Pendahuluan
Pada bab terdahulu kita talah mempelajari Anak dipuncak seluncuran pada gambar 4.1a dapat
bahwa listrik adalah salah satu bentuk energi. Energi meluncur ke bawah dari A ke B karena ada beda
listrik dapat diperoleh dari hasil pengubahan berbagai ketinggian h antara A dan B. ketika anak meluncur dari
macam energi lain, seperti energi air terjun, energi A ke B, energi potensial anak di A berubah menjadi
angin, energi pasang surut, energi panas bumi, energi energi kinetic di B. mirip dengan peristiwa ini, muatan
matahari, dan energi nuklir. Sebaliknya, energi listrik listrik Q dapat mengalir dari A ke B (gambar 4.1b)
juga dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lain. karena adan beda potensial V antara A dan B. Beda
Energi listrik merupakan energi yang paling mudah potensial ini dihasilkan oleh baterai. Ketika muatan
dimanfaatkan. Setiap kali ditemukan sumber energi listrik Q mengalir dari A ke B, energi kimia dari baterai
baru, orang cenderung mengubahnya lebih dulu dibebaskan sebagian sebagai energi kalor yang
menjadi energi listrik kemudian memanfaatkannya. melalui filamen lampu
A. ENERGI LISTRIK Ketika anak dengan berat mg meluncur dari A
Sesuai hukum kekekalan energi, energi kalor ke B karena beda ketinggian h, maka energi potensial
tak mungkin muncul begitu saja melainkan pasti ada sebesar Ep = mgh berubah menjadi energi kinetic di B.
asalnya. Lampu pijar dinyalakan oleh arus listrik mirip dengan itu, ketika muatan listrik Q bergerak dari
(elektron-elektron) yang bergerak melalui kabel A ke B karena beda potensial V, maka energi kimia
kemudian filamen lampu pijar, maka pastilah energi baterai berubah menjadi energi listrik, yaitu:
kalor ini berasal dari energi akibat pergerakan elektron- Energi listrik = muatan x beda potensial
elektron melalui filament lampu pijar. Karena W = QV
sebelumnya arus listrik dipandang sebagai aliran
(4-1)
muatan positif dan bukan aliran electron, maka kita
Dengan, Q = muatan listrik (coulomb)
tetap konsisten
V = beda potensial (Volt)
Menggunakan aliran muatan postif telah diperkenalkan
W = Energi Listrik (joule)
sebelumnya, yaitu muatan listrik (diberi lambing Q,
dengan satuan coulomb, disingkat C)
Muatan listrik Q dapat dinyatakan dalam kuat arus
A A listrik I sebagai Q = It, sehingga persamaan (4-1)
dapat ditulis sebagai
W = (It) V
Atau lebih sering ditulis sebagai
h Lampu pijar
W = V.I.t
B B (4-2a)
a b Dengan, I = kuat arus (ampere)
Gambar 3.1 kemiripan antara anak bermain seluncuran
dengan aliran muatan positif t = waktu (sekon)
Kita dapat membuat kemiripan antara anak Dari hokum Ohm telah diperoleh V =I.R, sehingga
bermain seluncuran dengan aliran muatan positif. persamaan (4-2a) dapat ditulis sebagai
Langkah kerja:
1. Pasang lima buah baterai pada rangkaian. Tempatkan titik kontak hambatan geser pada kedudukan
maksimal
2. Catat waktu awal temometer pada tabel.
3. Hubungkan saklar. Catat pembacaan ammeter dan voltmeter pada tabel
4. Hidupkan stopwatch. Catat kenaikan suhu termometer setelah 5 menit pada tabel
5. Pindahkan titik kontak hambatan geser hingga hambatannya mengecil
6. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5
7. Bagaimana pengaruh arus listrik terhadap kenaikan suhu termometer?
No Suhu Awal (C) Voltmeter (V) Ammeter (A) Suhu Akhir (C)
Pin pentahanan
thermostat
V
(4-3) P =V
R
Dengan, P = daya listrik (watt)
V2
W = energi yang dibebaskan (jole) P=
R
t = selang waktu (sekon)
(4-4c)
Persamaan (4-2a), (4-2b), dan (4-2c) adalah tiga
Persamaan (4-3) memberikan hubungan satuan,
persamaan energi listrik yang ekuivalen.
Tujuan :
Menemukan penyebab lampu pijar menyala lebih terang dari pijar normalnya.
Alat dan bahan:
Langkah kerja:
1. Susun peralatan seperti gambar 4.2. tutup sakelar, ukur arus yang melalui lampu dengan amperemeter.
2. Amati terang lampu dan hitunglah daya trik yang digunakan oleh lampu dengan persamaan P = V x I. V =
7,5 volt (5 batu baterai 1,5 V) dan kuat arus I dibaca pada amperemeter
3. Buka sakelar, tambahkan lagi satu batu baterai 1,5 V sehingga dihasilkan tegangan
V = 9 Volt
4. Masukkan sakelar, amati terang lampu dan hitunglah daya listrik lampu sesungguhnya dengan
persamaan P = V x I
Tabel 4.1
V (volt) I (bacaan amperemeter A) Daya (W) P = V x I
V1 = 5 baterai = 7,5
V2 = 6 baterai = 9,0
V2 = 8 baterai = 12
5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan menambahkan lagi sebuah batu baterai 1,5 V sehingga dihasilkan
tegangan 12 V. catat data dan hasil perhitungan daya pada tabel 4.1
Ongkos Penggunaan Energi Listrik oleh suatu alat listrik dengan rating daya satu kilowatt
Besarnya energi lsitrik dalam satuan SI diukur dalam (1 kW) ketika diberi tegangan sesuai dengan rating
joule dimana tegangannya (tegangan normalnya) selama satu jam.
1 joule = 1 watt sekon Secara matematis dinyatakan
Energi 1 joule adalah energi yang sangat 1 kWh = 1 kW x 1 jam
kecil.karena itu perusahaan listrik tidak mengukur = (1000 W) (3600 s)
energi dalam joule, tetapi dalam satuan lain, yang = 3600.000 Ws
disebut kWh (kilowatt hour), diterjemahkan sebagai Jadi, hubungan antara kWh dan joule adalah sebagai
kilowatt jam.satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik berikut:
yang digunakan oleh suatu alat listrik yang digunakan 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule
Tujuan
Menghitung ongkos energi listrik bulanan
Alat dan bahan
Selembar rekening listrik bulanan, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah
Langkah kerja :
Perhatikan lembar rekening listrik
1. Carilah tentang informasi berikut ini ke kantor PLN:
a. Apa yang dimaksud dengan golongan tarif? Berdasarkan apakah golongan tariff sebuah rumah
Soal hitungan konversi energi listrik ke energi kalor pemanas menjadi kalor Q untuk menaikkan
Energi kalor dalam teko listrik digunakan untuk suhu air, misalnya sebesar ∆T . Jika massa jenis air
mendidihkan air sehingga siap untuk secangkir kopi. adalah c (biasanya c = 4200 J/kgK) maka persamaan
Sedangkan elemen pemanas dalam water heater energi kalornya adalah
berfungsi memanaskan air untuk keperluan mandi air Q = mc ∆T = mc (T2 − T1 )
hangat. Dalam bagian ini kita kan membahas masalah
Dengan m adalah massa air yang dipanaskan
yang berkaitan dengan konversi energi ini
Anggap energi listrik dapat diubah oleh elemen
Sebuah water heater yang digunakan untuk
pemanas seluruhnya menjadi energi kalor (efisiensi =
memanaskan air mandi. Misalkan sebuah water heater
100%) maka dalam konversi energi listrik ini berlaku:
dengan rating P watt dan V volt dihubungkan ke sumber
W=Q
tegangan V volt maka selama selang waktu t, pemanas
Pt = mcΔT
itu menggunakan energi listrik sebesar W = Pt. energi
listrik ini diubah oleh elemen
Kegiatan 4.6 Eksperimen
Tujuan
Membandingkan antara lampu pijar dan lampu TL
Alat dan bahan
• Lampu pijar dan lampu TL yang memiliki rating daya sama (atau hampir sama)
• sebuah amperemeter.
Langka kerja :
1. Nyalakan kedua lampu dengan menekan sakelar ke posisi ON. Kemudian amati intensitas terang yang
dihasilkan oleh kedua lampu
A A
UJI PEMAHAMAN
A. Pilihan Ganda
1. Pernyataan berikut ini yang benar adalah....
a. pada beda potensial yang tetap, daya listrik sebanding dengan hambatan
b. pada kuat arus yang tetap, daya listrik sebanding dengan hambatan
c. pada kuat arus yang tetap, daya listrik berbanding terbalik dengan hambatan
c. 121 Ω
d. 11 Ω
B. Esai
1. Sejumlah energi mengalir ketika muatan 10 C melalui beda potensial 20 V. Energi tersebut sama
dengan energi yang dibutuhkan untuk mengangkat benda bermassa 5 kg sejauh x. berapakah harga x jika g =
10 N/kg
2. Sebuah mesin dengan daya 900 W digunakan untuk memindahkan balok kayu dengan massa 300 kg
sejauh 5 m