Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
:
:
:
:
:
David Santoso
B0A013019
I
1
Dina Septalia Lestari
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan dalam keadaan sakit/sehat memiliki parameter umum antara lain
tingkah laku ikan (cara berenang, cara makan), dan abnormalitas tubuh (warna,
bentuk, produksi lender dan kondisi). Pengambilan keputusan ikan sehat / sakit
atau terserang penyakit dapat diperhatikan melalui gejala-gejala atau tanda-tanda
karakteristik baik dari kelainan luar maupun organ dalamnya. Keputusan yang
diambil harus secermat mungkin, baik secara individu maupun kelompok ikan.
Tingkah
laku
cara
berenang/gerakan
yang
menyimpang
dengan
menggosok-gosokan tubuh kebenda/tepi kolam, terapung, bahkan melingkarlingkar dapat disebabkan salah satunya oleh parasit yang menempel pada tubuh
ikan sehingga gatal. Kurangnya mengambil oksigen atau nafas terengah-engah
dengan frekuensi yang meningkat serta hilangnya keseimbangan bahkan nafsu
makan hilang dapat menandakan ikan hampir mati.
Abnormalitas ada tidaknya luka, kelainan warna menjadi pucat atau
kemerah-merahan dengan produksi lendir menurun, merupakan salah satu tanda
karakteristik ikan terserang penyakit infeksi. Kelainan luar tubuh diantaranya
ditandai ada luka, mata cekung, perut kembung, cacar dan yang lainnya. Kelainan
organ dalam yaitu hati, usus, ginjal, insang, limfa, gelembung renang, rongga
perut, otot dan kerangka.
B. Tujuan
1. Dapat mengenali tanda-tanda ikan sakit-sehat
2. Dapat mengisi laporan pemeriksaan laboratorium
Penyakit lingkungan :suhu dan kualitas air lainnya (pH, kelarutan gas, zat
beracun).
Penyakit nutrisi : kekurangan nutrisi, gejala keracunan bahan pakan.
2). Patogen; bersifat parasit dan terdiri atas empat kelompok yaitu :
Penyakit viral
Penyakit jamur
Penyakit bakterial
Ikan sehat secara eksternal menurut Atmos (2009) adalah sebagai berikut:
Gerakannya Aktif. Secara umum, ikan sehat secara penampakan luar
( eksternal ) selalu bergerak aktif. Ikan memiliki sifat reotaksis positif dan
negative. Ia selalu bergerak aktif baik itu melalwan atau searah arus
perairan.
Nafsu makan tinggi. Ikan sehat selalu memiliki nafsu makan yang tinggi.
Dengan begitu, asupan nilai gizi yang diperlukan tubuh ikan untuk proses
dengan jelas.
Sisik pada ikan yang bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan
berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap.
Sirip yang sobek, rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya
pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan
Cara bernafas yang berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan
menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukaya ataupun
bernafas hanya dengan satu insang. Tutup insang rata menutupi insang,
tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas
Ikan yang sehat umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya.
ikan yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat dengan cepat,
mengira akan diberi makan.
Umumnya ikan yang sehat, gaya berenangnya tenang, tidak
Warna tubuh menjadi gelap, nafsu makan berkurang, nafas tersengalsengal, sering berada pada permukaan air. Gejala ini biasanya timbul
pangkal ekor.
Berenang secara tidak normal, menggelepar mnggelepar kemudian diam di
A. Hasil
Tabel 1.1 Hasil Data Pengamatan tanda-tanda ikan sehat-sakit.
N
o
Jenis ikan
Ikan Bawal
Berenang
aktif
atau
normal
Megap-megap
Melut menganga
Lendir berlebih
Lemas
Berenang pasif
Terapung
Nafas
Ikan Lele
Ikan Bawal
terengah-
engah
Ikan Nila
Sirip lengkap
Kondisi
tubuh
normal
Warna cerah
Mata normal
Berenang normal
Berenang aktif
Pergerakan lincah
Gerakan lambat
Berenang pasif
Berenang pasif
Adanya ulcer/luka
Warna
kemerahan
Berenang miring
Pergerakan
pucat
lincah
4
Sirip gripis
Gerakan lambat
dan
tidak
Ikan
Gurame
Adanya ulcer/luka
Adanya ulcer/luka
Warna pucat
Gerakan lambat
Warna pucat
Sisik mengkilap
Warna cerah
Sirip geripis
Sirip lengkap
Ikan Bawal
Gerakan aktif
ekor gripis
Tabel 1.2 Hasil Data Pengamatan Tanda-Tanda Kelainan-Kelainan Luar
Ikan
Jenis kelainan
Mata cekung
Sisik lepas
Sirip rusak
Warna tubuh
Luka pada kulit dan
mulut
Perut kembung
Lendir bayak
Ikan
Bawal
kel 1
Iya
Iya
iya
Ikan
Lele
kel 2
TAP
TAP
iya
pucat
iya
Ikan
Bawal
kel3
Iya
Iya
Iya
Pucat
Iya
Ikan
Nila
kel 4
TAP
TAP
Iya
Pucat
Iya
iya
TAP
TAP
TAP
Iya
TAP
TAP
Ikan
Ikan
Gurame Bawal
kel 5
kel 6
Iya
TAP
Iya
TAP
Iya
Iya
Pucat
TAP
Iya
TAP
TAP
TAP
TAP
TAP
B. Pembahasan
1.Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Ikan
nila
adalah
tawar.
Ikan
ini
diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini
menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia.
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Nile Tilapia.
Morfologi ikan nila yaitu bentuk badan ikan nila (Tilapia nilatica) ialah
pipih ke samping memanjang. Mempunyai garis vertical 9-11 buah, garis pada
sirip ekor berwarna merah sejumlah 6-12 buah. Pada sirip punggung terdapat juga
garis- garis miring. Mata kelihatan menonjol dan relatif besar dengan bagian tepi
mata berwarna putih. Badan relative lebih tebal dan kekar dibandingkan ikan
mujair. Garis literalis (gurat sisi di tengah tubuh) terputus dan dilanjutkan dengan
garis yang terletak lebih bawah.
Menuru Neetaku (2009) berdasarkan ilmu taksonomi klasifikasi ikan mas
adalah sebagai berikut :
Kerajaan
:Animalia
Filum
:Chordata
Kelas
:Osteichtyes
Ordo
:Perciformes
Famili
:Cichlidae
Genus
:Oreochromis
Spesies
:Oreochromis niloticus
Menurut Effendi (2009) bentuk luar ikan lele yaitu memanjang, bentuk
kepala pipih dan tidak bersisik. Mempunyai sungut yang memenjang yang terletak
di seitar kepala sebagai alat peraba ikan. Mempunyai alat olfactory yang terletak
berdekatan dengan sungut hidung . Penglihatannya kurang berfungsi dengan baik.
Ikan lele mempuyai 5 sirip yaitu sirip ekor, sirip punggung, sirip dada, dan sirip
dubur. Pada sirip dada jari-jarinya mengeras yang berfungsi sebagai patil, tetapi
pada lele lemah dan tidak beracun. Insang berukuran kecil, sehingga kesulitan jika
bernafas. Selain bernafas dengan insang juga mempunyai alat pernafasan
tambahan (arborencent) yang terletak padainsang bagian atas.
Sebagaimna halnya ikan dari jenis lele, lele memiliki kulit tubuh yang
licin, berlendir, dan tidak bersisik. Jika terkena sinar matahari, warna tubuhnya
otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih. Mulut lele relatif lebar, yaitu
sekitar dari panjang total tubuhnya. Tanda spesifik lainnya dari lele adalah
adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat
peraba. Saat berfungsi sebagai alat peraba saat bargerak atau mencari makan
(Effendi,2009).
Menurut Effendi (2009) klasifikasi ikan lele adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Sub Kingdom
: Metazoa
Phylum
: Vertebrata
Class
: Pisces
Sub Class
: Teleostei
Ordo
: Ostariophysoidei
Sub Ordo
: Siluroidea
Family
: Claridae
Genus
: Clarias
Spesies
: Clarias gariepinus.
Penyakit
merupakan
kendala
produksi.
Timbulnya penyakit dapat terjadi karena kepadatan ikan tinggi saat pemeliharaan,
Transportasi benih penanganan, dan kualitas air yang buruk (Thanikachalam et
al.,2010). Ikan lele mudah terserang penyakit akibat infeksi bakteri Aeromonas
hydrophila .
menyebabkan
penyakit
motile
aeromonas septicaemia (MAS), hemorrhagic septicaemia, ulcer disease atau redsore disease (White,1989). Untuk mencegah terjadinya infeksi tersebut,maka
dilakukan kegiatan pencegahan terhadap penyakit. Kegiatan pencegahan yang
dapat
2013).
3. Ikan Gurame (Osphronemus goramy)
Ikan gurami memiliki ukuran tubuh yang relatif panjang. Bentuk tubuhnya
yang pipih memberikan kesan bentuk tubuh yang lebar meninggi. Seluruh
permukaan tubuhnya tertutup oleh sisik-sisik yang besar, kasar, dan kuat. Pada
tubuh bagian bawah terdapat sirip perut yang memiliki jari-jari dan berfungsi
sebagai alat peraba. Jika dilihat dari samping, bentuk tubuh ikan gurami tampak
meninggi dan terkesan membulat. Ikan gurami tergolong jenis ikan yang hidup
dengan habitat di perairan yang dalam dan tenang. Ikan gurami muda memiliki
bentuk kepala yang lancip atau terkesan meruncing pada bagian depannya, namun
bentuk tersebut akan berubah menjadi agak bulat saat ikan gurami telah tubuh
menjadi ikan dewasa. Mulut ikan gurami berukuran kecil dengan bibir bagian
bawa berukuran lebih panjang dan lebih menonjol ke depan sehingga bibir bagian
bawah ini terkesan menutupi bibir bagian atas. Pada ikan gurami jantan yang
sudah berumur tua akan muncul tonjolan yang berbentuk seperti cula di bagian
kepalanya (Alsaid, 2013).
Ikan gurami yang masih muda memiliki tubuh yang berwarna biru
kehitaman dengan bagian bawah tubuhnya, yaitu bagian perut, berwana putih.
Warna tersebut akan berubah pada saat ikan gurami berada pada fase menjelang
dewasa. Tubuh bagian atas, punggung, berubah menjadi kecokelatan dan tubuh
bagian bawah, perut, berubah menjadi keperakan atau kekuningan. Selain itu, ikan
gurami muda juga memiliki garis tubuh yang berjumlah 7-8 buah, berwarna
kehitaman dengan bentuk tegak vertikal, dan akan memudar setelah ikan gurami
dewasa (Neetaku, 2009)
Jari-jari pertama pada sirip perut ikan gurami berbentuk benang
memanjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ikan gurami juga memiliki sirip
punggung yang yang terdapat pada bagian atas tubuhnya membentang dari tengah
punggung hingga mencapai pangkal bagian atas ekor. Sirip ekor berbentuk agak
membulat seperti busur. Dibagian bawah depan sirip ekor terdapat sirip dubur
yang membentang dari bagian perut hingga mencapai pangkal ekor bagian bawah.
Ikan gurami juga memiliki sirip dada berjumlah dua buat. Pada ikan gurami
betina, dasar atau pangkal sirip dada tersebut terdapat lingkaran hitam (Neetaku,
2009).
Klasifikasi ikan gurame (Osphronemus gouramy) menurut Effendi (2004)
adalah sebagai berikut:
Phylum
: Chordata
Sub Phylum
: Vertebrata
Classis
: Pisces
Sub Classis
: Teleostei
Ordo
: Labyrinthici
Sub Ordo
: Anabantoidae
Famili
: Anabantidae
Genus
: Osphronemus
Species
tinggi
dan
potensial
untuk
euryhaline dan katadromus serta hidup di perairan daerah tropik dan subtropik
Indopasifik Barat. Jenis ikan ini sangat mudah dibudidayakan karena dapat hidup
pada kisaran salinitas yang tinggi. Adapun taksonomi (Lates campechanus)
menurut Atmos (2009) adalah sebagai berikiut:
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Pisces
Sub class
: Teleostomi
Ordo
: Percomorphi
Family
: Centropomidae
Genus
: Lates
Species
: (Lates campechanus)
: Chordata
Subfilum
: Craniata
Kelas
: Pisces
Subkelas
: Neopterigii
Ordo
: Cypriniformes
Subordo
: Cyprinoidea
Famili
: Characidae
Genus
: Colossoma
Species
: Colossoma macropomum
Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) atau lebih dikenal dengan
sebutantambaqui adalah ikan introduksi yang berasal dari Amerika Latin,
terutama dari Brazil. Ikan ini merupakan ikan yang potensial untuk dibudidayakan
karena berbagai kelebihannya. Ikan ini mempunyai tingkat kelangsungan hidup
yang tinggi (hingga 90%) dan dapat dipelihara dalam kolam dengan kepadatan
yang tinggi. Ikan bawal air tawar hidup bergerombol di daerah yang aliran
sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya tenang, terutama
saat masih dalam kondisi benih. Di habitat asalnya, ikan ini ditemukan di sungai
Orinoco di Venezuela dan sungai Amazon di Brazil (Afrianto,1992).
Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau
fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab,
dan terbagi atas dua kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal) dan luar
(eksternal). Penyakit ikan umumnya adalah eksternal.
Gelembung renang berisi udara, bersifat netral. Dengan begitu, ikan bisa tidur
di dalam air tanpa tenggelam ke dasar periran atau mengambang ke
permukaan.
Ikan lebih sering menyendiri di sudut kolam, geraknya kurang lincah, sebelum
muncul tanda merah tau bitik putih pada kulitnya ikan menggesek-gesekkan
badannya ke dinding kolam. Itu di akibatkan adanya kutu atau jamur pada
tubuh ikan serta nafsu makan berkurang. Seandainya ada ikan dengan ciri-ciri
tersebut sebaiknya ikan di pisahkan dengan yang lainnya (karantina) sambil di
beri pengobatan dan berikan juga heater.
Ciri ikan yang sakit, biasanya dia menyendiri dan melipat ekor. Tapi bukan
berarti itu saja, ikan yang sakit juga bisa dilihat dari penampilan fisik tubuh
mereka. Misalnya ikan yang sakit ulcer/ borok, masih berenang -renang dengan
aktif dan makannya juga banyak.
Malas,
tidak
mau
makan.
Keseimbangan
terganggu,
menggantung
Bintik-bintik merah pada seluruh permukaan tubuh dan sirip, timbul luka pada
permukaan tubuh. Ciri-ciri ini muncul pada ikan yang terserang Carp
Erithrodermatitis.
Ikan berwarna gelap, satu matanya rusak, yaitu ciri-ciri dari viral haemorhagic
septicaemia.
Terbentuk lapisan coklat pada insang karena adanya necrosis pada lapisan
epitheliumnya akibat protein dalam keadaan masam.
Ikan yang terkena collumnaris diseases, berciri-ciri terdapat bercak putih pada
sel integument. Lamella insang telah dimakan oleh bakteri shg pernafasan ikan
menjadi terganggu.
Menurut Afrianto dan Liviawaty (1992), Tanda-tanda organ-organ bagian
2.
3.
membran
jantung
membesar
karena
diserang
8. Otot akan memiliki warna tidak jelas/putih, terjadi pendarahan, disebabkan oleh
bakteri Nocardia sp. atau serangan parasit Microsporidae.
Dari praktikum yang dilaksanakan bila dibandingkan dengan pustaka ikan
sehat sama dengan pustaka yaitu ikan berenang normal, insang merah hati dan
lain-lain. Dan untuk ikan sakit yaitu nafas terengah-engah atau tersengal-sengal,
menggosok-gosokan tubuhnya mungkin dikarenakan gatal, berdiam diri, dan lainlain.
V.
KESIMPULAN
DAFTAR REFERENSI
Afrianto, E dan Liviawaty.
Kanisius. Yogyakarta.
1992.
Pengendalian
Ikan.