3. Trauma arteri umumnya dapat disebabkan oleh trauma benda tajam ( 50 % ) misalnya
karena tembakan, luka-luka tusuk, trauma kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu
lintas, trauma arteri dibedakan berdasarkan beratnya cidera :
a. Derajat I adalah robekan adviticia dan media, tanpa menembus dinding.
b. Derajat II adalah robekan varsial sehingga dinding arteri juga terluka dan biasanya
menimbulkan pendarahan yang hebat.
c. Derajat III adalah pembuluh darah putus total, gambaran klinis menunjukan
pendarahan yang tidak besar, arteri akan mengalami vasokontriksi dan retraksi
sehingga masuk ke jaringan karen elastisitasnya.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dinilai adalah pemeriksaan Hb, Ht, dan leukosit,
pada pendarahan Hb dan Ht akan menurun disertai leukositosis, sel darah merah yang
banyak dalam sedimen urine menunjukan adanya trauma pada saluran kencing, jika
kadar amilase 100 unit dalam 100 mll, cairan intra abdomen, memungkinkan trauma
pada pankreas besar sekali.
F. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan.
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera mekanik
2. Kerusakan integritas Kulit berhubungan dengan factor mekanik
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur invasif
No
Dx. Keperawatan
Noc
Nic
1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera mekanik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam nyeri terkontrol :
P. Kriteria
Q. S
c
o
re
S. Mengenal faktor
T. 5
penyebab nyeri
V. Mengenali tanda dan
W.
gejala nyeri
Y. Mengetahui onset nyeri
Z. 5
R.
1
U.
2
X.
3
AA. AB. Menggunakan
4
langkah-langkah
pencegahan nyeri
AD. AE. Menggunakan teknik
5
relaksasi
AG. AH. Menggunakan
6
analgesic yang tepat
AJ. AK. Melaporkan nyeri
7
terkontrol
AM.
AN. Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
AC.
5
AF.5
AI. 5
AL.
5
A. No
AW.
B. Kriteri
C.
a
D. E. Temperature :
G.
3. Kadang-kadang menunjukkan
1
F. (36,5 37,5 c)
5
4. Sering menunjukkan
H.
I. sensasi dalam batas
J. 5
5. Selalu menunjukkan
2
normal
AO.
K.
L. elastisitas dalam batas
M. 5
AP.
3
normal
AQ.
N. O. pigmentasi dalam
P. 5
AR.
4
batas normal
AS.
Q. R. perspiration dalam
S. 5
AT.
5
batas normal
AU.
T.
U. warna kulit dalam
V. 5
AV.
Manajemen nyeri
6
batas normal
W. X. teksture dalam batas
Y. 5
1. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: skala nyeri, lokasi, karakteristik dan onset,
7
normal
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi.
Z.
AA. perfusi jaringan
AB.
2. Observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan
8
baik
5
3. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran sebelum memulai aktivitas
AC. AD. pertumbuhan
AE.
4. Gunakan komunkiasi terapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyeri
9
rambut di kulit baik.
5
5. Kaji latar belakang budaya klien
6. Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
7. Berikan dukungan terhadap klien dan keluarga
8. Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan
9. Motivasi klien untuk memonitor sendiri nyeri
10. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi nafas dalam
11. Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
12. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
13. Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan.
AX.
AY.
2
AZ. Kerusakan integritas Kulit berhubungan dengan factor mekanik
BA. Setelah dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kondisi pasien x24jam integritas jaringan : kulit dan membran mukosa baik
dengan kriteria hasil :
BB.
BC. Keterangan :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak
BD.
BE.
BF. Nursing Intervention Clasification (NIC) :pengobatan pada kulit
1. Lakukan prosedur 5 benar dalam pemberian obat
2. catat adanya alergi pasien
3. kaji pengetahuan pasien tentang cara pengobatan
4. kaji kondisi sekitar kulit sebelum dilakukan pengobatan
5. berikan pengobatan dengan jumlah yang benar sesuai dengan standar
6. monitor efek dari pengobatan.
BG.
BH.
BI.
BJ.
BK.
BL.
BM.
BN.
BO.
BP.
BQ.
BR.
BS.
BT.
BU. 3
BV. Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur invasif
BW. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam risiko terkontrol dengan kriteria hasil : klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi :
BX.
BY.
BZ. Kriteria
CA.
N
Score
CB. CC. Tidak terdapat rubor
1
CE. CF.Tidak terdapat kalor
2
CH. CI. Tidak terdapat dolor
3
CK. CL. Tidak terdapat tumor
4
CN. CO. Tidak
terdapat
5
fungsiolesa
CQ. Keterangan :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak
CR.
CS.
CT.
CU.
CV.
CW.
CX.
CY.
CZ.
DA.
CD.
5
CG.
5
CJ. 5
CM.
5
CP.5