Disusun oleh :
Nama : Umi Sufaeroh
NIS : 5766
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang (Musa Paradisiaca) menjadi Makanan Ringan Sale
Disusun oleh :
Nama : Umi Sufaeroh
NIS : 5766
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang
(Musa paradisiaca) menjadi Makanan Ringan Sale
Penyusun : Umi Sufaeroh
NIS : 5766
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah
Karya tulis ini disahkan pada , Februari 2012
Oleh
Pembimbing,
Drs. Kirwanto
NIP. 19630809 199512 1 001
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya ,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang (Musa paradisiaca) Menjadi Makanan Ringan Sale ini. Karya ilmiah ini dapat
diselesaikan dengan baik atas bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Kirwanto selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan pembimbing dalam
penyusunan karya ilmiah ini.
2. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmia ini.
Karya ilmiah ini merupakan hasil percobaan, yang penulis lakukan di rumah penulis, Desa
Mekarsari RT 02 RW 1, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen dari bulan Januari
hingga Februari 2012. Karya ilmiah ini diajukan dalam rangka memenuhi tugas mandiri
terstruktur mata pelajaran bahasa Indonesia.
Penulis menyadari selesainya karya ilmiah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap
agar karya ilmiah ini, dapat bermanfaat.
Kebumen,13 Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan........................................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................................. iii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iv
Daftar Tabel...................................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Berbagai tumbuhan tercipta di alam ini. Setiap dari tumbuhan tersebut mempunyai manfaat
masing-masing untuk kehidupan makhluk hidup di dunia, tidak ada satu pun yang tercipta tanpa
mempunyai manfaat. Betapa besar pengaruh tumbuhan dalam kehidupan makhluk hidup, hal ini
terbukti dari hal-hal kecil sampai yang besar. Tumbuhan sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia karena kehidupan manusia sangat tergantung dengan adanya tumbuh-tumbuhan di
sekitarnya. Manusia tidak akan lepas dari peranan tumbuhan. Hal ini terbukti bahwa tumbuhan
dijadikan bahan pangan oleh manusia.
Tumbuh-tumbuhan hutan tropika adalah sumber yang sangat kaya akan senyawa-senyawa kimia
berkhasiat atau bioaktif. Banyak diantara senyawa-senyawa tersebut sangat potensial sebagai
sumber bahan baku dalam pengolahan bahan pangan. Salah satunya adalah tanaman pisang.
Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan hutan tropika yang sangat
luas. Di Kalimantan Barat, tanaman pisang dijumpai di beberapa daerah.
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Makanan merupakan sumber energi bagi
manusia. Dengan energi yang diperoleh dari makanan manusia menjadi dapat beraktivitas. Selain
itu, makanan juga digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh serta
memelihara kesehatan. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung gizi.
Asupan gizi dapat terpenuhi dengan mengonsumsi makanan sehat. Makanan sehat adalah
makanan yang higenis dan mengandung gizi dalam jumlah seimbang. Makanan sehat
mengandung beberapa zat yang diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
air, dan mineral.
Pada zaman sekarang, manusia mulai sulit untuk mengonsumsi makanan yang sehat. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan zaman yang semakin maju. Dengan perkembangan zaman
tersebut, manusia mulai hidup dengan pola yang tidak sehat, hanya makanan-makanan siap saji
yang kebanyakan mengandung bahan-bahan berbahaya seperti pengawet dan pewarna yang
manusia konsumsi. Padahal masih banyak makanan sehat yang dapat dikonsumsi manusia,
misalnya adalah makanan yang dari alam lansung yaitu buah-buah segar, sayuran segar.
Buah-buahan segar sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dalam buah-buahan mengandung zat
yang diperlukan o;eh tubuh, yaitu vitamin. Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh
untuk memperlancar proses metabolisme. Tubuh manusia memerukan vitamin dalam jumlah
yang sedikit, tetapi kebutuhan vitamin dalam tubuh manusia harus tetap terpenuhi. Vitamin dapat
kita peroleh dari buah-buahan, seperti buah pisang.
Buah pisang adalah buah yang banyak mengandung manfaat bagi tubuh kita. Buah pisang
mengandung vitamin B11 (asam folat). Buah pisang dapat diolah menjadi berbagai macam
makanan. Buah pisang hampir digemari oleh setiap rumah tangga. Umumnya masyarakat hanya
mengkonsumsi atau memakan buah pisangnya saja dan membuang kulitnya karena dianggap
sebagai sampah (limbah buah pisang). Apabila limbah kulit pisang tersebut dibiarkan begitu saja
maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya penumpukan sampah atau limbah kulit
pisang.
Melihat kenyataan tersebut, maka harus dicari solusi untuk menangani limbah kulit pisang
tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan dan mengolah
limbah kulit pisang tersebut lebih lanjut menjadi suatu bahan yang bermanfaat misalnya dalam
pembuatan bahan pangan.
Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan percobaan terhadap kulit pisang untuk
dijadikan makanan ringan kulit pisang.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan,
antara lain :
1.) Apakah kulit pisang dapat dijadikan makanan yang aman untuk dikonsumsi manusia?
2.) Bagaimana cara memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi makanan yang layak
dikonsumsi?
I.3 Tujuan penelitian
1) Memanfaatkan limbah kulit pisang untuk membuat makanan yang aman untuk dikonsumsi.
2) Menemukan cara-cara untuk membuat makanan yang berbahan dasar kulit pisang.
I.4 Manfaat
1) Memberi informasi kepada masyarakat bahwa kulit pisang dapat diolah menjadi makanan.
2) Memberi masukan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga supaya bisa
memanfaatkan limbah-limbah rumah tangganya menjadi barang yang bernilai jual lebih.
3) Memberi motivasi kepada masyarakat agar bisa menemukan ide-ide baru dalam mengolah
bahan-bahan yang semula tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Tanaman Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M.
paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam
tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna
jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
Gambar 1. Tanamn Pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pisang merupakan tanaman herba yang berasa dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia).
Tanaman ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan
Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni
meiputi daerah tropic dan subtropik, dimulai dari Asia Tenggara ke timur melalui Lautan Teduh
sampai ke Hawai. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke barat melalui Samudra Atlantik,
Kepulauan Kanaril, sampai benua Amerika.
Pisang merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia terbukti dari
seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat. Oleh
karena itu pisang dapat kita temui di berbagai daerah di Indonesia.
Di Indonesia pisang dibedakan menjadi 3 jenis berdaarkan manfaatnya yaitu : pisang serat
(Musa textilis), pisang hias, dan pisang buah (Musa paradisiaca). Di balik keanekaragaman
tersebut banyak manfaat yang dapat diberikan kepada manusia. Mulai dari daun sampai
bonggolnya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman pisang antara lain :
1. Daunnya dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan yang ramah lingkungan.
2. Batangnya digunakan untuk pakan ternak pemamah biak.
3. Kulitnya sebagai pakan ternak untuk menambah pakan rumput ladang yang semakin sedikit
jumlahnya.
4. Buahnya dimanfaatkan sebagai buah yang kaya akan serat yang bagus untuk membantu
pencernaan.
2.2 SYARAT TUMBUH
2.2.1 Iklim
Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang, namun demikian pisang
masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh
karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapiproduksinya tidak dapat diharapkan.
Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
Curah hujan optimal adalah 1.5203.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan
harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
2.2.2 Media Tanam
1) Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat.
Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanahberhumus dengan
pemupukan.
2) Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus diari
dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50- 200 cm, di daerah setengah
basah 100 - 200 cm dan di daerah kering 50 - 150cm. Tanah yang telah mengalami erosi tidak
akan menghasilkan panen pisangyang baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak
hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
2.2.3 Ketinggian Tempat
Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di
dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk
tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl.
2.3 Pedoman Budidaya
Pembibitan
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas (anakan).
1) Persyaratan Bibit
Tinggi anakan yang dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi15-20 cm.
Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Tinggi bibitakan berpengaruh terhadap
produksi pisang (jumlah sisir dalam tiap tandan). Bibit anakan ada dua jenis: anakan muda dan
dewasa. Anakan dewasa lebih baikdigunakan karena sudah mempunyai bakal bunga dan
persediaan makanan di dalam bonggol sudah banyak. Penggunaan bibit yang berbentuk tombak
(daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan daripada bibit
dengan daun yang lebar.
2) Penyiapan Bibit
Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di kebun sendiri. Tanaman untuk bibit
ditanam dengan jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki
tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu banyaknya jumlah tunas anakan, dilakukan
pemotongan/penjarangan tunas.
3) Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam
perkebunan pisang di wilayah Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama
dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa dan arecanuts. Di India Barat, pisang untuk
ekspor ditanam secara permanendengan kelapa.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40
cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk
tanah berat.
3) Cara Penanaman
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-Oktober). Sebelumtanam lubang
diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 1520 kg. Pemupukan organik
sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak
dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing
berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan
tanaman yang baru.
2) Penyiangan
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk
baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh
tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang
hanya rata-rata 15 cm di bawah Permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu
dalam.
3) Perempalan
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan
terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
4) Pemupukan
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan
207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium.
Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari
rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan
kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam setahun).
Divisi
Spermatophyta
Sub divisi
Angiospermae
Kelas
Monocotyledonae
Keluarga
Musaceae
Genus
Musa
Spesies
Musa spp
2.6.2 Daun
Helaian daun pisang berbentuk lanset memanjang yang letaknya tersebar dengan bagian bawah
daun tampak berilin. Daun ini diperkuat dengan tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm.
oleh karena tidak memiliki tulang-tulang pada bagian tepinya, daun pisang mudah sekali
terkoyak oleh hembusan angin yang kencang.
2.6.3 Bunga
Gambar 2.Bunga Pisang
Bunga pisang disebut juga jantung pisang karena bentuknya menyerupai jantung. Bunga pisang
tergolong berjenis kelamin satu, yakni berjumlah satu dalam satu tandan. Daun penumpu bunga
biasanya berjejal rapat dan tersusun secara spiral. Daun pelindung yang berwarna merah tua,
berlilin, dan mudah rontok berukuran panjang 10-25 cm. bunga tersebut tersusun dalam dua baris
melintang, yakni bunga betina berada di bawah bunga jantan (jika ada). Lima daun tenda bunga
melekat sampai tinggi dengan panjang 6-7 cm. Benangsari yang berjumlah lima buah betina
terbentuk tidak sempurna. Pada bunga betina terdapat bakal buah yang berbentuk persgi,
sedangkan pada bunga jantan tidak terdapat bakal buah.
2.6.4 Buah
Biasanya setelah bunga keluar, akan terbentuk suatu kesatuan bakal buah yang disebut sebagai
sisir. Sisir pertama yang terbentuk akan terus memanjang memebentuk sisir kedua, ketiga, dan
seterusnya. Pada kondisi ini, sebaiknya jantung pisang dipotong karena sudah tidak bisa
menghasilkan sisir lagi.
2.7 Produksi Pisang di Indonesia
Indonesia, Brazil, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Indonesia,
Hawai, serta Negara-negara di Afrika seperti Pantai Gading, pulau Kanari, dan Uganda
merupakan negara-negara yang dikenal sebagai produsen pisang dunia. Dari tahun ke tahun
produksi pisang di dunia mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 tercatat bahwa produksi
pisang di dunia mencapai angka 72,5 ton. Hal ini karena banyak penduduk dari negara-negara
tertentu yang mengkonsumsi pisang sebagai makanan pokok mereka.
2.8 Manfaat Pisang
Selain sebagi sumber vitamin dan mineral, buah pisang dapat digunakan untuk gurah, yaitu
menghilangkan dahak dan menyaringkan suara. Cara membuatnya adalah buah pisang hijau
dibelah, bagian tengahnya diberi minyak kelapa yang jernih, kemudian dibakar hingga matang.
Buah yang telah dibakar tersebut dikupas kulitnya kemudian dimakan. Buah pisang juga
berkhasiat untuk penyembuhan penderita anemia karena dengan mengonsumsi buah pisang,
kadar hemoglobin dalam darah meningkat. Kandungan kalium dalam buah pisang dapat
mengurangi tekanan stress, menurunkan tekanan darah, menghindari penyumbatan pada
pembuluh darah, mencegah stroke, memberikan tenaga untuk berfikir, dan menghindari
kepikunan atau mudah lupa. Sementara serat pisang membantu orang yang sedang diet, perokok
yang ingin menghilangkan pengaruh nikotin, mengontrol suhu badan, menetralkan asam
lambung.
Tanaman pisang memang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup manusia dan
dikenal sebagai tanaman yang multiguna karena selain buahnya, bagian tanaman lain pula dapat
dimanfaatkan, mulai dari bonggol hingga daunnya. Berbagai manfaat dari bagian-bagian
tanaman pisang adalah sebagai berikut :
1. Bunga
Bunga pisang biasanya dijadikan sebagai sayur karena memiliki kandungan protein, vitamin,
lemak, dan karbohidrat yang tinggi. Selain dibuat sayur, bunga pisang juga dapat dijadikan
manisan, acar, maupun lalapan.
2. Daun
Oleh masyarakat pedesaan Jawa, daun pisang yang bagus atau tidak robek kerap dimanfaatkan
sebagai pembungkus makanan. Sementara daun-daun yang tua atau sudah rusak atau terkoyak
digunakan sebagai pakan kambing, kerbau, atau sapi karena mengandung unsur yang diperlukan
oleh hewan atau bisa juga dijadikan sebagai bahan kompos.
3. Batang
Batang pisang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, untuk membuat lubang pada
bangunan, alas untuk memandikan mayat, untuk menutup saluran air bila ingin mengalirkan air
atau membagi air, sebagai tancapan wayang, membungkus bibit, tali industry pengolahan
tembakau. Batang pisang yang telah dipotong kecil dapat dijadikan makanan ternak ruminansia,
terutama pada saat musim kemarau ketika persediaan rumput kurang. Selain itu, air dari batang
pisang juga bisa dijadikan sebagai penawar racun dan bahan baku dalam pengobatan tradisional.
4. Buah
Buah pisang merupakan bagian dari tanaman pisang yang paling dikenal dan merupakan bagian
utama dari produksi tanaman pisang. Buah pisang kerap dijadikan sebagai sumber vitamin dan
mineral, sebagai buah meja, atau sebagai produk olahan seperti sale pisang; tepung pisang; selai
atau jam; sari buah; sirup; keripik; dan berbagai jenis olahan kue.
Gambar 3.Buah Pisang
2.9 Kulit Pisang
Kulit pisang merupakan bahan buangan yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit
pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau
digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang
cukup
No
Zat Gizi
Kadar
1.
Air (g)
68,90
2.
Karbohidrat (g)
18,50
3.
Lemak (g)
2,11
4.
Protein (g)
0,32
5.
Kalsium (g)
715
6.
Fosfor (mg)
117
7.
1,60
8.
Vitamin B (mg)
0,12
9.
Vitamin C (mg)
17,50
Karbohidrat atau Hidrat Arang yang terkandung dalam kulit pisang adalah amilum. Amilum atau
pati adalah jenis polisakarida karbohidrat (karbohidrat kompleks). Amilum (pati) tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pti merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintetis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting. Amilum merupakan sumber energi bagi orang dewasa di seluruh dunia, terutama di
negara berkembang, oleh karena dikonsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan
pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting
lainnya.
2.9.2 Manfaat Kulit Pisang
Dalam keadaan segar atau dalam bentukolahan.hampir semua bagian dari tanaman pisang dapat
dimanfaatkan, seperti daun, batang, bonggol pisang, bunga pisang, dan kulit buah pisang
sekalipun. Begitu banyak makanan tradisional khas daerah yang memerlukan pengemasan
dengan daun pisang, sehingga begitu besar keterantungan pada tanaman pisang.
Bagian dari pisang yang selama ini masih jarng dimanfaatkan adalah kulit pisang. Melalui cara
yang cukup sederhana beberapa jenis kulit pisang dapat diolah menjadi bahan baku minuman
anggur(wine).
Kulit pisang juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan nata. Hal ini telah dibuktikan dari
penelitian yang telah dilakuakn oleh Lina Susanti (2006), tentang perbedaan penggunaan jenis
kualitas pisang terhadap kuaitas nata. Hasil analisisnya terbukti ada perbedaan kualitas yang
nyata pada nata kulit pisang yang di buat dari jenis kulit pisang yang berbeda dilihat dari sifat
organoleptiknya. Selain itu, kulit pisang juga dapat digunakan untuk pembuatan jeli, cuka, dan
sebagainya.
2.9.3 Khasiat Kulit Pisang
Daging buah pisang memang lezat dan bergizi tinggi. Namun selain dagingnya, kulit pisang
ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan. Kabar terbaru tentang manfaat buah pisang ini datang
dari peneliti Taiwan yang mengatakan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi
mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata.
Berdasarkan penelitian para peneliti dari Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan,
diketahui bahwa selain kaya akan vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung
serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu ditemukan pula manfaat
ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.
Dalam studi klinis yang dilakukan, para peneliti membandingkan efek ekstrak kulit pisang bagi
retina mata pada dua kelompok. Pertama adalah kelompok kontrol dan kelompok kedua adalah
responden yang diberi ekstrak kulit pisang dan mereka dipapari cahaya selama enam jam dalam
dua hari. Hasilnya, mereka yang tidak mendapat ekstrak kulit pisang sel retinanya menjadi mati,
sedangkan kelompok lainnya retinanya tidak mengalami kerusakan.
Sementara itu untuk mengatasi depresi, para peneliti menyarankan untuk meminum air rebusan
kulit pisang atau membuatnya dalam bentuk jus segar selama beberapa kali dalam seminggu.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Percobaan
Proses pembuatan sale dari kulit pisang dilaksanakan di Desa Mekarsari RT 02 RW 01,
Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. Waktu pelaksanaannya pada bulan Januari
sampai bulan Februari 2012.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan antara lain :
a. Kulit Pisang (Musa paradisiaca)
Dalam percobaan ini, kulit pisang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan sale.
b. Air
Air digunakan untu mencuci kulit pisang dan merebus kulit pisang.
c. Gula Pasir
Gula pasir digunakan untuk memberi rasa manis pada kulit pisang.
d. Tepung Terigu
Tepung terigu digunakan pada saat kulit pisang akan digoreng.
e. Tepung Tapioka
Tepung digunakan sebagai bahan campuran pada adonan tepung terigu.
f. Minyak Goreng
Minyak Goreng diguanakan untuk menggoreng kulit pisang.
3.2.2 Alat
Peralatan yang dipakai antara lain :
a. Kompor
b. Panci
c. Penggorengan
d. Alat penggeprak
3.3 Langkah-langkah Pembuatan Sale Kulit Pisang
1) Siapkan kulit pisang.
Gambar 5. Kulit Pisang
2) Cuci kulit pisang yang terlebih dahulu.
Gambar 6. Proses Pencucian
3) Geprak Kulit pisang sampai tipis.
Gambar 7. Proses Penggeprekan
4) Rebus air dan gula pasir, sampai air mendidih, kemudian masukkan kulit pisang.
Gambar 8. Proses Perebusan
5) Rebus kulit pisang sampai matang atau sampai airnya habis, setelah matang tiriskan kulit
pisang.
6) Jemur kulit pisang sampai kering.
7) Buatlah adonan dari tepung terigu, tepung tapioka, air, dan sedikit garam.
8) Masukan kulit pisang yang sudah kering ke dalam adonan.
DAFTAR PUSTAKA
Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. C.V. Sinar Baru. Bandung
Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. C.V. Sinar Baru. Bandung
HAM, Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara. Bandung
http://catros.wordpress.com,2008
http://wuryan.wordpress.com/
http://www.ebookpangan.com (29 April 2008)
http://www.pdpersi.co.id, 2008
http://www.pontianakpost.com (28 April 2008)
http://www.situshijau.co.id (28 April 2008)
http://www.wikipidia.com (30 April 2008)
www.wikipidia.com, 2008
www.bogasari.com,2008
- See more at: http://data-smaku.blogspot.com/2012/10/karya-tulis-pemanfaatan-limbahkulit_13.html#sthash.RK4FSkv5.dpuf