Bentuk Lahan Vulkanik
Bentuk Lahan Vulkanik
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan
1. Praktikan dapat mengenali dan menjelaskan ciri-ciri bentuk lahan yang dikontrol
oleh aktivitas vulkanisme berdasarkan karakteristik pola kontur.
2. Praktikan dapat mengenal dan menjelaskan ciri-ciri pola pengaliran dari
bentukan asal vulkanik yang dipengaruhi oleh aktivitas vulkanisme.
1.2 Latar Belakang
Pergerakan lempeng tektonik berdampak global terhadap bentuk permukaan
bumi. Sehingga kontrol pembentuk morfologi bumi yang paling dominan berupa tenaga
endogen adalah pergerakan lempeng. Selain itu tenaga eksogen juga berperan penting
dalam terbentuknya variasi bentuk permukaan bumi.
Bentuk lahan struktural terjadi oleh karena adanya proses endogen yang disebut
tektonisme atau diastrofisme. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan, dan
pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk struktur geologi: lipatan dan patahan. Selain
itu terdapat pula struktur horizontal yang merupakan struktur asli sebelum mengalami
perubahan.
Tenaga endogen yang bekerja pada bumi, seperti pergerakkan lempeng, akan
membawa pengaruh besar terhadap bentuk-bentuk lahan di permukaan bumi.
Pergerakkan lempeng yang mengakibatkan subduksi akan menghasilkan cairan panas
atau yang sering disebut dengan magma. Magma yang dihasilkan dari proses subduksi
antar lempeng akan mencari celah untuk keluar ke permukaan bumi. Hal tersebut
menjadi salah satu penyebab terbentuknya gunung api, yang kemudian dari aktivitas
gunung api tersebut akan menjadi kontrol bentuk ahan asalv vulkanik.
Menurut Van Zuidam (1983) bentuk lahan asal vulkanik secara spesiik sangat
mudah diidentifikasi dari peta topografi, bentuk lahan vulkanik dibentuk dari akumulasi
lava fragmen-fragmen produk vulkanik yang sangat berbeda daripada bentukan asal
lainnya
Pentingnya mempelajari bentuk lahan asal vulkanik berkaitan dengan mengasah
kemampuan dalam melakukan interpretasi terhadap morfologi permukaan bumi
berdasarkan garis kontur pada peta topografi. Kemampuan dalam mlakukan
interpretasi suatu morfologi bumi sangat penting bagi seorang geologist karena dengan
menginterpretasi bentukan lahan, seorang geologist dapat mengetahui bentuk, struktur,
sifat, material-material penyusun serta perkembangan dari suatu bentuk lahan atau
morfologi dari suatu daerah.
BAB II
BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK
2.1 Dasar Teori
Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi baik
yang tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar ke permukaan bumi
(ekstrusi) maupun yang membeku dalam permukaan bumi (instrusi). Bentuk lahan
vulkanis secara sederhana terbagi atas dia yaitu :
a.
Bentuk-bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone)
b.
Bentuk-bentuk effusif (aliran lava/lidah lava, bocca, plateau lava, aliran
lahar dan lainnya) yang membentuk bentangan tertentu dengan distribusi di sekitar
kepundan, lereng bahkan kadang sampai kaki lereng.
Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan
effusif, yang dalam hal ini terbentuk volkanostrato. Erupsi yang besar mungkin
sekali akan merusak dan membentuk kaldera yang besar.
Bentuk lahan asal vulkanik secara spesifik sangat mudah dikenali dari peta
topografi, bentuk lahan vulkanik dibentuk dari akumulasi lava fragmen-fragmen
produk vulkanik yang sangat berbeda daripada bentukan asal lainnya Berdasarkan
konsep dari zuidam tersebut, maka cara untuk mengindentifikasi melalui peta
topografi berdasarkan tekuk lereng dan pola kontur yang terdapat pada peta
topografi yang diamati. Akumulasi lava dan produk vulkanik memberikan perana
yang spesifik pada permukaan bumi yang dapat dilihat dari pola kontur.
2.1.1 Jenis-jenis erupsi gunung api
Menurut jenis-jenisnya gunung api yang dikenal memiliki tipe-tipe letusan
yang berbeda, diantaranya:
Eksplosif, dicirikan dengan tekanan gas yang tinggi. Letusan eksplosif
menghasilkan material-material lepas (piroklastik) yang cenderung
sebagainya.
Letuan campuran, terjadi antara letusan eksplosif dan effusif. Salah
satu contoh tipe gunung dengan letusan campuran adalah gunung
Merap di jawa tengah.
lava.
Tipe strombolian, adalah gunung apiyang ditandai dengan puncak
kepundan berbentuk kerucut berlapis (strato cones). Eksploitasnya
secara terus-menerus dengan pelepasan gas-gas serta lava beku yang
merupakan bomb, rombakan lava dan semburan abu awan lava yang
menjulang tinggi.
Tipe vulkanian, adalah tipe gunung api yang ditandai dengan bentuk
kerucut berlapis (strato volcanoes) dengan pipa sentral sebagai pusat
erupsi, yang mengeluarkan lava kental, gas, abu dan awan panas,
pumice, bomb. Materi yang dilontarkan membentuk bunga kol yang
tegak menjulang vertikal, pengendapan abu sepanjang lereng
dinamakan pseudovulkanis.
Tipe vesuvian, tipe letusan ini lebih hebat daripada tipe stromblian dan
vulkanian. Gunung api ini dicirikan dengan hembusan yang berulangulang yang berbahaya bersumber dari dapur magma, kawah kepundan
yang relatif sempit dan pipe stratocone membentuk awan bunga kol
stratovulcano.
Tipe pelean, mempunyai lava yang sangat kental, dihamparkan oleh
letusan eksplosif. Terjadi perlapisan stratovolcanic yang tertumpangi
kubah lava. Gas yang terlepas tampak pad lereng-lereng yang rusak
atau tersingkap oleh timbulnya kubah lava. Tipe letusan memberikan
kenampakan khas yaitu terjadinya Nuee Ardantes (guliran lava blok,
gas, dan abu atau guguran material rombakan yang brpijar dalam
kecepatan tinggi).
2.1.3 Kepundan
Kepundan adalah lubah pipa yang besar dari gunung api yang terdapat di
bagian atas. Kepundan umumnya ada di puncak kerucut suatu gunung api
membentuk cekungan kawah.
2.1.4 Kerucut Gunung Api
Kerucut gunungapi merupakan bagian tubuh gunungapi paling atas yang
langsung mendapat material dari kawah saat terjadi erupsi. Gerakan material
pada kerucut gunungapi adalah gerakan gravitatif, yaitu gerakan yang
dipengaruhi oleh tenaga gravitasi bumi. Kerucut gunungapi memiliki lereng yang
2.3.1 Kepundan
Pada peta topografi gunung Sundoro, dimana kepundan ditandai dengan
simbol V1. Kepundan pada peta topografi ini berada pada puncak kerucut
vulkanik gunung Sundoro pada ketinggian 3151 di atas permukaan laut.
Kepundan merupakan menjadi tempat atau saluran utama tempat keluarnya
magma.
2.3.2 Kerucut Vulkanik
Pada kerucut vulkanik pada peta gunung Sundoro yang ditandai dengan
simbol V2. Kerucut vulkanik merupakan salah satu bagian dari gunung
Sundoro dimana pada puncak kerucut vulkanik gunung Sundoro tersebut
terdapat kepundan gunung. Kerucut vulkanik digambarkan dengan garis
kontur yang sangat rapat yang menandakan bahwa morfologi kerucut
vulkanik yang berada disekitar gunung Sundoro curam dan tersusun atas
material yang resisten.
2.3.3 Lereng Vulkanik
Pada peta topografi Gunung Sundoro, yang membahas tentang lereng
vulkanik. Lereng vulkanik pada peta gunung Sundoro ini ditandai dengan
simbol V3. Morfologi lereng vulkanik pada gunung Sundoro ini hampir mirip
dengan kerucut vulkanik bedanya hanya pada lereng vulkanik terletak tepat
dibawah setelah kerucut vulkanik.
2.3.4 Kaki Vulkanik
Pada kaki vulkanik yang ditandai dengan simbol V6 pada peta topografi
gunung Sundoro. Menggambarkan bahwa kaki vulkanik terletak dibawah
setelah lereng vulkanik. Kaki vulkanik memiliki morfometri yang cenderung
landai dibandingkan dengan lereng dan kerucut vulkanik. Sehingga pada
peta topografi daerah gunung Sundoro, kaki vulkanik digambarkan dengan
garis kontur yang lebih renggang dibanding dengan garis kontur pada
kerucut atau lereng vulkanik,
2.3.5 Daratan Kaki Vulkanik
Pada daratan vulkanik yang diberi simbol V7 yang dicirikan dengan tipe
batuan yang mulai tidak resisten sehingga pada peta topografi gunung
BAB III
KESIMPULAN
1. Gunung Sundoro merupakan gunung yang cirinya memiliki tipe letusan effusif
yang dapat menghasilkan bentuk gunung strato atau berlembar.
2. Pada gunung Sundoro ini memiliki titik ketinggian sekita 3000an pada puncak
kepundan.
3. Gunung sundoro memiliki keanekaragaman garis kontur yang berbeda pada
ketinggian yang berbeda pula.
4. Nilai dari garis kontur memiliki tingkat kekompakan atau resistensi batuan yang
berbeda pada setiap morfologi yang berbeda
5. Pola aliran yang berada di daerah Gunung Sundoro adalah pola aliran radial.
Daftar Pustaka
1. http://www.mediacenter.or.id/reports/view/188#.Uyzt1tySwSM
2. http://gegrafipilar.blogspot.com/2013/04/bentuk-lahan-asal-vulkanis.html
3. http://pengetahuangeologi.blogspot.com/2013/02/bentuk-lahan-vulkanik.html