b.
penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang
dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air yang bersih, belum meratanya
pelayanan penyediaan air bersih terutama di daerah pedesaan dan sumber air
bersih yang ada belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan pada beberapa
tempat di kota-kota besar, sumber air bersih yang telah dimanfaatkan oleh
PDAM telah tercemari oleh limbah
industri dan limbah domestik, sehingga beban pengolahan air bersih semakin
meningkat.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya air
bersiah adalah air yang
dengan persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan air dari segi mutu yang
meliputi mutu fisik, kimia, bioiogis dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi
tidak menimbulkan efek samping (Petmenkes No. 416/Menkes/PER/I990).
Air minum adalah air yang mutunya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang
dapat diminum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari penentuan baku
mutu air minum adalah efek-efek dari setiap paraneter jika melebihi dosis yang
telah ditetapkan. Pengertian dari baku mutu air minum adalah batasan
operasional dari kriteria mutu air dengan masukan pertimbangan non teknis,
misal kondisi sosial ekonomi target atau tingkat mutu produksi, tingkat kesehatan
yang ada dan teknologi yang tersedia. Sedangakan kriteria mutu air merupakan
putusan ilmiah yang mengekspresiakn hubungan diis dan respon efek, yang
diperkirakan terjadi kapan dan dimana saja unsur-unsur pengotor mencapai atau
meleihi batas maksimum yang ditetapkan, dlam waktu tertentu. Dengan
demikian, maka kriteria air merupakan referensi dari buku mutu air.
Berdasarkan Permenkes No. 416/Menkes/PRE/IX/1990, yang membedakan
antara mutu air bersih dan air minum adalah baku mutu setiap parameter fisik,
kima. Biologis dan radiologis maksimum yang diperbolehkan
c.
Kualitatif
(ii).
Kuantitatif
(iii).
Kontinuitas
(iv).
Persyaratan kualitatif menggambarkan mute air baku air bersih. Persyaratan ini
meliputi fisik, kimia, bioiogis dan radiologis. Syarat-syarat tersebut dapat dilihat
berdasarkan peraturan Menkes seperti di atas.
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air
baku yang tersedia. Artiuya, air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani.
Persyaratan kontinuitas, untuk penyediaan air bersih sangat erat hubungannya dengan
kuantitas air yang tersedia, yaitu air baku yang ada di alam. Arti kontinuitas adalah
bahwa air baku untuk air bersih tersebut dapat diambil terus-menerus dengan fluktuasi
debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
II.
Beberapa sumber air baku yang dapat digunakan untuk penyediaan air bersih
dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Sumber air baku utama, air hujan, air permukaan, air tanah, mata air
Sifat air hujan:
a. Bersifat -lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral.
b. Air hujan pada umumnya basifat lebih bersih.
c. Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara
seperti NH3, CO2 agresif, ataupun S02.
Air permukaan yang bisanya dimanfaadcan sebagai sumber atau bahan balm yang
bersih adaiah:
a. Air waduk (berasal dari air hujan)
b. AirSungai (berasal dari air hujan dan math air)
c. Air danau (berasal dan air hujan, air sungai atau mata air).
Air tanah banyakmengandubg garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui
lapisan-lapisan tanah, namun secara praktis air tanah biasanya terbebas dari polutan
karena berada di bawah permukaan tanah.
Dari segi mutu apabila mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku,
karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan,
sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar.
b.
Untuk menentukan soistem penyediaan air dalam masyarakat maka perlu dilakukan
klasifikasi sistem pelayanan air bersih yang meluputi sistem individual dan sistim
komiunal. Sistim individual dan sistim komunal dalam penyediaan aiar bersih masih
dapat dijumpai pada masysrakat pedesaan(ural urban) maupun masyarakat perkotaan
(urban)
Sistim individual dititik-beratkan pada pengusahaan pemenuhan kebutuhan air bersih
secara individu atau perorangan, sedangkan sistim komunal pemenuhannya dilakukan
secara terorganisasi melalui sistim perpipaan.
c.
(ii).
(iii).
(iv).
(v).
Contoh perhitungan
Air merupakan somber kehidupan yang sangat penting, tidak hanya bagi manusia
tetapi juga hewan dan tanaman bahkan tanah.
Kekurangan air akan menyebabkan bencana (kekeringan dan kelaparan, misal:
Ethiopia) Kelebihan air takterkendali, akan menimbulkan bencana banjir (Jakarta. Jawa
Tengah, Jawa Timur, dll./2002)
Secara umum, air dibutuhkan untuk keperluan penting sbb:
(i). Suplai air perkotaan dan industri
(ii). Irigasi
(iii). Pembangkit listrik tenaga air
(iv). Pelayaran dan rekreasi,dll.
1. Kebutuhan air untuk perkotaan dan industri
Air yang diperlukan masyarakat untuk berbagai keperluan, seperti:
a. domestik/rumah tangga
b. industri
c. penggunaan komersil
d. peiayanan publik
e. pemadam kebakaran
f. menutup kehilangan air, dll.
Sehingga di dalam desain penyediaan air untuk masyarakat harus diperhitungkan
kebutuhan-kebutuhan di atas.
2. Kebutuhan air rumah tangga
Kebutuhan air ini terrnasuk dalamnya untuk air minum, memasak, mencuci,
mandi, menyiram tanaman, sanitasi, dsb.
Jumlah (Lt/orang/hari)
Minum
Memasak
Mandi
55
Cuci Pakaian
20
Cuci Utensil
10
Kebersihan rumah
10
Pengglontoran
30
Total
135
industri
Unit
Negara
Produk
Ton
produk)
1.100 2.200
AS
Sabun
Roti
Ton
2.200 4.400
AS
Susu Bubuk
Ton
45.000
Selandia Baru
Gula
Ton
74.000 92.000
AS
Gula
Ton
15.000
China
Kertas
Ton
173.000
AS
Tekstil (Katun)
Ton
10.000 25.000
Swedia
Tekstil (Rayon)
Ton
388.000-887.000
AS
Alutimnium
Ton
1.330.000
AS
10
Emas
Ton
1.000
Afrika Selatan
11
karet sintetis
Ton
88.600-2.960.000
As
No
Kebutuhan rerata
Jenis Gedung/Bangunan
(It/orang/hari)
45
30
I.
340
II.
450
135
180
70
15
45
b) Terdapat asrama
Stasiun: a) dengan kamar mandi
135
45
23
45
Bandara
70
10
No
IV.
(ii).
(iii).
Pipa induk
d. Tipe pengaliran
Tipe pengaliran sistim distribusi air bersih meliputi air gravitasi dan aliran secara
pemompaan. Tipe pengaliran secara gravitasi diterapkan bila tekanan air pada titik
terjauh yang diterima konsumen masih mencukupi.
e. Poia jaringan
Pola jaringan sistim distribusi air bersih meliputi:
(i).
Sistim cabang
Sok
(ii). Flens
(iii). Water mur dan nipel
(iv). Penyambung Gibault
(v). Dop dan Plug
(vi). Bend
(vii). Tee
V.
Lingkungan
yang
rusak
akan
menyebabkan
terganggunya
Unit
Aliran, L/unit.hari
Range
1
Ukuran
Orang
200-340
Tempat tinggal
150-220
190
-Rumah umumnya
Orang
190-350
280
Orang
250-400
310
-Rumah mewah
Orang
300-550
380
Orang
100-250
200
Orang
100-240
190
Orang
120-200
150
hari
260
Parameter fisik
Parameter fisik meliputi karakteristik air yang dapat diindera, meliputi
a.
Unit
Aliran, L/unit.hari
Range
8-15
Ukuran
10
30-50
40
Pegawai
35-60
50
Pelanggan
5-20
Pegawai
40-60
50
Tamu
150-220
190
Pegawai
30-50
40
(pelayanan sendiri)
Pegawai
30-65
55
Motel
Mesin
1800-2600
2200
Manual
180-200
190
Orang
90-150
120
Kantor
Orang
190-220
200
Restauran
Pegawai
30-65
55
Kamar rumah
Pegawai
30-65
55
Toko besar
Makanan
8-15
10
Tempat tinggal
90-190
150
Ruang tolet
1600-2400
2000
Pegawai
30-50
40
Tempat parkir
2-8
Pegawai
30-50
40
Pelabuhan udara
Bengkel mobil
Bar
Hotel
Bangunan
. Penumpang
Industri
Pusat perbelanjaan
Kekeruhan
Kekerakm mengurangi kejernihan air dan diakibatkan oleh pencemar-pencemar
yang terbagi halus, dari mana pun asalnya, yang ada di dalam air. Kekeruhan
disebabkan oleh lempung, lanau, partikel-partikel tanah dan pencemar-pencemar
koloidal lainnya. Tingkat kekeruhan tergantung pada kehalusan partikel dan
konsentrasinya. Di waktu yang lain, standar untuk perbandingan adalah
turbidimeter Jackson. Dengan alat ini, kekeruhan ditetapkan sebagai ukuran
Warna
Warna air disebabkan karena jenis-jenis tertentu dari bahan organik yang terianit
dan koloidal yang terbilas dari tanah atau tumbuh-tumbuhan yang membusuk.
Limbah-iimbah dari kegiatan industri sering menjadi sebab dari adanya wama di
dalam air. Intensitas warna diukur dengan perbandingan visual dari contoh air
yang bersangkutan dengan tabung-tabung Nessler, yaitu tabung-tabung gelas
yang berisi intensitas warna standar yang berbeda.
d.
e.
Suhu
Suhu tergantung pada sumber airnya. Suhu air tanah bervariasi menurut
kedalarnan dan ciri-ciri akuifer yang menjadi sumber air itu.
2.
Parameter Kimia
Parameter Kimia meliputi :
a.
Alkalinitas
Alkalinitas air adalah pengukur kapasitasnya untuk menetralisir asarn-asam.
Path air alannah, alkalinitas dikaitkan dengan konsentrasi bikarbonat, karbonat,
dan hidroksidanya. Alkalinitas keseluruhan biasnnya dinyatakan dengan
padanan kalsium karbonat dalam miligram per liter.
b.
Keasaman
Keasaman air dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk
menetralisir air itu atau dapat juga dinyatakan dengan konsentrasi ion hidrogen.
Keasaman air diukur dengan pH meter. Konsentrasi pH yang baik bagi air minum
dan air limbah adalah netral atau pH = 7. jika pH di bawah 7 termasuk asam dan
jika pH di atas 7 tennasuk basa.
c.
Karbon dioksida
Untuk menguji perkaratan air dan kebutuhan dosis bila pengolahan kimiawi hams
dipergunakan,
bila
Kesadahan
Kiesadahan
didefinisikan
sebagai
jumlah
katioan-kation
Manfaatnya
Sulfur
Sulfur dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat oleh bakteri
direduksi menjadi sulfida pada kondisi anaerob yang selanjutnya sulfida akan
diubah menjadi Hidrogen Sulfida. Dalam keadaan aerob Hidrogen Sulfida
teroksidasi secara bakteriologis menjadi suifat: Dalam bentuk H2S bersifat racun
dan berbau busuk.
Parameter Biologi
Tiga dunia organisme mikro yang biasa terdapat dalam air dapat dibedakan
sebagai berikut
1.
2.
3.
Organisme milcm yang paling dikenal adalah bakteri, sedangkan virus-virus yang
tidak termasuk dalam contoh di atas biasanya digolongkan terpisah menurut tuan
rumah yang mereka jangkiti. Ukuran bakteri berbeda-beda dari l hingga 4 mikron
(satu mikron 10-6 m = I m ), bakteri talc dapat dilihat dengan mata telanjang.
Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut bakteri patogen. Baktaeri non patogen
biasanya talc berbahaya. Bakteri aerobik membutuhkan oksigen untuk hidupnya,
sedangkan bakteri anaembik tidak membutuhkan oksigen betas. Bakteri
fakuitatiftdala.h bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen betas.
Eschericia coli (colo bocili atau coliform ) adalah bakteri ynag menghuni usus
binatang berdarah pangs, bakteri-bakteri yang tidak berbahaya ini mengeluartan
tinja, sehingga adanya di dalam air menjadi tanda bahwa bakteri patogen mungkin
terdapat juga. Organisme coliform terdapat pada air yang bare tercemar air
limbah.
e.
C. Pengolahan Komunal
Pengolahan air limbah komunal adalah pengolahan air limbah yang dilakukan pada
suatu kawasan pemukiman, industri, perdagangan seperti kota-kota besar, yang
pada umumnya dilayani/dibuang melalui jaringan riool kota untuk kemudian dialirkan
menuju ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas besar (Kota
Yogyakarta: 170 lt/dt atau 15.500 m3/hari untuk melayani jumlah penduduk sekitar
110.000 Orang pada tahun 2002). Diagram sistem penanganannya adalah sebagai
berikut:
(ii).
2. Dimensi pipa besar, karena disamping sebagai temapt penyaluran air limbah, pipa
harus mampu menampung air gelontor dan pada daerah-daerah tertentu pipa
dapat memiliki fasilitas jalan inspeksi sehingga petugas dapat berjalan melakukan
pemerikasaan di sepanjang pipa.
3. Pada tempat-tempat pertemuan pipa harus ada bak kontrol yang dapat digunakan
petugas untuk masuk ke jalan inspeksi, yang gambamya sebagai berikut:
VII. Pengolahan air limbah individu dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
a. Pengolahan air limbah individu
(i). Hitungan
(ii). Gambar
b. Instalasi pengolahan air hmbah (IPAL)
(i). Pengolahan primer
(ii). Pengolahan sekunder
(iii). Pengolahan lanjutan
1.
Pengolahan Individu
Bangunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara individu terdiri atas
Tangki Septik dan Bangunan Peresapan.
a.
Tangki Septik
Tangki Septik merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penampung air kotor/tinja
yang merupakan bahan organic, langsung dari WC atau Urinoir. Proses yang terjadi di
dalam tangki septik tersebut adalah proses pembusukan/pertguraian/perornbakan
bahan organik oleh mikroorganisme yang memerlukan waktu minimum 3 hari.
Proses tersebut -meltputi:
(i)
aerobik
(ii) anaerobic
Beberapa ketentuan yang hams diperhatikan dalam perencanaan Tangki Septik:
pada saat masuk dan keluar Tangki Septik gerakannya adalah vertical.
Bangunan Peresapan
Ada 2 jenis bangunan peresapan yang sering digunakan, yaitu peresapan memanjang
dan peresapan melintang.
(i).
Perasapan memanjang
Prinsip peresapan airnya (air dari Tangki Septik) adalah ke arah vertical (meresap
menuju ke bawah seluas penampang dasar peresapan memanjang). Tinggi
peresapan memanjang ini ditentukan berdasarkan kagalaman muka aimya dan
diusahakan muka dasar peresapan tetap berada 0,50 m di atas mukaan tanah.
Tipe peresapan ini digunakan di daerah yang:
o
Peresapan Sumuran
Prinsip peresapan sumuran adalah alirannya ke arah vertical (ke bawah seluas
penarnpang sumur) dan ke arah horizontal (ke Tinggi peresapan sumuran ini
ditentukan berdasar kedalaman muka airnya dan diusahakan muka dasar
peresapan berada > 1 m di alas muka air tanah.
Tipe ini digunakan pada daerah yang:
Muka air tanahnya cukup dalam (kedalamannya lebih dari 2,50 m dari
muka tanah.
4.
.
pengolahan
yang
utama
dan
penerapannya,
(2)
metode-metode
=[
Sumber : Teknik Somber Daya Air, Linsley & Franzizi, Erlangga, 1986, Jakarta.
Parameter lain yang biasa dipergunakan, yang bersangkutan dengan dengan waktu
tinggal.adglah laju muatan permukaan, yang didefinisikan sebagai:
Laju muatan permukaan =
laju aliran Q
luas permukaan As
Kedua parameter ini biasa dipergunakan dalam perencanaan operasi fisik dan
kebanyakan proses kimiawi yang dipakai untuk pengolahan air. Sebagai misal,
waktu yang dibutuhkan oleh suatu partikel terapung untuk mengendap dengan gaya
berat dapat diterjemahkan ke dalam suatu waktu tinggal bagi suatu kolam
pengendapan dengan mempergunakan persamaan di atas.
Tabel Operasi dan proses satuan serta penerapannya dalam pengolahan air
Operasi/proses
Unit operasi -Penyaringan
Penerapan
igan kasar dipergunakan untuk melindungi pampa
terhadap bahan-bahan padat mengambang. Saringan
halus dipergunakan untuk membuang bahan-bahan
yang mengambang dan terapung. menyaring pencemarpencemar halus seperti ganggang, lanau dan
sebagainya.
VIII.
IX.
b.
c.
X.
Umum
Tujuan pertgelolaan sampah: untuk membuat lingkungan yang sehat bagi masyarakat.
Timbunan sampah dapat mengancam kesehatan, sebagai tempat berkembangbiaknya lalat dan tikes yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia. Secara
estetika timbunan sampah mengganggu pemandangan, menimbulkan bau dsb.
Pengertian
Sampah: limbah yang bersifat padat yang terdiri atas zat organik dan anorganik, yang
tidak berguna. lagi dan darus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan.
Sampah perkotaan: sampah yang timbul di kota, tidak termasuk sampah berbahaya
dan beracun.
Timbunan sampah: banyaknya sampah yang dihasilkan/orang/hari dalam satuan
volume atau begat.
Pewadahan sampah: cara penampungan sampah sementara dari sumbernya baik
individual atau komunal.
Pewadahan individual: cara penampungan sampah sementara di masing-masing
sumbernya.
Pewadahan komunal: cara penampungan sampah sementara secara bersama pada
satu tempat.
Pengumpulan sampah: proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari
masing-masing sumbernya untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara atau
langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA) tanpa melaini proses pemindahan.
a. Pewadahan
b. Pengumpulan
c. Pemindahan
d. Pengangkutan sampah
XI.
Daur ulang
b.
Pengomposan
c.
Pembakaran
Sumber Sampah:
Pemukiman
Rumah Sakit
Perdagangan
Industri
Hasil samping pengolahan air bersih/limbah (Water & waste water treatment)
Jong bangunan
Tingkat aktivitas
iklim
Musim
Letak geografis
Jumlah penduduk
Periode sosial-ekonomi
Tingkat teknologi
Karakteristik Sampah
a.
b.
c.
Jarak dari lapangan terbang > 3.000 m untuk pesawat turbo jet