Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya guna (Performance) dari unjuk kerja Heat Exchanger dapat dinilai
dari perhitungan nilai actual overall heat transfer coefficient . Nilai ini
dipengaruhi oleh banyaknya tahanan yang terbentuk pada tube maupun shell yang
mengakibatkan semua nilai overall heat transfer coefficient aktual pada Heat
Exchanger.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil seperti pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data hasil perhitungan

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat nilai koefisien perpindahan panas clean
(Uc) actual HP-Heater 7 memiliki nilai sebesar 611.50 btu/ft2.hr.oF yang jauh
lebih kecil dibandingkan nilai HP-Heater 7 pada desain alat, yaitu sebesar 713.57
btu/ft2.hr.oF. Perbedaan nilai ini mengindikasikan efektifitas kerja Heat Exchanger
tersebut telah berkurang dibandingkan yang ada pada desain dengan efisiensi
kinerja kerja HP-Heater 7 sebesar 85 %. Berdasarkan analisis, hal tersebut
disebabkan oleh pengotor (fouling) berupa kerak yang ditimbulkan oleh mineral
atau padatan yang terbawa oleh fluida dalam jangka waktu tertentu.
Fouling factor actual yang didapatkan sebesar 0.002889444 ft2.hr.oF/btu
sedangkan pada desain alat, nilai fouling factor sebesar 0.00199022 ft2.hr.oF/btu.
Terlihat bahwa nilai fouling factor aktual lebih besar dibandingkan nilai fouling
factor yang diijinkan. Tingginya nilai fouling faktor ini menyebabkan terjadinya
beberapa kerak yang timbul di sekeliling area permukaan heat transfer. Kerakkerak yang timbul ini dapat menghambat laju perpindahan panas pada shell dan

2
Bab I Pendahuluan

tube dengan mengurangi koefisien perpindahan (U) panas pada shell dan tube.
Penurunan nilai koefisien transfer panas berdampak pada turunnya nilai laju
perpindahan panas, sehingga suhu keluaran air tidak sesuai yang diharapkan.

Laporan Kerja Praktek


Jurusan Teknik kimia
Universitas sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai