Psikologi :
ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu.
Psikologi Sosial
(Allport, dalam Fieldman, 1985) :
Bertujuan memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan dan
tingkah laku individu dipengaruhi oleh kehadiran orang lain baik secara
aktual (nyata) ataupun imagined (dibayangkan).
(Shaw & Costanzo, dalam Sarwono, 1987) :
Psikologi Sosial:
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai
fungsi dari rangsangan-rangsangan sosial
(manusia dan seluruh hasil karya manusia yang ada di sekitar individu).
(Brehm & Kassin ,1993):
Psikologi Sosial :
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berfikir, merasa
dan bertingkah laku dalam latar atau setting sosial.
Psikologi Sosial:
Kajian ilmiah yang berusaha memahami keadaan dan sebab-sebab
terjadinya perilaku individu dalam situasi sosial (Baron &Byrne, 2004,
dalam Nasori Fuad)
Bagaimana hubungannya dengan ilmu sosial lainnya ?
Psikologi Sosial: (dalam diagram Venn)
Merupakan irisan dari himpunan ilmu sosial lainnya seperti politik, sejarah,
antropologi dan sosiologi.
Namun demikian ,
secara sendiri-sendiri, masing-masing disiplin ilmu tidak dapat memberikan
penjelasan secara memuaskan.
Psikologi Sosial berobsesi memberikan penjelasan yang tuntas.
Parilaku Psikologis sebagai manifestasi dari dinamika psikologisnya ada
tiga yakni:
Aktivitas: motorik, emosinal dan kognitif.
Behavioristik :
perilaku sebagai respons terhadap stimulus.
(hanya ditentukan stimulusnya).
Ia bersifat mekanistis. Individu/organisme tidak punya kemampuan
menentukan perilakunya.
Kognitifisme :
meskipun perilaku merupakan hasil dari S-R, namun berbeda, yakni tidak
RESPON AFEKTIF.
(Branca, 1964 dalam , Bimowalgito)
BEBERAPA TEORI PERILAKU ada 5 yaitu :
1-Teori insting.
2-Teori dorongan (drive theory).
3-Teori insentif (incentive theory).
4-Teori atribusi.
5-Teori kognitif.
Teori Psikologi Sosial
Teori : Penjelasan lengkap tentang gejala-gejala
(Baron&Byrne, Hanurawan, 2012)
Fungsi Teori
(Dalam Psikologi Sosial)
Menjelaskan gejala-gejala psikologis dan perilaku individu dalam konteks
saling pengaruh dengan dunia sosial
Ada 8 Teori:
1. Teori Behavioristik bebasis pada stimulus dan respon melalui proses
belajar dan bisa diamati (overt)
2. Teori Belajar Sosial
(social learning theory/observational learning)
Perilaku sosial manusia sebagai hasil dari interaksi antara pengaruh situasi,
perilaku individu, kognisi dan emosi individu
3.Teori Gestalt dan Kognitif
Manusia adalah organisme yang memiliki kemampuan berfikir,
merencanakan, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
4. Teori Lapangan (Field Theory /Life Space -Kurt Lewin)
Peristiwa perilaku ,seperti bermimpi, berkeinginan atau bertindak
merupakan fungsi dari ruang hidupnya.
5.Teori Pertukaran Sosial
(social exchange theory)
Individu memasuki dan mempertahankan suatu hubungan sosial dengan
orang lain karena ia merasa mendapat banyak keuntungan berupa ganjaran
dari hubungan itu.
Mengarah reciprocity
6. Interaksionisme Simbolik
Manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan mengkontruksi
tindakan mereka berdasarkan makna yang terkandung dalam suatu situasi.
7. Etnometodologi
Mengkaji aktifitas praktis hidup sehari-hari orang yang secara etnis hidup
dalam wilayah geografis dan kebudayaan tertentu.
TEORI-TEORI AGRESI
1. Teori Insting
2.Teori Frustasi-Agresi
3.Teori Belajar Sosial
4.Perluasan Teori Frustasi-Agresi
5. Exitation Transfer Model
6. Egotism Threat : Kombinasi Faktor Kepribadian & Sos.
FAKTOR-FAKTOR PENGARAH DAN PENCETUS AGRESI
1. Deindividuasi
2.Kekuasaan dan Kepatuhan
3. Provokasi
4. Obat-obatan terlarang (Drug Effect)
5. Faktor-faktor yang mengurangi Hambatan untuk berperilaku agresi
KEPEMIMPINAN
Leadership is the exercise of authority and the making of decision
(Dubin, 1951)
Leadership is the process of influencing group activities toward goal setting
and goal achievement
(Stogdill,1950)
Beberapa aliran teori kepemimpinan:
1. Nativistis : Pemimpin itu dilahirkan.
2. Empiristis : pemimpin itu dibentuk
3.Konvergensi : paduan 1 dan 2.
Teori-teori kepemimpinan
(Stogdill,1974)
a. Greatman theory (traits of leadership)
b.Enviromental theory (ruang dan waktu)
c.Personal-situation theory (interaksi antara individu dengan kondisi)
d. interaction-expectation theory (yang dipimpin tidak sebagai obyek)
e. Humanistic Theory (yang dipimpin adalah makhluk sosial yang
berperasaan, kemampuan aneka kebutuhan )
f. Exchange theory(saling terpuaskan)
KEPEMIMPINAN
VARIABEL KEPEMIMPINAN
1-Adanya seorang pemimpin
2- Adanya kelompok yang dipimpin
3- Adanya tujuan/sasaran yang dicapai
4- Adanya aktivitas
5- Adanya interaksi
6- Adanya otoritas
KONFLIK
Situasi di mana dua orang/kelompok atau lebih tidak setuju terhadap hal-hal
pada situasi tertentu/keadaan yang antagonis
MACAM-MACAM KONFLIK
1. Konflik intrapersonal
ada pada diri seseornag
2. Konflik Interpersonal
Konflik antar pribadi bisa berkembang ke arah intra group
3.Konflik Intragroup
Konflik antar anggota dalam satu kelompok
4.Konflik Intergroup
Konflik antar kelompok
5.Konflik Antarorganisasi
mis. Konflik antar perusahaan
6.Konflik Antarnegara
KONFLIK DESTRUKTIF V KONSTRUKTIF
Destruktif;
apabila anggota kelompok merasa tidak puas dengan hasil yang didapat
merusak
Konstruktif;
berdampak positif bila dapat dipecahkan secara baik (mis. Kepercayaan yang besar,
meningkatkan harga diri kelompok, mempererat hubungan dalam kelompok
Konteks sosial dalam konflik--> Ingroup/outgroup
PENGELOLAAN KONFLIK
Ada 2 cara:
1.pelatihan keterampilan antar pribadi
2.Campur tangan pihak ketiga
Ad. 1
a.Mendengarkan secara aktif dan reflektif pihak lain
b. Melatih dan menumbuhkan empati.
c. Menerima, memberi dan menggunakan masukan yang konstruktif
(kelompok lawan)
d. Kontak secara langsung
Ad. 2
A.Keputusan Pengadilan
B. melibatkan mediator
C.pendamai
D.Pencari fakta
PENYELESAIAN KONFLIK
ada 2 model
1. Win-Lose solution
2. Win-Win Solution
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Two heads are better than one
(Heywood, dalam Walgito)
Two heads are better, sometimes
(Forsyth, dalam walgito)
It is only under certain conditions that group decisions are better
than individual ones
(Johnson, dalam Walgito)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERTINGGI EFEKTIFITAS PENGAMBILAN
KEPUTUSAN OLEH KELOMPOK
1.Interdependensi Positif
2. Individual Accountability
3.Promotive Interaction
4.Socially Skilled Group Members
5.Group Processing
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
1.Lack of Group Maturity
2. Uncritically Giving Ones Dominant Responses.
3. Social Loafing (Malas-malasan)
4.Conflicting Goals of Group Members
5.Failure to Communicate and Utilize Information
6.Egocentrism Of Group members
7.Lack of Sufficient Heterogenity (kurangnya heterogenitas)
8. Inappropriate Group Size (ukuran kelompok yang tidak tepat)
9. Lack of Sufficient Time
METODE PENGAMBILANKEPUTUSAN
1. Oleh Otoritas Tanpa Diskusi Kelompok
2. Otoritas Setelah Mengadakan Diskusi Kelompok
3, Oleh Seorang Ahli (Expert)
4. Dengan Rerata Pendapat Individu
5. Oleh Minoritas
POWER
Kemampuan pemimpin mempengaruhi (to influence) / menolak pihak lain (to
resist)
Power sebagai Need
(Mc Clelland)
Need for Achievement (nach) Need for affiliation Need for Power
Macam-macam Power
Reward Power
Coercive Power
Legitimate Power
Referent Power
Expert Power
Informational Power
PERILAKU PROSOSIAL
Perilaku yang memiliki konsekuensi positif pada orang lain.
Ciri-ciri :
Menolong (fisik/psikologis)
Berbagi rasa (kesediaan)
Kerjasama
Menyumbang
Perduli
Prososial equilibrium
Kecenderungan menolong tergantung:
Besar/kecilnya kelompok
Cost
Value
SIKAP
Penilaian subyektif seseorang terhadap terhadap suatu obyek sikap
(Baron dan Byrne)
Atau :
Predisposisi atau kecenderungan untuk memberikan respon secara kognitif,
emosi dan perilaku yang diarahkan bada suatu obyek, pribadi dan situasi
khusus dalam cara-cara tertentu
(Strickland)
Atau:
Pola yang menetap berupa respons evaluatif tentang orang, benda, atau isu
(Colman)
SIKAP (rangkuman)
Penilaian subyektif seseorang terhadap suatu sikap
Tendensi untu bereaksi dalam cara suka atau tidak suka terhadap suatu
obyek
Struktur Sikap:
mengandung tiga komponen :
1. Komponen kognitif:
berkaitan dengan pengetahuan ,pandangan, keyakinan
(bagaimana seseorang mempersepsi)
2.Komponen Afektif:
berhubungan dengan rasa senang (positif)/tidak senang(negatif) terhadap
suatu obyek sikap
* Socialization
*Reflected Appraisal / Looking-glass- self.
*Tanggapan orang lain
*Self Peception theory
*Kekhasan lingkungan
*Social comparison
*Social identity/ethnic identity
Kontrol diri :
Kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan
lingkunganya.
.Latar belakang:
Individu cenderung mengubah perilakunya sesuai dengan permitaan situasi
sosial yang kemudian dapat mengatur kesan yang dibuat perilakunya lebih
responsif terhadap petunjuk situasionanal, lebih fleksibel, berusaha
memperlancar interaksi sosial, bersikap hangat dan terbuka.
Kegunaan Kontrol diri
(Gufron Nur, 2010,p.23)
1. membantu individu mengatasi kemampuan yang terbatas, menghindari
kerugian dari luar.
2. tidak ingin mengganggu kenyamanan dengan orang lain
3. memenuhi tuntutan masyarakat akan hal-hal yang telah terstandarisasi
bagi setiap individu.
4. Mengendalikan emosi (mengontrol kondisi fisik dan psikis agar menjadi
baik dan diterima lingkungan sosial)
Dinamika Kontrol Diri
1.Semakin tinggi kontrol diri semakin intens pengendalian terhadap tingkah
laku.
2. Kemampuan mengontrol diri berkembang seiring dengan bertambahnya
usia.
(=faktor internal kontrol diri)
Keluarga sebagai bagian dariFaktor eksternal Kontrol diri.
Perspektif Psikologi Sosial terhadap kesehatan mental
(Hanurawan,F)
Asumsi : suatu hubungan sosial yang bersifat tidak memuaskan atau
bersifat tidak harmonis dengan orang lain dapat menimbulkan tekanantekanan stres dalam individu.
Idealnya para praktisi psikologi klinis bekerjasama dengan para ahli
psikologi sosial/ paling tidak memiliki pengetahuan psikologi sosial.
Faktor-faktor Psikologi Sosial yang berpengaruh terhadap gangguan
kesehatan mental