O
D
U
L
MENERBITKAN TIKET
PENERBANGAN INTERNASIONAL
(NORMAL & PROMOSI)
Untuk SMK
Kelompok Pariwisata
Page 1
MODUL
MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN INTERNATIONAL
(NORMAL DAN PROMOSI)
097.KK.09
Untuk SMK Program Studi Keahlian UPW
Page 2
Page 3
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi Guru
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/
atau masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala SMK Negeri 2 Mataram senantiasa
melakukan upaya peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
mengikutsertakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di lingkungan SMK Negeri 2
Mataram
pada
diklat-diklat
yang
sesuai
dengan
kompetensinya
baik
yang
Page 4
Tenggara Barat, juga bermanfaat bagi para pendidik dan tenaga kependidikan lainnya
yang berkepentingan.
Page 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmatnya modul ini bisa tersusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
Dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, kami menyusun buku
modul Menerbitkan Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)
untuk siswa SMK Program Studi Keahlian UPW. Diharapkan dengan pendekatan
pembelajaran melalui modul ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk belajar sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing.
Modul ini kami susun sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar pada kurikulum SMK kelompok Bisnis dan Pariwisata. Sebagai alat
atau sarana pembelajaran, modul ini berisi materi, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas individu dan kelompok,
serta evaluasi yang bisa dijadikan sebagai alat penilaian kompetensi siswa.
Kami berharap modul ini bermanfaat bagi peserta didik dan teman-teman guru
yang mengajar di SMK khususnya Program Studi keahlian Pariwisata, sehingga dapat
tercipta Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM)
Terimakasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya modul 097.KK.09 ini. Saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan kearah sempurnanya modul ini.
Hormat kami,
Penulis
Page 6
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
....
Lembar Pengesahan
ii
iii
Kata Pengantar
Daftar Isi
vi
viii
xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
B.
Prasyarat
C.
D.
Strategi Pembelajaran
E.
Tujuan
F.
Kompetensi
G.
Cek Kemampuan
B.
..
1. Peranan IATA ..
2. Aktifitas IATA ..
3. Anggota IATA ..
C.
IATA Area
..
D.
Global Indicator
..
13
E.
Sales Indicator
..
14
F.
16
Page 7
G.
Rangkuman
..
19
H.
Tugas Individu
..
20
I.
Tugas Kelompok
..
20
J.
..
20
K.
Lembar Penilaian
..
21
22
23
24
25
29
32
35
H. Rangkuman
38
I.
Tugas Individu
37
J.
Tugas Kelompok
39
A. Sumber-sumber Informasi
L. Lembar Penilaian
40
41
..
42
B. Circle Trip
..
45
C. Rangkuman
48
D. Tugas Individu
48
E. Tugas Kelompok
49
49
49
G. Lembar Penilaian
Page 8
BAB V :
50
54
C. Rangkuman
54
D. Tugas Individu
54
E. Tugas Kelompok
55
55
G. Lembar Penilaian
55
..
56
56
58
D. Rangkuman
67
E. Tugas Individu
67
F. Tugas Kelompok
67
68
H. Lembar Penilaian
58
B. Menerbitkan Dokumen
C. Rules
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
PROFIL PENULIS
Page 9
A.
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
1.3
1.4
2.1
2.2
3. Menerapkan Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH)
3.1
4.1
4.2
3.2
3.3
3.4
4.3
5. Memutakhirkan informasi industri
pariwisata
5.1
5.2
Page 10
B.
KOMPETENSI KEJURUAN
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memperbaharui informasi
tentang daerah setempat (lokal)
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
2.1
2.2
Melakukan prosedur
administrasi
3.1
3.2
4.1
4.2
5.1
5.2
5.3
6.1
6.2
6.3
7.1
7.2
7.3
Mengoperasikan Computerized
Reservation System (CRS)
Page 11
STANDAR KOMPETENSI
8.
9.
Menerbitkan tiket
penerbangan internasional
(normal dan promosi)
KOMPETENSI DASAR
8.1
8.2
8.3
9.1
9.2
9.3
Page 12
STANDAR KOMPETENSI
14. Menyiapkan penawaran harga
paket wisata
KOMPETENSI DASAR
14.1 Menghitung biaya produk dan jasa
wisata
14.2 Memberikan penawaran harga paket
wisata kepada pelanggan
14.3 Memutakhirkan penawaran harga paket
wisata
Page 13
MODUL
MODUL
MODUL
MODUL
MODUL
DKK.01
DKK.02
DKK.03
DKK.04
DKK.05
MODUL
KK.06
KK.07
KK.08
KK.09
Page 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini berjudul Menghitung Dan Menerbitkan Tiket Penerbangan
Internasional (Normal dan Promosi), merupakan salah satu Standar Kompetensi
(SK) pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok Pariwisata
Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW). Modul ini berisi uraian
3 (tiga) Kompetensi Dasar (KD) yang telah disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum spectrum terbaru, sebagai berikut :
1.
2.
3.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari Standar Kompetensi Menghitung Dan Menerbitkan
Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi) ini diharapkan siswa
sudah menguasi 5 (lima) Dasar Kompetensi Keahlian (DKK) UPW. Selain itu,
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 15
siswa juga sudah harus kompeten (memenuhi standar KKM) untuk Standar
Kompetensi berikut :
KK.06
KK.07
KK.08
Page 16
D. Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah dan
waktu pembelajaran. Untuk Standar Kompetensi Menghitung Dan Menerbitkan
Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi) beberapa Strategi yang
bisa dijadikan sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning),
Pembelajaran Konstektual (Contextual Learning) dan memperbanyak latihanlatihan dan praktik. Untuk lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang
Page 17
PAIKEM, guru pengampu bisa memanfaatkan media OAG, PAT dan Ticketing
IATA Simulator.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan peserta
didik dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional
dan menghitung tariff
internasional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
F. Kompetensi
Kode Kompetensi
: 097.KK.09
Unit Kompetensi
Sub Kompetensi
1. Menginterprestasikan
Informasi Tarif
Penerbangan
Internasional
Kriteria kinerja
1.1 Mengidentifikasi
dan
mengakses
sumber-sumber
informasi
harga
perjalanan
udara
internasional termasuk:
IATA Area
Page 18
Global indicator
Indikator penjualan internasional
Istilah penerbangan Internasional
Peraturan
dan
pembatasan
penerbangan
penerbangan normal
Internasional
IATA termasuk:
Perhitungan jarak mileage system
Higher Intermediate Fares Rule
One Way Backhaul Check
Circle Trip minimum check
Currency regulations and NUC Principles
Required taxes
Special fees and other charges
3. Memproses dokumen
perjalanan udara
Internasional
Tiket
Miscellaneous charge orders
Ruang lingkup ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan untuk perhitungan tiket internasional harga normal dan promosi
Cara-cara bagaimana menghitung dan mengisud tiket internasional adalah :
Mengidentifikasi data tamu dan tujuan perjalanan
Mengidentifikasi harga sesuai dengan rute yang diinginkan dari air tariff.
Mengidentifikasi jadwal perjalanan.
Menginformasikan harga dan bentuk perjalanan kepada tamu.
Mempersiapkan format tiket.
Mengisi format tiket sesuai dengan jadwal perjalanan yang diinginkan oleh tamu.
Unit ini berlaku pada semua individe yang bekeja pada tiketing staf di industri pariwisata.
Page 19
G. Cek Kemampuan
Jelaskan syarat-syarat perhitungan tariff penerbangan internasional.
Demonstrasikan kemampuan tentang menghitung harga tiket dengan memperhatikan
data-data yang ada dan disesuaikan dengan informasi yang diperoleh dari tamu.
Demonstrasikan pengisian format tiket sesuai dengan informasi dan perhitungan
harga yang telah dilakukan sebelumnya.
Page 20
BAB II
MENGINTERPRETASIKAN INFORMASI
PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL
A.
Page 21
2. Buku Rekomendasi :
-
Airlines
Page 22
IATA
INACA
UFTAA
Abacus
ARGA
Galileo
Gabriel
INFINI
C. IATA Area
AREA 1
AREA 2
AREA 3
Page 23
Page 24
Armenia
Belgia
Cyprus
P. Foroe
Yunani
Italia
Macedonia
Monaco
Polandia
Slovakia
Montenegro
Tunisia
Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum diakai seperti berikut
ini :
* Eruope Common Aviation Area (ACAA) terdiri dari 28 negara yang
meliputi :
Austria, Belgia, Cyprus, Czehny, Denmark, Estonia, Findlandia, Francis,
German, Yunani, Hungaria, Iceland, Irlandia, Italia, Latvia, Malta,
Lithuania, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Polandia,
Portugis, Slovakia, Slovania, Spanyol, Swedia, Inggris.
* Economic & Monetary Union (EMU) Terdiri dari 21 negara meliputi :
Albania, Austria, Belgia, Bosnia, dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia,
Findlandia, Francis termasuk Monako, German, Yunani, Irlandia, Italia
Luxembourg, Marcedonia, Moldova, Belanda, Portugis, Romania, Serbia,
dan Montenegro.
* Scandinavia : Denmark, Norwegia dan Swedia.
2.2. AFRIKA
Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu :
a. Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe
b. Afrika Timur : Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethopia, Kenya, Rwanda,
Somalia, Tanzania dan Uganda.
Page 25
Page 26
D. Global Indicator
Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas pelayanan,
tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI). Misalkan
perjalanan dari Singapore ke Honolulu via Pasifik akan lebih murah dibandingkan
perjalanan dari Singapore ke Honolulu via Atlantik. Untuk itu sebelum mempelajari
cara menghitung tiket internasional, maka sangat perlu mengetahui Global Indicator
agar harga tiket perjalanan ditentukan dengan benar.
Berikut ini adalah kode-kode yang digunakan untuk menentukan Global Indicator
dalam menghitung sebuah perhitungan harga.
Berikut ini beberapa Global Indicator dan penjelasannya :
1. WH
Western Hemisphere
Perjalanan antar kota-kota yang ada di TC 1.
Contoh : YVR NYC CHI
BUE SAO MIA
2. EH
Eastern Hemisphere
Perjalanan di dalam TC 2
Perjalanan di dalam TC 3
Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 kecuali TS/FE/RU)
Contoh : JED AUH
PAR LON JNB
SIN KUL HKG
JKT SIN SYD
3. TS
Trans Siberia
Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 via Jepang/ Korea dimana perjalanan antara
Eropa dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung.
Contoh : OSL TYO
HKG TYO ZRH
SIN SEL MOW PAR
AMS MAN OSA
4. FE
Russia (West of Rural Mountain)
Perjalanan antara Rusia di Eropa/Ukraina dan TC 3 tidak melaluio Jepang dan
Korea.
Contoh : SIN MOW
IEV MOW HKG TYO
MOW SIN KUL
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 27
5. RU
Russia Via JapKor
Perjalanan antara Rusia di Eropa dan TC 3 Via Jepang/Korea, dimana
perjalanan antara Rusia dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung tidak
melalui kota-kota yang ada di Eropa.
Contoh : MOW TYO
HKG OSA MOW
6. AT
Trans Atlantic
Perjalanan antara TC 1 dan TC 2/3 melalui atlantik.
Contoh : NYC ROM
BKK PAR RIO
HKG LON BUE
7. SA
Via South Atlantic
Perjalanan antara Negara-negara di Atlantik Selatan dan Asia Tenggara melalui
Afrika Tengah, Afrika Selatan, Kepulauan di lautan India melalui Atlantik.
Contoh : RIO JNB HKG
SIN JNB BUE
8. PA
Trans Pasific
Perjalanan antara TC 1 dan TC 3/2 melalui Pasifik.
Contoh : JKT HKG HNL
OSL SIN TYO NYC
SIN LAX
9. AP
Trans Atlantic Pasific
Perjalanan melalui Atlantik dan Pasifik (TC 3 ke TC 1 dan TC 2)
Contoh : KUL TYO HNL LAX PAR
LON YUL TPE
10. PN
Pasific Via North America
Perjalanan antara Amerika Selatan dan Tenggara Pasifik melalui Amerika Utara.
Contoh : SYD LAX MEX SCL
POM YMQ SCL
AKL NYC LIM
E. Sales Indicator
Di dalam penerbangan internasional terdapat empat International Sales Indicator
(ISI) yang ditentukan berdasarkan Negara asal keberangkatan (Country of
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 28
3. SITO
4. SOTO
Page 29
Penting untuk diketahui dalam International Sale Indicator ada beberapa Negara
yang menggunakan aturan khusus seperti Negara-negara berikut ini :
1. USA dan Canada (Dianggap satu Negara)
2. Denmark, Norwegia dan Swedia (Dianggap satu Negara)
3. Bosnia Herzegovina, Krosida, Slovenia, dan Yugoslavia (Dianggap satu
Negara)
Jadi, jika perjalanan dimulai dari Amerika Serikat, tiket dibayar dan diterbitkan di
Kanada maka sales indicatornya adalah SITI. Begitu juga dengan Negara lain
dalam satu kawasan yang dianggap satu Negara.
KETERANGAN
PENJELASAN
GEOGRAPHICAL CODES
EB
NB
SB
WB
Easthbound
Northbound
Southbound
Westbound
MISCELLANEOUS ABBREVIATIONS
ADC
ADT
AF
AIRIMP
ATA/IATA
APEX
ARC
ARV
ASEAN
ATA
ATB
AVIH
AVS
AWB
BAR
BBR
Additional Collection
Adult
Applicable Fare
Reservation Interline Message
Procedure Passenger
Advance Purchase Excursion Fare
Airline Reporting Corporation
Agents Refund Voucher
Association of South East Asian
Nations
Air Transport Association of America
Automated Ticket and Boarding Pass
Animal in Hold
Address Verification Service
Air waybill
Board of Airline Representatives (for
the country concerned)
Bankers Buying Rates
Page 30
BHC
BSP
BSR
CC
CCP
CF
COC
COM
COP
CPM
CRS
CT
CTM
CUSS
CUTE
DMC
DNOJ
ECAA
EDIFACT
EFP
EMA
EMD
EMS
EMU
ET
E-TKT
FCMI
FCP
FIM
FREMEC
FYROM
GDS
GEBAT
GIT
GSA
Page 31
HI
HIP
IIT
IROE
ISI
ISO
IT
LCF
LO
MCO
MEDIF
MPD
MPM
MTP
NA
NOADC
NOJ
NTA(A)
NUC
OJ
ONOJ
OOJ
OPTAT
OSC
OCR
OW
PETC
PEX
PFC
PNR
PTA
PU
PUC
RBD
RFIC
RMA
ROE
RSC
Page 32
RT
RW
RWM
SASC
SAR
SEA
SOJ
SOM
STP
SUBTTL
SU/MO
SWP
TAT
TFC(s)
TNOJ
TOD
TPM
UATP
US DoT
VAT
Round Trip
Round The World
Round The World Minimum Check
South Asian Sub Continent Sub-Area
Special Administrative Region of
China
South East Asia Sub-Area
Single Open Jaw
Shortest Operated Mileage
Satellite Ticket Printer
Sub Total NUC
Return travel restriction used in
connection with certain special fares
wholly within Europe
South West Pasific
Transitional Automated Ticket
Taxes, Fees and Charges
Turnaround Normal fare Open Jaw
Ticket On Departure
Ticketed Point Mileage
Universal Air Travel Plan
United States Departement of
Transportation
Value Added Tax
G. Rangkuman
IATA (International Air Transport Association) adalah asosiasi penerbangan
dunia yang membagi wilayah dunia ke dalam 3 Traffic Conference, yaitu : TC 1
meliputi seluruh benua America, TC 2 meliputi wilayah Europe, Middle East, dan
Africa serta TC 3 meliputi wilayah Asia dan South West Pacific.
Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas
pelayanan, tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI).
Ada 10 macam-macam Global Indicator, yaitu : EH, WH, AT, AP, PA, TS, FE, RU,
SA, PN.
Sedangkan indicator penjualan dibedakan kedalam 4 jenis, yaitu : SITI, SITO,
SOTI, dan SOTO. Dan yang berlaku saat ini hanya SITI.
Page 33
H. Tugas Individu
Carilah informasi tentang peraturan-peraturan dan pembatasan tiket penerbagan
internasional serta istilah-istilah penting yang sering digunakan dalam
memproses perhitungan harga tiket penerbangan internasioanal tersebut.
I. Tugas Kelompok
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
makalah tentang traffic conference lengkap dengan sub area dan code kota-kota
penting. Pembagiannya sebagai berikut :
Kelompok 1 : TC 1
Kelompok 2 : TC 2
Kelompok 3 : TC 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang pengetahuan pembagian wilayah dunia penerbangan.
Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan makalahnya
didepan kelas.
NO
NO
Kode Negara
2
3
B
C
4
5
D
E
F
PAT VOLUME
General Rules: bagian 1 tentang
Abbreviations and Definition
Buku MPM dan semua buku fares
Seluruh buku fares: Currency
Conversion Rates
Stop Press pada seluruh buku PAT
General Rules: Country code
General Rules: Bagian 7 tentang
Interline Carriers
Page 34
SUB AREA
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
AREA 1
AREA 2
AREA 3
:
:
:
:
:
.
..
.
.
K. Lembar Penilaian
Nama Siswa :
Kelas
No. Absen
NILAI
PARAF
GURU
ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Page 35
BAB III
MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA
INTERNASIONAL ONE WAY (NORMAL)
A.
SUMBER-SUMBER INFORMASI
Menghitung tiket internasional akan sangat mudah jika telah mengenal
sumber-sumber informasi untuk melakukan perhitungan yang diantaranya adalah
Airtariff Worldwide, General Rule dan Official Airline Guide.
Bentuk daftar tarif penerbangan di industry perjalanan sangat variatif baik
bentuk maupun susunannya, namun sesungguhnya sama yaitu memuat informasi
dasar. Pada buku ini akan dijelaskan sumber informasi standar IATA yaitu Airtariff
yang digunakan oleh 100 perusahaan penerbangan dunia.
Airtariff secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Buku 1 berisi Worlwide Fare
Buku ini berisikan informasi-informasi penting seperti :
a. Editorial
b. Cara menggunakan air tariff
c. Aturan mata uang
d. Konversi NUC
e. Cara penentuan harga yang ada pada air tariff
f. Tipe/Kode harga dan Global Indicator
g. Kode Reservasi dank ode tiket
h. Validitas harga khusus tiket
i. Harga perjalanan udara internasional
j. Add on
2. Buku 2 berisi Worlwide Rule, Routing dan Mileages
Buku ini berisikan informasi-informasi :
a. Editorial
b. Stop Press informasi terbaru
c. Aturan Umum
d. Aturan umum perjalanan Western Hemisphere
e. Aturan perhitungan harga
f. Aturan harga Internasional
g. Indeks
h. Route (Kode Kota, Kode Penerbangan dan Route)
i. Ticketed Point Mileage
j. Prosentase Excess Mileage Surcharger
Page 36
B.
Page 37
Contoh :
Harga tiket dalam Rial Iran (IRR)
=
Pembulatan untuk Rial Iran
=
Maka harga tiket setelah pembulatan =
C.
19,458.98
1000
20.000
Page 38
D.
CAR CDE
(2)
HEADLINE
CITY
CURRENCY (3)
NUC
(4)
GI, MPM,
RTE REF VIA
PT (6)
SINGAPORE(SIN) (7)
To.
HONGKONG (8)
Y
J/C
F
YEE1M
RULES
(5)
1143
1334
1565
1758
662.11
772.75
906.57
1018.37
Y275
Y275
Y275
E366
EH 1912
EH
EH
EH
Keterangan :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kelas Pelayanan
Kode Pesawat jika tidak ada maka harga berlaku pada semua penerbangan
Harga dalam Mata Uang Negara asal keberangkatan
Harga dalam NUC
Ketentuan/Aturan/Validitas
Maximum Permited Mileage (MPM) dan Global Indicator
Kota asal keberangkatan
Kota tujuan
Kode Mata Uang
Page 39
3. Rule (RUL)
Menentukan aturan-aturan, yaitu aturan yang berlaku pada harga, route, kelas
serta penerbangan tertentu.
Lihat contoh pada Airtariff, untuk kelas YEE1M, harga NUC 1028.37 dengan
peraturan (rules) E366 adalah Harga perjalanan SIN HKG - SIN pergi pulang
dengan ketentuan hanya boleh tinggal di Hongkong maksimal 1 bulan. Untuk
melihat / membaca peraturan lebih detail bia dibuka di buku 2 Worldwide Fares
Rules, pada bagian rules dengan kode E366
4. Maximum Permitted Mileage (MPM)
Menentukan jarak tempuh maksimal yang diizinkan dari kota asal ke kota
tujuan disesuaikan dengan Global Indicator dari route perjalanan yang ditempuh
penumpang.
Perhatikan contoh Airtariff, untuk route SIN - HKG, pada kolom MPM tertera
angka 1912 jika Global Indicator EH.
5. Ticketted Point Mileage (TPM)
TPM adalah Jarak langsung antara satu kota dan kota lain, TPM dapat dilihat
pada Daftar TPM yang ada dalam Buku Airtariff. Daftar TPM ini disusun
secara alpabetik sehingga memudahkan kita mencari jarak masing-masing kota.
Sedangkan Total TPM merupakan hasil penjumlahan TPM kota-kota yang ada
dalam rangkaian rute perjalanan.
Contoh :
TPM
TYOTPE
TPEVIE
Total TPM =
130
6381
------ +
6511
Page 40
AND
MILEAGE
TC 3
700
APPLICABRE ROUTING
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Contoh :
JKT SIN BKK BOM DEL
TPM
JKTSIN
560
SINBKK
894
BKKBOM
1871
BOMDEL
708
------ +
Total TPM =
4033
EMA
E/BOMDEL
700
------ +
3333
1.00 1.05
1.05 1.10
1.10 1.15
1.15 1.20
1.20 1.25
1.25
MAKA EMS %
5%
10 %
15 %
20 %
25 %
Gunakan Lowest Combination
Page 41
Contoh :
Diketahui MPM 1300, Total TPM 1347, EMA 0, maka EMS adalah TPM >
MPM maka harus mencari EMS.
TPM 1347 : MPM 1300 = EMS 5%
8. Higher Intermediate Point (HIP)
Harga tertinggi dalam suatu rangkaian perjalanan selain dari kota asal ke kota
tujuan.
HIP dapat terjadi pada tiga tempat yaitu :
1. Dari kota asal ke kota persinggahan
2. Dari kota persinggahan ke kota persinggahan lain
3. Dari kota persinggahan ke kota tujuan
Kota persinggahan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kota Stop over dan
kota transit. Transit adalah singgah di kota kurang dari 24 jam sedangkan Stop
over berarti singgah lebih dari 24 jam kecuali pada hari itu tidak ada jadwal
penerbangan ke kota berikutnya maka dikategorikan sebagai transit.
Kota transit dalam serangkaian jadwal perjalanan ditandai dengan */,
sehingga mudah menentukan apakah di suatu kota terjadi transit atau stop over.
Contoh :
JKT - */HKG AMS
*/HKG artinya di Hongkong hanya terjadi transit.
Dalam penentuan HIP sangat berkaitan dengan Sales Indicator (SITI, SOTI,
SITO, dan SOTO), meskipun saat ini IATA hanya menggunakan satu Sales
Indicator yaitu SITI.
9. Applicable Fare (AF)
Menentukan harga yang akan digunakan dalam NUC sesuai
perhitungan dan aturan-aturan yang berlaku.
dengan
10. Total
Menentukan total harga yang akan dipakai pada route tertentu setelah melalui
langkah 1 9 dalam NUC.
11. IATA Rate of Exchange (IROE)
Nilai tukar mata uang Negara asal keberangkatan (COC) terhadap NUC sesuai
dengan ketentuan IATA yang berlaku pada perhitungan dilakukan. IROE dapat
dilihat dalam Airtariff, seperti pada Table Round Up.
Contoh IROE untuk Krone Denmark = 6.47071
Page 42
2. Mileage System
1. Milleage System Tanpa EMA dan EMS
Route : SIN - BKK - HKG - TPE TYO (Kelas Y/SITI)
TPM
894 + 1065 + 492 + 1330
Total TPM 4033
Fare Calculation Box :
FCP
NUC
RUL
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
AF
CHECK
TOTAL
IROE
LCF
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
SINTYO
Y OW (EH) 1207.79
NIL
EH 3973
3781
NIL
M
NIL
NUC 1207.79
BHCF NIL
NUC 1207.79
1.27562
SGD 1.540,68108
RU SGD 1.545
FROM/TO
SIN
BKK
HKG
TPE
TYO
-----------
TOTAL FARE
FARE
TOTAL
CARR
YY
YY
YY
YY
FARE CALC
ROE
NUC
SGD
SGD
1.275625
1.207.79
1.545.00
1.545.00
M
1207.79
Entry E-Ticket :
SIN YY BKK YY HKG YY TPE YY TYO M1207.79NUC1207.79END ROE1.275625
Keterangan :
FCP
SINTYO kota asal perjalanan Singapore dan kota Tujuan Tokyo
NUC
Y
(kode kelas ekonomi)
OW (One Way/Sekali Jalan)
EH (Global Indicator perjalanan Eastern Hemisphere)
RUL
NIL (Tidak ada aturan pada harga tersebut)
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 43
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
AF
IROE
LCF
YY
FCP
NUC
RUL
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
AF
CHECK
TOTAL
IROE
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
JKTDEL
Y OW (EH) 922.00
NIL
EH 3742
4033
E/BOMDEL 700
M
NIL
NUC 922.00
BHCF NIL
NUC 922.00
1.00
LCF
USD 922.00
RU USD 803.00
FROM/TO
JKT
SIN
BKK
BOM
DEL
-----------
TOTAL FARE
FARE
TOTAL
CARR
YY
YY
YY
YY
FARE CALC
ROE
NUC
USD
USD
1.00
922.00
922..00
922.00
E/BOMDEL
M
922.00
Entry E-Ticket :
JKT YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL M922.00NUC922.00END ROE1.00
Keterangan :
EMA E/BOMDEL 700 sesuai table EMA
Melalui kota BOM &DEL atau Ke/Dari BOM via DEL atau Ke/Dari
DEL via BOM diberikan EMA 700
EMS M (Mileage) karena jarak yg ditempuh tidak melebihi MPM
IROE 1.00 Harga Tukar Dollar Amerika terhadap NUC.
LCF Untuk Indonesia dan beberapa Negara berkembang lainnya sesuai
Ketentuan IATA menggunakan mata uang Dollar Amerika sebagai
Dasar perhitungan tiket.
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 44
Route
TPM
Total TPM
1258 + 1606
8676
FCP
NUC
RUL
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
RUL
AF
CHECK
TOTAL
IROE
LCF
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
FUKAKL
Y OW (EH) 2767.06
NIL
EH 7018
8676
NIL
25 M
NIL
NIL
NUC 2767.06
BHCF NIL
NUC 3458.86
118.320210
JPY 409.253,04156
RU JPY 409.300
FROM/TO
FUK
HKG
SIN
PER
SYD
AKL
-----------
CARR
JL
CX
QF
QF
QF
FARE CALC
TOTAL FARE
FARE
ROE
NUC
JPY
118.320210
3458.86
409.300
TOTAL
JPY
409.300
25 M
3458.86
Entry E-Ticket :
FUK JL HKG CX SIN QF PER QF SYD QF AKL25M3458.86NUC3458.86END ROE118.320210
Keterangan :
EMS : 10 M karena TTPM lebih besar dari MPM maka harus dicari prosentase
biaya tambahan yang akan dikenakan dengan menggunakan rumus sbb :
Karena hasilnya berada antara 1.20 1.25 maka EMS = 25% (25 M)
AF
CARRIER pada Fare Calculation Box tertulis JL, CX, QF, QF, QF adalah kode
penerbangan yang digunakan pada tiap-tiap sektor yang diterbangi.
Page 45
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
JKTDEL
Y OW (EH) 803.00
NIL
EH 3766
4756
E/BOMDEL 700
10 M
NIL
NUC 883.30
BHCF NIL
NUC 883.30
USD 883.30
RU USD 883.30
FROM/TO
JKT
KUL
PEN
SIN
BKK
BOM
DEL
-----------
CARR
YY
YY
YY
YY
YY
YY
FARE CALC
TOTAL FARE
FARE
ROE
NUC
USD
1.00
883.30
883.30
TOTAL
USD
883.30
E/BOMDEL
10 M
883.30
Entry E-Ticket :
JKT YY KUL YY PEN YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL10M883.30NUC883.00END ROE1.00
Keterangan :
EMS 10 M TTPM setelah dikurangi EMA masih lebih besar dari MPM maka
harus dicari persentase biaya tambahan akan dikenakan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Karena hasilnya berada antara 1.05 1.10 maka EMS = 10% (10 M)
Page 46
1.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
SINTYO
Y OW (EH) 955.66
NIL
EH 3975
3756
NIL
M
SINSEL NUC 992.18
NUC 992.18
BHCF NIL
NUC 992.18
1.71450
SGD 1496
FROM/TO
SIN
HKG
TPE
SEL
TYO
-----------
TOTAL FARE
FARE
TOTAL
CARR
YY
YY
YY
YY
FARE CALC
ROE
NUC
SGD
SGD
2.74150
992.18
1496
1496
M
SINSEL
992.18
Entry E-Ticket :
SIN YY HKG YY TPE YY SEL YY TYO M SINSEL992.18NUC992.18END ROE2.74150
Keterangan :
AF
EH 8745
LONPEN
LONJKT
PARPEN
PARSIN
PARJKT
NUC 2089.41
NUC 2341.30
NUC 2483.41
NUC 2483.41
NUC 2727.17
Page 47
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
LONPEN
Y OW (EH) 2089.41
NIL
EH 8745
8358
NIL
M
PARJKT NUC 2727.41
NUC 2727.41
BHCF NIL
NUC 2727.41
0.64924
GBP 1771.00
FROM/TO
LON
PAR
SIN
JKT
PEN
-----------
TOTAL FARE
FARE
TOTAL
CARR
YY
YY
YY
YY
FARE
CALC
ROE
NUC
SGD
SGD
0.64924
2727.41
1771.00
1771.00
M
PARJKT
2727.41
Entry E-Ticket :
LON YY PAR YY SIN YY JKT YY PEN M PARJKT 2727.42NUC2727.41END ROE0.64924
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
MILSIN
Y OW (EH) 1846.50
NIL
EH 8085
6636
NIL
M
ZRHSIN NUC 1863.86
NUC 1863.86
BHCF NIL
NUC 1863.86
1612.79936
ITL 3007000
FROM/TO
MIL
ZRH
BKK
SIN
-----------
TOTAL FARE
FARE
TOTAL
CARR
YY
YY
YY
FARE CALC
M
ZRHSIN
1863.86
ROE
NUC
ITL
ITL
1612.79936
1863.86
3007000
3007000
Entry E-Ticket :
MIL YY ZRH YY BKK YY SIN M ZRHSIN1863.86NUC1863.86END ROE1612.79936
Keterangan :
AF
Harga yang digunakan harga HIP ZHRSIN, berada pada kota stop over
dengan kota tujuan.
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 48
SINLON
SINAMS
1959.40
1847.40
112.00
SINLON
1959.40
HARGA BHC
2017.40
Setelah menentukan harga BHC maka langkah berikutnya yang harus dilakukan
adalah membandingkan antara harga BHC dengan harga AF, Harga tertinggi dari
keduanyalah yang akan dijadikan harga tiket.
Untuk contoh di atas penulisan pada Fare Calculation Box tiket adalah sebagai
berikut :
Keterangan
FROM/TO
SINLON
HIP
------------------
SIN
CARR
FARE CALC
LON
YY
///
///
SINLON
AMS
YY
1959.40
-----------
SINLON
SINAMS
Penyesuaian BHC
P (Plus Up)
Selisih antara harga
BHC dengan AF
------------------
------------------
SINLON
SINAMS
P
112.00
ROE
2.74150
TOTAL FARE
NUC
2071.40
FARE
SGD
5678
TOTAL
SGD
5678
------
-------/
Page 49
Harga
: KULGVA
KULFRA
SINGVA
SINFRA
1355.46
1370.41
1825.36
1847.40
Fare Calculation Box
FCP
NUC
RUL
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
AF
CHECK
TOTAL
IROE
LCF
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
KULGVA
Y OW (EH) 1355.46
NIL
EH 8018
6960
NIL
M
KULFRA NUC 1370.41
NUC 1370.41
BHC
HIP BHC CAILON 1370.41
FCP
1355.46
Difference
14.95
HIP BHC KULFRA 1370.41 +
BHC
1385.36
BHC > AF
NUC 1385.36
2.74150
MYR 3798
FROM/TO
KUL
CARR
X/SIN
YY
BKK
YY
FRA
YY
KULFRA
GVA
YY
1370.41
FARE CALC
----------KULFRA
KULGVA
P
14.95
ROE
2.74150
TOTAL FARE
NUC
1385.46
FARE
ITL
3798
TOTAL
ITL
3798
Entry E-Ticket :
KUL YY x/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1370.41P KULFRA KULGVA14.95NUC1385.46END
ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA tapi tidak dapat digunakan sebagai
HIP karena SIN adalah kota transit.
2. BHC lebih kecil dari AF
Route : KUL - x/SIN - BKK - FRA - GVA (Kelas Y/SITI)
TPM :
204 + 894 + 5575 + 287
TPMS :
6960
MPM
KULGVA 8018
Harga dalam NUC
KULGVA
KULFRA
SINGVA
SINFRA
Modul 097.KK.09-International ticketing
1355.46
1370.41
1825.36
1847.40
Page 50
TOTAL
IROE
LCF
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
KULGVA
Y OW (EH) 1355.46
NIL
EH 8018
6960
NIL
M
KULFRA NUC 1370.41
NUC 1370.41
BHC
HIP BHC CAILON 1370.41
FCP
1355.46
Difference
14.95
HIP BHC KULFRA 1370.41 +
BHC
1385.36
AF > BHC
NUC 1847.40
2.74150
MYR 5065
FROM/TO
KUL
CARR
X/SIN
YY
BKK
YY
FRA
YY
KULFRA
GVA
YY
1847.40
ROE
2.74150
TOTAL FARE
NUC
1847.40
FARE
ITL
5065
TOTAL
ITL
5065
FARE CALC
-----------
Entry E-Ticket :
KUL YY X/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1847.40NUC1847.40END ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA yang berposisi sebagai kota Stopover dan kota
tujuan. Setelah dilakukan perhitungan ternyata AF lebih tinggi dibandingkan BHC
sehingga yang dijadikan harga adalah AF.
3. BHC jika terdapat EMS
Route
TPM
:
353 + 2028 + 217
Total TPM : 2598
MPM
: CAIAMS
EH 2565
Harga dalam NUC
CAIAMS 658.82
CAILON 720.77
Page 51
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
TOTAL
IROE
LCF
CAIAMS
Y OW (EH) 658.82
NIL
EH 2565
2598
NIL
5M
CAILON NUC 720.77
NUC 756.80
BHC
HIP BHC CAILON 720.77
FCP
658.82
Difference
61.95
HIP BHC KULFRA 720.77 +
BHC
782.72
AF > BHC
BHC 782.72
AF
756.80
Plus
25.92
NUC 782.72
4.632500
EGP 3626
FROM/TO
CAI
CARR
FARE CALC
X/LCA
QF
5M
LON
BA
CAILON
AMS
BA
756.80
----------CAILON
CAIAMS
P
25.92
ROE
4.632500
TOTAL FARE
NUC
782.72
FARE
TOTAL
ITL
ITL
3626
3626
Entry E-Ticket :
CAI QF x/LCA BA LON BA AMS5M CAILON756.80P CAILON CAIAMS25.92NUC782.72END
ROE4.632500
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah CAIAMS yang berposisi sebagai kota asal ke kota stop
over dengan EMS 5%. Setelah dilakukan perhitungan ternyata BHC lebih tinggi
dibandingkan AF sehingga yang dijadikan adalah BHC. Plus diperoleh dari selisih antara
BHC dikurangi AF.
G. RANGKUMAN
Dalam menentukan sebuah harga tiket untuk route penerbangan International
diperlukan sumber-sumber perhitungan harga, antara lain : Worldwide Fares
(EH&WH) dan General Rules.
Macam-macam bentuk perjalanan yang kemungkinan ditempuh oleh calon
penumpang adalah : Oneway, Return Trip, Circle Trip, Open Jaw dan Round
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 52
H. TUGAS INDIVIDU
Buatlah alur/diagram yang menggambarkan langkah-langkah menghitung harga tiket
internasional untuk jenis perjalanan one way dalam sebuah kertas manila.
I. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
susunan mata uang (currency conversion). Pembagiannya sebagai berikut :
o Kelompok 1
o Kelompok 2
o Kelompok 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang dasar perhitungan harga ticket Internasional
Page 53
FARE
LOCAL
TYPE
CURRENCY
ZURICH (ZRH)
SWITZERLAND
To TOKYO (TYO)
Y
Y
Y
Y
C
C
C
C
F
F
F
F
5015
8358
5551
9251
5942
9902
6576
10959
9506
15843
10523
17537
NUC
CARR
CODE
RULE
GI, MPM
ROUTING
SWISS FRANC (CHF)
EH 9241
TS 7228
AP 11816
3001,34
5002,03
3322,12
5536,47
3556,12
5926,08
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
Y094
EH, TS
EH, TS
AP
AP
EH, TS
EH, TS
AP
AP
EH, TS
EH, TS
AP
AP
TPM
Page 54
FARE CONSTRUCTION
FCP
FROM/TO
RULES
CARR
FARE CALC.
FARE
MPM
TPM
EMA
NIL
EMS
HIP
NIL
AF
BHCF
TOTAL
ROE
ROE
TOTAL FARE
LCF
CALCULATION
AUTOMATED ENTRY :
K. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas
:
No. Absen :
NILAI
PARAF
GURU
ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Page 55
BAB IV
MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA
INTERNASIONAL ROUND TRIP & CIRCLE TRIP
F. ROUND TRIP
Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama,
mempunyai dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan
dan kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan
jenis transportasi lain selain pesawat terbang).
Dari perjanjian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 syarat sebuah
perjalanan dikategorikan sebagai perjalanan Round Trip yaitu sebagai berikut :
a. Kota asal dan kota tujuannya sama
Contoh : SIN - HKG - TPE - SIN
b. Mempunyai dua Komponen harga (FCP)
Komponen Harga berangkat (Out Bound) dan Harga pulang (In Bound)
Contoh : SIN HKG TPE SIN
SIN HKG TPE = FCP 1 (Out Bound)
TPE SIN
c. Mempunyai harga yang sama antara komponen Out Bound dan In Bound
Contoh : SIN HKG TPE SIN
SIN HKG TPE = M 746.87
TPE SIN
= M 746.87
= Round
Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) pada
dasarnya mempunyai cara dan system urutan perhitungan yang sama dengan route
Oneway. Berikut ini adalah penjelasan cara menghitung harga tiket penerbangan
untuk route round trip (RT).
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 56
perjalanan.
Harga
perjalanan
Round
Trip
dalam
Airtariff
OUTBOUND
FCP : SINTYO
NUC : RT NUC 772.20
INBOUND
FCP : SINTYO
NUC : RT NUC 772.20
Page 57
3. RULE (RUL)
Sama seperti perjalanan Sekali Jalan (lihat pada perhitungan Mileage Sistem)
4. Maximum Permitted Mileage (MPM)
Menggunakan MPM kota terjauh/termahal dari asal. Seperti pada contoh diatas,
MPM yang digunakan adalah SINTYO.
5. Ticketted Point Mileage (TPM)
Penentuan TPM disesuaikan dengan route perjalanan baik perjalanan Out
Bound maupun In Bound. Sehingga tidak mesti TPM Out Bound sama.
6. EMA, EMS, HIF, AF dan CHECK sama seperti perjalanan sekali jalan
(lihat pada perhitungan Mileage Fare).
7. Penentuan Total
Total harga pada perjalanan Round Trip adalah hasil penjumlahan antara
Komponen harga Out Bound dengan In Bound.
Contoh :
OUTBOUND
INBOUND
AF : NUC 772.20
CHECK : NIL
AF : NUC 772.20
CHECK : NIL
TPM
:
TTPM =
MPM
=
5575 + 894
6469 *2
FRABKK 7558
FRASIN 8334
Fares :
Harga RT
894
(Y/SITI)
+ 5575
FRABKK
NUC 1607.06
FRASIN
BKKSIN
NUC 1633.00
NUC 231.15
Page 58
OUTBOUND
INBOUND
FCP
NUC
RUL
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
AF
CHECK
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
FRASIN
Y RT 1633.63
NIL
EH 7558
6469
NIL
M
NIL
NUC 1633.63
BHCF NIL
FCP
NUC
RUL
MPM
TTPM
EMA
EMS
HIP
AF
CHECK
TOTAL
IROE
LCF
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
FRASIN
Y RT 1633.63
NIL
EH 7558
6469
NIL
M
NIL
NUC 1633.63
BHCF NIL
FROM/TO
FRA
CARR
FARE CALC
BKK
SQ
SIN
SQ
1633.63
BKK
SQ
FRA
TG
1633.63
ROE
1.62386
TOTAL FARE
NUC
3267.26
FARE
DEM
5306
TOTAL
DEM
5306
-----------
Keterangan :
FCP FRASIN karena Singapore adalah kota terjauh dan termahal dari Frankfurt
NUC Harga RT dari FRASIN
B. CIRCLE TRIP
Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir
perjalanannya sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari
dua kelompok harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route
perjalanan. Langkah-langkah perhitungan pada Circle Trip hampir sama dengan
Round Trip hanya pada Check/pemeriksaan dan Total harga yang berbeda.
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 59
Circle Trip
harga.
Ketentuan Penentuan Total Harga pada Perjalaan Circle trip adalah sebagai
berikut :
1. Total harga langsung dihitung dengan menjumlahkan antara komponen harga
Outbound dan Inbound hanya berlaku jika di dalam route perjalanan terdapat
kota-kota yang ada di Negara Australia dan New Zealand atau jika harga
Outbound ditambah Inbound lebih besar dari CTM (Circle Trip Minimum).
2. Total harga dihitung dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan CTM
(Circle Trip Minimum) jika perjalanan diluar ketentuan nomor 1.
NUC
NUC
3. CTM/Plus (P)
NUC
Contoh Route
TPM
2894 + 740
MPM
SINSEL
FARE ( RT)
+ 3313
3472
SINTYO
3975
Page 60
Perhitungan :
OUTBOUND : SIN SEL TYO
FCP
SINTYO
FCP
SINTYO
NUC
Y RT 912.09
NUC
Y RT 912.09
RUL
NIL
RUL
NIL
MPM
EH 3975
MPM
EH 3975
TTPM
3634
TTPM
3634
EMA
NIL
EMA
NIL
EMS
EMS
HIP
SINSEL 946.95
HIP
SINSEL 946.95
AF
NUC 946.92
AF
NUC 912.09
CHECK
= 1893.90
1.893.90 (HIP)
IROE
1.64282
LCF
SGD 1893.90
34.86
FROM/TO
SIN
CARR
FARE CALC
///
///
SEL
YY
SINSEL
TYO
YY
946.95
///
///
SIN
YY
912.09
----------SINSEL
P
34.68
ROE
1.64284
TOTAL FARE
NUC
1893.90
FARE
SGD
3112
TOTAL
SGD
3112
Page 61
Keterangan :
FBP
NUC
SINTYO
TPM
HIP
CTM
Diterapkan karena tidak ada kota di Australia da New Zealand dan Harga
dengan CTM lebih besar dibandingkan harga OB ditambah IB.
C. RANGKUMAN
Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama, mempunyai
dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan dan
kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan jenis
transportasi lain selain pesawat terbang).
Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir perjalanannya
sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari dua kelompok
harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route perjalanan.
Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) dan Circle Trip
(CT) mempunyai dasar
D. TUGAS INDIVIDU
Siswa diwajibkan membuat entry automated ticket pada Fare Calculation Box untuk
route RT dan CT pada buku modulnya masing-masing
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 62
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat 2 route perjalanan jenis round
trip dan circle trip, kemudian menghitung harga ticketnya masing-masing route
tersebut.
Hasil pekerjaan masing-masing kelompok ditukar secara acak untuk diperiksa
oleh kelompok yang lain dan diberikan komentar.
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas
:
No. Absen :
NILAI
PARAF
GURU
ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Page 63
BAB V
MEMPROSES DOKUMEN
PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL
A. DOKUMEN PENERBANGAN INTERNATIONAL
Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang boleh dikeluarkan sesuai
dengan peraturan dari IATA (International Air Transport Association), yaitu :
1. Air line Ticket
Tiket adalah sebuah dokumen resmi yang diterbitkan atas nama sebuah
perusahaan penerbangan atau organisasi penerbangan yang digunakan sebagai alat
untuk mendapatkan pelayanan yang telah dibayar. Tiket juga merupakan kontrak
perjanjian antara penumpang dengan pihak penerbangan.
Setiap penumpang yang melakukan perjalanana harus mempunyai tiket tanpa
terkecuali bayi.
Ada dua macam tiket pesawat :
a. Tiket yang dicetak dan dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan.
b. IATA/BSP tiket yang dicetak oleh IATA dan dikeluarkan oleh travel agen.
Page 64
Jika menggunakan penerbangan yang spesifik dan terbatas kepada satu jenis
pelayanan yaitu udara, air, kereta, dan bis.
Kota keberangkatan dan kota tujuan, kelas, harga dan perhitungann akan
terlihat.
Page 65
Perubahan Route
Page 66
f. Umum
Prosedur yang dijalankan :
Memulai disisi sebelah kiri dari kotak yang sudah ditetapkan dengan spasi
minimum, angka dan mata uang. Spasi yang tidak terpakai harus diberi garis
horizontal.
Jika tidak perlu diisi pada kotak Equivalent Amount Paid gambar garis
lurus horizontal.
Check apakah airlines yang bersangkutan dapat menerima kartu kredit yang
akan digunakan.
b.
c.
d.
e.
f.
Page 67
g.
Kupon pertama segera kirimkan ke BSP kliring Bank bersamaan audit kupon
dengan amplop special pengantaran. Tidak ada laporan yang dikirim
bersamaan dengan kupon tersebut.
h.
B. MENERBITKAN DOKUMEN
Sejak diberlakukannya E-ticket, maka untuk menerbitkan dokumen ticket
ini sangatnya mudah, yaitu hanya dengan memilih tombol PRINT pada layar
komputer anda. Tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Pastikan proses reservasi telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
keinginan calon penumpang.
2. Lakukan Reconfirmation terlebih dahulu sebelum anda cetak. Pastikan anda telah
membaca ulang dan menerangkan dengan sejelas-jelasnya detail itinerary kepada
calon penumpang.
3. Jangan lakukan mencetakan dokumen jika calon penumpang masih ragu.
4. Cek harga tiket dengan baik.
C. RANGKUMAN
Dokumen penerbangan international yang sesuai dengn peraturan IATA antara
lain adalah Airlines ticket, MCO dan Credit Card Form. IATA telah
memberlakukan E-Ticket sejak 1 Juni 2010. Sehingga saat ini sudah tidah ada lagi
proses menerbitkan ticket (issued) secara manual
D. TUGAS INDIVIDU
1. Carilah beberapa contoh ticket penerbangan international !
2. Galih Informasi tentang MCO yang diterbitkan oleh salah satu travel agent !
3. Melalui media Internet, carilah gambar-gambar credit card.
Page 68
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang Format
Airlines E-Ticket, MCO dan Credit card
Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas
:
No. Absen :
NILAI
PARAF
GURU
ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Page 69
BAB VI
SPECIAL FARES
A. DEFINITION AND RESTRICTION
Definition :
Low promotional fares that have more fences or restrictions than the normal type.
Restrictions :
1. Length of stay such as minimum and maximum stay requirements
2. Advance purchase requirements
3. reservations, payment and ticketing limits
4. day/time of travel
5. eligibility restrictions
6. refund ability and changeability
Page 70
Page 71
C. RULES
SC 100/101 :
0. Application
a. Application : specifies the trip type, geographical coverage of the fare and
participating carrier(s), if any.
b. Fares : specifies either YY fares or carrier fares; shows how to obtain the
fare if not published in the main fares list.
c. Passenger Expenses : specifies situations when the carrier(s) absorbs
passenger costs such as meals, transfers, hotel accommodations.
1. Eligibility
a. Eligibility : specifies who may avail of the fare. If no eligibility
requirement is shown, you may quote the fare to any type of passenger.
Otherwise, this shows who is eligible : seamen, military fare, youth, etc.
Page 72
Page 73
Page 74
Where the corresponding date does not exist in a short subsequent month, then the
month(s) shall mean from a given date in one month to the last day of such shorter
subsequent month.
Example : 1 month validity 30JAN to 28/29FEB
When the given date is the last day in one month, then the corresponding date is
the last day in the subsequent months, e.g.
1 month validity
31JAN to 28/29FEB
2 month validity
28/29FEB to 30APR
3 month validity
30APR to 31JUL
Year a period of time from the date of ticket issuance or the date of commencement of
travel, as applicable, to the corresponding date in the following year, e.g.
1 year validity
01JAN00 31JAN01
Minimum Stay Requirements
The minimum stay date is the earliest day that the passenger can start his return travel. In
order to determine this date it is important to study the paragraph concerning the
minimum stay requirement in the fare rule.
Example 1:
EH Journey :
LON
NBO --- break point
X/PAR
LON
Number of Days
:6
+ Departure day
: 03JUL
= Minimum stay date : 09JUL
This means that you may allow the passenger to be booked for a return flight on or after
09JUL. Thus, the proposed return date on 14JUL is permissible.
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 75
AT Journey :
MEX
MIA
FRA --- break point
MIA
MEX
Number of Days
+ Outbound transatlantic departure day
=
- less the number of days in JUL
= Minimum stay date
:7
: 30JUL
37
31JUL
: 06AUG
Although the passenger requested for open-dated return coupons, subsequent bookings on
such coupons have to be made no earlier than 06AUG.
to the earliest day return transatlantic travel may commence from the last
stopover point (including for this purpose the point of turnaround).
This means start entering the minimum stay date against the last stopover point from
where the transatlantic travel begins.
Page 76
Example 3 :
Sunday Rule
Journey
TUN
LIS --- break point
X/AGP
TUN
Arrival dates :
11SEP
12SEP
: 7 days
: counting from the day after arrival
: in Area 1
Number of days
+ Day of arrival in Area 1
= Minimum stay date
:7
: 12SEP
: 19SEP
Show this date in the Not Valid Before (NVB) box starting from coupon 3 which is
return from Area 1 commences.
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 77
Travel dates :
Ticketing Entry :
16MAY
18MAY
open-dated
open-dated
It is important to note that while 01JUL is the expiry date of the ticket, it also means that
is the last possible date that the passenger can return.
By months : Count the number of months
origin.
If departure date is
And if maximum stay is
Then the maximum stay date is
Show this date in the Not Valid After (NVA) boxes of all the coupons to preclude the
fraudulent entry of other dates.
Closed bookings for Special Fares with Penalty Fees
For special fares which have cancellation/rebooking penalty fees such as APEX and PEX
fares, specify each confirmed travel date in the Not Valid Before and After boxes of the
relevant flight coupons.
Establishing Seasonality and Day of Week
Conditional Fare Basis Code
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 78
Journey :
CPH
X/YMQ
YYC --X/NYC
CPH
Departure dates :
03MAR (FRI)
04MAR
18APR (TUE)
19APR
Page 79
Rule 0762 :
0) Application : a. Economy class round, circle, single open jaw trip
excursion fares from Europe to Mexico
8) Stopovers : a) 2 permitted in each direction
9) Transfers : a) 4 permitted in each direction
Counting Stopovers
Only count intermediate stopovers and remember the following :
In the case of RT/CTs, do not count the point of turnaround and fare construction
points.
In the case of turnaround Open Jaws for Special Fares (OJ), do not count the
outward point of arrival and inward point of departure.
Example :
Journey :
BRU
X/AMS SN
LON BA
MEX AM --- break point
PAR AM
BRU SN
AMS
ATL
MEX --- break point
AMS
In the fare breakdown, specify the city code of thepoint where the stopover in the
US will occur. This is followed by stopover fee EUR 69 converted into the NUC
equivalent at the IROE of the country of pricing unit origin.
Page 80
2. Stopover charge for additional stopovers in excess of those allowed by the fare.
Example : Rule X1128 PEX FARES FROM COOK ISLAND, NEW ZEALAND
TO NORTH AMERICA, CARRIBEAN VIA PA
8) Stopovers
a) 1) One permitted per pricing unit
2) 3 additional permitted per pricing unit, each at a charge NZD 150
Journey :
AKL
LAX
YVR --- break point
SEA
HNL
AKL
As only one stopover is allowed free of charge, collect a stopover fee of NZD 150 for
each additional stopover in excess of those allowed by the fare rule. That means for the 2
extra stops, need to collect a total of NZD 300 converted to NUC at the IATA ROE.
C. RANGKUMAN
D. TUGAS INDIVIDU
Buatlah rangkuman tentang special fares
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang harga
ticket special untuk beberapa perusahaan penerbangan (ditentukan oleh guru)
Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.
Modul 097.KK.09-International ticketing
Page 81
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas
:
No. Absen :
NILAI
PARAF
GURU
ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Page 82
Page 83