b. Fase lambung
Pada fase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan
kimiawi dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung. Refleks vagal
menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh
makanan.
c. Fase usus
Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon(dianggap menjadi
gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam lambung.
Seseorang mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua factor ini :
a. Hipersekresi asam pepsin
Pada manusia, sekresi lambung adalah campuran mukokolisakarida dan
mukoprotein yang disekresikan secara kontinyu melalui kelenjar mukosa. Mucus ini
mengabsorpsi pepsin dan melindungi mukosa terhadap asam. Asam hidroklorida
disekresikan secara kontinyu, tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik
dan hormonal yang dimulai dari rangsangan lambung dan usus. Bila asam
hidroklorida tidak dibuffer dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak
memberikan perlindungan asam hidroklorida bersama dengan pepsin akan merusak
lambung. Asam hidroklorida kontak hanya dengan sebagian kecil permukaan
lambung. Kemudian menyebar ke dalamnya dengan lambat. Mukosa yang tidak dapat
dimasuki disebut barier mukosa lambung. Barier ini adalah pertahanan untama
lambung terhadap pencernaan yang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri. Factor
lain yang mempengaruhi pertahanan adalah suplai darah, keseimbangan asam basa,
integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel.
b. kelemahan barier mukosa lambung
Apapun yang menurunkan yang mukosa lambung atau yang merusak mukosa
lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat antiinflamasi non steroid lain, alcohol,
dan obat antiinflamasi masuk dalam kategori ini.
Sindrom Zollinger-Ellison (gastrinoma) dicurigai bila pasien datang dengan ulkus
peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh dengan terapi medis standar. Sindrom
Asam
Rangsangan
kolinergik
fungsi sawar
motilitas
pepsinogen
histamin
vasodilatasi
Permebialitas
terhadap protein
plasma bocor ke
intestinum
edema
plasma bocor ke
lumen lambung
perdarahan
ULKUS
3. Manifestasi Klinik
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan
dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapat
diidentifikasi. Banyak individu mengalami gejala ulkus, dan 20-30% mengalami perforasi
atau hemoragi yang tanpa adanya manifestasi yang mendahului.
Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau
sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini bahwa nyeri
terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat menimbulkan erosi dan
merangsang ujung saraf yang terpajan. Teori lain menunjukkan bahwa kontak lesi dengan
asam merangsang mekanisme refleks local yang mamulai kontraksi otot halus sekitarnya.
Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena makan menetralisasi asam atau dengan
menggunakan alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak digunakan nyeri
kembali timbul. Nyeri tekan lokal yang tajam dapat dihilangkan dengan memberikan
tekanan lembut pada epigastrium atau sedikit di sebelah kanan garis tengah. Beberapa
gejala menurun dengan memberikan tekanan local pada epigastrium. Biasanya pasien
mengeluh nyeri tumpul seperti tertusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di
punggung. Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena makanan menetralisasi asam atau
dengan menggunakan alkali.
Pirosis(nyeri uluhati) : beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada esophagus
dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruktasi asam. Eruktasi atau
sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong. Beberapa pasien mengalami sensasi
luka bakar pada esophagus dan lambug yang naik ke mulut kadang-kadang disertai
eruktasi asam (sendawa).
Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat menjadi
gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan jaringan parut atau
pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami inflamasi di sekitarnya pada
ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri
berat yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam lambung. Hal ini dihubungkan
dengan obstruksi jalan keluar lambung oleh spasme mucosal pylorus, yang dapat
dihubungkan dengan jaringan parut atau pembengkakan akut dari membrane mukosa
yang mengalami inflamasi disekitarnya pada ulkus akut.
Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan
sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga datang dengan perdarahan
gastrointestinal sebagian kecil pasien yang mengalami akibat ulkus akut sebelumnya tidak
mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan gejala setelahnya. Konstipasi terjadi
kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien juga datang dengan
perdarahan gastrointestinal.
4. Etiologi Ulkus Peptikum
Infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi, baik steroid maupun
non steroid (termasuk aspirin), adalah factor pemicu terbanyak. Merokok meningkatkan
angka rekurensi ulkus , dan memperlambat penyembuhan ulkus. Jarang, ulkus
berhubungan sindrom zollinger-ellison, sindrom neoplasia endokrin multiple tipe 1,
hiperparatiroidisme, atau stress(misalnya luka bakar yang luas-ulkus curling).
Helicobacter pylori membentuk koloni pada lapisan mukosa yang menutupi epitel
lambung. Infeksi seringkali asimtomatik, walaupun gastritis superfisialis kronis hamper
selalu mengenai mukosa di bawahnya. Infeksi H. pylori berhubungan dengan ulkus
peptikum, serta peningkatan insidensi kanker lambung. Produksi urease dan sitotoksin,
dan kerusakan pelindung mukosa gaster, diduga turut menjadi penyebab timbulnya
penyakit.
Terdapat hubungan antara infeksi H. pylori dengan berkembangnya limfoma sel B
gaster pada jaringan limfoid terkait mukosa. Telah dilaporkannya adanya regresi tumor
menyusul eradikasi H. pylori.
5. Komplikasi
- Perdarahan, dibuktikan oleh hematemesis dan guaiak fesses positif.
- Perforasi ( biasanya ulkus duodenum), dibuktikan oleh awitan tiba-tiba nyeri hebat
-
Obstruksi, komplikasi ini lebih umum pada ulkus duodenal yang terletak dekat
pilorus. Ini disebabkan oleh kontriksi jalan keluar gastrik sebagai akibat dari edema
dan jaringan parut dari ulkus yang berulang. Pasien secara umum dapat rawat jalan.
Perawatan di rumah sakit diperlukan untuk mengatasi komplikasi.
6. Pemeriksaan Penunjang
Endoskopi dengan biopsy yang dilakukan oleh dokter yang berpengalaman penting
dalam penegakan diagnosis, dan memungkinkan identifikasi infeksi H. Pylori. Endoskopi
gastrointestinal atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus, dan
lesi. Melalui endoskopi, mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsy di dapatkan.
Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak terlihat melalui
pemeriksaan sinar X karena ukuran dan lokasinya. Pemeriksaan sekretori lambung
merupakan nilai yang menentukan dalam diagnosis aklorhidria (tidak terdapat asam
hidroklorida dalam getah lambung) dan sindrom zolinger Ellison.
Obat-obatan
Efek dan
pertimbanga
n
keperawatan
Kerja utama
Kandungan
magnesium
Antasida
dapat
menyebabkan diare
Kandungan
menetralisasi sekresi
aluminium
asam
memberikan beberapa
menyebabkan
aktivitas sitoprotektif
(protektif sel)
konstipasi
Kalsium
dapat
dapat
karbonat
menyebabkan
hipersekresi lambung
Menyebabkan efek
samping lebih lebih
sedikit daripada
histamin
memblok
pada
kerja
simetidin
Waktu paruh
memanjang pada
reseptor
pasien dengan
lambung
hepatic
Jarang menyebabkan
konstipasi, diare,
pusing, dan depresi
dapat menyebabkan
bingung, fagitasi, atau
dengan
orang dengan
memblok
histamine
Simetidin (fagamet)
pada
kerja
isufisiensiginjal atau
reseptor
hepatic
penggunaan jangka
panjang dapat
menyebabkan
ginekomastia,
impoten, dan diare
menyekat
histamine
pada
digunakan untuk
ulkus duodenal
waktu paruh
memanjang pada
kerja
pasien dengan
reseptor
insufisiensi ginjal
jarang menyebabkan
keringat,
meningkatkan enzim
hepar, mual, urtikaria
Omeprazol
Menurunkan
sekresi asam
lambung
dengan
memperlambat
pompa
hydrogenkalium
adenosine
trifosfat pada
permukaan selsel parietal
Penggunaan
janka panjang
dapat
menyebabkan
tumor lambung
dan invasi
bakteri
Obat-obatan
Sitoprotektif
Misoprostol
Suatu
prostaglandin
sintesis
Melindungi
mukosa lambung
dari agen
ulserogenik
Meningkatkan
produksi mucus
dan kadar
bikarbonat
Digunakan
sebagai metode
preventif pada
pasien yang
menggunakan
NSAID
Harus digunakan
setelah makan
Sukraifat
Dengan adanya
asam lambung,
sukraifat
menciptakan zat
pelindung kental
yang membentuk
lapisan
perlindungan pada
sisi ulkus dan
mencegah
penceranaan oleh
pasien
Dapat
menyebabkan
konstipasi atau
mula
Dapat
memperbaiki
ulkus duodenum
bukan ulkus
lambung
Antikolinergis/antimu
skarin
Pirenzepin
Menghambat kerja
asetilkolin (yang
merangsang selsel parietal
lambung untuk
mensekresi asam)
dan karenanya
mengurangi
sekresi asam
Efek samping
lebih sedikit
daripada yang
lama,
umumnya
menggunakan
antikolinergis
Masih diselidiki
8. Intervensi Bedah
Pengenalan antagonis reseptor H2 sebagai pengobatan untuk ulkus sangat menurunkan
kebutuhan terhadap intervensi pembedahan. Namun, pembedahan biasanya dianjurkan
untuk pasien ulkus yang tidak sembuh (yang gagal sembuh setelah 12-16 minggu
pengobatan medis), hemoragi yang mengancam hidup, perforasi, atau obstruksi. Prosedur
pembedahan mencakup vagotomi, vagotomi dengan piloroplasi, atau billroth I atau II.