Anda di halaman 1dari 13

II. PENGARUH PERANGSANGAN N.

VAGUS PADA JANTUNG KURA-KURA


III. URUTAN DENYUT KERUTAN BERBAGAI BAGIAN JANTUNG DAN DENYUT
EKTOPIK PADA JANTUNG KURA-KURA
1. Dasar Teori
Aktivitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh
aktivitas listrik, aktivitas ini dimulai pada nodus sinoatrial (SA node) yang terletak pada celah
antara vena kava superior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi
secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel
otot atrium, nodus AV, berkas His, serat Purkinje dan akhirnya ke seluruh tubuh.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat
yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini
memperlihatkan aktivitas pacemaker (picu jantung), berupa depolarisasi lambat yang diikuti
oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Hal tersebut
menimbulkan potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan
menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang
berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini
disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada
keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya
tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih
dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai
ambang rangsangnya sendiri.
Kontraksi sel otot jantung terjadi karena adanya potensial aksi yang dihantarkan
sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya
impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri: suatu kemampuan yang disebut
autorhytmicity. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis sel khusus
otot jantung, yaitu: sel kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis, yaitu
memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi
yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang
ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai otoritmisitas. 90% sel otot jantung adalah
sel kontraktil, yang melakukan kontraksi yaitu memompa. Siklus jantung terdiri dari periode
sistole (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.
Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat
penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot
jantung.
[Type here]

Urutan kemampuan pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus


jantung yaitu:
Nodus SA (pemacu normal) : 60-80 kali per menit
Nodus AV : 40-60 kali per menit
Berkas His dan serat purkinje : 20-40 kali per menit
Dalam satu siklus jantung terdapat :
1. Fase pengisian lambat
Yaitu pada saat diastole ventrikel akhir: Katup AV terbuka
ventrikel mulai terisi. SA node
mencapai ambang dan membentuk potensial aksi sehingga impuls menyebar ke seluruh atrium.
Fase ini terekam sebagai gelombang P pada EKG (depolarisasi atrium)
2. Permulaan sistole ventrikel
Impuls berjalan melalui AV node, terjadi kontraksi atrium kemudian pengaktifan ventrikel. Pada
EKG terekam sebagai kompleks QRS.
3. Fase kontraksi ventrikel isovolumetrik
Terjadi periode singkat dimana katup AV menutup dan katup semilunaris belum membuka
sehingga tidak ada darah yang keluar masuk ventrikel
4. Fase ejeksi ventrikel
Kemudian tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan aorta sehingga katup aorta membuka
dan darah mulai dipompa melalui aorta.
5. Fase relaksasi ventrikel isovolumetrik
Selanjutnya yaitu akhir sistole ventrikel atau repolarisasi ventrikel yang ditunjukkan sebagai
gelombang T pada EKG. Ventrikel mulai relaksasi sehingga tekanan ventrikel turun di bawah
tekanan aorta dan katup aorta menutup. Terdapat periode dimana katup aorta menutup dan katup
AV belum membuka sehingga tidak ada darah keluar masuk ventrikel, inilah yang disebut fase
relaksasi ventrikel isovolumetrik. Kemudian fase pengisian ventrikel dimulai lagi , dan kembali
ke lagi seperti siklus diatas.

Efek Sistem Saraf Otonom pada Jantung dan Struktur yang Mempengaruhi Jantung

Daerah yang Terpengaruh


[Type here]

Efek Stimulasi Parasimpatis

Efek stimulasi Simpatis

Nodus SA

Nodus AV
Jalur penghantar ventrikel

Otot atrium

Penurunan
kecepatan
depolarisasi ke ambang;
penurunan
kecepatan
denyut jantung
Penurunan
eksitabilitas;
peningkatan
perlambatan
nodus AV
Tidak ada efek

Otot ventrikel

Penurunan
kontraktilitas;melemahkan
kontraksi
Tidak ada efek

Medula adrenal

Tidak ada efek

Vena

Tidak ada efek

Peningkatan
kecepatan
depolariasasi ke ambang;
peningkatan
kecepatan
denyut jantung
Peningkatan eksitabilitas;
penurunan
perlambatan
nodus AV
Mrningkatkan eksitabilitas;
meningkatkan
hantaran
melalui berkas his dan sel
purkinje
Meningkatkan
kontraktilitas; memperkuat
kontraksi
Meningkatkan
kontraktilitas; memperkuat
kontraksi
Mendorong
sekresi
epinefrin, suatu hormone
yang memperkuat efek
system saraf simpatis pada
jantung,
oleh
medulla
adrenal
Meningkatkan aliran balik
vena, yang meningkatkan
kekuatan kontraksi jantung
mealui makanisme FrankStarling

II. PENGARUH PERANGSANGAN N.VAGUS PADA JANTUNG KURA-KURA


TUJUAN
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:
1. Membebaskan N.Vagus (N.X) kiri dan kanan
2. Membuktikan pengaruh kegiatan N.X. yang terus menerus (vagotonus) pada jantung.
3. Mencatat dan menjeaskan pengaruh perangsangan lemah dan kuat N.X. pada jantung
dalam hal :
a. Masa laten
b. Akibat ikutan (after affect)
c. Frekuensi denyut
[Type here]

d. Kekuatan kerutan
4. Mendemonstrasikan peristiwa lolos vagus (vagal escape)
Alat dan binatang percobaan yang diperlukan :
1. Kura-kura + meja operasi kura-kura + tali pengikat
2. Kimograf rangkap + kertas + perekat + kipas kimograf + statif dan klem
3. 2 pencatat jantung + 2 penjepit jantung
4. 2 sinyal maknit : 1 untuk mencatat waktu ( waktu = 1 detik)
1 untuk mencatat tanda rangsang
5. Stimulator induksi + elektroda perangsang + kawat-kawat
6. Botol plastik berisi larutan ringer + pipet
7. Benang + malam + kapas

Tata Kerja
II.1. Pengaruh kegiatan N.X yang terus menerus pada jantung.
1. Ikatlah keempat kaki kura-kura yang telah dirusak otaknya dan di bor perisai dadanya
pada meja operasi
2. Lepaskan perisai dada kura-kura yang telah di bor dari jaringan di bawahnya dengan
menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak pendarahan.
3. Bukalah dengan gunting pericardium yang membunkus jantung secara hati-hati agar
jangan terjadi perdarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.
4. Bebaskan kedua N.X sesuai dengan petunjuk umum
5. Buatlah 2 ikatan longgar pada setiap N.X
6. Buktikanlah bahwa kedua saraf yang saudara bebaskan benar-benar N.X dengan cara
merangsangnya dengan arus faradic yang cukup kuat dan cukup lama untuk
memperlihatkan efek N.X. terhadap jantung.
P.II.1. Apakah N.X termasuk golongan saraf kolinergik?
Jawab : Ya
P.II.2. Bagaimanakah pengaruh N.X pada jantung berdasarkan pembagian saraf
adrenergic dan kolinergic?
Jawab : dapat memicu denyut jantung menjadi semakin lambat dan kontraksi meurun.
[Type here]

P.II.3. Apa yang saudara harapkan yang dapat dilihat pada jantung kura-kura bila N.X.
dirangsang?
Jawab : Denyut jantung akan menjadi semakin lambat.
7. Hitunglah frekuensi denyut jantung.
8. Ikatlah kuat-kuat semua ikatan longgar tersebut diatas dan guntinglah kedua N.X.
diantara dua ikatan
9. Tunggulah 1 menit dan hitunglah kembali frekuensi denyut jantung.
P.II.4. Mengapa harus menunggu 1 menit sebelum menghitung kembali frekuensi denyut
jantung?
Jawab : Karena efek dari pemotongan N. X baru terjadi setelah 1 menit.
P.II.5. Perubahan apa yang saudara harapkan terjadi pada frekuensi denyut jantung
setelah pemotongan kedua N.X ?
Jawab : Frekuensi jantung menjadi meningkat karena pengaruh saraf simpatis.

II.2. Pengaruh perangsangan N.X pada atrium dan ventrikel.


1. Pasanglah berbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat:
a. Mekanomiogram atrium
b. Mekanomiogram ventrikel
c. Tanda rangsang
d. Tanda waktu (1 detik)
Usahakan supaya keempat pencatat diatas mempunyai titik singkron yang sedapatdapatnya terletak pada 1 garis ventrikel.
2. Tanpa menjalankan tromol,rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsangan
faradic lemah, sehingga terlihat jelas timbulnya bradikardi.
3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai
control. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan
rangsangan sub.2 selama kurang lebih 5 detik. Hentikan tromol setelah terjadi pemulihan
jantung yang sempurna.
Perhatikan :

[Type here]

a. Masa laten

b. akibat ikutan (after affect)


c. Frekuensi denyut
d. Kekuatan-kerutan
P.II.6. Apa yang dimaksud dengan : a. masa laten
b. akibat ikutan
Jawab: a. Masa laten adalah periode antara pemberian rangsang hingga timbul kontraksi
yang pertama.
b. After effect adalah denyut ikutan yang lebih kuat setelah terjadinya vagal escape.
4. Tanpa menjalankan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsangan
faradic yang cukup kuat sehingga terlihat jelas timbulnya henti jantung.
5. Setelah menunggu 5 menit ulangi percobaan sub.3 dengan menggunakan rangsang
faradic sub.4 sehingga terjadi henti jantung (cardiac arrest)
P.II. 7. Bagaimana mekanisme henti jantung?
Jawab: Henti jantung terjadi setelah jantung kura-kura dirangsang dengan arus listrik
pada saat diastole berkali-kali. Apabila tegangan semakin meningkat dan melebihi
kemampuan jantung untuk berkontraksi maka akan terjadi cardiac arrest.

II. 3. Lolos Vagus (vagal escape )


1. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat10 denyut jantung sebagai
kontrol. Tanpa mengehentikan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan
rangsang faradic cukup kuat (sub.II.4) sehingga terjadi henti jantung. Teruskan
perangsangan dan pencatatan sehingga timbul lolos vagus. Bila perangsangan sudah
berlangsung 30 detik tanpa lolos vagus hentikan perangsangan.
P.II.8. Apa yang dimaksud lolos vagus?
Jawab : Lolos vagus adalah denyut jantung pertama setelah terjadinya cardiac arrest.
P.II.9. Bagaimana mekanisme terjadinya lolos vagus?
Jawab : Pada saat cardiac arrest, tidak terjadi denyut. Tetapi dalam keadaan ini darah
terus mengalir dari atrium ke ventrikel, sehingga katup semilunar pun terbuka dan
terjadilah kontraksi denyut sitole pertama yang tidak begitu kuat

[Type here]

2. Bila pada usaha saudara yang pertama lolos vagus tidak terjadi, maka boleh dicoba 2 kali
lagi dengan waktu rangsang yang lebih lama, dan bila masih juga belum berhasil
hentikanlah percobaan saudara.
P.III.3.10. Faktor apa yang menghilangkan kemungkinan terjadinya lolos vagus?
Jawab : Lolos vagus dapat tidak terjadi dikarenakan rangsangan yang terlalu lama
mengakibatkan NX terus bekerja, sehingga jantung tetap berhenti atau mungkin
dikarenakan otot jantung yang telah mangalami kelelahan.

Hasil Analisa atau Diskusi:


Terlihat polos vagus dan cardiac arrest pada kimograf

Hasil Analisa atau Diskusi


Pemberian rangsangan yang terus menerus pada jantung mengakibatkan terjadinya masa laten
cardiac arrest lolos vagus efek ikutan.
Efek ikutan terjadi karena masih adanya kontraksi setelah rangsangan dihentikan.
Kesimpulan
Nervus vagus merupakan salah satu saraf yang mensarafi kerja jantung dan
memperlambat kontraksi jantung. Sedangkan saraf simpatis meningkatkan kerja jantung. Ketika
diberikan rangsangan yang terus menerus pada N. X maka terjadi perlambatan kontraksi yang
diikuti lolos vagus dan efek ikutan.
III. Urutan Denyut Kerutan Berbagai Bagian Jantung dan Denyut Ektopik Pada Jantung
Kura-Kura

[Type here]

DASAR TEORI
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung :
1. 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu
memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri
potensial aksi.
2. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi
mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung
jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja. Contohnya nodus sinoatrium.
Penyebaran Eksitasi Jantung
Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium.
Penyebaran impuls tersebut di permudah oleh dua jalur penghantar atrium khusus, jalur antar
atrium dan jalur antar nodus. Nodus AV adalah satu-satunya titik tempat potensial aksi dapat
menyebar dari atrium ke venrikel. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar cepat keseluruh
ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikel khusus yang terdiri dari berkas His dan
serat purkinje. Daerah yang mengalami aksiasi abnormal, yakni fokus ektopik, mencetuskan
potensial aksi prematur yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA
dapat menghasilkan potensial aksi.
Mekanisme Siklus Jantung
Siklus jantung tediri dari tiga kejadian penting:
1. Pembentukan aktifitas listrik sewaktu jantung secara otortmes mengalami depolarisasi
dan repolarisasi.
2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistole (kontraksi dan pengosongan) dan
diastole (relaksasi dan pengisian) berganti ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang
berirama.
3. Arah aliran darah melintasi bilik bilik jantung yang ditentukan oleh pembukaan dan
pentupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

TUJUAN
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :
1.
2.
3.
4.

Membuat sediaan jantung kura sesuai dengan petunjuk umum.


Menetapkan urutan berbagai bagian jantung kura atas dasar pengamatan sendiri.
Mencatat mekanokardiogram atrium dan ventrikel kura.
Merangsang atrium dan ventrikel jantung dengan arus buka pada berbagai fase :

[Type here]

Sistole
Puncak sistole
Diastole
Akhir diastole
5. Membedakan peka rangsangan atrium dan ventrikel jantung pada berbagai fase kontraksi
tersebut diatas.
6. Menerangkan terjadinya perbedaan kepekaan pada berbagai fase tersebut diatas
ALAT & BINATANG PERCOBAAN YANG DIPERLUKAN:
1.
2.
3.
4.

Kura-kura + meja operasi kura + tali pengikat


Kimograf rangkap + kapas kimograf + kertas + perekat
Statif + klem
Dua sinyal maknit :1 untuk mencatat waktu
1 untuk mencatat tanda
5. Kawat listrik
6. Stimulator induksi + elektroda perangsang
7. Dua pencatat jantung + penjepit jantung
8. Batang kuningan berbentuk huruf L
9. Benang + malam
10. Botol plastik berisi larutan Ringer + pipet
Tata Kerja:

III.1. Urutan kerutan berbagai bagian jantung


1. Mengikat ke 4 kaki kura yang telah dirusak otaknya dan dibor perisai dadanya, ada meja
operasi.
2. Lepaskan perisai dada kura-kura yang telah dibor dari jaringan dibawahnya dengan
menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak perdarahan.
P. III.1. Bagaimana cara yang baik untuk menghindarkan perdarahan pada tindakan ini?
Jawab : Cara menghindari perdarahannya adalah dengan membor secara hatihati perisai
dada dari kurakura dan hindari jangan sampai jaringan dibawahnya terkena. Jaringan
dibawah dibuka menggunakan pinset dan skapel sehingga mengurangi pendarahan.
3. Bukalah dengan gunting pericardium yang membungkus jantung secara hati-hati agar
tidak terjadi perdarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.
P. III.2. Apa perbedaan anatomi yang penting antara jantung kura-kura dengan jantung
mammalia?
[Type here]

Jawab : Beda jantung kurakura dengan jantung mamalia adalah jantung kurakura hanya
memiliki 1 ventrikel sedangkan mamalia 2 ventrikel.
4. Pelajaari anatomi jantung kura-kura dengan bantuan petunjuk umum. Untuk mempelajari
bagian dorsal angkatlah ventrikel ke atas dengan benda tumpul.
P. III.3. Apa bahaya manipulasi yang terlalu sering dan kasar terhadap jantung?
Jawab : Jika terjadi manipulasi yang terlalu sering dan kasar maka mengakibatkan kerusakan
jantung sampai henti jantung.
5. Menyatakan urutan kerutan berbagai bagian jantung.
III.2. Denyut ektopik atrium dan ventrikel
1. Memasang perbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat:
a. Mekanokardiogram atrium
b. Mekanokardiogram ventrikel
c. Tanda rangsang
d. Tanda waktu
Usahakan agar ke 4 pencatat itu mempunyai titik sinkron yang terletak pada satu garis
vertikel.
P. III. 5. 4. Apa yang dimaksud dengan titik sinkron?
Jawab : Titik sinkron adalah sejumlah titik akhir sistole yang sejajar, terjadi pada ambang
batas maksimum otot jantung dimana semua otot jantung telah berkontraksi.
2. Tanpa menjalankan tromol kimograf, carilah kekuatan rangsangan buka yang dapat
menimbulkan denyut ektopik atrium.
P. III.5. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik atrium?
Jawab : Denyut ektopik adalah denyut yang timbul akibat ransangan pada otot otot diluar
SA Node saat terjadi diastole.
P. III. 5. 6. Pada saat apa sebaiknya perangsangan diberikan untuk menghasilkan denyut
ektopik?
Jawab : pada saat jantung sedang refraksi atau tali pengikat sedang turun.
P. III. 5. 7. Apa yang dimaksud dengan interval A.V dan bagaimana mengukurnya?
Jawab : Interval AV adalah jarak waktu dibutuhkan atrium dan ventrikel untuk melakukan
sistole dan diastole.
[Type here]

Berlatihlah sebaik-baiknya dalam memberikan rangsangan dalam arus buka pada :


a. Sistole atrium
b. Puncak sistole atrium
c. Diastolik atrium
d. Akhir diastolic atrium
3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai
kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah atrium dengan kekuatan rangsang sub.
2 pada :
a. Sistole atrium
b. Puncak sistole atrium
c. Diastolik atrium
d. Akhir diastolic atrium
Setiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5-6 kali.
4. Tanpa menjalankan tromol carilah rangsang buka yang dapat menimbulkan denyut
ektopik ventrikel
P. III.8. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik ventrikel?
Jawab: Denyut ektopik yang mucul pada fase diastolik ventrikel
P. III.9. Mengapa ventrikel tidak boleh dirangsang dengan rangsang faradic?
Jawab: Karena rangsangannya akan berlebihan
P. III.10. Apakah denyut ektopik ventrikel diikuti oleh denyut ektopik atrium?
Jawab: Tidak, denyut ektopik atrium mendahului ventrikel
P. III.11. Apa yang dimaksud dengan rehat kompensasi?
Jawab : rehat kompensasi adalah istirahat saraf setelah melakukan denyut ektopik untuk
menghindari rangsang berlebihan
5. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat
6. Catat 10 denyut normal sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah
ventrikel dengan kekuatan rangsang sub.4 pada:
a. Sistole ventrikel
b. Puncak sistole ventrikel
c. Diastole ventrikel
d. Akhir diastole ventrikel
Setiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5-6 kali.

[Type here]

P.III.5.12 Apakah ada hubungan antara saat perangsangan dengan amplitudo denyut
ektopik yang dihasilkanya?
Jawab : Iya. Amplitudo lebih tinggi pada saat dirangsang di pertengahan atau 2/3 diastole
KESIMPULAN
Denyut ektopik merupakan kelainan denyut yang timbul di luar sistol dan diastol (denyut
ekstra sistol). Denyut tersebut dapat dirangsang pada masa di luar refrakter absolut. Hal ini dapat
terjadi pada manusia jika saraf simpatis dirangsang secara kontinyu.

DAFTAR PUSTAKA

[Type here]

Penuntut Praktikum Blok Kardiovaskular FKUY. 2011


Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. EGC : Jakarta
Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC : Jakarta
Masud, Ibnu. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. EGC : Jakarta

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai