Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat
Inti
pemberdayaan
adalah
pemanusiaan,
dalam
arti
mendorong orang untuk menampilkan dan merasakan hak
hak asasinya. Konsep ini jelas mengutamakan usaha sendiri
dari orang yang diberdayakan untuk meraih keberdayaannya,
oleh karena itu sangat jauh dari konotasi ketergantungan.
Secara psikologis : defenisi pemberdayaan secara praktis
dalam lingkup unit bisnis sebagai cara yang amat praktis dan
produktif untuk mendapatkan yang terbaik dari diri kita
sendiri dan dari staf kita.
Artinya pemberdayaan bukan
hanya pelimpahan tugas, melainkan juga pelimpahan proses
pengambilan keputusan dan tanggungjawab secara penuh.
Jika pemberdayaan ingin berhasil, maka jangan lupakan
budaya pemberdayaannya.
KEDUA : PERSPEKTIF
TEKNOLOGI
TEORI
PEMBANGUNAN,
EKONOMI
POLITIK
DAN
Defenisi
pemberdayaan
menurut
perspektif
ini
kecenderungan bias pendekatan pembangunan, bias
kepentingan ekonomi politik, bias status quo (birokratis)
dan bias teknologi. Indikatornya, pada setiap defenisi
selalu
terkandung
kata
atau
istilah
memberikan
menyerahkan, mengalihkan yang dapat ditemukan pada
defenisi pembangunan masyarakat.
Oakley dan Masden (1984) melihat pemberdayaan sebagai
proses
menyerahkan
atau
mengalihkan
sebagian
kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat
agar individu menjadi lebih berhindar berdaya hingga
terhindar dari ketimpangan relasi. Proses ini dilengkapi
pula dengan upaya membangun asset material guna
mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui
organisasi.