Majalah Kiblat Muharram
Majalah Kiblat Muharram
Bismillah...
Umat Islam masih saja dibuat
bingung oleh oknum sebagian dai
yang tiba-tiba melabeli Jokowi yang
memenangkan pemilu 2014 sebagai
ulil amri yang wajib ditaati.
Ulil amri adalah istilah Islam yang
memiliki definisi dan konsekuensi
yang telah definitif. Menyematkan
ulil amri kepada orang yang tidak
berhak adalah kezaliman dan
penyesatan yang nyata bagi umat
sekaligus orang yang dilabeli. Bila
ada orang munafik dilabeli sebagai
orang yang jujur, maka ia akan
bangga dengan kemunafikannya
dan semakin jauh dari pertobatan.
Bagi umat Islam sendiri yang dalam
doktrin agamanya ilmu merupakan
dasar utama dalam segala hal,
maka memahami ulil amri secara
komprehensif, mulai dari definisi
sampai keluar dari ketaatan kepada
penguasa akan menjadi bekal
sekaligus benteng dari kemungkinan
oknum-oknum nyleneh pada
masa mendatang sampai sistem
demokrasi lenyap dari muka bumi
dengan izin Allah.
Selamat membaca!
kiblat
muharram 1436 h
ISI
17
Menyelamatkan Bahtera
Tak Hanya
dengan
Empat Mata
27
Pemerintah
Sekuler Bukan
Ulil Amri
40
44
Penguasa
Berhati Setan
48
70
Penguasa
Saleh Rakyat
pun Saleh
Melawan Penguasa
Tidak Selalu Khawarij
Indonesia
Bukan Negara
Islam
34
SEJARAH
HITAM
MURJIAH
52
62
Menjual Agama
Demi Penguasa
Hubungan
Rakyat dan
Penguasa
kiblat
muharram 1436 h
muharram 1436 h
Ulil amri adalah para imam, penguasa,
hakim dan semua orang yang memiliki
kekuasaan yang syari, bukan kekuasaan
thaghut. (Fathul Qadir, Asy-Syaukani,
1/556).
Syaikhul
Islam
Ibnu
Taimiyyah
menjelaskan
menjelaskan
dengan
ungkapan:
kiblat
muharram 1436 h
mengatakan,
Haditshadits tadi tidak berarti
membolehkan
sepakat
dengan penguasa dalam
kezaliman dan kebatilan
mereka. Atau boleh tidak
mengingkari
kejahatan
yang mereka lakukan,
atau taat kepada mereka
dalam kemaksiatan.
Hadits-hadits itu justru
menunjukkan
bahwa
siapa yang membenci
kemungkaran maka ia
telah lepas dari dosa
dan akibatnyaa. Dalam
hal ini, orang yang
mampu
mengingkari
k e m u n g k a r a n
dengan lisannya, dan
mengingkaarinya, ia lepas
dari dosa bila memang
tidak mampu mengingkari
dengan tangan. Orang
yang
tidak
mampu
membasmi kemungkaran
(dengan lisan dan tangan)
tidaklah berdosa dengan
sekedar diam.
Lebih
lanjut,
Syaikh
Utsaimin,
menjelaskan
bahwa dua kelompok
itulah uli amri kaum
muslimin. Allah telah
memerintahkan
agar
umat
Islam
menaati
mereka. Namun ketaatan
ketaatan ini menyesuaikan
ketaatan kepada Allah
dan Rasul-Nya.
Allah
tidak
menyebabkan
rakyat
benci kepada mereka
dan setiap pekerjaan
yang dilakukan meskipun
benar. Selain itu juga akan
menyebabkan
rakyat
menentang dan tidak
taat. Ini bisa berakibat
kehancuran masyarakat
serta
kekacauan
dan
kerusakan.
Namun, kata ulama yang
pendapatnya
sering
menjadi rujukan umat
Muslim Indonesia ini, hal
itu tidak berarti bahwa kita
harus
mendiamkannya
tanpa menasihati (bila
melakukan
kesalahan).
berfirman,
kiblat
muharram 1436 h
Rasul-Nya,
muslimin,
para
dan
Sesungguhnya
urusan
ini
(kepemimpinan kaum muslimin) adalah
milik Quraisy. Tidak ada seorang pun
yang menentangnya kecuali akan
ditelungkupkan oleh Allah dengan
wajahnya di neraka selama menegakkan
dien. (Al-Bukhari).
Syaikh Hamid bin Abdullah Al-Ali, ulama
Kuwait lulusan Universitas Madinah,
menjelaskan, Hadits-hadits tersebut dan
lainnya menjelaskan bahwa ulil amri yang
melakukan kezaliman terhadap rakyat
tidak sampai kepada kekafiran yang
nyata. Yakni tidak sampai mengingkari
syariat, tidak menolak berhukum
dengannya, dan tidak meninggalkan
kewajiban menegakkan dien. Zalim yang
dilakukan adalah kezaliman yang bersifat
duniawi. Dalam hal ini rakyat tidak boleh
merebut kekuasaannya. Karena ini akan
meruntuhkan kesatuan umat. Menjaga
persatuan umat lebih utama daripada
melawan kezaliman penguasa.
Hal itu seperti disebutkan dalam hadis
shahih riwayat Muslim dari Junadah bin
Abu Umayyah yang berkata, Kami masuk
ke tempat Ubadah bin Shamit saat ia
sedang sakit. Kami berkata, Semoga
Allah menyembuhkanmu, ceritakanlah
kepada kamu satu hadis yang dengan
itu Allah memberi manfaat kepada
kami. Hadits yang engkau dengar dari
Rasulullah
n. Ubadah menjawab,
Rasulullah memanggil kami, lalu kami
membaiat beliau. Maka di antara syarat
yang diambil dari kami adalah kami
berbaiat untuk mendengar dan taat
dalam suka maupun benci; sulit maupun
mudah; dan meskipun menelantarkan
hak kami. Kami tidak akan merebut
kiblat
muharram 1436 h
Syaikh Hamid bin Abdullah Al-Ali
kiblat
muharram 1436 h
untuk menggulingkan
Taimiyyah mengatakan:
penguasa,
Ibnu
muharram 1436 h
dari
penguasa.
Sebab
tidak semua orang yang
mengingkari kemungkaran
yang dilakukan seorang
penguasa yang memiliki
otoritas
(baik
syari
maupun tidak) keluar dari
ketaatan hanya sekedar
mengingkari, apalagi keluar
dari manhaj, pemikiran
dan
mazhab,
seperti
digambarkan oleh sebagian
orang. Karena sepanjang
sejarah, umat tidak lepas
dari pengingkaran kepada
para penguasanya, baik
secara rahasia maupun
terang-terangan,
sesuai
kemampuan dan tuntutan
keadaan. Namun sejarah
kita yang panjang tidak
kiblat
muharram 1436 h
10
Seorang dai
yang jujur harus
mengutamakan
ketaatan
kepada Allah
daripada
diam dan
tunduk kepada
penguasa.
kiblat
muharram 1436 h
11
ia men
nas
a ihatinya, lalu ia dibunuh. (HR
Hakim)
kiim .
Kedu
Kedu
d a, me
emb
ba
attassi bentukk pengi
en
ngi
g ngkaran
deng
de
ngan
an tera
errang-te
t rangan atau rahasia
te
ad
da
allah
ah uru
rusa
sa
an ya
ya g diatu
yang
turr se
tu
s suai tuj
ujuan
j
syar
sy
aria
ar
ria
i t. Ada bat
ata
asan-b
bat
ata
asannyya da
dan
dan
perl
pe
rlu
u di
d pe
perhat
atiikan keb
e ai
aikan (ma
m slahat))
y ng
ya
g mungk
gkin
g
diirrai
raiih de
dengan
den
ngan
n mel
e akkukkan
a
iitu.
Demikian pula keburukan (mafsadat)
yang
kemungkinan
timbul
bila
ditinggalkan. Hal ini berbeda-beda
sesuai perkara yang diingkari, kondisi
orang yang mengingkari, orang yang
diingkari, dan cara mengingkari. Karena
itulah, kita melihat para tokoh salaf
mengingkari para penguasa kadangkadang secara terang-terangan dan
rahasia, tanpa menimbulkan kesempitan
atau membuat orang menggerutu
terhadap pendapatnya.
Salah satu contoh pengingkaran secara
rahasia dilakukan oleh Usamah bi Zaid
kepada Utsman bin Affan. Diriwayatkan
dari Usamah bin Zaid, bahwa dikatakan
kepadanya, Mengapa engkau tidak
menemui laki-laki ini dan berbicara
kepadanya?
Maksudnya
adalah
Utsman. Usamah menjawab, Apakah
kalian
menyangka
bahwa
setiap
aku berbicara kepadanya, aku harus
kiblat
muharram 1436 h
12
muharram 1436 h
13
Menantang rintangan yang ia sendiri bisikan itu tidak berpengaruh apa pun,
tidak mampu menghadapinya.
serta kaum muslimin tidak terjaga dari
pengaruh untuk melakukannya.
Ketiga,
bila
kemungkaran
yang
wajib diingkari perkara yang sangat Tidak hanya diam, penguasa harus
berbahaya dan buruk bagi umat. Tidak diingatkan secara terang-terangan,
terbatas pada penguasa saja yang dijelaskan dampak buruk dan bahayanya
bermaksiat. Bila demikian, semua orang di depan publik. Agar jelas siapa yang
yang melakukannya harus diingatkan. hancur oleh penjelasan dan siapa yang
Demikian pula orang yang masih menjadi baik dengannya.
ragu tentang perkara yang buruk itu
meriwayatkan
bahwa
atau orang yang terkena dampaknya. Al-Hakim
Misalnya meniadakan jihad pada kondisi pemimpin Kuffah memanggil tukang
fardhu ain atas kaum muslimin seperti sihir untuk menunjukkan permainannya
situasi hari ini di Baitul Maqdis dan di hadapan publik. Hal ini terdengar
lingkungannya. Bila ternyata penguasa oleh Jundub. Maka ia datang dengan
menghentikan perang melawan musuh, menghunus pedang dan meletakkan
Ketika Jundub
tidak membela kehormatan, negeri di atas pundaknya.
dan tempat-tempat suci, maka ia telah melihat tukang sihir itu, ia memukulkan
melakukan kemungkaran besar yang pedangnya. Orang-orang pun menyingkir. Ia berkata, Wahai manusia, jangan
wajib diingatkan.
takut, saya hanya menginginkan tukang
Contohnya mengingatkan penguasa sihir ini. Maka Gubernur menarik dan
dari kemungkaran yang menyebar luas, menahannya. Hal ini terdengar juga
seperti muamalah dalam riba, perzinaan oleh Salman. Maka ia berkata, Betapa
yang meluas dan kemaksiatan lainnya buruk apa yang dilakukan keduanya. Ia
yang umum terjadi. Kita tidak boleh (gubernur) tidak pantas melakukannya.
diam terhadap orang yang terlibat di Karena ia seorang imam yang dipercaya
dalamnya.
tetapi malah memanggil tukang sihir
agar bermain di depannya. Namun orang
Keburukan yang paling berbahaya ini juga tidak sebaiknya mengancam
adalah yang disebarluaskan melalui amirnya dengan pedang.
media serta kriminalitas yangg merusak
akal, perilaku dan moralitas. Orang yang Ini adalah ijtihad Jundub karena
mampu harus mengingatkan penguasa fitnah telah muncul secara nyata di
yang melegalkan hal-hal seperti ini. depan publik. Salman tidak setuju
Rakyat harus diingatkan apa bahayanya. atas tindakannya mengancam dengan
Karena dien ini adalah nasihat bagi Allah, pedang. Namun ia tidak mengingkari
rasul-Nya, kaum muslimin, dan para tindakannya
dalam
mengingatkan
pemimpin mereka. Orang yang mampu penguasa (dan tidak pula menuduhnya
tidak akan lepas dari dosa hanya dengan sebagai khawarij).
bisik-bisik di telinga penguasa, namun
semua kejahatan itu tetap berjalan. Dan Keempat, bila seseorang mendengar
kiblat
muharram 1436 h
14
Kelima,
bila
penguasa
melarang
penyampaian kebenaran atau upaya
menghidupkan sunah atau membasmi
bidah. Dalam hal ini, seorang dai yang
jujur harus mengutamakan ketaatan kepada
Allah daripada diam dan tunduk kepada Diriwayatkan oleh Abu Bakar Khallal dalam
Amar Makruf Nahi Mungkar dari Abu Bakar
penguasa.
Al-Marudzi, ia berkata, Saya mendengar
Abdurrazzaq
meriwayatkan
dalam Abu Abdullah bin Syarik berkata, Saya
Mushannafnya dari Asy-Syabi, dari Qais mendengar Ahmad bin Yunus berkata,
bin Abd, yang berkata, Aku sering bertemu Saya shalat Isya akhir di Maqom dan
Abdullah bin Masud selama satu tahun. ... Sufyan Ast-Tsauri berada di situ. Maka ada
Ketika kami sedang berada di tempatnya seorang wanita datang, lalu berhenti di
pada suatu malam, ia datang. Lalu depannya dan berkata, Wahai Sufyan, apa
dikatakan kepadanya, Ini adalah utusan yang telah engkau halalkan hingga anakku
Al-Walid. Abdullah berkata, Matikan dipenjara karena dirimu? .... Ahmad bin
lampunya. Utusan itu masuk lalu berkata, Yunus berkata, Saya melihat Sufyan telah
Amir (penguasa) berkata kepadamu, berdiri ke Maqom dan ternyata Amir kaum
tinggalkanlah kata-kata yang sering engkau muslimin berada di depannya. Sufyan
ucapkan.
berkata, Mengapa engkau memenjarakan
orang karena diriku? Sang penguasa
Kalimat apa?
(menyadari kekeliruannya) dan menjawab,
Kalimat-kalimat ini?
Malam ini, pintu penjara terkunci. Saya
Abdullah terus mengulangnya, lalu utusan
tidak akan beranjak dari tempat ini sampai
itu berkata, Perkataanmu: Setiap hal yang
engkau membebaskannya. Maka amir itu
baru adalah bidah.
mengutus seseorang agar mengambil kunci
Saya tidak akan meninggalkannya.
dan membuka penjara. Anak perempuan
Kalau begitu, baginda memerintahkan itu pun dibebaskan dan diserahkan
agar engkau pergi.
kepadanya. [Agus Abdullah]
Ya, saya akan keluar.
Maka Abdullah akhirnya pergi ke Madinah.
kiblat
muharram 1436 h
15
Ingin Beriklan
di Majalah Kiblat?
Hubungi:
kiblatmedia@gmail.com
cp: 082134777734
kiblat
muharram 1436 h
16
Menyelamatkan
Bahtera
Tak Hanya dengan
Empat Mata
Tiada seorang nabi pun yang diutus sebelumku, kecuali mempunyai
beberapa hawari (pengikut setia) dan sahabat dari umatnya yang selalu memegang sunnahnya dan melaksanakan perintahnya. Kemudian
setelah mereka muncul beberapa generasi pengganti, mereka mengatakan sesuatu yang tidak diamalkan dan mengamalkan apa yang
tidak diperintahkan. Maka barang siapa berjihad melawan mereka dengan tangannya ia beriman, barang siapa yang berjihad melawan mereka dengan lisannya ia beriman dan barang siapa berjihad melawan
mereka dengan hatinya ia beriman, dan setelah itu tidak ada iman lagi
walau sebesar biji sawi.
kiblat
muharram 1436 h
17
Siapa
Basyar Asad?
muharram 1436 h
18
Di dalamnya menjelaskan
pola hubungan vertikal,
antara bawahan (rakyat)
dengan atasan (penguasa).
Rasulullah n bersabda:
kiblat
muharram 1436 h
19
sabda
Rasulullah
saw
(Barang
siapa
yang
hendak
menasehati
penguasa dengan sebuah
perkara, maka janganlah
ditampakkan,
tetapi
ambillah tangannya lalu
bawalah ke tempat yang
kosong. Jika ia menerima,
maka
itulah
yang
didapat, jika tidak, maka
engkau telah melakukan
kewajibanmu kepadanya).
Dan bahwasanya engkau
wahai Hisyam, engkau
benar-benar
berani
karena
telah
berani
kepada penguasa Allah,
apakah
engkau
tidak
takut
jika
penguasa
itu membunuhmu, lalu
engkau menjadi orang
yang dibunuh penguasa
Allah taala..
Dalam hadits di atas, poin
penting yang dijadikan
satu landasan tindakan
pencegahan
adalah,
larangan untuk mencegah
tindakan buruk secara
terang-terangan.
Tidak
boleh seseorang menegur
tindakan yang salah dari
orang
yang
berkuasa
di
hadapan
khalayak.
Hendaknya hal tersebut
dilakukan secara diamdiam.
Nabi n (Sesungguhnya
manusia yang paling keras
adzabnya adalah mereka
yang paling keras adzabnya
kepada manusia di dunia).
Iyadh bin Ghanam pun
berkata, Wahai Hisyam,
kita telah mendengar apa
yang engkau dengar dan
melihat apa yang engkau
lihat,
tapi
bukankah Lantas, seperti itukah yang
engkau engkau mendengar seharusnya
dilakukan?
kiblat
muharram 1436 h
20
Apa
hanya
thariqah
seperti
inilah
yang
boleh dikerjakan untuk
menegur
pihak
yang
lebih berkuasa? Apakah
cara-cara lain tertutup,
sehingga kesalahan tetap
saja dibiarkan?
Hadits tersebut memang
terdapat
kontroversi
tentang derajat keshahihannya. Syaikh Al-Albani
memang
menyatakan
riwayat tersebut shahih
berdasarkan metode ilmu
hadits
yang
dijadikan
acuan. Namun, jika dilihat
dari jalur-jalur periwayatan
dan sanadnya, hadits ini
lemah/dhaif.
Jalur sanad hadits di atas
ada beberapa koreksi,
yaitu tidak bertemunya
Syuraih dan Iyadl. Karena
tidak bertemu, otomatis
jalurnya terputus. Selain
Al Miqdam. Riwayatnya
dari Abu Malik Al Asyari
adalah mursal. (Al Marasil,
Ibnu Abi Hatim: 1/90)
Muhammad
bin
Auf
perrnah ditanya: Apakah
Syuraih bin Ubaid pernah
mendengar
dari
Abu
Darda?
Ia
menjawab,
Tidak, belum pernah.
Dikatakan
kembali
kepadanya, Dia pernah
mendengar dari salah
seorang sahabat Nabi?
Dijawab,
Aku
tidak
berpikir demikian. Dia
belum pernah mengatakan
(samitu)
aku
telah
mendengar padahal ia
tsiqah.. (Tahdzibul Kamal:
22/447)
kiblat
muharram 1436 h
21
ia meriwayatkan dari
seorang penduduk
negerinya. Oleh karena itu, lepas sudah
ikatannya.
3. Dhamdham
bin
Zurah. Yahya bin
Main berkata bahwa ia tsiqah. Ibnu
Hibban juga pernah menyebutnya
dalam kitabnya Ats
Tsiqaat. Ibnu Hajar
berkata, Dia orang
yang jujur.
Abu Hatim mengatakan
bahwa ia lemah. Dapat
dimaklumi bahwa Abu
Hatim termasuk keras
ketika
menghukumi
berkaitan masalah rijal.
Sebutan yang paling
dekat kebenarannya
terhadap
Dhamdham
insya Allah bahwa ia
orang yang jujur.
Maka
yang
tersisa
adalah Muhammad bin
Ismail. Ia sungguh telah
menyelisihi orang-orang
yang tsiqah dalam hadits
ini dengan menyebut
Jubair bin Nufair antara
Syuraih dan kejadian
Iyadh. Ini adalah riwayat
yang munkar lagi cacat
tidak ada perbedaan
teknik
periwayatan
antara ahli mushtalah
hadits terdahulu dengan
yang sekarang.
Selain
dua
jalur
periwayatan
di
atas,
ada satu jalur lagi
dari Fudhail Fadhalah.
Namun, sanad ini juga
nilainya lemah. Ibnu
Hajar berkata tentang
Fudhail bin Fadhalah,
Ia bisa diterima, bila
mutabi (bersekutu atau
ada kesesuaian dengan
periwayatan dari perawi
lain yang lebih populer
dalam
meriwayatkan),
bila tidak maka statusnya
layyin (perawi yang cacat
tetapi tidak gugur dari
tahap keadilan [adalah]),
tetapi telah memursalkan
sesuatu.
Ibnu Aidz adalah AtsTsimali.
Imam
Adz
Dzahabi
berkata
tentang dirinya, AlAzdi
mendhaifkannya
dan namun An-Nasai
menguatkannya.
Ia
banyak
meriwayatkan
hadits
mursal.
Ibnu
Hatim
juga
berkata
bahwa hadits-haditsnya
mursal.
Imam
Adz
Dzahabi
bergantung pada perkataan ini dengan mengatakan,
Sebagaimana
kembalinya orang-orang
Syam,
sesungguhnya
mereka
keras
dalam
kiblat
muharram 1436 h
22
kiblat
muharram 1436 h
23
penguasa Allah). Ini adalah menyelisihi hadits-hadits yang menunjukkan fadhilah-fadhilah ketika dibunuh oleh penguasa lantaran
menasehatinya.
2. Perkataan (penguasa Allah) adalah lafadz yang
tidak shahih bahwa hadits ini berasal dari Rasulullah. Setiap apa yang dishahihkan Syaikh
Albani atas hal ini maka nilainya adalah tidak
shahih alias dhaif
Terlepas dari itu semua,
seandainya hadits ini
pada akhirnya bernilai
lemah, dalam hal-hal
kemaslahatan
hadits
tersebut tetap dapat
dijadikan
acuan.
Minimal menjadi satu
metode
dalam
hal
pencegahan.
Dalam upaya
pencegahan, apa
yang menjadi poin
dalam hadits di
atas sebenarnya
bukan satu-satunya
cara. Upaya diamdiam memang bisa
diterapkan dalam
satu kondisi. Namun,
upaya tersebut tidak
lantas menutup
jalan-jalan pencegahan
yang lain, semisal secara
terang-terangan. Terlebih
ketika keburukan tersebut
membahayakan dan
berkaitan dengan hajat
hidup orang banyak.
Tindakan buruk tetap harus
dikoreksi baik secara diamdiam ataupun terangterangan, tentu saja harus
sesuai kondisi dan dengan
cara yang bijak, bukan
dengan mengungkap aib
kiblat
muharram 1436 h
24
tidak mengingkarinya.
Diceritakan bahwa
ketika Umar bin
Khaththab a
menyampaikan
khutbah di atas
mimbar, dia
menyampaikan
bahwa Umar hendak
membatasi mahar
sebanyak 400 Dirham,
sebab nilai itulah
yang dilakukan oleh
Rasulullah n. Jika
muharram 1436 h
25
kiblat
muharram 1436 h
26
PEMERINTAH SEKULER
BUKAN ULIL AMRI
elang beberapa
hari
setelah
pelantikan
Jokowi sebagai
presiden, banyak beredar
broadcast
tentang
anjuran untuk menaati
ulil amri. Pesan tersebut
diwarnai dengan seabrek
dalil tentang kewajiban
taat kepada pemimpin.
Tak ada yang aneh atau
perlu
dipertanyakan
seputar
dalil
yang
terdapat dalam pesan
tersebut. Namun timbul
pertanyaan ketika yang
dimaksud ulil amri adalah
Jokowi.
Alasannya simpel, yaitu
karena mantan gubernur
kiblat
muharram 1436 h
27
mengurus
kemaslahatan
umat sesuai dengan syariat
yang telah diatur dalam
Islam. Oleh karena memiliki
peran
tersebut,
setiap
muslim
diperintahkan
untuk menaatinya, baik
dalam
keadaan
rela
maupun terpaksa kecuali
jika dia memerintahkan
kepada kemaksiatan.
Kewajiban taat kepada ulil
amri
Para ulama sepakat bahwa
ketaatan kepada ulil amri
adalah perintah yang wajib
ditaati oleh setiap muslim.
Banyak sekali dalil yang
menyebutkan
kewajiban
tersebut. Di antaranya,
dalam
Al-Quran
surat
An-Nisa ayat 59, Allah l
berfirman:
Wahai orang-orang yang
beriman, taatlah kamu
sekalian kepada Allah dan
Rasul-Nya, serta pemimpin
di antara kalian. (An-Nis:
59)
Ketegasan
perintah
tersebut,
juga
disampaikan oleh Nabi
shallallahualaihi
wa
sallam dalam wasiatnya
kepada umat Islam.
Sabdanya:
Aku wasiatkan kalian
agar senantiasa takwa
kepada Allah serta
mendengar dan taat
kepada
pemimpin
(negara)
meskipun
pemimpin
tersebut
seorang budak dari
Habasyah. (HR. Abu
Daud, no. 4609 dan AtTirmidzi, no. 2677)
Tentunya
masih
banyak dalil-dalil lain
yang
menegaskan
perintah
untuk
menaati
pemimpin,
sehingga tak ada satu
pun yang menyangkal
tentang
kewajiban
tersebut, bahkan para
ulama sepakat bahwa
hukum
keluar
dari
kiblat
muharram 1436 h
28
Ulil amri
adalah para
pemimpin,
penguasa,
hakim dan
semua
orang yang
memegang
pemerintahan
yang
menjalankan
syariat, bukan
pemerintahan
thaghut.
pemimpin,
penguasa,
hakim
dan
semua
orang yang memegang
pemerintahan
yang
menjalankan
syariat,
bukan
pemerintahan
thaghut. (As-Syaukani,
Fathul Qodir, hal. 308)
Imam Nawawi v berkata,
Ulil Amri yang dimaksud
muharram 1436 h
29
Muqaddimah, hal. 195, dinukil dari AlImamah Al-Uzhma inda Ahl As-Sunnah
wa Al-Jamaah karya Abdullah bin Umar
bin Sulaiman Ad-Dumaiji, hal 29)
Ketiga
poin
ini
penting
untuk
diperhatikan
dalam
memandang
penguasa yang memerintah di negerinegeri berpenduduk muslim. Termasuk
di Indonesia, agar dengan demikian kita
akan lebih bisa menilai siapakah yang
disebut ulil amri sebenarnya.
Kepemimpinan
adalah
pengganti
tugas
kenabian
dalam
menjaga
agama dan mengatur urusan dunia.
Sementara Ibnu Khaldun menulis
bahwa imamah merupakan pengganti
(tugas) pemegang (otoritas) syariat
dalam melindungi agama dan mengatur
urusan keduniawian. (Ibnu Khaldun, Al-
kiblat
muharram 1436 h
30
menjaga dan menyebarkan agama,
melaksanakan hukum-hukum, menjaga
perbatasan,
memerangi
orangDengar dan taatilah, meskipun yang
orang yang menolak Islam setelah
memimpinmu seorang budak dari
mendakwahinya,
mencintai
kaum
Habsyi yang kepalanya seperti anggur.
muslimin dan memusuhi orang-orang
(HR. Al-Bukhari dari Anas bin Malik)
kafir.
dalam riwayat Ahmad dari Ummul
Hushain al-Ahmasiyyah terdapat tamJika dia tidak menjaga agama atau tidak
bahan, Selama ia menegakkan kitabmelaksanakan urusan kaum muslim
ullah di tengah-tengah kalian.
maka hak kepemimpinan telah hilang
darinya. Umat (dalam hal ini diwakili
Taat kepada Ulil Amri kecuali dalam
oleh Ahlul Halli Wal Aqdi, karena
kemaksiatan
kepada merekalah kembalinya kendali
permasalahan) wajib mencopotnya Kita telah mengetahui bahwa ulil amri
dan menggantinya dengan orang yang wajib didengar dan ditaati adalah
yang mampu merealisasikan tujuan yang mengatur rakyatnya dengan
kepemimpinan.
syariat Islam. Kemudian ketaatan
Ketika Ahli Sunnah tidak membolehkan
keluar dari para pemimpin yang zalim
dan fasikkarena kejahatan dan
kezaliman tidak berarti menyia-nyiakan
agama maka yang dimaksud mereka
adalah pemimpin yang berhukum
dengan syariat Allah. Kalangan salafus
saleh tidak mengenal istilah pemimpin
(ulil amri) yang tidak menjaga agama.
Menurut mereka pemimpin seperti
ini bukanlah ulil amri. Yang dimaksud
kepemimpinan
(ulil
amri)
adalah
menegakan agama. Setelah itu baru
ada yang namanya kepemimpinan yang
baik dan kepemimpinan yang buruk.
(Abdullah bin Abdul Hamid, Al Wajz F
Aqdati al Salaf al Shlih Ahli al Sunnah
Wal Jamah, Riyadh: Wazrah al Syun
al Islmiyyah Wa al Dawah Wa al Irsyd,
kiblat
muharram 1436 h
31
kiblat
muharram 1436 h
32
Seandainya
mereka masuk
ke dalam api
tersebut niscaya
mereka tidak
akan keluar
darinya (neraka)
selama-lamanya.
Sesungguhnya
ketaatan kepada
pimpinan itu
hanya dalam
perkara yang
baik.
kiblat
muharram 1436 h
33
MELAWAN
PENGUASA
anyak
sekali
dalil
yang
menyebutkan bahwa pemimpin
wajib
ditaati
selagi
tidak
menyuruh
berbuat
maksiat.
Meskipun mereka masih sering melakukan
kezaliman, kita dilarang menasihati di
depan umum apalagi demonstrasi, karena
itu bagian dari sifat Khawarij. Demikian
anggapan sebagian dai yang mengklaim
dirinya sebagai pengikut salaf. Menurut
mereka, kalau memang ingin menasihati
penguasa zalim harus dengan empat mata
alias tidak boleh di depan khalayak umum.
Kalau pun tidak bisa maka cukup lewat
anggota DPR yang menjadi perwakilannya
di parlemen.
muharram 1436 h
34
Sesungguhnya
pembalasan
terhadap
orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasul-Nya dan membuat kerusakan di
muka bumi, hanyalah mereka dibunuh
atau disalib, atau dipotong tangan dan
kaki mereka dengan bertimbal balik, atau
dibuang dari negeri (tempat kediamannya).
Yang demikian itu (sebagai) suatu
Selain itu, dalam konteks ini, kelompok penghinaan untuk mereka di dunia, dan di
perlawanan terhadap penguasa, juga harus akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
dibedakan atau diklarifikasikan terlebih
dahulu. Karena orang yang menentang Ketiga, bughat yaitu sekelompok yang
melawan imam adil. Motivasinya bisa
penguasa tidak selalu disebut khawarij.
karena menuntut hak, ambisi jabatan,
Para ulama mengklarifikasi kelompok ambisi dunia, kepentingan kelompok dan
perlawanan terhadap penguasa Islam lain-lain.
sekurang-kurangnya
menjadi
empat
kategori, yakni Khawarij, Al-Muharabah, Kelompok semacam ini tidak boleh
langsung
diperangi,
melainkan
Bughat, dan Ahlul Haq.
diperlukan pendekatan persuasif (islah)
Pertama, khawarij. Khawarij secara dengan mencoba melacak lebih jauh
historis adalah sekelompok orang yang apa motivasi perlawanannya. Jika ada
melakukan
pemberontakan
terhadap kesalahan pemahaman (syubhat) maka
khalifah Ali bin Abi Thalib. Pemberontakan perlu diberikan penjelasan, jika ada hak
dipicu oleh penolakan mereka terhadap yang dirampas maka perlu dikembalikan.
proses tahkim, mereka digambarkan Kemudian jika cara-cara persuasif tidak
sebagai
kelompok
yang
bersahaja membuahkan hasil, baru dilakukan
namun tidak berilmu. Akibatnya, mereka tindakan tegas. Sebagaimana firman Allah
terlalu gegabah dalam menuduh selain dalam Al-Hujurat: 9
kelompoknya sebagai kafir. Terhadap
kelompok ini, para ulama sepakat tentang Dan apabila ada dua golongan orang
kesesatan mereka. Sehingga tidak dilarang mukmin berperang, maka damaikanlah
antara keduanya. Jika salah satu dari
memerangi mereka.
keduanya
melampaui
batas
(zalim)
Kedua, al-muharibun yaitu para pembuat terhadap (golongan) yang lain, maka
onar yang sering mengganggu stabilitas perangilah (golongan) yang melampaui
keamanan, meresahkan penduduk dengan batas (zalim) itu, sehingga golongan itu
melakukan aksi teror, perampokan, kembali kepada perintah Allah... (QS. Alpencurian dan sejenisnya. Kewajiban Hujurat: 9)
imam adalah menegakkan hukum had
kiblat
muharram 1436 h
35
kiblat
muharram 1436 h
36
kemampuan
untuk
melengserkannya mendengar Rasulullah bersabda:
Meskipun kalian dipimpin oleh seorang
hanya sekelompok orang, maka kelompok
budak, namun dia memerintahkan detersebut wajib melengserkan penguasa
ngan Kibullah, maka taatilah dan denkafir itu, kata Al-Qadhi lebih lanjut. (Lihat:
garkanlah. (HR. Muslim)
Shahih Muslim Syarh An-Nawawi, 12/229).
Wahai umat manusia! Bertakwalah
Kedua: tidak menegakkan shalat
kepada Allah. Dengarlah dan taatilah
meskipun kalian dipimpin oleh seorang
Pemimpin yang tidak menegakkan shalat,
budak habasyah yang berambut keriting
entah karena malas atau mengingkari
selama melaksanakan Kitab Allah. (HR.
kewajiban shalat, harus dicopot dari
Ahmad)
jabatan. Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan muslim dari Auf bin Malik.
Hadits ini jelas menunjukkan bahwa syarat
Ia berkata, saya mendengar Rasulullah n
untuk didengar dan ditaati adalah pemimpin
bersabda, Sebaik-baik pemimpin kalian
yang mengatur pemerintahannya dengan
adalah pemimpin yang kalian cintai dan
Kitab Allah. Jika pemimpin tersebut tidak
mereka mencintai kalian. Kalian mendoakan
menegakkan syariat Islam maka dia tidak
mereka dan mereka mendoakan kalian.
layak untuk didengar dan ditaati bahkan
Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah
dia harus dicopot dan diganti.
pemimpin yang kalian benci dan mereka
membenci kalian. Kalian melaknat mereka Pernyataan Syaikh Abdullah bin Abdul
dan mereka pun melaknat kalian. Para Hamid Al-Atsari mengenai penguasa yang
sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, tidak menerapkan syariat Islam patut
bolehkah kita menyatakan perang kepada disimak. Pernyataan itu dia tulis dalam
mereka ketika itu? beliau menjawab, bukunya, Al-Wajz f Aqdah As-Salaf AshJangan! Selama mereka mengerjakan Shlih Ahl As-Sunnah wa Al-Jamah:
shalat di tengah-tengah kalian. Selama
mereka menegakkan shalat di tengah- Adapun para pemimpin yang meniadakan
syariat Allah dan tidak berhukum
tengah kalian.
kepadanya,
akan
tetapi
berhukum
Makna hadits tersebut adalah ketika kepada selainnya, maka mereka tidak
penguasa meninggalkan shalat, maka mendapatkan hak ketaatan dari kaum
mereka boleh ditentang dan diperangi. muslimin. Tidak ada ketaatan bagi mereka
Tetapi perlu diketahui perang merupakan dari rakyat, karena mereka menyia-nyiakan
cara terakhir untuk mencopot penguasa fungsi-fungsi imamah yang karenanya
tersebut.
mereka dijadikan pemimpin dan berhak
ditaati serta tidak diberontak. Karena,
Ketiga: tidak menerapkan hukum Allah
pemimpin tidak berhak mendapatkan itu,
pemimpin yang tidak menerapkan hukum kecuali menunaikan urusan-urusan kaum
Allah harus dicopot. Pemerintahannya muslimin, menjaga dan menyebarkan
tidak sah. Hal ini berdasarkan hadis dari agama, menegakkan hukum, menjaga
Ummul Husain Al-Ahmasyiah bahwa dia perbatasan, berjihad melawan musuhmusuh Islam setelah mereka diberi
kiblat
muharram 1436 h
37
dakwah, berwala kepada kaum muslimin, tidak dicopot. Namun jika fisik berat, dia
dan memusuhi musuh-musuh agama.
harus dicopot. Misalnya hilang akal, buta,
tuli, bisu atau hilangnya sebagian anggota
Apabila dia tidak menjaga agama badan yang dapat mengganggu kerja.
atau tidak menunaikan urusan-urusan (Lihat: Abdullah bin Umar bin Sulaiman
kaum muslimin, maka hilanglah hak Ad-Dumaiji, Al-Immah Al-Uzhm Inda
imamah darinya dan wajib atas umat Ahl As-Sunnah wa Al-Jamah, hal. 468yang diwakili oleh ahlul halli wal aqdi 485). [Fakhruddin]
dimana mereka menjadi rujukan dalam
menentukan masalah seperti iniuntuk
menurunkannya
dan
menggantinya
dengan orang lain yang siap mewujudkan
fungsi imamah.
Keempat:
Melakukan
kezaliman, dan kebidahan
kefasikan,
kiblat
muharram 1436 h
38
kiblat
muharram 1436 h
39
Akan ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak
mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul pula di tengah-tengah kalian orangorang yang hatinya adalah hati setan dalam wujud manusia. (Shahih Muslim)
atan
hadis
tersebut
adalah bagian
dari
hadis
panjang tentang fitnah
akhir zaman yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin
Al-Yaman. Ia bertanya kepada Rasulullah n:
Wahai Rasulullah, kami
dahulu berada dalam
keburukan, lalu Allah
mendatangkan kebaikan,
lalu kami berada di
dalamnya. Apakah
setelah kebaikan ini ada
keburukan?
Ya.
Ya.
Hendaknya engkau
mendengar dan taat
kepada amir, meskipun ia
memukul punggungmu
dan merampas hartamu,
tetaplah mendengar dan
taat.
Status Hadits
Ad-Daruquthni dalam kitab
Al-Ilzamat wa At-Tattabu,
181-182 berkata, Hadits ini
menurut saya mursal. Abu
Salam tidak mendengar dari
Hudzaifah. Demikian pula
orang-orang yang sejajar
dengannya yang tinggal di
kiblat
muharram 1436 h
40
Kecuali kalian
melihat
kekafiran
yang nyata,
kalian memiliki
alasan dari
Allah di
dalamnya.
kiblat
muharram 1436 h
41
Sunnah, I/382)
Penjelasan
para
ulama
tersebut
menunjukkan bahwa status zalim penguasa
tidak sampai pada level kafir atau murtad
dari Islam. Hal ini berarti bahwa kesimpulan
hukum dari hadis ini tidaklah berbeda
dengan hadis-hadits lain tentang kewajiban
taat kepada penguasa muslim meskipun
jahat dan zalim. Dalam hal ini Dr Hani AsSibai mengatakan:
Anggaplah tambahan tersebut shahih, ia
dibatasi oleh hadis Ubadah bin Shamit di
Ash-Shahihain: Kitab Al-Imarah, Shahih
Muslim hadis no. 4877; Shahih Bukhari
Kitab Al-Fitan, hadis no. 7056. Disebutkan,
Kecuali kalian melihat kekafiran yang
nyata, kalian memiliki alasan dari Allah di
dalamnya. Hadits ini diterapkan kepada
penguasa kaum muslimin yang jahat
dan zalim, namun dengan kejahatan dan
kezalimannya, mereka tetap berhukum
dengan syariat Allah.
Maka, kata Dr As-Sibai lebih lanjut,
pembicaraan ini tidak berlaku untuk para
penguasa di zaman kita yang menggantikan
hukum Allah; mereka mengubah ketentuan
agama kita yang Hanif dengan berwala
kepada musuh-musuh Allah; memerangi
wali-wali Allah, membuat makar terhadap
bangsanya sendiri. Mereka melindungi
konstitusi dan hukum yang menentang
otoritas hukum Allah di muka bumi. Para
penguasa itu memerintahkan rakyat dengan
hukum selain yang diturunkan Allah, di
samping tidak berhukum dengan yang
kiblat
muharram 1436 h
42
kiblat
muharram 1436 h
43
INDONESIA BUKAN
NEGARA ISLAM
muharram 1436 h
44
.
Kelompok
penentang (bughat)
saja diperangi,
meskipun mereka
muslim sampai
mereka kembali.
Lantas bagaimana
bila kelompok
penentang itu zalim
dan kafir seperti
keadaan penguasa
Irak?
kiblat
muharram 1436 h
45
.
kiblat
muharram 1436 h
46
kiblat
ki
k
iblat
blat
bl
at
muharram
muh
mu
ar am
arr
m 1436
143 h
47
anyak
sekali
perkataan
dan
fatwa
ulama
dahulu
dan
sekarang
tentang
menasihati
sampai
melawan penguasa, baik
yang zalim maupun yang
telah kafir. Namun kondisi
suatu zaman bisa membuat
fatwa berubah. Kita akan
melihat satu contoh nyata
dalam hal ini.
Syaikh bin Baz berpendapat,
menyebut kesesatan para
penguasa thaghut tidaklah
dibolehkan. Beliau pernah
berfatwa:
kiblat
muharram 1436 h
48
Saddam Husein
Kelompok
penentang (bughat)
saja diperangi,
meskipun mereka
muslim sampai
mereka kembali.
Lantas bagaimana
bila kelompok
penentang itu zalim
dan kafir seperti
keadaan penguasa
Irak?
kiblat
muharram 1436 h
49
Muammar Qadddafi
kiblat
muharram 1436 h
50
kiblat
ki
k
iblat
bl
b
la
at
t
muharram
mu
muh
m
uhar
uh
ar
arr
rr
ram
am 1436
114
43
366 h
51
5
1
SEJARAH
HITAM
MURJIAH
Menjual Agama
Demi Penguasa
mem
miiliki
liki d
li
dua makkna, ya
ang per
e ta
tama
ma
be
era
rarrt
r ti mengakh
hirkan
hi
rkkan
an, se
sepe
p rti
pe
r t pa
rt
ad
da
a
firma
fi
an Allah: ((Pe
Pemu
m ka
a-p
-pem
em
mukka))
itu menjawab
b, T
Tah
hanla
anlah
h ((u
unt
ntuk
u
uk
sementara)
me
dia
a dan
an sauda
auda
ara
rany
nya
a.
a
(Al(A
l-A
-Araf: 111).
)..
Makna
k yang kkedua
d adalah
d l h memberi
b i
apa yang diharapkan.
Imam
Ahmad
mendefinisikan
Murjiah sebagai orang-orang yang
meyakini bahwa iman itu hanya
dengan ucapan lisan saja. Menurut
mereka tidak ada seorang pun yang
melebihi orang lain dalam keimanan,
keimanan mereka sama saja dengan
keimanan para nabi ataupun para
malaikat. Iman tidak bertambah
dan tidak juga berkurang. Iman itu
tidak ada pengecualian. Orang yang
telah mengucapkan keimanannya
dengan lisan telah dianggap sebagai
mukmin sejati walaupun tidak
mengamalkan keimanan tersebut
dengan perbuatan.
Kelompok Murjiah sejati adalah
mereka yang mengatakan bahwa
kiblat
muharram 1436 h
52
kiblat
muharram 1436 h
53
muharram 1436 h
54
muharram 1436 h
55
9. Kelompok
Khassaniyah,
yang
berpendapat
jika
seseorang
mengatakan, Saya tahu bahwa
Allah melarang makan babi, tetapi
saya tak tahu apakah babi yang
diharamkan itu adalah kambing
ini, orang yang demikian tetap
mukmin dan bukan kafir. Jika
seseorang mengatakan, Saya
tahu Allah mewajibkan naik haji ke
Kabah tetapi saya tak tahu apakah
Kabah di India atau di tempat
lain, orang demikian juga tetap
mukmin.
Beginilah awal mula perkembangan
paham Irja yang awal mulanya
dipelopori Al-Hasan sebagai solusi
politik dan berakhir dengan munculnya
paham yang sesat.
muharram 1436 h
56
muharram 1436 h
57
Penguasa
kiblat
muharram 1436 h
58
bersabar untuk
menangguhkan
dan memaafkan
perlakuan jahat
para penguasa.
Akan tetapi,
mereka tidak
bersabar untuk
menangguhkan
aksi para
mujahid, lalu
dituding sebagai
anjing-anjing
neraka, yang
tidak akan
mencium bau
surga, boleh
dibunuh, disalib,
dipotong
silang tangan
dan kakinya
dan diusir
dari tempat
kediamannya di
dunia ini
Kelompok
ini
lebih
melonggarkan lagi kepada
mereka dengan tambahan;
walaupun para penguasa melecehkan
harga diri dan menumpahkan darah
kita; walau mereka berteriak dengan
kata dan perbuatan seperti para
Walaupun,
para
penguasa
tersebut
terang-terangan
mengatakan
ketidakcocokan hukum syariah
untuk zaman sekarang.
Walaupun
mereka
mengangkat pelindung
dari musuh-musuh Allah.
Walau mereka berperang
dan memberangkatkan
tentara untuk berperang
di bawah panji-panji
Yahudi
dan
Nasrani
untuk
membunuh
muslimin. Dan walau
walau yang lain.
kiblat
muharram 1436 h
59
kiblat
muharram 1436 h
60
kiblat
muharram 1436 h
61
hubungan
rakyat
dan
penguasa
Sebuah negeri
akan menjadi
Darul Islam
dengan dominasi hukum
Islam di dalamnya.
kiblat
muharram 1436 h
62
Mengantre pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). [Foto: Kabar24]
muharram 1436 h
63
untuk
kaffah.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam agama Islam secara
kaffah. (Al-Baqarah: 208)
muharram 1436 h
64
Dalam tafsir Fathul Qadir dijelaskan bahwa ayat ini berbicara tentang orangorang yang mengaku muslim tapi tidak
mau berhijrah, sehingga mereka dipaksa oleh orang Quraisy untuk keluar berperang melawan pasukan umat Islam
saat perang Badar.
Kemudian dalam ayat lain Allah berfirman :
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak
ada kewajiban atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Al-Anfal: 72).
Ayat ini menjelaskan bahwa orang muslim yang tidak mau berhijrah maka
mereka tidak mendapatkan perlindungan Nabi n. Rasulullah n bersabda :
Saya berlepas diri dari setiap muslim
yang tinggal di tengah-tengah kaum
musyrik, supaya api keduanya tidak bertemu. (HR. Abu Daud dengan sanad
mursal shahih).
kiblat
muharram 1436 h
65
Orang yang tinggal di negeri kafir bisa terjaga agamanya yaitu dengan mempunyai
ilmu, iman dan tekad yang membuatnya
bisa bertahan dengan agamanya. Ia juga
hendaknya selalu waspada terhadap kesesatan, memendam permusuhan kepada
orang kafir, membenci mereka, dan menghindari berwala dan cinta kepada orang
kafir Karena sesungguhnya berwala kepada orang kafir menafikan keimanan.
Hendaknya orang yang akan tinggal di
negeri kafir mampu menampakkan agamanya dengan melakukan syiar-syiar agama tanpa adanya yang melarang. Tidak
dilarang untuk mengerjakan shalat fardu
berjamaah, shalat Jumat jika memang ada
orang yang melakukan Jumat dan jamaah.
Ia juga tidak dilarang untuk membayar
zakat, menunaikan puasa dan naik haji.
Apabila ia tidak mampu melakukan hal
tersebut, ia dilarang tinggal di negeri kafir.
Ia wajib hijrah.
kiblat
muharram 1436 h
66
Dan putuskanlah perkara di antara mereka dengan apa yang diturunkan Allah,
dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka. (Al Maidah : 49)
Apakah hukum jahiliah yang mereka inginkan? Dan (hukum) siapa yang lebih baik Allah dari hukum Allah bagi orang-orang yang
yakin. (Al Maidah : 50)
Ayat ini adalah perintah untuk memutuskan/ berhukum dengan hukum Allah,
berarti larangan atas sebaliknya yaitu
tidak berhukum dengan hukum Allah.
Demi Rabbmu sungguh mereka tidak beriman hingga mereka menjadikanmu atas
segala perselisihan yang terjadi di antara
mereka, kemudian tidak ada dalam hati
kiblat
muharram 1436 h
67
muharram 1436 h
68
Nabi mendapatkan
hadiah sebuah jubbah
dari sutera, padahal
beliau melarangnya.
Orang-orang pun
menjadi heran.
Kemudian Nabi
berkata, 'Demi Dzat
yang jiwa Muhammad
berada di tangannya
sapu tangan Sad bin
Muadz yang berada di
surga lebih baik dari
iini'.
ni'..
kiblat
muharram 1436 h
69
penguasa
saleh
rakyat pun
saleh
langkah
indahnya
bila
penguasa yang menaungi
kehidupan umat Islam adalah
imam yang adil. Rasulullah n
bersabda, Makhluk yang paling dicintai
Allah adalah imam yang adil, sedangkan
yang paling dimurkai adalah imam yang
jahat. Tidak ada umat yang benci bila
hadis seperti ini benar-benar ada dalam
kehidupan nyata.
Penguasa yang adil adalah orang
yang adil di tengah rakyatnya adalah
yang menegakkan syariat Islam secara
menyeluruh. Syaikh Ibnu Utsaimin dalam
Syarh Riyadhus Shalihin mengatakan,
Penguasa yang adil adalah orang
yang adil di tengah rakyatnya. Tidak
ada keadilan yang lebih lurus dan wajib
daripada berhukum dengan syariat Allah
muharram 1436 h
70
Bila rakyat
zalim,
Allah akan
menguasakan
orang zalim
pula kepada
mereka.
kiblat
muharram 1436 h
71
Satu hari
dengan imam
yang adil itu
lebih baik
daripada
ibadah selama
60
6
0 ttahun.
ahun.
kiblat
muharram 1436 h
72
Nabi n
mendahulukan
nasihat untuk para
pemimpin sebelum
nasihat untuk
rakyat, karena para
pemimpin itu bila
baik, maka baik
pula
pula rrakyatnya.
akyatnya.
kiblat
muharram 1436 h
73
Khalifah Al-Walid
adalah orang yang
suka kuliner dan
berlibur. Maka
obrolan rakyat di
warung-warung tidak
lepas dari pertanyaan
tentang makan dan
menu
makanan.
m
enu m
akanan.
P
sikol
sik
ollogi
o
gi
manu
ma
nusi
nu
sia
si
a
cend
ce
end
nde
errun
ung
g Su
Psikologi
manusia
cenderung
S
laim
la
im
man bin
bin Abdul
Abd
bdul Malik
Mal
alik
lik saudara
sau
udara
darra
da
a A
lSulaiman
Almeng
me
n ik
ng
ikut
u i dan
dan me
m
eni
niru
ru p
e im
em
mpi
p nn
nya
y . Wa
mengikuti
meniru
pemimpinnya.
W
lid berbeda
berbed
eda la
eda
ed
agi
g g
ayya h
id
du
up
pn
nyya
a.
Walid
lagi
gaya
hidupnya.
kiblat
muharram 1436 h
74
Ia a
Ia
adalah
dalah
dal
lah or
oran
orang
ang
g ya
yyang
ng
g ssuka
uka
uk
ka ku
kuli
kuliner
liline
ine
nerr
dan
da
n be
rlib
libur. Maka obrolan rakyat
berlibur.
di warung-warung tidak lepas dari
pertanyaan tentang makan dan apa
menu makanan hari ini. (Al-Kamil Fi
At-Tarikh, Asy-Syaibani, IV/292. Tarikh
Ath-Thabari, IV/29).
d la
di
laku
lak
kuka
kuk
kan, d
kan
enga
en
ga
gan
an ka
kkaidah
aid
idah
h amar makruf
dilakukan,
dengan
nahi mungkar yang benar. Membiarkan
penguasa muslim dalam kemaksiatan
kezaliman
adalah
bentuk
dan
kezaliman dari saudaranya. Rasulullah
n bersabda, Tolonglah saudaramu
yang zalim dan yang dizalimi. Wujud
Besarnya
pengaruh
pemimpin menolong orang yang zalim adalah
yang saleh terhadap rakyat adalah mencegah dari perbuatan zalimnya.
salah satu hikmah dari syarat-syarat Nabi n bersabda:
kepemimpinan Islam yang ketat, di
antaranya adil dan berilmu. Selain itu
Islam juga tidak memberikan jabatan
kiblat
muharram 1436 h
75
Hendaklah kalian
beramar makruf
(menyuruh
berbuat baik)
dan bernahi
mungkar
(melarang
berbuat jahat).
Kalau tidak,
maka Allah akan
menguasakan
atas kalian orangorang yang paling
jahat di antara
kalian, kemudian
orang-orang
yang baik-baik
di antara kalian
berdoa dan tidak
dikabulkan (doa
mereka).
kiblat
muharram 1436 h
76
kiblat
muharram 1436 h
77