Konsep IRR
Konsep IRR
I. PENGERTIAN UMUM
Ada beberapa definisi tentang biaya yang dikenal dalam kegiatan ekonomi, antara lain
adalah sebagai berikut :
1.
Biaya adalah sesuatu akibat yang diukur dalam nilai uang yang mungkin
timbul dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
2.
Biaya adalah suatu harga tukar atau nilai tukar sebagai akibat atau
adanya pengorbanan yang dibuat untuk memperoleh suatu manfaat (guna).
3.
Seringkali kata biaya (cost) diartikan sama dengan kata ongkos (expense), dimana
ongkos bisa juga berarti jumlah yang dibayarkan untuk sesuatu atau bisa juga berarti
harga pasar yang wajar dari sesuatu yang diberikan sebagai pengganti dari sesuatu
yang diterima.
Penyajian dan analisa data biaya terutama bermanfaat dalam beberapa hal, antara lain
untuk :
1.
Perencanaan keuntungan
2.
Pengendalian ongkos
3.
4.
5.
Biaya bahan langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada bahan yang terkait
langsung dengan proses produksi dan menjadi bagian dari produk jadinya.
Misalnya : Susu dalam pembuatan yoghurt, tripleks dalam pembuatan meja,
plastik dalam pembuatan ember.
Biaya buruh langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada buruh yang langsung
terkait dalam
yoghurt, tukang kayu kayu dalam pembuatan meja operator mesin moulding
pada pembuatan ember.
Biaya tak langsung pabrik terdiri dari biaya bahan tak langsung, biaya buruh
langsung dan biaya tak langsung lainnya.
Biaya bahan tak langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada bahan yang
terkait dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung menjadi bagian dari
produk jadinya. Misalnya : bahan bakar mesin, minyak pelumas.
Biaya buruh tak langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada kegiatan yang ada
di pabrik, tapi tidak terkait pada proses produksi secara langsung. Misalnya :
petugas keamanan/kebersihan, mandor pengawas.
Biaya tak langsung lainnya,yaitu biaya yang dibebankan pada kegiatan pabrik
yang tidak menyangkut biaya bahan dan buruh. Misalnya : biaya listrik dan
depresiasi (biaya penyusutan asset, baik berupa alat, mesin, atau gedung),
konsultan, dsb.
Biaya pemasaran, yang merupakan bagian dari biaya komersial adalah biaya yang
digunakan untuk kegiatan yang menyangkut usaha untuk memasarkan produk
seperti biaya untuk iklan dan biaya untuk distribusi / pemasaran serta pelayanan
kepada konsumen. Sedangkan biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan pelaksanaan atau operasional perusahaan seperti biaya untuk
belanja pegawai kantor (gaji, telepon, surat menyurat, dsb).
Klasifikasi biaya menurut sifat dan hubungannya dengan produk ini
digunakan
terutama dalam perhitungan harga pokok dan harga jual produk yang dibuat oleh
suatu pabrik
III. Klasifikasi Biaya Menurut Jumlah Satuan Produk atau Tingkat Kegiatan
Yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya tetap dan biaya variabel. Kedua
biaya ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam penentuan jumlahnya dan yang
menjadi parameternya adalah volume atau jumlah satuan produk atau tingkat
kegiatan yang dihasilkan oleh unit usaha.
A. Biaya Tetap
Biaya Tetap dalam hal ini didefinisikan sebagai biaya
secara periodik dan besarnya tetap
dengan
tidak
oleh
banyak
sedikitnya satuan produk atau tingkat kegiatan yang dihasilkan. Adapun yang
termasuk dalam kategori biaya tetap ini antara lain :
1). Biaya penyusutan (Depresiasi)
2). Bunga modal
3). Biaya asuransi
4). Pajak
5). Biaya sewa tempat (lahan)
6). Biaya perawatan dan perbaikan asset (alat, mesin atau bangunan)
Yang dimaksud dengan depresiasi adalah biaya yang secara periodik harus
dikeluarkan sebagai konsekuensi atas penurunan kinerja alat, mesin atau asset
lainnya akibat pemakaian. Pengeluaran biaya
mengantisipasi kemungkinan berakhirnya umur pakai asset yang dibeli dan diganti
dengan asset yang baru. Dengan demikian depresiasi ini dapat berfungsi sebagai
biaya kompensasi untuk penggantian
bisa lebih singkat dari umur teknisnya. Sebagai contoh misalnya : Sebuah komputer
dengan konfigurasi sistem board tipe AT286 memiliki umur teknis selama 5 tahun,
akan tetapi secara ekonomi penggunaan komputer jenis tersebut tidak atau kurang
menguntungkan lagi apabila pada tahun pertama setelah komputer tersebut dipakai,
telah muncul komputer generasi terbaru (misalnya tipe Pentium) dengan kinerja
yang lebih baik dan biaya yang lebih murah dari komputer tipe AT286 tersebut.
Untuk menghitung depresiasi dapat digunakan beberapa rumus, antara lain yaitu :
satuan produk atau tingkatan kegiatan, artinya bila satuan produk atau
datanya mengikuti runtun waktu dan diperkirakan berulang karena berjalannya waktu
tersebut. Dalam metode ini runtun waktu yang diprediksi adalah Kecenderungan
(Trend = T), Siklus (Cyclical C), Musiman (Seasonal S) dan Random (R).
Beberapa metode runtun waktu yang seringkali digunakan adalah :
1. Metode Rata-rata bergerak (Moving Average).
2. Metode Rataan Eksponensial (Eksponensial Smoothing)
3. Metode Perhitungan Menurut Pengaruh Musiman (Seasonal)
IV. ASPEK EKONOMI
Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu
investasi usaha. Beberapa metode yang sering digunakan antara lain yaitu :
1.
Metode ekivalensi nilai sekarang (present worth analysis) atau lebih dikenal
dengan isitilah umum NPV atau Net Present value.
Metode ini didasarkan atas nilai sekarang bersih dari hasil perhitungan nilai
sekarang aliran dana masuk (penerimaan) dengan nilai sekarang aliran dana
keluar (pengeluaran) selama jangka waktu analisis dan suku bunga tertentu.
Kriteria kelayakannya adalah apabila nilai sekarang bersih atau NPV > 0, yang
dirumuskan dengan : NPV = (S PV Pendapatan) - (S PV Pengeluaran)
2.
Metode ini didasarka atas ekivalensi nilai tahunan dari aliran dana masuk dan
aliran dana keluar (nilai A ). Kriteria kelayakannya adalah bila nilai A bersih
bersihnya positif atau lebih besar dari nol (A > 0) bersih.
3.
Metode ekivalensi nilai yang akan datang (future worth analysis). Metode ini
hampir sama dengan dua metode sebelumnya hanya yang dihitung adalah nilai
yang akan datangnya. Kriteria kelayakannya juga sama yaitu bila nilainya lebih
besar dari nol.
4.
5.
Metode rasio manfaat dan biaya (benefit cost ratio analysis) atau lebih dikenal
dengan istilah BC Ratio.
Metode BC Ratio pada dasarnya menggunakan data ekivalensi nilai sekarang
dari penerimaan dan pengeluaran, yang dalam hal ini BC Ratio adalah
merupakan
perbandingan
antara
nilai
sekarang
dari
penerimaan
atau
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan investasi dengan nilai sekarang dari
pengeluaran (biaya) selama investasi tersebut berlangsung dalam kurun wakt
tertentu. Kriteria kelayakannya adalah bila nilai BC Ratio > 1. dan dirumuskan
dengan :
BCR = (S Nilai Sekarang Pendapatan) : (S Nilai sekarang Pengeluaran)
Metode tingkat suku bunga pengembalian modal (rate of return analysis) atau
lebih dikenal dengan nama IRR (Internal Rate of Return).
IRR adalah suatu nilai penunjuk yang identik dengan seberapa besar suku
bunga yang dapat diberikan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku
bunga bank yang berlaku umum (suku bunga pasar atau Minimum Attractive
Rate of Return / MARR). Pada suku bunga IRR akan diperoleh NPV = 0, dengan
perkataan lain bahwa IRR tersebut mengandung makna suku bunga yang dapat
diberikan investasi, yang akan memberikan NPV = 0. Syarat kelayakannya yaitu
apabila IRR > suku bunga MARR. Untuk menghitung IRR dapat digunakan cara
coba-coba dengan formula berikut :