Anda di halaman 1dari 5

A. Manusia.

Dalam sudut pandang etimologi banyak pendapat yang mengemukakan tentang


kata manusia, seperti kata manusia itu berasal dari
kata manu (sangsekerta), mens (latin) yang berarti berfikir, berakal budi atau
mahluk yang berakal budi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia manusia
diartikan sebagai mahluk yang berakal budi.
Adapun manusia dalam sudut pandang terminologi, kita bisa melihat dari
berbagai macam bidang keilmuan. Misalnya dalam kacamata biologi manusia
diartikan sebagai spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam
antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk
kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manusia adalah suatu mahluk
yang meiliki ciri tertentu dan memiliki keintelektualan yang tinggi dan
membutuhkan kepada yang lainnya. Yang lainnya di sini entah kepada tuhan
atau kepada sesama mahluk.

B. Budaya.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sangsekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam arti terminologi budaya adalah sebuah system yang memiliki
koherensi. Menurut E.B Taylor (1987) kebudayaan meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral hukum, adat istiadat, pembawaan lain yang di peroleh
dari anggota masyarakat yang terbentuk dari anggota masyarakat yang
terbentuk dari pemahaman suatu bangsa.
Menyadari bahwa budaya atau kebudayaan merupakan istilah yang di
terjemahkan berbeda-beda oleh para ahli, saya hanya ingin mengatakan bahwa
budaya adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Hal ini
untuk tidak memperuncing permasalahan yang akan membuat tulisan ini tidak
bisa selesai nantinya.

Setelah kita mengetahui tentang manusia dan budaya, sekarang kita akan mulai
berbicara permasalahan inti, yakni manusia sebagai mahluk berbudaya.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi karena selain mampunyai
sebagaimanaa makhluk hidup di atas, manusia juga mempunyai akal yang dapat

memperhitungkan tindakannya yang kompleks melalui proses belajar yang terusmenerus. Selain itu manusia diktakan pula sebagai makhluk budaya. Budaya
diartikan sebagai pikiran atau akal budi .

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, kita dapat mengambil kesimpulan


bahwa budaya adalah sesuatu bagian dari manusia tidak akan pernah
terpisahkan, karena tabiat manusia itu sendiri adalah berbudaya. Kenapa begitu?
Jika kita melihat arti manusia secara bahasa, yakni dari kata manu, memiliki arti
berfikir, berakal budi. Dan budaya sendiri dalam arti bahasa berarti akal atau
budi. sehingga jika kita menarik garis lurus antara arti kata manusia dan budaya,
maka kita akan mendapatkan dua kata kunci, yakni akal dan budi. hal ini
menunjukkan keterkaitan diantara keduanya.

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan
dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan
2.4 Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia
dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di ciptakan oleh tuhan
dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi
ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara
manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia
itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena
manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan
yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia
sebagai pendudukungnya.

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya
manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai
1.

Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

2.
Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuankemampuan lain
.3.

Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

4.

Pembeda manusia dan binatang

5.
Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam
Pergaulan.
6.
Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
7.

Sebagai modal dasar pembangunan.

http://kukuh30.blogspot.com/2012/06/ilmu-budaya-dasar-hakekatmanusia.html

Problematika Kebudayaan

Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa


problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
1. Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan
sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau
persepsi.
3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat lainnya.
5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang
baru
6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan
melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan
paham Etnosentrisme.
7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.

Perubahan Kebudayaan

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami


perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh
sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian,
kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan
kebudayaan yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa
mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah
dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya
dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau
karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang
realitas.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/tugas-ilmu-budaya-dasar-hakikatmanusia-kebudayan/
http://www.accuratefiles.com/fileinfo/gs5af74b1ch17i0
.
Etika dan Estetika Berbudaya
Etika manusia dalam berbudaya
Etika berasal dari bahasa Yuniani, ethos.
Ada 3 jenis makna etika menurut Bertens :
Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok orang dalm mengatur tingkah laku.
Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat
moral)
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Manusia beretika,
akan menghasilkan budaya yang beretika. Etika berbudaya mengandung
tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang
bersifat universal. Meskipun demikian suatu bidaya yang dihasilkan memenuhi
nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh
masyarakat.
Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni, Estetika
berkaitan dengan nilai indah-jelek.
Makna keindahan :
a. secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan
b. secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan ( bentuk dan
warna)

c. secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam


hubungannya dengan segala ssuatu yang diresapinya melalui indera.
Estetika berifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting
adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.
b.
Problematika Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup
manusia sebagi pemilik kebudayaan, Dinamika Kebudayaan berupa :
1. Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari
generasi ke generasi secara berkesinambungan
Pewarisan dapt melalui :
- enkulturasi (Pembudayaan) : Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran
dan sikap individu dengan system norma, adapt dan peraturan hidup dalam
kebudyaan
- Sosialisasi (Proses pemasyarakatan)
Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan :
a. Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang.
b. Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
c. Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan.
2. Perubahan kebudayaan
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsureunsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana fungsinya
tidak sesuai dengan bagi kehidupan.
Contoh : pembangunan , modernisasi
http://riechaltriesnasaputra.blogspot.com/2012/06/makalah-manusia-sebagaimakhluk-yang.html

Anda mungkin juga menyukai