Safe Handling Cytotoxic
Safe Handling Cytotoxic
SAFE HANDLING
CYTOTOXIC
Oleh : Yoenda Octavina Putri
(1400092)
Cont.
Penanganan sitostatika harus
memperhatikan :
1.Tehnik aseptik
2.Pemberian dalam biological safety
cabinet
3.Petugas yang bekerja harus terlindungi
4.Jaminan mutu produk
5.Dilaksanakan oleh petugas yang terlatih
6.Adanya Protap
Cont.
2. Ruang Transisi
Ruangan ini terletak antara ruang cuci
tangan dan ruang aseptik, di ruanngan
ini petugas menggunakan perlengkapan
steril
3. Ruang Cuci Tangan
Ruangan ini digunakan untuk
membersihkan tangan sebelum dan
sesudah melakukan penanganan obat
sitostatatika
b. Alat
1. Pass Box
Jendela antara ruang administrasi dan ruang aseptik
berfunsi untuk keluar masuknya obat kedalam ruang
aseptik
2. Laminan Air Flow (LAF)
LAF yang digunakan untuk pecampuran sitostatika
adalah tipe : Biological Safety Cabinet (BSC). Validasi
hepa filter dilakukan setiap 6 bulan dengan jalan
kalibrasi. Hepa filter diganti setiap 4 tahun sekali.
Aliran udara yang masuk kedalam LAF harus konstan
a . Fasilitas Fisik
Australian standard 2639 mensyaratkan menggunakan
Cytotoxic Drugs Safety Cabinet (CDSC) yang diletakkan
dalam Clean Room. CDSC dan Clean Room dilengkapi
dengan HEPA Filter. Cytotoxic Drugs Safety Cabinet yang
digunakan bisa Type ISOLATOR atau Biological Safety
Cabinet dengan aliran Vertikal. Tekanan Udara di dalam
CDSC lebih negatif dibanding didalam Clean Room dan
tekanan udara didalam Clean lebih positif dibandingkan
diluar. Transportasi keluar masuknya obat-obatan dan
alat-alat pendukung preparasi obat dilakukan melalui
Pass Box, untuk meminimalkan kontaminasi udara
kedalam clean room. Komunikasi petugas didalam clean
room dengan petugas diluar dilakukan dengan intercom
b. Pakaian Pelindung
Pakaian ( Gown )
Pakaian terdiri dari pakaian dalam dan pakaian luar
Pakaian Pelindung (pakaian luar) harus terbuat dari material
yang tidak melepaskan debu dan serat.
Bahan yang digunakan tidak tembus oleh cairan
Pakaian pelindung dibuat lengan panjang dengan manset
elastik pada tangan dan kaki
Sarung tangan
Sarung tangan yang digunakan double untuk melindungi jika
terjadi tusukan dan harus menutupi manset baju.
Sarung tangan yang dipakai harus bebas dari bedak, untuk
menghindari partikel tersebut masuk kedalam vial.
Sarung tangan yang robek harus segera diganti
Cont.
Tutup Kepala
Tutup kepala harus dapat menutupi rambut sekeliling agar
tidak ada partikel kotoran yang dapat mengkontaminasi
sediaan.
Tutup Kaki
Tutup kaki digunakan sampai menutup manset baju dalam
Masker & Kaca mata
Untuk melindungi mata dan mengurangi inhalasi digunakan
kaca mata dan masker.
Disamping untuk melindungi petugas penggunaan masker
juga untuk mengurangi kontaminan.
Kaca mata yang digunakan harus dapat melindungi mata
dari kemungkinan adanya percikan obat kanker.
c. Personal
Penyiapan
b. Pencampuran
Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP
Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP
Menghidupkanbiological safety cabinet(BSC) 5 menit sebelum
digunakan.
Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai PROSEDUR
TETAP
Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.
Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan
sitostatika.
Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol
70%.
Mengambil alat kesehatan dan bahan obat daripass box.
Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan
di atas meja BSC.
Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.
Memberi label yang sesuai pada setiap infus danspuityang sudah
berisi sediaan sitostatika
Cont.
c. Cara Pemberian
Cara pemberiaan sediaan sitostatika sama dengan cara
pemberiaan obat suntik kecuali intramuskular
d. Penanganan tumpahan dan kecelakan kerja
Membersihkan tumpahan dalam ruangan steril dapat
dilakukan petugas tersebut atau meminta pertolongan
orang lain dengan menggunakanchemotherapy spill
kityang terdiri dari:
. Membersihkan tumpahan di luar BSC dalam ruang steril
. Meminta pertolongan, jangan tinggalkan area sebelum
diizinkan.
. Beri tanda peringatan di sekitar area.
. Petugas penolong menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
. Angkat partikel kaca dan pecahan-pecahan dengan
menggunakan alat seperti sendok dan tempatkan
dalam kantong buangan.
cont.
Kontak dengan mata :
Minta pertolongan.
Tanggalkan sarung tangan.
Bilas mata dengan air mengalir dan rendam dengan air hangat
selama5 menit.
Letakkan tangan di sekitar mata dan cuci mata terbuka
dengan larutan NaCl 0,9%.
Aliri mata dengan larutan pencuci mata.
Tanggalkan seluruh pakaian pelindung.
Catat jenis obat yang tumpah.
Laporkan ke supervisor.
Lengkapi format kecelakaan kerja.
Tertusuk jarum :
6. Dokumentasi
adalah proses pencatatan/rekam jejak dari
kegiatan pencampuran sediaan steril dengan
maksud untuk memudahkan penelusuran
bukti jika sewaktu waktu terdapat keluhan
dari pengguna (dokter, apoteker, tenaga
kesehatan lain dan pasien), penyusunan data
statistik, bahan evaluasi, bahan penelitian
dan khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS)
dokumentasi ini sangat penting terkait
dengan penghitungan angka kredit jabatan
fungsional.
Cont.
Jenis jenis dokumen :
Permintaan pencampuran sediaan steril
Pencatatan pelaksanaan kegiatan pencampuran
Pencatatan K3 IFRS
Serah terima sediaan yang berasal dari luar IFRS ke IFRS
Serah terima sediaan dari petugas IFRS ke perawat
Kalibrasi alat
Uji berkala mikrobiologi ruangan
Uji kesehatan petugas
Masa Penyimpanan
Penyimpanan dokumen disesuaikan dengan kebutuhan masing
masing rumah sakit minimal 3 tahun.