Anda di halaman 1dari 5

Judul

: Rumah Fosil

Pengarang

: Azzura Dayana

Penerbit

: Gema Insani

Tahun Terbit

: 2005

Tebal Buku

: 182 halaman

Pulang ke fosil alias rumah kuno Belanda. Itulah judul perjalanan siang
bolong Farah usai sekolah bubar. Farah tidak suka dengan rumah barunya itu karena
menurutnya itu tidak modern. Namun, orang tua dan kakaknya sangat menyukai
rumah kuno itu, karena menurut Mereka rumah itu begitu antik. Farah selalu saja
mengatakan hal-hal yang buruk tentang rumah barunya itu. Suatu hari teman-teman
Farah ingin berkunjung ke rumahnya, sekalian silaturahmi dan diskusi tugas sekolah.
Awalnya Farah tidak mau dan terus mengusahakan agar tidak jadi. Namun semuanya
hanya sia-sia. Saat teman-teman Farah datang Mereka langsung memasuki rumah
Farah dan melihat-lihat rumahnya sambil terkagum-kagum. Selain teman Farah,
Teman Fauzan, kakak Farah juga datang. Dia juga terkagum-kagum terhadap rumah
kuno itu. Namun tetap saja Farah tidak suka terhadap rumahnya.
Jam pelajaran Bahasa Indonesia segara dimulai. Farah hanya bengong
memperhatikan tahi lalatnya saat menunggu guru Bahasa Indonesia masuk. Ternyata
hari itu, guru Bahasa Indonesia hanya masuk untuk memberikan tugas membuat
makalah tentang dunia pendidikan. Karena, Beliau ada urusan yang harus
diselesaikan. Banyak teman-teman Farah yang pergi ke perpustakaan. Namun, Farah
hanya bermalas-malasan. Dan Farah malah meminta dibuatkan oleh Windy sahabat
baiknya. Namun, Windy menolaknya. Dirumah, Farah tidak langsung membaca
buku-buku yang dipinjamkan oleh Windy untuk bahan membuat makalahnya. Malah,
Ia menonton TV dahulu dan setelah nonton TV ia langsung tidur. Kemudian Ia
terbangun dan bermain sepatu roda di ruang tengahnya sambil membaca buku.
Awalnya berhasil. Namun, Farah malah menabrak perapian, sehingga bukunya rusak
berat. Dan satu sepatu rodanya masuk keruangan bawah tanah rumahnya. Farah dan
kakaknya masuk ke ruang itu untuk mengambil sepatu roda Farah. Saat mengambil
sepatu roda Farah, mereka menemukan sebuah buku kuno berbahasa Belanda. Kakak
Farah sangat penasaran tentang buku itu. Sehingga, Ia mencari terjemahan buku itu.

Rumah itu sudah selesai direnovasi. Namun dimata Farah rumah itu tetap
sama. Dan Farah masih heran dengan orang-orang yang sangat menyukai rumahnya
itu. Kakak Farah masih mencari arti buku itu dan memutuskan untuk mencari
penerjemah atau chatter orang Belanda, setidaknya anak sastra Belanda. Suatu saat di
sekolah, Farah menemukan sebuah surat cinta dari seseorang berinisial R. Farah
sangat penasaran kepadanya. Saat selesai istirahat Farah kembali menemokan sebuah
bunga mawar dari orang yang sama. Saat dirumah, Fauzan telah berhasil menemukan
arti buku kuno itu. Yang isinya tentang sebuah Kristal berwarna merah yang
berbentuk hati. Farah ingin mencari Kristal tersebut. Dan akhirnya, Ia dan Windy
mencarinya di sebuah pameran barang antik. Farah menemukan Kristal itu. Tapi
tidak membelinya karena harganya yang mahal. Setibanya di rumah Ia meminta
kepada mamanya agar dibelikan. Tetapi, Tiba- Tiba ada orang yang mengantarkan
sebuah kado untuk Farah yang berisikan Kristal merah berbentuk hati yang Ia
inginkan. Kado itu berasal dari Rivaldo si Mr.R.
Jam guru Bahasa Indonesia kembali kosong dan dimanfaatkan Farah dan
Windy untuk mencari Rivaldo. Mereka mencarinya disetiap kelas, tapi belum juga
ketemu. Saat kembali ke kelas Farah kembali menemukan surat dari Rivaldo yang
isinya adalah kelasnya adalah III IPS-5. Setelah itu mereka langsung menuju kelas III
IPS-5 yang terkenal bandelnya itu. Awalnya Farah ingin memarahi si Rivaldo itu
waktu bertemu. Namun, saat bertemu Rivaldo dia malah salah tingkah sendiri dan
mengurungkan niatnya. Saat kembali ke kelas, ternyata kelasnya kosong lagi. Ia
hanya bermain dan bersenda gurau saat itu. Saat dirumah Ia ditawari Fauzan untuk
refreshing, Farah pun menyutujuinya karena banyaknya masalah yang harus
dihadapinya di rumah maupun di sekolahan. Farah dan Fauzan naik bis untuk pergi
ke rumah teman Fauzan. Sesampainya disana mereka disuguhi pemandangan yang
indah dan sebuah danau yang jernih. Mereka sangat menikmati saat itu.
Sambil bernyanyi Farah mengecat kamarnya. Lalu datang Fauzan yang
mengomentari hasil cat-catan Farah. Diikuti juga Mama yang datang. Semakin hari
Farah semakin membenci rumahnya itu. Sementara, Buku kuno itu berhasil
diterjemahkan semuanya. Fauzan meninggalkan hasil terjemahan itu di meja Farah
agar Ia membacanya. Kristal yang diberikan juga Rivaldo telah dikembalikan. Farah
kembali sebel setelah melakukan refreshing, karena tidak ada yang mendengarkan
keinginannya untuk pindah dari rumah itu. Karena itu Ia membeli sebuah majalah.
Saat ia membaca majalah itu, Ia membaca sebuah artikel tentang Meteor. Sehingga Ia

pun teringat jika melihat bintang jatuh, Ucapkanlah permintaanmu. Farah pun
bangun dini hari untuk menanti bintang jatuh. Saat Ia melihat bintang jatuh. Ia
langsung membuat sebuah permintaan. Setelah itu, Farah membaca terjemahan yang
diberikan oleh Fauzan. Yang isinya pertemuan antara Nona Matahari ,seorang anak
bangsawan Belanda dan Hayati. Saat bel tanda berakhirnya pelajaran, Farah langsung
mengajak Windy pulang, karena ingin melanjutkan membaca buku kuno itu. Waktu
malam Ia kembali menunggu bintang jatuh, sambil menunggu Ia melanjutkan cerita
tentang Hayati dan Nona Matahari.
Di Sekolah Farah ada guru baru, Kabarnya guru itu masih muda, cantik, dan
sangat serius. Nama guru itu adalah bu Andromeda. Ia mengajar pelajaran Bahasa
Inggris. Ia adalah lulusan asli dari Belanda. Waktu pertama kali masuk ke kelas Bu
Andro memperkenalkan dirinya. Dan langsung melanjutkan pelajaran setelahnya.
Selama pelajaran anak-anak di kelas hanya terdiam dan serius terhadap pelajaran. Bu
Andro sangat tidak suka ketidakseriusan. Farah terkagum-kagum dengan watak
serius yang dimiliki bu Andro. Sehingga, Ia ingin dilatih oleh Bu Andro agar bisa
menjadi lebih serius dan bisa menghilangkan sifat konyolnya. Sehingga Ia diminta
Bu Andro ikut kursus serius, yang dilakukan dirumah Bu Andro. Farah meneguhkan
hati mengikuti kursus itu. Dia juga mengajak Windy. Mereka masuk ke kelas pemula.
Pada awalnya Mereka merasa aneh, Karena ditempat kursus tidak ada yang
dinamakan kekonyolan. Dirumah, Farah mempraktekan hasil kursusnya, dan Ia
meminta untuk pindah dari rumah dan nge-kost sendiri. Namun, Ia malah
ditertawakan oleh keluarganya dan perkataannya dianggap suatu hal konyol. Farah
juga menerapkan sikap serius kepada Rivaldo, dan hasilnya tidak begitu buruk,
Rivaldo berhasil dibuatnya tak berkutik dengan kata-katanya yang sudah serius.
Farah kembali mengikuti kursus tanpa Windy yang hari itu tidak masuk. Hari itu di
kursus Mereka akan menonton film komedi dan tidak boleh tertawa. Namun, Farah
malah gagal dan tertawa pertama kali di kelas. Meskipun sudah menjadi lebih serius
tapi hasilnya masih dijauh dari harapannya.
Tinggal di Rumah Fosil membuatnya semakin stress. Malam ini, Ia masih
terjaga sampai jam 10 malam. Ia juga ingin pergi ke kamar kecil dan minum air.
Sehingga, Ia mengajak Fauzan untuk menemaninya. Karena, kamar Fauzan hanya
bersebelahan dengannya. Setelah selesai, Ia kembali mencoba untuk tidur. Namun,
tetap saja tidak bisa. Farah terus mencoba dan akhirnya berhasil. Namun, sekitar satu
jam kemudian, Ia kembali terbangun dan mendengar suara seorang wanita. Dia

memberitahu Farah agar menggali sebuah gundukan tanah pasir hitam di bawah
pohon akasia tua ditaman belakang. Pada pagi harinya, Farah menceritakan kejadian
semalam kepada kakaknya. Dan mengajaknya untuk mencari benda yang diberitahu
oleh wanita itu. Mereka mencari gundukan tersebut, awalnya Mereka tidak
menemukannya. Tapi, setelah bekerja keras, Meraka berhasil menemukannya. Tanah
itu langsung digali kakaknya. Mereka menemukan sebuah kotak yang isinya sebuah
buku kuno berbahasa Belanda dan foto kuno.
Farah akhirnya berhenti dari kursus serius bu Andro, karena merasa tidak
kuat. Dan, kakaknya telah meminta buku catatan, yang mereka temukan tempo hari,
untuk diterjemahkan oleh seseorang. Farah sangat penasaran dengan orang yang
menerjemahkan buku itu. Begitu terkejutnya Farah ketika mendengar bahwa yang
menterjemahkan buku itu adalah bu Andro. Dan Bu Andro juga akan datang ke
Rumah Farah untuk memberikan hasil terjemahan dan juga ingin melihat rumah
kuno itu. Saat datang, Bu Andro juga terkejut melihat Farah. Setelah itu Bu Andro
memberikan hasil terjemahannya. Lalu, Bu Andro berkeliling melihat-lihat rumah
kuno itu. Setelah selesai, Bu Andro berkata bahwa hal yang membawanya ke
Indonesia adalah Rumah Kuno itu. Karena pemilik awal rumah itu adalah berasal
dari keluarga Bu Andro. Dan Bu Andro berniat untuk membeli rumah itu. Setelah bu
Andro pulang. Ia membaca terjemahan buku harian itu. Farah baru mengerti bahwa
Kristal hati itu adalah hati dalam arti kata sebenarnya.
Akhir-akhir ini kepalanya sangat berat dan dia juga terkena demam. Dan saat
di sekolah Farah pun pingsan saat upacara. Karena tubuhnya semakin panas, Ia
langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Seluruh keluarganya sangat cemas
terhadap Farah. Namun Kakak dan Papa nya tidak langsung menjenguknya, karena
Kakanya ada ujian sampai sore dan Papanya ada tamu, yang tak lain adalah Bu
Andro, yang ingin menawar rumahnya. Saat seluruh keluarganya berkumpul, Papa
memberitahu bahwa rumah itu akan dijual kepada Bu Andro, sesuai dengan
keinginan Farah yang ingin pindah dari rumah itu. Malamnya, Farah tidak bisa tidur,
karea memikirkan rumahnya yang akan dijual itu. Kemudian Farah menceritakannya
kepada Kakaknya yang juga belum tidur. Farah menceritakan semua hal yang telah ia
lakukan untuk mencari arti sebuah kebahagian. Dan Farah juga mamberi tahu bahwa
Ia mulai menyukai rumah fosil itu setelah bepikir masak-masak nasihat-nasihat dari
Fauzan. Dan Paginya Farah Juga manceritakannya kepada kedua orang tuanya.
Orang tuanya juga bisa menerimanya. Dan membatalkan transaksi penjualan.

Siangnya Bu Andro menjenguk Farah. Farah meminta maaf karena transaksi


penjualan itu gagal. Meskipun agak sedikit kecewa. Namun, Bu Andro tidak marah.
Farah diperbolehkan pulang setelah 3 hari di Rumah sakit dan kembali ke Rumah
Fosil. Namun, kali ini Farah tidak cemberut lagi, tapi dengan senyum ikhlas dan
syukur. Selain itu, Rivaldo juga telah mengerti Farah dan tidak mengejar-ngejar
Farah lagi. Setibanya dikamar Farah, Kamarnya sudah cukup berubah karena di
renovasi. Farah sehigga Farah mulai suka dengan Rumah itu.

Anda mungkin juga menyukai