TINJAUAN UMUM
2.1 Definisi Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1148/MENKES/ PER/ VI/ 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi yang dimaksud
dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum
yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan
obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut Menkes, dalam keputusan sebelumnya yakni Keputusan Menkes No.
1191 Tahun 2002, Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki
izin untuk pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi. Penanggung
jawabnya seorang Apoteker dan dibantu Asisten Apoteker.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian Pasal 1 ayat 12 yang berbunyi Pedagang Besar
Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memilki izin untuk
pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam Peraturan tersebut juga memberikan batasan terhadap beberapa hal
yang berkaitan dengan kegiatan Pedagang Besar Farmasi yaitu batasan mengenai :
a. Perbekalan Farmasi adalah perbekalan yang meliputi obat, bahan obat dan alat
kesehatan.
b. Sarana pelayanan kesehatan adalah apotek, rumah sakit, atau unit kesehatan
lainnya yang ditetapkan Menteri Kesehatan, toko obat dan pengecer lain
Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung jawab yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat
dan/atau bahan obat. Apoteker penanggung jawab harus memiliki izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Personalia
a.
b.
Professional
2.
b.
c.
perlengkapan memadai
3.
a.
b.
c.
d.
Dokumentasi/administrasi
a.
b.
Inspeksi diri
Dilakukan untuk memantau pemenuhan terhadap peraturan
Diagnostic Imaging pada tahun 1986. Pada tahun 1992 Medifarma Laboratories, PT
Daya Muda Agung, PT AFP Imaging, PT Tetra Werke juga menunjuk PT Dos Ni
Roha sebagai distributor. Kemudian PT Mugi Lab juga mempercayakan distribusi
produk-produknya pada PT Dos Ni Roha. Sampai saat ini, PT Dos Ni Roha telah
mendapat kepercayaan lebih dari 50 perusahaan (dikenal dengan istilah principal)
dalam hal distribusi barang. (Nama produk dapat dilihat pada lampiran 1).
Sejarah PT. Dos Ni Roha di Lampung diawali pada tahun 1980an, karena
belum mendapat izin PBF sendiri, PT. Dos Ni Roha berada dibawah naungan izin
PBF PT. Kusuma Candi Bakti.
mendapatkan izin PBF sendiri dan memisahkan diri dari PBF PT. Kusuma Candi
Bakti. Dalam karirnya, PT. Dos Ni Roha pernah berpindah-pindah lokasi PBF hingga
tiga kali. Kemudian pada bulan April 2011, PT. Dos Ni Roha yang sebelumnya
bertempat di jalan Geleharun, berpindah ke jalan Tembesu, Campang Raya Bandar
Lampung hingga sekarang. PT. Dos Ni Roha didirikan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan pasar bagi perusahaan-perusahaan yang mempercayakan
produknya untuk didistribusikan oleh PT. Dos Ni Roha.
Lambang dari PT Dos Ni Roha yang berbentuk 3 hati memiliki arti tersendiri,
hati yang pertama yaitu DNR / memiliki hubungan yang erat antara cabang Dos Ni
Roha yang ada di wilayah lainnya, yang kedua yaitu Principal / perusahaanperusahaan yang bekerjasama dengan Dos Ni Roha dalam hal distribusi barang, dan
yang ketiga adalah Konsumsi / consumer product misalnya pondan, keju, dll. Nama
Dos Ni Roha berasal dari bahasa batak yang artinya sehati.
C.