: ARDIANA IMANUNGGAL
No
1
Indikator
Luas ekonomi /
pasar
Penjelasan
Suatu Negara atau wilayah kecil dalam arti jumlah populasinya
sedikit
membatasi
kemampuannya
untuk
mendapatkan
Kepadatan dan
struktur
penduduk
Lokasi geografi
kerentanan
(bahkan
sekalipun
biaya
transfortasi
Struktur
konsumsi rumah
tangga
kerentanan
(bahkan
sekalipun
biaya
transfortasi
Keterbukaan
ekonomi
domestic/local
yang
laebih
kecil,misalnya
pasar
sumber
daya
produksi
dari
Negara
yang
Ketergantungan
dan diversifikasi
ekspor
Ketergantungan
dan diversifikasi
impor
industri,
diperburuk
dengan
kemungkinan
Diversifikasi
ekonomi
tinggi tingkat
Pendapatan riil
perkapita
nasional mengenai pendapatan hanya mencakup pendapatanpendapatan actual yang diterima oleh pekerja-pekerja dan hasil
dari mengkomersialisasikan asat-aset fisik (tidak termasuk
SDM), misalnya, rumah sendiri yang tidak digunakan untuk
disewakan.
10
Rumah tangga
menurut
kelompok
pendapatan
11
Kemiskinan
Kemajuan
pendidikan
yaitu
indeks
pengembangan
manusia
(Human
Kondisi
kesehatan
14
Kemampuan
Teknologi
dengan
kemampuan
teknologi
tinggi
memiliki
Infrastruktur
sosial-ekonomi
16
Modal sosial
17
Pertisipasi
wanita dalam
kesempatan
kerja/kegiatan
ekonomi
praktek-praktek
yang
bisa
dilakukan
lelaki.
Tingkat
Stabilitas
ekonomi makro
maju.
Dalam membuat suatu indeks ketahanan, stabilitas ekonomi
makro di amggap sebagai suatu variable penting yang
menangkap efek dari penyerapan goncangan atau kebijakankebijakan
anti
goncangan
stabilitas
ekonomi
makro
Efisiensi pasar
ekonomi mikro
keseimbangan eksternal.
Efisiensi pasar ekonomi mikro juga dianggap sebagai suatu
komponen
penting
dari
indeks
ketahanan.
Pembenaran
ada suatu hubungan positif antara derajat ketahanan (tingkat kerentanan) pada
tingkat makro dan pada tingkat mikro
2.
pandatang
dari
pedesaan,
yang
akhirnya
berakibat
pada
c.
kecil,
atau
industri
rumah
tangga,
perdagangan,
3.
Apa yang membuat Indonesia tidak terlalu berhasil dalam mencapai beberapa
sasaran dari MDGs, dan apa yang sebenarnya harus dilakukan agar sasaran
tersebut bisa tercapai pada waktunya. Carilah data pencapaian MDGs Indonesia
dan buat analisis anda.
Jawab :
(Data pencapaian MDGs terlampir)
Tujuan Pembangunan Milenium berisikan tujuan kuantitatif yang musti dicapai
dalam jangka waktu tertentu, terutama persoalan penanggulangan kemiskinan pada
tahun 2015. Tujuan ini dirumuskan dari Deklarasi Milennium, dan Indonesia
merupakan salah satu dari 189 negara penandatangan pada September 2000.
Delapan Tujuan Pembangunan Milenium juga menjelaskan mengenai tujuan
pembangunan manusia, yang secara langsung juga dapat memberikan dampak bagi
penanggulangan kemiskinan ekstrim. Masing-masing tujuan MDGs terdiri dari
target-target yang memiliki batas pencapaian minimum yang harus dicapai Indonesia
pada 2015. Buku ini berisikan sekelumit gambaran mengenai 8 tujuan Pembangunan
Milenium, pencapaian serta tantangannya dalam mencapai 18 target tersebut di
Indonesia
Untuk mencapai tujuan MDG tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama serta
komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, utamanya pemerintah (nasional dan
lokal), masyarakat sipil, akademia, media, sektor swasta dan komunitas donor.
Bersama-sama, kelompok ini akan memastikan kemajuan-kemajuan yang telah
dicapai tersebar merata di seluruh Indonesia.Pemerintah Indonesia tetap memegang
komitmenya untuk melaporkan kemajuan pencapaian MDGs.
Tujuan Ke-1: Mengentasan Kemiskinan Ekstrim dan Kelaparan
swasta
dan
lembaga
pendidikan
berbasis
masyarakat
untuk
kesehatan dan kesejaheraan Bayi dan Balita. Selain mempromosikan hidup sehat
untuk anak dan peningkatan akses dan kualitas terhadap pelayanan kesehatan
yang komprehensif, bagian dari Target keempat MDG adalah untuk
meningkatkan proporsi kelahiran yang dibantu tenaga terlatih, sehingga
diharapkan terjadi perubahan perilaku di masyarakat untuk lebih aktif mencari
pelayanan kesehatan, terutama untuk anak dan balita.
Tujuan Ke-5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 6: Menurunkan -nya Tingkat Kematian Ibu di Indonesia
Situasi Saat Ini
Resiko kematian ibu karena propses melahirkan di Indonesia adalah 1 kematian
dalam setiap 65 kelahiran. Setiap tahun diperkirakan terjadi 20.000 kematian ibu
karena komplikasi sewaktu melahirkan dan selama kehamilan. Tingkat
Kematian Ibu dihitung berdasarkan jumlah kematian setiap 100.000 kelahiran.
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah haemorrhage, eclampsia yang
menyebabkan tekanan darah tinggi sewaktu kehamilan, komplikasi karena
aborsi, infeksi dan komplikasi sewaktu melahirkan. Meskipun Indonesia belum
memiliki sistem pendataan yang baik untuk mendapatkan infromasi mengenai
AKI, para ahli memperkirakan bahwa AKI pada tahun 1992 di Indonesia adalah
425 Lebih dari satu dekade kemudian, angkanya berubah menjadi 307 per
100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan laju ini, diperlukan usaha yang jauh lebih
besar untuk mecapai Target MDG ke 5. Selain itu, perhatian khusus harus
diberikan kepada daerah miskin, terutama di bagian timur Indonesia, dimana
banyak daerah masih memiliki tingkat kematian ibu tertinggi di Indonesia, dan
juga karena daerah tersebut memiliki infrastruktur yang sangat terbatas.
Tindak Lanjut
Yang sangat diperlukan oleh Ibu adalah peningkatan akses terhadap pelayana
kesehatan berualitas untuk ibu dan anak, terutama selama dan segera setelah
kelahiran. Selain peningkatan pelayanan kesehatan, perlu juga diadakan
perubahan perilaku masyarakat yang paling rentan terhadap kematian ibu. Hal
ini termasuk peningkatan pengetahuan keluarga mengenai status kesehatan dan
adalah
penyakit
yang
hutan hujan Indonesia adalah pembalakan liar di kawasan hutan lindung. Di era
desentralisasi dan otonomi daerah, lebih banyak hutan yang dikeploitasi,
pembalakan liar semakin menjadi-jadi dan batas kawasan lindung sudah tidak
diperdulikan lagi. Panyebab utamanya adalah lemahnya supresmasi hukum dan
kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai ptujuan pembangunan jangka
panjang dan perlindungna biosphere.
* Air Kualitas air yang sampai ke masyarakat dan didistribusikan oleh PDAM
ternyata tidak memenuhi persyarat air minum aman yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan. Hal ini utamanya disebabkan oleh kualitas jaringan
disribusi dan perawatan yang kemudian menyebabkan terjadinya kontaminasi.
* Sanitasi Berdasarkan data terahir yang tersedia, akses masyrakat secara
umum terhadap fasilitas sanitasi adalah 68%. Akan tetapi, tampaknya sanitasi
tidak menjadi prioritas utama pembangunan, baik di tingkat nasional, regional,
badan legislative maupun sektor swasta. Hal ini tampat dari relatif kecilnya
anggaran yang disediakan untuk sanitasi.
Tindak Lanjut
Akses dan ketersediaan informasi mengenai sumberdaya alam dan lingkungan
merpakan aspek yang perlu ditingkatkan. Program yang seperti ini dapat
membantu memperkaya pengetahuan dan wawasan kelompok masyarakat yang
hidup di daerah perdesaan dan daerah terpencil mengenai pentingnya
perlindungan terhadap lingkungan. Hal ini juga perlu disandingkan dengan
promosi mengenai kesehatan dan kebersihan, sehingga masyarakat akan lebih
mengerti petingnya air bersih dan dapat berpartisipasi aktif menjaga dan
merawat fasilitas air bersih yang ada. Kampanye mengenai pentingnya sanitasi
juga perlu dilakukan kepada pemerintah, pembuat kebijakan, dan badan
legislatif, termasuk juga kapada masyarakat. Diperlukan investasi dan
prioritisasi yang lebih besar untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan
pelayanan sanitasi untuk masyarakat di seluruh Indonesia.
Tujuan ke-8: Mengembangkan Kemitraan untuk Pembangunan