CHF Ec Penyakit Jantung Rematik
CHF Ec Penyakit Jantung Rematik
Anamnesa
-
Pemeriksaan Fisik
Umum:
-
Organ:
Mata: Konjungtiva palpebra pucat +/+
Sklera: Ikterik -/Leher : JVP meningkat
Pulmo: Ronkhi basah
Jantung: Iktus kordis bisa terlihat dan teraba
kardiomegali pada perkusi, batas atas jatung naik, batas kanan jantung
bergeser ke lateral , murmur sistolik atau diastolik.
Abdomen: Cembung jika terjadi ascites, hepatomegali akibat bendungan jantung
kanan
Ekstremitas: edema tungkai akibat bendungan perifer, akral pucat dan dingin
Pemeriksaan Penunjang
Nova_Naina
Diagnosis CHF
ditegakkan jika terdapat 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
kriteria framingham, ditambah dengan pemeriksaan penunjang. Menurut Framingham,
kriterianya gagal jantung kongestif ada 2 kriteria yaitu kriteria mayor dan kriteria minor
( minimal 1 mayor dan 2 minor ).
Kriteria mayor :
1. Paroksismal nocturnal dispnea / orthopnea
2. Distensi vena leher
3. Ronki paru (basah tidak nyaring)
4. Kardiomegali
5. Edema paru akut
6. Gallop S3
7. Peninggian tekanan vena jugularis
8. Refluks hepatojugular
Kriteria minor:
1. Edema ekstremitas
2. Batuk malam hari
3. Dispnea d'effort
4. Hepatomegali
5. Efusi pleura
6. Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
7. Takikardi (>120/menit)
Class II (ringan)
Class IV (berat)
Nova_Naina
Gejala Minor
Klinis : suhu tinggi
Sakit sendi (artralgia)
Riwayat pernah menderita
demam
Apabila ditemukan 2 kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
ditambah dengan bukti adanya infeksi streptococcus sebelumnya, kemungkinan
besar menandakan adanya demam rematik.
Namun perlu diingat bahwa kriteria Jones tidak bersifat mutlak, tetapi hanya
sebagai suatu pedoman dalam menentukan diagnosa demam rematik. Criteria ini
bermanfaat untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan diagnosis
baik berupa over-diagnose atau under-diagnose.
Menurut kriteria WHO untuk mendiagnosis demam rematik dan penyakit jantung
rematik (berdasarkan revisi criteria Jones), tertera pada tabel bi bawah ini :
Nova_Naina
Kategori diagnosis
Kriteria
sebelumnya
2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor di tambah
rematik
Serangan berulang demam rematik pada
Manifestasi mayor
1.
Karditis
2.
Poliartritis
3.
Korea
4.
Eritema marginatum
5.
Nodul subkutan
Manifestasi minor
1. klinis : demam poliartralgia
2. laboratorium : peningkatan reaktan fase akut (LED dan leukosit)
Bukti yang mendukung adanya infeksi streptokokus dalam 45 hari terakhir
1. EKG : pemanjangan interval PR
2. Peningkatan antistreptolisin O atau antibodi streptokokus lainnya
3. Hasil kultur tenggorokan positf
4. Rapid antigen test untuk streptokokus grup A
5. Deman scarlet baru-baru ini
Tatalaksana CHF
Non Farmakologis :
- Istirahat menurunkan konsumsi oksigen dan kebutuhan O2
- Oksigen 2-3 liter
- Diet rendah garam retensi cairan beban jantung
Nova_Naina
Farmakologis :
1. IVFD D5% guna memenuhi kebutuhan glukosa pasien, mengingat pasien merasa
sesaknya makin hebat saat makan
2. Diuretik (Pada kelebihan cairan (edema))
Thiazid : - HCT 25-50 mg/hr
- Furosemid 20-80 mg
Hemat kalium : spironolakton 25mg, 100 mg
3. Digoxin : jika terdapat AF
Loading dose : 0,5 0,7 mg, bisa diulang 0,25-0,50 mg tiap 8 jam
Maintenance dose : 0,25 0,5 mg/hr, 1dd1
4. Vasodilator
Nitrogliserin, ISDN : 0,25 mg per hari
5.Aspilet 1 x 80 mg (untuk mencegah terjadinya thrombus karena aliran darah yang
statis pada atrium kiri)
6. B-Bloker
bisoprolol 1,25 mg , 2dd1
metoprolol 5 mg
Pada RHD:
1. Untuk pasien < 20 tahun, mendapat suntikan benzatin penisilin G 1,2 juta unit
tiap 4 minggu sampai umur 25 tahun
2. Bila umur pasien > 20 tahun, harus mendapat suntikan benzatin penisilin G
(long acting) selama 5 tahun
3. Bila pasien telah selesai dengan protocol 1 dan 2 sedangkan terjadi kekambuhan
lagi maka akan mendapatkan kembali suntikan benzatin penisilin G dosis 1,2
juta unit tiap 4 minggu untuk tahun berikutnya. Bila kasus berat dapat diberikan
tiap 4 minggu.
Penjelasan Obat
1. Diuretik
Merupakan dasar untuk terapi simptomatik. Bertujuan untuk mengatasi
retensi cairan sehingga mengurangi beban volume sirkulasi yang menghambat
kerja jantung. Pada pemberian diuretik harus diawasi kadar kalium darah
Nova_Naina
Nova_Naina
3. Obat-obat Inotropik
a. Cara kerja
- Pengaturan konsentrasi kalsium sitosol
- Meningkatkan kontraktilitas otot jantung
b. Indikasi
Decomp cordis, AF, flutter atrium, extrasistole supraventikuler.
c. Kontraindikasi
- Alergi
- intoksikasi
d. Contoh obat digitalis digitoksin dan digoksin
e. Pemberian Digitalis
Indikasi
Teknik
Cepat
Acute Lung Oedema berat
Tidak sadar
a. Cedilanid 0,8 mg IV pelahan-lahan
b. Digoxin 1-1,5 mg IV perlahan-lahan
Lambat
- Ringan / hilang timbul
a.Cedilanid tablet 3x1
b.Digoxin 0,5 mg 2x1, 2-4 hari.
Efek setelah 1 minggu
Nova_Naina
membentuk kompleks dengan Ag tubuh yang mirip dengan Ag SBHA (katup jantung)
stenosis, regurgitasi
CHF
CHF
Nova_Naina
CHF
jantung gagal memompa darah
sistem adrenergik aktivitas
kontraktilitas jantung
utk kan tek. sistolik
GFR
Aktifkan sistem RAA
liver : melepas
angiotensinogen ke darah
Kardiomegali
renin + angiotensinogen
angiotensin I angiotensin II
sekresi ADH
retensi air di tubulus
kolektiv ginjal
retensi Na,
Cl, dan air
vasokonstri
ksi arteriol
sistemik
pelepasan
aldosteron oleh
ginjal
aktivitas
s.simpatik
timbul gejala-gejala
kongesti vena
sistemik
JVP
distensi vena
juguler
asites
hepatomegali
edema
ekstremitas
CO
edema paru
efusi pleura
ronkhi paru
orthopnea
paroxysmal nocturnal
dypsnea
sianosis perifer
Nova_Naina
Definisi
-
Gagal Jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh
sesak napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
kelainan struktur dan fungsi jantung.
Menurut WHO, penyakit jantung rematik (PJR) adalah cacat jantung akibat
karditis rematik. Menuurt Afif. A (2008), penyakit jantung adalah penyakit jantung
sabagai akibat adanya gejala sisa (sekuele) dari demam rematik yang ditandai
dengan terjadinya cacat katub jantung. Penyakit jantung rematik adalah hasil dari
demam rematik yang merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi 2-3 minggu
setelah infeksi streptococcus beta hemolyticus grup A pada saluran nafas bagian
atas.
Etiologi
Prognosis
Faktor-faktor yang berkaitan dengan prognosis pada gagal jantung,
1. Klinis : semakin buruk gejala pasien, kapasitas aktivitas dan gambaran klinis,
semakin buruk prognosis
2. Hemodinamik : semakin rendah indeks jantung, isi sekuncup jantung, dan fraksi
ejeksi, semakin buruk prognosis
3. Biokimia
: terdapat hubungan terbalik yang kuat antara norepinefrin, renin,
vasopressin, dan peptida natriuretik plasma. Hiponatremia dikaitkan dengan
prognosis yang lebih buruk
Komplikasi
- Tergantung berat ringannya kelainan katup
- Kematian
Nova_Naina
Contoh Kasus
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sesak bertambah berat sejak 1 hari SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 5 bulan SMRS, os mengeluh sesak nafas. Os mengaku sesak tidak
dipengaruhi cuaca, emosi, dan debu namun dipengaruhi aktivitas seperti berjalan 100
m, atau naik tangga serta berkurang saat os berbaring atau dengan posisi setengah
duduk, mengi tidak ada. Os sering tidur menggunakan dua bantal tersusun namun tidak
pernah terbangun malam hari karena sesak. Os juga mengeluh batuk tidak berdahak,
tidak berdarah, nyeri dada tidak ada, demam tidak ada, mual ada, muntah tidak ada,
BAB dan BAK biasa.
Os menyangkal adanya nafsu makan yang bertambah, sering berkeringat saat
tidak beraktivitas, dada sering berdebar-debar, penurunan berat badan, berkeringat pada
malam hari, penurunan nafsu makan, badan lemas, dan batuk yang lama. Selain itu, os
juga menyangkal sering bersin-bersin atau pilek pada pagi hari, alergi pada makanan
tertentu. Os berobat ke bidan dan diberikan obat tapi os lupa nama obatnya namun
keluhan tidak ada berkurang.
Sejak 2 minggu SMRS, sesak bertambah hebat bahkan saat os makan dan
mandi serta sesak mengganggu aktivitas harian os, mengi tidak ada, nyeri dada tidak
ada, ada batuk tidak berdahak, badan terasa lemas, BAB dan BAK biasa. Os tidak
berobat.
Sejak 1 hari SMRS, os mengeluh sesak makin bertambah hebat dan tidak
berkurang dengan istirahat, os merasa lebih nyaman tidur dengan posisi duduk, mengi
tidak ada, batuk tidak berdahak ada, badan terasa semakin lemas, BAB dan BAK biasa.
Kemudian os dibawa ke RS Muhammadiyah dan di rujuk ke RSMH.
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat sakit tenggorokan dan batuk pilek sering saat kanak-kanak ada
Riwayat bibir dan kuku sering berwarna kebiruan serta sering sesak ketika
menyusui saat bayi disangkal
Nova_Naina
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
- Keadaan umum : tampak sakit
- Keadaan sakit : sakit sedang
- Kesadaran : compos mentis
- Gizi : kurang
- Dehidrasi : (-)
- Tekanan Darah : 90/70 mmHg
- Nadi : 86 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup
- Pernafasan : 24 kali per menit, thoracoabdominal
- Suhu : 36,7o C
- Berat Badan : 40 kg
- Tinggi Badan : 147 cm
- IMT : 18,51 (BB kurang)
KEADAAN SPESIFIK
Konjungtiva palpebra pucat (+). Tidak ada pembesaran KGB. Eksoftalmus (-),
telinga, hidung, dan mulut dalam keadaan baik. JVP (5-2) cm H2O. Genital tidak
diperiksa.
Paru:
Statis, dinamis kiri dan kanan simetris, retraksi (-), stremfemitus kiri = kanan, sonor di
kedua lapangan paru, vesikuler normal, RBH (+) di basal kedua paru, wheezing (-)
Jantung :
Ictus cordis terlihat, Ictus cordis teraba di ICS V linea axilaris anterior
sinistra. Thrill (-),batas atas ICS II, Batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri
linea axillaris anterior, HR= 86 kali/menit, murmur sistolik (+) di katup mitral, gallop
(-).
Abdomen
Datar, lemas, venektasi (-), nyeri tekan (+), batas paru hepar di ICS VI, hepar dan lien
tidak teraba, bising usus (+) normal
Ektremitas
Ekstremitas atas : gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal,
telapak tangan pucat (+), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-)
Ekstremitas bawah : gerakan bebas, jaringan parut (-), pigmentasi normal,
telapak kaki pucat (+), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-), edema pretibia dan
pergelangan kaki (-).
Nova_Naina
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi: hemoglobin 11,4 g/dl, eritrosit 4.270.000, hematokrit 35 vol%,
leukosit 15100/mm3, laju endap darah 15 mm/jam, hitung jenis 0/4/6/54/32/4%.
Kimia Klinik: BSS 100 mg/dl, uric acid 6,1 mg/dl, ureum 27 mg/dl, kreatinin 0,9
mg/dl, protein total 0,8 mg/dl, SGOT 35 U/I, SGPT 16 u/i, natrium 139 mmol/l,
kalsium 4,0 mmol/l.
Foto Thoraks:
Kesan : Cor : Cardiomegali
Pulmo : Congestive pulmonum
Pleural effusion bilateral
Kultur Urine:
Hasil Mikroskopis : Gram (-) basil (+)
Leukosit : 8-10/lpb
Eritrosit : 0-1/lpb
Hasil Biakan : Klebsiella pneumoniae
Jumlah koloni : > 100.000/ml
Penatalaksanaan :
Non Farmakologis :
- Istirahat
- Oksigen 2-3 liter
- Diet jantung II
Farmakologis :
IVFD D5 gtt x/m. Mikro.
OBH syrup 3x1 sdt
Furosemid injeksi 1x1 ampul (bila TD 100 mmHg)
Aspilet 1 x 80 mg (untuk mencegah terjadinya thrombus karena aliran darah
yang statis pada atrium kiri)
B1B6B12 tablet 3x1 tablet
Laxadin syr 3x1c (mencegah konstipasi sehingga mengurangi beban jantung)
Rencana Pemeriksaan Lanjutan:
Echokardiografi
EKG
Kateterisasi
Pemeriksaan HbSAg
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Nova_Naina