Hematom Vulva
Hematom Vulva
dengan mengikat pembuluh darah vena atau arteri yang terputus. Kemudian
rongga tersebut di isi dengan kasa steril sampai padat dengan meninggalkan
ujung kasa tersebut di luar. Kemudian luka sayatan dijahit dengan jahitan
terputus-putus atau jahitan jelujur. Dalam beberapa hal setelah summber
perdarahan ditutup, dapat pula dipakai drain.
3. Penanganan Hematoma
a. Penanganan hematoma tergantung pada lokasi dan besar hematoma. Pada
hematoma yang kecil, tidak perlu tindakan operatif, cukup dilakukan kompres.
b. Pada hematoma yang besar lebih-lebih disertai dengan anemia dan pre-syok,
perlu segera dilakukan pengosongan hematoma tersebut. Di lakukan sayatan di
sepanjang bagian hematoma yang paling terenggang. Seluruh bekuan
dikeluarkan sampai kantong hematoma kosong. Dicari sumber perdarahan,
perdarahan dihentikan dengan mengikat atau menjahit sumber perdarahan
tersebut. Luka sayatan kemudian di jahit. Dalam perdarahan infus dapat
dipasang drain atau dimasukkan kasa steril sampai padat dan meninggalkan
ujung kasa tersebut diluar.
http://dwikartikasari9.blogspot.com/2012/10/hematom-vulva.html
Hematoma
BAB I
TINJAUAN TEORI
Hematoma adalah koleksi (kumpulan) dari darah diluar pembuluh darah yang
terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak
dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan dimana ia tidak pada
tempatnya. ( www.ratihrohmad.wordpres.com )
Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan
tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik.
( www.majalah-farmacia.com )
dengan hematomas pada tempat patah tulang. Patah-patah tulang dari tulangtulang yang panjang seperti paha (femur) dan lengan bagian atas (humerus)
dapat dihubungkan dengan jumlah perdarahan yang signifikan, adakalanya
sampai satu unit darah atau 10% dari pasokan darah tubuh.
h. Pelvic bone fractures dapat juga berdarah secara signifikan karena ia
mengambil jumlah yang besar dari tenaga untuk mematahkan tulang-tulang ini
dan adalah sangat sulit untuk menekan area untuk mengurangi jumlah
perdarahan. Pelvic hematomas tersembunyi dan jumlah kehilangan darah
mungkin sulit untuk dinilai.
i.
j.
Subungual hematoma adalah akibat dari luka-luka ruam pada jari-jari tangan
atau jari-jari kaki. Perdarahan terjadi dibawah kuku tangan atau kuku kaki dan
karena
ia
terperangkap,
tekanan
membangun
yang
menyebabkan
nyeri. Trephination, atau pemboran lubang melalui kuku untuk mengeluarkan
gumpalan darah, membebaskan tekanan dan membebaskan luka. Kuku yang
baru tumbuh melalui waktu.
Robekan Vagina
Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering
dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi
sebagai akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus
diputar. Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada
pemeriksaan speculum
Robekan Perineum
Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak
jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi
digaris tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat,
sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul
bawah dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkum ferensia suboksipito
bregmatika. Laserasi pada traktus genitalia sebaiknya dicurigai, ketika terjadi
perdarahan yang berlangsung lama yang menyertai kontraksi uterus yang kuat.
1.4 Patofisiologi
Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang
membentuk hematoma di desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya
terlepas. Perdarahan berlangsung terus menerus karena otot uterus yang telah
meregang oleh kehamilan tidak mampu lebih berkontraksi untuk menghentikan
perdarahan. Akibatnya, hematoma retroplasenter akan bertambah besar,
sehingga sebagian dan akhirnya seluruh plasenta terlepas dari dinding uterus.
Sebagian darah akan menyelundup di bawah selaput ketuban keluar dari vagina,
atau menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban, atau
ekstravasasi di antara serabut-serabut otot uterus. Apabila ekstravasasinya
berlangsung hebat, seluruh permukaan uterus akan berbercak biru atau ungu
dan terasa sangat tegang serta nyeri. Hal ini disebut uterus couvelaire. Nasib
janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus. Apabila
sebagian besar atau Solusio plasenta terjadi sekitar 1 % dari semua kehamilan di
seluruh dunia. Solusio plasenta terjadi sekitar 1 % dari semua kehamilan di
seluruh dunia pelayanan kesehatan, dan sosioekonomi. Salah satu faktor
reproduksi ialah usia ibu hamil dan paritas. Pengenalan hematoma tergantung
pada derajat hematoma (besar dan lamanya) serta keahlian operator.
Distensi abdomen
Daerah jaringan yang teraba secara lateral berada diatas tepi panggul
( Helen Varney, 2002 )
Hematoma menyebabkan iritasi dan peradangan. Gejala-gejala tergantung pada
lokasi mereka dan apakah ukuran dari hematoma atau pembengkakan dan
peradangan
yang
berhubungan
menyebabkan
struktur-struktur
yang
berdekatannya terpengaruh. Gejala-gejala umum dari peradangan termasuk
kemerahan, nyeri, dan bengkak. Pada umumnya, superficial hematomas dari
kulit, jaringan lembut, dan otot cenderung hilang melalui waktu. Tekstur awal
yang keras dari gumpalan darah berangsur-angsur menjadi lebih seperti spon
dan lembut karena gumpalan yang terurai oleh tubuh bentuknya berubah ketika
cairan mengalir hilang dan hematoma merata. Perubahan-perubahan warna dari
memar yang ungu-biru ke kuning-kuning dan coklat-coklat ketika kimia-kimia
darah secara berangsur-angsur dikeluarkan dan hematoma menghilang.
Tergantung pada lokasinya, pelunturan-pelunturan warna mungkin berjalan
melalui bidang-bidang jaringan yang berbeda oleh gaya berat. Contohnya,
hematoma dahi mungkin menyebabkan memar dibawah mata-mata dan nampak
berjalan ke leher ketika ia menghilang melalui waktu. Intracranial, epidural,
subdural, dan intracerebral hematoma seringkali memerlukan neurosurgical
intervention untuk menstabilkan luka.
Penanganan hematoma
Untuk ukuran kecil kurang dari 3 cm, observasi dan analgesi adalah tindakan
yang dilakukan
Untuk hematoma yang lebih besar, analgesia dan tindakan segera adalah
penting
2.
pada hematoma yang besar lebih-lebih disertai dengan anemia dan presyok,
perlu segera dilakuakn pengosongan hematoma tersebut. Dilakukan sayatan
disepanjang bagian hematoma yang paling teregang. Seluruh bekuan
dikeluarkan sampai kantong hematoma kosong. Dicari sumber perdarahan,
perdarahan dihentikan dengan mengikat atau menjahit sumber perdarahan
tersebut. Luka sayatan kemudian dijahit. Dalam perdarahan difus dapat dipasang
drain atau dimasukkan kassa steril sampai padat dan meninggalkan ujung kassa
tersebut diluar (tamponade)
Robekan cerviks
Robekan serviks paling sering terjadi pada jam 3 dan 9. bibir depan dan bibir belakang servik
dijepit dengan klem fenster (gambar 4.3) kemudian serviks ditariksedidikit untuk menentukan
letak robekan dan ujung robekan. Selanjutnya robekan dijahit dengan catgut kromik dimulai dari
ujung untuk menghentikan perdarahan.
(http://igdrembang.blogspot.com/2009/05/perlukaan-jalan-lahir.html)
3.
Dengan adanya perdarahan yang keluar pada kala III, bila tidak berkontraksi
dengan kuat, uterus harus diurut :
Pijat dengan lembut boggi uterus, sambil menyokong segmen uterus bagian
bawah untuk menstimulasi kontraksi dan kekuatan penggumpalan.
Waspada terhadap kekuatan pemijatan. Pemijatan yang kuat dapat meletihkan
uterus, mengakibatkan atonia uteri yang dapat menyebabkan nyeri. Lakukan
dengan lembut. Perdarahan yang signifikan dapat terjadi karena penyebab lain
selain atoni uteri.
-
Dorongan pada plasenta diupayakan dengan tekanan manual pada fundus uteri.
Bila perdarahan berlanjut pengeluaran plasenta secara manual harus dilakukan.
Pantau tipe dan jumlah perdarahan serta konsistensi uterus yang menyertai
selama berlangsungnya hal tersebut. Waspada terhadap darah yang berwarna
merah dan uterus yang relaksasi yang berindikasi atoni uteri atau fragmen
plasenta yang tertahan. Perdarahan vagina berwarna merah terang dan kontra
indikasi uterus, mengindikasikan perdarahan akibat adanya laserasi.
Berikan kompres es salama jam pertama setelah kelahiran pada ibu yang
beresiko mengalami hematoma vagina. Jika hematoma terbentuk, gunakan
rendam duduk setelah 12 jam.
Bila cara diatas tidak efektif, ergonovine 0,2 mg yang diberikan secara IV, dapat
merangsang uterus untuk berkontraksi dan berelaksasi dengan baik, untuk
mengatasi perdarahan dari tempat implantasi plasenta.
Pantau asupan dan haluaran cairan setiap jam. Pada awalnya masukan kateter
foley untuk memastikan keakuratan perhitungan haluaran.
Berikan oksigen malalui masker atau nasal kanula. Dengan laju 7-10 L/menit
bila terdapat tanda kegawatan pernafasan.
http://lailatulrahmawati.blogspot.com/2012/10/hematoma.html