Kelas:V (lima)
Mapel:Ipa
Nama : ervio Rachel wibowo santoso
Kelas:V (lima)
Mapel:Ips
Nama : ervio Rachel wibowo santoso
kelas:V (lima)
Mapel:pkn
Nama : ervio Rachel wibowo santoso
kelas:V (lima)
Mapel:bahasa indonesia
Nama : ervio rachel wibowo santoso
kelas:V (lima)
Mapel:agama
Mapel:Bahasa .indonesia(Catatan)
Nama :Nathanael yunan wibowo santoso
kelas:VII.(Tujuh)
Mapel:Bahasa.indonesia(Tugas)
Nama :Nathanael yunan wibowo santoso
kelas:VII.(Tujuh)
Mapel:Pkn(Catatan)
Nama :Nathanael yunan wibowo santoso
kelas:VII.(Tujuh)
Mapel:Pkn(Catatan)
Nama :Nathanael yunan wibowo santoso
kelas:VII.(Tujuh)
Mapel:PD.MTK
Nama Siswa
Agama
Induk
782
ARIVINA
KRISTEN
789
ALUINA KEZA
ISLAM
L/P Umur
P
7TH
7TH
790
BAYU PERMANA
ISLAM
777
BIMA KUNTALA
791
DIANA OKTAVIANI
KRISTEN
792
DEWANGGA SELLO
ISLAM
794
GLEN VINO
KRISTEN
793
GRACE AGUSTINE
KRISTEN
795
JESLI ROBERT
KRISTEN
796
KIRANA WIDODO
ISLAM
797
KENIA ISNAYNI
809
LIDYA MASYA PUTRI
KRISTEN
799
MELISINDA MULANG
KRISTEN
798
MARENO
KRISTEN
800
NABILA AL-FARRA
ISLAM
801
NADIA AL-FARRA
ISLAM
L
L
9TH
ISLAM
P 7TH
L
P
P
7TH
8TH
7TH
P
7TH
8TH
7TH
7TH
7TH
ISLAM
7TH
7TH
8TH
8TH
802
RAPHAEL MIRANUS
KRISTEN
804
RAYVALDI APRIANTO
ISLAM
778
RENITA
KRISTEN
786
MEXSUWEL
KRISTEN
807
WAFIQ TAJILLAH
NAMA:Erica anden W.S
KELAS :X-IIS C
7TH
L
8TH
8TH
7TH
7TH
ISLAM
NAMA:DARWAN
NAMA:RENALDI
NAMA:KURNIA
NAMA:KAT EDWARD
NAMA:DIAH F.N.S
NAMA:CARLES INGAN
NAMA:SINGGIH W.P
NAMA:SONTA ALVIOTA.
NAMA:WAHYU I.R
NAMA:YUNI LESTARI
NAMA:ANDRIAN J
NAMA:JULANI VERNIKA
NAMA:TEOFILUS
NAMA:fendy s,
NAMA:WIDI Y
NAMA:afan d.p
NAMA:NADIA A
NAAMA:YULIUS A.M
NAMA:DOMINIKUS J.
NAMA:herry f.m
TANDA BEL
1.
NISN
NIS
0087280209
0089455870
0083958700
0069169580
0089639772
0074991868
0084426894
0084440682
0076314801
0089899125
0082202615
0082297845
0088873715
0088530022
0077371678
0071143039
0083189974
0089491604
0073227945
0072304002
0085682210
Nama Siswa
782
789
790
777
791
792
794
793
795
796
797
809
799
798
800
801
802
804
778
786
807
ARIVINA
ALUINA KEZA
BAYU PERMANA
BIMA KUNTALA
DIANA OKTAVIANI
DEWANGGA SELLO
GLEN VINO
GRACE AGUSTINE
JESLI ROBERT
KIRANA WIDODO
KENIA ISNAYNI
LIDYA MASYA PUTRI
MELISINDA MULANG
MARENO
NABILA AL-FARRA
NADIA AL-FARRA
RAPHAEL MIRANUS
RAYVALDI APRIANTO
RENITA
MEXSUWEL
WAFIQ TAJILLAH
Serba Sejarah -
Dalam hal penemuan fosil manusia purba, Indonesia menempati posisi yang
penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan Indonesia berasal dari semua kala Pleistosen
sehingga tampak jelas perkembangan fisik manusia purba tersebut. Penemuan fosil-fosil manusia
purba ini memiliki peran penting dalam mempelajari peride pra-aksara. Manusia-manusia
purba
yang
ditemukan
di
Indonesia
adalah sebagaiberikut.
A.Homo
1.HomoMojokertensis
2.Homo
Robustus
arti dari Robustus itu sendiri adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya ditemukan tahun
1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von
Koenigswald..
3.Homo
Sapiens
Jenis kaum homo yang ini telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang dan juga
memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih memiliki Kehidupan yang sangat sederhana, dan
tentunya hidup mengembara(nomaden). Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2
yaitu:
homo
Soloensis
- homo sapiens wajakensis
Homo soloensis
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter
Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 19311933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo
Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000
tahun yang
lalu.
Volume otaknya
mencapai
1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus
Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh
sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia
purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
Homo Wajakensis
Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung.
Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba
pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia.
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130210 cm, dengan berat badan antara 30150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 25.000
tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo
Wajakensis
menunjukkan
kemajuan.
Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki
banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene
Dubois menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo
Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan
fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid
dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.
Manusia
Purba di Indonesia
1. Meganthropus Paleojavanicus
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, lembah Bengawan
Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki
badan yang tegap dan rahang yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan
makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buahbuahan. Sebagian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus
dengan badan yang
besar.
2. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil
Pithecanthropus berasal dari Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu
dan mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala,
tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Lembah
Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil
anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun
yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening
yang
tebal
dan
tulang
pipi
yang
kuat.
b)Pithecanthropus
Robustus
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah
Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini
sejenis
dengan
Pithecanthropus
Mojokertensis.
c) Pithecanthropus Erects
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890
berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun
yang lalu. Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang
kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc,
sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
Guru Besar Kedokteran UGM Bikin Komik untuk Jelaskan Manusia Purba Sangiran
Kurun Waktu Manusia Masa Praaksara Dan Jenis Jenis Manusia Indonesia Pada Masa Praaksara
Samudera Pasai, Pemandian Air Panas Simpang Balek, Taman Putroe Phang,
Pinto Khop, Danau Laut Tawar, Perpustakaan Islam Tanah Abee (khusus
menyimpan buku-buku Islam), Museum Negeri Banda Aceh, Gunongan
(sebuah bangunan yang merupakan gunung buatan), Benteng Indrapatra
dll.
Peninggalan Sejarah :
1.Kherkoff, Kuburan Belanda yang membuktikan perlawanan
rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda.
2. Makam Sultan Iskandar Muda, yang merupakan simbol kejayaan dari
Kerajaan Aceh pada masa lalu.
Industri dan Pertambangan : Pabrik Semen Andalas, Pupuk AAF,
Minyak,Emas, dan Perak.
Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman, Tari Ranup Lam Puan, Tari
Meuseukat, Tari Kipah Sikarang Aceh, Tari Aceh Gempar, Tari Mulia Ratep
Aceh, Tari Rapai Geleng Aceh, Tari Turun Kuaih Aunen Aceh, Tari Bungong
Seulanga Aceh, Tari Seudati Ratoh Aceh, Tari Nayak Padi Aceh, Tari Saman
Jaton Aceh, Tari Kipah Sitangke Aceh, Tari Dodaidi Aceh, Tari Likok Puloe
Aceh, Tari Didong Gayo Aceh, Tari Tarek Pukat Aceh, Tari Aceh Ek U Gle, Tari
Aceh Dara Meukipah Tari Aceh Top Pade.
Rumah Adat : Rumoh Aceh, Rumah Krong Pade atau Berandang
Senjata Tradisional : Rencong, Sikin Panyang, Klewang dan Peudeung oon
Teubee.
Lagu Daerah :Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Sepakat
Segenap.
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Melayu Tamiang, Haloban, Devayan, Sigulai,
Julu, Singkil, Aneuk Jamee, Simelue, dan Pulau
Bahasa Daerah : Aceh Gayo, Alas, Aneuk Jamee, Tamiang, Devayan,
Simeulue.
Pakaian Adat : Pidie
Identitas Daerah : Flora : Bungong Jeumpa (Michelia
Champaca), Fauna : Cicimpala Kuning (copsychus pyrropygus)
lat Musik Tradisional : SERUNE KALEE (sumber bunyi :
Aerofon, DITIUP SERTA TERDAPAT LUBANG YANG DIMAINKAN
DENGAN JARI SEBAGAI PENGATUR NADA),Canang, Geunderang,
Gong, Rapa-ii, Rifai
Peninggalan Sejarah :
1. Komplek Istana Sultan Sri Siak Indapura yang dibangun 1898.
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Emas, Perak, Bauksit dan
Kertas, Cumb rubber, plastik, Plywood.
Tarian Tradisional : Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi, Tari Pembubung,
Tari Sinar, Tari Lenggang Melayu, Tari Zapin Sekampung, Tari Zapin, Tari
Zapin Kampung Melayu Pekan Baru, Tari RiuhTambourine.
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar.
Senjata Tradisional : PedangJenawi, Badik Tumbuk Lada.
Lagu Daerah :Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo
Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan
Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri
Tujuh, Dedap Durhaka, Kutang Barendo.
Suku : Melayu, Akit, Talang Mamak, Hutan, Sakai, Laut, Bunoi,
Bahasa Daerah : Melayu
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Identitas Daerah : Flora : Nibung (Oncosperma Tigilarium ), Fauna :
Srindit (Loriculus Pusillus)
Alat Musik Tradisional : GAMBUS (sumber bunyi : Kordofon, DIPETIK
DENGAN MENGGUNAKAN JARI, SERTA MEMAINKAN NADA DENGAN
MENGGUNAKAN JARI), Rebana, Saluang dan Talempong.
industri logam.
Tarian Tradisional : Tari Tandak,Tari Persembahan, Tari Madah Gurindam
Tanjung Pinang, Tari Tabal Gempita, Tarian Gamelan.
Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar
Senjata Tradisional : Ulu Kundit, Pedang Jenawi,
Lagu Daerah : Segantang Lada
Suku : Melayu, Siak, Sakai, Kubu, Kerinci, Bajau, Batin, Penghulu, dll.
Bahasa Daerah : Melayu
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Identitas Daerah : Flora : Pinang Merah (Cyirtsotachys Renda), Fauna :
Harimau Sumatera (Pantera Tigris Sumatraesis)
Alat Musik Tradisional : GENDANG PANJANG (sumber
bunyi : Membranofon,DITEPUK DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK
TANGAN)
Peninggalan Sejarah :
1. Piagam Talang Tuwo.
2. Prasasti Telaga Batu ( Prasasti Persumpahan ) yang berisikan kutukan.
3. Taman Purbakala Gede Ing Symo, Komplek kuburan Islam abad
pertengahan.
4. Prasasti Kedukan Bukit bertahun 683 masehi, ditemukan di Palembang
tahun 1920
Negeri Berpantun
Perkampungan Cina, Sungai Gunung Saelan, Gua Sarang Butung Layanglayang Kedurang, Hutan Wisata Bukit Daun, Air Terjun Kepala Curup,
Gunung Emas, Pantai Muara, Gunung Nanuua, Bukit Kaba, Pantai Linau,
Suban Air Panas.
Peninggalan Sejarah :
1. Makam Sentot Alibasa.
2. Benteng Marlborough.
3. Monumen Parr Dan Monumen Hamilton.
Peninggalan Sejarah :
1. Guci Purbakala Pugung Raharjo Lampung.
2.
3.
4.
5.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Tugu.
2. Si Jagur,meriam Portugis.
3. Bekas Balaikota Belanda, kini menjadi Museum Kota Jakarta.
Peninggalan Sejarah :
01. Candi Cangkuang (Garut).
02. Prasasti Kebon Kopi (Bogor).
03. Prasasti Muara Ciaruteun (Bogor).
04. Prasasti Pasir Alwi (Bogor).
05. Keraton Kasepuhan (Cirebon).
06. Keraton Kanoman (Cirebon).
07. Keraton Kacirebonan( Cirebon).
08. Makam Sunan Gunung Jati (Cirebon).
09. Prasasti Batu Telapak Kaki Raja Tarumanegara, Purnawarman (Prasasti
Cinten).
Industri dan Pertambangan :Minyak, Tekstil, Pabrik Teh, Susu, Sutra
Alam, Baterai, Kertas, Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat
Terbang ,Batik, Tenun,dll.
Tarian Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
Senjata Tradisional : Kujang
Lagu Daerah :Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan,
Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
Suku : 3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab
Bekasi, Depok, dan wilayah Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon,
Indramayu dsk.Juga Untuk banten Disana Ada suku Betawi yaitu berapa
daerah di Tanggerang.
Bahasa Daerah : Sunda
Pakaian Adat : Jawa Barat
Identitas Daerah : Flora : Gandaria (Boea Macrophylla), Fauna : Macan
Tutul (Panthera Pardus Sondaicus)
Alat Musik Tradisional : ANGKLUNG (sumber bunyi : Ideofon , DI
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Lebak (Banten Selatan).
2. Benteng Inong Bale (Benten).
3. Benteng Surasoan (Banten).
Industri dan Pertambangan : Minyak, Baja, Pipa Asbes, Semen, Sentra
Aneka Industri (Tangerang).
Tarian Tradisional : Tari Topeng
Rumah Adat : Rumah Badui
Senjata Tradisional : Kujang dan Golok
Lagu Daerah : Dayung Sampan
Suku : Baduy, Sunda, dan Banten
Bahasa Daerah : Sunda, Banyumasan, Jawa
Pakaian Adat : Pakaian Pengantin
Identitas Daerah : Flora : Kokoleceran (Vatica
Bantamensis), Fauna : Badak Jawa (Rhinocerus Sondaicus)
Alat Musik Tradisional : GENDANG (sumber bunyi :
Membranofon , DITEPUK DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK
TANGAN),Terbang gede, angklung buhun.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Canggal (Magelang)
2. Candi Gedongsongo (Semarang)
3. Candi Ngawen, Candi Borobudur, Candi Sari, Candi Pawon, Candi Mendut,
Candi Sewu (Magelang)
4. Candi Dieng ( Dieng)
Industri dan Pertambangan : Semen, Pupuk, Kertas, Tekstil, Batik,
Tenun, Pemintalan Benang, Karung Goni, Kayu Lapis, Perkapalan,dll.
Tarian Tradisional :Tari Bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari Sintren.
Rumah Adat : Padepokan Jawa Tengah.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir,
Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan.
Suku : Jawa, Karimun, dan Samin.
Bahasa Daerah : Jawa
Pakaian Adat : Jawa
Identitas Daerah : Flora : Bunga Kantil (Michelia Alba), Fauna : Burung
Kepodang (Oriolus Chinensis)
Alat Musik Tradisional : GAMELAN (sumber
bunyi : Ideofon , DIPUKUL DENGAN MENGGUNAKAN PEMUKUL
KHUSUS), Rebab, Celempung atau Sitar, dan Suling
15.Provinsi Daerah
Istimewa (DI) Yogyakarta Ibukota nya
adalah Yogyakarta
Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.3/1950
Letak : Pulau Jawa ( 7LS-9LS dan 110-111BT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : AB
Luas Wilayah : 3.142 km.
Bandar Udara : Adisucipto
Pelabuhan Laut : Pahlawan : Pangeran Diponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Ki Hajar
Dewantara, Dr.Wahidin Sudiro Husodo, Sri Sultan Hamengkubuwono IX,
Pangeran Mangkubumi (Hamengkubuwono I).
Obyek Wisata : Keraton Jogjakarta, Pantai Parang Tritis, Istana Air Taman
Sari, Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup,Goa Kiskendo, Kota Gede,
Kali Urang, Candi Prambanan, Monumen Pangeran Diponegoro (Sasana
Wiratama), Waduk Sermo, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Candi Kalasan.
2. Candi Prambanan.
3. Candi Parwa.
4. Petilasan Ratu Boko.
5. Prasasti Kalasan.
6. Keraton Jogjakarta.
7. Keraton Paku Alam.
8. Tempat tinggal Pangeran Diponegoro yang dijadikan Sasana Wiratama.
Pecel Tumpang Kediri, Japit Udang Madura, Kue Lapis Surabaya ,Soto
Madura, Sate Ayam Madura,dll.
Peninggalan Sejarah : Candi Kidal, Candi Jago, Candi tikus, Candi Jawi,
Candi Brahu, Candi Jabung, Candi Singosari, Makam Sunan Giri, Makam
Sunan Ampel,dll.
Industri dan Pertambangan : Semen, Perkapalan, Kertas, Pupuk, Baterai,
Gelas Kaca, Alkohol, Kayu Lapis, Kereta Api, Garam, Percetakan, Rokok,dll.
Tarian Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo.
Rumah Adat : Rumah Situbondo.
Senjata Tradisional : Clurit.
Lagu Daerah : Keraban Sape, Tanduk Majeng.
Suku : Jawa, Madura, Tengger, dan Osing.
Bahasa Daerah : Jawa dan Madura
Pakaian Adat : Madura
Identitas Daerah : Flora : Bunga Sedap Malam (Polyanthes
Tuberusa), Fauna : Ayam Bekisar (Gallus Varius Gallus)
Alat Musik Tradisional : BONANG (sumber bunyi : Ideofon , DIPUKUL
DENGAN MENGGUNAKAN PEMUKUL KHUSUS), Sitar, Gamelan Jawa
Kintamani, Desa Kamasan, Danau Batur, Bedugul, Istana Tampak Siring, Art Centre
Abain Kapas, Pantai Lovina, Mandaa Wisata Mengwi, Museum Le Mayeur,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Benteng Jagaraga.
2. Monumen Padang Galah.
3. Pura Luwur Uluwatu.
4. Pura Taman Ayun.
5. Keraton Raja Klungkung.
Moyo, Danau Lebok Taliwang, Pura Meru, Pantai Sira, Pantai Senggigi, Batu Bolong,
Gunung Pengsong, Dalam Loka Taman Maruya, Gunung Tambora, Liang Petang,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Pura Meru, peninggalan Kerajaan Singosari dibangun oleh Anak Agung Gede
Karang pada tahun 1720 masehi.
2. Dalam Loka, bekas Keraton Sumbawa.
3. Istana Sultan Bima, peninggalan dari Kesultanan Bima.
Industri dan Pertambangan : Emas, Perak, dan Mangan.
Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe
Onana, Tutu Koda
Suku : Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan
Sumba
Bahasa Daerah : Sasak, Bali, Sumbawa, Bima
Pakaian Adat : Sumbawa
Identitas Daerah : Flora : Ajan Kelincung (Diopsyros
Marcrophylia), Fauna : Rusa Timur (Cervus Komodoenci)
Alat Musik Tradisional : SERUNAI (sumber bunyi : Areofon , DITIUP
SAMBIL MEMAINKAN NADA DENGAN MENGGUNAKAN JARI PADA LUBANGLUBANGNYA), Cungklik.
Peninggalan Sejarah:
1. Guci Berhias Naga, kurang lebih abad ke V, menunjukkan adanya pengaruh Cina
di Kalimantan Barat.
2. Keraton Mempawah, peninggalan Kerajaan Mempawah.
3. Keraton Sambas, Peningalan Kerajaan Sambas.
21.Provinsi Kalimantan
Tengah (KALTENG) Ibukota nya
adalah Palangkaraya
Berdiri : 2 Juli 1958
Dasar Hukum : UU.No.21/1958
Letak : Pulau Kalimantan ( 1LU-4LS dan 110-116BT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KH
Luas Wilayah : 153.800 km.
Bandar Udara : Tjilik Riwut.
Pelabuhan Laut : Pangkalan Bun.
Pahlawan : Tjilik Riwut.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Palangkaraya (UNPAR).
Makanan Khas Daerah : Kalo-kalo.
Obyek Wisata : Pantai Kumai, Pelabuhan Kareng Bengkirai, Taman Alam Unpar,
Taman Nasional Tanjung Puting, Museum Kalimantan Tengah, Bukit Rawi, Bukit
Batu Tangkiling,dll.
Peninggalan Sejarah : Industri dan Pertambangan : Barang Kelontong, Minyak Kelapa, Karet ,Rotan,
Minyak Bumi, Intan.
Tarian Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai, Tari Giring-giring,
Tari Kumbang Padang, Tari Kenyak, Tari Baksa Kambang, Tari TAndik Balian
Rumah Adat : Rumah Betang
Senjata Tradisional : Mandau, Lunduk Sumpit, Talawang, Randu(sejenis tombak),
Perisai.
Lagu Daerah: Kalayar, Nuluya, Palu Lempong Pupoi, Tumpi Wayu, Saluang Kitikkitik, Manasai
Suku : Dayak,Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan
Katingan, Taboyan, Bukumpai
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Mandarin
Pakaian Adat : Sinjang ( Barito )
Identitas Daerah : Flora : Tenggaring (Nephelium Lepaceum), Fauna : Kuau
Melayu (Poliplectromalacense)
Alat Musik Tradisional : JAPEN (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA
BAGIAN SENARNYA), Sampek (sejenis gitar), Gerdek (Seruling
Tempurung), Kledi (Kaldei)
22.Provinsi Kalimantan
Selatan (KALSEL) Ibukota nya
adalahBanjarmasin
Berdiri : 7 Desember 1956
Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1LS-5LS dan 114-117BT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DA
Luas Wilayah : 37.377,53 km.
Bandar Udara : Syamsudin Noor.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Banjarmasin.
Pahlawan : Pangeran Antasari, Brigjen TNI(Purn) Hasan Basry.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Lambung Mangkurat
(UNLAM).
Makanan Khas Daerah : Ayam masak hijau, Buah Jinggah, Masak Habang,
AmaparanTatak pisang, Sambal Goreng Bawak Serentak,dll.
Obyek Wisata : Lok Sado, Goa Kelelawar, Sungai Cuka, Air Terjun Batu Kura
(Bajuni), Pantai Takasiung, Pulau Kaget, Sungai Barito, Goa Hapu Air Terjun
Haratai,Goa Beramban, Goa Batu Bini, Pantai Batakan, Museum Banjar Lambung
Mangkurat. Taksi Air dan Pasang Terapung, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Mesjid Sultan Sriansyah, Mesjid pertama di Kalimantan Timur.
2. Candi Ijo.
3. Makam Sultan Sriansyah (Pangeran Samudra) pendiri kota Banjarmasin.
Industri dan Pertambangan : Batubara, Intan, Bijih Besi, Kerajinan dari Rotan.
Tarian Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu.
Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi.
Senjata Tradisional : Keris, Anak Mandau, Beliung, Bujak (Sejenis Tombak),
Sumpitan.
Lagu Daerah :Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat.
Suku : Ngaju, Laut, Maanyan, Bakumpai, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba,
Melayu, Banjar, dan Dayak.
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Bugis, Banjar
Pakaian Adat : Banjar
Identitas Daerah : Flora : Bunga Katsuri (Mangifera Casturi), Fauna : Bekantan
(Nasalis Larvatus)
Alat Musik Tradisional : PANTING (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK
PADA BAGIAN SENARNYA), Babun
23.Provinsi Kalimantan
Timur (KALTIM) Ibukota nya
adalahSamarinda
Berdiri : 7 Desember 1956
Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1LU-3LS dan 113-120BT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KT
Luas Wilayah : 211.440 km.
Bandar Udara : Temindung (Samarinda) , Sepinggan (Balikpapan).
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Samarinda.
Pahlawan : Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Mulawarman (UNMUL).
Makanan Khas Daerah : Sanga Cobek Salat, Petah, Ayam Cincane,dll.
Obyek Wisata : Manggar Besar, Tanjung Isuy, Tanag Grogot, Tanah Merah, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Keraton Kerajaan Kutai Kertanegara.
2. Prasasti Muara Kanan.
3. Prasasti Mulawarman dari Kerajaan Kutai Kertanegara yang menggunakan huruf
Pallawa tahun 400 masehi.
Industri dan Pertambangan : Kayu Lapis, Gas Alam Cair, Minyak Bumi, Tenun,
Kristal, Timah.
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Gong, TAri Belian Senteyu, Tari Gantar, Tari
Hudog.
Rumah Adat : Rumah Lamin.
Senjata Tradisional : Mandau, Bujak, Anak Mandau, Beliung dan Sumpitan
Lagu Daerah : Indung-Indung, Burung Enggang, Meharit, Sabar'ai, Anjat Manik,
Bebilin, Andang Sigurandang
Suku : Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan
Bugis, Abal, Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusau.
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Kutai, Banjar
Pakaian Adat : Urang Besunung
Identitas Daerah : Flora : Anggrek Hitam (Ceologyna Pandurata), Fauna : Pesut
Mahakam (Orcaelia Brevirostris)
Alat Musik Tradisional : SAMPE (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA
BAGIAN SENARNYA)
Obyek Wisata : Bunaken, Taman Laut Teluk Liang, Pantai Indah Gorontalo, Taman
Wisata remboken, Kelenteng Ban Hiang Kiong, Tasik Ria, Museum Provinsi Sulawesi
Utara, Pantai Kema, Manado Tua, Siladen, Watu Pinabetengan, Waruga, Benteng
Otanaha, Karumenga, Kayuwatu, Museum Dr sam Ratulangi, Kasinggolan, Dumoga
Bone, Pulau Lembeh, Danau Limbote, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Makam Kyai Maja.
2. Makam Pahlawan Nasional Imam Bonjol.
26.Provinsi Sulawesi
Tengah (SULTENG) Ibukota nya adalahPalu
Berdiri : 13 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak: Pulau Sulawesi ( 2LU-4LS dan 119-125BT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DN
Luas Wilayah : 68.033 km.
Bandar Udara : Mutiara Palu
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Donggala dan Pantoloan.
Pahlawan : Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Tadulako (UNTAD).
Makanan Khas Daerah : Kaledo.
Obyek Wisata : Danau Poso, Goa Pamona, Tentena, Bada Napu, Sumber Air Panas
Bora, Air Terjun wena, Kuwali, Kulawi, dll.
Peninggalan Sejarah : Industri dan Pertambangan : Emas, Bijih Besi, Nikel, Mika, kayu olahan,
Pengalengan ikan, Udang beku, dll.
Tarian Tradisional : Tari Lumense, Tari Peule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso,
Tari Mamosa, Tari Kalanda.
Rumah Adat : Rumah Tambi
Senjata Tradisional : Pasatimpo, Tombak Kanjae / Surampa (ujungnya
berbentuk trisula), Parang, Tombak, Pisau, Perisai dan Sumpitan
Lagu Daerah : Tondok Kadadingku, Tope Gugu, Tumpiwanyu.
Suku : Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori,
Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
Bahasa Daerah : Balantak, Banggai, Bungku, Buol, Kailli, Pamona, Lore, Moli, Tolitoli, Tomini.
Pakaian Adat : Kulavi ( Donggala )
Identitas Daerah : Flora : Pohon Ebony (Diospyros Celebia) ,Fauna : Burung
Maleo ( Macrolephalon Maleo)
Alat Musik Tradisional : GANDA (sumber bunyi : Membranofon , DITEPUK
DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN)
27.Provinsi Sulawesi
Tenggara (SULTRA) Ibukota nya adalahKendari
Berdiri : 27 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak : Pulau Sulawesi ( 2LS-7LS dan 120-125BT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM
Luas Wilayah : 38.140 km.
Bandar Udara : Wolter Mongisidi Kendari
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Kendari.
Pahlawan : Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Halu Oleo (UNHO).
Makanan Khas Daerah : Sasate Nangka,dll.
Obyek Wisata : Tanjung Amolengo, Suaka Margasatwa di Tanjung Peropa, Rawa
Aopa, Pemandian Air Laut Kendari, Air Terjun di Kendari, Cagar Alam Kayu Jati di
Napabale, Air Terjun di Kolaka, Panorama Motonu No, Cagar Alam Kayu Kuku,
Pemandian Air Laut Mayaria Kasilampe,Pantai Nirwana, Air Terjun di Biton, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Keraton Raja Gowa.
2. Mesjid Katangka.
3. Makam Raja-Raja Bugis Watang Lamuru.
4. Benteng Sombaupu.
Obyek Wisata : Bekas Istana VOC, Bangunan Kesultanan Ternate dan Tidore,
Gereja Kuno, Belkas Rumah Sutan Syahrir dan Dr, Cipto Mangunkusumo, Museum
Siswa dan Tugu Christina Martha Tiahahu, Benteng- Benteng Peninggalan Belanda,
Portugis, danSpanyol, Sumber Air Panas, Taman Pahlawan Anzac, Pulau Doi, Taman
Laut di Pulau Pombo, Tugu Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus, Peninggalan
Kesultanan Bancan, Pantai Hunimoa, Peninggalan Kesultanan Jailolo, Teluk Kao,
Pulau Kei dan Aru, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Bangunan Kesultanan Ternate dan Tidore.
2. Benteng-Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol.
3.
4.
5.
6.
Industri dan Pertambangan : Emas, Minyak Bumi, Minyak Kayu Putih, dll.
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Perisai
Rumah Adat : Rumah Baileo
Senjata Tradisional : Parang Salawaku
Lagu Daerah :Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina,
Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande,
Tanase, Sayang Kene.
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon, Rana, Alifru, Togitil, Furu-furu
Bahasa Daerah : Banda, Buru, Furu, Aru, Kei, Kaisar, Larat, Leti, Moa, Tanimbar,
Seram dan Roma
Pakaian Adat : Maluku
Identitas Daerah : Flora : Anggrek Larat (Dendrobium
Phalaenopsis), Fauna : Nuri Raja (Alisterus Amboinensis)
Peninggalan Sejarah : Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Nikel, Minyak Kayu Putih, Asbes.
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Dana-Dana, Tari Nabar Ilaa, Tari Perang, Tari
Ronggeng
Rumah Adat : Rumah Baileo.
Senjata Tradisional : Parang Salawaku dan tombak.
Lagu Daerah : Barero, Sarinande, Burung Kakak Tua.
Suku : Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, Bacan, Module, Pagu, Makian Barat, Kao,
Buli, Patani
Bahasa Daerah : Bacan, Damar, Balela, Fayo, Loda, Moba, Morotai, Obi, Sula,
Taliabu, Ternate, Tobelo
Pakaian Adat : Maluku
Identitas Daerah : Flora : Cengkeh (Syzygium Aromaticum), Fauna : Burung
Bidadari (Bidadari Bird)
Alat Musik Tradisional : FU (sumber bunyi : Aerofon , DITIUP SERTA
DIKENDALIKAN OLEH TELAPAK TANGAN SEBAGAI PENGATUR SUARA)
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Kayu Gelondong dan Kayu Lapis,
Emas, Perak, Alumunium, Asbes, Tembaga.
Tarian Tradisional : Tari Selamat Datang, Tari Musyoh
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Panah.
Lagu Daerah : Apuse, Yamko Rambe Yamko.
Suku : Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan.
Bahasa Daerah :
Pakaian Adat : Serui
Identitas Daerah : Flora : Matoa (Pometia Pinnata) Fauna :Alat Musik Tradisional : GUOTO (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA
BAGIAN SENARNYA)
Obyek Wisata : Pantai Bonsik, Danau Sentani, Pantai Jendi, Tanjung Kasuari,
Pantai Korem, Hutan Wisata Pulau Supriori, Pulau Balanta, Pantai Tanjung Ria,
Museum Jayapura, Pantai Klimpang, Gua Binsar/Gua Jepang, Sky Line, Ria, dll.
Peninggalan Sejarah : -
34.Provinsi Kalimantan
Utara (KALTARA)Ibukota nya adalahTanjung
Selor
Berdiri : 25 Oktober 2012
Dasar Hukum : UU No.20 tahun 2012
Letak : Pulau Kalimantan (057 LU 11626 BT)
Tanda Plat Nomor Kendaraan :
Luas Wilayah : 85.618 km2 (33,057 mil)
Bandar Udara : Juwata, Kolonel Robert Atty Bessing, Long Apung , Nunukan
Pelabuhan Laut :Malundung, Tengkayu I dan II dan Ferry Juata Laut, Tunon Taka
Pahlawan :Perguruan Tinggi Negeri :Universitas Borneo Tarakan, Universitas KALTARA
Tanjung Selor
Makanan Khas Daerah :
Obyek Wisata :Pantai Amal, terdiri dari 2 buah pantai, yaitu pantai amal baru dan
pantai amal lama, Museum Rumah Bundar, Museum Baloy Adat Tidung, Hutan
Mangrove, Penangkaran Buaya Juwata,Taman Kebun Anggrek, Taman Oval Ladang,
Taman Oval Markoni, Taman Oval Malundung, Taman Monumen Penghargaan Kota
Tarakan di Bandara Juwata, Bungker Peninggalan Jepang di Bandara Juwata,
Makam Tentara Jepang , Tugu Makam Tentara Australia, Air Terjun Karungan, Pulau
Sadau (SEMUA DI WILAYAH KOTA TARAKAN)
Peninggalan Sejarah : -
Tari Tortor
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara
yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir danSamosir.
Ciri khas
Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik tortor
merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakannya menunjukkan tortor adalah
sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan
upacara.
Tortor dan musik gondang ibarat koin yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum acara dilakukan terbuka
terlebih dahulu tuan rumah (Hasuhutan) melakukan acara khusus yang dinamakan Tua ni Gondang,
sehingga berkat dari gondang sabangunan.
Dalam pelaksanaan tarian tersebut salah seorang dari hasuhutan (yang mempunyai hajat akan
memintak permintaan kepada penabuh gondang dengan kata-kata yang sopan dan santun sebagai
berikut : "Amang pardoal pargonci" :
1. "Alualuhon ma jolo tu ompungta Debata Mulajadi Nabolon, na Jumadihon nasa na adong,
na jumadihon manisia dohot sude isi ni portibion."
2. "Alualuhon ma muse tu sumangot ni ompungta sijolojolo tubu, sumangot ni ompungta
paisada, ompungta paidua, sahat tu papituhon."
3. '"Alualuhon ma jolo tu sahala ni angka amanta raja na liat nalolo."
Setiap selesai satu permintaan selalu diselingi dengan pukulan gondang dengan ritme tertentu
dalam beberapa saat. Setelah permintaan/seruan tersebut dilaksanakan dengan baik maka barisan
keluarga suhut yang telah siap manortor (menari) mengatur susunan tempat berdirinya untuk
memulai menari.
Adapun jenis permintaan jenis lagu yang akan dibunyikan adalah seperti : Permohonan kepada
Dewa dan pada ro-roh leluhur agar keluarga suhut yang mengadakan acara diberi keselamatan
kesejahteraan, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah ruah, dan upacara adat yang akan
dilaksanakan menjadi sumber berkat bagi suhut dan seluruh keluarga, serta para undangan.
Setiap penari tortor harus memakai ulos dan mempergunakan alat musik/gondang (Uninguningan).
Ada banyak pantangan yang tidak diperbolehkan saat manortor, seperti tangan si penari tidak boleh
melewati batas setinggi bahu ke atas, bila itu dilakukan berarti si penari sudah siap menantang
siapa pun dalam bidang ilmu perdukunan, atau adu pencak silat (moncak), atau adu tenaga batin
dan lain-lain.
Tari tortor digunakan sebagai sarana penyampaian batin baik kepada roh-roh leluhur dan maupun
kepada orang yang dihormati (tamu-tamu) dan disampaikan dalam bentuk tarian menunjukkan rasa
hormat.
Tari Tandak
Daerah Riau atau secara administratif disebut Provinsi Kepulauan Riau
(Kepri) memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dari mulai sastra, musik, dan
tari. Salah satu dari kekayaan Kepri ialah Tari Tandak atau danding. Tarian ini adalah
tarian dan juga nyanyian. Bentuk tariannya berupa pantun yang saling bertimbal-balik
antara kelompok pria dan wanita. Lagu atau pantun pada tarian ini berisi tentang hal-hal
yang ada di bumi atau mengenai kehidupan sehari-hari manusia. Tari tandak adalah
tarian pergaulan yang sangat digemari atau disukai di daerah Riau. Tari ini merupakan
gabungan antara seni tari dan sastra. Meskipun pada dasarnya tari tandak adalah
kesenian dan budaya minang kabau yang mengandung unsur kesenian bela diri.
Tari Tandak/danding biasanya dipertunjukan pada malam hari. Tarian ini diawali
dengan semua peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling
berpegangan pundak setiap peserta. Lantas para peserta berjalan sambil mengangkat
kaki dan menghentakannya ke tanah. Pada tari tandak biasanya dipimpin oleh seorang
yang disebut kepala ngejang. Kepala ngejang bertugas sebagai pemberi irama pada
gerakan tari tandak, dan berdiri di tengah-tangah peserta dengan memainkan alat
giring-giring yang berbahan besi atau perak bercampur perunggu.
Tarian ini bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan untuk bertemu.
Pertemuan itu kadang-kadang berakhir pada jatuh cinta. Tari Tandak menjadi media
silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi antar kampung. Banyak
pasangan suami istri yang bermula dari pertemuan acara tari Tandak ini namun ada
pula yang kisah cintanya tidak direstui pihak keluarga.
Tarian ini melambangkan ikatan yang terjalin antara teman-teman yang berlainan
kampung. Tarian ini juga menciptakan rasa aman antar kampung. Dalam Tari Tandak,
semua peserta bebas memilih pasangan. Karena tarian ini merupaka hiburan sekaligus
silaturahmi, acara ini banyak dihadiri oleh warga, dari anak kecil hingga orang dewasa.
Secara rutin acara tari tandak ini dilaksanakan setiap bulan Juli-Oktober setiap
tahunnya, di mana pada bulan-bulan tersebut para petani selesai memanen.
KAMBANGLAH BUNGO