Anda di halaman 1dari 24

1.

IBNU AL-KHASIB(Astrolog Penyusun Ikhtisar Sebuah Enslikopedia


Astronomi)
Buah pena yang membuat pundi-pundinya menggelembung dan melejitkan
sekaligus

mengabadikan

namanya

adalah

Mughni

fil

Mawalid(De

Nativitatibus),berupa ikhtisar dari sebuah ensiklopedia astronomis yang berbau


astrologis.
Lantaran buku ini pula akhirnya ia diberi nama Persia,Kari Mihtar (Praktek
/Kebiasan pangeran). Teksnya dilestarikan dalm koleksi bahasa di Arab di Escuria,
sedang terjemahaan latinnya ada dalam bentuk manuskrip di bibliotheque nationale
seperti telah di sebutkan diatas dan juga dalam dua edisi sessa yang diterbitkan di
Venice 1492 dan 1501.
Penerjemahan Ibnu al-khasib adalah seorang sarjana berbangsa Yahudi bernama
Plato dari Trivoli,yang manuskripnya merupakan basis karya-karya sessi dua abad
kemudian. Ahli perpustakaan dari Elector of Saxoni, Yohannes Millius Pernah
menulis sebuah komentar yang atraktif tentang karya-karya albubather (nam gelarnya
yang kerap di tuliskan Scheibel, astronomische blibiographie, Breslan, 1972
dibawah tahun 1492).
Mughni atau Nativitatibus sendiri payah dipisahkan dari Centilaqium dari
pseudo Hermes Trismegistus yang dikaitkan ole sessa dalam sebuah volume tunggal
(milius Memorabilia bibliothecae ienensis sive designation manuscriptorum).
Diujung karier kecendikiawanannya , sebagaimana diawal, karya-karyan alBubather membentuk suatu bagian literatur hermetic yang terpadu.
Astronom sekaligus astrolog tenar ini bernama lengkap Abu Bakar al-Hasan bin
al-Khasib. Ia hidup diabad ke-2/8-9 dalam lingkungan Dinasti Barmakid (bandingkan
dalam Ibnu al-Khifti yang menyebutkan kitab al-Manthur yang didedikasikan
kepada Yahya bin Khalid ). Di eropa selain popular dengan nama al-Bubather , juga

beken dengan sebutan al-Kasim Filius (Putra) al-Kasit. Beliau berasal dari Persia dan
tinggal lama di kufa. Asal muasalnya serta posisinya yang istimewa diantara sejawat
astrolog di Persia tercermin kuat dalam spesialisasi pengetahuan dan karya-karyanya.
Bahkan dia sampai disanjung sebagai Auctor Astronomiae perspicuous.
Dan mungkin dukungan dan simpatiknya pada kaum sabian, dia mempraktekan
dengan antusias seni ikhtiyarat (electiones) dan masail (Interrogationes) serta
percaya pada manfaat Nasib (lots sahm, pars ,persamaan-persamaan. Bandingkan
al-Biruni,kitab al-Tafhim editor Djalal Payonani).
Kapasitas keilmuanya yang tampaknya dipengaruhi oleh Plolemaios dalam
bukunya Tetrabiblion (Opus Quadripartilum) Membuatnya gemar berspekulasi
tentang kesesuaian (Kompabilitas) dan ketidaksesuaian planet-planet, tanda-tanda
zodiak dan nasib (lots). Ia juga menggunakan haylaj (hyleg). Ia bahkan berani
memprediksi lamanya suatu negri atau dinasti dapat bertahan (Tahwil siniil alam,
sebuah ide mengenai asal usul Zurvonit dan indian). Ini yang menjadi pangkal
kegusaran ibnu al-Khifti, apalagi bahwa ramalan-ramalannya meleset, dari keyakinan
mutlak yang ia tempatkan dalam kekuasaan geografis terhadap Mesir.
Tapi Khasib tetap menjadi salah satu sumber pokok dengan pasokan-pasokan
resep yang malahan lebih dari cukup tentang berbagai masalah.
2. IBNU AL-SAMH(Cendikiawan multi disipliner pengarang kitab-kitab
Geometri dan Astronomi)
Al-Samh adalah salahsatu ahli geometri, aritmetika, astronomi, dan dokter
tersohor. Ini bias dilacak dari melalui laporan muridnya, Abu Marwan Sulaiman bin
Muhammad bin Isa bin al-Narshi yang dikutip lewat saad al-Andalusi, kemudian oleh
abbar dan Ibnu Abi Usaybiah. Menurut mereka , al-Samh lahir pada 797 dan wafat di
Granada Spanyol pada selasa 18 Rajab 426 tepat 29 mei 1305 dalam usia 56 tahun.
Ibnu Abbas menambahkan bahwa moyangnya bermuasal dari sebuah keluarga

terpelajar di kardova tapi lantas mengungsi

ke Granada di bawah payung

perlindungan Habus bin Maksam, sekitar 410-429/ 1019-1038, selama berlangsung


kegaduhan sosial poitik diawal-awal abad ke -5/11. Ia pun menurut al-Abbas dan
Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah, terjemahan F.Rosenthal, adalah salah satu kader
Gosokan Maslama al-Majriti (wafat 398/1007-1008). Kerja keras dan
ketelatenannya mengkaji berbagai ragam masalah keilmuan terserak

di seantero

negri sehingga mampu menguasai beberapa ilmu-ilmu pokok yang dibutuhkan


dimasanya , sebagai di sebutkan diatas. Bahkan sejumlah tabel astonomi berhasil
dibuat. Demikian pula peralatan-peralatan kedokteran dan astronomi.
Karya-karya tulisnya yang sempat diselamatkan dan dilestarikan oleh Ibnu alNashi, antara lain:
1. Kitab al-kamil fil hisab al-hawai
2. Sebuah zij yang dilandaskan pada

zij

al-Sindhind

(bisa

dibandingkan dengan al-Khawarismi dalam 2 juz. Pertama, berisi


tabel-tabel dan lainnya memuat teks-teks penjelasan. Bab 63 karya alZarkali bertajuk Kitab al-Amal bil Safiha (lihat libros del saber,
editor Rico Sinobas).memuat metode-metode zij tentang penyelarasan
tempat-tempat astrologis. Di dalamnya al-Samh dipengaruhi pola
Hermes. Bab 64, tentang proyeksi sinar/cahaya dalam Bab 65
mengenai terbitnya bintang gemintang. Ini pun sama pendapatnya
dengan Hermes, atau boleh jadi dicuplik dari karya zij al-Samh
sendiri. Satu-satunya pecahan zij yang bisa lestari tampaknya hanyalah
yang diabadikan oleh al-Jahani (editor i.Heller, NoriBergae 1549),
diberi tanda Niii, tentang interval antara caesar dan kristus , dan tanda
Yiii

mengenai

proyeksi

sinar/cahaya(bandingkan

juga

dengan

karangan Ibnu Hazm , Risalah fadhl al-Andalus.dalam alMakkari ,Analectes,terjemahan perancis oleh Ch.pellat, dalam AlAnd 1954).

3. Sebuah buku berisi 130 bab tentang pemanfaatan sebuah astrolabe,


kemudian di perluas lagi dalam manuskrip-manuskrip British Musium
Arab 405.
4. Sebuah buku terdiri dari 2 buah makalah tentang pembikinan
astrolabe.
5. kitab Al-Madkhal ilal Handasj fi tafsir kitab Echlidus (sebuah buku
6.
7.
8.
9.

pengantar astronomi dengan tafsir karangan Euchlides).


Kitab Thimar al-adad(dikenal sebagai Al Mu amalat)
Kitab Tabiat al-adad
Kitab al-Kabir fil Handasa (tentang ilmu perbintangan)
Kitab Kafi fil hisab al-Hawa;i

Selain kitab-kitab yang mungkin sampai setebal bantal perbiji tersrbut di atas,
artikel-artikel ringkas tentang diri al-Samh sendiri dapat diperoleh dalam
Steinschneider,Heb neber 585; suter 85; sanches peres, Biografias de mathematical
Arabes Madrid,1921 dan Brockelman I,623;dan E.S Kennedy, Islamic astronomical
tables, Philadelphia 1956.
Sedang referensi-referensi yang merujuk ke nama tenarnya dapat di jumpai dalam
J.M.Millas Vellicrose, Estudios sabre Azarquel, Madrid, Granada, 1943-1990mdan
Rev.just.Eqiptio de Est.Isl. An Madrid, 1955. Abu Qasim Asbaqh bin Muhammad
ibnu

al-Samh

pin

menulis

sebuah

buku

tentang

planetarium

(Gedung

pengamat/peneropong bintang galaksi) yang sudah dialihbahasakan di dalam bahasa


Spanyol sebagai buku pertama dari Libro de las laminos de las VIII planetos di
dalam mana bab XIII menyajikan garis-garis bujur apogee.dari planet-planet untuk
tahun 416/1025 (libros del saber). Ibnu Khaldun juga menilainya mendapat pengaruh
kental

dari

pengaruh

synopsis

Almaagest-nya

Ptolemaios.

Sementara

Stenischneider beranggapan bahwa terjemahan ke dalam bahasa yahudi(Hebrew)oleh


kolonymos ben kolonymos sudah rampung sejak 1312 yakni berupa naskah
tentangsilinder dan kerucut yang dianggapnya yang berumber dari :Sammah
merujuk ke Ibnu al-Samh serta member kesan bahwa naskah berbahasa
latinAntidatari umdari Abnocah pun merupakan karangan al-Samh.

Namun tak satupun diantara perujukan itu punya dayadukung terhadap namanama serupa yang tersamar tersebut. Lagi pula implikasinya, yang telah dibuat oleh
Millas Vallicrosa bahwa Abu Abdullah Mula Ibnu al-ASamh yang kegiatan
observasinya telah disebutkan oleh al-Zarkali, tampaknya bukanlah al-Samh yang
diprofilkan ini, yang lebih tepat barangkali justru Ayahnya.
Akhirnya ibnu al-Samh di sebut sebagai penerima sepuluh pucuk surat sakti atau
surat penghargaan di bidang al-Kimia yang disangka kuat dianugrahkan oleh murid
sekaligus sahabatnya al-Majriti yaitu Abu Bakr bin Bishrum.F.Rosenhtal mencatat
pila bahwa di dalam biografi Maslama al-Majriti ada disebutkan Ibnu Bishrum
sebagai orang yang mempunyai otoritas sebagai mediator utama antara al-Samh dan
Majriti. Namun Rosenhtal tiba pada satu simpulan bahwa surat penghormatan ibnu
Bisrum tersebut adalah semacam pseudopigrafik(inskripsi atas prasasti gespal) dan
karna tak memberi tambahan informasi apapun tentang diri pribadi dan karya alSamh secara utuh.
3. IBNU AL-SHATIR(Tukang Adzan Yang Melangit Namanya Sebagai
Astronom Kondang Teorinya Identik Dengan Teori Koppernikus)
Shatir pada mulanya hanya seorang Muazzin (tukang adzan) belaka, di masjid
Agung jamil Umawi, Damaskus ibukota Suriah. Sama sekali tidak ada tanda-tanda
istimewa padanya. Tiada seorang pun menyangka namanya bakal melangit sebagai
maestro matematika, astronom ulung dan pakar ulung trigoniometri yang disegani
dibelakang hari. Malahan di beberapa segi ia dapat di sejajarkan dengan Begawanbegawan ilmu lain sebangsa al-Biruni, Ibnu Haytam, al-Khawarizmi dan sebagainya,
teristimewa dalam bidang pengembangan ilmu trigoniometri.
Ala al-Din Ali Ibnu Ibrahim Ibnu al-Shatir al-Muwaqqit, demikian nama
komplitnya mewakafkan bagian terbesar dari 69 tahun masa hidupnya

untuk

mencerdaskan ummat dan mengangkat tingkat kehidupan mereka.

Sebagai salah satu astronom terkondang dimasanya, ia telah melakukan


serangkaian observasi dan penelitian-penelitian as-tronomis tingkat tinggi. Kemudian
menindaklanjuti dengan menuangkan hasilnya di sertai gagasan-gagasan alternatif
penyelesaiannya dalam sebuah naskah khusus bertitelRasd Ibnu Shatir(observatory
ibnu shatir). Di dalamnya termuat hasil-hasil penelitian astronomis yang buat ukuran
masa itu dinilai jempolan. Intelektual Inovatif berbangsa Arab ini pun tak cuma asyik
berteori tapi mampu mencipta dan merancang bangun beragam rupa peralatanperalatan astonomis yang diperlukan buat menunjang kegiatan-kegiatan riset ilmiah.
Kemudian untuk itu dia menulis sebuah makalah yang mengurai jelaskan secara
panjang pendek dan terinci mengenai struktur dan penggunaannya.
Dalam percobaaan dan pengamatan yang demikian teliti dan berulang-ulang, ia
misalnya menyelidiki gerak benda-benda langit menentukan, di Damaskus
kemiringan ekliptiknya yaitu 2331 19,8.
Dalam salah satu buku karangan Ibnu Shatir, sebuah teks mengenai penelitian
tuntas dan menyeluruh menyangkut hal-hal tersebut, deferen** eksentrik ptolemi
benar-benar dipreteli pengaruhnya dengan memasukan suatu episikel*** kedua.
Keduanya model matahari dan model bulan(solar and lunar models) adalah non
Ptolemik. Dan yang lebih merebut perhatian lagi ialah bahwa teori bulan identik
dengan teori Koppernikus (1473-1543 M), kecuali untuk perbedaan-perbedaan
parameter yang sepele.
Ptolemaios mengambil suatu jalan melingkar untuk matahari,sedang orbit
matahari versi al-Shatir sedikit menyimpang dari suatu gerak sirkuler. Kekeliruan
terpokok dari model bulan polemik adalah pernyataannya yang berlebih-lebihan
tentang variasi(variation) jarak bulan.
Sementara andil utama Koppernikus pada teori bulan tak lain dikesampingkannya
kekeliruan ptolemik ini. Para pengamat tidak menjumpai jejak konsep Heliosentrik

dalam naskah-naskah Ibnu al-Shatir. Malahan ide-idde ibnu al-Shatir dan


Koppernikus mengenai manfaat dan penggunaan gerak-gerak selestial tersebut dapat
disebandingkan atau dikawinkan melalui gerak-gerak sirkuler yang seragam.
Ada banyak kesamaan antara model-model ciptaan Ibnu Shatir dan model-model
versi Koppernikus. Kedua sistem itu tersusun atas vector-vektor(panjangnya konstan)
yang berpusing pada kecepatan sudut (angular velocity) yang tetap.
Kedua astronom kelas wahid ini sama-sama mengabaikan persamaan Ptolemik
sekalipun,tentu saja, panjang dari vector-vektor yang berhubungan dalam kedua
sistem tersebut tidak berbeda jauh, dan bahkan dalam banyak hal sama saja.
4. IBNU AL-BASSAL (Ahli Agronomi dan Botani Dari Negri Matador )
Markas-markas utama literatur pertanian berbahasa Arab yang dibangun dan
dikembangkan di Barat, terutama sepanjang abad ke-5/11 M-6/12 terdapat antara lain
di Kordoba, Toledo, Seville dan America. Pendekar-pendekar ilmu pun bertaburan di
sana. Di Kordoba ada maha doctor pertanian Abu Qasim al-Zahrawi(wafat
404/1010)yang lebih ngetop dengan nama plesetan Baratnya :al-Bucasis, di abadabad pertengahan. Reputasi pakar ini sudah menjagad sepanjang abad sebagai penulis
sebuah kompendium tentang agronomi bertajuk Mukhtasar kitab al-Filaha).
Di taledo, di istana al-Mamun tampil seorang guru besar pertanian kenamaan
Ibnu Wafid, (wafat 467/1075) yang lebih dikenal sebagai Aben Quefith di abad-abad
tengah. Pencinta buku kelas berat ini ditunjuk Khalifah al-Mamun untuk
menciptakan sebuah kebun atau taman kerajaan (Januat al-Sultan). Selain itu ia
menelurkan sederet buku-buku berbobot tinggi serta naskah-naskah yang mengulas
tentang ikhwal pertanian yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Kastilian di abadabad tengah.
Dan satu lagi Dewa pertanian di abad-abad tersebut adalah putra terbaik dari
Taledo yakni Muhammad bin Ibrahim Ibnu al-Bassal.

Cendikiawan asal negri Matador ini lebih memilih untuk mendarmabaktikan


sekalian potensi hidup dan kehidupannya semata di lapangan pertanian khususnya
argonomi. Kemana-mana agronom kondang ini melanglang buana menuruti jiwa
kepetualangan eksploratifnya hingga daerah Texas Sisilia,Mesir dan negri-negri
timur lainnya. Pulangnya sudah dipastikan membawa ber map-map catatan-catatan
penting menyangkut masalah-masalah agronomi dan botani. Segala kebutuhan hidup
dan ongkos perjalanan studi komparatifnya biasanya di talangi langsung oleh
Khalifah , sebagai sponsor dan impresario utama. Maka itu sebagai balas budi
sekaligus tanda hormat dan terima kasih Bassal pernah mempersembahkan kepadanya
sebuah naskah ekstra tebal perihal spesialisasinya itu (Diwan al-Filaha) yang lantas
di jadikan sebuah buku setebal 16 bab dengan title kitab al-kasd Wal-Bayan
(concision and clarity; ringkas dan kejelasan). Buku ini sudah dialihbahasakan
kedalam bahasa Kastilian di abad tengah, dan diterbitkan ulang pada 1955 dengsan
sebuah pengantar berbahasa Kastilian modern. Naskah karangan Ibnu Bassal ini di
akui sangat orisinil dan tidak merujuk langsung ke referensi manapun karena memang
secara eksklusif hanya di landaskan berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadi
penulisnya belaka. Maka buku tersebut dianggap sebagai karya paling orisinil dan
obyektif diantara semua spesialis Hispano Arab.
Buah penanya yang lain adalah kitab al-Filaha (buku tentang pertanian ) telah
di edit dan di terjemahkan ke bahasa Spanyol oleh Millas Vallicrosa dan Aziman
(Tetuan 1955)
Sesudah Toledo di caplok oleh Al-Fonso VI dari Castile(478/1085),Ibnu Bassal
mengungsi ke Seville dan memanfaatkannya untuk sowan ke istana al-Mutamid.
Oleh khalifa dia diserahi tugas memimpin proyek pembangunan sebuah taman
kerajaan yang baru. Di kala itu pula Bassal bersua dengan seorang guru besar
pertanian murid Ibnu Wafid Lakhmi yaitu Ali Ibnu al-Lunkuh dari Toledo yang juga
punya minat dan perhatian besar di bidang agronomi dan botani. Kota tersebut di

duduki tak lama sesudah ia tinggalkan daerah asalnya Toledo dan menetap di Seville
pada 487 / 1094.
Dikota Seville sendiri Ibnu Bassal dan Ibnu Lunkuh terkenal sebagai DwiMaster diantara ahli Botani yang menulis buku Umdat al-Tabib Fi Marifat alNabat Li Kull Labib, sebuah kamus botani yang jauh lebih unggul ketimbang
kamus serupa karangan Ibnu al-Baytar.***Dan ia dinilai tampak seperti Ibnu Abdun
(Pakar pertanian Andalusia) lain untuk membedakannya dengan doctor(al-jabali)dan
penulis literer (al-Yaburi).
Fakta lain mengenai riwayat hidupnya ialah bahwa Bassal pernah menjadi
anggota missi diplomatic yang diutus ke istana al-Mohad dari Marrakush pada
542/1147 dan bahwa ia merampungkan karangannya,Umda sesudah tahun
kepergiannya itu.
Kampiun botani dan agronomi ini,kendati cukup lama bermukim di Seville
namun meninggal dunia di Kardoba Spanyol pada 499/ 1105.
5. Ibnu Bathutah (Sejarawan Arab Terbesar dan pengelana Bersahaja)
Nama lengkapnya adalah Syamsuddin Muhammad Ibnu Abdullah at-Tanji.ia
adalah seorang pengembara (Jawwalah) yang terkenal karena hasil pengamatan dan
penulisan atas perjalanan (rihlah) yang dilakukannya keberbagai penjuru dunia
selama hampir tiga dasawarsa atau sekitar 30 tahun.
Ibnu Bathutah merupakan pengembara terbesar bangsa arab yang terakhir.ia
berhasil

menyaingi

orang

besar

yang

hidup

sezamannya,Marcopolo

al-

Bandaqi.Pengembaranya meliputi seluruh dunia Beliau telah menjelajahi Negaranegara Asia, Afrika dan Timur Eropa dengan menempuh jarak sejauh lebih dari
seratus tujuh puluh lima mil,yang mulai Thanjah,tempat kelahirannya (pada saat
berusia dua puluh delapan tahun,pada tahun 1326M )dan berakhir di Fez pada tahun
1353M. Anehnya,Ibnu Bathutah tidak meninggalkan karya sastra apapun bahkan

tidak menulis catatan perjalanannya secara teratur.Dia hanya menceritakan


perjalanannya kepadda orang lain,berupa peristiwa-peristiwa tertentu,dan informasiinformasi sepenggal.Sultan Abu Inan justru orang yang memiliki inisiatif penerbitan
buku kisah perjalanan Ibnu Bathutah.Atas permintaan Sultan tersebut,Ibnu Bathuta
mendiktekan cerita perjalanannya kepada juru tulis sultan,Ibnu Jauzi,seorang teolog
Andalusia.catatannya

penuh

dengan

hal-hal

yang

menabjubkan

dan

menyentuh.Catatannya yang berjudul Tuhfat al-Nazzar fi Gharaib al-Amsar wa alAjain al-asfar (Hadiah buat para pengamat yang meneliti keajaiban-keajaiban kota
dan keanehan-keanehan perjalanan),selanjutnya dikenal umum dengan Rihlah Ibnu
Bathutah atau Rihla.
Ibnu Jauzi kemudian menuangkannya kedalam tulisan dan memperbaiki bahasa
Ibnu Bathutah,dan akhirnya menyusunnya menjadi sebuah buku perjalanan yang
lengkap

dari

segala

seginya,

dengan

mempertahankan

urutan

waktu

pengembaraan,dan menyambungkan antara satu kisah dengan kisah yang lain.


Pada hakekatnya Ibnu Bathutah bukanlah seorang yang ahli geografi atau
sastrawan.ia orang bias,ia tidak memiliki hobi tertentu.sehingga kisah perjalanannya
tidak merefleksikan pemikiran yang mendalam.Dalam buku kita banyak menemukan
kisah perjalanannya,dan gambaran keyakinan terhadap hal-hal yang aneh,pencampuradukan antara berbagai peristiwa dan darwisy,serta sebagian kepercayaan para
pengembara pada setiap zaman.Meskipun demikian ,dia banyak menyaksikan
berbagai peristiwa sekaligus megetahui bagaimana cara menggambarkan apa-apa
yang dia lihat ,dengan penuh kejeelian atau dengan cara yang sederhana.
Itulah yang menjadikan Ibnu Bathutah sebagai seorang ahli geografi dan
pengembara yang unik dari kalangan bangsa Arab.Dia adalah pengembara yang
tujuannya hanya Mengembara.Dia adalah orang yang sangat bertolak belakang
dengan parah ahli geografi bangsa arab pada umumnya.ia tidak mengumpulkan
bahan-bahan untuk tulisannya.ia mengumpulkannya dari pengalaman yang dia alami

10

sendiri,dan dari perbincangannya dengan orang-orang yang dikenalinya dalam


perjalanannya.
Perhatian Ibnu Bathutah terhadap letak geografis tidak lebih banyak dibandingkan
dengan

perhatiannya

terhadap

manusia

dikunjunginya,sehingga buku yang ia susun

yang

menghuni

tanah

yang

menjadi sebuah buku tentang

masyarakat Islam dan Timur,umumnya pada abad ke empat belas.


Buku ini bukanlah buku dokumentasi yang memiliki kelebihan dari segi
pengalaman individu saja,tetapi juga buku ini menyuguhkan contoh yang benar
mengenai berbagai pemikiran dan gambaran tentang Negara-negara islam pada abad
ke empat belas.
Sebagian orang yang hidup sezaman dengannya atau orang-orang yang hidup
setelah dirinya meragukan kesahihan informasi dan pengetahuan yang terkandung
dalam buku itu. Mereka mengatakan bahwa letak kesalahan itu terdapat
kelemahannya dari segi pendidikan,dan terlalu mengandalkan ingatannya ketika
mendiktesi buku ini,serta penerimaannya atas semua berita dan informasi yang dia
peroleh.
Akan tetapi para ahli geografi pada zaman kita sekarang ini cenderung
menganggap riwayatnya secara umum dapat dipercaya.paling tidak ,dia tidak
meriwayatkan kecuali kecuali hal-hal yang dianggap benar.Bukunya menjadi rujukan
utama bagi para peneliti sejarah Asia Kecil dan Asia Tenggara.penjelasanya mengenai
Negara Afrika Barat (Hingga zaman pengembara bangsa Eropa pada abad kesembilan
belas) lebih baik,dan lebih teliti.

6. IBNU DANIYAL(Oftalmolog yang Mensiarkan Ide-ide Inovatif dan Refleksi


Sosialnya Dalam Wujud Komedi dan Sandiwara )

11

Profesi dan keahlian pokoknya adalah kedokteran dengan spesialisasi kedokteran


mata. Namun itu tak menyurutkan minatnya yang menyala-nyala untuk mengggiati
pula lapangan sastra dan komedi. Apalagi ia pun punya bakal cemerlang dalam
bidang tulis-menulis, baik buku kedokteran atau disiplin-disiplin ilmu yang cukup
banyak penyedot energy intelektualnya. Sehingga popularitas namanya menjadi kian
berkibar sebagai penulis Arab terdepan, terutama di Egypt Mesir.
Tentang jati diri dan karyanya dapat di jumpai umpama dalam buku Ibn Daniyal
al- Mawsili, Said al-Diwahji dalamal-Kitab (juli 1951), juga dalam Fuad
Hasmayu,Muhammad Ibnu Daniyaldalamal-Thakafa,kairo(22 Desember 1942-5
januari 1943);dan G.jacob,Aqib ed-Din al-Waiz bei Ibnu daniyal.
Dan karya paling mutakhir, termasuk didalamnya ketiga sandiwaranya dan sebuah
analisis kritis yakni pada khayal al-Ziil Wa-tam-thiliyyat Ibnu Daniyal,Kairo 1963.
Syam Aldin Muhammad bin Daniyal bin Yusuf al-Khuzai al-Mawsili lahir pada
646/1248 di Mawsil dan wafat ditahun 710/1310. Sejak usia 19 tahun menetap di
Kairo untuk menekuni bidang kedokteran mata. Setelah menamatkan studinya lalu
membuka praktek, tetapi tetap terus menekuni teorinya sembari meluangkan waktu
menulis buku.
Dibidang sastra dan syair dan pengubahan proposal, dokter Daniyal telah menulis
beberapa naskah klasikshadow plays /(semacam wayang di Indonesia) Mesir abab
tengah. Dia menciptakan pula sejumlah syair Arab. Namaun Daniyal terutama lebih
meminati aktivitas-aktivitas observatif yang direfleksikan dalam karya-karya
dramatiknya.
Adapun kitab ciptaannya adalah :
1. Tayf al-Khayal(baying-bayang imajinasi).ini bercerita tentang seorang
yang bernama Wisal , prajurit kuno yang ter perangkap tipu muslihat
seorang mucikari.

12

2. Adjib Wa Gharib (Ajib dan Ghasib),yang memuat semacam parade


beragam rupa karakter manusia di pasar-pasar.
3. Al-Matayyam (keranjingan atau terpikat) yang menyajikan sebuah
suksesi peraduan bayaran ayam-ayam jago,banteng dan biri-biri jantan
yang ditingkahi dengan gebyar music dan komentar-komentar.

7. IBNU FAKIH AL-HAMDANI(Karya Geografis Historisnya Membikin De


Goeje dan A.Miquel Terlongo-longo)
Karya al-Hamdani yang paling kesohor, sejauh ungkapan al-Nadim dalam
Fihrist adalahkitab al-Buldan, sebuah karya geografi setebal ribuan halaman
folio. Wujudnya berupa kompilasi dari ragam rupa karya tentang kultur atau adab
dimasa itu. Terrmasuk didalamnya lampiran karya al-Jayhani dan buah pena penulis
lain,semisal perihal syair-syair Arab modern dan terbaik. Buku legendaris ini
dirampungkan sekitar tahun9903 M.
Kandungan umumnya secara garis besar digambarkan oleh De Goeje dalam katakata:tadinya saya menduga bahwa beberapa ikhtisar sudah memadai,tapi sebuah
penyelidikan yang lebih rinci dan cermat telah membuat saya berubah pikiran. Karya
ini ternyata menyumbangkan suatu konstribusi yang sangat penting bagi sejarah
peradaban diparuh kedua abad ke-3/9. Ia memuat sejumlah informasi geografis dan
historis yang amat rinci dan langkah dan belum banyak di ketahui secara utuh
sehingga patut di pelajari karena selain muqaddasi menukil banyak darinya, juga
merupakan salah satu sumber yang digunakan oleh yakut.
Sementara itu A.Miquel seorang penulis yang pernah melalukan studi secara
mendalam dan tajam menimpali :secara kronologis Ibnu al-faqih menduduki sebuah
tempat penting dalam sejarah geografi arab. Di satu sisi ia memperkuat
kecenderungan geografi

teknik terhadap pemasukan tema-tema tentang adab,

13

sedangkan dilain sisi ia amat membantu mengarahkan minat para penulis pada dunia
islam.
Menurut al-Maqaddasi,ibnu al-faqih sesungguhnyalah tidak sedikit Meminjam
informasi dari al-Jahiz. Namun penyimpangan-penyimpangan ini kalau boleh
disebut demikian , membawanya ke suatu simpulan bahwa tanpa meminjam dari alJahiz secara langsung pun pengaruh tokoh serba pintar dan produktif ini terhadap
karyanya tetaplah sukar dihapus begitu saja. Namun semua itu tak menyusutkan
sedikitpun, reputasi al-Fakih sebagai pakar tulen di bidang geografi dan sejarah
sekaligus penulis karya-karya bermutu dikedua disiplin ilmu tersebut umunya dalam
bahasa arab.
Beliau cendikiawan idealis asal iran yang hidup di abad ke 3/9-10. Riwayat
hidupnya yang komplit, tak begitu tersingkap lebar-lebar. Malah dari sekian banyak
tulisan-tulisannya hanya dapat dihitung dengan jari yang masih lestari. Itupun sudah
dalam bentuk ikhtisar-ikhtisar atau ringkasan-ringkasan.
De Goeje memperkenalkan edisinya

tentang karya

unggulan al-Fakih

memproduksi informasi dan data segala sesuatu yang bertalian dengan diri,dan karya
geografer kesohor tersebut sebagaimana yang digelar pula oleh Ibnu al-Nadim dan
Geografer al-Muqaddasi.
Sementara itu catatan singkat Yakut mengimbuhi bahwasanya Fakih dan
Ayahandanya amatlah masyhur sebagai tradisionis (ahli hadist dan ilmu-ilmu yang
terkait).karangan-karangan orisinilnya diakui para peneliti telah banyak menguap
entah kemana kecuali ada beberapa biji yang tersisa misalnya 3 manuskrip berbentuk
ikhtisar-ihktisar ditambah sebuah manuskrip lagi yang tersua setelah edisi De Goeje
dipublikasikan.
Sebagai bahan tambahan untuk mengungkap lebih banyak lagi riwayat hidup
beserta aktifitas-aktifitas kreatifnya dapat disimak antara lain buku Ibnu al-Fakih

14

bertitel Compedium Libri kitab al-Boldandieditori oleh M.J.De Goeje, Leiden


1885. Fakih pun tak lupa memproduksi sekian banyak kisah-kisah legenda
penting,kepercayaan-kepercayaan dan gagasan-gagasan tentang folklore geografi di
masanya.juga dari buku P.kahla bertajuk Zu Ibnu al-Fakih dan lain-lain.

8. IBNU HAWKAL (Ilmuan idealis diakui otoritasnya dalam ilmu kebumiaan)


Sebuah edisi tentang Ibnu Hawkal dan prestasi-prestasi gemilangnya pernah
diterbitkan oleh De Goeje(leiden 1873). Kemudian edisi lebih baru dipublikasikan
oleh Kramers telah dicetak disertai revisi oleh G.Weit,berjudul Configuration de
laterre(Paris,Beirut 1964). Ini salah satu isyarat bahwa intelektual muslim ini punya
saham cukup besar disuatu masa dalam sejarah keharuman peradaban islam. Apalagi
ia dinilai sebagai geografer Arab pada massa hidupnya yang benar-benar mampu
menguraijelakan secara ringkas padat berisi namun tetap komplit,sebuah gambaran
tentang produksi dalam perekonomian.
Moyang dan keluaraga Hawkal asli Baghad. Ia yang bernama resmi Abul
Qasim bin Ali al-Nasibi Ibnu Hawkal Masyhur sebagai seorang geografer kondang
diparuh kedua abad ke-10 dan merupakan salah satu eksponen pakar ilmu kebumiaan
disamping

seorang

pengelana

intelektual

terbaik

bersama

sejawatnya

al-

Muqaddasi,yang didasarkan pada observasi langsung dan pengalaman melanglang


buana kebagai manca negara.
Masa kanak-kanak tokoh kelahiran Nasibim (Nasibis), Mesopotamia atas (aljasiri) ini dihabiskan ditanah kelahirannya tersebut. Tapi tak berapa lama ia mulai tak
betah dan mulai serangkaian perjalanan impresif kesejumlah negri, pada 7 ramadhan
331/15 mei 1943. Napak tilas inilah yang menghisab habis minat dan perhatiaanya
kepada geografi. Paling tidak dalam garis-garis besarnya,dengan cara menelah
sejumlah data dalam karya-karya intelektual terdahulu. Dari sini, Afrika utara,
Spanyol, tepi selatan gurun sahara dirambahinya pada tahun-tahun 336-340/947-951.

15

Lantas pada gilirannya, Mesir dan kawasan utara wilayah kekuasaan islam sebangsa
Armenia dan Azerbaijan disekitar tahun 344/955.lalu dihabiskannya waktunya kirakira 8 tahun untuk menyisir kawasan al-Jazirah, Irak, Kuzistan dan Farsh yakni antara
tahun 350/961 hingga 358/969. Tanah kelahiran bengawan Sains al-Khawarizmi,
Khawarazm, dan Transoxiana ia jelahi pula sebentar setelah itu. Dan akhirnya Sisilia
sebelum terpoles sebagai kota gengster tahun 362/973. Adapun wilayah kembaran
lainnya

tampaknya

telah

payah

dilacak.

Saking

kepincutnya

pada

ilmu

geografi,sampai karya-karya geografi para pakar sekaliber al-Jaihani, Ibnu


Khurrdadhbih atau Kudama tak pernah lepas dari kempitannya selama berkelana.
Tak ayal ia terbilang peringkat atas diantar para dewa geografi dimasanya,
karna dalam perpetaan ia berhasil menunjukan independensi dan individualitasnya
dan enggan membeo begitu saja pada siapapun. Lagipula Hawkal dinilai berjasa
mengintrodusir info-info baru berdasarkan pengalaman pengembaraan intelektualnya
atau menerima masukan-masukan orang lain.
Dengan kata lain Ibnu Hawkal telah mewariskan suatu sumber informasiinformasi otentik dan pemikiran-pemikiran orisinil bagi para ahli geografi penerusnya
selama beberapa abad sepeninggalannya.
Dengan jujur dan obyektif bisa pula dibilang bahwa dalam diri hawkal telah
bersemayam senyawa aktifitas seagai cendikiawan,sebagi bisnisman sekaligus sebagi
dai (Missionaris Muslim).
Berbeda dengan karyanya tentang Sisilia,buah pena utamanya dalam bidang
geografi merupakan sebuah deskripsi tentang negri-negri islam terkenal dibawah
titlekitab al-Masalik Wal Mamalik atau kitab surat al-Ard. Yang pertama
dipersembahkan kepada Hamdanid Saif al-Dawula,dan karena itu terbit lebih
awal,sebelum tahun 356/967,tatkala penguasa ini wafat. Sedang buku II syarat
dengan kritik terhadap dinasti tersebut dan didedikasikan kepada seseorang yang tak

16

diungkap identitasnya. Ini rampung diseputar tahun 367/977(edisi keduanya oleh


Kramers,Laiden 1958).
Didalam karangannya tak jarang ia ungkapkan pertemuan dan perbincangan
intelektualnya dengan Istakhri, geografer kelas atas lain yang tiada jemu-jemu
memberi dorongan dan dukungan moral didalam ia menyusun sebuah koleksi peta
dunia islam secara geografis.
Segera sesudah menghimpun segenap data dan fakta dari sekian banyak
pengembaraan geografiknya, teks koleksi peta itu pun mengalami berulangkali
pemugaran dan perombakan dalam upaya menciptakan sebuah karya bersejarah.
Syarah atau komentar-komentar tentang peta-peta dalam tradisi kuno dari Sura
Mamuniyya yang didalam karangan Istahri hanya merupakan hal sekunder,ditekuni
pula Hawkal untuk dikembangkan lebih lanjut. Maka dengan

inovasi-inovasi

mahaguru geografi ini, ia dinilai merupakan orang pertama yang mampu


mentransformasikan suatu kajian baru kedalam karyanya dengan teteap memelihara
independensi dan orisinalitas pemikirannnya,tanpa bergantung pada peta-peta
rujukan.
Iapun secara memukau mampu melukiskan dengan amat tepat geografis suatu
daerah dalam sebuah Negara yang pernah ia tandangi.apalagi lantas disempurnakan
dengan tambahana informasi lewat beragam koreferensi klasik dan kontemporer.
Inipun masih dibuat lebih gambalang melalui deskripsi yang hidup dengan gaya tutur
mempesona dan berbunyi. Itulah sebabnya mengapa sebagian ahli sejarah menilai
karya Hawkal demikian cemerlang. Dan bahkan tak jarang dalam hal tertentu
dianggap melabrak konvensi. Dalam masalah yang bersangkutan dengan ekonomi
yang misalnya,oleh suatu hal,ia nyaris tak punya minat terhadap produk-produk yang
berharga bila dibandingkan dengan minatnya terhadap produk-produk pabrik dan
produk-produk pertanian yang mendasar. Ia mampu mendalami secara langsung suatu

17

situasi ekonomi tertentu dalam hubungannya dengan suatu periode tertentu,atau


dengan suatu kaidah tertentu pula.
9. IBNU

HUDHAYL(Namanya

Memeteor

Sebagai

Pakar

Matematika

Kemiliteran dan Penggelut Ilmu Kehewanan )


Karya utama Ibnu Hudhayl sesungguhnya merupakan salah satu karya terpenting
dalam masalah seni pertempuran dan matematika kemiliteran, termasuk didalamnya
metode-metode canggih untuk menguasai keterampilan menunggang kuda perang di
abad-abad pertengahan.tapi selain ini tema-tema lain di jumpai pula cukup beragam
dengan kualitas ilmiah yang tak kalah canggih, misalnya buku yang mengupas soalsoal

ilmu

kehewanan

seperti

kitab

al-Fawa-id

al-Musattara

fiilm

al-

baytara(Madrid, 1935). Atau buku tentang studi sastra dan humaniora dalam Kitab
makalat al-Udaba Wamunazarat al-Mujaba.berpolitikan semisalkitab Ayn al-Adab
Wal Siyasa Wazyn al-Hasab Wal riyasa.sementara itu di jumpai pula dua buah
penalainya perihal kesalehan yakni kitab tadhikarat man ittakadan kitab Kamal alBughya Wal Nayl.
Nama resmi Ibnu Hudhayl adalah Abu Hasan Ali bin Abdurrahman al-Fazari alAndalusi Ibnu Hudhayl. Ketinggihan kapasitasnya dibanyak bidang ilmu pengetahuan
seperti diungkap diatas disertai kemampuan menuliskannya secara benar,cermat,dan
tepat membuat namanya bagai meteor menerobos angkasa raya.
Cendikiawan Granada Spanyol ini hidup di paruh II abad ke-8/14 dan tinggal
beberapa tempo di istana Nasrid Granada.Atas dorongan semangat dan permintaan
langsung dari Sultan Muhammad V bin Yusuf bin Ismail(di kenal sebagai al-Ghani
yang memerintah antara tahun755/1354 dan 763/1362) Ibnu Hudhayl menulis karya
karya istimewanya dengan titel Tuhfat al-Anfus Washiar Sukkan al-Andalus.ia
berupa sebuah naskah mempesona dengan kupasan panjang lebar mengenai jihad
yang bertujuan untuk meyakinkan kaum muslimin Andalusia akan kebutuhan
mendesak memulai lagi mencintai dan mengkampanyekan profesi dan karir dibidang

18

kemiliteran. Tampaknya bahwa usaha propaganda pertama untuk karier militer atas
namamaksud mulia ini hampir-hampir tidak mampu menggetarkan dan
membangkitkan antusiasme masyarakat Granada yang kelihatannya lebih cinta
damai. Ini di tandai dengan gelutan profesi mereka :membajak sawah,bekerja
dibidang keuangan dan seni. Mereka benci perang.maka 30 tahun kemudian tatkala
Ancaman kaum pelangis semakin menyata dan transparan,Hudhayl sekali lagi
lantas mendesak untuk menghimpun energy dan kekuatan dan melindas sifat
kelambanan dan mengasah kembali vitalitas hidup yang mulai menumpul dan bahkan
mengarat. Kali ini pangeran Muhammad VII al-Mustaim (794-810/1392-1408) cucu
Muhammad V sendiri turun tangan. Namun semangatnya untuk menyusun suatu
kekuatan baru sudah terlanjur surut.
Itu sebabnya iya ngotot menulis sebuah buku ikhtisar dari karya-karyanya
terdahulu dan diberi titleKitab Hilyat al-Fursan Washiar al-Shudjan. Kandungan
dan tujuan kedua naskah tersebut diatas (yang pada kenyataannya hanya satu).
Terungkap secara terang dalam kata pengantar oleh penulisnnya. Ia menulis,buku
yang anda hadapi sekarang ini banyak bersangkutan dengan kalkulasi-kakulasi
perperangan dan pertempuran, kuda-kuda perang, senjata-senjata. Termasuk segi-segi
menarik yang dapat dijumpai pada diri kuda-kuda.juga pada masalah-masalah yang
semestinya dilewatkan atau sekalian diafkir, serta segala sesuatu tentang kondisi
kuda-kuda dan akhirnya pada pengajaranmetode terbaik menunggang dan
menguasai kuda lengkap dengan perlengkap-pelengkapannya. Puji sukur pada tuhan
bahwa karya ini sedikit banyak telah menampilkan semacam seni tersendiri dengan
uraian segamblang mungkin. Metode-metode yang disodorkanpun tak kalah
bersemangat dan ketinggian nilainya. Sekaligus dimaksudkan sebagai tanda mata
bagi mereka,para peminat seni dan matematika perang semisal bagaimana
memenangkan suatu perkelahian dengan tombak dan pedang.

19

Kutipan tersebut mengikuti terjemahan prancis dari kitab hilyat al Fursan


karangan L.Merner,ilmuan yang dianggap berjasa sebagai penemu,editor dan
penerjemah karya-karya ibnu hudhayl.

10. IBNU INABA(matematika one Top Class dan ahli geneologi,hadist dan
hukum)
Buah karanga Inaba seperti umumnya para penegak peradaban diabad
pertengahan,menyangkut banyak hal dengan tema beragam.daftar yang tersusun
dalamAYan al shiahAMencatat antara lain :
1. Umdat al-Thalib fi ansab Al-Abi Thalib(lebih dikenal sebagai al kubra)
yang diselesaikan pada 814/1411-1412 dan satu salinanya terdapat Tay
muriyya.
2. Umdat al-Talib al-Sughra dipersembahkan kepada Sayyid Muhammad bin
Fallah al-MushaShai al-Mahdi(atau kepada ayahnya). Buku ini didasarkan
(dengan sejumlah tradisi,menurut kashf al-Zunnun) pada kitab Mukhtasar
karangan Ibnu al-Sufi dan Talif buah pena Abu Nasr Sahl bin Abd Allah alBukhari.
Perbedaan diantara dua Umdattersebut diatas disangkal oleh al-Kanturi yang
menilai keduanya sama belaka. Ini disokong oleh Khiyabani dan dalam kata
pengantarnya pada edisi najaf 1918 dimanaUmdat kecil(sughra) dianggap sebagai
satu-satunya bertahan lama. Misalnya dalam bentuk manuskrip-manuskrip dengan
sedikit variasai dalam judulnya(ansab atau nasab atau manakib).susunan materinya
selalu dibagi kedalam 5 fasal sesuai dengan 5 putra abu Thalib,Umdat inilah yang
tampaknya diterbitkan dalam edisi luckknow yang bertahun 802 / 1339 1400 dan
dalam edisi berut yang terbit lebih belakangan.

20

3. Kitab fil ansabdalam bahas Persia. Menurut para editor dari teks
Najafnya,buku ini merupakan sebuah ringkasan dari Umdat yang boleh jadi
sama saja dengan Umdat Besar(lihat no.1) seperti disebut dalamDharia
yakni al-Tuhfa al-Jamaliyyah dan Tuhfat al-Thalib yang disebut-sebut
pula oleh penulis lain. Masalah ini agaknya tetap tak terpecahkan terutama
karena khaybani menilai keduatuhfattersebut sejatinya cuma karya belaka.
4. Bahr al-Ansab fi nasab Bani Hashim yang terdiri dari muqaddimah
(Pendahuluan) dan 5 Bab. J.Zaidan menyebutkan sebuah manuskrip dalam
perpustakaan Khedivial di Kairo yang merupakan rujukan Dharia dan
Khaybani.
Selain menekuni masalah genealogi secara intens,inaba atau lengkapnya jaml aldin ahmad bin ali bin inabah al dawudi al-hasan ibnu inabah,punya sejumlah
keterampilan dan keahlian :matematika,hadist,syair,hukum dll.selama sekitar 12
tahun semua itu ia dalami dan giati dibawah tempaan dan arahansuhu-nya syam aldin Muhammad bin makki al-amili.dengan keahlian dan penguasaannya dibanyak
lahan ilmu inaba tak jarang dianugrahi penghargan tertinggi,umpamanya dalam soal
nasaf kaum thalibi(Dinasti Ali bin Abi Thalib).
Ia diperkirakan lahir pada tahun 748 / 1347 (berdasarkan fakta yang menyebutkan
bahwa pada 764 merupakan akhir dari massa remajanya diaman ia menjadi kader
andalan ibnu muaya).beliau wafat pada 7 safar 828 bertepatan 29 desember 1424
dikirman.

DAFTAR PUSTAKA

21

Advanced English-Indonesia Dictionary, Drs. Peter Salim, Jakarta, 1991).


Beberapa Kajian Indonesia dan Islam, W.A.L.Stokhof dan N.J.G Kaptein, INIS
Jakarta;1990.
BJH: Bacharuddin Yusuf Habibie-Kisah Hidup dan Karirnya,A.Makmur Makka,
Cipta Kreatif, Jakarta 1987.
Comptons Pictured Encyclopedia, F.E.Compton & Company, William Benton
Publisher, Chicago, Toronto, edisi 1963.
Di Bawah Bendera Revolusi I, Ir.Sukarno, Cetakan IV, Jakarta, 1965.
Encyclopedia Britannica (Macropedia), 1982.
Encyclopedia Britannica (Micropedia), 1982.
Encyclopedia of Islam I-III, E.J.Brill, Licaz & Co.London,1965.
Encyclopedia Islam I-III, Dept. Agama RI,1987/1988.
Encyclopedia Singkat Astronomi dan Ilmu yang bertautan, Iratius Radiman et al;
Penerbit ITB Bandung, 1980.
History of the Islamic People, Carl Brockelmann, Rontledge & Kegan
Paul,London and Henley, 1980.
Ibnu Bathuthah: Penjelajah Dunia,Sula Iman Fayyadh, Pustaka Mantiq Solo,1991.
Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, M.Natsir Arsyad, Penerbit Mizan Bandung,
Cetakan V, 1995.
Islam and Muslim art, Alexandre Papadopoulo,Thames and Hudson,
London,1980.

22

Islam dan Masa Depan Biologis Umat Manusia, Dr. Munawar Ahmad
Anees,Penerbit Mizan Bandung, 1990.
Kamus Geografi, M.A. Marbun, penerbit Ghalia Indonesia, cetakan II, 1984.
Kamus Kedokteran, A.Ramali K.St. Pamoentjak, Djambatan Jakarta, 1990.
Kamus Matematika, Ronald Hassi Cs,Penerbit Tarsito Bandung,1987.
Kamus Matematika, Roy Hollands, Erlangga Jakarta,1991.
Kamus Pengetahuan Umum, Ben Handaya, Penerbit Nurcahaya, Cetakan II,
1978.
Mankind and Mother Earth, Arnold Toynbee, Granada Publishing, 1978.
Mutiara dari Timur, Solichin Salam, PT. Intermasa Jakarta, Cetakan II, 1987.
Saladin and the Fall of the Kingdom of Jerusalem, Stanley Lane Poole MA, Sind
Sagar Academy, Lahore Pakistan, 1979.
Sejarah Arsitektur Islam : Sebuah Tinjauan, Drs.Abdul Rochym, Angkasa
Bandung, 1983.
Seratus Muslim Terkemuka, Jamil Ahmad, Pustaka Firdaus, Jakarta, Cetakan II,
1992.
Setengah abad Prof.Dr.Ing.B.J. Habibie: Karangan Pilihan, A.Makmur Makka dan
A. Rachman Djay, Cipta Kreatif, 1986.
Setengah abad Prof.Dr.Ing.B.J. Habibie: Kesan dan Kenangan,Penyuting:
A.Makmur Makka, Saroja Malebbi dan Biro Hukum dan Humas BPPT
Jakarta,Cetakan IV, 1991.

23

Shalahuddin al-Ayyubi: Pahlawan Perang Salib, DR. Mahmud Syalabi, Pustaka


Mentiq Solo, Cetakan II, 1989.
Teknologi Dalam Sejarah Islam. Ahmad Y. al-Hassan dan Donald R. Hill, Mizan
Bandung,Cetakan I,1993.
Thariq bin Ziyad: Pembuka Gerbang Eropa,Syauqi Abu Khalil, Pustaka Mantiq
Solo,1989.
The concise Oxford Dictionary, J.B. Sykes, Sixth edition, University Press, 1976.
The Encyclopedia Americana, International edition, Grolier Incorporated, 1982.
The Legacy of Islam, Joseph Schacht dan C.E. Bosworth. Second edition, Oxford
University Press, 1979.
The Muslim Contribution to Mathematics, Ali Abdullah al-Daffa, Humanities
Press, London,1977.
The Times: Atlas of the world, Comprehensive Edition, Times Book London,
1981.
Websters Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language,
Portland House, New York, 1989.

24

Anda mungkin juga menyukai