolak, jika X2 hitung
X2 tabel, atau Sig. > 0,05
Ho ditolak, jika X2 hitung > X2 tabel,
atau Sig. 0,05

6. Analisis Data
No
1
11
2
3
6
7
4
8
5
12
9
13
14
10
15

Daerah Pemasaran
Banyumas
Purbalingga
Banyumas
Banyumas
Cilacap
Cilacap
Banyumas
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Cilacap
Purbalingga
Purbalingga
Cilacap
Purbalingga

Penjualan/Hari
1.000
1.000
1.200
1.200
1.200
1.200
1.300
1.350
1.400
1.400
1.450
1.600
1.850
1.900
1.900

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh nilai


median
sebesar
1.350.
Langkah
berikutnya
memasukan ke dalam tabulasi untuk menghitung nilai
Chi square, dengan cara sebagai berikut:
Daerah Pemasaran
Penjuala
Cilaca Purbalingg Jumlah
Banyumas
n/Hari
p
a
3
Penjualan
1 (2,667) (2,667
4 (2,667)
8
> 1350
)
2
Penjualan
4 (2,333) (2,333
1 (2,333)
7
1350
)
Jumlah
5
5
5
15

nilai frekuensi harapan untuk setiap sel


dengan cara sebagai berikut:
C 11

8
x5 2,667
15

C 12

8
x5 2,667
15

C 13

8
x5 2,667
15

C 21

7
x5 2,333
15

C 22

7
x5 2,333
15

C 23

7
x5 2,333
15

menghitung nilai Chi square, dengan


rumus sebagai berikut:
2
(
f

f
)
e
X2 o
fe

(1 2,667) 2 (3 2,667) 2
(1 2,333) 2
X

...
3,750
2,667
2,667
2,333
2

Output SPSS

7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh
Chi square hitung sebesar 3,750 sedangkan
Chi Square tabel dengan Df=(; (k-1) atau
0,05;2
sebesar
5,591 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,153. Karena nilai Chi
square hitung (3,750) lebih kecil daripada
nilai Chi square tabel (5,591), atau tingkat
signifikansi 0,153 lebih besar daripada alpha
(0,05), maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan
Terdapat perbedaan penjualan berdasarkan
daerah pemasaran ditolak.

UJI JONCKHEERE TERPSTRA

Uji Jonckheere Terpstra diperkenalkan oleh


Jonckheere dan Terpstra. Uji
ini pada
dasarnya mirip dengan Uji Kruskal Wallis H,
perbedaannya adalah pada uji KruskalWallis H tidak menguji hipotesis tentang
urutan priori populasi dari mana sampel
diambil sedangkan pada uji ini menguji
tentang urutan priori populasi dari mana
sampel diambil.

Uji Jonckheere Terpstra digunakan


pendekatan distribusi normal
standar dengan rumus :

Z
= Z skor
S
= P- Q
Var (S)
= Varian

Rumus menghitung nilai varian

Var (S) = Varian


n
= Jumlah total skor
ti
= Total marginal baris
ui
= Total marginal kolom

Langkah Melakukan Uji

Jonckheere Terpstra
a. Membuat tabel dengan baris berisi
variabel kriteria sedangkan kolom
berisi variable interval atau rasio.
b. Menghitung nilai P yaitu jumlah
pengamatan disebelah kanan yang
memiliki nilai yang lebih besar dari
tertentu secara berurutan.
c. Menghitung nilai Q yaitu jumlah
pengamatan disebelah kanan yang
memiliki nilai yang lebih kecil dari
tertentu secara berurutan.
d. Menghitung nilai S yaitu S = P - Q.

e. Hitung nilai Varian (S) dengan rumus sebagai


berikut:

f. Menghitung nilai distribusi normal standar dengan


rumus sebagai berikut:

g. Pengambilan keputusan dengan criteria:


.Ho tidak dapat ditolak, jika Z hitung Z tabel
.Ho ditolak, jika Z hitung > Z tabel

Contoh1
Loftus dan Palmer (1974) melakukan penelitian untuk
menguji perbedaan persepsi responden terhadap tiga
istilah kata. Pertanyaan penelitiannya adalah apakah
istilah Smashed dipersepsikan lebih keras dari
bumped dan istilah bumped dipersepsikan lebih
keras dari contacted. Untuk menguji ini responden
dibagi menjadi tiga. Kelompok pertama ditanya
berapa perkiraan kecepatan mobil yang saling
contacted?, Kelompok kedua ditanya berapa
kecepatan mobil yang saling bumped?, dan kelompok
ketiga ditanya berapa kecepatan mobil yang saling
smashed?. Pengunaan tiga istilah yang berbeda ini
diprediksikan akan berpengaruh terhadap estimasi
konsumen akan kecepatan mobil. Untuk keperluan
tersebut diambil data sebagai berikut:

Data Penelitian
Contacted
10
12
14
16
Med=13

Bumped
12
18
20
22
Med=19

Smashed
20
25
27
30
Med=26

1. Judul Penelitian

Jawaban :

Perbedaan Persepsi Terhadap Istilah smashed, bumped dan


contacted.

2. Variabel Penelitian

Crashed dan Miles per Hour

3. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat perbedaan istilah persepsi responden


terhadap tiga istilah kata dimana smashed dipersepsikan
lebih keras dari bumped dan istilah bumped dipersepsikan
lebih keras dari contacted ?

4. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan persepsi responden terhadap


tiga istilah kata smashed bumped dan contacted.
Ha : Terdapat terdapat terdapat perbedaan persepsi responden
terhadap tiga istilah kata dimana smashed dipersepsikan
lebih keras dari bumped dan istilah bumped dipersepsikan
lebih keras dari contacted.
atau:
H o : 1 = 2= 3
H a : 1 2 3

5. Kriteria Pengujian
Ho tidak dapat ditolak, jika Z hitung Z
tabel atau Sig. > 0,05

Ha diterima, jika Z hitung > Z tabel


Sig. 0,05

6. Analisis Data

Berdasarkan tabel di atas kemudian dihitung:


Jumlah skor disebelah kanan yang lebih tinggi dari 10 ada
8, yaitu 12, 20, 18, 25, 20, 27, 22 dan 30.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih tinggi dari 12 ada
7, yaitu 20, 18, 25, 20, 27, 22 dan 30.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih tinggi dari 14 ada
7, yaitu 20, 18, 25, 20, 27, 22 dan 30.
Jumlah disebelah kanan skor yang lebih tinggi dari 16 ada
7, yaitu 20, 18, 25, 20, 27, 22 dan 30.
Jumlah disebelah kanan skor yang lebih tinggi dari 12 ada
4, yaitu 20, 25, 27 dan 30 .
Jumlah disebelah kanan skor yang lebih tinggi dari 18 ada
4, yaitu 20, 25, 27 dan 30.
Jumlah disebelah kanan skor yang lebih tinggi dari 20 ada
3, yaitu 25, 27 dan 30.
Jumlah disebelah kanan skor yang lebih tinggi dari 22 ada
3, yaitu 25, 27 dan 30, sehingga diperoleh nilai P sebagai
berikut:
P = 8 + 7 + 7 + 7 + 4 + 4 + 3 + 3 + 43

Berdasarkan

tabel kemudian juga dihitung:


Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 0.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 0.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 1.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 1.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 0.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 0.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 0.
Jumlah skor disebelah kanan yang lebih rendah
tenyata tidak ada 1, sehingga diperoleh nilai Q
berikut:
Q=0+0+1+1+0+0+0+1=3

dari 10,
dari 12,
dari 14,
dari 16,
dari 12,
dari 18,
dari 20,
dari 22,
sebagai

Langkah berikutnya menghitung nilai, dengan rumus


S = P - Q = 43 3 = 40
Untuk menghitung nilai S, juga dapat dilakukan
dengan membuat tabel kontigensi sebagai berikut:
Mph
10
12
14
16
18
20
22
25
27
30
ui
ui 2
ui 3

Contact Bumpe Smashe


Ti
ti2
ed
d
d
1
0
0
1
1
1
1
0
2
4
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
2
4
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
4
4
4
12 16
16
16
16
144 48
64
64
64 1728 192

ti3
1
8
1
1
1
8
1
1
1
1
24

Sehingga nilai Z dapat dihitung sebagai berikut:

Output SPSS

7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Z
hitung sebesar 2,939 dan nilai Z tabel
dengan Df=(/2) atau 0,025 sebesar 1,645
sedangkan tingkat signifikansi sebesar 0,003.
Karena nilai Z hitung (2,939) lebih besar
daripada Z tabel (1,645), atau tingkat
signifikansi (0,003) lebih kecil daripada alpha
(0,05) maka hipotesis nol ditolak, sehingga
hipotesis yang menyatakan
Terdapat
perbedaan persepsi responden terhadap tiga
istilah kata,
dimana
istilah smashed
dipersepsikan lebih keras dari
bumped
dan istilah bumped dipersepsikan lebih
keras dari contacted, diterima.

Contoh 2
Seorang ahli ekonomi melakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan konsumsi rumah tangga
berdasarkan pada tingkat pendapatan: Untuk
keperluan tersebut diambil sampel secara
acak sebanyak 15 rumah tangga yang terdiri
dari 5 rumah tangga berpendapatan rendah,
5 rumah tangga berpendapatan sedang dan
5 rumah tangga berpendapatan tinggi,
dengan data sebagai berikut:

Data Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pendapatan
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Konsumsi
1000
1250
950
1500
1100
2500
3500
2750
2800
3000
4500
4250
4000
4100
4350

Jawaban :
1.

Judul Penelitian

Perbedaan Tingkat Konsumsi


Tingkat Pendapatan

berdasarkan

2. Variabel Penelitian

Tingkat Konsumsi dan Tingkat Pendapatan

3. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat perbedaan tingkat konsumsi


masyarakat berdasakan tingkat pendapatan
dimana, tingkat konsumsi masyarakat yang
berpendapatan tinggi lebih banyak dibandingkan
dengan
masyarakat
yang
berpendapatan
menengah dan tingkat konsumsi masyarakat
yang bependapatan menengah lebih banyak
dibandingkan
dengan
tingkat
konsumsi
masyarakat yang berpendapatan rendah ?

4. Hipotesis
Ho
:
Tidak terdapat perbedaan tingkat konsumsi
berdasarkan tingkat pendapatan.
Ha : Terdapat perbedaan tingkat konsumsi masyarakat
berdasarkan tingkat pendapatan dimana, tingkat
konsumsi masyarakat yang berpendapatan tinggi lebih
banyak
dibandingkan
dengan
tingkat
konsumsi
masyarakat yang berpendapatan menengah dan tingkat
konsumsi masyarakat yang bependapatan menengah
lebih banyak dibandingkan dengan tingkat konsumsi
masyarakat yang berpendapatan rendah.
atau:
Ho : 1 = 2= 3
Ha : 1 2 3

5. Kriteria Pengujian
Ho tidak dapat ditolak, jika Sig. > 0,05
Ha diterima, jika Sig. 0,05

Output SPSS

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Z hitung sebesar
3,962 dan nilai Z tabel sebesar 1,645 sedangkan tingkat
Signifikasi sebesar 0,000. Karena nilai Z hitung (3,962)
lebih besar daripada nilai Z tabel (1,645) dan tingkat
Signifikasi (0,000) lebih kecil daripada alpha (0,05), maka
hipotesis nol ditolak, dengan kata lain hipotesis yang
menyatakan
Terdapat perbedaan tingkat konsumsi
masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan dimana,
tingkat konsumsi masyarakat yang berpendapatan tinggi
lebih banyak dibandingkan dengan konsumsi masyarakat
yang berpendapatan menengah dan tingkat konsumsi
masyarakat yang bependapatan menengah lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat konsumsi masyarakat yang
berpendapatan rendah diterima.

Anda mungkin juga menyukai