Anda di halaman 1dari 58

Materi Bahasan 3.

TPT 4
Tema :

Teknik budidaya untuk produksi dan


kadar minyak tinggi

Subtema:

Penyiapan bibit yang baik


Budidaya sayuran dalam rumah screen
(Metode budidaya protektif)

Pengelompokan dan Pemanfaatan


Kelapa sawit (Elaeis guinensis
jacg ) : Tanaman Perkebunan
penghasil minyak nabati &
tanaman hias
Umur tanaman : tahunan
(perennial)
Bagian tanaman yang
dimanfaatkan : tandan buah segar
(TBS)
Pemanfaatan produk : Bahan
baku minyak goreng, mentega,
sabun, lain-lain.

Organ Target Tanaman

Tandan Buah Segar

Produk Perkebunan Kelapa Sawit


Barang setengah jadi :
CPO (crude palm oil)
PKO (palm kernel oil)
Cangkang (batok)
Fiber
Abu janjang

Buah Kelapa Sawit

Cangkang

Produk Industri Hilir


Barang jadi (Consumer Goods) :

Minyak Goreng (Olein)


Mentega (Stearin)
Bahan Kosmetik
Dll

Produk Kelapa Sawit


Minyak
Goreng

Mentega

Sabun

Lain-lain

Minyak Sawit (CPO)

Manfaat Tanaman Kelapa Sawit


bagi Lingkungan
Menyerap lebih banyak
CO2
Menghasilkan banyak O2
Lebih efisien dlm
menggunakan energi
matahari
Limbahnya bisa
dimanfaatkan
Tidak berpengaruh negatif
terhadap keseimbangan
ketersediaan air tanah.

tujuan pengelolaan tanaman


TBS harus bermutu tinggi
supaya produk akhir
(minyak goreng dll) yang
dihasilkan bermutu tinggi.
Semua kegiatan
pengelolaan/
pemeliharaan tanaman
ditujukan untuk
mendapatkan hasil yang
tinggi (kadar minyak dll)

Bahan Tanaman sebagai


Input Produksi
pemupukan

Managable
factors :
kultur
teknis;
bahan
tanaman;
SDM

tanah

Metabolisme
tanaman

produksi

Unmanagable
factors : curah
hujan, sinar
matahari, suhu,
angin

Kontribusi Bahan Tanaman dalam


Peningkatan CPO
Kontribusi bahan tanam cukup
signifikan
Biaya bahan tanam 2 7% dari
biaya produksi.
Davidson (1991) :
- peningkatan CPO 1,30 ton/ ha
93%
- seleksi dan perubahan tipe
meningkatkan produktivitas
hingga 4,64/ ha 72 %.

Siklus Tanaman
Pembibitan

Replanting

TM
3-25 th

Penanaman

TBM
1-3 th

Titik Kritis Tanaman Kelapa Sawit


1) Bibit hrs berkualitas &
bersertifikat
2) Land clearing :
- jalan; - lubang tanam
3) Pemeliharaan :
pemupukan, pengendalian
hama-penyakit, kastrasi,
penunasan
4) Panen : - sesuai dg kriteria
panen
- tdk terlewat

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produksi


Genetis
Persilangan
Penyerbukan
Lingkungan
Iklim (khususnya Curah Hujan)
Jenis Tanah, Terrain
Cahaya Matahari
Manajemen (Teknik Budidaya)
Manajemen Tanaman
Manajemen Panen

PERSILANGAN
Dura

Pisifera

FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN


BAHAN TANAMAN
Plasma nutfah

Program yang
terarah

Integrasi
iptek baru

SDM &
fasilitas

Bahan tanaman unggul


World quality

Perbaikan
berlanjut

Sistem prod.
benih

Plasma nutfah
Plasma nutfah
sebagai modal dasar
pemuliaan
Keragaman plasma
nutfah di Indonesia
relatif tinggi sehingga
masih terbuka untuk
memperoleh bahan
tanaman baru

Kebun Kelapa Sawit

TTI
(Tanaman Tahun Ini)

1 tahun

TBM
(Tanaman Belum
Menghasilkan)

3 tahun

TM
(Tanaman Menghasilkan)

25 tahun

Sistem Pembibitan Kelapa Sawit


Single Stage : Penanaman
kecambah langsung di
pembibitan utama
Double Stage :
- Pre nursery = 3 bulan di
polibeg kecil
- Main nursery = 9 12 bulan
sampai siap tanam

Kecambah siap tanam


Plumula

Radikula

Kecambah normal

Persiapan Lahan (Pre Nursery)


Mencakup penentuan lokasi bibitan, posisi strategis ( di
pusat areal ), topografi datar, terbuka dan dekat dengan
sumber air permanen.
Menyiapkan naungan untuk bibit , media tanam ( tanah
top soil yang bersih dg pupuk Rock Phospate )
Menyiapkan babybag berukuran 15 x 20 cm dengan
lobang perforasi
Menyiapkan layout persemaian, di mana baby bag berisi
media tanam tersusun rapi membentuk bedengan
Penyiraman dilakukan setiap hari seminggu sebelum
tanam. Disiram sampai jenuh tapi tidak sampai tergenang

Persiapan Lahan (Main Nursery)


Persiapan media tanam, tanah sub soil
dengan pupuk Rock Phospate
0.5 kg RP untuk 100 kg tanah
Penyiapan largebag berukuran 42.5 cm x
50 cm
Penyiapan layout pembibitan; jarak antar
polibag (90 x 90 x 90 cm, membentuk
segitiga sama sisi); jaringan irigasi dan
jalan kontrol dengan jumlah 13.500 bibit
per hektar

Pemeliharaan bibit meliputi


Penyiraman
Penyiangan
Pengawasan
dan seleksi
Pemupukan

Penyiraman
merupakan kegiatan
yang mutlak harus
dilakukan setiap hari
pagi dan sore, kecuali
ada hari hujan dengan
curah hujan minimal
10 mm / hari

Pemberian mulsa
untuk mengurangi penguapan,
menekan pertumbuhan gulma,
mengurangi erosi dan
mengatur suhu tanah.
Mulsa terdiri dari cangkang
atau alang-alang kering

Penyiangan gulma
2 minggu sekali secara manual
termasuk melakukan konsolidasi
dengan menambah tanah atau
menegakkan bibit yang doyong.
Penyiangan secara kimia yaitu
menggunakan herbisida dengan
nozzelnya ditutupi dengan
pelindung untuk menjaga bibit
tidak terkena semprotan.
Penyemprotan harus lebih
rendah dari permukaan polibag

Pengendalian Hama dan Penyakit


Serangan penyakit biasanya
berupa bercak pada daun yang
disebabkan oleh jamur dan
ditangani dengan menggunakan
fungisida.
Serangan hama yang umum
terjadi, serangga pemakan daun,
semut, rayap, jangkrik, siput dan
tikus.

Pemupukan
dimulai 4 minggu setelah tanam,
pada saat bibit berdaun 1 helai.
Pada tahap Pre Nursery bibit
dipupuk dengan urea dan pupuk
NPK 15-15-6-4
Pemupukan pada tahap Main
Nursery menggunakan pupuk
NPK 15-15-6-4 dan NPK 12-1217-2 juga Kieserite.

Pengawasan dan seleksi


Pengawasan bibit ditujukan terhadap
pertumbuhan bibit dan perkembangan
gangguan hama dan penyakit
Bibit yang tumbuh kerdil, abnormal,
berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis
harus dibuang.
Pembuangan bibit pada saat pemindahan ke
main nursery (saat berumur 4 dan 9 bulan),
serta pada saat pemindahan bibit ke
lapangan.

Seleksi Bibit
Seleksi di Pre Nursery dilakukan
dalam 2 tahap, tahap I : umur 4-6
minggu; tahap II : sesaat sebelum
pindah ke Main Nursery ( berumur 3
bulan, berdaun 3-4 helai )
Seleksi di Main Nursery dilakukan
dalam 4 tahap yaitu berturut-turut :
umur 4.6,8 bulan dan sesaat sebelum
transplanting ke lapangan

Seleksi bibit
Menghindari terangkutnya
bibit abnormal ke tahap
selanjutnya
Penyebab abnormalitas bibit
: faktor genetis, kesalahan
kultur teknis, atau serangan
HPT
Tanaman normal : umur 3
bulan memiliki 3-4 helai
daun

Bibit abnormal di pre nursery


Bibit yang anak
daunnya sempit dan
memanjang
Abnormal di PN
umumnya genetik
tidak dapat sembuh

Bibit yang
pertumbuhannya
berputar (twisted)
Kesalahan penanaman

Bibit yang tumbuh


kerdil (dwarfish)

Bibit yang anak


daunnya bergulung

Bibit yang anak


daunnya kusut
(crinkled)

Bibit yang ujung


daunnya membulat
seperti mangkok
(collante)

Seleksi bibit
Perbedaan
pertumbuhan bisa
disebabkan oleh
faktor genetis maupun
kultur teknis
Penentuan tingkat
pertumbuhan
mengacu kepada
standar pertumbuhan

Standar pertumbuhan bibit


UUmur
(bulan)

Jumlah pelepah

TTinggi bibit
(cm)

Diameter batang
(cm)

3,5

20,0

1,3

4,5

25,0

1,5

5,5

32,0

1,7

8,5

35,9

1,8

10,5

52,2

2,7

11,5

64,3

3,6

13,5

88,3

4,5

10

15,5

101,9

5,5

11

16,5

114,1

5,8

12

18,5

126,0

6,0

Bibit abnormal di main nursery


Bibit yang tumbuh
meninggi dan kaku
dengan sudut pelepah
yang kecil (tajuk
tegak)
Faktor genetik
Sering menghasilkan
tanaman yang steril

Bibit yang permukaan


tajuknya rata
Pelepah muda lebih
pendek
Faktor genetik

Bibit yang terserang


penyakit tajuk ( crown
disease)
Crown Disease yang
ringan masih dapat
sembuh yang berat
tidak dapat dapat
sembuh

Bibit yang anak


daunnya tidak
membelah (juvenil
form)

Bibit yang anak


daunnya sempit
(narrow pinnate)

Bibit kerdil

Faktor yang dapat memperbesar


bibit abnormal
Kesalahan penanaman
Penyiraman yang kurang
merata
Kesalahan dalam pemberian
pupuk, herbisida/bahan kimia
lain
Penempatan jarak tanam
yang terlalu rapat
Terlalu cepat atau terlalu
lambat transplanting ke main
nursery

BIBIT KELAPA SAWIT

Bibit umur 6, 12, 24 bulan

PERSEMAIAN BIBIT KELAPA SAWIT

KEBUN KELAPA SAWIT

PANEN

ANGKUT

Olah

OLAH

Anda mungkin juga menyukai