Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

1. Sebutkan beberapa jenis teknik sampling! Jelaskan pula masing-masing


peranannya!

Teknik sampling dalam penelitian dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu : teknik


sampling acak dan teknik sampling non acak. Teknik sampling acak dalam pemilihan
anggota sampel didasarkan atas peluang, sehingga disebut juga teknik sampling dengan
probabilitas. Sebaliknya teknik sampling non acak dalam pemilihan anggota sampelnya
tidak didasarkan atas nilai peluang namun lebih sering dengan pendekatan yang sifatnya
cenderung subyektif. Teknik sampling acak dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : acak
sederhana (simple random sampling), acak bertingkat (stratified random sampling) dan
acak kelompok (cluster random sampling). Sedangkan teknik sampling non acak
dikelompokkan menjadi : teknik sampling purposif, accidental dan quota (Sumanto, 2001).
Dua
jenis
teknik
sampling
tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.
Jika peneliti ingin hasil risetnya bisa dijadikan ukuran untuk melakukan generalisasi maka
seharusnya sampel representatif dan diambil secara acak. Tapi jika peneliti tidak
mempunyai kemauan melakukan generalisasi dalam suatu penelitian, maka sampel bisa
diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak umunya juga diambil jika tidak mempunyai
data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang sebuah populasi
(Maqbullah, 2013).
2. Apa saja faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik sampling
untuk pengujian mikrobiologi ? Jelaskan!

Kualitas fisik yang meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau dan rasa. Kekeruhan
air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang
terkandung di dalam air seperti lumpur dan bahan-bahan yang berasal dari buangan.
Dari segi estetika, kekeruhan di dalam air dihubungkan dengan kemungkinan
pencemaran oleh air buangan.
Kualitas kimia yang berhubungan dengan ion-ion senyawa ataupun logam yang
membahayakan, di samping residu dari senyawa lainnya yang bersifat racun, seperti
antara lain residu pestisida. Dengan adanya senyawa-senyawa ini kemungkinan
besar bau, rasa dan warna air akan berubah, seperti yang umum disebabkan oleh
adanya perubahan pH air. Pada saat ini kelompok logam berat seperti Hg, Ag, Pb,
Cu, Zn, tidak diharapkan kehadirannya di dalam air.
Kualitas biologis, berhubungan dengan kehadiran mikroba patogen (penyebab
penyakit, terutama penyakit perut), pencemar (terutama bakteri coli) dan penghasil
toksin (Badan Standar Nasional, 2004).

3. Mengapa pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi dilakukan dengan


aseptis?

Pengambilan sampel harus dilakukan secara statistik agar tidak bias, jadi
secara acak (random sampling). Selain itu, digunakan teknik aseptis selama
pengambilan sampel agar tidak terjadi pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus
steril. Bahan makanan cair diambil dengan pipet steril, makanan padat menggunakan
pisau, garpu, sendok atau penjepit yang steril (Afrianti, 2004).

4. Apa perbedaan teknik sampling metode swab dan metode adhesive surface?
Jelaskan!

Metode Swab. Cara ini digunakan untuk permukaan daging/karkas segar


(panas atau dingin). Kapas bergagang (cotton swab) steril diusapkan pada permukaan
daging/karkas dengan luas tertentu, umumnya 25 atau 50 cm2. Kemudian kapas
bergagang tersebut dimasukkan ke dalam tabung/wadah berisi larutan pengencer steril
(Departemen Pertanian, 2007).
adhesive
5. Jelaskan teknik sampling untuk mendeteksi mikroorganisme pada produk es
krim dan nugget ikan? Jelaskan tipe mikroorganisme yang dapat tumbuh
pada produk tersebut!

6. Apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan sampling untuk bahan
yang mengandung mikroba anaerob? Jelaskan!

7. Bagaimana teknik dan prosedur sampling yang dilakukan jika saudara ingin
mengisolasi bakteri termofilik dari lumpur lapindo di Sidoarjo?

Proses Pengambilan Sampel Lumpur Lapindo. Sampel diambil secara aseptis


dari lumpur panas Lapindo Porong, Sidoarjo Jawa Timur pada 3 titik yang berbeda. Setiap
lokasi pengambilan sampel diukur suhu dan pH menggunakan termometer dan pH meter.
Sampel selanjutnya dibawa menuju ke laboratorium untuk dilakukan isolasi dan seleksi
mikroba (Habibi, 2013).

8. Jelaskan kelebihan dan kekurangan teknik sampling metode cuci dan metode
bilas!

9. Apakah metode pengemasan dan kondisi penyimpanan mempengaruhi tipe


mikroorganisme bahan pangan yang akan dianalisis? Jelaskan alasan anda!

Ya. Metode pengemasan yang higienis tentu akan mengandung lebih


sedikit kontaminan. Sedangkan pengemasan yang asal-asalan akan menyebabkan
timbulnya banyak kontaminan. Sehingga, mikroorganisme yang dianalisis akan
bercampur dengan kontaminan dan menyebabkan praktikan kesulitan dalam
menganalisis. Begitu pula dengan kondisi penyimpanan. Penyimpanan sampel
mikroorganisme harus dilakukan pada refrigerator pada suhu 4 C bagi mikroorganime
yang tidak dibekukan. Dan pada freezer untuk mikroorganisme yang dibekukan.
Penyimpanan yang asal juga bisa menimbulkan kontaminasi.
Komponen Penilaian LKP:
Jenis Penilaian

Pre lab
Diagram Alir
Data
Hasil
Pembahasan

Pengamatan
TOTAL

dan

Nilai
Maksim
al
20
10
70

Nilai yang
diperoleh

100

Kompetensi Mahasiswa dan Nilai Maksimal Tiap Kompetensi


Nilai
Nilai yang
No
Kompetensi
Maksimal
dipeoleh
1.
Mampu menyebutkan dan menjelaskan
1
beberapa jenis teknik sampling
2.

Mampu mempraktekkan teknik sampling


untuk bahan yang akan dianalisis kadar
mikroorganismenya :
Melakukan aseptis diri, alat,
dan
lingkungan kerja
Mengambil sampel bahan padat
Mengambil sampel bahan cair
Mengambil
sampel
permukaan
ikan/daging
Mengambil sampel telur

1
1
1
1
1
1

3.
4.

Mengambil sampel sayur


Mengambil sampel turunan susu

Mampu
menganalisis
kelebihan
dan
kekurangan beberapa jenis teknik sampling

Mengetahui
cara
penanganan
dan
transportasi sampel yang telah diambil

TOTAL

10

Anda mungkin juga menyukai