Anda di halaman 1dari 3

NYERI ULU HATI

Nyeri abdomen dapat berasal dari organ dalam abdomen termasuk peritoneum viseral (nyeri
viseral) atau peritoneum parietal atau dari otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatik). Nyeri
yang berasal dari viseral dan berlangsung akut biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut
jantung berubah, pucat, dan berkeringat dan disertai fenomena viseral motor seperti muntah dan
diare. Biasanya pasien juga merasa cemas akibat nyeri yang ditimbulkan tersebut.
Lokasi dari nyeri abdomen bisa mengarahkan lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri
tersebut. Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan bisa merupakan penjalaran dari tempat lain.
Lokasi Nyeri Abdomen Penyebab Nyeri
Epigastrium Pankreatitis, ulkus duodenum, ulkus gaster, kolesistitis, Ca Pankreas, hepatitis,
obstruksi intestinal, apendisitis (gejala awal), abses subfrenikus, pneumonia, emboli paru, infark
miokard
Pada awal terjadinya akut abdomen biasanya disertai dengan muntah sebagai akibat rangsangan
refleks dari pusat muntah medularis. Refleks muntah pada awal terjadinya akut abdomen
biasanya tidak progresif. Tetapi jika muntah yang terjadi progresif dan terus menerus disertai
nyeri abdomen kemungkinan obstruksi usus harus dipikirkan. `````````
ULKUS PEPTIKUM
Definisi
Rusaknya atau hilangnya jaringan mukosa sampai lamina propria pada berbagai saluran
pencernaan makanan yang terpajan cairan asam lambung, yaitu oesophagus, lambung,
duodenum, dan setelah gastroenterostomi juga jejunum. Penyakit ini timbul terutama pada
duodenum dan lambung
Epidemiologi. Ulkus peptik adalah lesi kronis, umumnya soliter, yang dapat terjadi disetiap
bagian saluran cerna yang terpajan getah asam peptik. Paling sedikit 98% ulkus peptik terjadi di
lambung atau bagian awal duodenum. Ulkus peptik adalah lesi yang hilang timbul dan paling
sering didiagnosis pada orang dewasa usia pertengahan sampai lanjut, tetapi lesi ini mungkin
sudah muncul sejak usia muda. Lesi sering timbul tanpa faktor pemicu yang jelas dan kemudian
dapat sembuh setelah periode aktif beberapa minggu sampai bulan. Walaupun telah sembuh,
kecenderungan mengalami ulkus peptik tetap ada. Oleh karena itu, sulit diperoleh data akurat
tentang prevalensi penyakit aktif. Perkiraan terbaik mengisyaratkan bahwa di Amerika Serikat
sekitar 2,5 % laki-laki dan 1,5% perempuan mengidap ulkus peptik. Resiko mengalaminya
seumur hidup adalah sekitar 10%.
Etiologi
Ulkus terbentuk apabila sel-sel mukosa usus tidak menghasilkan mucus yang adekuat untuk
melindungi diri terhadap pencernaan asam atau apabila terjadi produksi asam yang berlebihan di
lambung yang mengalahkan pertahanan mucus. Penyaluran asam yang berlebihan ke duodenum
juga akan mengakibatkan ulkus. Etiologi ulkus peptikum kurang dipahami meskipun bakteri

gram negatif H.Pylori telah sangat diyakini sebagai penyebab. Sekitar 90% disebabkan oleh H.
pylori, selebihnya disebabkan oleh sekresi bikarbonat mukosa, ciri genetik, dan stress. Diketahui
bahwa ulkus peptikum terjadi hanya pada area saluran Gastrointestinal yang terpajan pada asam
hidroklorida dan pepsin.
Patogenesis
Inti penyebab adalah ketidakseimbangan faktor defensif dan faktor agresif dimana faktor agresif
lebih dominan.
Patofisiologi
Ulkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat
menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidroklorida dan pepsin). Erosi yang terjadi
berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam-pepsin atau berkenaan dengan
penurunan pertahanan normal dari mukosa. Sekresi lambung terjadi pada 3 fase yang serupa :
a. Fase sefalik ( psikis )
Dimulai dengan adanya rangsangan seperti pandangan ,bau atau rasa makanan dimana reseptor
kortikal serebral bekerja merangsang saraf vagal. Intinya, makanan yang tidak menimbulkan
nafsu makan mempunyai sedikit efek pada sekresi lambung. Inilah yang menyebabkan makanan
saring secara konfensional diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum.
b. Fase lambung
Pada fase lambung, asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimiawi terhadap
reseptor di dinding lambung. Refleks vagal menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap
distensi lambung oleh makanan.
c. Fase usus
Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon (dianggap menjadi gastrin, yang
pada intinya dapat merangsang sekresi asam lambung).
Manifestasi Klinik
1. Nyeri
Biasanya, pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul seperti tertusuk atau sensasi bakar di
epigastrium tengah atau dipunggung. Hal ini diyakini bahwa nyeri terjadi bila kandungan asam
lambung dan duodenum meningkat menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf yang
terpajan. Teori lain menunjukan bahwa kontak lesi dengan asam merangsang mekanisme refleks
lokal yang memulai kontraksi otot halus sekitarnya.
2. Muntah
Meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat mejadi ulkus peptikum
hal ini dihubungkan dengan obstruksi jalan keluar lambung oleh spasme mukosa pylorus atau
oleh obstruksi mekanis, yang dapat dihubungkan dengan pembentukan jaringan parut atau
pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami inflamasi disekitarnya pada ulkus
akut
3. Konstipasi dan perdarahan
Konstipasi dapat terjadi pada pasien dengan ulkus, kemungkinan sebagai akibat dari diet dan
obat-obatan.
Diagnosis

1. Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran gastrointestinal dapat menunjukan adanya ulkus.
2. Endoskopi gastrointestinal atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus
dan lesi.
3. Pemeriksaan feses dapat diambil setiap hari sampai laporan laboratorium negatif terhadap
darah samar.
4. Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam mendiagnosis
aklorhidria (tidak terdapat asam hidroklorida dalam getah lambung dan syndrom ZOLLINGERELLISON).
Komplikasi
1.Hemoragi-gastrointestinal atas
2.Perforasi
3.Penetrasi
4.Obstruksi pilorik ( obstruksi jalan keluar lambung )
Penatalaksanaan
Sasaraan utama pengobatan ulkus ini adalah menghambat atau me buffer sekresi asam untuk
menghilangkan gejalan dan mempermudah penyembuhan, yaitu:

Pemberian antasida
Penatalaksanaan diet
Antikolinergik
Penghambat H2 (simetidin, ranitidine dan famotidin)
Antibiotik
Istirahat secara fisik dan emosi
Pembedahan atas indikasi yaitu adanya penyulit
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo WA, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 2006. h.1213-1218

Anda mungkin juga menyukai