DisusunOleh :
WINDI HUSADA
NPM : 1224260150. DB
Disusun oleh
WINDI HUSADA
NPM. 1224260150 DB
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK
PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU
TAHUN 2015
WINDI HUSADA
NPM. 1224260150 DB
Telah Diuji dan Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji
Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu
Pada Tanggal 08 Agustus 2015
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
(Pembimbing I)
Penguji I
Penguji II
Penguji III
(Pembimbing II)
Pusdikawati, SST
NIP. 198502062008042001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan
Akbid Dehasen Bengkulu
ii
: 1224260150. DB
Program Studi
: D.III Kebidanan
Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu
Dosen Pembimbing
iii
MOTTO
Jangan engkau menghitung kebaikan yang telah engkau lakukan , Tetapi hitunglah
beberapa perbuatan yang buruk yang telah engkau kerjakan di muka bumi ini. Orang bijak
adalah orang yang selalu berusaha untuk memperbaiki dirinya dan tidak pemah ada Kata
untuk menyalahkan orang lain walaupun sebenamya orang lain itu salah.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahhirobilalamin, dengan iringan doa serta usaha yang tiada henti hentinya
akhirnya karya Tulis Ilmiah ini telah terselesaikan.
KARYA TULIS ILMIAH INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA
Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya serta memberikan ku serta memberikan ku
kesehatan sepanjang aku hidup.
Kedua orang Tua ku yang aku sayang dan cintanya. Ayahanda ( LUKMAN HAKIM )
dan ibunda ( KURNIATI ) yang senantiasa tak kenal lelah mengorbankan tenaga agar
aku tetap bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin, bekerja keras dan selalu
mendoakan ku, memberikan dukungan moril dan materil, serta memberi semangat yang
tiada henti hentinya, terima kasih atas jasa kalian sampai kapan pun tidak akan aku
lupakan.
Buat Ayuk - Ayuk Dan Kakak ku (IKA SAKTI BRAHMANA, KRISTIN HAKIM,
WULAN DARI, dan BUDI ONO), semangat serta dorongan kalianlah yang
membangkitkan semangatku.
Kepada Pembimbing Karya Tulis Ilmiah ku ibu Hj. HADARA, SKM, MM dan ibu Ns.
BERLIAN KANDO S, S.Kep, M.KES yang selalu membimbing aku hingga dapat
menyelesaikan Karya Tubs Ilmiah, terima kasih atas jasa kalian sampai kapan pun tidak
akan aku lupakan
Kepada dosen ku ( bunda vivi, bunda syami, bunda lucky, bunda mepi, bunda reni, bunda
iswari, bunda venty, bapak dahrizal ) dan semua yang tak sempat aku sebutkan satu
persatu) terima kasih atas ilmunya
Terima kasih buat MOLAS MOLAS kesayangan WINDI HUSADA AYUK SRI AYU
dari Bengkulu yang BERANI DAN NEKAT haha AYUK SHANTY dari Flores Cancar
yang PERHATLAN dan terakhir si pipi Bakpaw NURUL DWINITA Bengkulu yang
PINTAR dan yang lain yang tak bisa aku sebutkan satu persatu yang selalu menemaniku
dan memberikan bantuan disaat kubahku.
Kepada kampus tercintaku STIKES DAN AKADEMI KEBIDANAN DEHASEN tempat
AKU menuntut ilmu selama 3 tahun.
Buat Almamater Tercinta tempatku menggapai masa depan ( AKADEMI KEBIDANAN
DEHASEN ).
iv
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi
Kebidanan Di Kota Bengkulu Tahun 2015 .
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan yang bermanfaat oleh berbagai pihak, oleh karena itu
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Ice Rakizah Syafrie, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Dehasen Bengkulu.
2. Ibu Syami Yulianti, SST selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
Dehasen Bengkulu
3. Ibu Hj. Hadara, SKM, MM selaku pembimbing I yang telah membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah tepat pada
waktunya.
4. Ibu Berlian Kando S, S.Kep, M.Kes selaku pembimbing II yang telah
membimbing penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis
Ilmiah ini sehingga dapat selesai tepat waktunya.
5. Seluruh staf pengajar Dehasen Bengkulu, yang telah memberikan bekal ilmu
selama dibangku kuliah.
vii
6. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dan dukungan atas
keberhasilanku.
7. Semua teman-teman sejawat dan seperjuangan yang telah mendukung dan
membantu saya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangankekurangan baik dari segi isi, penyusunan maupun tehnik penulisan karena
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu dengan kerendahan hati
penulis mengaharapkan saran, kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan perbaikan-perbaikan dimasa akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Bengkulu,
Agustus 2015
Penulis
Windi Husada
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 5
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Lampiran
Halaman
Tabel 4.1
Tabel 5.1
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Lampiran
Halaman
Gambar 3.1
xii
Halaman
USG
: Ultrasonography ............................................................................... 3
IBI
KIA/KB
AIDS
DINKES
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul Lampiran
Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan merupakan jabatan profesional. Sebagai anggota profesi, bidan
mempunyai ciri khas yang khusus. Bidan memiliki ciri tugas yang unik yaitu
selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya serta
memiliki kode etik serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui proses
dan jenjang pendidikan tertentu.
tersendiri (Purwoastuti, 2014). Kode etik profesi adalah norma-norma yang harus
diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan dalam melaksanakan
tugas ptofesinya dan dalam hidup di masyarakat. Organisasi Bidan telah
mengembangkan kode etik profesi sebagai pedoman. Salah satu contohnya adalah
kode etik bidan internasional (The International Confederation of Midwives Code
of Ethics) (Purwoastuti, 2014).
Pelanggaran kode etik di Indonesia masih sering terjadi. Kasus pelanggaran
Bidan di Kediri yang memberikan suntikan perangsang untuk aborsi
menyebabkan kliennya yang masih remaja meninggal dunia. Pelanggaran juga
terjadi di Jember dimana klien mengalami luka robek pada organ wanitanya.
Peristiwa ini diakibatkan bidan salah atau lalai dalam mengambil tindakan untuk
menggunting dinding organ pada saat persalinan (Reza, 2012).
dalam
Karsi
(2008)
menyatakan
beberapa
permasalahan
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran
Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu
Tahun 2015.
C. Tujuan Penelitian
Diketahuinya Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi
Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi tempat penelitian
Memberikan kontribusi informasi mengenai kode etik profesi bidan kepada
bidan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai profesional.
b. Bagi instansi pendidikan
Memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan juga sebagai bahan
kajian penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
c. Bagi peneliti
Memperdalam pengetahuan penulis tentang kode etik profesi kebidanan
dalam pemberian pelayanan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Notoatmodjo
(2010)
Pengetahuan
(knowledge)
adalah
merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Suatu perbuatan yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan
perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan orang yang mengadopsi
perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi proses sebagai berikut:
a. Kesadaran (Awareness) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap obyek (stimulus).
b. Merasa tertarik (Interest) terhadap stimulus atau obyek tertentu. Disini
sikap subyek sudah mulai timbul.
c. Menimbang-nimbang (evaluation) terhadap baik dan tidaknya terhadap
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah tidak
baik lagi.
d. Trial, dimana subyek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
e. Adopsi (adoption), dimana subyek telah berprilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkat, yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemapuan menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, adanya prinsip terhadap obyek yang dipelajari.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dalam kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan suatu
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2010).
3. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau
lewat angket yang menanyakan tentang suatu materi yang ingin di ukur dari
subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, yaitu:
a.
Baik: Bila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari
seluruh pertanyaan
b.
Cukup: Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari
seluruh pertanyaan
c.
Kurang: Bila subyek mampu menjawab dengan benar 55% dari seluruh
pertanyaan.
10
dan
11
Bidan
mengamalkan
pengabdiannya.
senantiasa
sumpah
menjunjung
jabatan
tinggi,
dalam
menghayati
melaksanakan
dan
tugas
12
13
14
15
inilah yang disebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdampak pada perubahan pola pikir manusia.
Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadap
mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu dilandasan komitmen yang kuat
dengan basis etik dan moral yang baik.
Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang
berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur konflik moral,
pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan
kenyataan yang ada.
Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Agama/kepercayaan.
2.
16
3.
Kebenaran.
4.
Pengambilan keputusan.
5.
Pengambilan data.
6.
Kematian.
7.
Kerahasiaan.
8.
Aborsi.
9.
AIDS.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Baik
Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat
dan Tenaga Kesehatan Lainnya
Cukup
Kewajiban Bidan Terhadap
Profesinya
Kurang
Kewajiban Bidan Terhadap Diri
Sendiri
17
18
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
secara deskriptif hanya untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang
Kode etik Profesi Kebidanan di Wilayah Kerja Puskesmas Anggut Atas, Jembatan
Kecil dan Sawah Lebar Kota Bengkulu Tahun 2015.
B. Definisi Operasional
No
Variabel
Definisi Operasional
1.
Pengetahuan
Bidan.
Metode
Ukur
Kuesioner
Hasil
Ukur
Baik =
76-100%
%
Cukup =
56-75%
Kurang =
<55%
i.
ii.
19
Skala
Ukur
Ordinal
20
21
E. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin
kepada Dinas Kesehatan Kota Bengkulu untuk mendapatkan persetujuan.
Kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang akan diteliti dengan memperhatikan
masalah etika yang meliputi :
1. Informed concent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden atau subjek yang akan
diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan.
Jika bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan dan tetap
menghormati hak-haknya.
2. Anominity (Tanpa Nama)
Untuk
menjaga
kerahasiaan
identitas
subjek,
peneliti
tidak
akan
22
Keterangan :
r hitung : Koefisien korelasi
x : Jumlah skor item
y : Jumlah skor total
N : Jumlah responden
Untuk tabel t = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2), jika nilai t hitung
> t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika t hitung < t tabel berarti tidak
valid (Hidayat, 2007).
2. Uji Reliabilitas
Setelah menguji validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat
ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas dapat
23
Keterangan:
r11 : Keoefisien reliabilitas internal seluruh item
: Korelasi product moment antara belahan
Dalam pengunaan metode ini sebaiknya banyak pertanyaan genap sehingga
memudahkan dibelah (Hidayat, 2007).
24
25
Keterangan :
P : jumlah persentase yang dicari
f : jumlah frekuensi untuk setiap alternatif jawaban
n : jumlah objek penelitian
3. Interpretasi Data
a. Data diintrepetasikan dengan menggunakan skala menurut Arikunto
(2006) sebagai berikut :
a) 0%
b) 1% 25%
tidak satupun
:
sebagian kecil
c) 26% 49%
d) 50%
setengahnya
e) 51% 75%
76% 99%
sebagian besar
seluruhnya
f)
g) 100%
26
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Jalannya Penelitian
Persiapan dilakukan dengan meminta persetujuan dari ketua Program Studi
Kebidanan Akbid Dehasen Bengkulu, yang diteruskan ke Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu (KP2T), BPPT, Kesbanglimnas, DINKES, dan dilanjutkan ke
Puskesmas Anggut Atas, Sawah Lebar dan Jembatan Kecil Kota Bengkulu tempat
peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Juli 2015 di
Puskesmas Jembatan Kecil, tanggal 8-9 Juli 2015 di Puskesmas Anggut Atas dan
tanggal 10-13 Juli 2015 di Puskesmas Sawah Lebar. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden yaitu bidan
yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas, Sawah Lebar dan
Jembatan Kecil di Kota Bengkulu.
Jumlah sampel diambil sebanyak 30 bidan. Penelitian dilakukan pada pukul
09.00 wib sampai pukul 10.30 wib. Penelitian dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden. Setelah kuesioner telah diisi oleh
responden, kemudian memasukkannya dalam format pengumpulan data, lalu
dilakukan pengolahan data dengan proses editing data, coding data, scoring,
tabulasi data, entry data, Cleaning dan setelah itu dilakukan analisis data.
27
28
B. Hasil Penelitian
Gambaran Pengetahuan Bidan tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di
Wilayah Kerja Kota Bengkulu Tahun 2015 dikelompokkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi PengetahuanBidan Tentang Kode Etik Profesi
Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015
Pengetahuan
n=30
f(%)
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
21
7
2
30
70
23
7
100
29
terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia
yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (over behavior). Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan
orang yang mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang
Dari hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.1 dapat dilihat juga bahwa
pengetahuan bidan tentang etika profesi kebidanan diperoleh sebagian kecil
responden memiliki etika yang kurang baik berjumlah 2 responden (7%). Dimana
etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata.
Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan
tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih,2006). Dalam hal ini etika
tersebut di atas dimaksudkan pada profesi kebidanan.
Menurut Sofyan dan kawan-kawan (2006), etika dalam pelayanan
kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena
kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Bidan
sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan
akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi
pelayanan harus menjaga perkembangan praktek berdasarkan evidence based.
Sehingga di sini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika
merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.
30
31
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya
adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap
keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien serta harus mempunyai tanggung
jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat menjalankan praktek
kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik,
serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai
pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan. Daryl Koehn dalam The Ground
of Professional Ethics (2009) mengemukakan bahwa Bidan dikatakan profesional,
bila menerapkan etika dalam menjalankan praktek kebidanan. Bidan berada pada
posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan
pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktek kebidanan
(Wahyuningsih, 2006).
Bidan harus mempertimbangkan dan memasukkan unsur etik pada seluruh
kegiatan asuhan yang diberikannya. Jika tidak, kewajibannya dalam memberi
asuhan sama sekali dianggap gagal. Walaupun mungkin hanya kasus kelalaian,
bidan harus bertanggung jawab pada seluruh aspek asuhan (Soepardan, 2007).
Untuk menghadapi pergeseran konsepnormal dalam ilmu kebidanan,
bidan harus memertimbangkan stuasi yang terjadi berdasarkan fakta ilmiah
(evidence-based), karena mungkin saja tindakan yang dahulu dianggap abnormal
sekarang sudah dianggap normal atau sebaliknya, dan tetap berpegang pada kode
etik dan standar profesi (Soepardan, 2007).
32
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari memiliki keterbatasan-keterbatasan
sebagai berikut :
1. Keterbatasan Penelitian ini hanya mengambil sampel di tiga Puskesmas Saja
yaitu Anggut Atas, Sawah Lebar dan Jembatan Kecil saja sehingga tidak
mewakili keseluruhan Bidan yang ada di Kota Bengkulu
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel tunggal, sehingga
hasil penelitian hanya untuk menggambarkan pengetahuan Bidan tentang
kode etik profesi kebidanan saja.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
33
34
2. Akademik
Diharapkan hasil dari penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi peneliti
berikutnya untuk lebih mengetahui pengetahuan Bidan tentang Kode etik
Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu.
3. Bagi Peneliti
Banyak faktor yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan seorang bidan
terhadap kliennya, untuk itu diharapkan pada peneliti lain melanjutkan
penelitian dengan variabel diatas dan pengambilan sampel tidak terbatas pada
Puskesmas Anggut Atas, Sawah Lebar dan Jembatan Kecil saja. Pengumpulan
data untuk penelitian lebih lanjut mengenai kode etik profesi Kebidanan
sebaiknya menggunakan metode lainnya untuk lebih menggali pengetahuan
Bidan dan menambah variabel-variabel penelitian yang berhubungan dengan
Kode Etik Profesi Kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Soepardan, Suryani dan Dedi Anwar Hadi. 2007. Etika Kebidanan dan Hukum
Sofyan, Mustika, dkk (Peny.). 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan VIII.
Jakarta: PPIB
Wahyuningsih, Heni Puji. 2006. Etika Profesi Kebidanan Sebuah Pengantar.
Yogyakarta: Fitrimaya.
Nama
: Windi Husada
NPM
: 1224260150.DB
: Lukman Hakim
: Kurniati
Saudara
:
1. Ika Sakti Brahmana
2. Kristin Hakim
3. Wulan Dari
4. Budi ono
Alamat
No.Hp
: 082176016485
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK
: TK ANGGREK,2000
SD
SMPN
SMAN
Dengan hormat,
Dengan ini, saya
Nama
Umur
Alamat
Bersedia mengisi dafitar pertanyaan yang disusun oleh mahasiswa Program Studi
Diploma III Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu, atas nama Windi Husada
dengan judul Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan
Di Kota Bengkulu Tahun 2015, tanpa prasangka dan paksaan. Hal ini semata-mata
untuk keperluan ilmu pengetahuan.
Demikian surat persetujuan ini saya buat.
Bengkulu,.2015
Hormat Saya,
KUISIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK PROFESI
KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU TAHUN 2015
A. Identitas Responden
No responden
Umur
tahun
Lama bekerja
tahun
Pendikan terakhir
: ..
B. Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah pernyataan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban
yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.
2. Untuk mendapatkan data yang akurat, saya mohon pada ibu untuk mengisi
kuesioner ini dengan kemampuan ibu yang sebenarnya, oleh karenanya jangan
ragu-ragu dalam menjawab, jawablah dengan jujur, karena jawaban ibu sangat
membantu.
C. PENGETAHUAN
b. Tetap menolong klien karena klien tidak memiliki biaya untuk operasi
c. Bidan menelepon bidan lain untuk membantu menolong persalinan
6. Bidan boleh membocorkan rahasia klien kepada
a. Setiap orang yang bertanya
b. Tetangga klien
c. Pengadilan apabila diminta
7.
c. No. 900/Menkes/SK/VII/2002
14. Acaman hukuman pidana yang dapat dikenakan kepada bidan tersebut adalah
a. 7 tahun
b. 5 tahun
c. 4 tahun
15. Bidan harus memperhatikan kesehatan dirinya untuk.
a. Sebagai bentuk kewajiban dalam kode etik profesinya
b. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga upah pun
meningkat
c. Sehat pangkal kuat
16. Dalam menyikapi perkembangan tehnologi, sikap bidan adalah.
a. Mengikuti sebagai kewajiban profesi
b. Mau belajar dan mengikuti untuk meingkatkan kompetensi
c. Memahami dan mempraktekkan sehingga pelayanan semakin maksimal
17. Kesehatan klien menjadi tanggung jawab.
a. Bidan
b. Keluarga Klien
c. Pemerintah
18. Menurut anda sebagai bidan, salah satu bentuk kewajiban bidan terhadap Nusa
Bangsa dan Tanah Air, yaitu
a. Ikut serta dalam hal penanganan bencana alam khususnya di bidang
kesehatan
b. Mematuhi semua peraturan yang ada terutama dibidang kesehatan
c. Memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan kebidanan terutama pada
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
l.C
10. C
2. C
11. A
3. C
12. A
4. A
13. C
5. A
14. B
6. C
15. A
7. B
16. A
8. A
17. A
9. B
18. C