Makalah IKMAS Dokter Keluarga
Makalah IKMAS Dokter Keluarga
PENDAHULUAN
Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang
profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang
untuk menjalankan praktek dokter keluarga. Dokter Keluarga diharapkan dapat member
pelayanan kesehata medis yang didukung oleh pengetahuan kedokteran terkini secara
menyeluruh (holistik), paripurna (komprehensif) terpadu, berkesinambungan untuk
menyelesaikan semua keluhan dari pengguna jasa/pasien sebagai komponen keluarganya
dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan
sosialnya2,3.Dalam makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep Dokter
Keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun karakteristik yang harus dipenuhi oleh Dokter Keluarga menurut para ahli
dan organisasi kesehatan. Karakteristik dokter keluarga itu adalah: 2,3
c. Konseling
Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan
untuk pasien konsultasi saat diperlukan, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter
yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.4
3. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)
Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung
yangmelaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan
terusmenerus demi kesehatan pasien.4
a. Rekam medik berkesinambung
Informasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang digunakan untuk
memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai.4
b. Pelayanan efektif efisien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektifefisien
bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan biaya.4
c. Pendampingan
Saat
dilaksanakan
konsultasi
dana
atau
rujukan,
dokter
keluarga
menawarkankemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.4
d. Pelayanan proaktif
Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan.4
Pengelolaan Praktek
Pengelolaan sumber daya manusia
Tenagapelaksana-Tenagapelaksana yang dibutuhkan pada praktek dokter
keluarga pada dasarnya tidaklah berbeda dengan tenaga pelaksana pelbagai
pelayanan kedokteran lainnya.Tenagapelaksana yang dimaksud secaraumum dapat
dibedakan atas tigamacam :
a. Tenagamedis
Tenagamedis yang dimaksudkan disini ialah para dokter keluarga.
b. Tenagaparamedis.
Disarankan tenaga paramedis tersebut yang telah mendapatkan
pendidikan dan latihan prinsip-prinsip pelayanan dokterkeluarga, baik
aspekmedis dan ataupun aspek non medis.Jumlah tenaga paramedis
yang diperlukan tergantung dari jumlah dokterkeluarga yang
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga secara umum disebutkan
untuk setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan 2 sampai 3 tenaga
paramedis terlatih.
c. Tenaga non-medis.
Padaumumnya ada dua katagori tenaga non-medistersebut.Pertama,
tenaga administrasi yang diperlukan untuk menangani masalah
masalaha dministrasi.Kedua, pekerjasosial (social worker) yang
diperlukan untuk menangai program penyuluhan/nasehatkesehatan dan
atau kunjungan rumah misalnya.Jumlah tenaga non medis yang
diperlukan tergantung darijumlahd okter keluarga.
10
PENUTUP
Dokter keluarga merupakan profesi dokter yang dapat mencegah terjadinya
pembengkakkan biaya dengan cara memperhatikan riwayat daripada suatu keluarga.
Dengan tindakan seperti itulah dokter keluarga dapat mencegah penyakit yang akan
timbul. Dan ini pula yang dilewati oleh dokter praktek umum.
Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia bukanlah barang baru.
Wacana ini semakin bergulir sejak WHO dan WONCA mengintroduksi Kerangka
Perkembangan Dokter Keluarga/Dokter Umum (hasil dari konferensi di Ontario, Kanada
tahun 1994). Dari sisi keilmuan dan idealisme pelayananan, pelayanan dokter keluarga
11
akan sangat bermanfaat untuk menyehatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan konsep
dokter keluarga bekerja jauh ke hulu, yaitu menjaga masyarakat sehat agar tetap sehat dan
tidak jatuh sakit. Kalaupun masyarakat sakit, early diagnosis berjalan baik, dan angka
pelayanan kedokteran di strata kedua dan ketiga dapat dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta, 2004.
2. WHO-WONCA working paper. Making medical practice and education relevant to
peoples needs: the contribution of family doctor. November 1994; Ontario, Canada
3. Gooh Lee Gan, et. all, a Primer on Family Medicine Practice, Singapore
International Foundation, 2004
4. Departemen Kesehatan RI: Sistem Kesehatan Nasional, DEPKES RI,
Jakarta. 2002
12
13