Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu tentang kehidupan yang
mempelajari tentang konsep, prinsip dan teori di lingkungan (Glencoe, 2004 : 3).
Evolusi merupakan bagian yang dipelajari dalam ilmu biologi. Evolusi (dalam
kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi. (Wikipedia, 2016)
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan
sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi
organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi. Sementara itu, hanyutan
genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas
apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan
bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi
alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang
substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan
spesies yang baru (Wikipedia, 2016)
Berdasarkan pada penjelasan diatas dalam makalah ini akan dijelaskan
secara singkat mengenai evolusi dalam ilmu biologi.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan teori evolusi?
2.
Bagaimanakah sejarah singkat evolusi?
3.
Bagaimanakah perkembangan teori evolusi?
4.
Apa sajakah bukti-bukti evolusi?
5.
Bagaimanakah pro dan kontra terhadap teori evolusi?
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian teori evolusi.
2.
Mengetahui sejarah singkat evolusi.
3.
Mengetahui perkembangan teori evolusi.
4.
Mengetahui bukti-bukti evolusi.
5.
Mengetahui pro dan kontra terhadap teori evolusi.

1 | Te o r i E v o l u s i

BAB 5. TEORI EVOLUSI


Teori evolusi dalam biologi menjadi salah satu bahasan yang sangat
penting. Terjadinya evolusi membutuhkan waktu yang sangat lama dan terjadi
secara perlahan-lahan.
5.1 Pengertian Teori Evolusi
Evolusi merupakan kata yang umum dipakai orang untuk menunjuk
adanya perubahan, perkembangan atau pertumbuhan secara berangsur-angsur.
Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh alam atau rekayasa manusia.
Teori evolusi sesungguhnya adalah sebuah hipotesis tentang asal-usul mahluk
hidup. Fakta bahwa banyak jenis mahluk hidup yang ada disaat sekarang tidak
dijumpai pada kehidupan di masa jutaan bahkan milyaran tahun yang lalu
(Widodo,2002 dalam Masud 2009).
Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara
bertahap dan perlahan-lahan. Perubahan yang terjadi menuju ke arah semakin
kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup dan semakin banyak ragam jenis
yang ada. Definisi lain tentang evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung
sedikit demi sedikit, memakan waktu lama, dan menghasilkan perkembangan
spesies baru. Evolusi juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap
dalam waktu yang lama akibat seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu
individu hingga menghasilkan perkembangan spesies baru.Spesies baru yang
terbentuk mengalami perkembangan dari sederhana menuju kompleks. ( Sudarno,
1994)
Evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat
panjang. Di dalam biologi, pengertian evolusi telah mengalami perkembangan,
dimana menurut Darwinisme: evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang
waktu yang sangat panjang. Dengan berkembangnya genentika molekuler, para
ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensip yang menggabungkan
Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis
modern (modern syntesis), yang artinya evolusi adalah perubahan frekuensi alel
dari suatu populasi persatuan waktu (Hendriani,Y. 2008).
Kajian tentang evolusi berdasarkan beberapa ilmuwan sangat beragam.
Beberapa ilmuwan mengklasifikasikan teori evolusi berdasarkan objek kajiannya.
Menurut Amin (2009), berdasarkan obyek yang mengalami evolusi, evolusi
dibedakan menjadi dua, yaitu : evolusi anorganik dan evolusi organik.
a. Evolusi anorganik (evolusi universe)adalah yang terjadi pada
lingkungan abiotic Contohnya : terjadinya bumi
b. Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan biotik
dari generasi ke generasi. Contoh : asal-usul kehidupan
Saat ini para ilmuwan telah memahami bahwa sifat suatu organisme
ditentukan atau diatur oleh subtansi kimia yang dikenal dengan DNA. Subtansi
tersebut tersimpan di dalam sel. Perubahan susunan kimia pada DNA akan
menyebabkan perubahan sifat organisme. Evolusi organisme dibedakan menjadi
dua macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.
a. Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang
memungkinkan berlanjutnya kehidupan berikutnya.

2 | Te o r i E v o l u s i

b. Evolusi regresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak


memungkinkandapat berlanjutnya kehidupan berikutnya.
Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun menurun terus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, suatu ketika akan dihasilkan turunan
yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya variasi
dan spesies baru akan meningkatkan keanekaragaman hayati di planet bumi.
Sebagai contoh Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada
ngengatbiston betularia. Ngengat Biston betularia putih sebelum terjadinya
revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam.
Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih
lebih sedikit daripada ngengat Biston betularia hitam. Namun setelah revolusi
industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga
populasi ngengat Biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi
dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.
Berdasarkan skala perubahannya evolusi dibedakan atas makroevolusi dan
mikroevolusi.
a. Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
perubahan dalam skalayang besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah
kepada terbentuknya species baru. Sebagai contoh makroevolusi adalah
kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.
b. Mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan
dalam skala kecil, yaitu mengarah pada perubahan frekuensi gen atau
kromosom. Ia juga disebut sebagaiperubahan di bawah tingkat
spesies.Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda:
mutasi, seleksi (baik yang alami maupun buatan), aliran gen, dan hanyutan
genetik.
Evolusi berdasarkan hasil akhirnya terbagi menjadi evolusi divergen
dan konvergen.
a. Evolusi divergen, adalah proses evolusi yang perubahannya berasal dari
satu species menjadi banyak dua species yang berbeda. Contoh jumlah jari
nenek moyang vertebrata.
b. Evolusi konvergen,
adalah proses evolusi yang perubahannya
menghasilkan 2 spesies memiliki perbedaan perkembangan organorgannya mirip yang menepati satu lingkungan. Contoh Lumba-lumba,
duyung, dan ikan Hiu.
5.2 Sejarah Singkat Evolusi
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan
teori Darwin, antara lain:
Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh
burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi
selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut
kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga
didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.

3 | Te o r i E v o l u s i

Pendapat ekonomi Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan


kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal
ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh
para peternak untuk memperoleh bibit unggul. Pokok tesis Malthus ini
adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui
pertumbuhan persediaan makanan. Malthus berkesimpulan bahwa
kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-rawa kemiskinan dan
berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang, tak ada kemajuan
teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu, karena kenaikan suplai
makanan terbatas, sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan
bumi tak mampu memprodusir makanan buat menjaga eksistensi
manusia."
Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant
(1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).

5.3 Perkembangan Teori Evolusi


5.3.1 Teori Wallace
Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengembangkan suatu teori seleksi
alam yang pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Darwin. Teori
evolusi Wallace berasal dari hasil ekspedisi ke daerah bekas jajahan Inggris di
Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasil
pengamtan menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan
Indonesia Timur. Pengamatan yang lain tentang hukum alam yaitu terjadinya
persaingan antara individu intra maupun inter spesies atau survival of the fittest.
5.3.2 Teori Darwin
Carles Darwin mengemukakan teorinya bahwa setiap makhluk hidup di
bumi berasal dari nenek moyang yanga sama. Dalam bukunya yang terkenal yaitu
The Origin of Spesies, Darwin mengemukakan pendapatnya mengenai evolusi.
Namun berbagai ahli bidang seperti ahli biologi, plantologi, dan lainnya mencoba
membuktikkan teori yang diusung oleh Darwin tersebut. Dasar dari diadakannya
sebuah eksperimen pembuktian teri evolusi, karena terdapat banyak pertanyaan
dasar yang tidak terjawab dalam teori evolusi Darwin. Seperti pernyataan Dari
mana asal kehidupan itu dimulai?. Lalu para ahlipun mencoba
mengungkapkannya dengan melakukan eksperimen-eksperimen ilmiah. Dari
berbagai percobaan yang dilakukan, terbukti bahwa ternyata asal mula kehidupan
di bumi ini tidak dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan ilmiah sekalipun.
Dengan adanya percobaan ilmiah seperti ini, jelas bahwa teori evolusi Darwin
jelas ditolak.
Kalian tentunya pernah mendengar nama ilmuwan tersebut bukan? Charles
Darwin adalah tokoh yang sangat terkenal dalam kaitannya dengan evolusi.
Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasannya tentang evolusi. Karena
pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi
Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi
antara lain:

4 | Te o r i E v o l u s i

a. Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu
keturunan
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup
mampu berkembang biak.
c. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
d. Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan
dan predasi.
Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa perkembangan
makhluk hidup menuju ke arah kesempurnaan, dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan diwariskan kepada keturunannya.
Dalam bukunya The Origin of Spesies by means of Natural Selection,
Darwin menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu:
a. Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies nenek
moyangnya yang hidup di masa lalu.
b. Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar
populasi.
Fenomena jerapah dengan leher panjang dijelaskan oleh Darwin dengan
melihat dari sudut pandang adanya variasi. Menurut Darwin, jerapah pada
mulanya ada yang berleher panjang dan ada yang berleher pendek. Jerapah yang
berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena kalah dalam berkompetisi
dengan jerapah berleher panjang untuk memperoleh makanan berupa dedaunan
pada pohon yang tinggi.
Akibatnya populasi jerapah berleher pendek menjadi punah dan tinggal
populasi jerapah berleher panjang yang mampu bertahan hidup di lingkungannya
(Hukum survival of the fi ttest). Supaya kalian lebih memahami konsep evolusi
Darwin, cermatilah bagan alir berikut ini.
Gambar 2.1 Bagan alir Darwin

Sumber : http://www.pintarbiologi.com/2014/11/teori-teori-evolusi-spencerlamarck-darwin.html

5 | Te o r i E v o l u s i

Dari pendapat para ahli di atas, munculah Teori Evolusi yang terbaru yakni
yang dikenal sebagai Teori Sintetik. Teori ini merupakan gabungan dari teori
Lamarck, Darwin, dan hukum pewarisan Mendel yang isinya mengungkapkan
bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi gen dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. Ahli lain bernama De Vries melengkapi teori ini dengan
menyatakan bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi gen akibat mutasi.
5.3.3 Teori Lamarck
Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari
perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana
dengna yang modern memiliki suatu hubungna asal muasal. Teori Lamarck
dikenal dengan paham use and disuse dari buku Philosophie Zoologique yang
sudah tidak dapat diterima alias gagal. Dalam bukunya Lamarck menjelaskan
teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :
a. Makhluk hidup sederhanan adalah nenek moyang drai makhluk hidup
yang sempurna/modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
b. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengna
lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
c. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf
yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah
digunakan akan menghilang.
d. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi
berikutnya atau keturunannya.
Lammarck memunculkan istilah evolusi yang berkaitan dengan bidang
kajian biologi yakni evolusi makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan bahwa,
makhluk hidup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang
manusia berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bahwa tidak akan
muncul lagi makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat ke sempurnaannya di masa
yang akan datang. Proses perkembangan tersebut menurut Lamarck dipengaruhi
oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut akan menyebabkan perubahan struktur tubuh
(anatomi) dan diwariskan kepada keturunannya. Sebagai akibat pengaruh
kebiasaan tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ yang digunakan
akan berkembang sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami
kemunduran. Lamarck memberikan contoh fenomena jerapah sebagai pendukung
teorinya. Menurut Lamarck, jerapah pada mulanya berleher pendek. Karena sering
digunakan untuk menggapai pucuk dedaunan yang semakin tinggi, maka leher
jerapah menjadi panjang. Mengapa jerapah harus menggapai pucuk dedaunan
yang tinggi? Lamarck menjelaskan bahwa pucuk di bagian bawah telah habis
dimakan, sehingga untuk mempertahankan hidup maka jerapah harus menjangkau
pucuk dedaunan yang tinggi.
Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk dedaunan
yang makin tinggi untuk dijangkau, telah meme ngaruhi jerapah untuk
menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi perubah an struktur anatomi leher jerapah
menjadi semakin panjang dan sifat ini diwariskan kepada keturunannya.

6 | Te o r i E v o l u s i

Gambar 2.2 Perkembangan leher jerapah dari waktu ke waktu akan


berkembang sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami
kemunduran (use and disuse).
Sumber : http://www.pintarbiologi.com/2014/11/teori-teori-evolusispencer-lamarck-darwin.html
5.3.4 Teori August Weismann
August Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat
pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut
pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi
berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
5.3.5 Teori Ariestoteles
Ariestoteles mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisik
alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari
bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Ia pun berpendapat bahwa
makhluk hidup terbentuk dari benda mati secara spontan. Teorinya dikenal dengan
nama Generation Spontanea. Sebenarnya, Ariestoteles mengetahui bahwa telurtelur ikan merupakan hasil perkawinan akan menetas menghasilkan ikan yang
sama dengan induknya, tetapi dia yakin bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur.
5.3.6 Teori Anaximander
Anaximander juga merupakan seorang filsuf yang berasal dari yunani. Ia
berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan yang
berpindah ke darat dan mengalami proses evolusi.
5.3.7 Herbet Spencer
Herbet Spencer adalah seorang ahli filsafat dari Inggris yang pertama kali
menggunakan istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi yang dimaksud
adalah berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu
melalui perubahan bertingkat. Pengertian yang dikemukakan oleh Spencer
tersebut menunjukkan terjadinya suatu proses perubahan. Namun demikian,
tampak bahwa pengertian yang dimaksud tidak terkait dengan kajian biologi, dan
pada perkembangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan
perkembangan pemikiran para ahli filsafat yang lain

5.4 Bukti-bukti Evolusi

7 | Te o r i E v o l u s i

Banyak pakar menyatakan bahwa evolusi memang terjadi. Data dan fakta
yang dapat dipergunakan dalam mendukung pernyataan ini ada pada contohcontoh yang terdapat dilingkunga sekitar kita. Evolusi dapat dilihat dari dua segi
yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses
historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana
yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan
merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti
evolusi yang ada.
5.4.1 Homologi
Homologi dapat dipergunakan dalam membuktikan adanya evolusi. Suatu
organ dikatakan homolog apabila organ tersebut mempunyai struksur asal yang
sama selanjutnya organ tersebut berbeda fungsinya. Sebagai contoh misalnya
sayap burung homolog dengan kaki depan kuda ataupun tangan manusia. Organ
organ tersebut mempunyai struktur yang sama. Apabila munculnya kesamaaan
struktur tersebut diakatakan sebagai suatu proses secara kebetulan, makadalam
ilmu pengetahuan, kebetulan adalah ketidaktahuan. Kesamaan dalam anggota
gerak tidak saja meliputi faktor-faktor tertentu misalnya jumlah jari kaki ataupun
jari tangan namun demikian juga tulang radius, ulna dan organ-organ lainnya.
Faktor-faktor tersebut dimiliki oleh semua organisme Vertebrata tanpa kecuali.
Pada umumnya rudimentasi anggota badan merupakan salah satu bagian dari
evolusi, namun jumlah maksimum dari anggota yang mengalami rudimentasi
sangatlah terbatas. Disisi lain persamaan fungsi antara sayap burung dengan sayap
serangga (analogi) bukanlah merupakan bukti evolusi dikarenakan organ tersebut
tidaklah berasal dari struktur asal yang sama.
5.4.2 Kesamaan Kode Genetik
Kesamaan tidak hanya nampak pada struktur yang makro saja namun
demikian juga pada struktur mikro. Misalnya kode genetik untuk semua
organisme bersel banyak mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai dengan manusia
mempunyai kode genetik DNA yang sama. Demikian pula kode genetik yang
terdapat pada RNA.
5.4.3 Kesamaan Embrio
Selain adanya persamaan kode genetik, kesamaan embrio pada beberapa
organisme sangatlah menarik untuk diperhatikan. Dalam perkembangan embrio
cecak, ular, kura-kura, ikan burung dan pada manusia menunjukan adanya
persamaan embrio pada fase perkembanganya.
Hampir semua embrio
mempunyai stuktur dasar yang sama.
5.4.4 Bukti Fosil
Fosil adalah sisa sisa dari organisme yang telah membatu. Bukti fosil
menunjukan bahwa sering diketemukannya fakta adanya bentuk-bentuk fosil yang
sama. Hal demikian juga berlaku untuk fosil-fosil yang terdapat di lapisan tanah
yang lebih dalam. Data fosil juga menunjukan bahwa fosil yang terdapat lapisan
dalam membuktikan bahwa organisme tersebut sudah berada lama sebelum masa
sekarang ini.jadi dengan demikian terdapat kehidupan pada masa lampau, dan
waktu terus berjalan sejalan dengan banyaknya perubahan yang mungkin saja
terjadi. Organisme yang hidup lama sebelumnya ternyata pada umumnya bersifat

8 | Te o r i E v o l u s i

lebih primitif dibandingkan dengan organisme yang hidup sekarang ini. Hal ini
tentulah tidak mengherankan karena selama itu tentulah terjadi seleksi alam dan
mutasi sehingga hanya organisme dengan karakter dan sifat terbaik saja yang
dapat tersu hidup, berbiak dan meneruskan keturunannya.
Bukti fosil yang paling lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda pada setiap
zaman geologi ditemukan fosilnya. Evolusi kudaa merupakan suatu contoh
evolusi moorfologi yang sangat menarik karena sejarahnya dapat ditelusuri fasilfosilnya sejak masa eosin baik dari daratann Amerika Utara, sedikit dari Eropa
dan Asia. Hal ini disebabkan oleh karena kuda hidupnya senantiasa berkelompok
dalam jumlah yang cukup besar. Dari keadaan ini menimbulkan akibat
munculnyaa jumlah fosil kuda dalam jumlah cukup besar.
Fosil kuda tertua dikenal dengan nama Hyracotherium atau Eohippus.
Hewan ini berukuran sebesar kancil dengan tinggi sekitar 30 cm.. diperkirakan
bahwa kuda primitif ini memakan semak belukar. Hal ini terlihat dari struktur
giginya. Jumlah gigi sebanyak 22 pasang dengan gigi geraham yang
terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depan terdiri dari empat
jari dan satu jari rudimenter. Sedangkan kaki belakang dengan tiga jario dan dua
jari rudimen.
Kuda primitif Hyracotherium atau Eohippus berevolusi menjadi kuda
sekarang Equus, terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut.
1. Pertambahan dalam hal ukuran.
Ukuran kuda bertambah dari yang hanya sebesar kancil menjadi sebesar
kuda sekarang.
2. Pemanjangan kaki depan dan kaki belakang.
Kaki kuda yang relatif sebanding dengan tubuhnya seperti proporsi tubuh
kucing atau anjing ternyata kaki kuda mempunyai kuran yang jauh lebih
panjang.
3. Reduksi jari-jari lateral dan pembesaran jari tengah.
Pada kuda primitif mula-mula jari kaki berjumlah 3 atau 4 buah, tereduksi
menjadi satu jari.
4. Punggung menjadi lurus dan datar
Punggung yang miring dan melekuk dengan bagian dada yang lebih tinggi
menjadi punggung yang datar.
5. Gigi seri melebar.
Gigi seri yang semula serupa dengan gigi mammal lainya menjadi lebih
lebar dan pipih yang sesuai dengan karakternya yaitu untuk merumput.
6. Gigi premolar berubah menjadi molar.
Gigi geraham melebar semua menggantikan fungsi mengunyah menjadi
menggiling.
7. Pemanjangan tengkorak.
Tengkorak memanjanguntuk memperoleh bentuk kepala yang lebih ideal
untuk menambah kecepataan lari yaitu stream line.
8. Pertambahan mahkota gigi dengan pertumbuhan bagian email.
Sesuai dengan fungsinya dan jenis makanannya, cara menggiling makanan
mengakibatkan mahkota gigi aus. Untuk menanggulangi keausan gigi

9 | Te o r i E v o l u s i

maka bagian mahkota gigi cukup tebal untuk mengakomodasikan keausan


sampai kuda berusia sekitar 5 tahun.
9. Volume otak bertambah besar dan kompleks.
Rahang bertambah lebar sebagai akibat adanya perubahan gigi sehingga
rahang dapat mengakomodasi adanya perubahan gigi tersebut.

Gambar 2.3 Perkembangan binatang kuda pada setiap jaman di Amerika.


Sumber
:
http://www.pintarbiologi.com/2014/11/teori-teori-evolusispencer-lamarck-darwin.html
5.4.5 Rudimentasi organ
Rudimentasi organ adalah bukti lain yang dapat dikemukakan. Banyak
organ yang sebenarnya sangat berguna bagi suatu organisme namun demikian
pada organisme lain tidak demikian pula halnya. Misalnya tulang ekor pada
manusia. Pada kuda di saat berdiri maka kuda akan menumpukan pada jari
tengahny, sedangkan jari-jari lainya sudah mengalami rudimentasi sejalan dengan
proses evolusinya.
5.4.6 Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan
anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang
termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan,
dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi
adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies.
Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah,
makanan, dan habitat.

10 | Te o r i E v o l u s i

Gambar 2.4 Perhatikan bahwa dalam satu keturunan pun akan selalu
memunculkan variasi. Ini disebabkan karena pada perkawinan selalu
terjadi rekombinasi gen.
Sumber : http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-danbukti-evolusi/
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan
menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh
karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju
ke arah terbentuknya spesies baru.
5.4.7 Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat
setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan
itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi
demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan
makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang
tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama
sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain
disebabkan adanya isolasi geografis.

Gambar 2.5 Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena


terseleksi secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.
Sumber : http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-danbukti-evolusi/
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan
Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung
Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan
mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan.
Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos. Mereka
menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup
moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang
mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang
tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya
11 | Te o r i E v o l u s i

terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
5.5 Pro dan Kontra Teori Evolusi
Teori evolusi masih menyimpan banyak teka-teki dan pertanyaan bagi
semua orang.
5.5.1 Lamarck versus Darwin
Pertentangan ini di mulai ketika di temukannya fosil-fosil jerapah dengan
leher pendek. Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut Lamarck dahulu kompetisi
untuk memperoleh makanan sangat lah tinggi. Sehingga, jerapah harus
memperoleh makanannya di dahan yang tinggi. Untuk memperoleh makananya
maka jerapah memaksa memanjangkan lehernya untuk memperoleh makanannya,
sehingga leher jerapah tersebut menjadi panjang. Menurut Lamarck panjang leher
tersebut kemudian di wariskan kepada keturunannya berikutnya.
Menurut Darwin penemuan fosil jerapah leher pendek tersebut bukan
karena perubahan fisik jerapah tapi karena adanya seleksi alam. Dahulu ada 2
jenis jerapah yaitu jerapah leher pendek dan jerapah leher panjang. Sama dengan
Lamarck karena kompetisi mencari makanan sangat tinggi sehingga jerapah harus
mengambil daun di dahan yang tinggi. Karena jerapah leher pendek tidak dapat
memperoleh makanannya sehingga jenis jerapah leher pendek banyak yang mati.
Karena hal ini berlangsung terus menerus menyebabkan jerapah leher pendek
punah dan yang hanya tersisa jerapah leher panjang hingga sekarang.
5.5.2 Darwin Versus Weisman
Sebenarnya Weisman tidaklah menentang teori Darwin tetapi hanya
menegaskan bahwa sifat-sifat hasil dari seleksi alam tidaklah dapat di turunkan
kepada keturunannya. Menurutnya Evolusi adalah menyangkut maslah bagaimana
pewarisan genetika melalui sel-sel kelamin, dengan kata lain evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Hubungan hal tersebut dengan teori
Darwin adalah bahwa jerapah-jerapah leher pendek gennya bersifat resesif.
sedangka, jerapah leher panjang bersifat dominan. Jerapah yang ber-gen resesif
jumlah nya akan lebih sedikit dari pada jerapah yang berleher panjang dan tidak
mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Oleh karena itu jerapah yang
berleher pendek pun punah.
5.5.3 Lamarck versus Weisman
Lamarck dikenal dengan paham Use and disuse yang secara sederhana di
jelaskan sebagai berikut :
a.
Mahkluk yang sederhana merupakan nenek moyang dai
mahluk yang lebih kompleks
b.
Mahluk hidup akan selalu beradaptasi dengan
lingkungan dengan menggunakan organ tubuhnya
c.
Organ tubuh yang sering di gunakan akan berkembang
terus sedangkan yang tidak di gunakan akan menghilang
d.
Perubahan organ tubuh tersebut akan di wariskan ke
keturunannya selanjutnya.
Pendapat Lamarck tersebut di tentang oleh Weismann. Menurutnya
perubahan yang di sebabkan oleh lingkungan tidak dapat di wariskan ke

12 | Te o r i E v o l u s i

keturunannya. untuk membuktikannya Weismann melakukan percobaan dengan


mengawinkan dua ekor tikus yang ekornya telah di potong. ternyata anak-anak
tikus tersebut masih memiliki ekor. percobaan tersebut dilakukan hingga 21 kali
dan hasilnya tetap sama.
5.5.4 Teori Darwin versus Wallace
Awalnya jerapah memiliki variasi panjang leher, ada yang pendek ada
yang panjang. Seleksi alam lebih menguntungkan jerapah leher panjang. Jerapah
leher panjang bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup sedangkan
yang leher pendek tidak bisa. Jerapah leher panjang diwariskan pada
keturunannya. Pada generasi berikutnya leher jerapah tetap bervariasi, tapi
didominasi oleh jerapah leher panjang.
5.5.5 Teori menurut Harun Yahya
Merupakan antitetis dari teori evolusinya Charles Darwin. Darwin
mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul di dunia merupakan kebetulan
semata tanpa ada yang menciptakannya. Darwin juga memperkenalkan bahwa
satu spesies atau makhluk bisa melakukan evolusi menjadi makhluk yang lain
dalam jangka waktu yang lama. Jelas sekali pandangan Darwin dianggap Harun
Yahya bertentangan dengan norma agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta
segala jenis makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia, teori yang ditemukan
Darwin bisa dikatakan memperkuat keyakinan kaum taiesme dan komunisme,
sebaliknya meruntuhkan dan atau bertentangan dengan normative keagamaan
yang menganggap Tuhan sumber segala kehidupan dan penciptaan.

13 | Te o r i E v o l u s i

KESIMPULAN
Kesimpulan
Evolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah
dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Sedangkan,
berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari
sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetika antara makhluk hidup
satu dengan yang lainnya. Lamarck berpendapat bahwa Makhluk hidup
mewariskan sifat-sifat yang mereka
peroleh selama hidup ke generasi
berikutnya. Sedangkan Charles Darwin mengatakan bahwa Semua spesies
berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses yang terjadi secara
kebetulan. Berdasarkan percobannya, August Weismann menyimpulkan dan
memberikan teorinya tentang evolusi, yaitu: Perubahan jaringan tubuh karena
faktor lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya dan evolusi merupakan
gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
Saran
Pada materi evolusi ini penting sekali untuk kita dalam mempelajari asal
muasal makhluk hidup. Namun pro kontra yang sampai saat ini masih terjadi, kita
juga perlu meyakini bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.

14 | Te o r i E v o l u s i

RINGKASAN
Evolusi merupakan kata yang umum dipakai orang untuk menunjuk
adanya perubahan, perkembangan atau pertumbuhan secara berangsur-angsur. . Di
dalam biologi, pengertian evolusi telah mengalami perkembangan, dimana
menurut Darwinisme: evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu
yang sangat panjang. berdasarkan obyek yang mengalami evolusi, evolusi
dibedakan menjadi dua, yaitu : evolusi anorganik dan evolusi organik. Banyak hal
dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin, antara
lain ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh
burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya. Geolog Charles Lyell
(1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami perubahan.
Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk
hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil. Pendapat
ekonomi Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah
penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengembangkan suatu teori seleksi
alam yang pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Darwin. Teori
evolusi Wallace berasal dari hasil ekspedisi ke daerah bekas jajahan Inggris di
Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Carles Darwin
mengemukakan teorinya bahwa setiap makhluk hidup di bumi berasal dari nenek
moyang yanga sama. Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin
mengenai evolusi antara lain, tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi
meskipun dalam satu keturunan, setiap populasi cenderung bertambah banyak
karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak, untuk berkembangbiak
diperlukan makanan dan ruang yang cukup, pertambahan populasi tidak
berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
pembatas antara lain makanan dan predasi. Jean Baptiste Lamarck (1774-1829)
adalah seorang ahli biologi dari perancis yang membuat suatu teori mengenai
makhluk hidup yang sederhana dengna yang modern memiliki suatu hubungna
asal muasal. August Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat
pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut
pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Ariestoteles mengatakan bahwa
evolusi yang terjadi berdasarkan metafisik alam, maksudnya metafisika alam
dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang
lebih kompleks. Anaximander juga merupakan seorang filsuf yang berasal dari
yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan
yang berpindah ke darat dan mengalami proses evolusi. Herbet Spencer adalah
seorang ahli filsafat dari Inggris yang pertama kali menggunakan istilah evolusi.
Menurut Spencer, konsep evolusi yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu
perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan
secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu
tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh
mata. Bukti evolusi antara lain homologi, kesamaan kode genetik, kesamaan

15 | Te o r i E v o l u s i

embrio, bukti fosil, rudimentasi organ, adanya variasi antar individu dalam satu
keturunan, pengaruh penyebaran geografis.
Teori evolusi masih menyimpan banyak teka-teki dan pertanyaan bagi kita.
Menurut Lamarck dahulu kompetisi untuk memperoleh makanan sangat lah
tinggi. Sehingga, jerapah harus memperoleh makanannya di dahan yang tinggi.
Untuk memperoleh makananya maka jerapah memaksa memanjangkan lehernya
untuk memperoleh makanannya, sehingga leher jerapah tersebut menjadi panjang.
Menurut Darwin penemuan fosil jerapah leher pendek tersebut bukan karena
perubahan fisik jerapah tapi karena adanya seleksi alam. Sebenarnya Weisman
tidaklah menentang teori Darwin tetapi hanya menegaskan bahwa sifat-sifat hasil
dari seleksi alam tidaklah dapat di turunkan kepada keturunannya. Darwin
mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul di dunia merupakan kebetulan
semata tanpa ada yang menciptakannya. Jelas sekali pandangan Darwin dianggap
Harun Yahya bertentangan dengan norma agama yang menyebut Tuhan sebagai
pencipta segala jenis makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia.

16 | Te o r i E v o l u s i

EVALUASI
1.
2.

Sebutkan definisi dari evolusi!


Bagaimanakah perkembangan leher jerapah menurut
Charles Darwin?

3.

Jelaskan penyebab perbedaan paruh barung menurut


Charless Darwin

4.

Bagaiamanakah pro dan kontra antara teori yang


dikemukakan oleh Lammarck dan Charles Darwin?
5.
Berdasarkan bukti adanya evolusi fosil, jelaskan
perubahan yang terjadi pada kuda!

17 | Te o r i E v o l u s i

DAFTAR PUSTAKA
Darwin, Charles. 2002. The Origin Of Spesies Asal-Usul Spesies. Yogyakarta:
Ikon Teralitera
Fried, G.H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga
Rahardjo, Boy. 1995. Evolusi. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atmajaya

18 | Te o r i E v o l u s i

GLOSARIUM
Aliran gen
Berkembang biak
Darwinisme
Ekspedisi
Fauna
Fosil
Frekuensi alel
Generasi
Hanyutan gen
Hipotesis
Identik
Kompleks
Mutasi
Populasi
Rekombinasi gen
Revolusi
Sel
Seleksi alam
Spesies
Variasi
Variasi gen

: pertukaran genetic akibat migrasi individu yang subur


atau perpindahan gamet antar populasi
: bertambah banyak
: serangkaian gerakan dan konsep yang berkaitan dengan
gagasan transmutasi spesies dan evolusi.
: perjalanan yang dilakukan untuk tujuan tertentu
: semua binatang hidup dari setiap wilayah tertentu
: sisa sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau
mineral
: proporsi ataupun perbandingan kesuluruhan kopi gen
yang terdiri dari suatu varian gen tertentu
: penerus
: perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi kecil
akibat kejadian acak.
: jawaban sementara yang masih bersifat praduga
: sama
: lengkap
: perubahan yang terjadi pada bahan genetika, baik pada
taraf urutan gen maupun pada taraf kromosom.
: kumpulan dari makhluk hidup sejenis
: penyatuan gen gen yang dibawa oleh urutan DNA
: perubahan
: kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
: makhluk hidupyang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan akan punah
: pengelompokan makhluk hidup berdasarkan keturunan
yang berkaitan secara fisiologis
: bermacam macam
: variasi alel gen, terjadi baik di dalam dan diantara
populasi

19 | Te o r i E v o l u s i

INDEKS
Aliran gen
Berkembang biak
Darwinisme
Ekspedisi
Fauna
Fosil
Frekuensi alel
Generasi
Hanyutan gen
Hipotesis
Identik
Kompleks
Mutasi
Populasi
Rekombinasi gen
Revolusi
Sel
Seleksi alam
Spesies
Variasi
Variasi gen

5
7
3
5, 6
6, 16
5, 12, 13, 17
3
1, 4, 8, 9, 18, 20
1
3
7, 15
3, 11, 10, 14, 18, 20
5, 8, 13
1, 3, 4, 7, 8
15
4, 13
4, 10
1, 3, 4, 6, 7, 10, 17, 18, 20
1, 3, 4, 5, 6, 7, 15, 16, 18, 20
1, 4, 7, 15, 16, 18
3

20 | Te o r i E v o l u s i

Anda mungkin juga menyukai