B300140067 / A
NUNGKI KUSUMASTUTI
B300140067 / A
Berikut terjemahan Prasasti Talang Tuo yang dilakukan oleh George Coedes:
Pada tanggal 23 Maret 684 Masehi, pada saat itulah taman ini yang
dinamakan rksetra dibuat di bawah pimpinan Sri Baginda r Jayana. Inilah
niat baginda: Semoga yang ditanam di sini, pohon kelapa, pinang, aren, sagu, dan
bermacam-macam pohon, buahnya dapat dimakan, demikian pula bambu haur,
waluh, dan pattum, dan sebagainya; dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya
dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolamnya, dan semua amal yang saya
berikan, dapat digunakan untuk kebaikan semua makhluk, yang dapat pindah
tempat dan yang tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan
kebahagiaan.
Jika mereka lapar waktu beristirahat atau dalam perjalanan, semoga
mereka menemukan makanan serta air minum. Semoga semua kebun yang mereka
buka menjadi berlebih (panennya). Semoga suburlah ternak bermacam jenis yang
mereka pelihara, dan juga budak-budak milik mereka. Semoga mereka tidak
terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur. Apa pun yang mereka
perbuat, semoga semua planet dan bintang menguntungkan mereka, dan semoga
mereka terhindar dari penyakit dan ketuaan selama menjalankan usaha mereka.
Versi materi oleh Triyono Suwito dan Wawan Darmawan:
(1) selamat tahun Saka, telah berjalan 606 pada tanggal dua paruhterang bulan
Caitra. Itulah saatnya Kebun Sriksetra ini dibuat
(2) (dari) perintah yang Dipertuan Hyang Sri Jayanaga. Ini merupakan kaulnya
yang Dipertuan Hyang. Segala yang tertanam di sini: kelapa, pinang, enau, sagu
(3) dengan jenis kayu dimakan buahnya; begitu pula bambu, buluh betung, dan
lain-lainnya; dan lagi kebun yang lain,
(4) yang ada empang dan telaganya, dan segala yang boleh dipakai untuk
melakukan sekalian kebaikan, diperuntukkan bagi kemakmuran segala makhluk,
yang berjalan atau yang tak tidak berjalan, supaya mereka mendapat
(5) kesukaan; dan bila lapar di masa diam atau di dalam perjalanan (supaya)
mendapatkan makanan dengan air yang diminumnya (supaya) segala hasil ladang
dan cukup
(6) pula menghidupi segala jenia hewan, terutama agar (hewan ini) menjadi
banyak. Dan janganlah mereka diberi rintangan , aniaya, atau gangguan tidur.
Barang siapa yang
(7) segala perbuatannya, apa pun juga, senantiasa menurut (maksud maksud di
atas) maka tidak dikenai penyakitlah ia, tidak rusak apa yang akan dikerjakannya,
begitu juga sekalian keluarganya
Rangkaian kalimat pada prasasti tersebut menyatakan bahwa Raja
Sriwijaya, Sang Hyang Sri Jayanaga, telah berjasa mendirikan Taman Sriksetra,
NUNGKI KUSUMASTUTI
B300140067 / A
sebuah taman yang ditumbuhi berbagai macam buah-buah dan hasil ladang
lainnya. Taman ini diperuntukkan bagi masyarakat Sriwijaya. Prasasti Talang Tuo
ini juga berisikan peraturan-peraturan (hukum) yang diberlakukan oleh Raja
Jayanaga.
wulan = bulan
tatkla = tatkalanya
niparwuat = diperbuat
sawaaka = sebanyaknya
nitanam = ditanam
yur = nyiur
NUNGKI KUSUMASTUTI
B300140067 / A
hanu = enau
rumwiya = rumbia
dan = dengan
nimakan = dimakan
wuah a = buahnya
tathapi = tetapi
haur = aur
wuluh = buluh
pattu = betung
talga = telaga
mrgga = marga
sukha = suka
niminuma = diminumnya
wuata = buatnya
mahidupi = menghidupi
prakra = perkara
jan = jangan
wara = barang
wuataa = buatannya
marwwaun = membangun
NUNGKI KUSUMASTUTI
B300140067 / A
taman itu terletak disebuah tempat yang mempunyi pemandangan indah. Lahan
yang digunakan untuk membuat taman ini berbukit-bukit dan berlembah. Di dasar
lembah mengalir sebuah sungai yang menuju Sungai Musi. Taman itu diberi nama
Taman Sriksetra, begitulah yang tercantum dalam prasasti yang ditemukan di
Dusun Talang Tuwo, Kecamatan Talang Kelapa, Palembang.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti maksud dan tujuan dari
dibangunnya Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang. Mungkin pembuatan Taman
Sriksetra pada tahun 606 Saka (684 Masehi), sebagaimana tercantum pada prasasti
Talang Tuwo, masih merupakan rangkaian manifestasi rasa gembira akibat
suksesnya siddhayatra (ekspedisi militer) dua tahun sebelumnya, seperti yang
disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit.
Raja Sriwijaya berusaha untuk mensejahtrakan rakyatnya dan menunjukan
kebesarana Kerajaan Sriwijaya lewat pembangunan taman ini. Prasasti Talang
Tuwo dibuat sebagai pengingat bagi rakayatnya agar tidak lupa kepada rajanya
bahwa ia telah berhasil membangun Kerajaan Sriwijaya, dengan bukti
pembangunan taman Sriksetra.