Anda di halaman 1dari 7

DuniaFay

Fay atau Fayza adalah gadis yang dalam penglihatannya , dunia adalah tempat penuh
warna . Matanya tidak hanya dapat menangkap cahaya , tetapi juga suara .
Saat pelajaran bahasan Indonesia delapan tahun yang lalu , Fay melamun mengikuti
temannya Sazi, yang merobek selembar halaman dari buku gambar . Kami diberi tugas
oleh Bu Fera untuk membuat huruf abjad yang berwarna dan enam contoh kalimat yang
harus berwarna - warni sesuai dengan hurufnya di papan tulis . Namun Fay bimbang .
Warnanya beda dengan yang dia lihat . Menurutnya huruf A itu warna biru terang , B
warna merah darah , C warna hijau lumut... Akhirnya Fay mewarnai huruf dengan
mengikuti warnanya.
Akhirnya Fay mewarnai huruf dengan mengikuti warna- warnanya , menit - menit pun
lewat .Kami berdua berkrja diam , teman - teman yang lain berkerja sambil bercanda
membuat tugas mereka .
Bu Fera megigatkan, jika waktunya sepuluh menit lagi dengan suara yang terdengar
nyaring . Bu Fera orangnya rada enggak sabaran . Pastinya Bu Fera bakalan baik kalau
kita nurutin semua perktaannya , lalu Fay buru - buru berkosentrasi , menyelesaikan empat
kalimatnya terakhir.
Fay melihat Sazi telah selesai dengan kalimat - kalimatnya yang panjang , dengan
cepat aku menulis kalimat terakhir . Fay membandingkan kertasnya dengan milik Sazi ,
yang penuh dengan kalimat panjang . Sementara punya Fay penuh goresan krayon
berwarna cerah , gambara- gambar matahari , awan , bulan , es krim , dan bintang .
Saat Sazi melihat kertas Fay , dia berkata bahwa fay cocok untuk menjadi pelukis .
Hidung Fay mengembang dan pipinya merona , lalu Fay memuji balik dengan berkata ,
Sazi cocok menjadi penulis . Matanyapun berbinar - binar senang .
Saat mengumpul kertas . Fay dan Sazi mengumpul paling terakhir . Bu Fera mengambil
kertasnya Fay , memperhatikan lebih serius dan bertanya kepada Fay , memastikan warna
yang dia buat berbeda dengan di depan .
Bu Fera binggung , meggapa Fay membuat warna - warnanya yang tidak sama seperti
yang didepan . Fay menghela nafas , engak ngerti kenapa Bu Fera bingung melihat warna warna hurufnya , dan Fay membenarkan warna inilah yang benar sambil menatap mata

Bu Fera dan mencoba berfikir , apa semua orang berpura - pura tidak melihat warna warna itu?
Bu Fera menerangkan bahwa huruf - huruf tidak punya warna . Tanpa sadar suar Fay
mengeras saat menjelaskan tentang warna - warna yang di lihatnya , Fay melihat teman temannyakini memandang kedepan . Fay balik memandang mereka , meminta dukungan
bahwa benar jika huruf dan angka - angka juga punya warna , salah seorang dari teman
Fay mengangggap bahwa Fay hanya berimajinasi saja . lalu mereka meneriaki Fay dengan
sebutan Fayza gila , Fay merasa begitu terasing dan bertanya - tanya , apa dia saja yang
dapat melihat warna - waran itu sendiri ?
Bu Fera menghentikan semua teriakan murid - murid lalu menyuruh Fay untuk
menemuinya di kantor sepulang sekolah dan Bu Fera juga memanggil orang tuanya . Fay
melihat tatapan teman - temannya seakan - akan dia makhluk dari planet lain , Fay hanya
diam sampai pelajaran berakhir.
Lalu Fay menjelaskan kepada orangtuanya , Pak Ardi kepala sekolah dan Bu Fera ,
kalau tadi dia hanya bercanda . Bu Fera menberi hukuman menulis dua lembar penuh
tulisan bahwa , aku berjanji tidak akan bercanda dan berbohong lagi .
Waktu selalu berjalan maju , semua orang mulai melupakan kejadian itu . fay merasa ada
yang aneh pada dirinya dan dia sendiri tidak tahu apa itu , tapi dia harus merahasiakan
semuanya .
Dihari libur , Sazi lagi asyik nulis novel , sedangkan Fay lagi asyijk ngelukis . Kak Saza
kakaknya Sazi bilang , jika dua bulan lagi ada lomba lukis yang diadain UNICEF buat
ngerayain Hari Anak Sedunia . Fay ingin ikut , karna hadiahnya juga lumayan . Juara
pertama mendapat lima juta . Sehingga Fay latihan membuat lukisan yang benar - benar
indah sambil mendengarkan lagu . Bentuk - bentuk yang mampir ke hadapan fay juga
menarik . Penglihatannya sangat penuh dengan bentuk spiral merah muda , kuning ,
bentuk abstrak hijau campur putih , gelembung bening keunguan , not musik warna abu abu .
Fay mulai membuat seketsa gambarnya dengan Sazi sedang bergandengan tangan
menggunakan pensil khusus. Di bawahnya ada rerumputan hijau segar , sungai biru
mengair di depannya semacam dereamworld . Kastil besar berwarna gading keabuan
disinari efek merah muda plus kuning lembut .

Setelah seketsa sudah jadi , Fay merapikan garis - garis gambar dan mulai menguas dan
menyiapkan cat di palet . Fsy menghela nafas satu jam kemudian . baru jadi bagian
atasnya . Fay berhendak melanjutkannya nanti , lalu Fay bergegas membereskan peralatan
dan menyimpannya di tempat semula .

Fay memiliki proyek lain , dia harus membuat 100 impian yang dibuat bersama sahabat
dan temannya , Fay mulai membuat impiannya , dia menulis angka 1 , ada satu mimpi
yang selalu membayang - bayanginya , dari mulai usianya delapan tahun . Rahasia tentang
diri sendiri yang Fay tidak mengerti . Bukanya Fay tidak bersyukur dengan kelebihan
seperti itu , tapi dia merasa tergangu karna dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada
dirinya .
Dan Fay berpikir , itu mempengaruhi nilainya di sekolah . sehingga dia bisa sejarah ,
seni Rupa , Bahasa Indonesia dan beberapa pelajaran yang lain . Tetapi dia rada kesulitan
sama pelajaran hitung - hitungan dan pelajaran asing , Fay merasa semuaitu terjadi karna
warna warna itu . Jadi impian pertamanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
padanya dia menulis impian itu pada nomer pertama dan dilanjutkan lagi dengan nomer
berikutnya , menambah nilai dibidang eksakta , mendapat ringking sepuluh besar , bisa
memamerkan karya lukis , jadi pelukis profesional , dapat beasiswa ke sekolah seni dan
masih banyak lagi .
Kami semua berkumpul di ruang keluarga , ayah dan ibu di samping kanan kiri , Adik
Fay , Nero sedang duduk di karpet bawah , Gaza Kakak Fay, berdiri di dekat meja . lima
menit yang lalu Fay memanggil mereka untuk membicarakan sesuatu yang penting . Fay
bertanya kepada orangtuanya dan berharap salah satu dari mereka masih ingat dengan
kejadian delapan tahun yang lalu , tentang warna - warna yang dia lihat saat pelajaran
Bahasa Indonesia . Fay langsung bersemangat , karna ayahnya ingat kejadian itu . Fay pun
bercerita tentang apa yang terjadi pada penglihatannya . Setiap abjad , angka , musik, suara
- suara apapun selalu memberi warna - warna tersendri . dari mulai suara decit roda , pirin
pecah , ketukan pintu dan semua abjad serta angka punya warna - warna yang berbeda ,
yang tidak sesuai dengan warna yang Fay lihat . Lalu Gaza sambil tertawa mengajak Fay
untuk dibawa ke rumah sakit jiwa setelah Fay selesai bercerita . Fay melotot kepadanya ,
bersiap - siap untuk melancarkan serangan balik .
Ayah dan ibu buru - buru menenangkan Fay , ibu menduga semua itu terjadi karna
balok - balok huruf yang sering dimainkan Fay dulu . Lalu ibu bergegas menuju gudang ,

membongkar sesuatu , ibu kembali dengan membawa balok huruf angka , Fay
menjelaskan jika warna - warnanya baloknya berbeda dengan yang ada di pikirannya .
Muka ayah dan ibu makin bingung . Kali ini , Gaza tampak serius memperhatikan . Mata
Nero membulat , dia hanya bisa menganga .
Fay mencoba meyakinkan mereka semua , bahwa ini semua bukan halusinasi , Lalu
Nero bertanya apa ini termasuk penyakit turunan ? Fay menatap mata ayah dan ibu , ibu
menggeleng kecewa , sayang nenek dan kakek dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal
semua , lalu ayah berencana untuk membawa Fay untuk besok ke dokter langganannya.
Ternyata ibu dan Dokter Ari sudah menunggu Fay saat mengerjakan tugas di sekolah ,
Fay buru - buru mencangklongkan tas lalu keluar kelas setelah tersenyum melambaikan
tangan ke arah kelompokku . Sazi , Nera , Ghadya , Arian dan Danil . Fay tersenyum
ketika bertemu Dokter Ari dan menjawab semua pertanyaannya . Dokter Ari merasa
bingung tentang penjelasan Pak Razif (Ayahnya Fay) tentang warna - warna itu . Tetapi
Dokter Ari akan berusaha mengetahui apa yang terjadi pada Fay . DokterAri melanjutkan
pemeriksaan . Telinga , mata , dan bagian lain , tak ketinggalan juga mendengarkan detak
jantung Fay. Malah sekalian tes urin yang membuat Fay merasa malas banget , namun
dokter merasa kasus ini di luar kemampuannya.
Hari Senin Fay dan ibunya mengunjungi Psikolog Maya yang direkomendasikan Dokter
Ari . Bu Maya mempersilahkan Fay untuk duduk dan menyuruhnya menjelaskan
semuanya , Fay disuruh Bu Maya berkata jujur jika dia pernah pakai obat - obatan
terlarang atau semacamnya dan berfikir mungkin itu menyebabkan efek seperti ini sambil
menatap mata Fay untuk mencari tahu apakah dia berbohong
Fay terkejut dan mengatakan tidak . Yang benar , saja! Fay paling benci obat karena
rasanya pahit . Bu Maya menanyakan Fay tentang pergaulannya di sekolah , masalah di
sekolah dan apa keuntungan warna warna itu . Fay menjawabnya , pergaulannya biasa
saja , sahabat punya , teman ada tidak terlalu banyak , masalah jarang . Pernah dengan
masalah nilainya dan Fay merasa semua ini terjadi karna warna - warna itu , dia susah
bahasa asing , contohnya Bahasa Inggris misalnya kata good itu warnanya beda sama
artinya , Fay merasa otaknya susah gabunginnya . Untungnya sahabat Fay sering
membantunya . Nilai Fay juga sering jelek di pelajaran eksakta terutama matematika . Dan
kentungannya belajar sejarah jadi asyik banget , dia bisa inget tanggal berapa peristiwa
apa , Fay juga lebih cepat kalo ngeja kata - kata sulit dalam Bahasa Indonesia tentunya
soalnya Fay ingat warna angka dan hurufnya

Bu Maya menghela nafas , dia merasa Fay terkena sindrom anak tengah . Anak tengah
biasanya kurang diperhatikan , mereka membuat sesuatu atau mengarang sesuatu agar
mendapat perhatian atau dianggap luar biasa oleh orangtuanya . Fay merasa dia tidak
berbohong , semuanya yang dia bilang dari tadi itu beneran . Bu Maya mengeluh karna dia
belum pernah menangani kasus seperti ini
Jantung Fay berdeguk kencang , lututnya melemas dan kakinya gemetaran karna
mendengar Bu Maya berbicara dengan ibunya Fay, bahwa ahli saraf menguji keberadaan
tumor otak . muka ibu kelihatan bingung sekaligus lelah . Fay lihat ibu berkutat di depan
telpon rumah kami , ternyata ibu menghubungi pakar yang mungkin tahu Fay kenapa .
Rabu cerah , Fay kembali bersiap - siap , Fay duduk di depan dokter Arlansyah sambil
berpikir apa akhirnya sisah hidupnya harus dijalani dengan mengunjungi berbagai dokter ?
Sisi baiknya Fay melihat dokter ini sering tersenyum . Enggak ada tatapan aneh yang
sempat dia dapat dari Bu Maya dan Doktr Ari .
Dokter Al memastikan Fay kidal dan sangat suka pada seni , tiba - tiba dokter Al
menjentikan jari ke muka Fay . Fay mengangguk semangat , merasa jawabanya suda tidak
jauh lagi dan Fay menanti kata - kata yang keluar dari mulutnya dengan tak sabar.
Dokter Al merasa bahwa Fay tidak kenapa - kenapa , ini terjadi karna kondisi indra Fay
bergabung jadi satu. Semua memiliki pengaruh yang kuat . Dalam kasus ini , indra
pendengaran dan penglihatan yang menjadi satu . Kondisi ini bernama sinestesia . Fay
mendekatkan wajah ke Dokter Al . Tanpa sadar Fay meloncat dari kursi dan berdiri tegak
Dokter Al tersenyum melihat tingkah Fay .
Dokter Al memastikan jika Fay normal dan dia bisa melihat website tentang orang
orang sinestet . Senyum lebar tidak hilang dari bibir Fay dan dia bertanya kepada Dokter
Al , apakah orang jarang yang punya sinestesia ? DokterAl lalu menerangkan bahwa
sinestesia itu keturunan dan banyak orang yang tidak sadar . Fay mengucakan banyak
terimakasih ketika akan pamit pulang , ibu Fay tersenyum lega , ikut tenang karna bisa
tahu apa yang terjadi.
Fay menelusuri situs sinestesia , ternyata ada orang yang terkenal yang punya
sinestesia juga . Phytagoras , matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal
melalui teoremanya .Wolfgang Amadeus Mozart , beberapa musisi dan komposer memiliki
bentuk sinetesia yang memungkinkan mereka untuk mendengarkan musik sebagai
warna .Lady Gaga , bintang pop Amerika mengatakan dalam sebuah wawancara , saat
Lady menulis lagu dia dapat mendengar melodi dan mendengar lirik juga melihat warna.

Fay merasa tidak menyangka dan mencari artikel sinestesia . Fay terdiam beberapa
detik setelah membacanya . Semua karakter sinetet , kidal , suka melukis , jago mengeja ,
susah di bidang eksak ... itu memang Fay! Dan aku sangat bertrimakasih pada Tuhan .
Fay melanjutkan lukisannya yang setengah jadi karna hari ini dia izin pergi berobat ke
Dokter Al , satu jam kemudian aku tersenyum dan berdiri memandang hasil karyaku dan
membereskan peralatannya begitu dia sadar hari telah sore .
Keesokannya Fay sampai depan gerbang sekolah , tapi kenapa semua orang berbisik bisik tidak jelas ? Fay tiba ke kelas enggak nyangka kalo tatapan dan bisikan orang belum
hilang juga . Matanya berkeliling mencari Sazi , Deva , Ghadya dan Nera . Kaira dan
teman - temannya yang centil dari kelas sebelah bertanya tentang warna - warna yang bisa
di lihat Fay.
Sazi menjelaskan semuanya pertanyaan yang di berikan untuk Fay . Tanpa sadar, anak anak lain berkerumun di meja Fay . Semuanya terdiam setelah mendengar penjelasan
Sazi . Jantung Fay terasa mau copot , ketakutan namanya berubah jadi Fayza Gila si Orang
Aneh atau semacamnya .
Tanpa sadar aku menghela nafas lega , bersyukur tidak terjadi hal yang buruk. Teman temanku mematung , masih mencoba memahami dan bertanya tentang warna apa yang
terlihat pada namanya.
Malam datang membawa sunyi , terdengar suara jangkrik bersahut - sahutan . Fay
memikirkan kejadian di sekolah tadi dan teringat artikel , bahwa sinestesia biasanya
keturunan . Fay melamun jauh , berusaha menembus masa lalu . Mengingat - ingat sampai
tersadar tentang sesuatu . dulu sekali saat Fay berumur lima tahun , neneknya pernah ke
rumah , bersilahturahmi dan menemani Fay tidur , saat tu radio menyala di samping kasur
kami , entah sadar atau tidak Nenek Fay memperlihatkan warna - warna yang indah karna
bunyi radio . Nenek Fay meninggal ketika
semuanya .
Dihari libur , Sazi lagi asyik nulis novel , sedangkan Fay lagi asyijk ngelukis . Kak Saza
kakaknya Sazi bilang , jika dua bulan lagi ada lomba lukis yang diadain UNICEF buat
ngerayain Hari Anak Sedunia . Fay ingin ikut , karna hadiahnya juga lumayan . Juara
pertama mendapat lima juta . Sehingga Fay latihan membuat lukisan yang benar - benar
indah sambil mendengarkan lagu . Bentuk - bentuk yang mampir ke hadapan fay juga
menarik . Penglihatannya sangat penuh dengan bentuk spiral merah muda , kuning ,

bentuk abstrak hijau campur putih , gelembung bening keunguan , not musik warna abu abu .
Fay mulai membuat seketsa gambarnya dengan Sazi sedang bergandengan tangan
menggunakan pensil khusus. Di bawahnya ada rerumputan hijau segar , sungai biru
mengair di depannya semacam dereamworld . Kastil besar berwarna gading keabuan
disinari efek merah muda plus kuning lembut .
Setelah seketsa sudah jadi , Fay merapikan garis - garis gambar dan mulai menguas dan
menyiapkan cat di palet . Fsy menghela nafas satu jam kemudian . baru jadi bagian
atasnya . Fay berhendak melanjutkannya nanti , lalu Fay bergegas membereskan peralatan
dan menyimpannya di tempat semula .

Fay memiliki proyek lain , dia harus membuat 100 impian yang dibuat bersama sahabat
dan temannya , Fay mulai membuat impiannya , dia menulis angka 1 , ada satu mimpi
yang selalu membayang - bayanginya , dari mulai usianya delapan tahun . Rahasia tentang
diri sendiri yang Fay tidak mengerti . Bukanya Fay tidak bersyukur dengan kelebihan
seperti itu , tapi dia merasa tergangu karna dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada
dirinya .
Dan Fay berpikir , itu mempengaruhi nilainya di sekolah . sehingga dia bisa sejarah ,
seni Rupa , Bahasa Indonesia dan beberapa pelajaran yang lain . Tetapi dia rada kesulitan
sama pelajaran hitung - hitungan dan pelajaran asing , Fay merasa semuaitu terjadi karna
warna warna itu . Jadi impian pertamanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
padanya dia menulis impian itu pada nomer pertama dan dilanjutkan lagi dengan nomer
berikutnya , menambah nilai dibidang eksakta , mendapat ringking sepuluh besar , bisa
memamerkan karya lukis , jadi pelukis profesional , dapat beasiswa ke sekolah seni dan
masih banyak lagi .

Anda mungkin juga menyukai