ABSTRAK
Kemajuan ekonomi tidak terjadi pada waktu yang sama di berbagai daerah dan apabila di sesuatu
daerah terjadi pembangunan, terdapat daya tarik yang kuat yang akan menciptakan konsentrasi
pembangunan ekonomi di sekitar daerah dimana pembangunan bermula. Pertumbuhan tidak muncul
di berbagai daerah pada waktu yang sama; kemunculannya hanya terjadi di beberapa tempat atau
pusat pertumbuhan, dengan intensitas yang berbeda; berkembang melalui saluran yang berbeda,
dengan akibat akhir yang ditimbulkannya yang berbeda pula terhadap keseluruhan perekonomian.
Latar belakang penelitian ini adalah untuk menganalisis disparitas pembangunan di wilayah pesisir
yang disebabkan ketidakseimbangan dalam proses pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
mengetahui data dan informasi tentang pembangunan wilayah pesisir di Kabupaten Tasikmalaya; (2)
Mengetahui indeks disparitas pembangunan di kecamatan-kecamatan pesisir Kabupaten
Tasikmalaya. Metode analisis yang digunakan adalah indeks williamson. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat disparitas di wilayah pesisir dalam kurun waktu 2009-2011, memiliki
indeks williamson yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah non pesisir. Hal ini menunjukkan
tingkat disparitas pendapatan di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah non
pesisir.
Kata Kunci : Disparitas, wilayah pesisir, dan indeks Williamson
ABSTRAK
Economic progress does not appear every where at the same time and that once it has appeared,
powerful forces make for a spatial concentration of economic growth arround the initial starting
points. growth does not appear everywhere at the same time; it becomes manifest at points or poles
of growth, with variable intensity; it spreads through different channels, with variable terminal
effects on the whole of the economy. The background of this study is to analyze development
disparity in coastal region was caused by inequality in development process. The aims of this study
are : (1) To know coastal development data in Tasikmalaya Resident; (2) To know development
disparity index in several districts of Tasikmalaya Resident. Analysis of Method is Williamson
index. The result of this research shows that, in 2009 2011, Williamson disparity index of coastal
region higher than non coastal region. That means the regional disparity in coastal district worst than
non coastal district in Tasikmalaya Resident.
Keywords: Disparity, coastal region, and Williamson index.
115
Achmad Rizal
I. PENDAHULUAN
menjadi
Kecenderungan
pergeseran
struktur
kumulatif,
Wilayah
tidak
Utara
menuju
Jawa
pada
Barat
akan
pergeseran
pembangunan.
Jawa
Barat).
orientasi
Barat
(yang
umumnya
wilayah
Tasikmalaya.
mengalami
ke
umumnya pedesaan).
kesulitan
untuk
kembali
problematika
memang
baru,
dan
bagaimana
Mengetahui
Tasikmalaya
(Myrdal,
data
yaitu
dan 2)
informasi
Mengetahui
disparitas
116
di
indeks
pembangunan
tentang
kecamatan-
moral
terhadap
moral
dalam
konteks
hubungan
sosial,
disparitas
menghendaki
kelompok-kelompok
dalam
umumnya
Pemahaman
tertentu.
oleh
pemanfaatan
10
persen
populasi
persen
populasi
berikutnya
dengan
pengelompokkan
masyarakat
pengelompokkan.
Pengelompokkan
disparitas
masyarakat
antar
117
Achmad Rizal
Kondisi
disparitas
kesejahtaraan
disparitas.
cross-sectional
terbalik.
Kuznets
menyimpulkan
bahwa
Lorenz,
Williamson
statistik.
sedangkan
Disparitas
indeks
pembangunan
dipengaruhi
terjadinya
ekonomi,
kewirausahaan.
disparitas
inovasi,
dan
pembangunan
(United
Nation,
2001).
efek
polarisasi
antarwilayah
2.2. Penelitian Disparitas
Rangkaian berbagai penelitian tentang
disparitas
ditandai
oleh
tonggak-tonggak
disparitas.
Myrdal
menjelaskan
yang
meningkat
(1968)
disparitas
karena
118
yang
menjelaskan
penyebaran
dengan
merupakan
air
sistem
asin.
Wilayah
ekologi
yang
ini
paling
pesisir
memiliki
perikanan
kekayaan
pesisir
dan
(terutama
kelautan)
sumberdaya,
dimanfaatkan,
walaupun
indeks
Williamson
potensi
wilayah
perhitungan
pemanfaatan wilayah
(1)
Vw
( yi )2 fni
Vw = Weighted variation
yi = pendapatan perkapita kecamatan
= pendapatan perkapita kabupaten
fi = jumlah penduduk kecamatan
n = jumlah penduduk Kabupaten
Potensi
sumberdaya
yang
memiliki
cukup
banyak
pemanfaatannya
(2)
Vuw
( yi )2
fi
119
Achmad Rizal
Ini berarti bahwa pada dasarnya indeks
Williamson merupakan koefisien persebaran
Secara
administrasi
Kabupaten
sebagai berikut:
Sebelah Utara
Kab.
Sebelah Barat
Kab. Garut
semakin tinggi.
Sebelah Timur
Kab. Ciamis
Sebelah Selatan
Samudera
oleh
Biro
Statistik
Kabupaten
Tasikmalaya,
Tasikmalaya,
Pusat
Indonesia
Bappeda
dan
Pemerintah
Kabupaten
Tasikmalaya.
Pada
70 10 LS - 70 49 LS dengan jarak
Tabel 1. Luas Wilayah dan Jumlah Desa Setiap Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya
No
1
2
3
4
5
6
120
Nama Kecamatan
Cipatujah
Karangnunggal
Cikalong
Pancatengah
Cikatomas
Cibalong
Luas (Ha)
24.465,45
13.944,35
14.062,05
19.996,82
13.514,13
5.835,75
Jumlah Desa
15
14
13
11
9
6
Nama Kecamatan
Luas (Ha)
Jumlah Desa
Parungponteng
5.040,19
8
Bantarkalong
5.999,98
8
Bojongasih
3.885,30
6
Culamega
6.265,76
5
Bojonggambir
15.036,60
10
Sodonghilir
9.911,21
12
Taraju
5.868,09
9
Salawu
6.101,73
12
Puspahiang
4.509,44
8
Tanjungjaya
3.815,51
7
Sukaraja
4.691,38
8
Salopa
11.120,35
9
Jatiwaras
8.899,23
11
Cineam
7.900,99
10
Karangjaya
4.785,56
4
Manonjaya
4.470,83
12
Gunungtanjung
4.323,43
7
Singaparna
1.945,01
10
Mangunreja
2.665,35
6
Sukarame
2.443,29
6
Cigalontang
12.626,19
16
Leuwisari
4.460,33
7
Padakembang
4.013,85
5
Sariwangi
4.085,15
8
Sukaratu
4.440,12
8
Cisayong
4.833,05
13
Sukahening
3.208,91
7
Rajapolah
2.327,77
8
Jamanis
1.799,57
8
Ciawi
4.523,93
11
Kadipaten
4.738,21
6
Pagerageung
6.946,97
10
Sukaresik
1.749,88
8
JUMLAH
271.251,71
351
Sumber: Subdinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, 2012
3.2. Topografi
Wilayah
Bagian
Kabupaten
Tasikmalaya
Utara
merupakan
wilayah
121
Achmad Rizal
122
Pekarangan
Tegalan/Kebun,
klasifikasi
tersebut
yang
Kabupaten
Kawasan
Tasikmalaya,
budidaya
di
wilayah
Perkotaan
dan
Pedesaan,
Padang
Pengembangan
bahwa
Pemukiman
(Permukiman),
Ladang/Huma,
Wilayah
Ruang
Kegiatan
Pertambangan,
memiliki
Hutan Rakyat.
kesejahteraan
merupakan
masyarakat,
tujuan
IPM
utama
masih
pencapaian
Tasikmalaya, 2012).
Sebagaimana diisyaratkan dalam Perda
Nomor 2 Tahun 2005 Tentang Rencana Tata
Tabel 3. Indikator Makro Tahun 2007-2011
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
INDIKATOR MAKRO
Indeks Pembangunan Manusia
Jumlah Penduduk*)
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)*)
Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) & %
thd penduduk*)
PDRB (berlaku) (Rp. Trilyun)
Inflasi (%) *)
Laju Pertumbuhan Ekonomi (konstan
2003) (%)
PDRB per kapita (berlaku) (Rp.)
Investasi (Rp. Trilyun)
Laju Investasi (konstan 1993)
Konsumsi Pemerintah (G) (berlaku)(Rp
Milyar)
Jumlah Penduduk yang bekerja
Proporsi jumlah penduduk bekerja
terhadap jumlah penduduk total
Jumlah Pengangguran Terbuka*)
2007
2008
2009
2010
2011
58,73
1.565.906
1,3
466.360
61,83
1.582.793
1,35
420.574
66,59
1.606.711
1,42
386.649
68,28
1.626.497
1,23
374.369
69,40
1.649.867
1,30
480.332
3,99
16,71
2,95
4,32
10,29
3,12
4,86
3,88
3,23
5,17
5,92
3,44
5,70
9,46
3,83
2.679.284
1,67
-
2.853.939
1,93
10,05
517,97
3.348.997
2,16
11,92%
520,93
3.605.798
2,33
7,87%
580,1
4.486.221
2,51
7,72%
592,30
590.177
37,69
711.811
46,35
719.356
44,69
722.708
44,43
776.044
57,29
35.578
34.881
34.042
33.795
34.176
123
Achmad Rizal
3.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM Kabupaten Tasikmalaya dari
tahun ketahun, sejak terpisah dari Kota
Tasikmalaya,
terus
menerus
mengalami
3.6.
kenaikan
signifikan,
setelah
ekonomi
sebanyak
432
ribu
Kabupaten
Tasikmalaya
dan
jiwa
Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi Kab. Tasikmalaya dan Prop. Jawa Barat Tahun 2007-2011 (%)
Tahun
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Elastisitas pertumbuan
Ekonomi Kab. TasikmalayaKabupaten
Propinsi Jawa Barat
Jawa Barat
Tasikmalaya
2007
2,95
3,84
0,77
2008
3,12
4,39
0,71
2009
3,23
4,92
0,66
2010
3,44
5,99
0,57
2011
3,83
5,00
0,77
Rata-rata elastisitas
0,70
Sumber : BPS Kab. Tasikmalaya dan BPS Propinsi Jawa Barat (diolah)
Pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
pertumbuhan
Tingkat
bahwa
124
elastisitas
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
pertumbuhan
Jawa
ekonomi
Barat
1%
Kabupaten
selengkapnya
Tasikmalaya
terutama
disebabkan
oleh
mengenai
pertumbuhan
yang
menunjukkan
peningkatan
Kabupaten
terjal.
Wilayah
pesisir
Kabupaten
125
Achmad Rizal
Tasikmalaya memiliki panjang garis pantai
Kalapagenep,
Cikalong).
dan
Cimanuk
(Kecamatan
Wilayah
26.938 orang.
Mandalajaya,
Sindangjaya,
Cikadu,
(ikan
laut)
Tasikmalaya
potensi
laut
mencapai
di
Kabupaten
6.640
Ton/tahun
126
relatif
Tasikmalaya,
pengembangan
untuk
tahun
2012
Dinas
masih
rendah.
Permasalahannya
komoditas
kelautan
ini
singkat
petani/nelayan
meningkatkan
pesisir
kesejahteraan
melalui
masyarakat
akan
setempat.
terjangkau
Disamping
oleh
itu
kultur
penguatan
kelembagaan
(LKM),
penggalangan
kewirausahaan,
keuangan
pengembangan
tidak
mikro
Pemanfaatan
potensi
kelautan
di
sangat
rendah
jika
dibandingkan
meningkatkan
kondisi
ekonomi
127
sektor
kelautan
yang
secara
umum
3.9.
pesisir
juga
yang
index).
serta
meliputi
perhatian
seluruh
sektor
pada
potensi
dan
pesisir
bagi
menjadi
salah
satu
peningkatan
peran
serta
128
pesisir
yang
akhirnya
bisa
dan
non
Data
pesisir
yang
di
Kabupaten
digunakan
dalam
Indeks
pesisir
nonpesisir
pesisir
nonpesisir
2009
0,34690
0,12845
0,00227
0,00012
2010
0,34738
0,12883
0,00225
0,00011
1.
diperoleh
dari
Berdasarkan
disparitas
di
Kabupaten
indeks
di
williamson,
wilayah
pesisir
2.
yang
pesisir
pemanfaatan
Tasikmalaya.
Kesimpulan
rendahnya
sumberdaya
IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Masih
2011
0,34752
0,12894
0,00224
0,00011
Untuk
mengurangi
disparitas
pembangunan di kawasan pesisir
kabupaten Tasikmalaya, pemerintah
daerah harus mendorong kebijkakan
pembangunan
yang
menjawab
langsung
kebutuhan
masyarakat
pesisir, seperti subsidi BBM bagi
nelayan.
Perlu penelitian serupa dengan metode
penelitian yang
berbeda untuk
mendapatkan gambaran sebenarnya
dari kondisi disparitas wilayah di
Kabupaten Tasikmalaya.
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda dan BPS Kabupaten Tasikmalaya.
2011. Tasikmalaya Dalam Angka.
Kabupaten Tasikmalaya.
Bappeda dan BPS Kabupaten Tasikmalaya.
2011. PDRB Kecamatan-Kecamatan di
Kabupaten
Tasikmalaya.
Kabupaten
Tasikmalaya.
129
Achmad Rizal
Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting., M.J. Sitepu.
1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah
Pesisir dan Lautan secara Terpadu.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Myrdal, Gunnar. 1968. Asian Drama: An
Inquiry into the Poverty of Nations.
London. Allen Lane.
Subdinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Tasikmalaya, 2012. Laporan Tahunan
Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya.
United Nation. 2001. Economics and Social
Commision for Asia and The Pacific.
Red. Disparitas : Balance Development
of Urban and Rural Areas and Region
Within the Countries of Asia and The
Pacific. New York. Page 8.
Williamson, JG. 1965. Regional Inequality
and The Process National Development:
Description of the Patterns, Chicago
University. USA.
130