LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA
SISTEM KONTROL VALVE PADA GAS TURBIN PLTGU
PT. PJB UP GRESIK JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
Hutomo Yusla Laudian.
1012202
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro S-1
Disetujui,
Dosen Pembimbing
iii
DAFTAR ISI
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
b) Tujuan Insitut
1. Mendapatkan umpan balik dari lapangan mengenai isi materi yang telah
diberikan di bangku kuliah.
2. Memperoleh masukan tentang masalah-masalah di Tempat Kerja Praktek.
3. Dapat menjembatani kerja sama dibidang penelitian dengan Lembaga Penelitian
Institut Teknologi Nasioanal Malang.
1.3 Manfaat dan Kegunaan
Adapun Manfaat dan kegunaan yang diharapkan dari pelaksanaan program ini
adalah :
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan metode yang selama ini
telah diterima di bangku kuliah pada dunia kerja.
2. Menguji kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
diperoleh.
3. Memberikan Informasi kepada mahasiswa keadaan dunia kerja.
4. Menjembatani hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Fakultas
Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang.
BAB II
PROFIL PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
tentang
perubahan
sebutan
Sektor
menjadi
Unit
Pembangkitan.
Pada tanggal 24 Juni 1997 Dirut PT. PLN PJB II mengeluarkan surat
keputusan No.024A.K/023/DIR/1997 tentang pemisahan fungsi pemeliharaan dan
fungsi operasi pada PT. PLN PJB II Unit Pembangkitan Gresik.
Sampai saat ini Unit Pembangkitan Gresik bertanggung jawab atas 3 macam
mesin pembangkit tenaga listrik, yaitu :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) kapasitas 80,4 MW
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 600 MW
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) kapasitas 1575 MW
Total kapasitas daya yang mampu dibangkitkan PT. PJB UP Gresik mencapai 2255
MW dan diperoleh dari 21 generator thermal yang dimiliki. PT. PJB UP Gresik
mampu memproduksi energi listrik sebesar 12.814 GWh per tahun yang kemudian
disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 Kv dan
Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 Kv ke sistem interkoneksi Jawa-Bali.
Secara teknis pembagian unit generator yang berada di bawah wewenang PT. PJB
UP Gresik adalah:
Tabel 2.1 pembagian unit generator PT.PJB UP Gresik
Pembangkit Listrik
PLTU Gresik 1
PLTU Gresik
PLTU Gresik
PLTU Gresik
PLTG Gresik
PLTG Gresik 1
PLTG Gresik 2
PLTGU Gresik
PLTGU Gresik Blok
1
Unit
1
2
3
4
1
2
Kapasitas
(MW)
Bahan
Bakar
Mulai Operasi
pada
1 x 100
1 x 100
2 x 100
2 x 100
600
1 x 20.1
1 x 20.1
40.2
MFO/Gas
MFO/Gas
MFO/Gas
MFO/Gas
31/08/1981
14/11/1981
15/03/1988
01/07/1988
HSD/Gas
HSD/Gas
07/06/1978
09/06/1978
Gas/HSD
10/04/1993
Gas/HSD
05/08/1993
Gas
30/11/1993
GT 11,
12, 13
3 x 112
ST 10
1 x 189
GT 21,
22, 23
3 x 112
ST 20
1 x 189
GT 31,
32, 33
3 x 112
ST 30
1 x 189
1575
PLTGU Gresik
VISI :
Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik indonesia yang termuka
dengan standar kelas dunia.
MISI :
Memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing
Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan mulai implementasi tata kelola
pembangkitan dan sinergi business dengan metode best practice dan ramah
lingkungan.
Mengembangkan kapsitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi
teknik dan majerial yang unggul serta berwawasan bisnis.
2.3
Lokasi Perusahaan
Unit Pembangkitan Gresik merupakan salah satu unit pembangkit tenaga listrik
milik PT. PJB yang terletak di provinsi Jawa Timur. Unit pembangkit ini berlokasi di
kota Gresik kira kira 20 km arah barat laut kota Surabaya, tepatnya di desa
Sidorukun, Jl. Harun Tohir no.1 Gresik, Jawa Timur. Total luas wilayah dimana PT.
PJB UP Gresik berada mencapai 78 Ha, termasuk wilayah pembuangan lumpur
dan luas bangunan.
Batas area yang menjadi lokasi PT. PJB UP Gresik adalah :
OPERASI
PEMELIHARAAN
ENGINERING
KEUANGAN
&SDM
LOGISTIK
2.
Keuangan
Bagian keuangan bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut
kondisi pada kas
keuangan serta unit akutansi. Bagian keuangan dipimpin oleh seirang manajer
keuangan yang bertugas:
a. Melaksanakan oenyusunan anggaran tahunan untuk di jadikan bahn acuan
pengguna keuangan unit pembangkit.
b. Mengelola administrasi keuangan unit pembangkit sehingga berjalan
sesuai dan memenuhi ketentuan derta prinsip-prinsip mengenai keuangan.
c. Menganalisa dan membuat laporan realisasi keuangan, sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengadakan kebijakan pengguna
keuangan selanjutnya.
d. Melakukan penelian investasi unit pembangkit untuk digunakn sebagai
bahan acuan penelian terhadap pennigkatan kinerja/keuntungan Unit
Pembangkit secara keseluruhan.
e. Mengerahkan dan mengkordinasikan pelaksanakan proses audit yang
komprehensif
sesua
dengan
kaidah-kaidah
yang berlaku,
untuk
laporan
secara
berkala
sebagai
10
bahan
masukan
dan
3.
Umum
Secara umum bagian umum bertanggung jawab atas segala hal yang
menyangkut kegiatan rutunitas yang terjadi pada penyelenggaraperusahaan.
Bagian umum dipimpin oleh seorang deputi manajer keuangan yang bertugas:
a. Menyelenggara kegiatan kesektariatn, dan rumah tangga perkantoran untuk
mempelancar kinerja unit pembagkit.
b. Merencanakan,
mengkoordunasi
dan
mengevaluasi
anggaran
biaya
administrasi.
c. Melaksanakan fungsi kehumasan untuk membina hubungan, dengan
stakeholder sehingga menciptakan citra yang baik tentang perusahaan, serta
menunjang kinerja unit dan perusahaan.
d. Mebgadakan pengeolaan bisnis non anti sebagai penunjang bisnis inti unit
pembangkit.
e. Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengabilan
keputasan lebih lanjut.
f. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.
4.
Engineering
Bagian engineering merupakan bagian yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan segala hal yang menyangkut kegiatan bersifat teknis yang dilakukan
terhadap unit pembangkit tenaga listrik dan unit-unit pendukungnya. Bagian
keuangan dipimpin oleh seorang deputi manajer engineering yang bertugas:
a. Mengevaluasi penyelenggarakan O&M pusat pembangkitan tenaga listrik
beserta instalasi pendukungnya.
b. Merencanakan resources (expert, O&M, referensi, waktu, tempat) untuk
kegiatan FAILURE DEFFENE yang meliputi:
Audit
(assesment)
dan
prioritisasi
pemeliharaan
unit
pembangkit(SERP)
11
12
5.
Operasi
Untuk meningkatkan tingkat kompetifitas perusahaan melalui peringkat
produktivitas bersekinambungan pada unit pembangkit, PJB telah menjadwalkan
program-program utama yang terintegritas sebagai Good Governace plan. Ada 9
program utama yang telah disetujui untuk di terapkan, yaitu :
a. Rencana Pembangkitan
b. Rencana Pembangkita Realibitas
c. Perencanaan dan kontrol kerja
d. Manajemen bahan baku
e. Balance Scorecard
f. Manajemen outage
g. Manajemen Resiko
h. Manajemen Kualitas
i. Kultur kerja
6.
Pemeliharaan
Bagian pemeliharaan bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut
pemeliharaan seluruh aset perusahaan secara teknis. Analisis spesialis
bertangung jawab untuk menganalisa segala kemungkinan yang menyangkut
pemeliharaan pada seluruh aset teknis dalam pembangkitan tenaga listrik.
Rendal pemeliharaan bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeliharaan
terhadap seluruh aset teknis dalam pembangkit tenaga listrik yang dibagi atas
aset PLTU, PLTG dan PLTGU pada masing-masing aset tersebut dibagi lagi
menjadi berapa kapasitas pemeliharaan, yaitu :
Pemeliharaan Preventive
Merupakan pemeliharaan yang bersifat pencegahan atas kemungkinan
kerusakan yang mengkin terjadi, hal ini bersifat berkala dan terjadwal.
Pada pembangkit tenaga listrik di bagi menjadi 2 macam pemeliharaan,
yaitu:
a. Tubine Inspection
Dilakukan setiap dua tahun sekali dengan lama waktu perawatan
maksimal satu bulan.
13
penambahan Noiler 360.000 ton, dan air servis 700.000 Ton. Air servis berasal
dari proses distilasi air laut atau bisa juga menggunakan air PDAM, dan air
penambahan boiler diambilkan dari air distilasi yang di proses menjadi air
demineral. Air pindingin kodensor mengguanakan air laut dengan sistem
sirkulasi terbuka dan satu kali laluan (one trough)
2.6 Proses Produksi
Peraltan uatam PLTU Gresik adalah Boiler, Turbin, dan Generator dan peralatan
bantunya seperti Desination Plant dan Water Treatment, dll. Dalam proses produksi
energi listrik, air tawar yang digunakan sebagai media kerja diperoleh dari air laut yang
diolah melalui peralatan Desination Plant, diolah lagi melalui peralatan Water
Treatment hingga ai terebut memenuhi syarat untuk boiler. Air tawar yang memenuhi
syarat, disalurkan dan di panaskan ke dalam boiler dengan menggunakan bahan bakar
gas atau bahan bakar residu. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur
tertentu disalurkan ke turbin. Uap yang disalurkan ke turbin akan menghasilkan tenaga
mekanis untuk memutar generator dan menghasilkan tenaga listrik disalurkan JawaBali.
15
Campuran bahan bakar dan udara ini dibakar dengan pembakaran awal dari busi
(igniter), di mana Gas panas yang dihasilkan dari ruang bakar dipergunakan
untuk memutar turbine Gas.
16
Dalam proses produksi energi listrik, PLTGU gresik menggunakan sistem daur
ganda (Combine Cycle) yang peralatan utama yang terdiri dari Turbin Gas dengan
Generatornya, HRSG (Heat Recovery Steam Generator), turbin uap dengan
Generatornya dan alat pendukungnya.
1. Turbin Gas, diawali dengan menjalankan motor stater (Penggera pemula)
memutar Compressor untuk menempatkan udara pada ruang bakar dijelaskan
bahan bakar gas bumi atau HSD, kemudian dinyalakan dengan igniter (untuk
awal pembakaran) maka terjadilah pembakaran diruang bakar. Setelah gas hasil
pembakaran mampu memutar turbin, Compressor dan Generator secara otomatis
motor stater akan mati pada putaran 2100 rpm. Putaran turbin Compressor terus
sampai naik 300 rpm (full speed no load), selanjutnya generator menghasilkan
energi listrik untuk di pararel dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali.
Disamping menghasilkan listrik, Turbin Gas juga megeluarkan Gas buang.
2. HRSG, gas buang dari Turbin Gas(dengan temperature diatas 500 C) dialirkan
melalui HRSG sehingga menghasilkan uap tekanan tinggi dan tekanan rendah.
17
Proses pemanasan air di HRSG ini tidak menggunakan bahan bakar tambahan,
jadi semata-mata menggunakan gas buang dari Turbin gas.
3. Turbin uap, uap hasil produksi ketel/HRSG digunakan untuk menggerakan
turbin uap, uap dari saluran tekanan tinggi masuk ke turbin tekanan tingggi
selanjutnya besama-sama uap dari saluran tekanan rendah masuk ke turbin
tekanan rendah dan dikondensasikan ke kondesor. Air kondesor di panaskan
kembali di ketel/HRSG sehingga kembali terbentuk uap untuk memutar turbin.
Energi mekanik turbin digunakan untuk memutar generator dan menghasilkan
energi listrik kemudian diparelkan dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali.
Demikian, sihingga terjadi proses kombinasi turbin gas proses turbin uap.
2.7
tetap, Pre employment Training (PET) dan outsourcing. Menyadari bahwa karyawan
adalah aset terpenting dalam perusahaan, maka setiap karyawan diberikan kesempatan
untuk berkembang, dan diberi pendidikan serta pelatihan menjadi SDM yang
profesional.
2.8
18
Oil separator, untuk memisahkan minyak pada air buang yang berasal
dari area bunker bekas bahan bakar minyak.
2. Dampak positif pembangunan PLTU, PLTG dan PLTGU bagi masyarakat UP.
Gresik.
Menghasilkan listrik
Memacu perkembangan industri
Mendorong kegiatan ekonomi disekitar unit pembangunan
Menyediakan lapangan kerja baru
19
Waspadalah
terhadap
petunjuk-petunjuk
serta
20
Rambu-Rambu
BAB III
SISTEM PRODUKSI PLTGU
21
Pada pembangkit listrik yang memiliki siklus ganda dalam hal ini mengunakan
uap dan gas mempunyai alur kerja produksi yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kompresor menghisap udara bebas masuk ke sistem filter , kemudian menekan
melalui ruang bakar
2. Udara yang mempunyai tekanan tinggi dari gas alam lalu dibakar di ruang bakar
dan di salurkan ke sudu-sudu turbin
3. Turbin akan berputar akibat dari gas yang dihasilkan oleh ruang pembakaran dan
daya putar turbin mengerakkan generator
4. Generator yang digerakkan oleh turbin inilah yang akan menghasilkan listrik
5. Gas panas yang keluar dari turbin gas masuk ke HRSG guna untuk memanaskan
air
6. LP BFP (Low Presure Boyler Feed Pump)
7. Air dalam economizer dialirkan ke HP drum untuk kemudian dipompa oleh LP
BPC (Low Presure Boyler Circulating Pump) ke LP evaporator selanjutnya uap
yang dihasilkan LP evaporator dialirkan kembali ke HP drum
8. Air dalam HP economizer dialirkan ke HP drum kemudian dipompa oleh HP
BCP (high prusure boiler circulating pump)Ke HP evaporator dialirkan kembali
ke HP drum
9. Uap dari LP drum dialirkan Ke LP steam Turbin guna mengerakkan sudu sudu
turbin LP
10. Uap dari HP drum dialiurkan ke super heater untuk mendapatkan uap kering
kemudian uap tersebut dialirkan ke HP steam turbin guna mengerakkan sudusudu turbin
11. Generator didgerakkan oleh turbin HP dan LP guna menghasilkan energi listrik
12. Dalam kondensor uap dari turbin mengalami pengembunan , kemudian dipompa
oleh CEP(condensatc extraction pump)
13. Setelah dipanaskan kedalam preheater air tersebut dialirkan dearaktor
22
kompressor
turbin
terus
naik
sampai
3000
rpm
(full
speed
no
24
c. Preheater
Berfungsi sebagai pemanas air awal sebelum di uapkan pada evaporator
Sedangkan peralatan bantu HRSG adalah : Boiler Feed Pump (BFP),
Boiler Circulating Pump (BCP), Chemical Injection, Instrument Air
Compressor (SAC), Bypass Damper dan Atmosfer Damper (Exhaust
Dumper).
Boiler Feed Pump (BFP)
Boiler Feed Pump (BFP) berfungsi untuk memompa air dari daerator
ke economiser.
Boiler Circulating Pump (BCP)
Boiler Circulating Pump (BCP) berfungsi untuk memompa air dari
steam drum ke evaporator.
Chemical Injection
Chemical Injection adalah alat untuk menginjeksikan bahan-bahan
kimia guna menjaga kualitas air dalam HRSG.
Instrument Air Compressor (SAC) dan Atmosfer Damper (Exhaust
Dumper)
Instrument Air Compressor (SAC) merupakan alat untuk memproduksi
udara bertekanan guna keperluan pengaturan kontrol pneumatic.
Bypass Damper
Bypass Damper berfungsi untuk mengalirkan gas panas dari exhaust
gas turbin ke udara bebas dan Atmosfer Damper untuk mengalirkan gas
panas dari exhaust gas turbin ke HRSG.
3.2.3 Turbin Uap
Turbin Uap merupakan peralatan pembangkit tenaga yang memanfaatkan
uap kering hasil pemanasan dari dalam boiler (Heat Recovery Steam
Generator) oleh gas panas yang keluar dari turbin, sehingga mempunyai nilai
ekonomi yang sangat tinggi.
Peralatan utama dari turbin uap antara lain :
a. Pompa Air Condensat
25
b. Turbin
Turbin merupakan peralatan utama yang diputar oleh uap dari HRSG
untuk menghasilkan power yang akan dimanfaatkan untuk menggerakkan
generator.
Bagian bagian dari turbin antara lain :
Sudu Turbin
Sudu digunakan adalah sudu reaksi aliran tunggal untuk HP
turbin dan sudu aliran ganda untuk LP turbin. Sudu reaksi digunakan
untuk turbin dengan kapasitas besar karena sudu tersebut
mempunyai efisiensi yang tinggi. Pada sudu reaksi, kecepatan uap
relatif rendah akibat tekanan udara turun dan pengaruh evisiensi
aerodinamik sudu jenis reaksi mempunyai clearance.
Rotor
Rotor turbin bertekanan tinggi rotor ini mempunyai sifat trust
balance piston, alat ini sangat baik untuk melawan gaya raeaksi dari
sudu-sudu bertekanan tinggi . hal yang sama disset untuk rotor yang
mengunakan low presure dibuat dari bahan yang sama sehingga
kekuatan tariknya cukup tinggi. Geometri rotor di rancang
sedimikian rupa sehingga teganganya sekecil mungkin agar tekanan
thermal transient sama dengan tegangan pembanding. Sifat dari rotor
ini mempunyai karakter yang cukup satabil karena tidak ada
tegangan sisa yang terjadi didalam rotor. Satu flens kopling tipe rigid
dipasang diantara rotor low presure dan high presure . rotor
bertekanan rendah dihubungkan dengan generator melalui rigid
kopling dan elemen-elemen putar utama di dukung dengan enam
bearing.
Casing
Casing pada dasarnya adalah suatu bejana dimana sebuah rotor
ditempatkan
yang
berfungsi
sebagai
pembatas
pada
sudu
Bantalan (bearring)
Turbin yang dipakai pada sistem pembangkit listrik tenaga gas
uap ini memiliki dua buah bantalan pada masing-masing rotornya
dan satu buah trust bearing , dengan tipe pelumas paksa , bantalan
ini mempunyai fungsi utama sebagai penyanga rotor agar tetap stabil
berputar dalam kondisi yang stabil
Tunning Gear
Saat turbin dalam kondisi berhenti beroprasi maka pemerataan
panas pada sudu turbin dan rotor tidak merata sehingga dapat
menyebabkan thermal atau rotor akan mengalami kelendutan pada
sistem turbin ,untuk menghindari keaadan tersebut maka dipasang
tunning gear yang diatur untuk berputar secara perlahan Pompa
minyak Pelumas
Pompa-pompa oil
Auxilary oil pump
Tunning gear oil pump
Emergency oil pump
c. Kondensor
27
3.2.4 Generator
Bagian bagian utama dari generator.
a.
Stator
Berbentuk kumpuran yang terdiri dari 2 lapisan
Terbuat dari tembaga berlapir dan tipis
Kumpuran terletak dalam alur dengan ujung yang dibalik untuk
mengurangi arus pusar
b.
Rotor
Berbentuk silinder dan memiliki sepasang kutub
Terbuat dari baja yang mempunyai kualitas tinggi
Mempunyai kumparan sebagai pembangkit medan utama
c.
Bearing
Terletak dibagian atas dan bawah dengan sistem pelumasan dan
pendinginan turbin
Kedua bearing dilengkapi dengan hydrolic shaft lift oil system
untuk mencegah terjadinya gesekan saat start up.
3.2.5 Transformator
Alat ini berfungsi untuk pemilihan tegangan yang sesuai dan
ekonomis untuk tiap-tiap keperluan ,misalnya kebutuhan akan tegangan
transmisi daya listrik jarak jauh .
Beberapa jenis tranformator di PLTGU berdasarkan pengunaanya:
1. Generator step up tranformator
2. On load tap charger
3. Unit auxilaliary tranformator
4. Exitation tranformator
Jika pada saat air yang diahasilkan melebihi batas maksimal yang
ditentukan yaitu pada nilai 20s/cm maka secara otomatis akan
memberikan sinyal kepada control valve sehingga air akan akan terbuang
dan tidak memasuki ke dalam raw water.
Untuk kualitas air kondensat dibatasi konduktivitas tertingi adalah
pada nilai 10s/cm jika pada satu kondisi air didalam kondensat memiliki
nilai yang melebihi 10s/cm maka secara otomatis akan mengirim
sinyalk ke control valve untuk membuang air tersebut.
3.3.2 Water Treatment Plant
Pada proses water treatment plant terjadi proses penukaran ion, proses
penukaran ion ini mengunakan resin anion dan kation.
Alat yang digunakan untuk mengontrol kualitas air bebas mineral pada
produk water treatment adalah:
A. Conductivity Meter
Conductivity untuk air mineral yang masuk harus memenuhi
syarat yaitu dengan nilai maksimal 1,0s/cm jika melebihi batas
maksimal maka conductivity meter akan membaca dan produk
water plant tersebut tidak dapat masuk ke tangki make up water ,
sehingga pada make up water selalu terjaga kondisinya dalam
conductivity 1,0s/cm jika pada suatu kondisi nilai konduktivitas
air mineral mencapai nilai 1s/cm, maka secara otomatis unit
water treatment plan akan terhenti untuk melakukan pengecekan
dikarenakan besarnya nilai konduktivitas yang ada.
B. Silica Analizer
Alat ini berfungsi untuk menjaga agar air bebas dari unsur
silica yang apabila larut dalam air akan menyebabkan bahaya
dalam proses selanjutnya pada proses ini nilai silica yang
diperbolehkan adalah 20 pph.
29
dengan tekanan 1
atm .Pada kondisi bertekanan lebih rendah air mendidih pada kisaran
suhu 100
penukar ion proses demineralisasi ini dilakukan karena air yang telah
diproses pada desalination masih mengandung kadar Ph dan nilai
konduktivitas yang tinggi , ini berarti dalam air hasil proses
desalination masih mengandung dissolver yang rendah.
Untuk menghasilkan air dengan kandungan dissolver solid
rendah ,digunakan unit demineralized type mixed bed yaitu resin
penukar anion dan kation ditempatkan dalam suatu kolom ,Air
yang mengandung garam-garam dialirkan lewat penukar kation
(bentuk
terkonversikan oleh
30
) maka anion
sehingga
akan menjadi air murni dan akan keluar bed dalam kondisi
bebas mineral,
3.
deareaktor.
Pada
proses
pemompaan
tersebut
31
PH Meter
Alat ini dapat membaca berapa kadar pH yang terbaca pada kondensor
sehingga dapat terdeteksi apabila terjadi kelebihan dan kekurangan
nialai minimal yang sudah ditentukan . Batas harga ph air proses
kondensor adalah kisaran 8,50 sampai 9,30.
Conductivity Meter
Batasan konduktivitas yang ditoleransi yaitu 5 s/cm , selain itu
fungsi dari conductivity meter adalah untuk menjaga air dalam
kualitas yang bagus sehingga tidak merusak pada proses selanjutnya,
juga mengetahui kebocoran kondensor dikarenaka jika tersdeteksi
kebocoran maka air laut akan masuk dan bercampur ini sangat
berbahaya dikarenakan air laut yang mempunyai kadar garam yang
cukup tinggi yang akanmembahyakan proses selanjutnya.
Sodium Analizer
Sodium analyzer digunakan intuk mendeteksi secara teliti bila terjadi
kebocoran kondensor sebab apabila air laut masuk kedalam air proses
maka akan terdeteksi dengan naiknya kadar natrium sehingga dapat
segera diambil tidakan untuk mengatasin permasalahan yang ada
sebelum terlanjur masuk ke proses selanjutnya
32
BAB IV
KONTROL VALVE PADA TURBIN GAS
Turbin gas merupakan komponen penting pada pembangkit listrik gas uap
dalam proses ini menghasilkan energi listrik pada PLTGU. Turbin gas adalah turbin
yang berputar akibat adanya gas panas yang dihasilkan dari pembakaran bersuhu tinggi.
Dalam pembakaran ini diperlukan bahan bakar yang utama pada PLTGU ini
mengunakan bahan bakar gas alam atau BBM , pada aliran bahan bakar diatur secara
otomatis mengunakan control valve. Oleh karena itu kontrol valve ini sangat diperlukan.
.
4.1 Cara Kerja Turbin Gas
Sistem kerja pada gas turbin ini pada dasarnya mengunakan konversi dari
proses kimia pada bahan bakar gas alam ataupun BBM menjadi sistem mekanik yang
terjadi pada putaran turbin gas dan generator sehingga menghasilkan listrik.
Proses pertama yaitu dimulai dari masuknya udara kekompresor. Kemudian
udara yang masuk ke kompresor tersebut akan dimampatkan sehingga menjadi udara
bertekanan udara ini selanjutnya dimanfaatkan untuk proses pembakaran yang
berlangsung di ruang pembakaran (combuster).
Agar terjadi pembakaran dalam ruang pembakaran harus ada 3 unsur penting
yaitu udara, bahan bakar dan api yang berasal dari pemicu yang ada diruang
pembakaran, setelah terjadi proses pembakaran maka akan terjadi perbedaan temperatur
dan tekanan yang selanjutnya akan memutar sudu-sudu turbin.
Karena turbin seporos dengan generator maka putaran turbin gas akan
menyebabkan generator akan ikut berputar juga. Putaran ini dalam operasi unit
pertahanan pada putaran 3000rpm . Putaran generator inilah yang akan menghasilkan
listrik.
33
34
DAS
DDC
CV
Feed Back
Data dari lokal yang berasal dari tranduser akan dikirim ke DDC data
yang dikirim tersebut berupa data analog selanjutnya akan diproses ke DDC
menjadi data digital dan selanjutnya akan di interfacekan ke CCR maka akan
tampil secara viusual di sistem CCR dan akan dikontrol oleh HMI selanjutnya
CCR akan mengirimkan lagi ke CCR dan DDR akan mengubahnya kembali ke
analog untuk mengatur valve pada lokal.
35
SC
Valve
A0
CPU
AI
CCR
SC
Lokal
36
Cara kerja kontrol valve pada GT untuk mengatur aliran bahan bakar gas
yang dibutuhkan untuk pembakaran dapat pada gambar berikut:
mcso
mcs
Servo
amp
pb
pb
pb
px
dpx
Servo
amp
pi
pb
Gambar 4.5 Block diagram cara kerja kontrol valve gate pada combuster untuk
mengatur aliran gas yang dibutuhkan untuk pembakaran
Keterangan :
1) MCSO adalah kontrol dari komputer yang berotak goverment .MCSO memberikan
signal output untuk mengendalikan PB dan PB memberikan inputan ke SERVO
AMP . dan memberikan nilai logika untuk menggerakan Valve gate hidrolik .
Sebelum memberikan perintah terdapat MX yaitu sebuah feedback untuk
mengetahui kebutuhan yang dikirim kembali ke servo amp.
2) PB (Propotion With Bias)
Fungsi dari PB (Propotion With Bias ) adalah sebagai proses CPU.
3) Logika (PID)
4) Valve
Valve adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida dengan menutup
,membuka atau menghabat sebagian dari jalanya aliran.
5) DPX : Differential Pressure Transmitter
6) Position Transmitter
7) SERVO AMP: card untuk menggerakan buka dan menutup control secara langsung
gerak valve sesuai kebutuhan aliran gas yang diperlukan oleh combuster untuk
pembakaran.
8) PI(proposional integral)
37
38
BAB V
ANALISA SISTEM PENGATURAN BAHAN BAKAR PADA GAS TURBIN
Sistem pengaturan Gas Turbin sangat penting hal ini dikarenakan dalam
pengoperasian Gas Turbin ditentukan oleh jumlah bahan bakar (oli atau gas) yang
mengalir dan terbakar didalam ruang bakar, pengaturan aliran bahan bakar ini di
control oleh katup pengontrol (control valve) yang digerakkan melalui servo valve,
dimana system penggerak control valve tersebut menggunakan sistem hidrolik.
5.1 Control oil system
Blok diagram berikut akan menjelaskan tentang proses control oil system.
39
MCOP (Main Control Oil Pump) yang berfungsi untuk mengganti fungsi ACOP
ketika putaran Gas Turbin sudah tinggi dan mempunyai output yang sama
dengan ACOP sebesar 110
Relief valve yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan minyak yang keluar
dari pompa, hal ini sebagai pengaman bila terjadi tekanan berlebih.
Accumulator yang berfungsi N2 berfungsi sebagai penstabil tekanan yang ada di
dalam system pemipaan minyak hidrolik.
Supply Filter dan Return Filter berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran
yang ikut terlarut didalam minyak hidrolik.
Pada saat Gas Turbin akan di operasikan (start-up) awal urutan operasi
peralatan adalah beroperasinya ACOP (Auxilary Control Oil Pump) dimana minyak
hidrolik yang ada di tangki penampung dipompa untuk dialirkan ke pipa pipa
control oil hal ini akan beroperasi lebih awal dikarenakan fungsi control ini sangatlah
penting dalam hubungannya sistem pengaturan bahan bakar Ketika Gas Turbin akan
mulai proses pembakaran. Ketika putaran Gas Turbin hampir mencapai putaran
tinggi sesuai data yang dilaksanakan maka ACOP akan diambil alih fungsinya
MCOP (Main Control Oil Pump). Relief valve yang terpasang di masing masing
discharge
ACOP
dan
discharge
MCOP
berfungsi
mengamankan
dan
yang ada di
line pipa pipa system control oil yang nantinya minyak hidrolik tersebut menuju ke
servo valve dan servo valve ini sebagai pilot pengontrol pembukaan control valve
bahan bakar untuk mengatur aliran minyak yang menuju ruang bakar.
Untuk menjaga kebersihan serta kualitas minyak hidrolik pada system control
oil dilengkapi filter pada supply saat minyak keluar dari tangki dan dilengkapi pada
line setelah minyak kembali ke tangki atau return filter. Penggunaan filter ini
sangatlah pentingdikarenakan lubang atau line yang ada di servo valve sangatlah
penting sehingga menghindari adanya kotoranyang ikut larut dalam minyak dapat
menyumbat aliran saat servo valve bekerja untuk mengontrol control valve bahan
bakar. Hal ini jika kinerja dari servo valve terganggu secara otomatis berdampak
terhadap proses pengaturan control valve bahan bakar yang menuju ke ruang bakar
Gas Turbin.
40
minyak hidrolik di inginkan oleh minyak pelumas (lube oil). Proses control oil
system ini berlangsung secara terus menerus (close cycle).
Berikut adalah data hasil pengamatan pada control oil tank.
Gambar 5.1 Tabel pengamatan pada tangki gas turbin
Waktu
09.00
WIB
12.00
WIB
15.00
WIB
18.00
WIB
21.00
WIB
24.00
WIB
06.00
WIB
Jumlah
Cairan
Tangki Hari I
(Liter)
Jumlah
Cairan
Tangki Hari
Ii (Liter)
Jumlah
Cairan
Tangki Hari
Iii (Liter)
Jumlah
Cairan
Tangki Hari
Vi (Liter)
200
198
199
198
198
199
198
200
199
198
199
198
198
199
199
198
200
200
198
198
199
198
200
199
197
199
198
200
Dari tabel tersebut dapat diketahui jika pada saat pukul 09.00 WIB volume
cairan pada tangki tersebut 200liter dan pada pukul 12.00 WIB, volume cairan 198
liter sampai pukul 06.00 WIB volume cairan pada tangki 197 liter. Kemudian kami
membuat kurva dari data hasil pengamatan tersebut.
42
Dari semua data pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah volume
minyak hidrolik selalu terjaga dan tidak terjadi perubahan yang penurunan atau
kenaikan yang drastis, hal ini dikarenakan temperatur dan tekanan minyak hidrolik
selalu terjaga oleh system dan peralatan yang sudah ada.
43
5.2.1 Data hasil pengamatan pada tanggal 6 November 2012 pukul 14.40
STMCSO
0.00%
STPCSO
0.00%
44
5.2.2 Sata hasil pengamatan pada tanggal 25 Desember 2012 pukul 17.55 WIB
STMCSO
0.00%
STPCSO
0.00%
Dari data hasil pengamatan Pada tanggal 6 November 2012 pukul 14.40 WIB servo
valve untuk bahan bakar gas MPCSO membuka 67.9% dan servo valve bahan bakar
gas MTCSO membuka 64.7% dan pada tanggal 25 Desember 2012 pukul 17.55 WIB
servo valve untuk bahan bakar gas MPCSO membuka 50.0% dan pada servo valve
bahan bakar gas MTCSO membuka 62.1% perbedaan besar bukaan pada servo valve
MPCSO dan MTCSO dikarenakan pada servo valve MTCSO yang digunakan untuk
mengontrol besar aliran bahan bakar yang masuk ke combuster.
45
Servo valve bekerja karena adanya system control oil yang diatur sesuai
dengan perubahan arus listrik yang lewat pada coil. Pada saat gas turbin bekerja
berputar dengan kecepatan sekitar 3000 rpm maka tekanan aliran control oil
meningkat sehingga secara otomatis valve control oil akan tertutup. Sehingga valve
akan bekerja untuk membuka valve bahan bakar. Setelah itu bahan bakar akan
mengalir ke ruang bakar dan menghasilkan gas panas menuju ke turbin untuk
memutar turbin. Jika turbin bekerja berputar dengan kecepatan lebih dari 3000 rpm
maka akan terjadi OST (Over Speed Trip). Terjadinya OST ini mengakibatkan
tekanan pada aliran control oil menurun dan valve control oil tidak akan terbuka.
Sehingga servo valve tidak akan bekerja untuk membuka servo valve bahan bakar.
Oleh karena itu aliran lube oil akan kembali mengalir ke tangki lube oil. Akibat servo
valve tidak bekerja maka valve bahan bakar tidak akan mengalir ke turbin sehingga
turbin yang tidak diberi bahan bakar tambahan akan berputar kembali dengan stabil.
46
PLANT
IDENT.NO
CV-3135A
SERVICE
NAME
WAKER
NAKAKITA
MODEL
STANDART STANDART
INPUT
OUTPUT
(V)
(mm)
0
0
2.5
6.25
5
12.5
7.5
18.75
10
25
SYSTEM
UNIT 3 G/T
TRAVEL
25 MM
BEFORE ADJUST
AFTER ADJUST
INCR
DECR
INCR
DECR
(mm,%.mA) (mm,%.mA) (mm,%.mA) (mm,%.mA)
0,0,20.71
0,0,20.71
0,0,20.61
0,0,20.61
6.6,5,16.70
6.6,5,16.71 6.5,25,16.70 6.5,25,16.70
13,50,12.70 13,50,12.71 152,50,12.71 152,50,12.71
17.5,75,5.70 17.5,75,5.70 15.5,75,5.70 15.5,75,5.70
24.5,100,5.80
25.1,100,4.47
PLANT
IDENT.NO
CV-3147A
SERVICE
NAME
WAKER
NAKAKITA
MODEL
SYSTEM
UNIT 3 G/T
47
TRAVEL
25 MM
BEFORE ADJUST
INCR
DECR
(mm,%.mA) (mm,%.mA)
AFTER ADJUST
INCR
DECR
(mm,%.mA) (mm,%.mA)
0,0,20.74
0,0,20.74
6.5,25,16.77 6.5,25,16.80
12,50,12.80 12,50,12.82
15.5,75,8.81 15.5,75,8.84
25.1,100,4.83
PLANT
IDENT.NO
CV-3147B
SERVICE
NAME
WAKER
NAKAKITA
MODEL
STANDART
INPUT
(V)
0
2.5
5
7.5
10
SYSTEM
UNIT 3 G/T
TRAVEL
13 MM
BEFORE ADJUST
AFTER ADJUST
STANDART
OUTPUT
INCR
DECR
INCR
DECR
(mm)
(mm,%.mA) (mm,%.mA) (mm,%.mA) (mm,%.mA)
0
0,0,15.24
0,0,15.25
0,0,20.74
0,0,20.74
3.25
0,0,15.24
0,0,15.24 3.25,25,16.77 3.25,25,16.80
6.5
2.5,20,12.12 2.5,20,12.12 6.5,50,12.80 6.5,50,12.82
9.75
6,50,8.62
6,50,8.62 9.75,75,8.81 9.75,75,8.84
13
9,75,4.6
13,100,4.83
Pada bahan bakar gas terdapat 2 valve untuk mengalirkan bahan bakar gas pada
proses pembakaran di combuster. Berikut adalah data spesifikasi dan pengkalibrasian
valve tersebut:
PLANT
IDENT.NO
CV-3165
SERVICE
NAME
WAKER
NAKAKITA
MODEL
STANDART
INPUT
(V)
0
2.5
5
7.5
10
SYSTEM
UNIT 3 G/T
TRAVEL
40 MM
BEFORE ADJUST
AFTER ADJUST
STANDART
OUTPUT
INCR
DECR
INCR
DECR
(mm)
(mm,%.mA) (mm,%.mA) (mm,%.mA) (mm,%.mA)
0
0,0,21.56
0,0,21.56
0,0,20
0,0,20
10
9.9,25,18.05 9.9,25,18.05
8,23,71.14
8,23,71.14
20
20,50,14.02 20,50,14.02 18.5,49,13.23 18.5,49,13.24
30
30,75,10.02 30,75,10.02 28.5,74,9.20 28.5,74,7.14
40
40,100,6.04
39,100,5.26
PLANT
IDENT.NO
CV-3174
SERVICE
NAME
WAKER
NAKAKITA
MODEL
STANDART
INPUT
(V)
0
2.5
5
7.5
10
STANDART
OUTPUT
(mm)
0
10
20
30
40
SYSTEM
UNIT 3 G/T
BEFORE ADJUST
INCR
DECR
(mm,%.mA) (mm,%.mA)
0,0,20.71
0,0,20.71
9.5,25,17
9.5,25,17
19.5,50,13.02 19.5,50,13.02
29.5,75,9
29.5,75,9
39.5,100,5.13
TRAVEL
AFTER ADJUST
INCR
DECR
(mm,%.mA) (mm,%.mA)
0.0,0,19.75
0.0,0,19.98
10.0,25,16.41 10.0,25,16.40
20.0,50,12.41 20.0,50,12.31
30.5,75,5.40
30,75,5.42
40.5,100,4.42
50
40 MM
Berikut adalah data hasil pengamatan pada tanggal 06/11/212 pukul 14.40 WIB
51
Berikut adalah data hasil pengamatan pada tanggal 10/11/30 pukul 17.03 WIB
52
Dari data tanggal 10/11/14 pukul 11.22 WIB aliran bahan bakar gas lebih besar
dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada tanggal tersebut pembakaran dilakukan dengan bahan bakar gas.
Dari data tanggal 10/11/30 pukul 17.03 WIB sama seperti pada tanggal
10/11/14 pukul 11.22 WIB aliran bahan bakar gas lebih besar dibandingkan dengan
bahan bakar minyak. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tanggal
tersebut pembakaran dilakukan dengan bahan bakar gas.
Dari data hasil pengamatan yang di dapat dari pengkalibrasian control valve,
dapat disimpulkan bahwa hasil dari pengkalibrasian berbanding lurus antara standart
input dan standart outputnya. Grafik tersebut telah memberikan informasi bahwa
garis yang diciptakan oleh grafik merupakan garis linier. Oleh karena itu, valve dapat
dikatakan dalam posisi standart normal.
5.4.1
53
kendali
GT
Sequencer mempunyai
fungsi
utama
untuk
54
55
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tenaga panas bumi (geothermal energy) merupakan suatu jenis sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
2. Turbin gas merupakan salah stu komponen utama dalam proses menghasilkan
energi listrik pada PLTGU.
3. Sistem kontrol gas turbin sangat penting karena kontrol bahan bakar digunakan
untuk menggerakan kontrol valve bahan bakar (BBG maupun BBM) pada gas
turbin yang kinerjanya diatur oleh servo valve.
4. Pergerakan servo valve dikarenakan adanya perubahan tekanan pada lube oil.
5. Pada bahan bakar gas terdapat 5 kontrol valve yaitu 3 kontrol valve bahan bakar
minyak dan 2 kontrol valve bahan bakar gas.
6. Pengaturan kontrol valve diatur oleh DDC dengan 4 mode.
7. DDC (Distributed Digital Control ) yaitu suatu PC yang mana berperan penting
untuk menghubungkan antara HMI (Human Monitor Interface) dengan plant.
5.2 Saran
1. Bagi Perusahaan
a.
b.
c.
d.
e.
Peningkatan
pengadaan
peralatan
pendukung
dalam
56
melakukan
f.
g.
2. Bagi Departemen
Perlu adanya forum komunikasi timbal balik antara departemen dan
perusahaan tempat praktek kerja nyata sehingga dapat menjalin kerjasama yang
saling menguntungkan.
57
DAFTAR PUSTAKA
Buku, Intrument And Control Mitshubishi Hevy Industries
Buku direct digital control Mitshubishi Hevy Industries
Data sheet Mitshubishi Hevy Industries sub control valve system
Data sheet Mitshubishi Hevy Industries sub mode operating states mode
Data sheet Mitshubishi Hevy Industries sub mikroprosesor unit
Manual book safety instrument Mitshubishi Hevy Industries
Manual book operation unit Mitshubishi Hevy Industries
58
LAMPIRAN
59
60
61
62
63