Anda di halaman 1dari 34

Pemeriksaan fisik paru

(inspeksi dan palpasi)


dr. Edi Nurtjahja,Sp.P

Penilaian umum
Inspeksi

Wajah pasien
Inspeksi Sikap tubuh
Inspeksi leher
Inspeksi dada

Normal
Dada membentuk tong
Kifosis
Pectus excavatum
Pectus carinatum

Manusia

bernafas normal 14-20 kali


per menit
Nafas abnormal

Kussmaul
Biot
Cheyne-stoke
Dan lain sebagagainya

Evaluasi kesulitan
bernafas
Warna

kulit
Sianosis pada mukosa
Suara nafas tambahan
Inspeksi muskulus
sternokleidomastoideus / otototot pernafasan lainnya.

Pemeriksaan dada
posterior
Inspeksi

Perhatikan bentuk dan dinding


thoraks.
Catat adanya deformitas / asimetri
Reaksi abnormal intercostal
Retraksi supraklavikular saat
inspirasi
Gangguan pergerakan nafas

Palpasi

Palpasi pada daerah yang nyeri atau


terdapat abnormal
Palpasi pergerakan dada posterior
Pemeriksaan fremitus taktil

Pemeriksaan dada
anterior
Terdapat

dua posisi pemeriksaan

Posisi duduk
Posisi terlentang (supine)

Inspeksi Trakea
Dilakukan

untuk mengamati adanya

deviasi
Deviasi dapat disebabkan adanya
massa
leher
abnormalitas di regio thoraks

Mediasternum
Atelektasis paru
Efusi pleura masif
Pneumothoraks

Trakea

sehat

akan berdeviasi pada sisi yang

Inspeksi dada
Perhatikan

bentuk dada dan


pergerakan nafas.
Catat apabila
Deformitas /asimetris
Retraksi abnoral di intercosta selama
inspirasi
Gangguan pergerakan nafas

Palpasi Trakea
Dilakukan

dengan meletakkan
jari sepanjang sisi trakea
Perhatikan
Struktur antara sisi lateral trakea
dan muskulus
sternokleidomastoideus.

Palpasi Dada
Mengidentifikasi

Lokasi nyeri (tenderness area)


Menilai abnormal yang tampak
Menilai pengembangan/pergerakan
dada
Menilai fremitus taktil

Konfigurasi dada yang lazim


ditemukan

Pemeriksaan Dada
Anterior

Pemeriksaan Dada
Anterior

Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan


indera peraba ; tangan dan jari-jari, untuk
mendeterminasi ciri2 jaringan atau organ seperti:
temperatur, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban
dan penonjolan.

Teknik memeriksa pergerakan dada


anterior

Perkusi
Tujuan

dari perkusi adalah


berusaha menangkap getaran
suara yang dihasilkan dari
phalange (tulang jari). ada
beberapa jenis suara yang
mungkin dihasilkan dari perkusi.

Auskultasi
Dilakukan

untuk mendengarkan
suara napas dasar paru, suara
napas tambahan dan transmitted
voice sound.
Pemeriksa dapat mendengarkan
suara napas dasar dan suara
napas tambahan dengan
stetoskop di dada anterior dan
lateral.

Lokasi perkusi dan auskultasi


dada anterior

Pemeriksaan Dada
Posterior
Dilakukan pada posisi pasien
duduk dengan kedua lengan
dilipat bersilangan di dada atau di
bahu kontralateral. Pemeriksa
berdiri dibelakang pasien.

Inspeksi :
Pemeriksa memposisikan diri di
garis tengah (midline) dibelakang
pasien.
Perhatikan bentuk dan pergerakan
dinding thorax.

Palpasi
Dilakukan

untuk mengevaluasi
daerah yang nyeri (tender areas)
atau daerah yang terdapat
abnormalitas (seperti massa,
peradangan), kesimetrisan
pergerakan/pengembangan dada
dan fremitus taktil.
Dilakukan pada seluruh area
dada posterior.

A. palpasi pada daerah yang nyeri


atau terdapat abnormalitas
Pemeriksa memukul punggung
pasien secara perlahan dengan
kepalan tangan untuk menyingkirkan
penyebab nyeri yang berasal dari
muskuloskeletal.
Bila terdapat massa harus
dideskripsikan secara jelas dan
lengkap (meliputi
lokasi,ukuran,konsistensi,mobilitas
dll).

B. Palpasi pergerakan dada posterior


Diperiksa dengan cara meletakkan
tangan pemeriksa secara mendatar
pada punggung pasien, dengan ibu jari
sejajar garis tengah kira-kira setinggi
costae X dan menarik sedikit kulit
dibawahnya ke arah garis tengah.
Pasien diminta menarik napas dalam
Pemeriksa memperhatikan jarak antara
kedua ibu jari yang berpindah selama
inspirasi dan merasakan pergerakan
costae saat rongga dada mengembang
untuk menilai simetrisitasnya.

Teknik memeriksa
pergerakan dada posterior

C. Pemeriksaan fremitus taktil


berguna untuk memberikan
informasi mengenai kepadatan
jaringan paru-paru dan rongga
dada dibawahnya.
Keadaan yang meningkatkan
kepadatan paru seperti
konsolidasi akan meningkatkan
penghantaran fremitus taktil.

Lokasi pemeriksaan fremitus


taktil pada dada posterior

Macam-macam bunyi yang


dihasilkan dengan Perkusi
BUNYI

DEFINSI

KARAK
TERISTIK

LOKASI
PERKUSI
NORMAL

KEADAAN
PATOLOGIS
PERKUSI
DADA

Redup
(dullness)

Perkusi
diatas organ
padat

Intensitas &
nada
sedang,
amplitudo
rendah
tanpa
resonansi &
berdurasi
sedang

Perkusi hati,
jantung,
uterus
gravid

Pneumonia
lobaris, efusi
pleura,
hemothiorak
s, empiema,
tumor

perkusi
diatas
( Resonance) struktur
yang
mengandun
g udara dan

Intensitas
keras, nada
rendah,
amplitudo
lebih tinggi
dan

Perkusi paru- Bronkhitis


paru normal kronis
sederhana

Sonor

Hipersonor

Perkusi
pada paruparu yang
kepadatan
-nya
berkurang

Intensitas
Tidak
sangat
ada
keras, nada
lebih
rendah,
berdurasi
lebih lama,
dan
bergaung
mendekati
bunyi
timpani

Emfisema,
asma,
pneumothotak

Timpani

Perkusi
diatas
struktur
berongga
yang berisi
udara

Intensitas
keras, nada
tinggi, dan
bergaung

Pneumothorak
masif, hernia
diafragmatika

Pekak
(Flatness)

Perkusi
diatas massa
otot yang
besar

Intensitas
Perkusi
rendah
paha
(halus), nada
tinggi, dan

Perkusi
lambung

Efusi pleura
masif

Jenis dan ciri-ciri


bunyi pernapasan normal
Ciri-ciri

Trakeal

Bronkial

Bronko
vesikular

Vesikular

intensitas

Sangat keras

keras

sedang

lemah

Tinggi nada

Sangat tinggi

tinggi

sedang

rendah

Rasio 1:E

1:1

1:3, ada jeda


diantara 2
fase

1:1

3:1

Deskripsi

kasar

Tubular
(seperti
udara
mengalir
melalui pipa)

Berdesir
tetapi
tubular

Berdesir
lemah

Lokasi
normal

Trakea
ekstratorakal

manubrium

Dekat
karina/diatas
bronkus
utama,
anterior: ics
1 dan 2,
posterior:

Sebagian
besar paru
perifer

Bunyi Napas Tambahan


Kontinuitas

Macam-macam

karakteristik

Kondisi
patologis

Bunyi tidak
Fine crackles
kontiyu (crackles
atau rales), non
musikal

Halus, nada
tinggi dan
sangat singkat
(5_10 msesc)
lebih keras,
nada lebih
rendah dan
berlangsung
lebih lama
dibanding fine
crackles (20-30
msec)

Pneumonia,
fibrosis, gagal
jantung
kongesif,
bronkhitis,
bronkiektasis

Bunyi kontiyu
(musikal,
berlangsung >
250 msec)

Nada tinggi,
berdesis atau
bersiutan, nada
rendah, seperti
suara mengorok

Asma, COPD
atau bronkhitis
Sekresi pada
saluran
pernapasan
besar

Wheezes
Ronki

Lokasi perkusi dan


auskultasi dada
posterior

Teknik perkusi
dengan gerakan jari
pengetuk dari
pergelangan tangan
seperti benmain
tenis meja

auskultasi

Anda mungkin juga menyukai