Building a Network Theory of Social Capital (1999); Capital: A Theory of Structure and Action (2001) teori modal sosial yang menjembatani kesenjangan pemahaman hubungan makro-mikro, antara struktur dan individual. Teori tersebut banyak dikutip untuk memperjelas tingkatan analisis modal sosial dalam lingkup hubungan struktur dan individu. Teori modal sosial dari Nan Lin bersifat unik dan menjadi acuan bagi teoritisi lain untuk menganalisis fenomena modal sosial baik pada tingkat mikro maupun makro, atau tingkat struktur ataukah tingkat individual.
Mengapa Modal sosial mampu
menjalankan fungsinya Aliran informasi yang difasilitasi; Ikatan-ikatan sosial yang mungkin mempengaruhi perilaku atau pengambilan keputusan berkaitan dengan orang lain; Ikatan-ikatan sosial dapat dilihat sebagai kualifikasi sosial yang merefleksikan aksesabilitas terhadap sumberdaya melalui hubungan-hubungan dan jaringan-jaringan sosial; Relasi sosial diharapkan memperkuat identitas dan apresiasi atau penghargaan.
Pada Tingkatan Mana Modal Sosial
Berfungsi Pada tingkat indivifu: (a) bagaimana individu-individu berinvestasi dalam hubungan-hubungan sosial, dan (b) bagaimana individu-individu mendapatkan sumberdaya yang melekat dalam hubungan-hubungan sosial tersebut untuk menghasilkan keuntungan.
Pada tingkat Kelompok:
(a) bagaimana kelompok tertentu mengembangkan atau kurang lebih mempertahankan modal sosial sebagai aset kolektif, (b) bagaimana aset kolektif tersebut meningkatkan kesempatan hidup anggota kelompok.
Apakah Modal Sosial itu?
Sebuah investasi dalam relasi sosial harus didefinisikan sebagai sumberdaya yang melekat dalam sebuah struktur sosial yang diakses dan atau dimobilisasi dalam tindakan-tindakan yang bertujuan: Terdapat tiga komponen yang penting untuk dianalisis: sumberdaya; melekat dalam sebuah struktur sosial tindakan-tindakan.
Tugas Teori Modal Sosial
Teori tersebut harus menerangkan bagaimana sumberdaya memanfaatkan nilai-nilai, dan bagaimana sumberdaya yang berharga didistribusikan ke dalam masyarakat. Hal ini disebut sebagai keterikatan sumberdaya secara struktural. Teori tersebut harus menunjukkan bagaimana aktor individual melalui interaksi dan jaringan sosial, memiliki akses berbeda terhadap sumberdaya yang melekat secara struktural tersebut. Hal ini yang disebut dengan struktur kesempatan. Teori tersebut harus mampu menjelaskan bagaimana akses terhadap sumberdaya sosial dapat dimobilisasi untuk memperoleh keuntungan. Inilah yang disebut dengan proses aktivasi.
Asumsi Dasar Teori Modal Sosial Lin
Teori modal sosial dimulai dengan bayangan tentang struktur sosial yang terdiri dari serangkaian posisi atau kedudukan yang berurut mengikuti sumberdaya yang berharga secara normatif, seperti kelas, otoritas, dan status. Selanjutnya, diasumsikan bahwa struktur sosial tersebut memiliki bentuk piramida dalam kaitannya dengan akses dan kontrol terhadap sumberdaya. Sementara sumberdaya yang berharga membentuk basis struktur hierarkhis dan masing-masing sumberdaya tersebut mengartikan sebuah hierarki tertentu, maka hierarki tersebut cenderung ke arah kesamaan dan dapat ditransfer. Struktur hierarkhi cenderung untuk bersifat piramidal, dimana tingkatan paling atas memiliki sedikit pemangku dibandingkan dengan tingkatan lebih bawah
Karakteristik Teori Modal
Sosial Lin Konsep-konsepnya berhubungan secara alami dan tidak direduksi untuk tingkatan psikologis dan individualistik. Teori modal sosial secara intrinsik terjalin dalam sebuah struktur yang hierarkis. Teori modal sosial melibatkan tindakan-tindakan dalam diri individu, dan karenanya membutuhkan analisis tingkat mikro. Pengembangan teori tersebut didasarkan pada integrasi resiprokal antara teorisasi dan penelitian empirik.
Modal Sosial dan Tindakan Rasional
tindakan rasional dilihat memiliki multi dimensi motif terkait dengan sumberdaya yang berharga. Paling tidak, dua pertimbangan fundamental: meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan atau perolehan. kalkulasi-kalkulasi dan masalah suksesi mempengaruhi aturan-aturan transfer sumberdaya dan dominasi kelompok primordial. secara umum, penggunaan modal sosial (sumberdaya yang melekat dalam jaringan) secara substansial melebihi modal personal atau modal manusia.
Outcomes Modal Sosial
Pengembalian dalam tindakan instrumental: ditujukan untuk untuk memperoleh sumberdaya dan bukan memilikinya; dapat diidentifikasi tiga kemungkinan keuntungan: ekonomi, politik, dan sosial. Keuntungan ekonomi dapat berupa kemakmuran yang di dalamnya pendapatan, aset, dan sebagainya. Keuntungan politik ditunjukkan oleh posisi hierarki dalam kelompok. Sementara keuntungan sosial membutuhkan klarifikasi, meskipun Lin telah menyatakan keuntungan dalam bentuk reputasi.
Pengembalian dalam tindakan ekspresif: ditujukan
untuk mempertahankan sumberdaya yang sudah dimiliki oleh aktor..
PRAMASETYA KINASIH GUSTI - 08211740000041 - METLIT B - Pengembangan Desa Wisata Budaya Berbasis Community Based Tourism Di Kawasan Wisata Songgoriti, Kota Batu