Anda di halaman 1dari 6

ALIRAN QODARIYAH

DOSEN PENGAMPU : DR. H. FAISAL NASAR BIN MADI, M.A.


MATA KULIAH : ILMU KALAM
KELOMPOK 4, OLEH : 1. DAFFA A. M. (222104010025)
2. A. FIQIH. K. (222104010038)
3. M. QARRISSARIYIL A. M.
(222104010028)
PENGERTIAN ALIRAN QODARIYAH

Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu qadara yang
bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara termenologi istilah adalah suatu aliran yang
percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diinrvensi oleh Allah. Aliran-aliran ini berpendapat
bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau
meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
SEJARAH MUNCULNYA QODARIYAH
Ibnu Nabatah menjelaskan dalam kitabnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad
Amin, aliran Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh orang Irak yang pada mulanya beragama
Kristen, kemudian masuk Islam dan kembali lagi ke agama Kristen. Namanya adalah Susan, demikian
juga pendapat Muhammad Ibnu Syu’ib. Sementara W. Montgomery Watt menemukan dokumen lain
yang menyatakan bahwa paham Qadariyah terdapat dalam kitab ar-Risalah dan ditulis untuk Khalifah
Abdul Malik oleh Hasan al-Basri sekitar tahun 700M.
Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa Qadariyah mula-mula ditimbulkan pertama
kali sekitar tahun 70 H/689 M, dipimpin oleh seorang bernama Ma’bad al-Juhani dan Ja’ad bin Dirham,
pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M). Menurut Ibn Nabatah,
Ma’bad al-Juhani dan temannya Ghailan al-Dimasyqi mengambil faham ini dari seorang Kristen yang
masuk Islam di Irak. Ma’ad al-Juhni adalah seorang tabi’in, pernah belajar kepada Washil bin Atho’,
pendiri Mu’tazilah. Dia dihukum mati oleh al-Hajaj, Gubernur Basrah, karena ajaran-ajarannya. Dan
menurut al-Zahabi, Ma’ad adalah seorang tabi’in yang baik, tetapi ia memasuki lapangan politik dan
memihak Abd al-Rahman ibn al-Asy’as, gubernur Sajistan, dalam menentang kekuasaan Bani
Umayyah. Dalam pertempuran dengan al-Hajjaj, Ma’ad mati terbunuh dalam tahun 80 H.
TOKOH ALIRAN QODARIYAH
1. Ma’bad Al Juhani
• Juhani yang wafat pada tahun 80 Hijriyah (699 M) lahir di Basrah dan termasuk Sosok yang
dalam sejarah tercatat sebagai tokoh pendiri aliran Qadariyah. Ma'bad Al- generasi tabiin. Ia
juga dikenal sebagai muhaddits (ahli hadist). pada tahun 105 H (722 M).
2. Ghaylan Al-Dimasyq
• Adapun Ghailan yang lahir di Damaskus, dan tersohor sebagai orator sekaligus ahli debat
ulung, tercatat wafat.

Ma'bad al-Juhaini dan Ghailan Al-Dimashqi yang menyebarkan paham-


paham Qadariyah kepada umat Islam pada masa itu, sehingga mengalami perkembangan ke berbagai
daerah terutama Iraq dan Iran.
DOKTRIN ALIRAN QODARIYAH
Doktrin paham Qodariyah berdasarkan pada pendapat Ghailan bahwa manusia berkuasa
atas perbuatan-perbuatannya. Manusia sendirilah yang melakukan perbuatan-perbuatan baik atas
kehendak dan kekuasaannya sendiri dan manusia sendiri pula yang melakukan atau menjauhi
perbuatan-perbuatan jahat atas kemauan mereka dan dayanya sendiri.

Dalam hal ini manusia merdeka dalam tingkah lakunya. Ia berbuat baik adalah atas
kemauan dan kehendaknya sendiri. Begitu pula, ia berbuat jahat atas kemauan dan kehendaknya
sendiri. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan juga
berhak memperoleh hukuman atas kejahatannya.
SEKTE ALIRAN QODARIYAH
Qadariyah terbagi menjadi tiga golongan (sekte), yaitu Qadariyah Musyrikah, Qadariyah Majusiyah, dan Qadariyah
Iblisiyah

1.) Qadariyah Musyrikah

Qodariyah Musyrikah adalah mereka mengetahui qodho dan qodhar serta mengakui bahwa hal itu selaras dengan
perintah dan larangan.

2.) Qodariyah Majusiyah

Qodariyah Majisiyah adalah mereka yang menjadikan Allah berserikat dalam penciptan-penciptaan-Nya
sebagaimana Qodariyah Musyrikah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dalam beribadah kepada-Nya

3.) Qadariyah Iblisiyah


Qadariyah Iblisiyah merupakan mereka yang membenarkan bahwa Allah SWT merupakan sumber terjadinya
dua perkara, akan tetapi menurut mereka sangat berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai