OLEH
KELOMPOK I :
“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa atas berkat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Pemberdayaan Masyarakat” pada
mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat di Politeknik Kesehatan Denpasar ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai
pihak sehingga dapat terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca,
sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan agar bisa lebih baik lagi.
“Om Santih, Santih, Santih, Om”
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui konsep pemberdayaan
1.3.2. Mengetahui proses pemberdayaan
1.3.3. Mengetahui promosi kesehatan dan pemberdayaan
1.3.4. Mengetahui langkah-langkah pemberdayaan masyarakat
1.3.5. Memahami pemberdayaan masyarakat dan partisipasi
3.1 Kesimpulan
Empowerment yang dalam bahasa Indonesia berarti “pemberdayaan”, adalah
sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat
kebudayaan Barat, utamanya Eropa. Memahami konsep empowerment secara tepat
harus memahami latar belakang kontekstual yang melahirkannya.
Konsep empowerment mulai nampak sekitar dekade 70-an dan terus berkembang
hingga 1990-an. (Pranarka & Vidhyandika,1996).
Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa ”proses pemberdayaan
mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang mene-kankan
pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau
kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama
tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.
Sedangkan kecenderungan kedua atau kecenderungan sekunder menekankan pada
proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai
kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya
melalui proses dialog”.
Promosi kesehatan adalah suatu proses membantu individu dan masyarakat
meningkatkan kemampuan dan keterampilannya guna mengontrol berbagai faktor
yang berpengaruh pada kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya (WHO). Promosi kesehatan adalah kombinasi pendekatan pendidikan
kesehatan dan pendekatan organisasi, ekonomi, lingkungan yang seluruhnya
mendukung terciptanya perilaku yang kondusif dengan kesehatan (Mee Lian,1998).
Hubley (2002) mengatakan, bahwa pemberdayaan kesehatan (health empowerment),
melek (sadar) kesehatan (health literacy) dan promosi kesehatan (health promotion)
diletakkan dalam kerangka pendekatan yang komprehensif.Pemberdayaan
didiskusikan dalam kerangka bagaimana mengembangkan kemampuan penduduk
untuk menolong didrinya sendiri (self-eficacy) dari teori belajar sosial.
3.2. Saran
Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap
materi mengenai pemberdayaan masyarakat. Diharapkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya dan menambah pengetahuan.