Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu qadara yang
bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara termenologi istilah adalah suatu aliran yang
percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diinrvensi oleh Allah. Aliran-aliran ini berpendapat
bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau
meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
SEJARAH MUNCULNYA QODARIYAH
Ibnu Nabatah menjelaskan dalam kitabnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad
Amin, aliran Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh orang Irak yang pada mulanya beragama
Kristen, kemudian masuk Islam dan kembali lagi ke agama Kristen. Namanya adalah Susan, demikian
juga pendapat Muhammad Ibnu Syu’ib. Sementara W. Montgomery Watt menemukan dokumen lain
yang menyatakan bahwa paham Qadariyah terdapat dalam kitab ar-Risalah dan ditulis untuk Khalifah
Abdul Malik oleh Hasan al-Basri sekitar tahun 700M.
Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa Qadariyah mula-mula ditimbulkan pertama
kali sekitar tahun 70 H/689 M, dipimpin oleh seorang bernama Ma’bad al-Juhani dan Ja’ad bin Dirham,
pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M). Menurut Ibn Nabatah,
Ma’bad al-Juhani dan temannya Ghailan al-Dimasyqi mengambil faham ini dari seorang Kristen yang
masuk Islam di Irak. Ma’ad al-Juhni adalah seorang tabi’in, pernah belajar kepada Washil bin Atho’,
pendiri Mu’tazilah. Dia dihukum mati oleh al-Hajaj, Gubernur Basrah, karena ajaran-ajarannya. Dan
menurut al-Zahabi, Ma’ad adalah seorang tabi’in yang baik, tetapi ia memasuki lapangan politik dan
memihak Abd al-Rahman ibn al-Asy’as, gubernur Sajistan, dalam menentang kekuasaan Bani
Umayyah. Dalam pertempuran dengan al-Hajjaj, Ma’ad mati terbunuh dalam tahun 80 H.
TOKOH ALIRAN QODARIYAH
1. Ma’bad Al Juhani
• Juhani yang wafat pada tahun 80 Hijriyah (699 M) lahir di Basrah dan termasuk Sosok yang
dalam sejarah tercatat sebagai tokoh pendiri aliran Qadariyah. Ma'bad Al- generasi tabiin. Ia
juga dikenal sebagai muhaddits (ahli hadist). pada tahun 105 H (722 M).
2. Ghaylan Al-Dimasyq
• Adapun Ghailan yang lahir di Damaskus, dan tersohor sebagai orator sekaligus ahli debat
ulung, tercatat wafat.
Dalam hal ini manusia merdeka dalam tingkah lakunya. Ia berbuat baik adalah atas
kemauan dan kehendaknya sendiri. Begitu pula, ia berbuat jahat atas kemauan dan kehendaknya
sendiri. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan juga
berhak memperoleh hukuman atas kejahatannya.
SEKTE ALIRAN QODARIYAH
Qadariyah terbagi menjadi tiga golongan (sekte), yaitu Qadariyah Musyrikah, Qadariyah Majusiyah, dan Qadariyah
Iblisiyah
Qodariyah Musyrikah adalah mereka mengetahui qodho dan qodhar serta mengakui bahwa hal itu selaras dengan
perintah dan larangan.
Qodariyah Majisiyah adalah mereka yang menjadikan Allah berserikat dalam penciptan-penciptaan-Nya
sebagaimana Qodariyah Musyrikah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dalam beribadah kepada-Nya