Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Data Demografi
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung
biaya.
Riwayat Sakit dan Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pasien merasa haus, pengeluaran air kemih yang berlebihan, sering
keram dan lemas jika minum tidak banyak.
2. Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengalami poliuria, polidipsia, nocturia, kelelahan, konstipasi
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien

pernah

mengalami

Cidera

otak,

tumor,

tuberculosis,

aneurisma/penghambatan arteri menuju otak, hipotalamus mengalami kelainan


fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormone antidiuretik, kelenjar hipofisa
gagal melepaskan hormon antidiuretik kedalam aliran darah, kerusakan
hipotalamus/kelenjar hipofisa

akibat

pembedahan

dan

beberapa

bentuk

ensefalitis, meningitis.
4. Riwayat penyakit keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada
hubungannya dengan penyakit klien sekarang, yaitu riwayat keluarga dengan
diabetes insipidus.
5. Pengkajian psiko-sosio-spiritual
Perubahan kepribadian dan perilaku klien, perubahan mental, kesulitan
mengambil keputusan, kecemasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnostic test
dan prosedur pembedahan, adanya perubahan peran.
Pemeriksaan Fisik ( ROS : Review of System )
Pemeriksaan fisik pada klien dengan diabetes insipidus meliputi pemeriksaan fisik
umum per system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, B1
(breathing), B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel), dan B6 (Bone).

1. Pernafasan B1 (breath)
RR = 20 x/mnt, tidak ada sesak nafas, tidak ada batuk pilek, tidak memiliki
riwayat asma dan suara nafas normal.
2. Kardiovaskular B2 (blood)
TD = 130/80 mmHg, nadi = 84 x/mnt, suhu = 36,5 oC, suara jantung vesikuler.
Perfusi perifer baik, turgor kulit buruk, intake= <2500 cc/hr, output= 3000 cc/hr,
IWL = 500 cc/hr, klien tampak gelisah.
3. Persyarafan B3 (brain)
Kadang pasien merasa pusing, bentuk kepala simetris, GCS= 4 5 6, pupil
normal, orientasi tempat-waktu-orang baik, reflek bicara baik, pendengaran baik,
penglihatan baik, penghidu baik.
4. Perkemihan B4 (bladder)
Poliuria sangat encer (4- 30 liter) dengan berat jenis 1.010
osmolalitas urin 50-150 mosmol/L
5. Pencernaan B5 (bowel)
Nafsu makan baik, tidak ada mual/muntah, BAB 2 x/hr pagi dan sore. Klien tidak
ada sakit maag.
6. Muskuloskeletal/integument B6 (bone)
Mandi 2 x/hr pagi dan sore, kulit bersih, turgor kulit buruk, tidak ada nyeri otot
dan persendian.

Data Laboratorium
-

osmolalitas urin 50-150 mosmol/L (n= 300-450 mosmol/L)

osmolalitas plasma >295 mosmol/L (n= <290 mosmol/L)

Urea N: <3 mg/dl.(normal= 3 7,5 mmol/L)

Kreatinin serum: 75 IU/L. (n= <70 IU/L)

Bilirubin direk: 0,08 mg/dl. (n= 0,1 0,3 mg/dl)

Bilirubin total: 0,01 mg/dl. (n= 0,3 1 mg/dl)

SGOT: 38 U/L. (n= 0 25 IU/L)

SGPT: 18 U/L. (n= 0 25 IU/L)

Analisis Data

No.

Data

Masalah

Etiologi

Keperawatan
Data SubjektiDS:
1.
px mengatakan haus, badan Diabetes Insipidus kurangnya
volume
terasa lesu.

cairan dalam tubuh


Hiperosmolaritas

DO : intake= <2500 cc/hr, output=


3000 cc/hr, IWL = 500 cc/hr, turgor
kulit buruk.

serum
Merangsang haus
Pergantian air tidak
adekuat
Volume cairan tubuh

Data Subjektif
2.

DS:

berkurang
pasien mengatakan sering Diabetes Insipidus Perubahan eliminasi

kencing terlebih pada malam hari.


DO:

sangat Penurunan

Poliuria

encer( 3000cc/hr +IWL 500cc/hr),


dengan

berat

urin

jenis

1.010,

osmolalitas urin 50-150 mosmol/L.

osmolaritas urin
Hilangnya

banyak

cairan (urin)
poliuria

Data Subjektif
3.
DS : pasien mengatakan tidak tahu Riwayat
tentang pengobatan dan perawatan
penyakitnya
DO : klien tidak mengikuti instruksi
secara akurat

DiabetesKurang pengetahuan

Insipidus keluarga
Minimnya
tentang

informasi
pengobatan

dan perawatan DI

Diagnosa Keperawatan
1. Kurangnya volume cairan dalam tubuh berhubungan dengan ekskresi yang
meningkat dan intake cairan yang tidak adekuat.
2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan ketidakmampuan tubulus ginjal
mengkonsentrasikan urine karena tidak terdapat ADH.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai proses
penyakit, pengobatan dan perawatan diri.
Intervensi Keperawatan
1. Kurangnya volume cairan dalam tubuh berhubungan dengan ekskresi yang
meningkat dan intake cairan yang tidak adekuat.
Tujuan: Menyeimbangkan masukan dan pengeluaran cairan
Kriteria Hasil :
a.
b.
c.

a.
b.
c.

I=O
Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi ( turgor baik, mata tidak cowong)
TTV dalam batas normal (n =120/80mmHg).
Intervensi

Rasional

1.Mandiri
Pantau BB (input dan output)
Pantau tanda-tanda dehidrasi
Pantau TTV

1.Mandiri
Untuk mengetahui tingkat dehidrasi
Untuk mengetahui tingkat dehidrasi
Memantau keadaan pasien

2. Kolaborasi
2. Kolaborasi
Berikan terapi cairan dengan mengganti
Menghindari dehidrasi
vasopressin atau dengan penyuntikan
intramuskuler ADH.
3.

Anjurkan pasien untuk minum

banyak (2000-2500 cc/hari)

4.

3.Menghindari dehidrasi

Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan produksi ADH

Tujuan : Eliminasi urine kembali normal


Kriteria Hasil : eliminasi urine kembali normal (0,5-1 cc/kg BB/jam)
Intervensi
11. Mandiri

Rasional
1. Mandiri
-Untuk mengetahui perubahan kondisi

a. Pantau eliminasi urine yang meliputi

pasien
frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan -Untuk mengembalikan pola normal
warna dengan tepat.

2. 2. Kolaborasi
a. a.Berikan terapi vasopressin atau

eliminasi urine.
2. Kolaborasi
a. Untuk mengetahui respon ginjal
terhadap pemberian hormon ADH

dengan penyuntikan intramuskuler ADH.


b.Untuk menghindari gagal ginjal
b.

b.Tes deprivasi cairan dilakukan


dengan cara menghentikan pemberian
cairan selama 8-12 jam atau sampai
terjadi penurunan BB.

3.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai proses


penyakit, pengobatan dan perawatan diri.
Tujuan: Memberi pemahaman kepada pasien terhadap penyakit pasien
Kriteria Hasil:

a.

Klien dapat mengungkapkan mengerti tentang proses penyakit dan mengikuti


instrukasi yang diberikan secara akurat. Pengarahan obat-obatan, gejala untuk
dilaporkan dan perlunya mendapatkan gelang waspada medis.

Intervensi
1.
a.

Mandiri:
Jelaskan konsep dasar proses

b.

penyakit.
Jelaskan pentingnya tindak lanjut

Rasional
1.Mandiri
a. Memberi pemahaman kepada pasien
b. Agar pasien tahu pentingnya

rawat jalan yang teratur.


c.
Jelaskan perlunya untuk
menghindari obat yang dijual bebas.

pemantauan penyakit
c. Untuk menghindari semakin parahnya
penyakit

Anda mungkin juga menyukai