DAN JABARIYAH
DISUSUN OLEH :
1. DAHLIYATUN NAJJAH
3. MITHA ICHWAHYUNI
4. RENNI IRKHAMMAH
PEMBAHASAN
qadara yang bermakna kemampuan dan kekuatan (Rozak & Anwar 2012:87).Adapun
secara terminologi qadariyah diartikan sebagai suatu aliran yang percaya bahwa
hamba Allah Swt adalah pencipta bagi segala perbuatannya,dia dapat berbuat segala
Qadariyah karena mereka meniadakan kadar Allah Swt dan menetapkannya pada
manusia serta menjadikan segala perbuatan manusia bergantung pada kehendak dan
kekuasaan manusia sendiri.Dalam bahasa Inggris qadariyah ini diartikan sebagai free
Menurut Ahmad Amin (1924: hlm 284) dalam Rosihon anwar, sebutan Qadariyah ini
diberikan kepada para pengikut faham qadar oleh lawan mereka dengan merujuk
مجوس هذه االءمة القدريةartinya “Kaum Qadariyah adalah majusinya umat ini” (H.R. Abu
Daud)
B. Sejarah Aliran Qadariyah
Paham Qadariyah ini disebarkan oleh Ma’bad al-Juhani dan Ghailan al-
Dimasqi sekitar tahun 70 H/689 m pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik
bahwa khalifah Bani Umayyah membunuh orang,hal itu karena sudah ditakdirkan
Allah dan hal ini berarti merupakan topeng kekejaman Bani Umayyah,maka aliran
Qadariyah mau membatasi qadar tersebut.Mereka mengatakan bahwa kalau Allah itu
adil,maka Allah akan menghukum orang yang bersalah dan memberi pahala kepada
sendiri dengan memilih perbuatan yang baik maupun yang buruk.Jika Allah itu telah
menentukan lebih dahulu nasib manusia,maka Allah itu zalim.Karena itu manusia
kebebasan berkehendak.
Orang-orang yang berpendapat bahwa amal perbuatan dan nasib manusia itu
hanyalah bergantung pada qadar Allah saja,selamat atau celakanya seseorang itu
umum.Ma’bad al-Juhni dan beberapa pengikutnya ditangkap dan dia sendiri dihukum
mendapat tantangan dari khalifah Umara ibn Abdul Aziz.tapi sesudah khalifah ini
ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Hisyam ibn Abdul Malik (720-
manusia yang baik itu berasal dari Allah,sedangkan perbuatan manusia yang jelek itu
keburukan.Hal ini sama persis dengan ajaran Majusi atau Zaroaster yang mengatakan
ajaran-ajaran Qadariyah itu bukan Ma’bad al-Juhni melainkan ada seorang penduduk
aliran.Karena mereka dalam segi tertentu mempunyai kesamaan ajaran dengan ajaran
memunculkan faham Qadariyah dalam islam adalah Ma’bad Al-Jauhani dan Ghailan
Al-Dimasyqi.
1. Ma’bad Al-Jauhani
belajar kepada Hasan Al-Bashri dan banyak penduduk Basrah yang mengikuti
alirannya.
menjelaskan bahwa Ghailan adalah seorang penulis yang pada masa mudanya pernah
menjadi pengikut Al-Haris Ibnu Sa’id yang dikenal sebagai pendusta.Ia pernah taubat
setelah Umar wafat ia kembali lagi dengan madzabnya.Ia akhirnya mati dihukum
sendiri.
yang melakukan perbuatan baik atas kehendak dan kekuasaan sendiri dan manusia
sendiri pula yang melakukan atau menjauhi perbuatan-perbuatan jahat atas kemauan
kedua aliran ini kurang begitu jelas.Ahmad Amin juga menjelaskan bahwa doktrin
qadar lebih luas di kupas oleh kalangan Mu’tazilah sebab faham ini juga menjadikan
menamakan Qadariyah dengan nama Mu’tazilah karena kedua aliran ini sama-sama
berbuat jahat.Oleh karena itu,ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang
dilakukannya dan juga berhak pula memperoleh hukuman atas kejahatan yang
akhirat dan ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak di akhirat,itu didasarkan atas
yang umum yang dipakai oleh bangsa Arab ketika itu, yaitu paham yang mengatakan
bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu.Dalam perbuatannya, manusia
hanya bertindak menurut nasib yang telah ditentukan sejak azali terhadap
alam semesta beserta seluruh isinya, sejak azali, yaitu hukum yang dalam istilah al-
hukum alam.Misalnya manusia ditakdirkan oleh Tuhan tidak mempunyai sirip seperti
ikan yang mampu berenang di lautan lepas.Demikian juga manusia tidak mempunyai
kekuatan seperti gajah yang mampu membawa barang dua ratus kilogram.Dengan
pemahaman seperti ini tidak ada alasan untuk menyandarkan perbuatan kepada
Allah.
Di antara dalil yang mereka gunakan adalah banyak ayat-ayat al-Quran yang
Artinya :“Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki sesungguhnya Ia melihat apa yang
َو ُقِل اْلَح ُّق ِم ْن َر ِّبُك ْم َفَم ْن َش اَء َفْلُيْؤ ِم ْن َو َم ْن َش اَء َفْلَيْكُفْر
Artinya : “Katakanlah kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau beriman
maka berimanlah dan barang siapa yang mau kafir maka kafirlah”. (QS.
Al-Kahfi : 29).
َأَو َلَّم ا َأَص اَبْتُك ْم ُمِص يَبٌة َقْد َأَص ْبُتْم ِم ْثَلْيَها ُقْلُتْم َأَّنى َهَذ ا ُقْل ُهَو ِم ْن ِع ْنِد َأْنُفِس ُك ْم ِإَّن َهَّللا َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر
Artinya : “dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud),
Padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-
Imran :165)
4. .Mengenal Allah wajib menurut akal,dan iman itu ialah mengenal Allah.
(fana'),selepas ahli surga mengecap nikmat dan ahli neraka menerima azab
6. Mereka berpendapat bahwa Allah tidak bersifat dengan suatu sifat yang ada
penyerupaan (tasybih).
Menurut aliran Qadariyah, Allah swt tidak mengetahui segala apapun yang
diperbuat oleh manusia dan tidak pula yang diperbuat oleh manusia itu dengan
qudrah dan iradah Allah swt. Bahkan menurut paham ini manusialah yang
mengetahui serta mewujudkan segala yang diamalkannya itu dan semuanya dengan
qudrah dan iradah manusia sendiri. Allah swt sama sekali tidak ikut campur didalam
Kaum muslimin (ahlus sunnah wal jamaah) sendiri sudah sepakat seluruhnya
menghukumi aliran Qadariyah ini termasuk golongan kafir. Karena banyak pokok-
pokok pikiran aliran ini yang sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan aqidah
ahlus sunnah wal jama'ah yang mengikuti tuntunan Allah swt dan rasul-Nya.
E. Pengertian Jabariyah
Kata Jabariyah diambil dari bahasa Arab yaitu Islam Masdar kata Jabara –
Yajburu”jabron” yang berarti "terpaksa". secara bahasa Jabariyah berasal dari kata
Jabariyah juga bisa berarti ‘keterpaksaan’ , artinya suatu paham bahwa manusia tidak
oleh Tuhan).
perbuatan atau kekuatan untuk berbuat dari manusia dan menyandarkan semua
perbuatan kepada Allah.Dengan kata lain segala yang dilakukan atau diperbuat oleh
adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan
dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah. Maksudnya adalah bahwa setiap perbuatan
Tuhan dan dengan kehendak-Nya,di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam
Jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.
Dari pengertian diatas dapat difahami bahwa aliran ini disebut Jabariyah
keadaan terpaksa, karena segenap tindakan dan perbuatannya itu pada dasarnya telah
kemudian disebarkan oleh Jahm bin Safwan dari Khurasan.Dalam sejarah teologi
Murji’ah.Dia adalah sekretaris Suraih bin Al-Haris dan selalu menemaninya dalam
paham Jabariyah ini.Kehidupan bangsa Arab yang gurun pasir Sahara telah memberi
pengaruh besar dalam cara hidup mereka.Di tengah bumi yang disinari terik matahari
dengan air yang sangat sedikit dan udara yang panas ternyata tidak dapat memberi
kesempatan bagi tumbuhnya pepohonan dan suburnya tanaman.Di sana-sini yang
tumbuh hanya rumput keras dan beberapa pohon yang cukup kuat untuk menghadapi
Di dunia yang demikian,mereka tidak banyak melihat jalan untuk mengubah keadaan
lemah dan tak kuasa untuk menghadapi kesukaran-kesukaran hidup yang ditimbulkan
Namun menurut Abu Zahra (ahli usul fikih,fikih,dan kalam),paham jabariyah secara
historis muncul sejak zaman para sahabat dan masa Bani Umayyah.Ketika itu para
ulama mulai membicarakan masalah kadar serta masalah kekuasaan manusia ketika
paham jabariyah telah muncul jauh sebelum Al-ja’ad bin Dirham dan Jahm bin
Tuhan.
3. Khalifah Ali bin Abi Talib seusai Perang Shiffin ditanya oleh seorang tua
menjelaskan bahwa qada dan qadar bukanlah paksaan Tuhan,ada pahala dan
siksa sebagai balasan amal perbuatan manusia.Sekiranya qada dan qadar itu
ancaman Tuhan,serta tidak ada celaan Allah atas pelaku dosa dan pujian-Nya
berpaham Jabariyah.
kedua tokoh di atas yaitu Ja’ad bin Dirham dan Jahm bin Safwan.Pendapat lain
asing itu paham Al-jabar akan muncul juga di kalangan umat islam.
Artinya: Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".
QS. Al-Anfal ayat 17 :
Artinya: ......dan bukan kamu melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar.
َم ا َأَص اَب ِم ن ُّمِص يَبٍة ِفي اَأْلْر ِض َو اَل ِفي َأنُفِس ُك ْم ِإاَّل ِفي ِكَتاٍب ِّم ن َقْبِل َأن َّنْبَر َأَها ِإَّن َذ ِلَك َع َلى ِهَّللا َيِس يٌر
Artinya: Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami
QS. Al-Insan 30 :
َو َم ا َتَشاُؤ وَن ِإاَّل َأن َيَش اَء ُهَّللا ِإَّن َهَّللا َك اَن َع ِليمًا َحِكيمًا
Artinya: Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki
Selain didukung oleh keadaan alam yang membuat manusia merasa lemah
dan tidak dapat menjalankan kehidupan mereka sesuai keinginan mereka masing-
masing,juga ada beberapa ayat Al-Qur’an yang sangat mendukung paham Jabariyah
landasan yang kuat.Mungkin inilah yang menyebabkan pola pikir Jabariyah masih
tetap ada di kalangan umat Islam hingga kini walaupun anjurannya telah tiada.Dalam
sejarah teologi Islam,paham jabariyah,sungguh pun tidak identik dengan paham yang
dibawa jahm bin Safwan atau dengan paham yang dibawa An-Najjar dan
Sunnah wal jama’ah yang dianut oleh mayoritas umat Islam hingga sekarang.
antara doktrim jabariyah ekstrem ialah pendapat yang menyatakan bahwa segala
perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri
kada dan kadar tuhan yang menghendaki demikian. Dengan kata lain,ia mencuri
dalam pemahaman ini ibarat wayang yang di gerakkan dayang. Demikian pula
manusia bergerak dan berbuat karena di gerakkan Tuhan. Tanpa itu manusia tidak
bias berbuat apa-apa. Para pemuka jabariyah ektrem diantaranya sebagai berikut.
Nama lengkapnya adalah Abu Makhrus Jaham Bin Safwan. Ia berasal dari
da’I yg fasih dan lincah (korator), juga menjabat sebagai sekretaris Haris bin
keberbagai tempat, seperti Tirmiz dan Balk. Berikut ini beberapa pendapat
neraka, konsep iman, kalam tuhan, meniadakan sifat tuhan (nahyu as-
b. Surga dan Neraka tidak kekal, tidak ada yang kekal selain Tuhan.
c. Iman adalah makrifat atau membenarkan dalam hati. Dalam hal ini,
d. Kalam Tuhan adalah makhluk. Allah Mahasuci dari segala sifat dan
Begitu pula Tuhan tidak dapat dilihat dengan indra mata di akhirat kelak.
Asy’ari’i.
Kemudian Al-Ja’d lari ke Kufah, di sana ian bertemu dengan Jahm, serta
disebarluaskan.
Dokrin pokok Al-Ja’d secara umum sama dengan pikiran Jahm. Al-Guraby
a. Al-Qur’an adalah Makhluk. Oleh karena itu, dia baru. Sesuatu yang baru
An- Najjar dan Dirar, manusia tidaklah majbur (dipaksa oleh Tuhan), tidak seperti
wayang yang dikendalikan oleh dalang dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan,
tetapi manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan. Menurut paham ini,
Jabariyah moderat mengakui bahwa manusia memiliki kekuatan untuk berbuat, tetapi
berpendirian bahwa ini merupakan suatu kekuatan yang tidak efektif(tanpa kekuatan
dari Allah.)
1. An-Najjar
tersebut
bahwa tuhan dapat saja memindakan potensi hati (makrifat0 pada mata
2. Ad-Dirar
tidak hanya ditimbulkan Tuhan, tetapi juga manusia itu sendiri. Manusia turut
Akhirat melalui indra keenam. Ia juga berpendapat bahwa hujjah yang dapat diterima
setelah Nabi adalah ijtihad. Hadis ashad tidak dapat dijadikan sumber dalam
menetapkan hukum.
Musibah
digambarkan bagai kapas yang melayang di udara yang tidak memiliki sedikit pun
daya untuk menentukan gerakannya yang ditentukan dan digerakkan oleh arus angin.
ditentukan dan dikerjakan oleh manusia, bukan Allah. Dalam paham Qadariyah,
tradisional dan konservatif dalam Islam dan paham Qadariyah disebut juga sebagai
paham rasional dan liberal dalam Islam. Kedua paham teologi Islam tersebut
masing atas nash-nash agama (Alquran dan hadits-hadits Nabi Muhammad) - dan
Kedua paham itu dapat dicermati pada suatu peristiwa yang menimpa dan berkaitan
sudah kehendak dan perbuatan Allah. Sedang, yang berpaham Qadariyah condong
peristiwa dipandang sudah kehendak dan dilakukan oleh Allah. Sedang, pada paham
Qadariyah, semangat investigasi amat besar, karena semua peristiwa yang berkaitan
dengan peranan (perbuatan) manusia harus dipertanggungjawabkan oleh manusia
makhluk yang merdeka, juga adalah makhluk yang harus bertanggung jawab atas
Akibat dari perbedaan sikap dan posisi itu, ilmu pengetahuan lebih pasti berkembang
Dalam hal musibah gempa dan tsunami baru-baru ini, karena menyikapinya
sebagai kehendak dan perbuatan Allah, bagi yang berpaham Jabariyah, sudah cukup
Sedang hikmat yang dimaksud hanya berupa pengakuan dosa-dosa dan hidup
meski gempa dan tsunami tidak secara langsung menunjuk perbuatan manusia,
namun mengajukan pertanyaan yang harus dijawab: adakah andil manusia di dalam
gempa dan tsunami? Untuk itu, paham Qadariyah membenarkan suatu investigasi
musibah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qadariyah ini dikenal dengan nama free will,freedom of wilingness atau fredom of
Sejarah lahirnya aliran Qadariyah tidak dapat diketahui secara pasti dan ada
menurut Ahmad Amin ada sebagian pakar teologi yang mengatakan bahwa
Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad al-Jauhani dan Ghilan ad-
4. Mengenal Allah Wajib menurut akal dan iman itu ialah mengenal Allah
6. Mereka berpendapat bahwa Allah tidak bersifat dengan suatu sifat yang ada
pada makhluknya.
kekuatan untuk berbuat dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada
Allah.Dengan kata lain segala yang dilakukan atau diperbuat oleh manusia adalah
manusia telah ditentukan semula oleh Tuhan. Paham Jabariyah pertama kali
diperkenalkan oleh Al-Ja’ad bin Dirham kemudian disebarkan oleh Jahm bin Safwan
Dirrar.
berkehendak yang dimiliki oleh manusia adalah Mutlak milik Allah semata,
kemampuan dan keinginan Allah, ibarat manusia adalah laksana wayang yang
digerkakan oleh dalang, yang dalam hal ini Allah lah dalangnya.
2. Sifat Allah
Allah SWT dengan sifat-sifat yang terdapat pada makhluk-Nya. Ayat al-
juga peniadaan sifat Allah semisal hayyun (maha hidup), ‘alim (maha
adalah ciptaan Allah maka mereka mengganggap semua ciptaan Allah tidak
ada yang kekal, karena jika surga dan neraka kekal maka Allah tidak lagi
Absolut kekekalannya.
Iman dan Kufur yang menyertai manusia, adalah sebagai sarana Allah
dalam Islam
DAFTAR PUSTAKA
Press.2016.
Setia.2007.
Perbandingan.Jakarta: UI-Press.1986.
Fikr.1945.