Anda di halaman 1dari 25

FARMASI RUMAH SAKIT

SAFE HANDLING
CYTOTOXIC
Oleh : Yoenda Octavina Putri
(1400092)

1. Defenisi safe handling cytotoxic


Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan
sel sel secara fraksional ( fraksi tertentu mati),
sehingga 90 % berhasil daan 10 % tidak berhasil.
(Hanifa Wignjosastro, 1997)
Sitostatika tergolong obat beresiko tinggi karena
mempunyai efek toksik yang tinggi terhadap sel,
terutama dalam reproduksi sel sehingga dapat
menyebabkan karsinogenik, mutagenik dan tertogenik.
Oleh karena itu, penggunaan obat sitstatika
membutuhkan penanganan khusus untuk menjamin
keamanan, keselamatan penderita, perawat,
profesional kesehatan, dan orang lain yang tidak
menderita sakit.

Cont.
Penanganan sitostatika harus
memperhatikan :
1.Tehnik aseptik
2.Pemberian dalam biological safety
cabinet
3.Petugas yang bekerja harus terlindungi
4.Jaminan mutu produk
5.Dilaksanakan oleh petugas yang terlatih
6.Adanya Protap

2. Sarana dan Prasarana yang


diperlukan untuk penanganan
sitostatika
a. Ruang
1.Persyaratan Ruang Aseptik
Ruang tidak ada sudut atau siku
Dinding terbuat dari epoksi
Partikel udara sangat dibatasi : kelas 100, 1000,
10.000 partikel/liter
Aliran udara diketahui dan terkontrol
Tekanan ruangan diatur
Suhu dan kelembaban udara terkontrol (suhu : 18-22
derajat celcius dan kelembaban 35-50%)
Ada Hepa filter

Cont.
2. Ruang Transisi
Ruangan ini terletak antara ruang cuci
tangan dan ruang aseptik, di ruanngan
ini petugas menggunakan perlengkapan
steril
3. Ruang Cuci Tangan
Ruangan ini digunakan untuk
membersihkan tangan sebelum dan
sesudah melakukan penanganan obat
sitostatatika

b. Alat
1. Pass Box
Jendela antara ruang administrasi dan ruang aseptik
berfunsi untuk keluar masuknya obat kedalam ruang
aseptik
2. Laminan Air Flow (LAF)
LAF yang digunakan untuk pecampuran sitostatika
adalah tipe : Biological Safety Cabinet (BSC). Validasi
hepa filter dilakukan setiap 6 bulan dengan jalan
kalibrasi. Hepa filter diganti setiap 4 tahun sekali.
Aliran udara yang masuk kedalam LAF harus konstan

3. Kelengkapan APD ( Alat pelindung diri)


Kelengkapan ini terdiri dari :
Baju: Terbuat dari bahan yang tidak mengandung
serat harus menutupi seluruh anggota badan
kecuali muka
Topi: harus menutupi kepala sampai leher
Masker : harus mempunyai kaca plastik
Sarung tangan : digunakan rangkap dua dan
terbuat dari bahan latex
Sepatu: terbuat dari bahan yang tidak tembus
benda tajam

4.Biological Safety cabinet (BSC)


Alat ini digunakan untuk pencampuran sitostatika
yang berfungsi untuk melindungi petugas, materi
yang dikerjakan dan lingkungan sekitar. Prinsip
kerja dari alat ini adalah : tekanan udara di dalam
lebih negatif dari dari tekanan udara diluar
sehingga aliran udara bergerak dari luar ke dalam
BSC. Didalam BSC udara bergerak vertikal
membentuk barier sehingga jika ada peracikan
obat sitostatika tidak terkena petugas. Untuk
validasi alat ini harus dikalibrasi setiap 6 bulan.
(depkes, 2009)

3. Prosedur Kerja Penanganan Obat


sitostatika
Standar Prosedur Kerja meliputi :
Fasilitas fisik yang dibutuhkan untuk melindungi
operator dan produk
Pakaian pelindung yang melindungi operator dan
produk
Prosedur pelatihan untuk personal
Teknik khusus yang diperlukan untuk safe handling
cytotoxic
Prosedur pembersihan tumpahan obat
Prosedur pemberian label, pengemasan,
transportasi dan pembuangan limbah cytotoxic

a . Fasilitas Fisik
Australian standard 2639 mensyaratkan menggunakan
Cytotoxic Drugs Safety Cabinet (CDSC) yang diletakkan
dalam Clean Room. CDSC dan Clean Room dilengkapi
dengan HEPA Filter. Cytotoxic Drugs Safety Cabinet yang
digunakan bisa Type ISOLATOR atau Biological Safety
Cabinet dengan aliran Vertikal. Tekanan Udara di dalam
CDSC lebih negatif dibanding didalam Clean Room dan
tekanan udara didalam Clean lebih positif dibandingkan
diluar. Transportasi keluar masuknya obat-obatan dan
alat-alat pendukung preparasi obat dilakukan melalui
Pass Box, untuk meminimalkan kontaminasi udara
kedalam clean room. Komunikasi petugas didalam clean
room dengan petugas diluar dilakukan dengan intercom

b. Pakaian Pelindung
Pakaian ( Gown )
Pakaian terdiri dari pakaian dalam dan pakaian luar
Pakaian Pelindung (pakaian luar) harus terbuat dari material
yang tidak melepaskan debu dan serat.
Bahan yang digunakan tidak tembus oleh cairan
Pakaian pelindung dibuat lengan panjang dengan manset
elastik pada tangan dan kaki
Sarung tangan
Sarung tangan yang digunakan double untuk melindungi jika
terjadi tusukan dan harus menutupi manset baju.
Sarung tangan yang dipakai harus bebas dari bedak, untuk
menghindari partikel tersebut masuk kedalam vial.
Sarung tangan yang robek harus segera diganti

Cont.
Tutup Kepala
Tutup kepala harus dapat menutupi rambut sekeliling agar
tidak ada partikel kotoran yang dapat mengkontaminasi
sediaan.
Tutup Kaki
Tutup kaki digunakan sampai menutup manset baju dalam
Masker & Kaca mata
Untuk melindungi mata dan mengurangi inhalasi digunakan
kaca mata dan masker.
Disamping untuk melindungi petugas penggunaan masker
juga untuk mengurangi kontaminan.
Kaca mata yang digunakan harus dapat melindungi mata
dari kemungkinan adanya percikan obat kanker.

c. Personal

Personal yang akan terlibat dalam preparasi obat sitostatika harus


mendapatkan pelatihan yang memadai tentang teknik aseptic dan
penanganan obat sitostatika.
Petugas wanita yang sedang hamil atau merencanakan untuk hamil
tidak dianjurkan untuk terlibat dalam rekonstitusi obat sitistatika
Petugas wanita yang sedang menyusui tidak dianjurkan terlibat dalam
rekonstitusi obat sitostatika
Petugas yang sedang sakit atau mengalami infeksi pada kulit harus
diistirahatkan dari tugas ini.
Setiap petugas yang akan terlibat dalam rekonstitusi obat sitostatika
seminggu sebelumnya harus mendapat pemeriksaan laboratorium, yang
terdiri dari Complete blood count, Liver Function Test dan Renal Function
Test
Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodic setiap 6
bulan, jika terdapat kelainan hasil pemeriksaan harus diteliti lebih dalam
Semua hasil harus didokumentasikan

4. Teknik Penanganan sediaan Sitostatika


a.

Penyiapan

Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip 5


BENAR (benar pasien, obat dosis, rute dan waktu pemberian)
. Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima ( nama obat, jumlah, nomor
batch, tanggal kadaluarsa), serta melengkapi formulir permintaan.
. Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak jelas
atau tidak lengkap.
. Menghitung kesesuaian dosis.
. Memilih jenis pelarut yang sesuai.
. Menghitung volume pelarut yang digunakan.
. Membuat label obat berdasarkan nama pasien, nomor rekam medis,
ruang perawatan dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal
pembuatan, dan tanggal kadaluarsa campuran
. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomor rekam
medis, ruang perawatan, jumlah paket.
. Melengkapi dokomen pencampuran.
.

b. Pencampuran
Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP
Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP
Menghidupkanbiological safety cabinet(BSC) 5 menit sebelum
digunakan.
Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai PROSEDUR
TETAP
Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.
Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan
sitostatika.
Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol
70%.
Mengambil alat kesehatan dan bahan obat daripass box.
Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan
di atas meja BSC.
Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.
Memberi label yang sesuai pada setiap infus danspuityang sudah
berisi sediaan sitostatika

Cont.

Membungkus dengan kantong hitam atau


aluminium foil untuk obat-obat yang harus
terlindung cahaya.
Membuang semua bekas pencampuran obat
kedalam wadah pembuangan khusus.
Memasukan infus untukspuityang telah berisi
sediaan sitostatika ke dalam wadah untuk
pengiriman.
Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang
telah berisi sediaan jadi melaluipass box.
Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap

c. Cara Pemberian
Cara pemberiaan sediaan sitostatika sama dengan cara
pemberiaan obat suntik kecuali intramuskular
d. Penanganan tumpahan dan kecelakan kerja
Membersihkan tumpahan dalam ruangan steril dapat
dilakukan petugas tersebut atau meminta pertolongan
orang lain dengan menggunakanchemotherapy spill
kityang terdiri dari:
. Membersihkan tumpahan di luar BSC dalam ruang steril
. Meminta pertolongan, jangan tinggalkan area sebelum
diizinkan.
. Beri tanda peringatan di sekitar area.
. Petugas penolong menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
. Angkat partikel kaca dan pecahan-pecahan dengan
menggunakan alat seperti sendok dan tempatkan
dalam kantong buangan.

Serap tumpahan cair dengan kassa penyerap dan buang dalam


kantong tersebut.
Serap tumpahan serbuk dengan handuk basah dan buang
dalam kantong tersebut.
Cuci seluruh area dengan larutan detergent.
Bilas dengan aquadest.
Ulangi pencucian dan pembilasan sampai seluruh obat
terangkat.
Tanggalkangloveluar dan tutup kaki, tempatkan dalam
kantong pertama.
Tutup kantong dan tempatkan pada kantong kedua.
Tanggalkan pakaian pelindung lainnya dan sarung tangan
dalam, tempatkan dalam kantong kedua.
Ikat kantong secara aman dan masukan dalam tempat
penampung khusus untuk dimusnahkan dengan incenerator.
Cuci tangan.

Penanganan kecelakaan kerja

Dekontaminasi akibat kontak dengan bagian tubuh:


Kontak dengan kulit:
Tanggalkan sarung tangan.
Bilas kulit dengan air hangat.
Cuci dengan sabun, bilas dengan air hangat.
Jika kulit tidak sobek, seka area dengan kassa yang
dibasahi dengan larutan Chlorin 5% dan bilas dengan air
hangat.
Jika kulit sobek pakai H2O2 3 %.
Catat jenis obatnya dan siapkan antidot khusus.
Tanggalkan seluruh pakaian alat pelindung diri (APD)
Laporkan ke supervisor.
Lengkapi format kecelakaan.

cont.
Kontak dengan mata :

Minta pertolongan.
Tanggalkan sarung tangan.
Bilas mata dengan air mengalir dan rendam dengan air hangat
selama5 menit.
Letakkan tangan di sekitar mata dan cuci mata terbuka
dengan larutan NaCl 0,9%.
Aliri mata dengan larutan pencuci mata.
Tanggalkan seluruh pakaian pelindung.
Catat jenis obat yang tumpah.
Laporkan ke supervisor.
Lengkapi format kecelakaan kerja.

Tertusuk jarum :

Jangan segera mengangkat jarum. Tarik kembaliplungeruntuk


menghisap obat yang mungkin terinjeksi.
Angkat jarum dari kulit dan tutup jarum, kemudian buang.
Jika perlu gunakanspuitbaru dan jarum bersih untuk mengambil obat
dalam jaringan yang tertusuk.
Tanggalkan sarung tangan, bilas bagian yang tertusuk dengan air
hangat.
Cuci bersih dengan sabun, bilas dengan air hangat.
Tanggalkan semua APD.
Catat jenis obat dan perkirakan berapa banyak yang terinjeksi.
Laporkan ke supervisor.
Lengkapi format kecelakaan kerja.
Segera konsultasikan ke dokter.

Pengelolaan limbah sitostatika

Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).


Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup. Untuk
bendabenda tajam sepertispuit, vial, ampul, tempatkan
di dalam wadah yang tidak tembus benda tajam, untuk
limbah lain tempatkan dalam kantong berwarna
(standar internasional warna ungu) dan berlogo
sitostatika
Beri label peringatan (Gambar 2) pada bagian luar
wadah.
Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan
troli tertutup.
Musnahkan limbah dengan incenerator 1000C.
Cuci tangan.

5. Protap Desinfeksi dan Dekontaminasi


Persiapan Bahan dan Alat
1. Mempersiapkan bahan yang terdiri dari
Alkohol swab
Alkohol 70 % dalam botol spray
Mendesinfeksi bagian luar kemasan bahan obat sitostatika dan pelarut
dengan menyemprotkan alcohol 70 %
2. Mempersiapkan alat yang terdiri dari
Mensterilkan alas untuk sitostatika
Mensterilkan bahan untuk sealing (parafin)
Mensterilkan sarung tangan , masker, baju, topi, sarung kaki
Spuit inj. Ukuran 2 X vol yang dibutuhkan.
Jarum
Mendesinfektan etiket, label, klip plastik, kantong plastik u/ disposal
dengan menyemprotkan alkohol 70 %

6. Dokumentasi
adalah proses pencatatan/rekam jejak dari
kegiatan pencampuran sediaan steril dengan
maksud untuk memudahkan penelusuran
bukti jika sewaktu waktu terdapat keluhan
dari pengguna (dokter, apoteker, tenaga
kesehatan lain dan pasien), penyusunan data
statistik, bahan evaluasi, bahan penelitian
dan khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS)
dokumentasi ini sangat penting terkait
dengan penghitungan angka kredit jabatan
fungsional.

Cont.
Jenis jenis dokumen :
Permintaan pencampuran sediaan steril
Pencatatan pelaksanaan kegiatan pencampuran
Pencatatan K3 IFRS
Serah terima sediaan yang berasal dari luar IFRS ke IFRS
Serah terima sediaan dari petugas IFRS ke perawat
Kalibrasi alat
Uji berkala mikrobiologi ruangan
Uji kesehatan petugas
Masa Penyimpanan
Penyimpanan dokumen disesuaikan dengan kebutuhan masing
masing rumah sakit minimal 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai